You are on page 1of 2

Syariat dan Fiqih

oleh Nisa Prika Biantama, 1006667453


Kata syariat semula berarti mata air atau tempat orang dan binatang minum. Ke
tempat itu orang mengirim binatang-binatang ternaknya untuk minum. Hukum Islam
disebut sebagai syariat karena membimbing manusia kepada jalan yang memberikan
kehidupan abadi (Al-Fayumi, Kamus Al-Mishbah dan Al-Baidhawi, Tafsir Al-Quran).
Syariat ini adalah hukum-hukum agama yang didasarkan pada Al-Quran dan Sunnah.
Hanya ada dua syari (pemberi syariat) yakni Allah dan Rasul-Nya.
Syariah memberikan kepastian hukum yang penting bagi pengembangan diri manusia
dan pembentukan dan pengembangan masyarakat yang berperadaban (masyarakat
madani).
Syariat meliputi 2 bagian utama :
1. Ibadah ( dalam arti khusus), yang membahas hubungan manusia dengan Allah.
Tatacara dan syarat-rukunya terinci dalam Al-Quran dan Sunah. Misalnya : salat,
zakat, dan puasa
2. Mu'amalah, yang membahas hubungan manusia dan lingkungannya. Dalam hal ini
aturannya aturannya lebih bersifat garis besar. Misalnya : munakahat, dagang,
bernegara, dll.
Dalam menjalankan syariah Islam, ada beberpa hal yang perlu menjadi pegangan :
a. Berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunah (24 :51, 4:59) menjauhi bid'ah
(perkara yang diada-adakan).
b. Syariat Islam telah memberi aturan yang jelas akan apa yang halal dan haram (7 :
33, 156-157)
c. Syariat Islam diberikan sesuai dengan kemampuan manusia (2:286), dan
menghendaki kemudahan (2 :185, 22 :78). Sehingga terhadap kekeliruan yang tidak
disengaja & kelupaan diampuni Allah, amal dilakukan sesuai kemampuan
d. Hendaklah mementingkan persatuan dan menjauhi perpecahan dalam syariah
(3:103, 8:46)
Syariat sendiri terdiri dari tiga macam hukum :
1. Hukum Itiqadi : Syariat Islam meliputi berbagai ketentuan yang berkaitan
dengan kepercayaan, keyakinan atau keimanan. Ilmu yang mempelajari
hukum Itiqadi adalah ilmu kalam atau ilmu tauhid. Ilmu kalam menurunkan

pokok-pokok kepercayaan dari kedua sumber syarak dan membangun sistem


kepercayaan islam. Secara keseluruhan, terjadi kesepakatan dalam sistem
kepercayaan Islam. Dalam perinciannya terkadang terjadi perbedaan di antara
mazhab-mazhab Islam contohnya semua sepakat bahwa syirik dilarang, tetapi
ada perbedaan dalam menentukan perilaku syirik tersebut.
2. Hukum Akhlaqi : Hukum syariat Islam berisi hukum-hukum yang mengatur
cara kita berperilaku (adab) di hadapan Allah, Rasul-Nya, sesama kaum
Muslim, sesama umat beragama, dan sesama makhluk Allah. Ilmu akhlak
menarik dari Al-Quran dan Sunnah nilai-nilai untuk menjadi pedoman
berperilaku dan untuk membangun sistem nilai Islam.
3. Hukum Akhlaqi: Disebut juga dengan hukum amaliah. Definisi fiqih menurut
Imam Syafii adalah sekelompok hukum tentang amal perbuatan manusia
yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.
Fiqih berasal dari kata faqiha-yafqahu-fiqhan, yang berarti memahami, mengerti, atau
memperoleh pengetahuan. Dalam Al-Quran fiqih berarti memahami atau mengerti.
Dalam hadis kata fiqih lebih banyak dihubungkan dengan pemahaman ajaran agama,
contohnya :
Rasulullah Saw. bersabda : Khiyaarukum fi al-jaahiliyyati, khiyaarukum fi al-islaam
idzaa faqihuu-Yang paling baik di antara kamu dalam Islam adalah yang paling baik
akhlaknya apabila mereka mengerti agama (HR Bukhari dan Muslim).
Daftar Pustaka:
1. Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Dahulukan Akhlak di atas Fiqih. Bandung : PT
Mizan Pustaka
2. http://soni69.tripod.com/Islam/syariah.htm

You might also like