You are on page 1of 2
1. EFISIENSI AUTOKLAF Pendabuluan Prinsip kerja auioklaf adalah penggunaan uap air jenuh pada tekanan di atas tekanan_atmosfer dan digunakan untuk memanaskan isi autoklaf, Pada awalnya, muatarisi autoklaf tersebut dalam keadaan dingin, kemudian uap air 'memenuhi ruang dalam autoklaf schingga tekanannya menghasilkan suhu tinggi. Agar autoklaf bekerja dengan tepat, perlu dipastikan bahwa uap air telah benar-benar jenuh (udara dalam autoklaf harus dikeluarkan). Umumnya, autoklat telah dirancong bekerja untuk sterilisasi pada temperatur 121°C dengan tekanan 103.4 kPa (15 Ibf in”) atau pada temperatur 115 °C dengan tekanan 69 kPa (10 Ibf in). Temperatur yang bisa dicapai akan lebih rendah jika masih terdapat :ebagian udara yang bercampur dengan wap air dalam ruang autoklaf, Hal ini mengikuti Hukurn tekanan parsial Dalton, bahwa tekanan total ampuran uap air dan udara akon sama dengan jumlah tekanan individualnya, Dengan demikian, semakiry banyak terdapat udara, mala tekanan parsial uap air akan semakin rendah sehingga akan menurunkan keseluruhan temperatur campuran. Autokiaf memerlukan waktu untuk capat meningkatkan tekanan wap dan suhu, demikian pula untuk proses pendinginannys kembali. Biasanya semakin besar ukuran autoklaf, maka semakin panjang pula waktu pemanasan dan pendinginannya, Perlu diperhatikan bahwa wadah-wadah (berikut isinya) yang disterilkan di dalam autoklaf pasti akan mengalami pemanasan dan pendinginan yang lebih lambat, terutama di bagian tengahnya, Karena itu kita perlu menahan ketercapaian suhu dan tekanan uap yang diinginkan untuk beberapa lama, sehingga seluruh bagian dalam autoklaf dapat tersterilisasi. Mikroorganisme yang berada dalam eutokl: ir jenuh akan mati karena mengalami degradasi asam nukleat dan denaturasi enzim. Namun demikian, bila pemanesan dun ickanan dalam autoklaf tidak memenuhi persyaratan, beberapa tipe bakteri berspora masih bisa bertahan hidup dan menggandakan diri. Bacillus stearothermophilus adala’, organisine yang seringkali digunakan sebagai indikator biologis keberhasilan opera wutoklal Percobaan ini dirancang untuk mengilustrasik: tekanan uap air serta waktu sterilisasi pada autoklaf’ kemampuannya untuk mensterilisasi kultur. hersuhu tinggi dengan tekanan uap pengaruh berbagai_ vari manual portable terhadap BAHAN DAN PERALATAN © Kultur B, stearothermophilus (NC1B8157) yang ditumbuhkan pada muirient broth selama + 1 minggu (temperatur 37 °C) untuk menginduksi pembentukan spora. Konsentrasi sel + 10” sel/em’, + Nutrient agar yang dicairkan pada 60 °C. * Autoklaf manual portable. © Cawan Pei NaCl 0,85% Mikropipet ‘Tabung reaksi PROSEDUR KERJA 1 2. Kenalilah bagian-bagian pada autoklaf’ mannal portable yang digunakan dana praktikum berikut fungsinya Masukkan kultur cait B. stearothermophilus ke di perlakuan). ‘Atur penggunaan autoklaf pada kondisi sebagai berikut : n autoklaf (beri penanda Autoklaf Kondisi Autoklaf t Autoklaf | Autoklaf 1 | perlakuan | TTekanan 2 Ris (waktu sterilisasi 15 menit) ey pelos isibrin? | Sees Trent | i0mew | sent | Setelah selesai setiap kondisi perlakuan, matikan autoklaf, biarkan dingin dan ambil spesimen bakteri. Lalukan pengenceran pada spesimen bakteri dan lakukan plaiting pada pengenceran 10° 10°. Inkubasi pada suhu 50°C selama 24-48 jam. Hitung koloni yang tumbuh dan hitung juga persentase bakteri yang bertahan hidup. Siapkan kontrol dengan melakukan platting pada spesimen yang tidak disterilisasi.

You might also like