Professional Documents
Culture Documents
HARDIAN LASENA
MATEMATIKA
M0112040
Kerukunan dari sudut pandang etimologis berasal dari bahasa arab yakni
RUKAUM yang berarti asas atau dasar, yang dalam bentuk tunggal berarti tiang dan dalam
bentuk jamak ARKHAN artinya tiang-tiang. Kerukunan adalah sikap saling mengakui,
menghargai, toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam masyarakat multikultural
sehingga umat beragama dapat hidup rukun, damai & berdampingan.
Rukun dalam arti adjektiva adalah baik atau damai.
Definisi kerukunan hidup antar umat beragama adalah keadaan hubungan sesama
umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai
kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
MAKNA KERUKUNAN HIDUP ANTARUMAT BERAGAMA
Kerukunan mengandung makna hidup dalam kebersamaan. Oleh karena itu, dalam
usaha membina kerukunan hidup bangsa kita yang menganut berbagai agama dan
kepercayaan itu, kita harus berusaha membangun semangat dan sikap kebersamaan di antara
penganut berbagai agama dan kepercayaan di kalangan bangsa kita
Nilai kerukunan hidup antarumat beragama di pandang dari aspek sosial-budaya
menempati posisi yang sangat sentral, penting dan strategis bagi kesatuan bangsa Indonesia
untuk menjadi perekat kesatuan bangsa yang sangat handal. Melalui ikatan semangat
kerukunan hidup antarumat beragama akan mampu membangun atau memperkokoh
persatuan masyarakat Indonesia yang tersebar di berbagai daerah dan pulau menjadi sebuah
komunitas negara kesatuan yang sangat solid. Tanpa ikatan semangat kerukunan hidup
antarumat beragama, masyarakat Indonesia akan sangat rentan, rapuh dan hidup dalam
suasana yang tidak nyaman karena penuh dengan rasa kecurigaan, ketegangan, dan bahkan
akan sering muncul konflik-konflik kekerasan yang berkepanjangan. Oleh karena itu,
solidaritas, kerjasama dan kerukunan hidup antarumat beragama diperlukan agar terciptanya
kedamaian, ketentraman, dan tidak ada pertentangan antarumat beragama.
Mengenai nilai - nilai kerukunan yang terdapat dalam umat Kristen Protestan yang
perlu diingat yaitu terciptanya kesatuan pelayanan bersama yang berpusat pada kasih Kristus.
Di depan kita ada kebinekaan masyarakat, pluralisme agama, kemiskinan maupun kekayaan
yang dapat menggangu iman dan kepercayaan seseorang, adanya banyak krisis isu
Kristenisasi dan isu - isu Peta Kerukunan Propinsi jawa Tengah yang lain yang menyibukkan
kita sepanjang masa. Begitu banyak masalah yang dihadapi oleh masyarakat Jawa Tengah
pada khususnya, akan tetapi Tuhan menempatkan umat-Nya dalam rangka rencana
menyelamatkannya. Kita sadar bahwa banyak masalah - masalah yang dihadapi, namun kita
harus bersyukur bahwa sudah banyak masalah yang dapat diselesaikan walaupun hasilnya
belum memuaskan. Karena situasi umum masyarakat kita komplek dan menantang, begitu
juga situasi kekristenan yang memprihatinkan karena berkaitan dengan pertumbuhan baik
yang bersifat kuantitas maupun kualitas yang semu. Oleh karena itu perlu lebih kritis dalam
menilai pertumbuhan yang bersifat ke dalam, artinya berkaitan dengan gereja - gereja, agar
jangan terlalu gegabah untuk mengatakan sudah banyak yang kita perbuat dalam kesatuan
pelayanan. Di samping itu kita dituntut bersama atas misi yang sama terhadap pelayanan bagi
masyarakat untuk menjadi berkat bagi sentiap orang. Kesatuan pelayanan itu didasarkan atas
ketaatan dan kesetiaan kepada misi yang dipercayakan sebagai umat yang satu dan yang
menerima tugas yang satu, dari Kristus untuk dunia.