You are on page 1of 3

2.

1 Defenisi
Ankilosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti kekakuan pada sendi akibat proses dari suatu penyakit.
Ankilosis dapat didefenisikan sebagai penyatuan jaringan fibrous atau tulang antara kepala kondilar dengan
fosa glenoidalis yang dapat menyebabkan keterbatasan dalam membuka mulut sehingga menimbulkan
masalah dalam pengunyahan, berbicara, estetis, kebersihan mulut pasien dan masalah psikologis. Ankilosis
juga merupakan immobilisasi atau fiksasi sendi akibat keadaan yang patologis yang dapat bersifat intrakapsular
atau ekstrakapsular.
2.3 Etiologi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya ankilosis sendi temporomandibula antara lain :
1). Trauma
Trauma merupakan penyebab utama dari ankilosis sendi temporomandibula. Menurut Ellis, fraktur kondilar
khususnya fraktur pada leher kondilar merupakan penyebab utama terjadinya ankilosis pada sendi
temporomandibula. Tetapi pada awal tahun 1978, Laskin menguraikan beberapa faktor yang mendukung
terjadinya trauma pada mandibula sehingga mengakibatkan ankilosis yaitu :
a). Usia pasien
Pada pasien yang masih muda, kapsula belum berkembang dengan baik sehingga memudahkan dalam
terjadinya pergeseran kondilar dari fosa glenoidalis.
b). Tingkat keparahan trauma
Kerusakan dari kondilus, diskus dan fosa dipengaruhi oleh derajat keparahan trauma.
c). Lokasi fraktur
Cedera pada intrakapsular mempunyai dampak yang lebih besar dalam terjadinya ankilosis.
d). Diskus artikularis
Kontak langsung antara kondilus yang patah dengan fosa glenoidalis dapat menyebabkan berkembangnya
ankilosis.
e). Durasi immobilisasi
Laskin menyatakan bahwa meskipun percobaan untuk membuat ankilosis buatan dengan memperpanjang
waktu dari fiksasi tidak berhasil, tetapi hal ini tidak menghilangkan peran dari durasi immobilisasi sebagai faktor
etiologi.
2). Stills disease ( Artritis kronik juvenil) dan artritis rhematoid
Kerusakan sendi secara kronik, deformitas dan terbatasnya pertumbuhan mandibula dapat disebabkan oleh
penyakit oligoarticular rheumatoid juvenil.
3). Inflamasi pada sendi
Artritis septik dan artritis tuberkulosa dapat menyebabkan ankilosis.
4). Riwayat bedah pada sendi temporomandibula
Pada pasien yang telah mengalami pembedahan pada sendi temporomandibulanya apabila permukaan dari
sendi tidak sembuh secara tepat maka permukaan tersebut akan lebih meradang dan jaringan yang fibrotik
akan melekat pada diskus sehingga dapat berpotensi menjadi ankilosis.
5). Bedah ortognatik
Efek dari operasi bimaksiler pada kondilar telah diketahui secara jelas dimana perubahan-perubahan pada
posisi kondilar dapat mempengaruhi artikulasi dan fungsi secara signifikan.
6).Penyebab lainnya
Ankilosis kongenital biasanya dihubungkan dengan forcep yang digunakan pada waktu melahirkan dimana
forcep tersebut menyebabkan kerusakan pada sendi temporomandibula pada neonatus.
2.4 Klasifikasi
Terdapat beberapa klasifikasi yang dipergunakan untuk menjelaskan ankilosis sendi temporomandibula.
Topazian (1966) mengklasifikasikan ankilosis sendi temporomandibula antara lain :
1) Tipe I
Perlekatan fibrous pada atau di sekitar sendi yang membatasi pergerakan kondilar.
2) Tipe II.
Pembentukan tulang antara kondilus dan fosa glenoidalis
3) Tipe III
Penyatuan leher kondilus pada fosa secara menyeluruh.
Kazanjian mengklasifikasikan ankilosis sendi temporomandibula sebagai berikut :
1) Ankilosis murni/ ankilosis intra artikular
Suatu kondisi dimana terjadi perlekatan tulang atau fibrous terhadap sendi.

2) Pseudoankilosis/ ankilosis ekstra artikular


Ankilosis yang terjadi akibat penyakit yang tidak berhubungan secara langsung dengan sendi.
Selain itu, terdapat juga klasifikasi menurut Sawhney yang mengklasifikasikan ankilosis
temporomandibula antara lain :
1) Tipe I
Pembentukan tulang yang minimal, tetapi perlekatan fibrous meluas sampai di sekitar sendi.
2) Tipe II
Terjadi pembentukan tulang khususnya pada pinggiran permukaan sendi.
3) Tipe III
Pembentukan tulang antara mandibula dengan tulang temporal.
4) Tipe IV
Digantikannya sendi dengan massa tulang.

sendi

2.5 Gejala Klinis


Gejala-gejala yang diakibatkan oleh ankilosis pada sendi temporomandibula dapat dilihat dari aspek
fungsional,estetis, dan psikologi. Ankilosis pada mandibula dapat menyebabkan yaitu:
1). Keterbatasan pada pergerakan rahang
2). Berkurangnya fungsi pengunyahan
3). Keterbatasan pada pembukaan mulut
4). Terhambatnya pertumbuhan wajah
5). Pengucapan yang tidak jelas
6). Pertumbuhan mandibula berkurang sehingga menyebabkan bird face
7). Asimetri pada wajah apabila ankilosis terjadi hanya pada satu sisi
8). Susah bernafas dan menelan
9). Mendengkur dan susah bernafas saat tidur
10).Gigi yang tidak teratur akibat kurangnya ruang untuk erupsi komponen gigi yang normal.
2.6 Diagnosa ankilosis sendi temporomandibula
Diagnosa dari penyakit atau gangguan fungsi sendi temporomandibula dilakukan dengan pemeriksaan riwayat
pasien, pemeriksaan klinis yang hati-hati dan terkadang membutuhkan pemeriksaan tambahan yaitu artroskopi.
Diagnosa dari penyakit atau gangguan fungsi sendi temporomandibula juga tergantung pada ketepatan
interpretasi hasil foto rontgen.
2.6.1 Riwayat penyakit
Keluhan yang dirasakan oleh penderita ankilosis sendi temporomandibula yaitu :
1) Perubahan luas pergerakan pembukaan mulut/ trismus
Pada penderita sendi temporomandibula dapat dilihat berkurangnya luas pergerakan yang nyata, khususnya
pada jarak antar insisal.
2) Perubahan oklusi
Beberapa penderita mengeluhkan perubahan pada gigitan, dimana gigi penderita tidak terkatup secara tepat.
3) Perawatan sebelumnya
Informasi mengenai perawatan sebelumnya juga dapat membantu dalam menegakkan diagnosa. Dilakukan
pencatatan kronologi perawatan sebelumnya khususnya perawatan bedah pada sendi temporomandibula.
2.6.2 Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan klinis pada penderita ankilosis sendi temporomandibula dapat didasarkan atas pemeriksaan
terhadap :
1) Oklusi
Dilakukan pemeriksaan pada gigi secara menyeluruh dengan memperhatikan faktor oklusi. Gangguan oklusi
secara umum bisa langsung diperiksa.
2) Pembukaan antar insisal
Evaluasi luas pergerakan mandibula yang diukur dengan penggaris dengan skala milimeter atau jangka.
3) Pergerakan lain
Pengukuran pergeseran secara lateral biasanya pada titik atau garis tengah kemudian dibandingkan
kesimetrisannya.
4) Deviasi
Deviasi pada mandibula sewaktu membuka mulut atau protrusi dapat terlihat dengan jelas.

2.6.3 Pemeriksaan secara Radiografi


Radiografi yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa dari ankilosis sendi temporomandibula yaitu :
1. Orthopantomograph dapat digunakan untuk melihat kedua sendi
temporomandibula sehingga dapat dibandingkan jika ankilosis hanya mengenai satu sisi.
2. Foto TMJ transkranial dapat digunakan untuk menentukan diagnosis
perubahan yang menyangkut jaringan tulang dan adanya keterbatasan pergerakan dengan cara
membandingkan posisi prosesus kondilaris dua sisi dalam keadaan terbuka dan tertutup
3. Computed Tomography Scan (CT-scan) dapat digunakan untuk mengukur
lebar anteroposterior dan relasi sendi terhadap fosa kranio media. Selain itu, 3D CT-scan juga dapat
memberikan gambaran deformitas yang nyata.
Pada pemeriksaan radiografi, sendi temporomandibula yang terkena ankilosis akan menunjukkan gambaran
adanya kehilangan bentuk sendi yang normal dengan penyatuan prosesus kondiloideus dan fosa glenoidalis.
Dimana luasnya bervariasi dan tergantung pada keparahan ankilosis tersebut.
Pada tahun 1980, computed tomography scan (CT-scan) mulai diaplikasikan pada ankilosis sendi
temporomandibula. Pemeriksaan ankilosis sendi temporomandibula dengan menggunakan CT-scan dalam arah
sagital, koronal, aksial menunjukkan terjadinya perluasan dan kepadatan massa tulang dan penebalan pada
tulang temporal di daerah glenoid. Massa ankilosis mempunyai gambaran yang khas bila dilihat dari pandangan
koronal, dimana gambarannya terlihat seperti bentukjamur. CT-scan juga dapat memberikan gambaran yang
jelas ankilosis yang disebabkan secara ekstra artikular.
2.6.4 Pemeriksaan dengan Artroskopi
Pemeriksaan ankilosis sendi temporomandibula secara diagnostik khusus dilakukan dengan menggunakan
artroskopi pada sendi temporomandibula. Artroskopi adalah suatu prosedur yang melibatkan serat optik kecil
yang disisipkan kepada celah diatas sendi sehingga memungkinkan dilakukannya pengamatan pada struktur
sendi temporomandibula serta untuk mengatasi terbatasnya akses pada sendi temporomandibula sewaktu
pembedahan. Artroskopi dapat digunakan sebagai diagnostik dan sebagai terapi. Artroskopi secara diagnostik
diindikasikan saat pemeriksaan langsung pada sendi diperlukan untuk memastikan dugaan kelainan klinis yang
tidak mudah dipastikan dengan prosedur diagnostik yang lain.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan artroskop berdiameter luar 2,4 mm dan 2,7 mm dan diameter optikal 1,7 mm
dan 2,4 mm. Lensa pembesar bervariasi dari pembesaran 1 x hingga 15 x tergantung pada jarak antara obyek
dan ujung artroskop. Prosedur ini dilakukan dengan bantuan anastesi lokal.
Perawatan dengan teknik gap arthroplasty
Salah satu perawatan untuk penderita ankilosis TMI ini adalah dengan teknik gap arthroplasty. Tujuannya tidak
hanya merekontruksi sendi tetapi juga mengembalikan fungsi sendi. Juga mencegah munculnya kekambuhan
setelah
pasien
menjalani
pembedahan.
sendi temporomandibula yang menyatu dipotong dengan gergaji reciprocating. Kemudian, dibuatkan mangkuk
dan bonggol sendi. "Selanjutnya, diberi flap yang diambil dari fasia temporalis ke celah antarsendi. Tujuannya
mencegah gesekan antarsendi yang memunculkan bunyi klek dan mebuat pasien kesakitan, terangnya". Hal
yang sama dilakukan untuk bagian kiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wong ME, Butler D, Ried R, Gateno J. Advance oral and maxillofacial surgery. Houston : The University of Dental Branch
at Houston, 2007 : 6-9.
2. Nayak PK, Nair SC, Krishnan DG, Perciaccante VJ. Ankylosis of the temporomandibular joint. In : Booth PW, Schendel
SA, Jarg_Erich H. Maxillofacial surgery. 2nd Ed.St. Louis : Churchill Livingstone, 2007 : 1522-36.
3. Ramezanian M, Yavary T. Comparion of gap arthroplasty and interpositional gap arthroplasty on the temporomandibular
joint ankylosis. Acta Medica Iranica 2006:44(6):391-4.
4. Suryonegoro H. Pencitraan temporomandibular discorder: clicking.<http://www.pdgi-online.com> ( 1 Oktober 2009).
5. Das UM, Keerthi R, Ashwin DP, Venkata RS, Reddy D, Shiggaon N. Ankylosis of temporomandibular joint in children. J
Indian Soc Pedod Prevent Dent 2009:27(2):116-20.
6. Malik NA. Textbook of oral and maxillofacial surgery.2nd Ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher (P) Ltd,
2008 : 226,229-33,237-39.

You might also like