Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Gaky Gizi
Jurnal Gaky Gizi
ABSTRACT
Until recently, risk factors related to coastal goiter in Maluku are still inconclusive. This study was carried out
to identify the predominant risk factors of IDD in Maluku. The study was conducted in two group of islands
(Gugus Pulau) with highest prevalence and two Gugus Pulau non-endemic areas. Study subjects were
schoolchildren and randomly chosen from those who participated in a mapping study of IDD prevalence in 1996
consist of 117 and 200 for case and control groups respectively.
Consumption of iodine and thiocyanat sources, concentrations of iodine in water sources and soil, urinary
iodine and thiocyanate excretion were measured. Iodine concentrations in salts were tested and pedigree
analysis was performed.
There were no significant differences of iodine and thiocyanate intakes between case and control groups.
However there were significant differences between two groups for UIE (p<0.1) and UTE (p<0.05). Both UIE and
UTE were higher in control group compared to those in case group. Iodine concentration of water in endemic
areas was not significantly different from non-endemic areas (p=0.428) but the iodine concentration of soil was
significant (p=0.054). There was not significant difference of genetic factor between two groups. In addition, this
study showed that all household studied used non iodized salt.
Keywords: Coastal Goiter, iodine, thiocyanate, water, soil, genetic factor, Maluku.
PENDAHULUAN
Akibat
Kekurangan
Yodium).
diperkirakan
10
juta
menderita
sekedar
pembesaran
mengkhawatirkan
gondok.
dipandang
Yang
amat
dari
segi
non-gondok
non-kretin
mengalami
atau
primer
aktif
Makanan-makanan
point.
dan
9,8%
pada
1998.6
Gambaran
umum
diyakini
bahwa
defisiensi
GAKY.8
Meskipun
observasi-observasi
menyimpulkan
demikian
epi-demiologi
bahwa
faktor
lingkungan
Meskipun
kekurangan
yodium
ke
yang
mekanisme
secara
transport
da-lam
kelenjar
kaya
tiosia-nat
tiroid.
atau
konsentrasi
tinggi
pada
berbagai
kacang-kacangan,
kacang
ta-nah,
pada
hormon
proses
ti-roid.
proteolisis
Senyawa
dan
rilis
terpenting
dari
secara
dan
hipertiroideisme
sebagaimana
11
faktor lingkungan
yang
signifikan.12,13
nongoitrogenik
yang
dilaporkan
epidemiologi
menyimpulkan,
lingkungan
mempunyai
bermakna
terhadap
bahwa
faktor
pengaruh
yang
menetapnya
dan
daerah
kembar
endemic.9
Faktor
lingkungan
yang
monosigot
menunjuk-kan
bahwa
goi-trogen.
16melaporkan
ti-roksin.11
terpenting
10
adalah
agen-agen
di
makin
meningkatnya
Propinsi
Maluku
coastal
menimbulkan
pertanyaan
menganalisis
di
faktor
atas
risiko
dengan
yang
cara
diduga
umumnya
mengandung
kadar
makanan
yodium
tertentu.
daerah
lainnya.
Di
1. Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian
ditentukan
secara
non-endemik
ada-lah
Gugus
bahan
METODE PENELITIAN
negara-negara
50 anak dengan
pembesaran kelenjar
(1) Air
non-
menderita gondok
dimasukkan ke
11
daripada
Dengan
sampel
demikian,
total
jumlah
memperoleh
informasi
mengenai
dilakukan
untuk
yang
sebagai
goi-trogenik
goitro-genik
zat-zat
dikonsumsi
serta
ukuran
menjadi
sampel
metode
titrasi.
penelitian
Kadar
diukur
yo-dium
dengan
dalam
air
de-ngan
tangga
asupan
sangat
Tenggara
bervariasi
Barat.18
sehingga
makanan
kaya
yodium
adalah
konsentrasi
yodium19
dan
12
merupakan
komponen
paling
utama
sampel
tanah
dari
rumah
responden
mau-pun
tempat
yang
mengambil
pedigree
dilakukan
untuk
anak
dalam
hal
GAKY.
Analisis
pada
HASIL PENELITIAN
kelompok
sekolah
di
mana
200
anak
subjek
penelitian
menurut
intra
kelompok
ka-sus
dan
kontrol
kasus
Kasus
Laki-laki
50
42,7
98
49,0
Perempuan
67
57,8
102
51,0
0,0
200
100,0
IA
66
56,4
IB
48
41,0
II
2,6
< 19
60
51,7
115
57,2
> 19
57
48,3
85
42,8
1. Jenis Kelamin
2. Status Goiter
mau-pun
Baik
kontrol
kedua kelompok.
3. EkspresiYodium dan Tiosianat dalam Urine
Hasil
analisis
bivariat
variabel-variabel
kelompok
variabel
adalah
suatu
ini
akan
dilaku-kan
analisis
pada
kelompok
kasus
dan
Kasus
Kontrol
(n=117)
(n=200)
1. E Y U
60,3 3,4
66,4 3,1
2. E T U
28,2 0,4
38,1 0,4
3. Skor KMKY
50,0 0,0
50,0 0,0
kontrol.
Tiosianat
dan
Variabel
kasus
kelom-pok
(ug/I)
(ug/I)
0,094
0,044
1,0
13
4. Skor KMKT
en-demik
GAKY
dan
(P=0,428),
akan
tetapi
non-endemik
Endemic
dan
non-endemik
GAKY
Variabel
Endemik
Non Endemik
di air
109
93,2
190
95%
Filial I (nenek)
0,8
0,5
6,0
4,5
Tidak ada
dan
pedagang
secara
keliling)
ditentukan
se-mikuantitatif
dengan
tahap
pertama
menunjukkan
tidak
satupun sampel garam yang mengandung yodi-jual dan digunakan oleh rumah tangga
responden adalah garam non-yodium. Oleh
karena itu, renca-na pemeriksaan tahap kedua
dengan mengguna-kan metode titrasi tidak
dilakukan.
7. Analisis Lanjutan Kadar Ekskresi Tiosianat di
Dalam Urine
5. Faktor Keturunan
menderita
gondok.
(4,5%)
14
Keturunan
Kontrol
kakek/nenek
Kasus
Hubungan
kadarnya
dan Kontrol*
kandungan
Analisis
lanjutan
untuk
menjawab
kontrol
dibandingkan
dengan
kelompok
gugus
pulau.
Hasil
ekskresi
(berturut-turut
yodium
maupun
P=0,0001).
Di
tiosianat
sini
terlihat
bermakna
non-endemik
dengan
GAKY
se-mua
dan
gugus
terda-pat
variabel
pengganggu.
Dugaan
Seram Barat
Pulau Banda
Seram Utara
Mean SEM
Mean SEM
1. Ekskresi yodium
49,2 3,3
66,4 3,4
89,8 5,5
58,8 6,9
2. Ekskreasi tiosianat
23,2 0,2
41,3 0,8
27,8 0,4
46,1 0,6
1,6
3,2
1,3
Mean SEM
Mean SEM
2,1
Pulau Buru
* SEM adalah standar error mean. Anova test antara keempat group memperlihatkan perbedaan yang bermakna
(P=0,07 dan P=0,0001, P=0,0001) berturut-turut untuk ekskresi yodium dan tiosianat serta Rasio EYE/ETU.
Tabel 6.
Kategori EYU
(ug/l)
Seram Barat
Pulau Banda
Seram Utara
Pulau Buru
100
11
11,0
11,0
14,0
22
36,7
14,0
50-99
28
28,0
51
51,0
28
46,7
10
17,5
20-49
45
45,0
32
32,0
15,0
34
59,6
<20
16
16,0
3,0
1,7
8,8
Rasio
EYU/ETU
berbeda
bermakna
antara
EYU
dalam
berdasar-kan kriteria
bentuk
WHO23
kategori
pada keempat
yang
non-endemik
adalah
83,4%
pulau
Pulau
menun-jukkan
Buru
fenomena
yang
non-endemik
yang
tetap
sulit
analisis
untuk
melihat
perbedaan
15
kontrol
yang
penduduk
mengkonsumsi
coastal goiter
antara
kelompok
memperlihatkan
kasus
bah-wa
dan
perbedaan
coastal
Hongkong
yang
ikan.
sehari-hari
Jawaban
lain
dari
memiliki
kan-dungan
yodium
yang
rendah.
Pertanyaan kedua adalah faktor apa yang
mem-bedakan
lainnya
juga
ekses
daerah ini.
sekaligus
menunjukkan
bahwa
tersebut.
Pertanyaan
pertama
adalah
dianggap
kaya
kandungan
yodium?
bahwa
sumber
utama
diduga
telah
terjadi
penurunan
sehingga
non-endemik?
satu
gugus
Pernyataan9
pulau
dapat
faktor
lingkungan
mempunyai
terpenting
adalah
agen-agen
bahwa
potensial adalah
zat
goitrogen
tiosianat.26
paling
Melaporkan bahwa
tingkat
endemisitas-nya.
Tabel
akan
1,6.
Gambaran
yang
tetap
masih
sulit
terpisah
un-tuk
membandingkan
(endemis berat)
menunjukkan
ini
menunjukkan
di
dae-rah
pengecualian
bahwa
tiosianat
memerlukan
penelitian
Pulau
kajian
Buru
lebih
dengan
yang
masih
dalam.
Faktor
sejalan dengan28
ter-hadap
terjadinya
endemisitas
12,21,29
setiap
responden
penjualan/pedagang
yodium.
Oleh
merupakan
dan
keliling
karena
masukan
tempat
mengandung
garam
yodium
beryodium
yang
tetap
maka
faktor
sebagai
ini
pendukung
tidak
dapat
terjadinya
dikatakan
sebelumnya,
oleh
penelitian-penelitian
sebagaimana
dikutip
oleh8,
hanya
apabila
di
daerah
kejadian
GAKY.
Disadari,
analisis
bermakna
secara
molekuler
mungkin
akan
da-pat
mungkin
menjadi
faktor
yang
factor risiko
penelitian ini.
Faktor-faktor
tersebut antara
dan
fluorida.10
2. Implikasi Kebijakan
Hasil analisis data menunjukkan
bahwa
EYU/ETU
yang
ren-dah,
dan
rendahnya
defisiensi
goitrogenik
yodium
tiosianat.11
dan
adanya
mengatakan
zat
bahwa
Pandangan
pandangan31
yang
ini
di-perkuat
menyatakan
oleh
bahwa
yodium
plasma
normal
atau
17
memperberat
ini.
Pertanyaannya,
bagaimana
program
endemisitas
coastal
goiter
risiko
coastal
goiter
daerah
bersangkutan.
4. Tidak
satupun
garam
yang
dikonsumsi
terbatasnya
tenaga
petugas
dan
sulitnya
risiko
yang
potensial
terjadinya
kerja
kesehatan
masyarakat
ada-lah
menjadikan
gerakan
pro-gram
Untuk
itu
diperlukan
sebuah
riset
upaya
model
un-tuk
yang
mengembangkan
secara
spe-sifik
dapat
geografis
yang
beryodium
sulit
bagi
operasional
mendesak
seperti
mengingat
ini
program
sangat
universal
KESIMPULAN
1. EYU lebih tinggi secara bermakna pada
kelom-pok kontrol dibandingkan dengan
kelompok ka-sus. Ini menunjukkan bahwa
risiko
utama
GAKY
di
daerah
18
garam
dicanangkan.
faktor
struktur
universal
tingkat
endemisitas
coastal
berarti,
asupan
goitrogen
goiter.
Itu
Mengapa
penelitian
EYU
responden
rendah
di
meskipun
daerah
mereka
tiosianat
tinggi
tetapi
daerahnya
tidak
Kerangka
mengembangkan
GAKY
melalui
Acuan
model
program
untuk
penanggulangan
universal
garam
beryodium yakni:
Low enforcement yang ditujukan untuk
pe-ngembangan
penerapan
pengga-langan
kesepakatan
lintas-lintas
sek-tor
peraturan,
terpadu
sinergik
dalam
Support
yang
ditujukan
untuk
kesertaan
masyarakat/institusi
pembi-naan-
untuk
menjamin
ketersedi-aan-keterjangkauan
beryodium
mela-lui
sistem
garam
produksi-
distribusi-pemasaran
yang
berkesinambungan.
Applied
technology
menggu-nakan
dalam
sebagai
tepat
upaya
guna
kuantitas-kualitas
Cog-nizant
communication
A.
Retrospective
view
on
iodine
brain
of
iodine
deficiency.
Nasional
III
Penyakit
Kelenjar
Survei
Nnasional
Pemetaan
GAKY.
Kumpulan
Naskah
Temu
Ilmiah
dan
Penerbit
Universitas
Diponegoro,
Semarang, 1996.
8. Hetzel
BS,
Dunn
JT.
The
iodinedeficiency
DAFTAR PUSTAKA
1. Latief DK. Recent progress in IDD elimination on
Indoensia. Paper presented in The International
Symposium on Iodine, Nutrition and Human
Devlopment, Dhaka, Bangladesh, 10 April 1995.
2. Standbury JB (Ed). The damage brain of iodine
deficiency.
deficiency.
teknologi
menjamin
mening-katkan
Service
The
Cognizant
communication
South
Africa. European
Journal
of
Clinical
19
I.
Lipiodol
ultra-fluoride
for
the
Cassava
dan
yodium
terhadap
GAKY
di
(Eds.). Williams
Thyroid
Conference,
1991
that
cassava
ingestion
increases
20
kualitas
Gizi
dan
Kesehatan
Universitas