You are on page 1of 56

DIAGNOSIS FISIK PADA ANAK

Nelson, Textbook of Pediatrics, 2000


Matondang, et all,Diagnosis Fisis pada
Anak, 2002
John P.Cloherti, Manual of Neonatal
Care, 2000

Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Neonatus
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis
Diagnosis banding

Anamnesis

Autoanamnesis langsung kepada


pasien
Alloanamnesis
- orang tua / wali
- orang dekat dengan pasien
- dokter yang merujuk
- catatan rekam medis

Anamnesis

80% menegakkan diagnosis


Sifat dan berat penyakit
Latar belakang penyakit
- keluhan utama
- keluhan tambahan
- riwayat / perjalanan penyakit sampai
saat anak dibawa berobat

Penting

Data subyektif
Kemungkinan BIAS
asumsi / persepsi seseorang
berhub : - pengetahuan
- adat istiadat
- tradisi / kepercayaan
- kebiasaan, dll

Anamnesis harus
lengkap

Riwayat kehamilan ibu


Riwayat kelahiran pasien
Makanan
Imunisasi
Pertumbuhan/perkembangan
(aspek tumbuh kembang anak)
Riwayat keluarga
Corak reproduksi

Teknik anamnesis
Suasana kondusif
spontan, wajar, tidak bertele-tele
Sesuai dengan situasi/kondisi
Pemeriksa bersikap empatik
perhatikan emoasi yang diwawancarai
Hubungan interpersonal
Dalam keadaan gawat darurat
keluhan utama / yang penting saja

Identitas

Nama : jelas, lengkap


Tempat, tanggal lahir
Jenis kelamin
Nama orang tua
Alamat ( daerah epidemiologis )
Umur, pendidikan, pekerjaan orang tua
Agama, suku bangsa

Riwayat penyakit

Keluhan utama
Tidak harus sejalan dengan
diagnosis utama

Riwayat perjalanan penyakit


Kronologis, terinci dan jelas
Kapan berobat sebelumnya
Kepada siapa
Jenis obat (warna, nama, kemasan)
Jenis pengobatan
fisioterapi, penyinaran, dll
Perkembangan penyakit
Penyakit keturunan
Keluhan tambahan
( tidak ada hubungan dengan
penyakit)

Keluhan / gejala penyakit

Lama keluhan
Sifat : tiba-tiba, perlahan
terus menerus
serangan
Lokalisasi dan sifat
Keluhan yang mendahului
Pertama kali/berulang
Orang sekitar keluhan yang sama
Upaya yang dilakukan dan hasilnya

Panas

Paling sering, penyakit infeksi / tidak


Berapa lama
Sifat : mendadak, kontinu,
remiten/intermiten
Apa terutama malam hari, turun naik
Disertai menggigil
kejang, muntah, mencret
sesak napas, dll

Batuk

Berlangsung berapa lama


Sering berulang/kambuh
Sifat : kering, produktif / banyak riak
Riak : kekentalan, warna, bau,
ada darah / tidak
Ada hubungan dengan cuaca / makanan
Diikuti sesak napas, keringat malam, BB
,
perlu perubahan posisi
Orang sekitar menderita
Diakhiri dengan muntah

Diare

Frekuensi dalam sehari


Jumlahnya ( banyak/sedikit-sedikit)
Konsistensi, warna, bau
Disertai darah, lendir
Disertai nyeri /tidak
Ada gangguan kesadaran
kencing ber <
lecet di dubur
dubur keluar

Kejang

Frekuensi, lama serangan


1 x / berulang
Berapa kali kejang sebelumnya
Sifat : umum, fokal, tonik klonik
Interval serangan berapa lama
Pasca kejang sadar / tidak
Disertai penurunan kesadaran
Disertai muntah
Neonatus : riw. Kehamilan ibu
riw. Kelahiran

Muntah

Sejak umur berapa timbul


Frekuensi berapa kali
Sifat : proyektil, didahului mual / tidak
Jumlah, jenis, warna muntah
Sesudah makan / minum
Apa ada hub dengan perubahan
posisi
Keluhan perut kembung, mencret,
demam, batuk, dll

Edema

Kapan timbul bengkak-bengkak


Lokalisasi : kelopak mata,
pergelangan tangan, mata kaki,
tungkai
Perjalanan
Pagi hari / sepanjang hari
Sifat : perlahan / progresif
Ada batuk, oliguria
Berdebar-debar, cepat lelah
Pernah sakit kuning sebelumnya

Sesak napas

Berhub dng penyakit saluran


napas/KVS
Timbul 1x/berulang
Posisi: tidur berapa bantal
Posisi bagaimana lebih enak
Waktu serangan
Timbul sesudah aktifitas / tidak
Disertai sianosis, kejang, penurunan
kesadaran, dll

Ikterus
Neonatus fisiologis sampai usia 1
minggu
Mata pasien kuning
Air kemih warna kuning / seperti teh
(timbul 2-3 hari seb sklera ikterik)
Disertai panas,
mual, muntah, tak napsu
makan,
kejang
Tinja warna dempul (obstruksi)

Perdarahan

Saat timbul perdarahan


Lokalisasi
Pernah terjadi sebelumnya
Jumlah perdarahan, warna
Faktor pencetus
Disertai panas/ tidak
Anak makin pucat

Status gizi

Inspeksi umum
- proporsi
- postur
- hidrosefalus, edema anasarka, dll
- tulang-tulang menonjol, otot
hipotrofik malnutrisi
Palpasi : >memastikan < gizi
- periksa tebal lemak subkutan
- otot ekstremitas atrofi
Tanda defisiensi vitamin, dll

TANDA VITAL

Nadi
Tekanan Darah
Pernapasan
Suhu

NADI

Frekuensi dalam 1 menit.Takikardi/bradikardi


Irama teratur /tidak
Isi / kualitas
- pulsus seler ( Corrigans pulse)
nadi teraba sangat kuat
mis : pada insufisiensi aorta, PDA
tirotoksikosis, anemia
- isi nadi < dan lemah
mis : pada gagal jantung berat
- pulsus paradoksus ( lemah pada insp, kuat
pada ekspirasi)
mis : gagal jantung / asma berat
Ekualitas nadi
normal teraba sama pada 4 ekstremitas
Penyakit TAKAYASU ( cabang arkus aorta )
- nadi eks bawah normal
- nadi eks atas lemah / tak teraba

TEKANAN DARAH

Ideal : diukur pd 4 ekstremitas


Lazim : lengan atas kanan- N : TD inspeksp
tak > 10 mmHG
TD sistolik naik, diast N
mis : PDA, AI,fistula arterio-vena
TD sist <, diast AS
TD sist dan diast < syok
TD tinggi pd ekstremitas sup, rendah pada
eks inf koarktasio aorta
TD eks sup rendah, eks inf N TAKAYASU

PERNAPASAN

Laju pernapasan : diukur dalam 1 menit


Irama teratur /tidak
Kedalaman
Tipe : bayi abdominal
usia 7-8 tahun torako abdominal
- Cheyne-stokes:cepat dalam, lambatdangkal-apnea
pada depresi SSP
- Kussmaul : cepat dalam
pada asidosis metabolik : hipoksia,
dehidrasi
- Biot : sama sekali tidak teratur
pada ensefalitis, polio

Takipne : pernapasan cepat


pada penyakit paru, tanda dini gagal jantung
Bradipne : pada TIC
pengaruh otot sedatif,
alkalosis, keracunan
Dispne : sukar bernapas + cuping hidung
retraksi subkostal, IC, suprasternal
sianosis sirkumoral
dispne pada insp obs. Tinggi
pada eksp obs. Rendah
Ortopne : sesak bila berbaring
pada asma, edema paru
gagal jantung, croup, MS

SUHU TUBUH

Demam : manifestasi berbagai penyakit


Suhu naik sedikit : anak menangis
ses. Makan/bermain, ansietas
Suhu naik : infeksi bakteri, virus, dll
reaksi transfusi
tumor / keganasan
Hipotermia ( < 35 C )
- bayi prematur dapat berakibat fatal
- dehidrasi, renjatan

BERAT BADAN

Paramater pertbhan paling sederhana


Indeks nutrisi sesaat
Untuk evaluasi perlu umur yang tepat, jenis kelamin, TB
BB/U dipetakan pada kurve BB
BB < 10% - defisit
BB > 90% - kelebihan
BB/U dalam acuan standard persentase
> 120 % - gizi lebih
80-120% - gizi baik
60-80% - gizi kurang
dengan edema kwashiorkor
< 60% - gizi buruk
edema (-) marasmus
edema (+) marasmus-kwashiorkor

Kehilangan BB

BB saat ini / BB semula x 100%


85 95 % - ringan
75 84 % - sedang
< 75 %
- berat

Tinggi Badan

Informasi status nutrisi


pertumbuhan fisis
TB/U pada kurva
< 5 % - defisit berat
5-10% - def nutrisi kronik
konstitusional
TB/U dibandingkan standar baku %
90 110 % - baik ( N )
70 80 % - kurang
<70%
- tinggi sangat kurang

Menilai Status Nutrisi

> tepat : - rasio BB/TB


- BB menrt umur & TB mnrt umur
Mencerminkan proporsi tubuh
bedakan wasting stunting
BB/TB (%)=BB saat itu/BB utk TB terukur x
100%
> 120 %
- obesitas
110 120 % - overweight
90 110 % - normal
70 90 %
- gizi <
< 70 %
- gizi buruk

Lingkar
Lengan
Atas
Anak 1 5 th status gizi
< 12,5 cm
- gizi buruk
12,5 13,5 cm- gizi <
> 13,5 cm
- gizi baik
LLA diband buku standard (%)
85 100% - gizi baik
70 85 % - gizi <
< 70 %
- gizi buruk
Indeks LLA/TB ( bila umur tak diket )
> 80 %
- gizi baik
80 - 85 % - borderline ( KKP I )
75 80 % - gizi < ( KKP II )
< 75 %
- gizi buruk ( KKP III)

Tebal Lipatan Kulit

Menunjukkan status gizi


komposisi tubuh
cadangan energi
50% lemak tubuh berada di jar
subkutis
LLA di hub dengan TLK triceps
menghitung massa otot

Lingkaran Kepala, Dada &


LK status gizi anak sp 36 bln
Perut

LK < 50% atau < -2SD mikrosefali


malnutrisi kronik INTRA UTERIN
LK > 95 % atau > +2SD makrosefali
Lingkar Dada
- bayi baru lahir 2 cm < LK
- usia 2 th LD = LK
Lingkar Perut
penting pada asites
ukur melalui umbilikus

PEMERIKSAAN FISIK ANAK


- Perlu pendekatan terlebih dulu
- anak < 4 bulan lebih mudah
- Anak > besar takut pd org belum dikenal
- Mulai informal, sambil dipangku ortu
- Kemudian berbaring di tempat tidur
- Pemeriksa berada di kanan penderita
Cuci tangan sebelum memeriksa pasien
(khusus neonatus dg penyakit infeksi dg
dg sabun/cairan antiseptik).
- Memeriksa tenggorok paling akhir.

PEMERIKSAAN FISIK ANAK


- Perlu pendekatan terlebih dulu
- anak < 4 bulan lebih mudah
- Anak > besar takut pd org belum dikenal
- Mulai informal, sambil dipangku ortu
- Kemudian berbaring di tempat tidur
- Pemeriksa berada di kanan penderita
Cuci tangan sebelum memeriksa pasien
(khusus neonatus dg penyakit infeksi dg
dg sabun/cairan antiseptik).
- Memeriksa tenggorok paling akhir.

PEMERIKSAAN
Anak = dewasa
- Inspeksi umum
- Auskultasi jantung dan abdomen dulu
(sebelum anak menangis).

INSPEKSI
- UMUM
kesan umum terhadap pasien
- LOKAL
lihat perubahan sampai sekecil2nya.
bandingkan dengan sisi lain.
deskripsi apa yang dijumpai.

PALPASI
- Meraba dg telapak tangan dan jari tangan.
- Tentukan bentuk, besar.
- Permukaan rata/berbenjol-benjol.
- Konsistensi lunak, keras, kenyal, kistik
berfluktuasi.
- Tepi tajam atau tumpul.
Pada palpasi abdomen utk me<i tegangan
dil.dg posisi fleksi pada sendi
panggul/lutut
bila ada bgn yg sakit: mulai dr yg tdk sakit

PERKUSI
- Untuk mengetahui perbedaan suara ketuk
- Menentukan batas organ: paru, jantung
hati, batas massa di rongga abdomen.
CARA:
1. Langsung: ujung jari 2-3
2. Tak langsung (lebih lazim)
jari 2-3 tangan kiri diletakkan diatas bgn
tubuh yg diperiksa, ketok dg jari 2-3 tg ka

SUARA PERKUSI
1.
sonor: pada paru normal
2.
Pekak : pada perkusi otot paha/lutut
3.
Timpani: pada perkusi perut bgn
lambung
Redup: antara sonor dan pekak
Hipersonor : antara sonor dan timpani.
* Perkusi pada bayi dan anak tidak boleh
terlalu keras, ok dinding toraks tipis.

AUSKULTASI
-

Menggunakan stetoskop (LITTMAN)


binaural
sisi membran (nada frek.rendah)
sisi mangkuk (nada frek.tinggi)
Mendengar :- suara pernapasan
- bunyi / bising jantung
- peristaltik usus
- aliran darah dalam
pembuluh

PEMERIKSAAN UMUM
1. Kesan keadaan sakit
fasies dan posisi pasien
2. Kesadaran
3. Kesan status gizi.
Dari kesan keadaan umum perlu ditentukan
sikap segera bertindak atau tidak.
Mis: kejang - atasi segera kejangnya
dehidrasi berat periksa tanda vital, beri
infus

KESAN KEADAAN SAKIT


- Tampak sakit berat, sedang atau ringan.
- Tidak selalu identik dg penyakit di
derita.
- Bayi & anak tidak dapat ber-pura2 sakit.
- Fasies pasien jelaskan sakitnya
mis: tetanus (karper mond)
dehidrasi
obstruksi hidung
sindrom Down
- Posisi pasien waktu datang: jalan, duduk
berbaring disisi sakit

KESADARAN
- Kompos mentis. Respons thd stimulus
(+)
- Apatik: sadar, tapi acuh tak acuh
respons (+) bila dirgs.
- Somnolen: tampak ngantuk, ingin tidur
respons -/ringan thd stimulus.
- sopor: respons(+) thd stimulus yg kuat.
refleks pupil thd cahaya (+)
- koma: reaksi (-) thd stimulus apapun
refleks cahaya (-)
- delirium: kacau, disorientasi, iritatif .

PEMERIKSAAN FISIK ANAK


- Perlu pendekatan terlebih dulu
- anak < 4 bulan lebih mudah
- Anak > besar takut pd org belum dikenal
- Mulai informal, sambil dipangku ortu
- Kemudian berbaring di tempat tidur
- Pemeriksa berada di kanan penderita
Cuci tangan sebelum memeriksa pasien
(khusus neonatus dg penyakit infeksi dg
dg sabun/cairan antiseptik).
- Memeriksa tenggorok paling akhir.

PEMERIKSAAN
Anak = dewasa
- Inspeksi umum
- Auskultasi jantung dan abdomen dulu
(sebelum anak menangis).

INSPEKSI
- UMUM
kesan umum terhadap pasien
- LOKAL
lihat perubahan sampai sekecil2nya.
bandingkan dengan sisi lain.
deskripsi apa yang dijumpai.

PALPASI
- Meraba dg telapak tangan dan jari tangan.
- Tentukan bentuk, besar.
- Permukaan rata/berbenjol-benjol.
- Konsistensi lunak, keras, kenyal, kistik
berfluktuasi.
- Tepi tajam atau tumpul.
Pada palpasi abdomen utk me<i tegangan
dil.dg posisi fleksi pada sendi
panggul/lutut
bila ada bgn yg sakit: mulai dr yg tdk sakit

PERKUSI
- Untuk mengetahui perbedaan suara ketuk
- Menentukan batas organ: paru, jantung
hati, batas massa di rongga abdomen.
CARA:
1. Langsung: ujung jari 2-3
2. Tak langsung (lebih lazim)
jari 2-3 tangan kiri diletakkan diatas bgn
tubuh yg diperiksa, ketok dg jari 2-3 tg ka

SUARA PERKUSI
1.
sonor: pada paru normal
2.
Pekak : pada perkusi otot paha/lutut
3.
Timpani: pada perkusi perut bgn
lambung
Redup: antara sonor dan pekak
Hipersonor : antara sonor dan timpani.
* Perkusi pada bayi dan anak tidak boleh
terlalu keras, ok dinding toraks tipis.

AUSKULTASI
-

Menggunakan stetoskop (LITTMAN)


binaural
sisi membran (nada frek.rendah)
sisi mangkuk (nada frek.tinggi)
Mendengar :- suara pernapasan
- bunyi / bising jantung
- peristaltik usus
- aliran darah dalam
pembuluh

PEMERIKSAAN UMUM
1. Kesan keadaan sakit
fasies dan posisi pasien
2. Kesadaran
3. Kesan status gizi.
Dari kesan keadaan umum perlu ditentukan
sikap segera bertindak atau tidak.
Mis: kejang - atasi segera kejangnya
dehidrasi berat periksa tanda vital, beri
infus

KESAN KEADAAN SAKIT


- Tampak sakit berat, sedang atau ringan.
- Tidak selalu identik dg penyakit di
derita.
- Bayi & anak tidak dapat ber-pura2 sakit.
- Fasies pasien jelaskan sakitnya
mis: tetanus (karper mond)
dehidrasi
obstruksi hidung
sindrom Down
- Posisi pasien waktu datang: jalan, duduk
berbaring disisi sakit

KESADARAN
- Kompos mentis. Respons thd stimulus
(+)
- Apatik: sadar, tapi acuh tak acuh
respons (+) bila dirgs.
- Somnolen: tampak ngantuk, ingin tidur
respons -/ringan thd stimulus.
- sopor: respons(+) thd stimulus yg kuat.
refleks pupil thd cahaya (+)
- koma: reaksi (-) thd stimulus apapun
refleks cahaya (-)
- delirium: kacau, disorientasi, iritatif .

You might also like