You are on page 1of 50

ANALISIS PENGARUH

STRTEGI PEMBELAJARAN DOSEN TERHADAP


MOTIVASI belajar MAHASISWA
JURUSAN AKUNTANSI ANGKATAN TAHUN
2008
SMALL RISET

OLEH
FEBRY ARDIANSYAH
C1C00839

PRODY AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JAMBI
2008
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang memepengaruhi keberhasilan pendidikan


antarara lain , dosen, mahasiswa, sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan, kurukulum. Dari
bebrapa factor tersebut , dosen dalam kegiatan proses pembalajaran perkuliahan menempati
kedudukan yang sangat penting dan tanpa mengabaikan factor factor penunjang yang lain, dosen
sebagi subyek pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan iitu sendidri, studi yang
dilakukan heynemen dan Loxley pada tahun 1983 di 29 negara menemukan bahwa dianatara
bebrbagai masukan ( input) yang mementukan mutu pendidikan ( yang ditunjukan dengan
prestasi belajar mahasiswa) sepertiganya ditentukan oleh dosen. Peranan diosen makin penting
lagi ditengah keterbatasan sarana dan prasaranan sebagaimana yang dialami oleh beberapa
universitas sedang berkembang. Dosen member kontribusi terhadap prestasi belajar selain factor
lain yang juga sangat mendukung . kontribusi terhadap perestasi belajar sebesar 34%. Sedangkan
manajemen 22%, waktu belajar 18% dan saran fisik 26%. di 13 negara industri kontribusi dosen
adalah 36%. manajemen 23% waktu belajar 22% dan saran fisik 19% (dedi supriadi, 1999:178).
Hasil penilitian yang dilakukan oleh nana sudjana (2002:42) menunjukan bahwa 76.6% hasil
belajar mahasiswa dipengaruhi oleh dosen. Dengan rincian : kemampuan guru mengajar
memberikan sumbangan 34,43 % penguasaan materi kuliah memberikan sumbangan 32.38%
dan sikap dosen terhadap mata kuliah memberikan sumbangan 8.60%

Harus diakui bahwa dosen merupakan factor utama dalam proses pendidikan meskipun fasilitas
pendidikan lengkap dan canggih, namun apabila tidak ditunjang oleh keberadaaan guru yang
berkualitas, maka mustahil akan menimbilkan proses belajar dan pembelajar yang maksimal
(nenei utami. 2003 (. dosen sebagai pelakasana pendidikan nasional merupakan factor kunci.

peningkatan prestasi belajar mahasiswa akan dipengaruhi oleh kualitas proses.

Pembelajaran dikelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar belajar mahasiswa
proses pembelajaran akan langsusng engan baik apabila didukung oleh do9sen yang mempunyai
kompetensi dan kinerja yang tinggi, karena dosen merupakan ujung tombak dan pelakasana
terdepan pendidikan mahasiswa di perkuliahan. dan sebagai pengembang kurikulum. dosen
yang mempunyai kinerja yang baik akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar
mahasiswa yang baik. Yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Walaupun
dibangku perkuliah mahasiswa dittuntut dengan belajar system mandiri yang membedakannya
dengan pendidikan di SMA atau sederjat namun peran aktif dosen tetap sangat diperlukan untuk
membimbing mahasiwa dalam proses pembelajar yang optimal seperti yang diinginkan. banyak
pendapat masyarakat luas tentang peran aktif dosesn tidak terlalu diperlukan karena memang
pada dasarnya mahasiswa harus ditintit belajar mandiri tanpa harus diberi materi terus menurus
oleh dosen walu demikian bimbingan dan system belajar dosen juga sangat diperlukan agar
mahasiswa dalam proses belajar dapat terarah dengan baik.

Pembatasan masalah
Mengingat dan minimbang berbagai macam keterbatasan dan seperti dana peniliti. Maka
penilitian ini hanya dibatasi pada pengaruh kinera dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa
dibatasi pada kinerja dosen fakultas ekonomi jurusan akuntasi dan motivasi belajar mahasiswa
jurusan akuntansi angkatan tahun 2008

Rumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas. Maka dalam penilitian ini dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Melihat strtegi pembelajaran dosen fakultas ekonomi jurusan akuntasi di universitas
jambi
2. Adakah pengaruuh positif dan signifikan strategi pembeljaran dosen terhadap motivasi
belajar mahasiswa jurusan akuntasi tahun 2008
3. Seberapa sumbangan strategi pembelajaran dosen terhadap motivasi belajar
mahasiswa jurusan akuntansi tahun 2008
Hipotesis

1. Ada pengaruh yang signifikan antra strategi pembelajaran dosen terhadap motivasi
dan prestasi belajar mahasiwa jurusan akuntansi
2. strtegi pembelajran yang kurang aktif dalam pemberian materi berpengauuh besar
terhadap minat motivasi dan prestasi belajar mahasiwa jurusan akuntansi
3. Masih adanya strategi pembelajaran dosen yang masih kurang efektif difakultas
ekonomi jurusan akuntasui sehingga motivasi belajar mahasiswa menurun.
Tujuan penilitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penilitian ini mempunyai tujuan antara lain untuk
mengungkap

1. strtegi pembelajaran dosesn fakultas ekonomi jurusan akuntansi universitas jambi.

2. Motivasi belajar mahasiswa jurusan akuntasi universitas jambi

3. Besarnya sumbangan dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa jurusan akuntansi


universitas jambi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

STASTEGI PEMBELAJARAN DOSEN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran

Pengrtian strategi pembelajaran cukup beragam walaupun pada dasarnya sama (joni 1983)
berpendapat bahwa yang dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
memberikan suasana yang konduktif kepada mahasiswa dalam rangka tujuan pencapaian tujuan
belajar

1 Strategi Belajar dan Mengajar.

Pada setiap pengajaran ada tujuan yang harus dicapai dan untuk pencapaian tujuan tersebut

kita perlu menyampaikan topik – topik yang didalamnya ada konsep – konsep yang harus sampai pada

siswa, dan untuk itu diperlukan pendekatan tertentu seperti pemecahan masalah , latiahan soal , latih –

hafal dan mungkin dengan pendekatan yang lainnya.

Andi Hakim Nasution ( 1988 : 243 ) menyatakan bahwa dalam suatu pengajaran yang

berkaitan dengan suatu materi kurikulum tertentu prinsip keterlaksanaan dipenggaruhi oleh empat

komponen pokok yaitu pembawa materi , penyaji materi , pendekatan dan penerima materi. Pengaturan

materi kurikulum tersebut dinamakan strategi belajar mengajar.

Pada pengajaran sampai sekarang ini masih menggunakan strategi belajar mengajar langsung

dan sempit. Maksudnya adlah materi pelajaran yang dibawakan guru itu sempit ( dikumpulkan oleh guru

itu sendiri ) , penyajinya guru itu sendiri pendekatan yang digunakan deduktif dan siswa yang

menerimanya adalah kelompok besar, padahal bila dilihat dari kombinasi yang ada dalam strategi

pembelajaran paling tidak ada 81 kombinasi yang dapat dilaksanakan dalam pengajaran.
2 Strategi Pembelajaran Aktif

a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Strategi merupakan istilah lain dari pendekatan, metode atau cara. Di dalam kepustakaan

pendidikan istilah-istilah tersebut di atas sering digunakan secara bergantian. Menurut Udin S.

Winataputra & Tita Rosita ( 1995: 124) istilah strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Sedangkan

strategi pembelajaran diartikan sebagai urutan langkah atau prosedur yang digunakan guru untuk

membawa siswa dalam suasana tertentu untuk mencapai tujuan belajarnya.

Sedangkan pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe & Sekar Ayu Aryani

(2007:xvi) adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika

peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Di sisi lain,

Silberman (2006:35-41) menyatakan lingkungan fisik dalam kelas dapat mendukung atau menghambat

kegiatan belajar aktif. Sehingga dari pernyataan tersebut perlengkapan kelas perlu disusun ulang untuk

menciptakan formasi tertentu yang sesuai dengan kondisi belajar siswa. Namun begitu di tidak ada satu

susunan atau tata letak yang mutlak ideal, namun ada banyak pilihan yang tersedia. Sepuluh kemungkinan

susunan tata letak meja dan kursi yang disarankan sebagai berikut: bentuk U, gaya tim, meja konferensi,

lingkaran, kelompok pada kelompok, ruang kerja, pengelompokan berpencar, formasi tanda pangkat,

ruang kelas tradisional, auditorium. Sejalan dengan pendapat tersebut, Syamsu Mappa dan Anisa

Basleman (1994:46) menyatakan penggunaan meja, kursi dan papan tulis berroda lebih memungkinkan

berlangsungnya proses interaksi belajar dan membelajarkan yang bergairah.

Aktifitas siswa belajar di kelas terwujud bila terjadi interaksi antar warga kelas. Boakes dalam Mar’at

(1984:110) menyatakan bahwa di dalam interaksi ada aktifitas yang bersifat resiprokal (timbal balik) dan

berdasarkan atas kebutuhan bersama, ada aktifitas daripada pengungkapan perasaan, dan ada hubungan
untuk tukar-menukar pengetahuan yang didasarkan take and give, yang semuanya dinyatakan dalam

bentuk tingkah laku dan perbuatan. Lebih lanjut, Syamsu Mappa dan Anisa Basleman (1994:46)

menyatakan hubungan timbal balik antar warga kelas yang harmonis dapat merangsang terwujudnya

masyarakat kelas yang gemar belajar. Dengan demikian, upaya mengaktifkan siswa belajar dapat

dilakukan dengan mengupayakan timbulnya interaksi yang harmonis antar warga di dalam kelas. Interaksi

ini akan terjadi bila setiap warga kelas melihat dan merasakan bahwa kegiatan belajar tersebut sebagai

sarana memenuhi kebutuhannya. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, berdasarkan teori

kebutuhan Maslow, Silberman (2006:30) menyatakan kebutuhan akan rasa aman harus dipenuhi sebelum

bisa dipenuhinya kebutuhan untuk mencapai sesuatu, mengambil resiko, dan menggali hal-hal baru.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah vareibel dosen.
Dosen memunyai pengaruh yang cukup dominan terhadap kualitas pembelajaran, karena
dosenlah yang bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran dikelas, bahkan sebagai
penyelenggara pendidikan dilingkungan kampus, mehurut dedi suprayadi (1999: 178). Diantara
berbagai masukan (input) yang menentukan mutu pendidikan (yang ditunjukan oleh prestasi
belajar mahasiswa) sepertiganya ditentukan oleh dosen. Fakto doden yang yang paling dominan
mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah kinerja dosen.; hasil penilitian yang dilakukan oleh
nana sudjana (2002: 42) mrnunjusksn 76,6% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kinerja dosen,
dengan rincian : kemampuan dosen mengajar memberikan sumbangan 32,43%, penguasaan
materi pembelajaran memeberi sumbangan 32,38% dan sikap dosen terhadap terhadap pelajaran
memberikkan sumbangan 8,60%. Menurut cruickshank, kinerja dosen yang mem punyai
pengaruh secara langsung terhadap proses pembelajaran adalah kinerja dosen dalam kelas atau
teacher classrrooom performance(cruisshank, 1990:5)

Berdasarkan pendapat diatas diketahui bahwakinerja dosen merupakan faktor yang


dominan dalam menentukan kualitas pembelajaran. Artinya kalau dosen yang terlibat dalam
kegiatan belajar mempunyai kinerja bagus, akan mampu meningkatakan sikap dan motivasi
mahasiswa yang pada akhirnya akan meningkatankan kualitas pembelajaran, akan meningkatkan
hasil belajar mahasiswa, begitu juga sebaliknya. Kinerja dosen yang yang mempengaruh
terhadap motivasi belajar mahsiswa adalah kinerja dosen dalam kelas, meningkata kualitas
pembelajaran, akan mampen meningkatkan hasil belajar, hal ini dapata dipahami karena kinerja
dosen yang mempunyai kinerja yang bagus dalam kelas akan mampu menjelaskan pembelajaran
yang baik, mampu menumbuhkan motivasi belajar mahsiwa dengan baik , mampu menggunakan
media pembelajaran dengan baik, mampu membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam
pembelajaran sehingga mahasiswa dalam pembelajaran sehingga mahasiswa akan memiliki
semangat dalam belajar, senang dengan kegiatan pembelajaran yang diikuti, dan merasa muadah
memahami materi yang yang disajikan oleh dosen.

Istilah kinerja dimaksudkan sebagi terjemahan dari istilah “performance”. Menurut


kane(1986:237), kinerja bukan merupakan karesteristik seseorang, seperti bakat atau kemampuan
, tetapai merupak perwujudan dari bakat atau kemampuan itu sendiri, pendapat tersebut
menunjukan bahwa kinerja merupak perwujudan dari kemampuan dalam bentuk karya nyata,
kinerja dalam kaitannya sengan jabat diartikan sebagai hasil yang dicapai yang berkaitan dengan
fungsi jabatan dalam periode waktu tertentu9 kane, 1989 :237)

Suryadi prawrosentono (1999:2) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dapat
dicapaioleh seseorang atau sekelompok dalam suatu organisasi dalam rangka upaya mencapai
tujuan secara legal.

PENGERTIAN MOTIVASI

Menurut Walgito (200 Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggeris
- "MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh Bahasa
Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di dalam surat khabar,
kerap pemberita menulis ayat "motif pembunuhan". Perkataan motif di sini boleh kita fahami
sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu pembunuhan itu dilakukan. Dan dalam
bahasa latin

Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau tomove yang berarti
kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif sebagai
pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor lain yang disebut dengan
motivasi.Menurut Caplin (1993) motif adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang
membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran.
Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya
(Woodworth dan Marques dalam Mustaqim, 1991).Sedangkan menurut Koontz dalam Moekjizat
(1984) motif adalah suatu keadaan dari dalam yang memberi kekuatan, yang menggiatkan atau
menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-tujuan tertentu.

Jadi, ringkasnya, oleh kerana perkataan motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan atau
pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak utama baginya
berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang diinginkannya sama ada secara negatif
atau positif.

Oleh itu kita boleh definisikan bahawa:

Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarahtuju seseorang dalam tindakan-
tindakannya sama ada secara negatif atau positif.

Menurut Gunarsa (2003) terdapat dua motif dasar yang menggerakkan perilaku seseorang, yaitu
motif biologis yang berhubungan dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidup dan motif
sosial yang berhubungan dengan kebutuhan sosial. Sementara Maslow A.H. menggolongkan
tingkat motif menjadi enam, yaitu: kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih
sayang, kebutuhan seks, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri (dalam
Mahmud, 1990).

Terlepas dari beberapa definisi tentang motif diatas, tentu kita dapat menarik suatu kesimpulan
bahwa motif adalah suatu dorongan dari dalam diri individu yang mengarahkan pada suatu
aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu pula. Sementara itu motivasi didefinisikan oleh MC.
DOnald (dalam Hamalik, 1992) sebagai suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurutnya terdapat tiga
unsur yang berkaitan dengan motivasi yaitu:

1. Motif dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, misalnya adanya perubahan dalam
sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar.
2. Motif ditandai dengan timbulnya perasaan (afectif arousal), misalnya karena amin tertarik
dengan tema diskusi yang sedang diikuti, maka dia akan bertanya.

3. Motif ditandai oleh reaksi-rekasi untuk mencapai tujuan.

Menurut Terry (dalam Moekjizat, 1984) motivasi adalah keinginan didalam diri individu yang
mendorong individu untuk bertindak.

latihan atau kegiatan lainnya yang menimbulkan suatu perubahan secara kognitif, afektif dan
psikomotorik pada individu yang bersangkutan.

2. Pengertian motivasi menurut Chung dan Meggison adalah :

Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan kepada sasaran, motivasi berkaitan dengan
tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi berkaitan
erat dengan kepuasan pekerja dan fermormasi pekerjaan

3. Heidjrachman dan Suad Husnan adalah:

Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar mau


melakukan sesuatu yang diinginkan

Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi di atas mempunyai
pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur dorongan dan keinginan.

Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan dorongan dalam
diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan, maksud dan tujuan, namun dalam
penerapannya nanti, penggunaan masing-masing unsur tersebut adalah berbeda untuk setiap
karyawan. Sesuai kebutuhan dan keinginan masing-masing. Tujuan atau motif adalah sama
fungsinya dengan matlamat, wawasan, aspirasi, hasrat atau cita-cita. Jadi, wawasan, cita-cita,
impian, keinginan atau keperluan seseorang itu malah bagi sesebuah negara merupakan
pendorong utama yang menggerakkan usaha bersungguh-sungguh untuk mencapai apa yang
dihajatkan.

Lebih penting sesuatu yang ingin dicapai, dimiliki, diselesaikan atau ditujui, lebih serius dan
lebih kuatlah usaha seseorang, sesebuah keluarga, organisasi, masyarakat atau negara untuk
mencapai apa juga matlamat yang telah ditetapkan. Jadi, dengan matlamat atau hasrat yang lebih
penting atau besar, lebih kuatlah pula dorongan atau motivasi seseorang itu untuk berusaha bagi
mencapai matlamatnya. Oleh itu, bolehlah kita buat kesimpulan di sini bahawa:
Motivasi adalah suatu bentuk dorongan minda dan hati yang menjadi penggerak utama
seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan.
(Definisi kedua saya di atas ada kesamaan sedikit dengan definisi pertama).
Motivasi adalah darjah atau tahap kesungguhan dan tempoh keterusan seseorang, berusaha
untuk mencapai tujuan atau matlamat. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat
rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini.
Motivasi adalah suatu mangkin yang menimbul dan menyeramakkan keinginan, keberanian dan
kesungguhan untuk mencapai sesuatu matlamat mencabar yang benar-benar diingini serta
diyakini boleh dicapai / perolehi.
(Definisi kelima ini pula ada kesamaan sedikit dengan definisi keempat).

Motivasi belajar mahasiswa dapat dibedakan menjadi 2, yaitu motivasi intern(internal


motivatioan) dan motivasi extern( externala motivasion). Motivasi intern muncul karena adanya
faktor karena adanya faktor dari dalam, ayaitu karena adnya kebutuhan, sedangkan motivasi
extern muncul karena adanya faktor dari luar , terutama dari lingkungan. Dalam kegiatan
pembelajajaran faktor external yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiwa adalah kinerkj
dosen.
BAB III

METODOLOGI PENILITIAN

DESAIN PENILITIAN

Desain/rancangan riset yang digunakan dalam penilitian ini adalah deskkriptif yang
merupakan salah satu jenis riset konsklusif yang memiliki tujuan utama menguraikan sesuatu-
biasanya karesteristik atau fungsi pasar. Riset dskriptif ditanadai dengan formalasi hipotesis yang
spesifik dan analisa data secara kualitatif
(Malhotra, 2005:93).

INDENTIFIKASI DAN OPERSIONAL

Variebel penilitian dan poengukuran variebel

Dalam penilitian ini variebel penilitian diklasifikasokan menjadi dua kelompok variebel
yaiti variebel tergantung (dependen variebel ) dan variebel bebas (independen variebel).

a. Variebel terikat(dependen),

Variebel dependen adalah variebel variebel utama yang menjadi sasaran


penilitian, dalam hal penilitian ini variebel tergantung (dependen) adalah motivasi
belajar mahasiswa jurusan akuntansi fakultas ekonomi angakatan tahun 2008

b. Variebel bebas (independen)

Variebel independen adalah variebel yang mempengaruhi variebel dependen,


variebel independen dalam penilitian ini strategi pembelajaran dosen

Dalam penilitian analisis pengaruh strategi pembelajaran dosen terhadap motivasi, variebel
independen adalah strategi pembelajaran dosen (X) yang terdiri dari :
Variebel independen strategi pembelajaran dosen

• Satuan acara perkuliahan(x1)

Proses pembelajaran

• team (x2)

• individu (x3)

Pengambilan penilian

• keyword (x4)

• quiz (x5)

• kelompok (x6)

• individu (x7)

• komputer dan infokus.(x8)

DEFINISI OPERASIONAL YANG DIGUNAKAN

1. Motivasi belajar dependen (Y)

Dalam keaktifan belajar mahasiswa sangat dipengaruhi oleh motivasi, motivasi


merupakan penunjang internal dalam diri mahasiswa dalam belajar yang dapat ditumbuhkan
dalam berbagai hal dalam hal ini akan diambil satu penunjang belajar motivasi mahasiswa adalah
strtegi pembeljaran dosen,variebelnya adalah

Bagaimna motivasi belajar mahasiswa dalam belajar di perkulihan semester 1 angkatan tahun
2008/2009
2. Strtegi pebelajaran dosen independen (X)

Dalam aplikasinya banyak strategi pembelajran yang diterapkan dosen dalam proses
belajar mengajar dalam perkulihan dalam penilitian ini ruang lingkupnya adalah strategi
pembelajran dosen jurusan akuntansi yang mengajar akuntansi kelas E akuntansi angkatan tahun
2008, dalam hal ini variabel strategi pembelajran dosen yang yang terdiri dara dosen mata kuliah
yang mengajar agama, sta 1, pek, pak, pem, pengantar bisnis, ing, . dalam aplikasinya didalam
perkuliahan strategi pembelajran yang sering digunakan adalah dari strategi awal proses
pembelajaran, dengan varibel sebagi berikut, variebel independepen strtegi pembelajaran dari
diambil dari sistem strtegi pembelajaran umum yang sering dipakai dalam proses belajar di
perkuliaha, ini adalah pertanyaan untuk variebel-variebel diatas adalah sbb :

Vareibel bebas akan diukur dengan item pertanyaan sebagai berikut

• Dalam satuan acara perkulihan apakah metode ini tepat untuk diterapkan(X1)

• Dala proses pembelajaran apakah bentuk sebuah team sangat mempengaruhi


aktivitas belajar anda(X2)

• dalam individu dalam proses pembelajaran mepengruhi dalam aktivitas belajar


(X3)

• Apakah dengan adanya keyword yang diberikan dosen mampu meningkat


belaja anda dirumah,dan menurut anda tepatkah ini diterapkan dalam proses
belajar mengajar(X4)

• Dalam adanya quiz apakah sitem ini tepat dalam pengambilan nilai(X5)

• Didalam pengambilan nilai apakah tugas kelompok tepat menurut anda(X6)

• Apakah dalam pengambilan nilai tugas individu tepat untuk digunakan oleh
dosen(X7)

• Apakah dalam pengajaran dosen dengan menggunakan komputer dan infokus


baik dan tepat digunakan dalam perkulihan(X8)
Skala pengukuran dalam penilitian ini

SKALA LIKERT

Skala ini meminta responden menunjukan tingkat persetujuan atau ketidak setujuannya
terhadap serengkaian peryataan tentang suatu obyek,skala ini dikembangkan oleh rensis likert
dan biasanyanya memiliki 5 atau 7 kategori, skala likert adalah skala yang digunakan secara luas
yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing-
masing dari serangkaian peryataaan obyek stimulus, umumya scale mempunyai lima kategori
berkisar antara “sangat tidak setuju” sampai dengan sangat setuju”(malhotra 2005 :298). Berikut
adalah masing-masig jawaban

Variebel X ( motivasi belajar mahasiswa)

Dalam variebel strategi pembelajaran dosen (X) masing-masing diberi skor sebagi berikut

1. Alternatif jawaban sangat tidak tepat (STT) diberi skor 1

2. Alternatif jawaban kurang tepat (KT) diberi skor 2

3. Alternatif jawaban cukup tepat (CT) diberi skor 3

4. Alternatif jawaban tepat (T) diberi skor 4

5. Alternatif jawaban sangat tepat (ST) diberi skor 5

Variebel Y (strtegi pembelajaran dosen)

Untuk variebel motivasi belajar (Y1)

Alternatif pilihan dan masing-masing skor sebai berikut

1. Alternatif jawaban sangat rendah (SR) diberi skor 1

2. Alternatif jawaban rendah (R) diberi skor 2


3. Alternatif jawaban cukup (C) dibei skor 3

4. Alternatif jawaban tinggi (T) diberi skor 4

5. Alternatif jawaban sangat tinngi (ST) diberi skor 5

JENIS DAN SUMBER DATA

Dilihat dari segi pendekatan yang digunakan maka penilitian ini merupakan penilitian
kuantitatif dan kualitatif, sedangkan sesuai dengan permasalahan yang diangkat dan tujuan
penilitian ini, maka penilitian ini merupakan penilitian yang bersifat "Ex-post facto".Berupa
data-data hasil tabulasi dari kuesioner. Sumber data yang digunakan adalah

DATA PRIMER

Yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli berupa opini,
subjek ( orang ), hasi observasi terhadap suatu benda (fisik) kejadian, atau kegiatan atau hasil pengkajian
(Sekaran, U 1992 hal 147)

Data primer diperoleh langsung dari responden yang menjadi anggota sampel. Data
primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner kepada responden. yang berisi daftar
pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada responden (MAHASISWA AKUNTANSI
NAGKATAN ATAHUN 2008 KELAS E).

ALAT YANG DIGUNAKAN

Dalam penilitian ini alat yang digunakan adalah berupa kuesioner yang dibagikan
kepada responden dengan metode survei karena metode survey mempunyai beberapa kelebihan
antara alain, kuesioner mudah dikelola dan data dapat dipercaya (Malhotra, 2005:197).

POPULASI DAN SAMPEL


Menurut Singarimbun dan Effendi (1995) populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis
yang akan diduga.
Menurut Singarimbun dan Effendi (1995) populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis
yang akan diduga.

Populasi dalam penelitian adalah mahaiswa jurusan akuntansi angkatan tahun


2008.Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Dari sejumlah kelas
yang ada dalam angkatan 2008 jurusan akuntansi. Berdasarkan undian yang diperoleh hasil 3
kelas jurusan akuntansi tahun 2008 yang terdiri dari kelas akuntasi E, F dan I diperoleh dari hasil
undian adlah kelas E sebanyak 38 sempel.

DATA TUNGAL

no Jenis kelamin jumlah

1 Laki-laki 11

2 perempuan 28

Sumber : data mahasiswa kelas E akuntansi anggkatan tahu 2008

Laki-laki = 11/39 X 1OO = 28.20%

Perempuan = 28/39 X 100 = 71.80 %

Grafik data

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dalam penilitian ini menggunkan metode angket. Angket


digunakan untuk mengungkap data strategi pembelajaran dosen dan motivasi belajar dan
prestasi mahasiswa. Angket yang digunakan adalah model angket tertutup, artinya rsponden
tinggal memilih alternative yang telah disediakan.

Responden pengumpulan data adalah mahasiswa. Baik untuk strategi pembelajaran dosen
maupun motivasi belajar mahasiswa dan prestasi mhasiswa. Penggunaan mahasiswa sebagai
responden untuk pengumpiulan data kinerja dosen didasarkan pada asumsi bahwa proses
pembelajaran dianggap segai sebuah produk jasa pendidikan yang harus beroreantasi pada
kepuasan konsumen. Konsumen dalam jasa pendidikan sebagai pihak yang apaling banyak

METODE ANALISIS DATA

Model analisis data yang digunakan untuk menganalisa pengaruh variebel independen
terhadap variebel dependen adalah model analisi regresi berganda, model ini dipilih karena
penilitian ini dirancang untuk meniliti variebel bebas berpengaruh terhadap variebel terikat. Oleh
karen itu peniliti ingin melihat bgaimana pengaruh variebel independen terhadap variebel
dependen baik secara simultan maupun secara parsial pada pengaruh strategi pembelajaran dosen
terhadap motivasi belajar mahasiswa jurusan akuntansi angkatan tahun 2008.

REGRESI BERGANDA

Y = α + β1x2 + β2X2 + β3X3+ β4X4 + β5X5 + β6X6+ β7X7 + β8X8 + ε

keterangan

Y : motivai
α : konstanta

β : koefisien regresi
X1 : satuan acara perkuliahan
X2 : pores pembelajaran team
X3: pores pembelajaran individu
X4 : keyword
X5 : quiz
X6 :penilaian kelompok
X7 ; penilian individu
X8 : penggunaan computer dan infokus
ε : error

UJI t DAN UJI F


Selain menggunkan statistic regresi berganda, juga menggunakan uji t dan uji f, uji t
untuk menguji pengaruh masing-masing variebel indepen secara parsila terhadap variebel
dependen. Sedangkan uji f untuk menguji variebl independen secara simultan terehadap vaiebel
dependen.

Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS sebagai alaT untuk
meregresi model yang telah dirumuskan diatas, untuk mengetahui keberatian pengaruh variebel
independen dengan variebel dependen perlu dilakukan pengujian hipotesis baik secara simultan
maupen persial, pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah model regresi bebass dari gejala-
gejala asusmi gara hasil penilitian ini di interpretasikan secara kuat, efesien, dan bebas dari
kelemahan yang terjadi karena adanya gekjala tersebut.

Digunakan untuk menguji signifikasi satu persatu nilai-nilai paremeter hasil regresi,
langkah langkah pengujiannya adalah sebagai berikut

a. Membuat formalisasi uji hipotesis

HA = adannya pengaruh positif anta independen X terhadap Y

H 0 ≠ tidak adanya pengaruh antrara variebel independen X terhadap Y

PENGUJIAN HIPOTESIS

Sesuai dengan hipotesis yang dikemukan diatas, maka untuk mengetahui dan menguji
H1-H8, yaitu mengetahui dan menguji pengaruh variebel sap, pores pembelajaran team,
individu, keyword, quiz, tugas kelompok, individu, komputer secara parsial terhadap motivasi
belajar mahasiswa, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t( t-Test) terhdap masing-
masing koefisien regrsi. Untuk melakukan uji t dari perhitungan regresi linear berganda
diatas,dapat dilakukan dengan langkah-langkag sebai berikut:

analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer


yaitu SPSS (Statistical Package For Social Science) versi 16.0. Ada beberapa
tekhnik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk menguji apakah variabel bebas secara
parsial mempunyai pengaruh yang siignifikan terhadap nilai variabel tidak bebas dengan
rumusan hipotesis sebagai berikut:

Selanjutya untuk menguji hipotesis yang diajukan tentang hubungan variebel tergantung
dan variebel bebas dapat digunakan alat statistic yaitu

1. Ho = b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7, b8 = 0, artinya secara persial tidak ada pengaruh yang
signifikan dari independen X tehadap dependen motivasi belajara.

2. Ha = b1. B2. B3, b4, b5, b6, b7, b8 ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan dari
variebel independen X terhadap variebel motivasi belajar.

3. Menentukan tingkat signifikasi dgab sebesar degree of freedom sebesar 5%

4. Menghitung t- hitung.

5. Hasil tihitung dibandingkan dengan t-tabel dengan kriteria peniramaan sebagai


berikut :

Ho = diterima bila t-hitung < t-tabel

Ha = diterima bila t-hitung > t-tabel

Alternatif lain untuk menerima H1-H8 yaitu dengan melihat tiingkat signifikasi pada
hasil analisis regresi yang dilakukan dengan program SPSS 16.0 yaitu membandingkan tingkat
signifikasi sig.t masing-masing variebel bebas dengan tarif signifikasi α = 0,05. Apabila tingkat
signifikasi nya (sig-t) < (α = 0,05) maka HA diterima artinya secara persial variebel independen
berpengaruh secara signifikasi terhadap motivasi. Sebaliknya, apabila tingkat signifikasinya (sig-
t) > (α = 0,005) maka H0 yang diterima, artinya secara persial variebel independen berpengaruh
secara signifikasi terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Sedangkan unutk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari variebel

variebel spa, pores pembelajaran, team, individu,keyword, quiz, tugas kelompok,


individu,penggunaan komputer
1. Ho = b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7, b8 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada
pengaruh(positif) yang signifikan dari independen X tehadap dependen motivasi
belajara.

2. Ha = b1. B2. B3, b4, b5, b6, b7, b8 ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada
pengaruh(negatif) yang signifikan dari variebel independen X terhadap variebel
motivasi belajar.

3. Menentukan tingkat signifikasi dgab sebesar degree of freedom sebesar 5%

4. Menghitung F- hitung.

5. Hasil F ihitung dibandingkan dengan F-tabel dengan kriteria peniramaan sebagai


berikut :

Ho = diterima bila F-hitung < F-tabel

Ha = diterima bila F-hitung > F-tabel

Alternatif lain untuk menerima H1-H8 yaitu dengan melihat tiingkat signifikasi pada
hasil analisis regresi yang dilakukan dengan program SPSS 16.0 yaitu membandingkan tingkat
signifikasi sig.F masing-masing variebel bebas dengan tarif signifikasi α = 0,05. Apabila tingkat
signifikasi nya (sig-F) < (α = 0,05) maka HA diterima artinya secara SIMULTAN variebel
independen berpengaruh secara SIMULTAN terhadap DPS. Sebaliknya, apabila tingkat
signifikasinya (sig-f) > (α = 0,005) maka H0 yang diteima, artinya secara SIMULTAN variebel
independen tidak berpengaruh secara signifikasi terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Untuk mengetahui variebel yang paling dominan diantara variebel bebas terhadap
terhadap variebel terikat dalam suatu model regresi linear,amaka digunkan koefisien beta,
dengan langkh-langkah berikut.
BAB IV
ANALIS DATA
Analisis data dengan menggunakan model regresi berganda atas data yang tersedia bagi
variebel dependen yaitu sap, pores pembelajaran, team, individu,keyword, quiz, tugas kelompok,
individu,penggunaan komputer.
Analisis dilakukan dengan menguji kelima variebel independen terhadap variebel
independen terhadap variebel dependen deviden pershare secara vparsial melalui uji “t”, secara
simultan melalui uji “F”.

Analis yang pertama dilakukan dengan memilih startegi pembelajaran yang sering
dilakukan dosen dalam pembelajaran dan kuliah dan menetapkan faktor-faktor startegi
pembelajaran dosen menurut sistematika secara umum dalam pembelajarannya dan didapatkan
delapan strategi pembelajaran yang diterapkan secara umum diterapkan oleh delapan mata kuliah
semster satu di kelas E akuntansi jurusan akuntansi angkatan tahun 2008, data strtegi
pembelajaran dosen dapat dilihat dalam lampiran 1.

Setelah didapatkan data strategi pembelajran umum yang sering diterapkan dosen dan
data sampel yang kemudian dihitung data tersebut ada pada lampiran 2, dari data ttersebut
dilakukan uji-t dan uji-f dengan menggunakan model regresi berganda. Hasil perhitungan dengan
menggunkan program SPSS 16.0 dapat dilihat pada lampiran 3.

PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model pengujian regresi berganda dengan
bantuan software SPSS versi 10. Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas)
dengan tujuan mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003 dalam Ghozali 2005)
Berdasar hipotesis dalam penelitian ini (lihat gambar model penelitian) maka
ditransformasikan ke dalam persamaan regresi berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4 + β5X5 + β6X6+ β7X7 + β8X8+ε

keterangan

Y : trust
α : konstanta

β : koefisien regresi
X1 : satuan acara perkuliahan
X2 : pores pembelajaran team
X3: pores pembelajaran individu
X4 : keyword
X5 : quiz
X6 :penilaian kelompok
X7 ; penilian individu
X8 : penggunaan computer
ε : error

Pembahasan didalam penilitian ini dititik beratkan pad variebel independen yang terdiri
dari keyword, quiz, tugas kelompok, individu, komputer,pengaruh variebel sap, pores pembela
jaran team, individu,

Selanjutnya akan akan dilakukan uji “t” untuk mengetahui apakah variebel independen
tersebut secara parsila berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Dengan menggunakan komputer SPSS 16.0 sebagi alat bantu dalam analisis diperoleh
hasil regresi segai beriktut

Tabel 1.6

Hasil analisi regresi

MB = MBt = βt + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4 + β5X5 + β6X6+ β7X7 + β8X8 +€


Variebel T

depende Koefisen Std.


n regresi Error Sig.

constanta 6.684 2.676 2.498 0.018

X1 -0.340 0.292 -1.161 0.255

X2 0.143 0.155 1.924 0.021

X3 -0.185 0.232 -2.888 0.655

X4 0.273 0.396 2.132 0.032

X5 -0.276 0.251 -1.099 0.281

X6 -0.307 0.209 3.232 0.032

X7 0.024 0.288 0.126 0.163

X8
0.961 0.203 0.003 0.998

Dependen variebel motivasi (Y1)

Sumber lampiran tabel 1.6

T tabel

t tabel didapat dari menggunakan program menggunakan program spss dengan


melihat df (jumlah sampel) 38 dan α = 0,05 didapat nilai t tabel 1,699

HIPOTESIS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang
ditunjukan pada tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6
dengan melihat nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen
satuan acara perkulaiahan(sap). Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa vareibel
sap memiliki t-hitung < t-tabel dimana t-hitung -1.161 dan t tabel 1,699 dengan tingkat
signifikan sig-t (sig-hitung) sebesar 0.255 tingkat signifasi tersebut lebih besar dari signifikasi α
= 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa variebel sap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial HO diterima dan H1 ditolak.

Variebel sap mempunyai koefisen regresi dengan arah yang berlawanan sebesar -0.340. hal
ini berati bahwa hubungan antara variebel satuan acara perkuliahan dengan variebel motivasi
adalah negatif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh satuan acara perkuliahn tidak berpengaruh
terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian


didukung hasil hipotesis pertama bahwa pemberian sap berpenagruh negatif secara signinifikan
terhadap motivasi, sehingga dalam strategi pembelajaran dosen dengan adanya satuan acara
perkulihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa dalam
kegiatan belajar mengajarnya.

HIPOTESIS PROSES PEMBELAJARAN DENGAN TEAM

Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan melihat
nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen proses
pembelajaran team Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa vareibel proses
pembelajaran individu memiliki t-hitung > t-tabel dimana t-hitung 1.924 dan t tabel 1,699
dengan tingkat signifikan (sig-hitung) sebesar 0.021 tingkat signifasi tersebut adalah dari
signifikasi α = 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa variebel proses pembelajran mempunyai
pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian secara
varsial H0 ditolak dan HA diterima.

Variebel team mempunyai koefisen regresi dengan arah yang sama yang lebih besar
sebesar 0.143 hal ini berati bahwa hubungan antara variebel proses pembelajaran individu dengan
variebel motivasi adalah positif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh proses pembelajaran
individu berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian tidak
didukung hasil hipotesis pertama bahwa pemberian proses pembelajaran team berpenagruh
positif secar signinifikan terhadap motivasi. Maka dapat dilihat pengarauh proses pembelajaran
menggunakan team atau kelompok mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
belajara mahasiswa, maka dengan ini diajurakan agar proses menggajar menggunakan tema
untuk digunakan oleh setiap dosen agara meningkatakan motivasi belajar mahasiswa dalam
perkulihan.

HIPOTESIS PEMBELAJARAN INDIVIDU

Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan melihat
nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen
PEMBELAJARAN INDIVIDU Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa vareibel
sap memiliki t-hitung > t-tabel dimana t-hitung -2,888 dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan
(sig-hitung) sebesar 0.655 tingkat signifasi tersebut adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga
dapat dikatan bahwa variebel pembelajaran individu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial HO DIterima dan HA
ditolak.

Variebel pembelajaran individu mempunyai koefisen regresi dengan arah berlawanan


sebesar -0.340. hal ini berati bahwa hubungan antara variebel satuan acara perkuliahan dengan
variebel motivasi adalah negatif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh pembelajaran individu
perkuliahn tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian


didukung hasil hipotesis pertama bahwa pemberian pembelajaran berpenagruh negatif secara
signinifikan terhadap motivasi. Maka dalam hal ini prosese pembelajaran individu tkurang tepat
dalam proses pembelajarannya karena terliht berpengaruh terhadap motivasi belajara, maka
dianjurkan agar mencari alternatif strtegi pembelajaran selain pembeljaran individu, bisa secara
kelompok atau yang lainnya, agara meningktkan tarap motivasi belajara mahasiswa dalam
belajar.

HIPOTESIS PEMBERIAN KEYWORD

Hasil pengujian hipotesis 1 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan melihat
nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen pemberian
keyword. Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa vareibel sap memiliki t-hitung
< t-tabel dimana t-hitung 2,132dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan (sig-hitung) sebesar
0.032 tingkat signifasi tersebut adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa
variebel pemberian kyword mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi
belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial H0 ditolak dan HA diterima.

Variebel pemberian keyword mempunyai koefisen regresi dengan arah yang lebih besar
sebesar 0.340. hal ini berati bahwa hubungan antara variebel pemberian keyword dengan variebel
motivasi adalah positif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh satuan acara perkuliahn
berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian


didukung hasil hipotesis bahwa pemberian heyword berpenagruh positif secar signinifikan
terhadap motivasi. Maka dalam hal ini strtegi cocok untuk untuk diteapkan dalam prosese
pembelajaran karena pemberian keyword dalam prosese pembelajaran meningkatan motivasi
belajar mahasiswa dalam perkuliahan.

HIPOTESIS QUIZ

Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada tabel 1
dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 4.2 dengan melihat nilai
koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen guiz Berdasarkan data
tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa vareibel quiz memiliki t-hitung < t-tabel dimana t-hitung
-1.099dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan (sig-hitung) sebesar 0.281 tingkat signifasi
tersebut adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa variebel PEMBERIAN
QUIZ mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan
demikian secara varsial HO diterima dan HA ditolak.

Variebel quiz mempunyai koefisen regresi dengan arah yang lebig besar sebesar 0.276. hal
ini berati bahwa hubungan antara variebel pemberian quiz perkuliahan dengan variebel motivasi
adalah positif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh pemberian quiz perkuliahan tidak
berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian tidak
didukung hasil hipotesis pertama bahwa pemberian quiz berpenagruh positif secara signinifikan
terhadap motivasi. Maka dalam hal ini strtegi pembelajaran dengan pemberian quiz tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar. Sehingaa dalam ini dengan adanya quiz
dalam setiap mata kuliah tdidak berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswaa.

HIPOTESIS PENILAIAN SECARA KELOMPOK

Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan melihat
nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen penilaian secara
kelompok Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa vareibel sap memiliki t-
hitung < t-tabel dimana t-hitung 1,261 dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan (sig-hitung) sebesar
0.163 tingkat signifasi tersebut adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa
variebel pembelajaran individu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial HO diterima dan HA ditolak .

Variebel pembelajaran individu mempunyai koefisen regresi dengan arah berlawanan


sebesar -0.340. hal ini berati bahwa hubungan antara variebel satuan acara perkuliahan dengan
variebel motivasi adalah negatif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh pembelajaran individu
perkuliahn tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian


didukung hasil hipotesis pertama bahwa pemberian pembelajaran berpenagruh negatif secara
signinifikan terhadap motivasi

HIPOTESIS PENILAIAN SECARA INDIVIDU

Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan melihat
nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen penilaian secara
individu. Berdasarkan data tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa vareibel penilaian individu
memiliki t-hitung > t-tabel dimana t-hitung 3,231 dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan (sig-
hitung) sebesar 0.0165 tingkat signifasi tersebut adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga dapat
dikatakann bahwa variebel peilian secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial HO ditolak dan HA
diterima.

Variebel penilaian secara individu mempunyai koefisen regresi dengan arah berlawanan
sebesar 0.564 hal ini berati bahwa hubungan antara variebel satuan acara perkuliahan dengan
variebel motivasi adalah negatif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh satuan acara perkuliahn
berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian


didukung hasil hipotesis pertama bahwa pemberian penilaian secara individu berpenagruh positif
secara signinifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa. Maka dengan melihat hasil diatas
penilaian secara kelompok mempunyai pengruh yang siqnifikan terhadap motivasi belajar
mahasiswa.

HIPOTESIS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DAN


INFOKUS

Hasil pengujian hipotesis 1 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1.6 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan
melihat nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen
pembelajaran menggunakan komputer. Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa
vareibel pembelajaran menggunakan komputer memiliki t-hitung < t-tabel dimana t-hitung 0.003

dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan (sig-hitung) sebesar 0.935 tingkat signifasi tersebut
adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa variebel sap mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial HO
diterima dan Ha duterima.

Variebel penilaian secaara mempunyai koefisen regresi dengan arah yang sama sebesar .
0.961. hal ini berati bahwa hubungan antara variebel pembelajaran mengunakan komputer dengan
variebel motivasi adalah POSITIF. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh satuan acara
perkuliahn berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian tidak
didukung hasil hipotesis pertama bahwa pemberian sap berpenagruh negatif secar signinifikan
terhadap motivasi.

KESIMPULAN HIPOTESIS

Variebel T keterangan
depende Koefisen Std.
n regresi Error Sig.

constanta HO : TIDAK
6.684 2.676 2.498 0.018 DAPAT
DITOLAK

X1 H0 : TIDAK
-0.340 0.292 -1.161 0.255 DAPAT
DITOLAK

X2 0.143 0.155 1.924 0.021 HO : DITOLAK

X3 -0.185 0.232 -2.888 0.655 HO : TIDAK


DAPAT
DITOLAK

X4 0.273 0.396 2.132 0.032 HO ; DITOLAK

X5 HO : TIDAK
-0.276 0.251 -1.099 0.281 DAPAT
DITOLAK

X6 HO : TIDAKA
-0.307 0.209 3.232 0.032 DAPAT
DITOLAK

X7 0.024 0.288 0.126 0.163 HO ; DITOLAK

X8 HO : TIDAK
0.961 0.203 0.003 0.998 DAPAT
DITOLAK

SUMBER : HASIL TABEL 1.6

Tabel 1.6 uji t (α =5 )

HASIL PENGUJIAN SIMULTAN F


Hasil uji F test didapat nilai F hitung sebesar 32.316 dengan probabilitas 0,000. Nilai
probablitas F hitung yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa model regresi dengan
variabel independen satuan acara perkuliahan, pores pembelajaran team,pores pembelajaran
individu,keyword,quiz,penilaian kelompok,penilian individu’dan penggunaan computer
secara bersama-sama berpengaruh terhadap timbulnya motivasi belajar mahasiswa.
Koefisien determinasi (R2) untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi-
variasi variabel dependen bernilai 0,544. Tetapi untuk model regresi dengan variabel independen
lebih dari satu banyak peneliti.
menganjurkan untuk menggunakan adjusted R2 karena penambahan variabel independen dapat
membuat adjusted R2 naik atau turun sedangkan bila menggunakan R2 penambahan variabel
independen akan menaikkan nilai R2.
Adjusted R2 hasil penelitian adalah 0,534 yang berarti variasi variabel motivasi dapat dijelaskan
oleh kedua variabel independen yakni satuan acara perkuliahan, pores pembelajaran team,pores
pembelajaran individu,keyword,quiz,penilaian kelompok,penilian individu’dan penggunaan computer
sebesar 53,4% sedang sisanya dijelaskan oleh sebab lain di luar model.
Sehingga dari nilai adjusted R2 dapat disimpulkan bahwa variabel satuan acara perkuliahan,
pores pembelajaran team,pores pembelajaran individu,keyword,quiz,penilaian kelompok,penilian
individu’dan penggunaan computersatuan acara perkuliahan, pores pembelajaran team,pores
pembelajaran individu,keyword,quiz,penilaian kelompok,penilian individu’dan penggunaan
computersecara bersama-sama berpengaruh pada munculnya motivasi belajar adalah sebesar
53,4%.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Peniliti dalam hal ini berusah untuk memperoleh bukti empiris mengenai strategi pembelajaran
dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa

Setelah didakan analisis data yang telah dikemukakan data sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan yang merupakan jawaban permasalahan dan sekaligus dalam mencapai tujuan
penilitian ini.melalui temuan small riset ini diharapkan memberikan kontribusi bagi dosen
jurusan akuntansi kjususnya, dan dosen universita jambi pada umumnya. Penilitian ini
menemukan bukti empiris bahwa strtegi pembelajaraaan dosen berpengaruh terhdap motivasi
belajar mahasiswa

Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa

1. Satuyan acara perkuliahan melihat dari analisis perhitungan regresi hasilnya menunjukan
bahwa variebel satuan acara perkulihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar mhasiswa . ini disebabkan karena satuan cara perkulihan yang diberikan
dosen tidak mempunyai motivasi belajar karena sap dalam penerapanya tidak terlalu
dihiraukan oleh mahasiswa akuntansi angkatan tahun 2008, dan dianggap tidak terlalu
penting.

2. Pembelajar dengan metode team, melihat hasil perhitungan regresi, menunjukan bahwa
pembelajaran secara team mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
belajar mahasiswa akuntan, ini dikarenakan dengan adanya sebuah team atau kelompok
mahasiswa lebih bisa berinteraksi dan bertukar pikiran terhadap tugas atau materi yang
diberikan dosen sehingga dala proses belajara itu sendiri pembentukan team mempunyai
kontribusi yang yang berati terhadap motivasi belajar mahasiswa.

3. Pembelajaran dengan hanya individu, melihat hasil empiris perhitungan regresi,


menunjukan bahwa pembelajaran dengan hanya berupa indivdu tidak mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, ini didasari karen hanya
dengan individu dalam mengerjakan tugas atau membhas materiu mahasiswa tidak dapat
bertukaran pikiran dan terpaku hanya dalam buku saja.

4. Pemberian keyword melihat hasil empiris dari hasil regesi ditas, bahwa variebel
pemberian keyword mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajra, ini
dikarenakan dengan pemberian kyword dalam setiap pertemuan mata kuliah, mahasiswa
sebelumnya akan termotivasi untuk beljara dirumah sehingg ini dapat berdampak
terhadap keinginan mahasiwa untuk belajar.

5. Quiz melihat hasil empiris diatas maka dapat daiambil kesimpulan bahwa variebel quiz
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi beljara mahasiswa, ini sesuai
dengan data pemberian keyword mahwa pemberian quiz berpengaruh secara langsung
terhadap motivasi belajar mahasiswa .

6. Penilaian secara perkelompok melihat data emppiris diatas bahwa variebel penilaian
secar kelompok tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajara
mahasiswa. Ini dikarena anggapan mahasiswa terhadap penilaian ini tidak efektik karena
pembagian penilai mash sangat rapuh karena dalam pengerjaan tugas dalam kelompok
ada mungkin yang tidak bekerja, maka dalam penilaian mahsiswa tidak begitu
termotivasi ini berbanding terbalik dengan pembelajaran mahasiswa secara kelompok

7. Penilaian secara individu melihat data emppiris diatas bahwa variebel penilaian secar
kelompok tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajara mahasiswa. Ini
dikarena anggapan mahasiswa terhadap penilaian ini tidak efektik karena pembagian
penilai mash sangat rapuh karena dalam pengerjaan tugas dalam kelompok ada mungkin
yang tidak bekerja, maka dalam penilaian mahsiswa tidak begitu termotivasi ini
berbanding terbalik dengan pembelajaran mahasiswa secara individu.

8. Penggunaan komputerdan infokus melihat data diatas dari perhitungan regresi didapat
hasil empiris bahwa penggunaan komputer dan infous berpengaruh terhadap motivasi
belajar mahasiswa, ini dikarenakan penggunaan membawa kertarikan terhadap belajar.

SARAN
Dari hasil temuan penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut; (1) dalam rangka
memberdayakan kemampuan bernalar mahasiswa khususnya pada mahasiswa semester awal, para dosen
dapat mempertimbangkan untuk menerapkan sretegi pembeljaran dengn team dan pemberian keyword,
penggunaan komputer dan quiz
Hasil penilitian strategi pembelajaran terhdap moivasi belajar analisis ini telah menunjukan
bahwa peranan sstrtegi pembelajaran di dalam pengaruh motivasi belajar mengajar cukup besar. dosen
di dalam kelas tidak hanya lagi merupakan orang yang memindahkan ilmu dan pengetahuan kepada siswa
tetapi ia harus lebih bersifat dan bertindak sebagai pengelola yang dapat mengatur pengalaman-
pengalaman belajar apakah yang diperlukan mahasiswasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan lancar. Semua hal yang menyangkut pemilihan pengalaman belajar yang diperlukan siswa ini
tercakup dalam strategi instruksianal yang perlu dikuasai oleh seorang dosen. (Worell & Stiwell, 1981)
ini antara lain mencangkup pemahaman tentang karakteristik mahasiswasiswa seperti jenjang pendidikan,
alokasi waktu pengajaran, pemilihan media pembelajaran, pengelompokan siswa, bidang studi/disiplin
ilmu yang diajarkan dan sebagainya.Saran-saran yang dapat dikemukakan di dalam meta analisis ini
adalah sebagai berikut.

1. Perlu adanya suatu replikasi dan verifikasi tentang apa yang telah dilakukan disini, untuk menguji
kembali hasil yang diperoleh, karena sempel penelitian ini relatif kecil yakni n penelitian primer yang
diperinci ke dalam 28 sub penelitian. (n=28) Mungkin perlu di dalam penilitian yang akan datang lebih
diperbanyak tesis-tesis yang diteliti. Dengan makin banyaknya jumlah sempel yang akan diambil,
diharapkan generalisasi hasil penelitian dapat dilakukan secara representatif dan akan dapat lebih
sempurna.
2. Perlu dilakukan suatu meta-analisis terhadap penelitian primer yang memiliki variabel penelitian
(variabel bebas dan terikat) sejenis, agar hasil yang diperoleh dapat menjadi masukan yang berguna bagi
dosen serta calon peneliti.

3. Hasil penilitian menunjukan bahwa meode strtegi pembelajaran memiliki rata-rata besar pengaruh
secara keseluruhan sebesar 32.126 kali simpangan baku pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukan
bahwa metode pembelajaran sangat berperan penting dalam pelaksanaan proses strtegi pembelajaran
dalam meningkatakan motivasi belajara mahasiswa, oleh karena itu strtegi pembelajaran pemebelajaran
team atau kelompok perlu diterapkan ini perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari para dosen
dalam melaksanakan strtegi pembelajaran di kelas, termasuk para calon pengajar yang sedang menimba
ilmu pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

4. Para dosen pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) perlu memperhatikan dan
mempraktekan secara konsisten tentang metode pembelajaran team ini dalam strtegi pembelajaran di
kelas, karena hal ini menjadi contoh kongkrit dan memberikan pengalaman belajar yang cukup
menentukan bagi para mahasiswa calon pengajar (Dosen). Bermacam-macam strtegi pembelajaran dapat
diterapkan sesuai situasi dan kondisi pada saat proses pembelajaran itu dilaksanakan.

5. dalam proses pengambilan nilai sebaik dosen dapat menerapkan penilaian secara individu, walau
menerapkan pengajaran menggunakan bentuk namun tetap penilian harus secara efesien terfokus kepada
individu yang paling dominan, penilaian kelompok tidak harus menjadi titik tolok untuk menilai keaktifan
beljara mahasiswa. Ini menimbulkankan kurangnya motivasi belajar ketika penilaian hanya tergantung
pda penilaian kelompok semata.

6. pemberian keywors secara berkla kepda mahasiwa, melihat data konkrit diatas dapat disimpulkan,
pemberian keyword dapat meningkatakan motivasi belajar mahasiswa, ini disebabkan mahasiswa untuk
mempersiapkan dirnya dalam menjwab pertanyaan dosen..

7. dalam penggunaan media pembeljaran penggunaan media pembeljaran komputer dan infokus perlulah
diakan, sehingga mahaiswa tidak terlalu jenuh dan lebih efesien dan efektif dalam menerima materi
pemeljaran, namun pengajaran maual juga perlu diterapkan untuk penjelas.

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, analisis rgresi teori, kasus, dan solusi, edisi kedua, BPFE, yogyakarta 2001

www.google.com/ contoh contoh proposal penilitian dan hipotesis 2009

Supranto,J,M.A.2001.Statistik dan Teori Aplikasinya.Edisi Enam.Jakarta:Erlangga


Priyatno,Duwi.2008.Mandiri belajar SPSS.16.0 Yokyakarta:gramedia

LAMPIRAN

RESPONDEN X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Y1 I
Yulia Maharani
Nurhidayati
Panika Friantama
Nurul Hidayati
Delta Ferryandi Wibowo
Azza Kasni
Masniar Lusia.G
Novelia Dara Difega
Sri Wahyuni
Mayariska Chandra
Margaretha
Susi Ernawati
Agus Dentina.S
Najla
Kamadie Sumanda
Putri Ramadhaniah
Rizki Yuli Sari
Indriani Yulia Friska
Sri Rahma
Tsurayya
Risky Safhani
Sriwati Purba
Dora Soraya
Tati Utama
Prima Ralita Oktavia
Yulianti
Sudirman
Ivan Ady Nugraha
Rian Fitra Apriandi
Rendy Abrian.S
Iyulnida
Lidya Fransiska
Angga Dwi Saputra
Ethika Fitri
Riska Adelia
Nina Frafitri Sari
Febri Ardiansyah
Jumadi
jumlah

LAMPIRAN

Uji regresi berganda


REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT y1

/METHOD=ENTER x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8

/SCATTERPLOT=(y1 ,*ADJPRED)

/RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID) ID(nama)

/SAVE PRED.

Regression
Notes

Output Created 16-Jul-2009 12:07:03

Comments

Input Data D:\data temen\FILE VHEBRY\data


variebel.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


38
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no


missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV


CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT y1

/METHOD=ENTER x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7
x8

/SCATTERPLOT=(y1 ,*ADJPRED)

/RESIDUALS HIST(ZRESID)
[DataSet1] D:\data temen\FILE VHEBRY\data variebel.sav

TABEL 1.1

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

y1 3.79 .935 38

x1 4.55 .645 38

x2 3.71 1.228 38

x3 2.16 .718 38

x4 4.61 .547 38

x5 4.13 .906 38

x6 2.08 .941 38

x7 4.32 .739 38

x8 4.26 .828 38
TABEL 1.2
Correlations

y1 x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8

Pearson y1 1.000 -.160 -.055 -.070 .150 -.222 -.165 -.058 .004
Correlation
x1 -.160 1.000 .207 -.018 .022 -.359 -.029 .078 .176

x2 -.055 .207 1.000 -.161 .067 -.159 -.354 -.194 .130

x3 -.070 -.018 -.161 1.000 -.112 .050 -.219 .056 .019

x4 .150 .022 .067 -.112 1.000 -.329 .325 .250 .176

x5 -.222 -.359 -.159 .050 -.329 1.000 .051 .380 -.264

x6 -.165 -.029 -.354 -.219 .325 .051 1.000 .080 .077

x7 -.058 .078 -.194 .056 .250 .380 .080 1.000 -.184

x8 .004 .176 .130 .019 .176 -.264 .077 -.184 1.000

Sig. (1-tailed) y1 . .168 .373 .338 .184 .090 .161 .365 .491

x1 .168 . .106 .456 .447 .013 .431 .322 .146

x2 .373 .106 . .167 .345 .170 .015 .121 .218

x3 .338 .456 .167 . .251 .382 .093 .368 .455

x4 .184 .447 .345 .251 . .022 .023 .065 .146

x5 .090 .013 .170 .382 .022 . .381 .009 .055

x6 .161 .431 .015 .093 .023 .381 . .317 .324

x7 .365 .322 .121 .368 .065 .009 .317 . .135

x8 .491 .146 .218 .455 .146 .055 .324 .135 .

N y1 38 38 38 38 38 38 38 38 38

x1 38 38 38 38 38 38 38 38 38
TABEL 1.3

Variables Entered/Removedb

Variables
Model Variables Entered Removed Method

1 x8, x3, x1, x4, x2,


. Enter
x7, x6, x5a

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: y1

TABEL 1.4

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .437a .191 .0544 .949

a. Predictors: (Constant), x8, x3, x1, x4, x2, x7, x6, x5

b. Dependent Variable: y1
TABEL 1.5

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.175 8 .772 .856 .563a

Residual 26.141 29 .901

Total 32.316 37

a. Predictors: (Constant), x8, x3, x1, x4, x2, x7, x6, x5

b. Dependent Variable: y1

TABEL 1.6
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6.684 2.676 2.498 .018

x1 -.340 .292 -.234 -1.161 .255

x2 -.143 .155 -.188 -.924 .363

x3 -.185 .232 -.142 -.796 .432

x4 .273 .396 .160 .688 .497

x5 -.276 .251 -.268 -1.099 .281

x6 -.307 .209 -.309 -1.471 .152

x7 .024 .288 .019 .082 .935

x8 .001 .203 .001 .003 .998

a. Dependent Variable:Y1

TABEL 1.7
Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 2.57 4.48 3.79 .409 38

Std. Predicted Value -2.985 1.689 .000 1.000 38

Standard Error of Predicted


.298 .654 .453 .091 38
Value

Adjusted Predicted Value 3.05 5.16 3.82 .484 38

Residual -1.677 1.313 .000 .841 38

Std. Residual -1.766 1.383 .000 .885 38

Stud. Residual -1.949 1.549 -.014 1.016 38

Deleted Residual -2.164 1.647 -.032 1.115 38

Stud. Deleted Residual -2.054 1.589 -.019 1.034 38

Mahal. Distance 2.673 16.601 7.789 3.476 38

Cook's Distance .000 .199 .038 .046 38

Centered Leverage Value .072 .449 .211 .094 38

a. Dependent Variable: y1

CHART

You might also like