Professional Documents
Culture Documents
Bayi
: 0 1 th
2.
Toddler
: 1 2,5 th
3.
Pra Sekolah
: 2,5 5 th
4.
Sekolah
: 5 11 th
5.
Remaja
: 11 18 th
Manusia sebagai klien dalam keperawatn anak adalah individu yang berusia
antara 0 18 tahun, yang sedang dalam proses tumbuh kembang, mempunyai
kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial, dan spiritual) yang berbeda
dengan orang dewasa. Kebutuhan fisik/biologis anak mencakup makan, minum,
udara, eliminasi, tempat berteduh dan kehangatan. Secara psikologis anak
membutuhkan cinta dan kasih sayang, rasa aman atau bebas dari ancaman. Anak
membutuhkan disiplin dan otoritas untuk menghindari bahaya, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan bertindak mandiri. Anak juga membutuhkan
kesempatan untuk belajar berpikir dan membuat keputusan secara mandiri.
Untuk pengembangan harga diri, anak membutuhkan penghargaan pribadi
terutama pada usia 1 sampai 3 tahun (toddler), penghargaan merupakan
pengalaman positif dalam membentuk harga diri. Untuk itu diperlukan
penerimaan dan pengakuan dari orang tua dan lingkungannya. Secara sosial
anak membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasinya untuk berinteraksi
dan mengekspresikan ide/pikiran dan perasaannya, sedangkan secara spiritual
anak membutuhkan penanaman nilai agama dan moral serta nilai budaya
sebagai anggota masyarakat timur.
2. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah sehat dalam rentang sehat-sakit. Sehat
adalah keadaan kesejahteraan optimal antara fisik, mental, dan sosial yang harus
dicapai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya. Dengan demikian
apabila anak sakit, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
fisik, psikologis, intelektual, sosial, dan spiritual. Sehat sakit berada dalam
suatu rentang mulai dari sehat optimal pada satu kutub sampai meninggal pada
kutub lainnya.
Sepanjang rentang tersebut, anak memerlukan bantuan perawat baik secara
langsung saat anak sakit maupun tidak langsung dengan melakukan bimbingan
antisipasi pada orang tuanya. Dalam keadaan sehat optimal pun anak
perannya
sebagai
pembela,
pemulih/pemelihara
keshatan,
koordinator,
tim kesehatan dan asuhan pada anak baik sehat maupun sakit paling baik
dilaksanakan oleh orang tua, dengan bantuan tenaga kesehatan yang kompeten sesuai
kebutuhannya.
Dua konsep yang mendasari asuhan yang berpusat pada keluarga yaitu
fasilitasi keterlibatan orang tua dalam perawatan dan peningkatan kemampuan
keluarga dalam merawat anaknya. Perawat juga mempunyai peran penting untuk
memfasilitasi hubungan orang tua dan anaknya selama di rumah sakit. Harus
diupayakan jangan sampai terjadi perpisahan antara orang tua dan anaknya di rumah
sakit. Hal ini bertujuan agar dengan difasilitasinya hubungan anak dan orang tuanya,
orang tua diharapkan mempunyai kemampuan meneruskan peran dan tugasnya
merawat anak selama di rumah sakit. Perawat juga mempunyai peran penting untuk
meningkatkan kemampuan orang tua dalam merawat anaknya. Orang tua dipandang
sebagai subjek yang punya potensi untuk melaksanakan perawatan anaknya.
Diharapkan selama perawatan anaknya di rumah sakit, terjadi proses belajar pada
orang tua, baik dalam hal peningkatan pengetahuan maupun ketrampilan yang
berhubungan dengan keadaan sakit anaknya. Misalnya pada saat seorang ibu
mempunyai anak yang sakit panas dan dirawat di rumah sakit, jika pada awal masuk
orang tua tidak tahu tentang perawatan anak panas, saat keluar rumah sakit orang tua
sudah dapat memberikan kompres hangat pada anak, dan mengukur suhu dengan
temometer. Proses perawatan anak di rumah sakit harus memberikan kesempatan
belajar pada orang tua untuk merawat anak.
Etos asuhan yang berpusat pada keluarga pada dasarnya karena asuhan dan
pemberian rasa aman dan nyaman orang tua terhadap anaknya merupakan asuhan
keperawatan anak di rumah sakit sehingga asuhan keperawatan pada anak di rumah
sakit harus berpusat pada konsep anak sebagai bagian dari keluarga dan keluarga
sebagai pemberi dukungan yang paling baik bagi anak selama proses hospitalisasi.
Keluarga aalah pusat kehidupan keluarga sehingga fokus perencanaan asuhan
keperawatan anak harus mencerminkan kerja sama orang tua dengan perawat/tim
kesehatan.
Elemen pokok asuhan yang berpusat pada keluarga yaitu :
1.
Hubungan anak dan orang tua adalah unik, berbeda anatar yang satu dengan
yang lain. Setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda dan berespon
terhadap sakit dan perawatan di rumah sakit secara berbeda pula. Demikian pula
orang tua mempunyai latar belakang yang berbeda pula dalam berespon terhadap
kondisi anak dan perawatan di rumah sakit.
2.
3.
kerja sama dalam model asuhan adalah fleksibel dan menggunakan konsep
dasar asuhan keperawatan anak. Saat tetentu dapat melakukan asuhan keluarga
dan keluargadapat melakukan asuhan keperawatan. Pada saat tertentu saat orang
tua harus meninggalkan anaknya sesaat, perawat harus siap menggantikannya.
Sebaliknya orang tua harus belajar melakukan tindakan keperawatan, seperti
memberikan kompres, mengukur suhu, atau mengobservasi gejala panas pada
anak, melalui pendidikan kesehatan yang diberikan perawat.
4.
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif
membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi
aktif juga dapat di bagi dua macam:Imunisasi aktif alamiah dan Imunisasi
aktif buatan
2. Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya
di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum).Pada
orang yang mengalami luka kecelakaan. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu:
Imunisasi pasif alamiah dan Imunisasi pasif buatan
4. Terapi pijat anak-anak maupun bayi
a. Pijat pada bayi
Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional,
perkembangan mental dan sosial. Bayi cenderung banyak menangis karena
satu-satunya cara mereka mengekspresikan diri selama tahap awal masa
bayi. Sebuah pijatan lembut dapat menenangkan bayi yang menangis dan
juga meringankan setiap penyakit kolik, peredaran darah dan pencernaan.
Selain itu, membantu orang tua baru menjadi nyaman dengan anak mereka
sehingga merupakan situasi win-win untuk semua orang. Pijat sesi tiga
puluh menit untuk bayi harus menjadi bagian dari rutinitas harian setiap
orangtua.
b. Pijat pada anak-anak
Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan
banyak manfaat. Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga dikenal
sebagai ADHD, adalah gangguan kejiwaan yang cepat meningkat di
kalangan anak-anak. Perkiraan umum menempatkan 3-7% dari semua anak
usia sekolah dan remaja sebagai penderita ADHD. Studi telah membuktikan
terapi pijat sebagai alat yang efektif untuk melawan gangguan ini. Sebuah
penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja laki-laki yang menerima 10-
dalam
mempercepat
memperoleh
penurunan
pelayanan
angka
kesehatan
kematian
dasar
untuk
dan
bayi.
ibu
Sakit
(MTBS)
atau
Integrated
dan
upaya
pencarian
pertolongan
kasus
balita
sakit
pasien melakukan
operasi.
c. Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu
keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek
pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari
pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai pendidik bagi
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan
tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai
pendidik ( health educator )
d. Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien
terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan
dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada
individu,
meliputi
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak,
kebutuhan
Pada anak :
a. Cemas/takut sehubungan dengan :
1) perpisahan dengan orang tua
2) lingkungan yang asing
3) prosedur-prosedur tindakan
4) Kehilangan kendali sehubungan dengan dirawat
Pada orang tua :
a. Cemas/takut sehubungan dengan
1) kondisi anak yang kritis
2) perubahan fungsi peran
3) perubahan lingkungan
b. Penurunan dalam proses keluarga sehubungan dengan :
1) anak yang dirawat
2) situasi anak yang kritis
3) Mencegah atau meminimalkan dampak perpisahan
4) Rooming In
3.
tempat
tidur
di
dekatpintu
atau
jendela,
dilakukan
secara
tehnik
sentuhan seperti
mengusap, menggendong,
2.
anak
untuk
memperjelas
dan
mengurangi
beban
3.
b.
situasi yang ada bila klien percaya pada hal- hal yang diperlukan.
Mengurangi keraguan , membantu dalam hal mengambil tindakan yang
c.
berarti
b.
c.
d.
menghargai.
Perawat harus memahami dan menghayati nilai yang dianut oleh klien
Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien baik fisik maupun
e.
mental.
Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan klien bebas
f.
g.
dihadapi.
Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk
mengetahui
dan
mengatasi
perasaan
gembira,
sedih,
marah,
h.
i.
konsistensinya.
Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan
j.
k.
l.
komunikasi terapeutik.
Mampu berperan sebagai role model.
Disarankan untuk mengekspresikan
perasaan
bila
di
anggap
mengganggu.
m. Altruisme, mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara
n.
o.
manusiawi.
Berpegang pada etika.
Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap
diri sendiri atas tindakan yang dilakukan dan tanggungjawab terhadap
orang lain.
4.
peringkat
ini
digunakan
dalam
b.
keluarga
merupakan
satu
alat
yang
berguna
untuk
Daftar Pustaka