Professional Documents
Culture Documents
Deteksi Dini Dan Penatalaksanaan Retinoblastoma PDF
Deteksi Dini Dan Penatalaksanaan Retinoblastoma PDF
:-1
'
-:: j ' ':
;2008
1.r;.'...
tssN 0r26-2092
;
nclalas university
f
MAffi
PEru
RA
(Kppr
ffiAB{
'
_ ,
No
,];rnsri saGrj'g
;rl r- j
iq..r:'i
,-ri
eULAN
'
..1
lr
.ii,
.. ;.1
Nsyah Elliyonti
ro no
Pe
Ked oltr e m
n,YuUir ltdo
O n ko
ogi
Deteksi
DETEKSI
Daftar Pustaka
Radionuclide
-Ireatment
in
Ardizol Rohmon
,
4.
,1
of
1B6Re-FIEDP
or
1S3Sm-EDTMP
6.
for hlliation of
oI Ntrclear Medicine
8-1
65
David A, BlotLa A, Bondanelli lr'1, Rossi R, Roti E. Braverman LE, Busutti L, Uberti
EC. .Serum Th_vroglobulin Concentrations and I-131 Whole-Body Scan Results
in Patients With Differentiated Tliyroid Carcinoma After Administration o[
7.
Journal Of Nuclear
Mubashar M, Harrington FlJ, Charrdhar-v KS, Lalani EN, Sinnett D, Glass DM, Tc-
Multidrug Resistance
N{eclicine 2002r43
:5
in
in
of Toremifene as a ivlodulrtor cf
rlith Brest Cancer Journal OI Nuclear
Assesnrent
Paticnts
19-525
9.
Su ZE Ichise
Utsonorniya K, Ballinger JR, Piqt:ctttr-NIillcr II, Rauth Alrl,'iang
"\r,
lvI. Comparlson of the accunrulation ol-the accumulatiotr and eiflu-r kinetics of
technetium-99n sestanribi and technetiun'r-ggm tetrofosmin in an MRPexpressing lunor cell Iine. Er.Lrr-rpeatr Jourtral Nuclear \ledicinc 2O0O;27:77861792
10.
Khalkhali
I,
5.
3-6960
3- Koutsikos f, Leondi
Adizol flohman
Beli ncblosloma
Suri
A,rdalas,
5l
FK URnd
PENDATII.JLUAN
dari lapisan sensoris retina, paling serinE terfadi pada usia sebelum lima
tahun. Insidennya berkisar antara 1 : 14'000 sampai dengan 1 : 34'000
kelahiran hidup.'
Retinoblastoma ini sangat nrembahayakan kehidupan bila tidak diobati
secara tepat, dapat berakibat latal karena dalam satu sampai dua tahun
seteiah didiagnosis akan bermetastase ke otak atau berrnetastase iauh secara
hematogen.
GAMBARAN KLINIS
Itiddr
l{araFs
5l Fl( t}urn
Ardizol Rohmon
1. Leukokoria
penyebaran sel tumor sehingga tindakan ^ni jarang dilakukan oleh dokter
spesialis mata.]
2.
.:.
. ,':
Stiabismusr
,$ejala
dini
_r'ang, -sering
juga terjadi
3.
4.
apabila
5.
ta nierah
i
llokuler
,
atau periokuler
'
'4.
Buftalmus
Merupakan gejala klinis
-r'ang berhrrbungan deng,an peningkatan Tekanan
Intra Okuler akibat trr mor lang br_.rtantbah besar.
umum
Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan bola mata secara baik, yaitu
menentukan diameter kornea, Tekanan Intra Okuler, pemeriks"an
funduskopi serta melihat pembuluh darah atau neovaskularisasi yang
terjadi.
Fluoresensi Angiografi
Ultlasonografi
Untuk melihat kalsifikasi dan ukuran turnor
Computerized Tomography (CT scan)
U'^.-k melihat adanya kalsifikasi, ukuran serta perluasan tl'mor
Magnetic Resonance Imaging (ivIRI)
Baik 'rntuk melihat adanya kalsifikasi, ukuran d rn perluasan tumor
Lumbal pungsi
6.
7.
Grup
1a
flognosa dan survival rate sangat tergantung pada stadium klinis tumor
pada saat didiagnosis. Klasifikasi 1'ang paling sering dipakai aoalah
6.
Ardizol Rohmon
1b
Za
dan
DIAGNOSIS
3a
1.
3b
Biopsi
Rangra C[es
N:rab 53 FK tJend
sampai ekuator
4a
rr fnes.
oJJn nrBla
59
Ardizal Rohnrcn
do
notol a ko
n oo
Re
Arrlizol Rohmon
li nob I asto mo
Vitreous seeding
5. Kemoterapi
2. Krioterap
Deteksi Dini
3. Thermoterapi
6. Enukleasibulbi
Dilalukan apabila tumor sudah memenuhi seSmen posterior bola mata.
Apabila tumor telah berinvasi kejaringan sekitar bola mata maka
dilalmkan eksenterasiBerdasarkan uluran
h;;;,
1. Ttrmolkq"il
4. Radioterapi
Dapat digunakan pada turnor-tunror
tirnbul kearah korpus vitreus
'a'gke
dan turrror-tu'r'r yang suriah br:ri.vasi
optikus yang terlihat
((\to\l.ran y'vrlrlas
0atarn Rangfa
Oa
Nalaj6
5j
FK tlBM
uL.""
2. TumorMedium
a. Brakiterapi t,ntuk tumor ukuran kecil dari 8 diarneter papil nervus
optikusterutamayangtidakadainfiltrasikekorpusvitreous,juga
regtesi
diperguna-kan untuk tumor-tumor yant sudah mengalami
bf/dEr FiJdr
Rt+l
Dca Nrtars
5l Fl( ttlrd
61
Ardiz,tl Rahmon
b. Kemoterapi
c. Radioterapi. Sebaiknya hal ini dihindarkan karena komplikasinya
a. Kemoterapi untuk
I{alvesten EM, Knuth KR, Elus FD. Retinoblastoma, J pecliatric ophthalmol and
Strabismrrs 7987 -24; 296 - 300
10.
Shanmunugam MP, Biswas f, The Clinical Spectrum and Treatment Out Come op
Retinoblastoma in Indian children, f.pediatric ophtalmol and strabismus
2OOS
42;75-87
as
initial treatmeni
'''I\ri
Ophthalmolog,r, 2003:
r.ol r 10. 1237
6'
Gunduz
K,
Gunaep
I,
III.
1917- 1924
SE
7-
Ardizol Rohmon
"*,'irrot
ophthalmologv
treatment
zoo4; yol
5l
FK
OuI
!'4dffil
Nardis
5l tK
uru^d
..;
I
I
\,llhont
tt
/l'luni ul K/inil
rr's
Diogno-sr's
II
uho m
notl Abduh
Fi
tdous
olehkarenaitupadamakalahiniakanmenjelaskanmengenaipetunjuk
para dokter/dokter
klinik diagnosis dini karsinoma nasoiaring. asarpada stadium dini'
penyakit iDi
hrskesmas dapat membantu menemukan
ERMASAI-\I
:\N
DIAGNO SIS
ULUAN
di
Prevalensi karsinoma nasofaring tertinSSi cii china Selatan, terutama
penduduk
per
100.0c0
propinsi Guangdong dan GuarrgXi, 1,aitu 40-50 kasus
p".iuhr^ dan di daerah yang banyak ditempati oleh imigran China di Asia
Tenggara, California, Hongkong dan Tain'an''
Pasien biasanya baru datang ke dokter setelah penyakit dalan keadaan
dan
stadium lanjut (III-IV) karena gejala stadiun' dini ( I-IIJ tidaklah sesifik
dini masih
sering terabaikan. Penemuan karsinoma nasofaring pada stadium
sulit didapatkan.
angka mortalitas yang tinggi' Angka 5 tahun
II
harapan hidup pada stadium dini, yaitu stadium I adalah 67,6%0, stadium
meninggal
38,O %. Sedingkan separuh stadium III dan IV biasanya akan
Kanker
ini mempunyai
dapat
5l Flt tlsnC
kasusdini.stadiumldanll)ait",nurnnberkisar3,S-13'9%dibandingkan
dengan kasus laniut (stadium III dan
permasalahan diagnosis
-96'2o/o''
') berkisar BB'1
l.
3.Padabeberapapasienstadiumdinitidakmenrrnjukkansuatugejalasama
penyakit selanjutnya'
sekali, demikian pula pada perjalanan
tidak dapat dideteksi di
4. Geia.la mungkin ada, tetapi tumor primer
dengan teliti'
nasofa.inS, *alaupun sudah diperiksa
5.Umumnyaperkembangantumorcepatsekali'iikatidakcepatdidiagnosis
seglra berkembang meniadi kasus laniut'
"kan
penyakit karsinoma
6. Kebanyakan pasien belum mengetahui tentang
nasofaring, '''
PATOIOGIKNF
Secana makroskopik pertumbuhan
eksofitik'
bentuk yaitu, ulseratif, noduler dan berbentuk
gfpLtrE
r ftidr
XcAfrs-er
fnfufs' oJan
Rr#
Des
Na6 5l
FK tlwtd
ci dinding lateral di
atap nasofaring. Lesi ini jarang disertai
nekrotik dan sangat nrudah mengadakan infiltrasi ke jaringan
tuba eustachius
ya.
dan
di
diferensiasi.u
Dari ketiga tipe ini yang paling sering ditemukan ialah karsinoma tanpa
diferensiasi. Tipe 2 dan tipe 3 mempunyai sifat radiosensitive, serta
titer antibody terhadap virus Epstein-Barr, sedangkan tipe 1
radiosensitive dan tidak nrenunjukkan hubungan yang berarti
tersebut.
PENYEB
yanS
hubungan dengan kebiasaan diet tertentu, infeksi, dan keturunan
merupakan faktor resiko."
Para
in o
g ( KNF)'
karsi-noma
penyebabinfeksimononuclmsisyangseringdikenalsebag,ai..mono''.
mengenai
WA^rrp,rtt'demikian belum ada per ahalr'an yanS sempurna
tidak
saia
i."it".'yirrg luat antara infeksi EBV dengan KNE Infeksi EBV
jarang sedangkan infeksi
cukup ;hi menimbulkan IGIF, karena kanker ini
untuk terjadinya
Faktor Genetik: Kecurigaan bahrva faktor genetik berperan
yang terdapat
tingi
risiko
berclasarkan atas
karsinoma nasofaring,
^aa*
yang
maupun
Surranya sendiri'
pada orang China, baik yang ti
jarang terkena penyakit ini. Di
ielah pindah ke Negara lain. Ras
Ras Melayu' yaitu Malaysia dan
didapat pada bangsa
ari", i"rb"oyak
ketunrnan
Hubungan antara profil HLA ditemukan pada penderita KNF
Singapura'
Malaysia,
seperti
China yiig berimigrasi kenegara lain,
kompleks genetic
Hongkong dan ketunrlnan China di California, khususnva
korelasi dengan
HI-A-Az, HLA Bw46, HI,A-B17lBu':j8, Dr3, Dr9 mempunyai
g''''
pen ingkatan resiko terjadinya kars inoma n a so far i n
orangyangmemilikiHI-A.A2mempunyairesikotinggiuntukmenderita
\B KNF
KedrflM
5l Fl(
l}Bnd
terti-oggi dari
KNF bila rerpapar zat karsiilogen. Di china selatan frekuensi
HI,A.Bw46danBlTditemukanpadapendertaKr\FdaridaerahGuangzhou.
Padapengamatanpadasaudarakand.ungpenderital(\FdiChinaSelatan
t.ppbr?Er tlai$h
Xl#dn
06
ltataf6
5l
FK Ltund
67
PaluniLtk
.\l
u ho
m o d Abd u h Fi rdou s
'
GAMBARAN KLINIK
tudahr
Dahm RarEfa
Gejala dini KNF sangat beravariasi, ringan dan tidak khas. Keluhan
tergantung letak dan perluasan tumor nasofaring, apakah tumbuh kearah
murua tuba eustachius atau ke koana. oleh karena itu keluhan pertama dari
pasien biasanya adalah keluhan telinga dan hiduag atau keduanya. Gejala
lanjut berupa timbul massa (kelenjar getah bening) di reher dan gangguan
saraf kraniaVmata dan nyeri pada tulang femur, spina vertebra torakolumbal,
hati, paru, ginjal dan limpa.'n
Gejala din:
Geiala Telinga
Gejala-gejala yang berhubungarr dcngan tr:lirrga rneliprrti tuli, tirrrril.us,
otalgia dan otorrhoea, semuanya biasanva unilateral. Dari gejala tersebut tuli
ll u ho nt n o tl Abrl
u lt )
_i
rdo tt s
I|tuniuk Minik
Gejala Hidung
Diognosis
Din:
L:':1,"*_]i::g
o it,oso/oring
Gejala hidung
adalal
rersrrnrbat'"[i:'1,:];,
tunrbar,,",;;;;.;;:,1'',::',,*,rreriprrri insus
in
be^varna darah,
d ara h, hidung
u ;;;,;,.il':j;:l'i
bi a r",.r r.,,;,:;'
hid uns
;"'::",').,!:'::]".".
"
sering
asan-\.a
-r'ang
;. ; ii;
;
berrvarna
:il:::i
tjdak
:'i',1'.T,
u,,r^,'ot^1'^!"r
l' :i :: i;:,
"
rrrrlis
f ;;, ::i;
darr
rl] si
;
sinusiris. Adarva
ini
juga
"i;i
,'1"'"T::
.Se)aia-Seiaia
darah
qpd^i,n
"'-'
o' n?i,'* ?,:LJr'"i::;
;;;r:;"r:il::i;'i#:'r'va
r
('
|
""t"-
jaran
otot pterigo
sebagai tand
Gejala trismus
rnengenai
Lt
h l:i rrlo us
diternukan
, bila ada
telah
Gejala Lanjut
Mu ho m mod,Ahd
Gcjala t^ain
DI,AGNOSIS
Gejala
dapat
kepala d
P
d
ih
teliri.
fl*:: illf'l'
il**;:Til
'";;;""i"
cDrrni,rt.r-^- p
p
vrvrr,dr yang
il; d;:rd:l
terkenu
dar
dan
besar daripada
kelen;.-ar
-__- kelen;.-ar
,
^srcU/al
^besar
^_aran
dari arah cephalodcephalod-^' ,urqrr5 uan ada bilamana
kelenjar_
eiala Saraf
Keluhan-keluhan
sa
il**pf:;:ffi
Kelumpuhan saraf
da
;;iH"I,i:.:i,i.il:t",""ji:i"":i:;ilT
%op"ri"r.,
u e b h' *"
.;;;, .."o
i: i:' l,'lt
..'na atau ekstrl
::lT
i:
kranial) yans
",lTffii t*"tkranir,.
ngsgring terkena,
r ma ta' sa'ur
r' ""It T""= o" b k;;
T'il;Tff
;:
ffi*"i
ennya
.","r
;,
Ja
;i
i T'1
;, ;,Jil"
l;,,
ffi;i
ii:'il'
s. oaAm fun9e
S6
Nareb
,, ,_E
9tder*r
&iJah
r.doad'rncra
r oen Rngta fi6
t{dC, Sl F'(
thand
71
il u h o n, nt o rl Abtl u h Fi rd
ou
d,okter spesialjs
agar nlen/adi
adany,l nlassa dinasofaring. ,,
tosofcring
llu
hom mod
Abduh Ftrdo us
o
m en
tukan lokasi d an
lu as o-";;;".r,rnya.,.,o
,DIAGNOSIS BANDING
pada turnor
1,ang
yang eksofitik pada
Ia
lLrn
rrr"i.il;:etelnpat'
sehingga
enonjolan massa
tumor
sangat
nasofaring.to
Pemeriksaan .sitologi
eksfoiiatif
bermacam cara
dari
vairu,,,,"irl;",..;;.otur,
nas
sika
us yan3 dihubungkan
ah, nrurah dan
tak
men
.r r"uluup,
nasal.to
stJjif{|:,ositolosi
eksroliatir
KESTMPUII\N
1' Untuk
mengandung sel
tunr
dikerjakan
aik,4oku,, d,,ngan;;;:"'
a:;;;,,';ll:"^:
u'"""
aia
atau
2'
a k Perneriksa
Pern eri ksa
51ll' seclu, trclak'
,nrerl.kan
ki
t i ci
p"."Iu,;;.,
;.; p"n.g"l;;i;.:;;",,,or.
72
S,pplemen; ilalatah (edotieran
Andalas
----_ 5l ft
Ururd
ltCdEt
5l
FtC
tturd
tll u
I t
nt m o rl
rlbd h
f-i
nktu s
TES TVA
un i rn onesia
T:,]:.:-"Xt.i:il:1,,::"qti'i"d';;;;i1,;i:iill"i
kelompok
?u
mas_r'arakat beresiko
tirrggi KNE
cT scan sangar
# olilil:jllt
"]i"o"l:ltt"_"n fl::nj:T
2.
;t"x,,:
Huang
o, a"
Kedoktera-r, universi
";
il. :) ; :,tJTj
Aetiornoi-.r
Soetjipto
ilili
H"ua.una
tV".J.
,llll iiltil;;,-,,,
t): t).ilfala1'sia'The
Arr,iya'to. pemer
untuk viral ca
*,
".1r.",
7. _r.],,,.1:il;,
sham /sT, choy
S.et
i;i',llr)l
r#ii,
squamous
;,
rjffi
Emedjcine,
''et,cr',
j:,;il:i:::l"T;,:j*,iff
'
Honskons
ril
ff
..
L,u"
lL#:;
" "?
aan amelika
Ti
i"u,, "rJ:l:
tercarat
t"", u"[t]*.L.Agusdin
j":n
:T:
n x ri
lirry
kebersihanalatgenitalia.
*mxm f;
di
nesara
H?
ild fr
:: rendah
il T"'r i;:'"Jx",
I yan8
dan mengabaikan
"T
masih terfnal-lanyaknya
-"g"r"h
0","*t--rg1
u:nru\ mengiden_tifikasi
lesi
. mengobatinya sebelum b".k"rnb";;;:;adi
tesi invasif.
,i. pmgram,
laptenenHaFla/\Kedohrar*."@
;;;:.5:fJ"f
luga
T;Ttit"i*:j:il,f."'tr:
,i,,:::*"J;*x:{;;;;;ff
L,}OOS)
t.,
.\asopharrrnsear
:.:::":'ilJ;;:ds.1999:
; ff illf.
;r r"nl^l|
ch
inese
,u Lrniversi
L,urversityhess,
ty
;:il;.
B, c, anr, DR and
Lntna. Ann Otol
**,**;;i;}.::.|ljil:'liT,il3,fTl_,'T,""ns.A,
Rhinol lrryg;
H,",,,xTr;"TH?.n::::"j,:;:T;_
8 *e,o terj a d i d,
*.ffH*1t"fttrt:
ZhuXN,ChenR,Kon
l":
I-,20O7 ;Nurama
;, ,r"'"J,,,1,"", cr,,-. r^ _,
",
),1'r"_o,l*"r."rc"..ino'':',#;:;:";;;;*.Jl:,"Tjl,;r"?"hlf
t.
k,
Asia selatan'
dari 72
12 Fpusar parorogi di
Indone.sia,
3;:1,jH_":::3,Jr":?:fj_:_ah,v,a
kanker serviks _"rrdrd,rkl
---'Yuqu^r ;',crrngKsI
oJrr,""u
rgkat
tertinggi,
tcrtinggi,
jenis
^
ienis kanke.
kanker terbanvi
,..i".,-"
r^r-: r-r . ,
;yailu zso/o dari 10
- * Iaki-laki
dan perIrp_uan
uotr
perempuan atau
atau
kanter
kanle" terbanyak
26,40/o
26.4o/nderi
rprhr-.,^L pa
:^_:_
dari rn
'
10 jenis
-ser.,ik"
belurn dikerahrri ;,^lif":rpuan. Angka kematian fi;;
;,,-.
internet Journal
of
cer carc'roma.
---"'''
i d u'' i a,,"
dkk,2006)
o:na
na nasofaring'
al N""^^'^-
fJ""#lTrT
-
ein-Barr spesifik
Tesis.hogram
B;:j;,i"%",,,
PENDAHULUAN
ra
Nlerakuran Diasnosis
Dini?
:iTriH-^,Y,T"j:lYt
Facrors o; ;i,:T.,
:::,r_^
Lrrcrnonla In Sarartal.
Jil;}:i?
;;::::l,l
Nasol,rrarl.ns;J
-Lo s, Lee
I.
Karsrnr
,,,,,f*l'
.
*,",,
o
T; xl,j i.j i.,I il;
i
ruonesra
[: j T1('r977-1c7g)
c^^.
.
3.
rasil",
pe
lr
"
EB_AGAI S KRININ
G AITE _'^
RNATIF
'T^^t
KANKER
pelsi Sulaini
Divisi Onkolosi Departemen
/SrVF Ot
Fakultas
DAFIARPUSIhKA
pusat penelitian
Suloini
SERVIKS
Untuk mendapatkan
kasus utttt
dini KNF sarat
sarar
berguna.
rer8una' ot"t
oleh karena
tu.rnu -r\uJrr)
iru
r, perlu
perr u 0,,"i,,
disediakan
1.
hlsi
kendala pada
prakanker dan
.88#ll"$fr ff:i:T,1il"XT:l"j3,T?"scMditahunlesz,rebihdari
^v,s uuqan rtpr2rt. ,t^t^.rl stadium
,
lanjut a""S""
*giu