Professional Documents
Culture Documents
id
digilib.uns.ac.id
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Jurusan Usaha Perjalanan Wisata
Fakultas Sastra Dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh :
YOLANDA INTAN PERMATA
C9408003
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
: C9408003
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir judul Manajemen
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahanNya tugas akhir ini dapat penulis selesaikan
sesuai yang diharapkan. Dalam tugass akhir ini penulis membahas Manajemen
Pengembangan Wisata Kuliner di Gladag Langen Bogan , suatu permasalahan
yang sedang dialami Kota Surakarta karena terjadi penurunan jumlah kunjungan
dan seharusnya dilakukan pembenahan.
Tugas
akhir
pengembangan
ini
dibuat
dalam
rangka
memperdalam
potensi
dan
proses
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam
dalamnya penulis sampaikan kepada:
1. Ayahanda Sudigdo dan Ibunda Titik Mulyani selaku orangtua yang sudah
memberi dukungan moril dan materi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
beserta seluruh pembantu Rektor.
3. Bapak Drs.Riyadi Santosa,M,Ed,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni
Rupa, Universitas Sebelas Maret serta seluruh karyawan.
4. Ibu Dra.Isnaini WW,M.Pd selaku ketua program DIII Usaha Perjalanan
Wisata dan Bapak Drs.Suharyana,M.Pd selaku pembimbing tugas akhir yang
selalu memberi arahan dan bimbingan dengan kesabaran serta dorongan
semangat kepada penulis, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
5. Seluruh dosen pengampu Jurusan DIII Usaha Perjalanan Wisata yang sudah
memberikan ilmu yang bermanfaat
penulis.
commituntuk
to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengenai
commit to user
viii
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
................................................
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN
................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................
vi
KATA PENGANTAR
....................................................................
vii
ix
xi
DAFTAR LAMPIRAN
............................................................
xiii
....................................................................................
xiv
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................
B. Perumusan Masalah
................................................
D. Manfaat Penelitian
................................................
............................................................
18
G. Sistematika Laporan
21
E. Kajian Pustaka
................................................
....................................
22
24
commit
to user
C. Kebijakan Pariwisata Kota
Surakarta
31
ix
........................
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
36
50
51
.....................
........................................................................
65
81
90
93
............
95
............................................................
99
F. Analisa SWOT
113
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .........................................................................
119
B. Saran
.........................................................................
122
.........................................................................
124
.....................................................................................
126
Daftar Pustaka
Lampiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
..............................
Gambar 3
Gambar 4
Gamban 5
52
.................
52
.....................................................
53
Gambar 6
51
.....................................................
53
.................................................................
54
Gambar 7
55
Gambar 8
56
Gambar 9
Gambar 10
........................................
............................
56
....................................................
57
Gambar 11
57
Gambar 12
................
58
Gambar 13
...............
58
Gambar 14
.......................................
59
Gambar 15
commit
to user
: Sajian Tahu Kupat
..................................................
59
xi
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 16
digilib.uns.ac.id
....................................................
60
Gambar 17
...............
61
Gambar 18
...............
61
Gambar 19
...............
62
Gambar 20
63
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Daftar Informan
.......................................................
Lampiran 2
Lampiran 3
...................
128
Lampiran 5
127
Lampiran 4
126
.....................................................
130
.....................................................
131
Lampiran 6
.................
132
Lampiran 7
133
Lampiran 8
Lampiran 9
.........................................
134
.....
135
..................
136
......
137
138
139
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Yolanda Intan Permata, C9408003, 2011, Manajemen Pengembangan
Wisata Kuliner Di Gladag Langen Bogan Surakarta, Progam Diploma III
Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Alasan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan
kelulusan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta ingin mengetahui keanekaragaman
makanan khas Kota Surakarta dan khususnya wisata kuliner yang berada di
Gladag Langen Bogan.
Metode penelitian yang digunakan adalah tehnik pengumpulan data berupa
observasi, wawancara, dokumen, pustaka dan dengan sumber data tersebut dapat
diketahui hal hal mengenai Kota Surakarta dan pariwisatanya, tempat makan
khas Kota Surakarta, wisata kuliner Gladag Langen Bogan, peran Pemkot
Surakarta terhadap wisata kuliner Gladag Langen Bogan, pengelolaan dan
promosi wisata kuliner Gladag Langen Bogan, dan pengembangan yang dilakukan
oleh Pemkot Surakarta untuk wisata kuliner Gladag Langen Bogan.
Hasil dari penelitian ini adalah wisata kuliner Gladag Langen Bogan
merupakan ikon kuliner Kota Surakarta yang berpotensi sebagai branding Kota
Surakarta sebagai kota wisata. Melihat segala permasalahan yang terjadi
mengenai pengelolaan Gladag Langen Bogan, sangat disayangkan jika Gladag
Langen Bogan tidak dipertahankan eksistensinya. Oleh karena itu diperlukan
peran Pemkot Surakarta untuk membenahi dan kemudian mengembangkan
Gladag Langen Bogan agar tetap bertahan keberadaannya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah selain perhatian pemerintahan
terhadap pengelolaan dan promosi Gladag Langen Bogan secara sistematis, perlu
diperhatikan ulang pengembangan yang mengarahkan ke pengawasan dan
kebijaksanaan negara tanpa menghambat pemikiran pengelola swasta, jika dilihat
pentingnya pariwisata dari sudut pandangan ekonomi, sosial, politik dan budaya.
Sehingga perkembangan wisata kuliner Gladag Langen Bogan kedepannya dapat
dirasakan bersama stakeholder didalamnya.
commit to user
xiv
1
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Surakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Solo (selanjutnya disebut
Kota Surakarta), merupakan sebuah kota yang menjadi jantung budaya Jawa di
Jawa Tengah. Sosok keraton yang menjadi simbol budaya Jawa, sampai saat ini
masih kokoh eksistensinya baik secara fisik, komunitas maupun ritualnya. Kota
dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan kabupaten Karanganyar dan kabupaten
Boyolali di sebelah utara, kabupaten Karanganyar dan kabupaten Sukoharjo
disebelah timur dan barat, dan kabupaten Sukoharjo disebelah selatan. Sisi timur
kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong,
Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Surakarta merupakan pewaris
Kerajaan Mataram yang pecah pada tahun 1755.
Kota Surakarta terkenal akan pariwisata yang berkaitan dengan sejarah,
budaya serta ritual keraton. Selain wisata budaya, terdapat pula beberapa tempat
dan event-event kebudayaan lain yang menarik untuk dinikmati. Dibuktikan
dengan Kota Surakarta meraih penghargaan The Best Destination Of Tourism
Award Indonesia 2009.
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Semua tempat kuliner khas Kota Surakarta yang tersebar disemua penjuru
Kota Surakarta digabungkan di satu tempat yang dinamakan Gladag Langen
Bogan atau yang lebih dikenal Galabo. Kini pengunjung kuliner dapat dengan
mudah menikmati kelezatan kuliner Kota Surakarta dengan hanya mengunjungi
satu kawasan. Beragam makanan khas dan minuman khas dijajakan di Galabo
dengan penataan tempat yang unik dan sangat menarik karena berlokasi di jalan
raya yang siang hari digunakan untuk lalu lintas dan malam hari ditutup untuk
area kuliner. Terbukti 1000 1500 pengunjung lokal maupun luar daerah selalu
menyempatkan
berkunjung ditempat
ini
dan
banyak
pula
pengunjung
mancanegara yang berkunjung. Belum lagi disaat akhir pekan dan hari libur, lebih
dari 2000 orang datang ke tempat ini, menambah geliat kehidupan malam yang
unik. Kota Surakarta telah membuktikan bahwa industri pariwisatanya patut
menjadi contoh kota-kota di Indonesia yang sedang berkembang.
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
acara Solo Batik Carnival. Gladag Langen Bogan adalah arena kuliner yang hanya
buka pada malam hari, berlokasi di sebelah timur bundaran Gladag tepatnya di Jl.
Mayor Sunaryo depan Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo. Sebelah utara
berbatasan dengan situs bersejarah Benteng Vastenburg. Dengan lokasi yang
strategis dan mudah dijangkau, Galabo sangat ramai dikunjungi penikmat kuliner.
B. Perumusan Masalah
1.
2.
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
4.
C. Tujuan Penelitian
Sejauh
hendak dicapai atau menjadi tujuan penelitian. Dengan kata lain tujuan penelitian
adalah untuk memperjelas dan menghindari terjadinya kesimpangsiuran. Tujuan
dari penelitian ini antara lain :
1.
Untuk memberi gambaran yang lebih luas mengenai destinasi pariwisata baru
di Kota Surakarta berupa wisata kuliner Gladag Langen Bogan.
2.
3.
4.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberi
manfaat antara lain :
commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.
2.
Sebagai masukan bagi Pemkot Surakarta dan pihak pengelola Gladag Langen
Bogan yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Surakarta dalam mengelola, memasarkan dan
mengembangkan Gladag Langen Bogan.
E. Kajian Pustaka
1. Kepariwisataan
a. Pengertian Kepariwisataan
adalah
dengan
sejumlah
kegiatan
kegiatan,
perekonomian
terutama
yang
secara
yang
ada
langsung
perpustakaan.uns.ac.id
6
digilib.uns.ac.id
orang-orang asing keluar masuk suatu kota, daerah atau negara. (Oka A
Yoeti, 1987 : 105).
b. Pengertian Pariwisata
Menurut Oka A. Yoeti tahun 1987 dalam bukunya Pengantar Ilmu
Pariwisata" menyebutkan :
perpustakaan.uns.ac.id
7
digilib.uns.ac.id
dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa
yang dialamnya di tempat memperoleh pekerjaan tetap.
c. Pengertian Wisata
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Pengertian Wisatawan
2.
commit to user
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengertian wisata minat khusus menurut Hall & Weiler adalah sebagai
berikut :
3.
a.
Wisata Olahraga
b.
Wisata Kuliner
c.
Wisata Religius
d.
Agrowisata
e.
Wisata Goa
f.
Wisata Belanja
g.
Ekowisata
h.
Wisata Kesehatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
10
digilib.uns.ac.id
Kuliner adalah hasil olahan berupa masakan. Masakan tersebut berupa lauk
pauk, makanan dan minuman. Setiap daerah memiliki citarasa makanan tersendiri,
maka dari itu setiap daerah memiliki tradisi kuliner yang berbeda. Kemasan
kreatif untuk kuliner adalah tantangan yang sangat menarik. Apalagi Indonesia
sangat kaya dengan resep kuliner khas yang secara turun temurun diwariskan
dalam setiap keluarga. Setiap daerah juga memiliki nama masakan yang berbeda.
Sehingga wisata kuliner dapat diartikan sebagai jenis wisata minat khusus yang
menitik beratkan pada kegiatan perjalanan untuk menikmati kuliner atau makanan
sehingga mendapatkan kepuasan.(www.abiyanto.com)
Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi
makanan sehari-hari. Kuliner merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena setiap orang memerlukan makanan
yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai dari makanan yang sederhana hingga
makanan yang berkelas tinggi dan mewah. Semua itu, membutuhkan pengolahan
yang serba enak.(Juwana,2009:67).
Kuliner adalah salah satu subjek pembicaraan yang selalu hangat dan menarik
di kalangan manapun. Bahkan, di mana-mana saat ini bisnis kuliner semakin
menjamur mengikuti permintaan pasar yang sangat antusias. Ada yang
menyajikan menu makanan tradisional daerah, ada pula yang memilih Chinese
user
food, European food, bahkan takcommit
jarang toada
yang menyajikan aneka snack dan
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jajanan ringan atau malah minuman dan segala macam es. (Bondan
Winarno,2003:15)
4.
a. Pengertian Manajemen
menciptakan,
menjelaskan,
dan
mendistribusikan
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
objek
dan
daya
tarik
(Soekadijo,2000:217)
wisata
minat
khusus.
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang baik
dapat
dicapai
dengan
strategi,
dan
faktor
penunjang
pencapaian.(Kadarman,1996:98)
commit to user
untuk
mengetahui
14
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Tujuan Perencanaan
2) Strategi Perencanaan
Perencanaan
dimulai
dengan
keputusan-keputusan
tentang
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
of
life
masyarakat
serta
terjadinya
integrasi
sosial.
(Kadarman,1996:99-100)
3) Faktor Penunjang
Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkahlangkah yang terarah dan terpadu terutama mengenai pendidikan
tenaga-tenaga kerja dan perencanaan pengembangan fisik. Agar suatu
obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang
menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari
sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Karena sarana dan
prasarana
juga
sangat
diperlukan
untuk
mendukung
dari
fasilitas
yang
Prasarana
kepariwisataan
adalah
semua
dapat
hidup
dan
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut,
terminal.
b) Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c) Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televise,
kantor pos.
d) Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e) Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata
maupun pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar obyek
wisata.
f) Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor
pemandu wisata.
g) Pom bensin
h) Dan lain-lain. (Oka A Yoeti, 1987:183)
Sarana
kepariwisataan
adalah
perusahaan-perusahaan
yang
wisatawan
(Oka
Yoeti,
1987:184).
Sarana
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Metode Penelitian
1.
a. Metode Observasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
19
digilib.uns.ac.id
b.
Wawancara
c.
Studi Dokumen
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d.
Studi Pustaka
Studi
Pustaka
pengumpulan
merupakan
pendukung
dari
beberapa
hasil-hasil
2. Tehnik Analisis
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam metode ini penulis
mengaitkan data-data yang berupa observasi, wawancara, quisioner dan referensi
dari buku-buku pariwisata utuk memperoleh gambaran ataupun menguatkan
gambaran yang sudah ada.
G. Sistematika Laporan
Penulisan laporan tugas akhir ini disusun dalam lima bab, yang secara garis
besar diuraikan sebagai berikut :
commit to user
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
PERAN PEMKOT TERHADAP PARIWISATA
KOTA SURAKARTA
A. Kepariwisataan Kota Surakarta
Predikat Kota Surakarta sebagai kota budaya, memang tidak akan pernah
pudar karena memiliki Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran yang
menjadi jantung budaya dan tradisi jawa di Jawa Tengah. Perjalanan sejarah Kota
Surakarta sangat dipengaruhi oleh budaya dari kedua keraton dan budaya sebagai
kota dagang. Surakarta juga terkenal sebagai kota dagang dengan salah satunya
ditandai perkembangan Pasar Gedhe, pasar tradisional yang terkenal di Kota
Surakarta. Berbagai bangunan dan situs bersejarah khususnya Keraton
Kasunanan, Pura Mangkunegaran, Benteng Vastenburg dan Pasar Gedhe adalah
saksi hidup sejarah kota yang membentuk warisan budaya benda Kota Surakarta.
22
perpustakaan.uns.ac.id
23
digilib.uns.ac.id
Pada Oktober 2008, di Kota Surakarta diadakan acara bergengsi wisata yaitu
World Heritage Cities Conference and Expo yang merupakan pengakuan dunia
terhadap nilai historis dan kultural Kota Surakarta dan momentum bagi
masyarakat tentang pentingnya kelestarian kawasan budaya sebagai identitas kota.
Sekarang Kota Surakarta menjadi kota modern, konsekuensi logis dari perubahan
pembangunan kota. Masalah utama yang dihadapi adalah menjaga identitas kota,
pembangunan kota modern tidak berarti merusak kawasan budaya atau mengalih
fungsikan situs budaya menjadi kegiatan yang tidak relevan dengan fungsinya
tetapi lebih pada mengembangkan budaya agar dapat diterima di era modern.
Surakarta juga adalah salah satu dari sejumlah kota di Indonesia yang
dibangun berdasarkan konsep penataan kota pariwisata modern. Railway dan
transportasi khusus wisata, berbagai taman kota, kota satelit, apartement, hotel,
wisata kuliner, bandara yang menghubungkan perjalanan internasional adalah
sebagian dari elemen urban modern Kota Surakarta. Kota Surakarta mulai
melebarkan sayap di pariwisata dengan diadakannya beberapa event besar
bertema budaya dan yaitu mulai dari Solo Batik Carnival, Solo International
Ethnic Music, Solo International Performing Art, Boyong Kedaton, dan juga
event pariwisata seperti Bengawan Travel Mart dan World Heritage Cities.
Bahkan di tahun 2011, Kota Surakarta membuat Calendar of Cultural Event Solo
2011 yang berisi tentang acara acara kebudayaan yang akan berlangsung selama
tahun 2011 di Kota Surakarta. Penyusunan agenda tahunan ini berdasarkan
tanggal dan bulan dalam satu tahun sehingga memudahkan wisatawan untuk
menyesuaikan dengan waktu liburan yang dimiliki selama satu tahun nanti disertai
commit
to user
juga dengan peta Kota Surakarta.
Ini membuktikan
pariwisata Kota Surakarta
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sudah
siap
bersaing
dengan
pariwisata
kota
lainnya.
(Arswendo
Atmowiloto,2008:39-40).
1.
Kota Surakarta memiliki banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi baik
dari segi budaya, pendidikan, sejarah, belanja ataupun kuliner. Beberapa obyek
wisata di Kota Surakarta terdiri dari spesifikasi wisata budaya, wisata pendidikan,
wisata sejarah, wisata belanja, dan wisata kuliner. Wisata budaya yang dapat
dikunjungi di Kota Surakarta Wayang Orang Sriwedari, Ketoprak , Kirap Pusaka
1 Suro, Grebeg Sudiro, Grebeg Mulud, Solo Batik Carnival. Semua wisata budaya
yang dapat dijumpai di Kota Surakarta tersebut dipelihara dan dijaga oleh
masyarakat sebagai warisan budaya yang dimiliki Kota Surakarta. ( Arsip
Disbudpar Kota Surakarta: Inventaris Data Wisata Budaya Kota Surakarta tahun
2011 ).
Wisata pendidikan yang dapat dikunjungi di Kota Surakarta ada tujuh yaitu
Museum Radya Pustaka, Outbond di Taman Balekambang, Museum Puro
Mangkunegaran, Museum Kasunanan, Balai Agung, Monumen Pers, Taman
Satwa Taru Jurug. ( Arsip Disbudpar Kota Surakarta: Inventaris Data Wisata
Pendidikan Kota Surakarta tahun 2011 ). Wisata sejarah di Kota Surakarta ada
enam yaitu Keraton Kasunanan, Puro Mangkunegaran, Masjid Agung, Masjid Al
user Sepur Klutuk Jaladara. (Arsip
Wustho Mangkunegaran, Pasar commit
Gedheto dan
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Disbudpar Kota Surakarta: Inventaris Data Wisata Sejarah Kota Surakarta tahun
2011 ). Kota Surakarta memang dikenal dengan kota budaya dan sejarahnya,
adanya dua kerajaan di Kota Surakarta menjadikan pusat kebudayaan Jawa
Tengah bertumpu di Kota Surakarta.
Wisata belanja yang dapat dikunjungi di Kota Surakarta ada sebelas, yang
paling terkenal untuk dikunjungi saat berwisata ke Kota Surakarta adalah Pasar
Klewer, Pasar Antik Triwindu, Kampung Batik Kauman, Kampung Batik
Laweyan, Ngarsopuro Night Market, Batik Danarhadi, Batik Keris, Javenir, Pusat
Grosir Solo, Solo Grand Mall, dan Solo Square. ( Arsip Disbudpar Kota
Surakarta: Inventaris Data Wisata Belanja di Kota Surakarta tahun 2011 ). Wisata
Kuliner di Kota Surakarta dalam satu area terdapat di Gladag Langen Bogan,
daerah Kota Barat, daerah Keprabon, disekitar Stadion Manahan, Pujasera dan
berbagai makanan khas Kota Surakarta yang tersebar diseluruh kota Surakarta. (
Observasi:Kuliner di Kota Surakarta,19 Juni 2011).
2.
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Terdapat 31 Travel Agent dan Tour Operator yang berdiri di Kota Surakarta.
Travel Agent dan Tour Operator bertugas memberikan informasi mengenai
pariwisata di Kota Surakarta dan melayani kebutuhan wisatawan dalam hal
pemesanan tiket, booking kamar hotel, rent car, dsb. Tourism Information Centre
Kota Surakarta, terdapat di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta,
Bandara Adi Sumarmo dan Mandira Tour & Travel. Travel Agent di Kota
Surakarta ada 30 agent, yang paling besar adalah Sahid Gema Wisata Tours &
Travel, Electra Duta Wisata Tours & Travel, Rosalia Indah Tour & Travel,
Nusantara Tour dan Rosalia Indah . (Arsip Disbudpar Kota Surakarta: Inventaris
Data BPW/APW di Kota Surakarta Tahun 2011).
Terdapat 91 hotel di Kota Surakarta mulai dari bintang 5 sampai melati, Hotel
berbintang 5 di Kota Surakarta adalah Sahid Jaya Hotel, Lor In Resort & Spa,
Sahid Kusuma Herritage Hotel. Hotel berbintang 4 adalah Best Western Premier
Hotel, Novotel, Sunan Hotel, sedangkan hotel berbintang 3 di Kota Surakarta
adalah Ibis, Agas International, Dana dan Grand Orchid Hotel. ( Arsip Disbudpar
Kota Surakarta: Data Hotel Bintang dan Melati di Kota Surakarta tahun 2011 ).
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
Transportasi
perpustakaan.uns.ac.id
29
digilib.uns.ac.id
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mewujudkan
inovasi
dan
integritas
masyarakat
madani
yag
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
34
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
35
digilib.uns.ac.id
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menangani birokrasi pengelolaan dan perijiinan segala obyek wisata dan event
kebudayaan di Kota Surakarta. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta
menangani kebersihan dan tata taman untuk obyek wisata dan wajah kota. Badan
Perencanaan dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta menangani birokrasi
pengembangan obyek wisata.
Dinas Tata Kota, Kota Surakarta menangani penataan desain luar dari
obyek wisata tanpa merubah konsep dari obyek tersebut. Dinas Komunikasi dan
Informasi menangani promosi pariwisata untuk Kota Surakarta. Badan Promosi
Pariwisata Indonesia Kota Surakarta, PHRI dan ASITA merupakan lembaga
pariwisata yang mempromosikan dan menangani persatuan sarana kepariwisataan
di Kota Surakarta. Kelompok kerja tersebut memiliki tugas masing-masing yang
sudah diatur oleh Perda No.2 Tahun 2010 mengenai Pembangunan Daerah Kota
Surakarta. (Wawancara:Budi Sartono selaku Kabid Pelestarian, Promosi dan
Kerjasama Disbudpar Kota Surakarta, 20 Juni 2011)
1.
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berbagai
peluang
yang
mampu
menarik
perpustakaan.uns.ac.id
2.
38
digilib.uns.ac.id
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan-perusahaan
tour,
semuanya
mempunyai
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sangat
dibutuhkan
disemua
tingkat:
tempat-tempat
rekreasi,
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan berdaya saing. Dalam hal ini sektor swasta terdorong untuk berinvestasi dan
mengambil posisi utama dalam pengembangannya. (Arsip Disbudpar Kota
Surakarta: Strategi Pengembangan Pariwisata kota Surakarta tahun 2010-2014).
3.
Membangun
program
pemasaran
dalam
kerangka
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Langkah-langkahnya:
Memprioritaskan
pengaturan
Puro
Mangkunnegaran
dan
Radyapustaka,
menggambar,
permainan.
Memanfaatkan
tempat-tempat
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tempat-tempat
wisata
dan
infrastruktur
lokal
dsb.
44
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tours).
(Arsip
Disbudpar
Kota
Surakarta:
Strategi
melalui
informasi/material/kampanye.
Meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id
45
digilib.uns.ac.id
46
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Memperbaiki
kemampuan
berbahasa
asing.
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menuju
tempat-tempat
pariwisata
Pengembangan
konsep
rute
48
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pendapat
tahunan
tentang
kebijakan
pariwisata,
dengan
hotel
kompetensi
untuk
dalam
penjualan
paket
wisata.
penyelenggaraan
event.
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
50
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
WISATA KULINER KOTA SURAKARTA
A. Ciri Khas Kuliner Kota Surakarta
50
51
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.
diseluruh Kora Surakarta. Berikut berbagai tempat makan khas di Kota Surakarta :
a) Timlo Sastro, terdapat di timur Pasar Gede dan barat SMA Murni yang
merupakan timlo paling banyak diminati para penikmat makanan khas
Kota Surakarta. Hidangan ini bening berisi sosis ayam yang dipotong
dengan telor ayam pindang dan irisan hati ampela. Rumah makan ini
hanya menyediakan timlo dengan harga Rp.11.000,- per porsi. ( Observasi:
Makanan khas di Kota Surakarta, 24 Juni 2011)
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Margoyudan yang buka pukul 02.00 WIB yang selalu ramai pengunjung.
d) Srabi Notosuman, merupakan srabi khas Kota Surakarta yang berada di
daerah Notosuman. Serabi Kota Surakarta berbeda dengan serabi daerah
lain, jajanan ini dimakan bersama kuah santan yang manis. Selain polos,
serabi di Kota Surakarata juga memakai toping yang beraneka macam
commit to user
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
55
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mendampingi soto ayam ini mulai dari sosis basah ala Solo, tempe dan
tahu goreng, galantin, bermacam jeroan sapi, empal daging, sate usus
ayam, sate telur puyuh, perkedel, dan masih banyak lagi. Harga lauknya
sendiri mulai dari empal daging harganya Rp 10.000 - tempe harganya Rp
1.000. Tidak hanya lauk untuk soto saja, warung ini juga menawarkan
panganan lain seperti kroket, prastil, bakwan, risoles, onde-onde, rambak
kulit, intip, dan lain-lain. (www.cityguide.com)
Gambar Yolanda Intan Permata,2011. Kuah soto rasanya begitu enak dan
ringan.
h) Cabuk Rambak, merupakan salah satu Jajanan Pasar Gede yang
merupakan makanan dari dulu diminati masyarakat Kota Surakarta. Dapat
ditemukan saat sekaten di halaman Masjid Agung. Makanan ini berfungsi
sebagai makanan sela (volumenya tidak seberapa besar dan satu porsi tidak
membuat kenyang) yang dibuat dari ketupat nasi yang diiris tipis-tipis, lalu
disiram dengan saus wijen yang dicampur kemiri dan kelapa parut yang
terlebih dulu disangrai, serta ditambah beberapa potong karak (sejenis
kerupuk yang terbuat dari nasi kering dan bleng). Oleh penjaja di pinggir
commit
to user
jalan biasanya disajikan tidak
dengan
piring tetapi dengan wadah dari daun
56
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pisang
yang
dilipat
dengan
cara
tertentu
(disebut
pincuk).
commit to user
57
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
di
Warung
Wedang
Dongo
dan
ronde.
Warung
commit to user
58
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
k) Harjo Bestik Pasar Kembang dan Sumber Bestik, lebih terkenal dengan
menu bestik dadar lidah dan macam bestik dari daging sapi lainnya.
59
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
60
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
24 Juni 2011)
commit to user
61
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang berbeda.
Gambar Yolanda Intan Permata,2011. Sajian sate dengan tampilan dan isi
berupa daging sapi dan tepe gembus.
2.
seluruh kota, terdapat pula areal kuliner yang terdapat berbagai penjual makanan
dalam satu komplek. Terdapat perbedaan dari masing-masing tempat mulai dari
suasana dan pengunjungnya. Berikut bebagai Komplek Kuliner di Kota Surakart:
a) Gladag Langen Bogan, terdapat di Jl. Mayor Sunaryo, berada di depan
Pusat Grosir Solo. Buka pukul 18.00 dengan menutup area jalan khusus
untuk stand kuliner yang menjadikan Galabo berbeda dengan komplek
kuliner lainnya di Kota Surakarta. Pengunjung dari Galabo dominan
adalah anak muda dari pelajar, mahasiswa dan pekerja muda karena
tempat tersebut sangat nyaman untuk berkumpul bersama teman. Mulai
dari awal dibukanya Galabo sampai sekarang menjadi favorit anak muda
Kota Surakarta apalagi saat musim liburan dan akhir pekan diramaikan
oleh live music dan pengunjung dari semua kalangan usia. (Observasi:
Makanan khas di Kota Surakarta, 24 Juni 2011) .
commit to user
62
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
63
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
64
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
65
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
66
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
WISATA KULINER GLADAG LANGEN BOGAN
A. Gambaran Umum Wisata Kuliner Gladag Langen Bogan
Kota Surakarta sekarang sudah mulai dikenal akan wisata kulinernya, bahkan
salah satu potensi wisata terbesar kota ini adalah wisata kuliner. Sebuah terobosan
baru yang dilakukan pemerintah Kota Surakarta adalah menggabungkan semua
obyek wisata kuliner tersebut di dalam satu kawasan di daerah Gladag, Surakarta.
Kini pengunjung kuliner dapat dengan mudah menikmati kelezatan kuliner Kota
Surakarta dengan hanya mengunjungi satu kawasan. Tempat yang diberi nama
Gladak Langen Bogan ( Galabo ) tersebut kurang lebih dua tahun sejak berdirinya,
dikunjungi antara 1500 2000 orang per minggu dan dapat meningkat hingga dua
kali lipat pada hari libur. Pengunjung tempat inipun bahkan tidak hanya dari Kota
Surakarta melainkan juga dari kota-kota disekitar Kota Surakarta. ( Wawancara :
Eko Prajudhy Noor Ali selaku Kabid Perdagangan Disperindag Kota Surakarta,21
Maret 2011 )
66
67
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sate ayam, pecel ndeso, tengkleng, sate kere, gudeg ceker, tau kupat, bakmi
toprak, gule goreng, jahe gepuk, selat segar, wedang ronde, wedang dongo, bestik
daging, soto kwali, brambang asem, nasi rawon, cabuk rambak, gempol pleret,
sate ular kobra, sop buntut goreng, ledre, ayam goreng, bakmi, seafood, lontong
ceker, coffe shop, aneka jamur, nasi timbel, jagung bakar, kebeb, burger. ( Arsip
Disperindag Kota Surakarta : Data Pedagang dan Menu di Galabo Per Januari
2011 ). Berikut daftar nama makanan dan penjelasan tentang makanan dan
minuman yang dijual di Galabo :
1.
Nasi Liwet
Nasi Liwet mungkin adalah makanan khas Surakarta yang paling terkenal,
bahkan nasi liwet sudah masuk menjadi menu di hotel hotel berbintang di
kota kota besar di Indonesia. Di Surakarta sendiri, nasi liwet sudah sangat
dikenal hingga setiap saat dan hampir dimanapun akan dapat menemukan
nasi liwet dengan mudah. Mulai dari nasi liwet yang paling terkenal di
Surakarta yaitu Nasi Liwet Wongso Lemu yang berlokasi di Keprabon ( Jl.
Teuku Umar ) sampai penjual kaki lima di sepanjang jalan di Kota Surakarta.
Pada dasarnya nasi liwet adalah beras yang dimasak dengan santan dan kaldu
ayam sehingga hasil akhirnya membuat nasi terasa gurih, beraroma dan lezat.
Kemudian nasi tersebut dicampur dengan sayuran jipang (labu siam) yang
dimasak pedas, telur rebus, daging ayam yang disobek memanjang, dan
kumut (terbuat dari kuah santan yang dikentalkan). Sering juga ditambah
dengan usus ayam,
68
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
piring,
tetapi dengan daun pisang yang dilipat dan disemat dengan lidi
2.
Jenang lemu adalah bubur yang tidak kalah gurih dari nasi liwet, hanya saja
berupa bubur gurih dengan tambahan yam, rempela hati, tahu, tempe, atau
tambahan lainnya. Pedagang bubur yang juga menyediakan bubur ayam
adalah Bubur Ayam Bu Dewi. ( Arsip Disperindag Kota Surakarta : Data
Pedagang dan Menu di Galabo Per Januari 2011 )
3.
Timlo Solo
potongan telur ,
Semangkuk timlo panas dimakan bersama nasi putih yang ditaburi bawang
goreng dan ditemani segelas es jeruk adalah menu yang nikmat disajikan
bersamaan. ( Arsip Disperindag Kota Surakarta : Data Pedagang dan Menu di
Galabo Per Januari 2011 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4.
69
digilib.uns.ac.id
Sate Ayam
Sate Ayam Pak Nur cukup terkenal di Surakarta khususnya daerah kota, sate
ayam madura yang disediakan dengan porsi yang sangat mengenyangkan.
Sate ayam ini memang tidak berbeda dengan sate ayam lainnya. ( Arsip
Disperindag Kota Surakarta : Data Pedagang dan Menu di Galabo Per Januari
2011 )
5.
Pecel Ndeso
Pecel ndeso adalah nasi pecel yang nasinya berasal dari beras merah, jenis
beras yang kini sulit didapat. Pecelnya berisikan dedaunan dan tanaman
mulai dari jantung pisang, ningkir, daun petai cina, bunga turi dan kacang
panjang. Sambalnya ada dua pilihan, sambal kacang seperti pecel pada
umumnya atau sambal wijen yang memiliki dua pilihan, wijen putih atau
hitam. Lauk tambahannya adalah belut goreng, wader pari yang digoreng
tanpa tepung, telur goreng mata sapi, sosis Solo, bongko (kacang merah dan
kelapa), gembrot (kelapa dan daun simbukan), otak dan iso goreng. Juga
terdapat sayur trancam yang dapat di nikmati disini. ( Arsip Disperindag Kota
Surakarta : Data Pedagang dan Menu di Galabo Per Januari 2011 )
6.
Tengkleng
Tengkleng merupakan salah satu makanan wajib bagi wisatawan yang datang
ke Surakarta. Tengkleng adalah tulang belulang kambing dengan sedikit
daging yang menempel. Selain tengkleng, terdapat juga gulai kambing
commit to user
disajikan bersama tengkleng kambing.
Perbedaan gulai dan tengkleng adalah
70
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sementara
tengkleng tidak memakai santan. Sebagai lauk pelengkap diberi sate daging,
sate usus, sate jeroan, otak dan bagian organ kambing lainnya yang ikut
digulai bersama tulang-tulang, seperti mata, pipi, kuping, dan kandungan
(klepon). Di Galabo saat malam hari dapat menikmati tengkleng yang
terkenal yaitu Tengkleng Klewer. ( Arsip Disperindag Kota Surakarta : Data
Pedagang dan Menu di Galabo Per Januari 2011 )
7.
Sate Kere
Salah satu warung Sate Kere yang terkenal adalah Warung Yu Rebi. Disebut
sate kere karena di warung sate kere akan menjumpai sate tempe gembus
(tempe yang dibuat dari ampas kedele sisa pembuatan tahu), disamping
daging dan jeroan sapi. Namun, biasanya tempe gembus-nya lebih dominan.
Karena itu, makanan tersebut kemudian disebut sate kere (satenya orang
miskin). Bumbu perendam tempe gembus sama dengan bumbu rendaman
bahan jeroan. Sedangkan bumbu untuk menyantapnya adalah sambal kacang,
dengan kacang yang tidak begitu banyak sehingga terasa lebih ringan. ( Arsip
Disperindag Kota Surakarta : Data Pedagang dan Menu di Galabo Per Januari
2011 )
8.
Gudeg Ceker
71
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
9.
Tahu Kupat
Satu porsi makanan khas ini terdiri dari ketupat, mi basah, taoge, tahu
goreng,
disiram dengan bumbu kecap manis dengan rasa bawang yang cukup terasa.
Disamping campuran tersebut,
dengan telur dadar. Jika dilihat mungkin mirip dengan tahu gimbal assli
Semarang, kedua makanan tersebut memang mirip hanya berbeda nama. (
Arsip Disperindag Kota Surakarta : Data Pedagang dan Menu di Galabo Per
Januari 2011 )
Nama makanan satu ini mungkin akan mengingatkan dengan mie ketoprak
yang ada di Jakarta,
perbedaanya.
perpustakaan.uns.ac.id
72
digilib.uns.ac.id
taburan bawang goreng diberi seledri dan pelengkap bisa menambah karak
(kerupuk nasi). ( Arsip Disperindag Kota Surakarta : Data Pedagang dan
Menu di Galabo Per Januari 2011 )
Di Surakarta ada cara lain untuk menikmati gule kambing, selain dibuat
tongseng, di Surakarta ada yang namanya Gul-Gor (Gule Goreng). Gule
Goreng adalah gule kambing yang berkuah santan kental, dimasak di atas
anglo arang sampai kering. Anda bisa bayangkan betapa empuknya daging
dan jeroan yang telah dimasak sampai kering tersebut. Menikmati Gul-Gor,
dengan nasi panas, kol, tomat dan bawang merah pasti nikmat. Makanan ini
juga dapat di nikmati di Tengkleng Klewer saat siang hari dan di Galabo
tentunya. ( Arsip Disperindag Kota Surakarta : Data Pedagang dan Menu di
Galabo Per Januari 2011 )
Jahe gepuk adalah minuman jahe hangat yang dibuat dari jahe bakar yang
kemudian dikupas dan dipukul. Jahe yang sudah dipukul kemudian dicampur
air panas yang sudah dicampur gula jawa. Terdapat pula susu jahe tanpa gula
jawa. Selain itu juga banyak makanan yang dapat menemani seperti
tahu,tempe,sate tusuk ampela, sate tusuk telur puyuh, dan lainnya. Tentu saja
sajian tersebut dapat di nikmati di Wedangan Sruput Sendok, Wedangan
Koncone Dewe, dan Nggone Wedangan. ( Arsip Disperindag Kota Surakarta
: Data Pedagang dan Menu di Galabo Per Januari 2011 )
commit to user
73
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Wedang ronde dibuat dari campuran kolang kaling , ronde, kacang yang
disangrai dan kuah jahe. Sangat tepat dinikmati pada malam hari atau cuaca
dingin. ( Arsip Disperindag Kota Surakarta : Data Pedagang dan Menu di
Galabo Per Januari 2011 )
74
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Terdiri dari campuran potongan wortel , kentang , selada , tomat dan daging
atau lidah dicampur kuah yang nikmat. Yang paling terkenal adalah bestik
lidah, yaitu lidah sapi dicampur telur dibentuk mirip dadar gulung. Bestik
daging yang terkenal di Surakarta berada di daerah Notosuman ke barat yang
pertama kali berdiri sebagai bestik daging di Surakarta. ( Observasi:
Pedagang Makanan di Kota Surakarta, 23April 2011 )
Soto Kwali merupakan soto yang dimasak menggunakan kwali besar kkarena
dengan dimasak menggunakan kwali maka akan menimbulkan rasa yang
lebih nikmat daripada soto biasa. ( Arsip Disperindag Kota Surakarta : Data
Pedagang dan Menu di Galabo Per Januari 2011 )
Brambang Asem terdiri dari rebusan daun ketela pohon yang dicampur tempe
gembus (terbuat dari ampas tahu). Yang lebih nikmat adalah rasa pedas yang
unik. Bumbu / sambalnya merupakan gabungan dari bawang, asem Jawa ,
cabe rawit , gula Jawa dan sedikit garam. ( Arsip Disperindag Kota Surakarta
: Data Pedagang dan Menu di Galabo Per Januari 2011 )
commit to user
75
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nasi yang disertai kuah berwarna hitam karena bumbu masak yang disebut
kluwak , dicampur potongan daging dan taoge. ( Arsip Disperindag Kota
Surakarta : Data Pedagang dan Menu di Galabo Per Januari 2011 )
Isi dari hidangan ini sekilas tampak sederhana. Banyak ketupat yang diiris
tipis-tipis dan diberi bumbu yangg mirip sambal kacang kemudian di tambah
karak sebagai pelengkap. Cabuk rambak turun temurun dari jaman
pemerintahan Pakubuwono IX, penjual cabuk rambak yang terkenal adalah di
depan Pasar Gede sekarang tinggal satu yang masih bertahan disana. Namun
sekarang dapat ditemukan di Galabo di malam hari.Makanan tersebut sangat
langka ditemukan, oleh karena itu banyak yang penasaran dan mencoba
menikmatinya. ( Observasi: Pedagang Makanan di Kota Surakarta, 23April
2011 )
Salah satu penjual Gempol Plered tempo dulu yang masih bisa ditemui ada di
depan Toko Abon Varia, di kawasan Coyudan. Minuman unik dan langka
ini terdiri dari bulatan-bulatan tepung beras seukuran ibu jari orang
dewasa. Bulatan ini lantas diguyur dengan kuah santan, dan dikucuri
gula kelapa cair. ( Arsip Disperindag Kota Surakarta : Data Pedagang dan
Menu di Galabo Per Januari 2011 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
76
digilib.uns.ac.id
Sate ini berbahan dasar ular kobra dengan digoreng kering dan darah
ular dapat dinikmati bersamaan agar terasa manfaatnya. Untuk para
pria yang sudah berumah tangga, bisa merasakan manfaatnya untuk
menambah vitalitas sedang bagi yang berfungsi sebagai obat penyakit
kulit. Kalau siang dapat dijumpai penjual sate kobra di ruko pusat oleholeh Jongke. ( Observasi: Pedagang Makanan di Kota Surakarta, 23April
2011 )
Merupakan sop buntut goreng biasa buka di utara Novotel, sop buntut
merupakan ekor sapi yang dipotong dan masih terdapat daging dimasak
untuk menikmati daging yang garing diluar dan empuk di dalam. Kuah
kaldu sapi yang hangat dengan tomat dan wortel yang segar. ( Observasi:
Pedagang Makanan di Kota Surakarta, 23April 2011 )
24. Ledre
77
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
26. Bakmi
Sea food Pak Petruk merupakan warung makan yang berada di depan
Hotel Ibis Surakarta yang menyediakan aneka masakan sea food bagi
pengunjung yang muslim tidak perlu khawatir karena di warung makan
Pak Petruk tidak menggunakan minyak babi. ( Observasi: Pedagang
Makanan di Kota Surakarta, 23April 2011 )
commit to user
78
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Masakan dari Jawa Barat ini adalah yang nasi putih biasa yang panas lalu
dibungkus daun pisang, karena dibungkus daun pisang maka akan
menimbulkan aroma yang nikmat jika dinikmati bersama tempe, tahu dan
daging. ( Arsip Disperindag Kota Surakarta : Data Pedagang dan Menu di
Galabo Per Januari 2011 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
79
digilib.uns.ac.id
33. Kebab
34. Burger
Burger yang sudah dikenal dengan makanan dari barat yang memang
sudah banyak dijumpai berada dimana saja. Burger atau hamburger
adalah sejenis makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua
commit to user
80
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada tahun 2008 terdapat 75 stand kuliner, berikut daftar menu dan
pedagangnya :
1. Nasi Pecel
7. Tengkleng
8. Kedai Sederhana
9. M & M
81
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
18. Kebab
27. Trancam
35. Timlo
82
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Karakteristik
Sosio
Demografik
adalah
pembagian
berdasarkan
commit
to useruntuk mengetahui jenis kelamin,
karakteristik ini paling sering
dilakukan
83
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jumlah
Presentase
Laki Laki
32
64 %
Perempuan
18
36 %
Total
50
100%
Dari tabel.1
Jumlah
Presentase
Belum Menikah
29
58%
Menikah
21
42%
Total
50
100%
84
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel.2 dapat diketahui bahwa pengunjung yang datang kebanyakan masih
berstatus belum menikah. Pengunjung yang datang bersama teman kerja atau
masih mahasiswa, sehingga yang berkeluarga banyak datang di hari akhir
pekan atau hari libur.
Jumlah
Presentase
8%
Wiraswasta
12 %
Pegawai Swasta
10
20 %
Pegawai Negeri
14 %
Pengajar
16 %
Pelajar/Mahasiswa
15
30 %
Total
50
100%
Dari tabel.3 dapat diketahui bahwa pengunjung yang datang kebanyakan dari
kalangan pelajar dan mahasiswa yang lebih memilih Galabo sebagai tempat
makan sekaligus berkumpul dengan teman.
Jumlah
commit to user
Presentase
85
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
< 16
12
24 %
16 30
28
56 %
30 50
10
20 %
Total
50
100%
Jumlah
Presentase
SD - SMP
2%
SMA
21
42 %
Diploma Sarjana
28
56 %
Total
50
100%
commit to user
86
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jumlah
Presentase
< Rp 750.000
14 %
< Rp 1.000.000
11
22 %
< Rp 1.500.000
32
64 %
Total
50
100%
Dari tabel.6
Jumlah
Presentase
Yogyakarta
10 %
commit to user
87
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Surakarta ( eks )
41
82 %
Semarang
Jakarta
8%
Bali
Lainnya
Total
50
100%
Jumlah
Presentase
Kendaraan Pribadi
50
100%
Angkutan umum
Lainnya
Total
10
100%
88
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel.8 dapat diketahui bahwa pengunjung yang datang adalah masyarakat
lokal dan karena Galabo buka pada malam hari sehingga dapat dijangkau
secara efektif menggunakan kendaraan pribadi.
Jumlah
Presentase
Ramai
10
20 %
Sepi
14
28 %
Kota
Desa
Pantai
Tempat Perbelanjaan
18
36 %
Total
50
100%
16 %
Dari tabel.9
89
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jumlah
Presentase
Berlibur / Bersantai
29
58 %
Makan
11
22 %
Ingin Tahu
10
20 %
Bisnis
Total
50
Mengunjungi Galabo
100%
Jumlah
Presentase
18
36 %
commit to user
90
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Banyak
8%
Cukup
22
44 %
Sedikit
12 %
Total
50
100%
Pengelompokan
merencanakan produk wisata yang sesuai dengan keinginan kelompok pasar tertentu,
termasuk merencanakan strategi pemasaran yang tepat bagi kelompok pasar suatu
obyek.
Menurut pengunjung, Galabo perlu pembenahan mengenai pelayanan
pedagangnya. Pedagang di Galabo kurang mengerti cara menawarkan jasanya dan
menyajikannya. Di saat gerimis, pedagang menyajikan makanan kepada pengunjung
tanpa ditutupi sehingga air hujan mengenai makanan. Sekarang mulai berkurangnya
jumlah makanan khas di Galabo, menjadikan pengunjung juga berkurang. Pengunjung
commit to user
juga berharap Pemkot Surakarta memikirkan
Galabo agar tidak semakin berkurang
91
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada dasarnya setiap usaha bisnis harus memilih pasar yang dijadikan
sasaran bisnisnya. Pemilihan segmen pasar tersebut akan menentukan jumlah
kualitas dan fasilitas serta pelayanan yang selanjutnya juga kualitas sumber daya
manusiannya. Dalam menganalisa segmentasi pasar, pahami peran dan metode
segmentasi pasar. (Swarbrooke,1995:75)
1.
a)
d) Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik
dan cara yang berbeda. (Swarbrooke,1995:76)
2.
commit to user
92
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keempat metode tersebut akan menunjukkan tingkat segmentasi pasar dari bawah,
menengah dan atas. Keempat metode tersebut adalah sebagai berikut :
a)
b)
c)
d)
commit to user
93
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Metode psycographic yang lebih dominan dalam mengetahui pasar yang dituju
dengan menilai pengunjung berdasarkan sikap dan pendapat, seperti gaya hidup,
kepribadian dan kelas sosial. Dari kelas sosial dan gaya hidup pengunjung, Galabo
memiliki pasar bagi kalangan menengah keatas. Dikarenakan tempatnya yang outdoor
sangat cocok untuk kalangan muda dan keluarga serta harga makanan yang tidak terlalu
mahal pun menjadi alasan untuk kalangan menengah keatas suka menikmati malam di
Galabo. Dari segmentasi pasar dan karakteristik wisatawan, dapat dijadikan acuan untuk
mengetahui manajemen pengembangan Galabo kedepan. ( Wawancara : Budy Sartono,
selaku Kabid Pelestarian, Promosi dan Kerjasama Disbudpar Kota Surakarta, 5 April
2011).\
Pengunjung yang dapat dari kalangan muda dikarenakan tempat kuliner ini
berkonsep modern. Di Kota Surakarta banyak terdapat tempat makan lesehan yang
cocok untuk anak muda, dan di Galabo juga menyediakan tikar untuk lesehan sehingga
ramai dikunjungi anak muda. Dengan demikian diharapkan pengembangan kedepan
yang lebih memikirkan kebutuhan anak muda seperti sinyal wifi dan hotspot yang lancar,
karena banyak pengunjung yang menngunakan layanan hotspot di Galabo.
94
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Wilayah , Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi , Dinas Lalu Lintas Angkutan
Jalan Raya, Dinas Kebersihan dan Pertamanan , dan Badan Perencanaan
Pengembangan Daerah, Badan Promosi Pariwisata Indonesia Kota Surakarta (
BPPIKS ) sebagai kelompok kerja yang bertanggung jawab menangani seluruh
birokrasi Galabo mulai dari penataan , fasilitas , promosi , perijinan , dan
pengembangan. Disperindag Kota Surakarta ditunjuk oleh Pemkot Surakarta
sebagai koordinator yang bertanggung jawab menangani pengelolaan tempat
,sistem kerja pengelola lapangan , dan perijinan pedagang. Galabo dikelola oleh
pengelola swasta yang bernama Paguyuban Pedagang Galabo yang terdiri dari
masyarakat sekitar, sehingga pengelola lapangan bukan dari Disperindag ataupun
SKPD lainnya . Hal tersebut diharapkan agar masyarakat sekitar juga berperan
sebagai stakeholder yang ikut menjaga Galabo serta sebagai lapangan kerja
masyarakat sekitar. ( Wawancara : Eko Prajudhy Noor Ali, selaku Kabid
Perdagangan Disperindag Kota Surakarta, 21 Maret 2011 )
Paguyuban Pedagang Galabo menerima semua retribusi per malam dari semua
pedagang yang berjualan di Galabo. Setiap pedagang diwajibkan membayar
Rp.15.000;- / malam, yang kemudian digunakan oleh Paguyuban Pedagang
Galabo untuk membayar air, listrik, perawatan gerobak, keamanan, kebersihan
dan gaji pengelola swasta. Pemkot Surakarta hanya menerima pajak penghasilan
pedagang sebesar 10 % dari omset penjualan per malam yang dibayarkan setiap
malamnya kepada petugas Dipenda Kota Surakarta yang berada di Galabo. (
Wawancara : Eko Prajudhy Noor Ali,selaku Kabid Perdagangan Disperindag Kota
Surakarta, 21 Maret 2011 )
commit to user
95
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pintu masuk Galabo terdapat di sebelah timur dan barat Galabo, yang
digunakan sebagai pakir area khusus kendaraan roda dua yang dapat menampung
sekitar 300 kendaraan. Di sebelah utara Galabo terdapat lahan kosong yang luas
yang digunakan untuk parkir kendaraan roda empat dan bus pariwisata yang dapat
menampung sekitar 50 kendaraan roda empat. ( Wawancara : Eko Prajudhy Noor
Ali, selaku Kabid Perdagangan Disperindag Kota Surakarta, 21 Maret 2011 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
96
digilib.uns.ac.id
Surakarta. Sebagai salah satu obyek wisata, tentunya peran Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata ( selanjutnya Disbudpar ) juga ikut berperan dalam mempromosikan Galabo
sebagai salah satu DTW di Kota Surakarta.
Peran Disbudpar Kota Surakarta dalam mempromosikan Galabo sangat
beragam, mulai dari informasi mengenai Galabo menggunakan tehnik promosi
pariwisata. Tehnik promosi tersebut digunakan untuk memberikan informasi secara luas
mengenai jasa yang ditawarkan berupa wisata kuliner khas Kota Surakarta. ( Wawancara
: Budy Sartono, selaku Kabid Pelestarian, Promosi dan Kerjasama Disbudpar Kota
Surakarta, 5 April 2011).
97
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Personal Selling
Personal selling atau sering disebut penjualan tatap muka merupakan aktifitas
komunikasi antar produsen yang diwakili oleh tenaga penjual, dengan konsumen
potensial, yang melibatkan pikiran dan emosi, serta berhadapan langsung dengan
pembeli. (Salah Wahab, 2003:150). Teknik promosi dengan menggunakan Personal
selling dapat dilakukan langsung dengan pengunjung Galabo saat pengunjung
sedang memilih menu yang akan dipilih. Pedagang juga membantu dalam tehnik
promosi tersebut, karena dalam personal selling yang berperan adalah pedagang
secara langsung.
Pedagang harus dibekali dengan cara menawarkan produk secara sopan dan
tepat pada calon pembeli, sehingga calon pembeli merasa tertarik untuk membeli
produk yang ditawarkan penjual. Pedagang berlomba lomba menawarkan produk
yang mereka jual dengan mendatangi pengunjung yang sedang duduk atau
pengunjung yang sedang berjalan jalan melihat deretan pedagang.
c)
Public Relation
commit to user
98
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
99
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Analisis SWOT
Freddy
Rangkuty, 2007:17)
1.
Strength ( Kekuatan )
100
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Grosir
Solo
(PGS)
ataupun
sebaliknya.
Apabila
perpustakaan.uns.ac.id
101
digilib.uns.ac.id
3)
102
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kini
103
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada
umumnya.
Suatu
pembuatan
destinasi
2) Accesable ( Aksesibilitas )
Kawasan Galabo terletak tepat di tengah tengah kota Solo
atau tepatnya di Jl.Mayor Sunaryo. Pengunjung yang ingin
menikmati makanan dan minuman di Galabo membutuhkan
kendaraan pribadi menuju ke kawasan wisata kuliner malam
tersebut, karena Galabo hanya buka di malam hari
maka
perpustakaan.uns.ac.id
104
digilib.uns.ac.id
3) Amenities ( Fasilitas )
105
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Ancilary ( Pengelola )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
106
digilib.uns.ac.id
2.
Weakness ( kelemahan )
Weakness adalah kelemahan-kelemahan yang dimiliki obyek wisata. Dalam hal
ini setiap pengelola obyek harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang
dimiliki. Pengelola juga harus mampu menindaklanjuti kelemahan yang dimiliki
obyek agar dapat menemukan solusi dan strategi yang jitu untuk menembus pasar.
Pertama, Kota Surakarta makin giat berbenah untuk menarik wisatawan, termasuk
keberadaan bus tingkat Werkudara dan kereta kencana. Tetapi di sisi lain, mata
rantai pengembangan kepariwisataan itu sendiri malah meredup yaitu keberadaan
Galabo yang semakin ditinggalkan konsumen.
Pertama, cuaca yang tidak bersahabat menjadi salah satu kendala daya tarik
Galabo kembali seperti dulu. Seperti diketahui bahwa kondisi Galabo yang bersifat
terbuka memang sangatlah rentan dengan hujan. Oleh karena itu, kondisi hujan
yang terus terjadi dalam setahun terakhir secara tidak langsung mengurangi hasrat
masyarakat untuk menikmati commit
berbagaitomacam
user makanan di Galabo. Akibat dari
perpustakaan.uns.ac.id
107
digilib.uns.ac.id
kondisi tersebut banyak pedagang yang lebih memilih menutup kiosnya karena
semakin merugi. Sementara kalau tetap buka harus membiayai tenaga kerja dan
retribusi. Pilihan untuk menutup sementara stan kuliner di Galabo adalah pilihan
rasional. Seharusnya memang dipikirkan mengenai masalah ini seperti penambahan
kanopi seperti yang akan dilakukan Pemkot dalam pembenahan Galabo kedepan.
Kedua, meski stan di sebelah barat masih tampak ramai sementara yang di
sebelah timur cenderung sepi karena lampu penerangan kota yang redup serta
penataan aliran listrik yang tidak rapi sehingga membahayakan yang berada
dibawah aliran tersebut. Seharusnya dinas terkait dapat melakukan tindakan
membenahan, karena sangat membahayakan untuk pedagang. Penerangan yang
bagus juga dapat menjadi daya tarik pengunjung untuk memilih makanan di
sebelah timur.
Ketiga, pedagang dianggap melanggar aturan tentang jenis menu yang disajikan.
Pedagang banyak yang beralih menu tanpa melaporkannya ke Disperidag selaku
koordinator, hal tersebut juga mengakibatkan hubungan tidak harmonis antar
pedagang. Disebabkan karena pedagang yang beralih menu, mengubah menunya
mirip dengan salah satu pedagang disampingnya. Sebenarnya pedagang
diperbolehkan mengubah menu asalkan melalui mekanisme yang semestinya dan
melaporkan pada Disperindag Kota Surakarta. Mekanisme pergantian menu
seharusnya dengan pengajuan proposal perubahan menu kepada Disperindag,
tetapi sekararang pedagang di Galabo seenaknya berganti menu. Tindakan
pedagang tersebut dikarenakan lemahnya kontrol dari Paguyuban Pedagang
Galabo, sebagai pengelola lapangan dianggap kurang tegas dalam masalah
tersebut. Sehingga seharusnya ada tindakan tegas dari pengelola lapangan seperti
melakukan pembicaraan dan penjelasan
commit tountuk
usermengikuti prosedur yang benar.
perpustakaan.uns.ac.id
108
digilib.uns.ac.id
109
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Opportunity ( Peluang )
Opportunity adalah peluang obyek wisata untuk meningkatkan daya saing serta
untuk menciptakan inovasi inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa
produk produk yang berkualitas dipasaran. Peluang ini juga digunakan untuk
memperluas jaringan pemasaran produk yang pedagang hasilkan. Peluang yang
Galabo miliki juga dapat dilihat dari beberapa penghargaan yang pernah dilakukan
di Kota Surakarta.
commit to user
110
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
111
digilib.uns.ac.id
Terlepas dari masalah keadaan Galabo sekarang, yang jelas Kota Surakarta telah
dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata dengan berbagai atraksi wisata,
mulai wisata budaya, wisata alam dan juga wisata kulinernya. Salah satu upaya
memacu dan membangun pariwisata Galabo, misalnya dengan menetapkan
pencitraan diri. Meski demikian komitmen pencitraan itu bukanlah persoalan
mudah karena membutuhkan berbagai agenda pembenahan sektoral maupun
lintas sektoral. Oleh karena itu, perlu kajian mendalam agar wisata kuliner yang
terkemas dalam Galabo bisa lebih kembali diramaikan pengunjung. ( Wawancara :
Eko Prajudhy Noor Ali, selaku Kabid Perdagangan Disperindag Kota Surakarta, 21
Maret 2011 )
4.
Threat ( Ancaman )
Threat adalah ancaman bagi obyek baik dari luar maupun dari dalam. Ancaman
yang datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat suatu
perbedaan tujuan dan pandangan antara satu pengelola dengan pengelola lain atau
salah paham antar individu atau kelompok dalam sebuah organisasi perusahaan.
Ancaman yang datang dari luar dapat berupa penilaian seputar dimensi makro
seperti konsummen, faktor-faktor ekonomi ( naik turunnya harga bahan baku dan
krisis ekonomi ), sosial budaya, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah,
politik dan teknologi.
Galabo yang telah berusia lebih dari dua tahun kini mengalami masa surut. Awal
dibukannya Galabo lebih dari 70 pedagang ikut berpartisipasi, kemudian tahun
2010 sebanyak 50 pedagang, namun seiring dengan berjalannya waktu justru
terjadi penyusutan jumlah pedagang dan pada tahun 2011 hanya sejumlah 37
perdagang yang masih bertahan. Jumlah pedagang yang semakin berkurang setiap
tahunnya dapat mengakibatkan
eksistensi
Galabo sebagai ikon wisata kuliner di
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
112
digilib.uns.ac.id
Kota Surakarta semakin turun dan akhirnya bisa lama dapat ditutup. Hal tersebut
dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah pegangguran, karena pengelola swasta
mayoritas dari masyarakat sekitar.
Selain hidangan-hidangan khas Kota Surakarta, Galabo juga menyediakan
makanan khas lain seperti makanan-makanan Arab, Cina, dan sebagainya. Hal
tersebut menjadikan kekurangan yang berdampak ancaman bagi Galabo karena
fokus pembangunan Galabo yang sebenarnya sebagai wadah makanan khas Kota
Surakarta akan terakulturasi oleh makanan khas lainnya. Namun sisi positifnya, para
pengunjung dapat menikmati beragam makanan yang tersedia dan tidak bosan
dengan makanan yang hanya terbatas saja.
Tetapi hal tersebut tidak dapat dilihat hanya dari sisi positifnya karena dari
sudut pandang tersebut yang akhirnya menjadika pedagang merubah menu yang
awalnya makanan khas Kota Surakarta seperti nasi liwet, cabuk rambak, timlo,
akhirnya merubah menunya menjadi kebab dan burger. Pedagang yang memiliki
alasan karena dagangan mereka tidak selaku pedagang kebab atau burger, memilih
mengubah menu yang sama dengan pedagang yang selalu ramai dikunjungi
pembeli. Masalah tersebut menjadi ancaman bagi Galabo yang nantinya akan
dianggap tidak mampu mempertahankan wadah kuliner khas Kota Surakarta. (
Wawancara : Atmanto Setyo Budiono selaku Ketua Paguyuban Pedagang Galabo,
23 April 2011)
Galabo yang melintang sepanjang 300 meter Jl. Mayor Sunaryo dari Beteng
Trade Center (BTC) dan Pusat Grosir Solo (PGS) tersebut hanya mempunyai fasilitas
payung besar bagi setiap stan pedagang. Jika gerimis, penikmat makanan di Galabo
bingung mencari tempat untuk berteduh. Belum lagi kalau tiba tiba hujan lebat,
jalanan penuh dengan air dan lokasi
untuk
lesehan pun harus ditiadakan. Kejadian
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
113
digilib.uns.ac.id
alam seperti hujan memang tidak dapat diduga, maka dari itu harus ada pemikiran
mengenai kenyamanan pengunjung oleh pihak pengelola agar pengunjung tidak
merasa kecewa. Karena prinsip kepuasan pelanggan dapat menjadikan suatu jasa
akan diminati untuk didatangi kembali.
1.
perpustakaan.uns.ac.id
114
digilib.uns.ac.id
Selama dua tahun Galabo sudah menjadi ikon kuliner Kota Surakarta dan sudah
selayaknya dipertahankan eksistensinya. Galabo dikelola oleh Pemkot Kota
Surakarta dan pengelola lapangan oleh masyarakat sekitar. Sangat disayangkan
apabila kuliner khas Kota Surakarta tersebut nantinya tidak lagi diminati
masyarakat Kota Surakarta dan perlahan hilang tanpa jejak. ( Sindo, 14 Januari
2011, Pariwisata Solo Gencar Dikembangkan )
Semakin hari semakin banyak restoran restoran cepat saji yang
menghidangkan makanan makanan ala Barat dan Eropa, Coffee Shop, caf dan
kedai kedai penyedia makanan khas daerah lain yang mulai menjamur di Kota
Surakarta. Bukan tidak mungkin masyarakat Kota Surakarta akan lebih memilih
kuliner pendatang dari pada kuliner lokal karena keunikan makanan tersebut yang
tidak bisa ditemukan pada makanan Kota Surakarta.
Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota
Surakarta untuk mempertahankan kuliner khas dengan memperbaiki dan
membenahi Gladag Langen Bogan atau yang lebih dikenal dengan istilah Galabo
sebagai pusat wisata kuliner Kota Surakarta adalah melakukan pembenahan dan
penambahan fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Gladag Langen Bogan
memiliki arena ruang terbuka berlokasi di sebelah timur bundaran Gladag
tepatnya di Jl. Mayor Sunaryo depan Beteng Trade Centre dan Pusat Grosir Solo
dan berbatasan dengan situs bersejarah beteng Vastenburg ini, di malam hari
disulap oleh Pemkot Surakarta menjadi areal terbuka tempat berkumpulnya aneka
macam kuliner khas Kota Surakarta. Namun sayangnya pemilihan konsep outdoor
atau ruang terbuka kurang begitu menguntungkan di musim hujan.
commit to user
115
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada awal keberadaan Galabo, tempat ini sempat menjadi sasaran bagi
warga Kota Surakarta sendiri maupun para wisatawan untuk berwisata kuliner.
Namun semakin lama Galabo semakin sepi pengunjung. Oleh karena itu, pusat
wisata kuliner tersebut akan dikelola secara profesional. Para pedagang
diharapkan selalu mengedepankan cita rasa dan pelayanan. Segencar apapun
promosi dilakukan, atau sehebat apapun atraksi sebagai daya dukung ditampilkan,
sepanjang tak didukung faktor utama berupa cita rasa makanan, pengembangan
wisata kuliner tidak bisa maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
116
digilib.uns.ac.id
2.
Sejauh ini Galabo merupakan ikon yang paling ternama di Kota Surakarta
sebagai pusat kuliner. Untuk menjaga agar Galabo tetap menjadi kebanggaan
masyarakat Kota Surakarta, maka diharapkan agar pemerintah dan masyarakat
mampu berkorelasi. Usaha usaha tersebut dapat diterapkan dengan menjaga cita
rasa makanan dan pelayanan bagi pengunjung, menjaga kebersihan dan kerapian
yang wajib diterapkan baik bagi pengunjung maupun pedagang.
117
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Surakarta
118
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
manajemen selling product. ( Wawancara : Eko Prajudhy Noor Ali, selaku Kabid
Perdagangan Disperindag Kota Surakarta, 21 Maret 2011 )
commit to user
119
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
119
perpustakaan.uns.ac.id
120
digilib.uns.ac.id
wisata tersebut terdapat di pusat kota terutama di jalan raya, Galabo juga
merupakan obyek wisata yang
menarik karena berlokasi di jalan raya yang siang hari digunakan untuk lalu lintas
dan malam hari ditutup untuk area kuliner. Selain wisata tersebut terdapat di pusat
kota terutama di jalan raya, Galabo juga merupakan obyek wisata yang memiliki
efektifitas waktu karena hanya dalam satu area dapat menikmati beraneka
makanan khas Kota Surakarta.
Kota Surakarta sekarang sudah mulai dikenal akan wisata kulinernya,
bahkan salah satu potensi wisata terbesar kota ini adalah wisata kuliner. Kini
pengunjung kuliner dapat dengan mudah menikmati kelezatan kuliner Kota
Surakarta dengan hanya mengunjungi satu kawasan. Gladak Langen Bogan dapat
dikunjungi antara 1500 2000 orang per minggu dan dapat meningkat hingga dua
kali lipat pada hari libur. Pengunjung bahkan tidak hanya dari kota Surakarta
melainkan juga dari kota-kota disekitar Kota Surakarta. Para penikmat kuliner
dapat berkunjung sambil menikmati suasana Kota Surakarta di malam hari dengan
berjalan kaki di sepanjang jalan depan Pusat Grosir Solo sambil memilih makanan
khas dari Kota Surakarta yang akan dinikmati.
Dari pendapat pengunjung mengenai Galabo, disimpulkan berdasar
beragam karakteristik dan latar belakang wisatawan menyebabkan beragam pula
keinginan & kebutuhan akan suatu produk wisata. Pengelompokan wisatawan
dapat memberi informasi mengenai alasan setiap kelompok mengunjungi obyek
wisata.
121
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
122
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Saran
123
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user