Professional Documents
Culture Documents
OLEH
FEBRY ARDIANSYAH
C1C00839
PRODY AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JAMBI
2008
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Harus diakui bahwa dosen merupakan factor utama dalam proses pendidikan meskipun fasilitas
pendidikan lengkap dan canggih, namun apabila tidak ditunjang oleh keberadaaan guru yang
berkualitas, maka mustahil akan menimbilkan proses belajar dan pembelajar yang maksimal
(nenei utami. 2003 (. dosen sebagai pelakasana pendidikan nasional merupakan factor kunci.
Pembelajaran dikelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar belajar mahasiswa
proses pembelajaran akan langsusng engan baik apabila didukung oleh do9sen yang mempunyai
kompetensi dan kinerja yang tinggi, karena dosen merupakan ujung tombak dan pelakasana
terdepan pendidikan mahasiswa di perkuliahan. dan sebagai pengembang kurikulum. dosen
yang mempunyai kinerja yang baik akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar
mahasiswa yang baik. Yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Walaupun
dibangku perkuliah mahasiswa dittuntut dengan belajar system mandiri yang membedakannya
dengan pendidikan di SMA atau sederjat namun peran aktif dosen tetap sangat diperlukan untuk
membimbing mahasiwa dalam proses pembelajar yang optimal seperti yang diinginkan. banyak
pendapat masyarakat luas tentang peran aktif dosesn tidak terlalu diperlukan karena memang
pada dasarnya mahasiswa harus ditintit belajar mandiri tanpa harus diberi materi terus menurus
oleh dosen walu demikian bimbingan dan system belajar dosen juga sangat diperlukan agar
mahasiswa dalam proses belajar dapat terarah dengan baik.
Pembatasan masalah
Mengingat dan minimbang berbagai macam keterbatasan dan seperti dana peniliti. Maka
penilitian ini hanya dibatasi pada pengaruh kinera dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa
dibatasi pada kinerja dosen fakultas ekonomi jurusan akuntasi dan motivasi belajar mahasiswa
jurusan akuntansi angkatan tahun 2008
Rumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas. Maka dalam penilitian ini dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Melihat strtegi pembelajaran dosen fakultas ekonomi jurusan akuntasi di universitas
jambi
2. Adakah pengaruuh positif dan signifikan strategi pembeljaran dosen terhadap motivasi
belajar mahasiswa jurusan akuntasi tahun 2008
3. Seberapa sumbangan strategi pembelajaran dosen terhadap motivasi belajar
mahasiswa jurusan akuntansi tahun 2008
Hipotesis
1. Ada pengaruh yang signifikan antra strategi pembelajaran dosen terhadap motivasi
dan prestasi belajar mahasiwa jurusan akuntansi
2. strtegi pembelajran yang kurang aktif dalam pemberian materi berpengauuh besar
terhadap minat motivasi dan prestasi belajar mahasiwa jurusan akuntansi
3. Masih adanya strategi pembelajaran dosen yang masih kurang efektif difakultas
ekonomi jurusan akuntasui sehingga motivasi belajar mahasiswa menurun.
Tujuan penilitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penilitian ini mempunyai tujuan antara lain untuk
mengungkap
Pengrtian strategi pembelajaran cukup beragam walaupun pada dasarnya sama (joni 1983)
berpendapat bahwa yang dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
memberikan suasana yang konduktif kepada mahasiswa dalam rangka tujuan pencapaian tujuan
belajar
Pada setiap pengajaran ada tujuan yang harus dicapai dan untuk pencapaian tujuan tersebut
kita perlu menyampaikan topik – topik yang didalamnya ada konsep – konsep yang harus sampai pada
siswa, dan untuk itu diperlukan pendekatan tertentu seperti pemecahan masalah , latiahan soal , latih –
Andi Hakim Nasution ( 1988 : 243 ) menyatakan bahwa dalam suatu pengajaran yang
berkaitan dengan suatu materi kurikulum tertentu prinsip keterlaksanaan dipenggaruhi oleh empat
komponen pokok yaitu pembawa materi , penyaji materi , pendekatan dan penerima materi. Pengaturan
Pada pengajaran sampai sekarang ini masih menggunakan strategi belajar mengajar langsung
dan sempit. Maksudnya adlah materi pelajaran yang dibawakan guru itu sempit ( dikumpulkan oleh guru
itu sendiri ) , penyajinya guru itu sendiri pendekatan yang digunakan deduktif dan siswa yang
menerimanya adalah kelompok besar, padahal bila dilihat dari kombinasi yang ada dalam strategi
pembelajaran paling tidak ada 81 kombinasi yang dapat dilaksanakan dalam pengajaran.
2 Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi merupakan istilah lain dari pendekatan, metode atau cara. Di dalam kepustakaan
pendidikan istilah-istilah tersebut di atas sering digunakan secara bergantian. Menurut Udin S.
Winataputra & Tita Rosita ( 1995: 124) istilah strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Sedangkan
strategi pembelajaran diartikan sebagai urutan langkah atau prosedur yang digunakan guru untuk
Sedangkan pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe & Sekar Ayu Aryani
(2007:xvi) adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika
peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Di sisi lain,
Silberman (2006:35-41) menyatakan lingkungan fisik dalam kelas dapat mendukung atau menghambat
kegiatan belajar aktif. Sehingga dari pernyataan tersebut perlengkapan kelas perlu disusun ulang untuk
menciptakan formasi tertentu yang sesuai dengan kondisi belajar siswa. Namun begitu di tidak ada satu
susunan atau tata letak yang mutlak ideal, namun ada banyak pilihan yang tersedia. Sepuluh kemungkinan
susunan tata letak meja dan kursi yang disarankan sebagai berikut: bentuk U, gaya tim, meja konferensi,
lingkaran, kelompok pada kelompok, ruang kerja, pengelompokan berpencar, formasi tanda pangkat,
ruang kelas tradisional, auditorium. Sejalan dengan pendapat tersebut, Syamsu Mappa dan Anisa
Basleman (1994:46) menyatakan penggunaan meja, kursi dan papan tulis berroda lebih memungkinkan
Aktifitas siswa belajar di kelas terwujud bila terjadi interaksi antar warga kelas. Boakes dalam Mar’at
(1984:110) menyatakan bahwa di dalam interaksi ada aktifitas yang bersifat resiprokal (timbal balik) dan
berdasarkan atas kebutuhan bersama, ada aktifitas daripada pengungkapan perasaan, dan ada hubungan
untuk tukar-menukar pengetahuan yang didasarkan take and give, yang semuanya dinyatakan dalam
bentuk tingkah laku dan perbuatan. Lebih lanjut, Syamsu Mappa dan Anisa Basleman (1994:46)
menyatakan hubungan timbal balik antar warga kelas yang harmonis dapat merangsang terwujudnya
masyarakat kelas yang gemar belajar. Dengan demikian, upaya mengaktifkan siswa belajar dapat
dilakukan dengan mengupayakan timbulnya interaksi yang harmonis antar warga di dalam kelas. Interaksi
ini akan terjadi bila setiap warga kelas melihat dan merasakan bahwa kegiatan belajar tersebut sebagai
sarana memenuhi kebutuhannya. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, berdasarkan teori
kebutuhan Maslow, Silberman (2006:30) menyatakan kebutuhan akan rasa aman harus dipenuhi sebelum
bisa dipenuhinya kebutuhan untuk mencapai sesuatu, mengambil resiko, dan menggali hal-hal baru.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah vareibel dosen.
Dosen memunyai pengaruh yang cukup dominan terhadap kualitas pembelajaran, karena
dosenlah yang bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran dikelas, bahkan sebagai
penyelenggara pendidikan dilingkungan kampus, mehurut dedi suprayadi (1999: 178). Diantara
berbagai masukan (input) yang menentukan mutu pendidikan (yang ditunjukan oleh prestasi
belajar mahasiswa) sepertiganya ditentukan oleh dosen. Fakto doden yang yang paling dominan
mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah kinerja dosen.; hasil penilitian yang dilakukan oleh
nana sudjana (2002: 42) mrnunjusksn 76,6% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kinerja dosen,
dengan rincian : kemampuan dosen mengajar memberikan sumbangan 32,43%, penguasaan
materi pembelajaran memeberi sumbangan 32,38% dan sikap dosen terhadap terhadap pelajaran
memberikkan sumbangan 8,60%. Menurut cruickshank, kinerja dosen yang mem punyai
pengaruh secara langsung terhadap proses pembelajaran adalah kinerja dosen dalam kelas atau
teacher classrrooom performance(cruisshank, 1990:5)
Suryadi prawrosentono (1999:2) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dapat
dicapaioleh seseorang atau sekelompok dalam suatu organisasi dalam rangka upaya mencapai
tujuan secara legal.
PENGERTIAN MOTIVASI
Menurut Walgito (200 Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggeris
- "MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh Bahasa
Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di dalam surat khabar,
kerap pemberita menulis ayat "motif pembunuhan". Perkataan motif di sini boleh kita fahami
sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu pembunuhan itu dilakukan. Dan dalam
bahasa latin
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau tomove yang berarti
kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif sebagai
pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor lain yang disebut dengan
motivasi.Menurut Caplin (1993) motif adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang
membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran.
Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya
(Woodworth dan Marques dalam Mustaqim, 1991).Sedangkan menurut Koontz dalam Moekjizat
(1984) motif adalah suatu keadaan dari dalam yang memberi kekuatan, yang menggiatkan atau
menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-tujuan tertentu.
Jadi, ringkasnya, oleh kerana perkataan motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan atau
pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak utama baginya
berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang diinginkannya sama ada secara negatif
atau positif.
Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarahtuju seseorang dalam tindakan-
tindakannya sama ada secara negatif atau positif.
Menurut Gunarsa (2003) terdapat dua motif dasar yang menggerakkan perilaku seseorang, yaitu
motif biologis yang berhubungan dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidup dan motif
sosial yang berhubungan dengan kebutuhan sosial. Sementara Maslow A.H. menggolongkan
tingkat motif menjadi enam, yaitu: kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih
sayang, kebutuhan seks, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri (dalam
Mahmud, 1990).
Terlepas dari beberapa definisi tentang motif diatas, tentu kita dapat menarik suatu kesimpulan
bahwa motif adalah suatu dorongan dari dalam diri individu yang mengarahkan pada suatu
aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu pula. Sementara itu motivasi didefinisikan oleh MC.
DOnald (dalam Hamalik, 1992) sebagai suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurutnya terdapat tiga
unsur yang berkaitan dengan motivasi yaitu:
1. Motif dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, misalnya adanya perubahan dalam
sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar.
2. Motif ditandai dengan timbulnya perasaan (afectif arousal), misalnya karena amin tertarik
dengan tema diskusi yang sedang diikuti, maka dia akan bertanya.
Menurut Terry (dalam Moekjizat, 1984) motivasi adalah keinginan didalam diri individu yang
mendorong individu untuk bertindak.
latihan atau kegiatan lainnya yang menimbulkan suatu perubahan secara kognitif, afektif dan
psikomotorik pada individu yang bersangkutan.
Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan kepada sasaran, motivasi berkaitan dengan
tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi berkaitan
erat dengan kepuasan pekerja dan fermormasi pekerjaan
Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi di atas mempunyai
pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur dorongan dan keinginan.
Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan dorongan dalam
diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan, maksud dan tujuan, namun dalam
penerapannya nanti, penggunaan masing-masing unsur tersebut adalah berbeda untuk setiap
karyawan. Sesuai kebutuhan dan keinginan masing-masing. Tujuan atau motif adalah sama
fungsinya dengan matlamat, wawasan, aspirasi, hasrat atau cita-cita. Jadi, wawasan, cita-cita,
impian, keinginan atau keperluan seseorang itu malah bagi sesebuah negara merupakan
pendorong utama yang menggerakkan usaha bersungguh-sungguh untuk mencapai apa yang
dihajatkan.
Lebih penting sesuatu yang ingin dicapai, dimiliki, diselesaikan atau ditujui, lebih serius dan
lebih kuatlah usaha seseorang, sesebuah keluarga, organisasi, masyarakat atau negara untuk
mencapai apa juga matlamat yang telah ditetapkan. Jadi, dengan matlamat atau hasrat yang lebih
penting atau besar, lebih kuatlah pula dorongan atau motivasi seseorang itu untuk berusaha bagi
mencapai matlamatnya. Oleh itu, bolehlah kita buat kesimpulan di sini bahawa:
Motivasi adalah suatu bentuk dorongan minda dan hati yang menjadi penggerak utama
seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan.
(Definisi kedua saya di atas ada kesamaan sedikit dengan definisi pertama).
Motivasi adalah darjah atau tahap kesungguhan dan tempoh keterusan seseorang, berusaha
untuk mencapai tujuan atau matlamat. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat
rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini.
Motivasi adalah suatu mangkin yang menimbul dan menyeramakkan keinginan, keberanian dan
kesungguhan untuk mencapai sesuatu matlamat mencabar yang benar-benar diingini serta
diyakini boleh dicapai / perolehi.
(Definisi kelima ini pula ada kesamaan sedikit dengan definisi keempat).
METODOLOGI PENILITIAN
DESAIN PENILITIAN
Desain/rancangan riset yang digunakan dalam penilitian ini adalah deskkriptif yang
merupakan salah satu jenis riset konsklusif yang memiliki tujuan utama menguraikan sesuatu-
biasanya karesteristik atau fungsi pasar. Riset dskriptif ditanadai dengan formalasi hipotesis yang
spesifik dan analisa data secara kualitatif
(Malhotra, 2005:93).
Dalam penilitian ini variebel penilitian diklasifikasokan menjadi dua kelompok variebel
yaiti variebel tergantung (dependen variebel ) dan variebel bebas (independen variebel).
a. Variebel terikat(dependen),
Dalam penilitian analisis pengaruh strategi pembelajaran dosen terhadap motivasi, variebel
independen adalah strategi pembelajaran dosen (X) yang terdiri dari :
Variebel independen strategi pembelajaran dosen
Proses pembelajaran
• team (x2)
• individu (x3)
Pengambilan penilian
• keyword (x4)
• quiz (x5)
• kelompok (x6)
• individu (x7)
Bagaimna motivasi belajar mahasiswa dalam belajar di perkulihan semester 1 angkatan tahun
2008/2009
2. Strtegi pebelajaran dosen independen (X)
Dalam aplikasinya banyak strategi pembelajran yang diterapkan dosen dalam proses
belajar mengajar dalam perkulihan dalam penilitian ini ruang lingkupnya adalah strategi
pembelajran dosen jurusan akuntansi yang mengajar akuntansi kelas E akuntansi angkatan tahun
2008, dalam hal ini variabel strategi pembelajran dosen yang yang terdiri dara dosen mata kuliah
yang mengajar agama, sta 1, pek, pak, pem, pengantar bisnis, ing, . dalam aplikasinya didalam
perkuliahan strategi pembelajran yang sering digunakan adalah dari strategi awal proses
pembelajaran, dengan varibel sebagi berikut, variebel independepen strtegi pembelajaran dari
diambil dari sistem strtegi pembelajaran umum yang sering dipakai dalam proses belajar di
perkuliaha, ini adalah pertanyaan untuk variebel-variebel diatas adalah sbb :
• Dalam satuan acara perkulihan apakah metode ini tepat untuk diterapkan(X1)
• Dalam adanya quiz apakah sitem ini tepat dalam pengambilan nilai(X5)
• Apakah dalam pengambilan nilai tugas individu tepat untuk digunakan oleh
dosen(X7)
SKALA LIKERT
Skala ini meminta responden menunjukan tingkat persetujuan atau ketidak setujuannya
terhadap serengkaian peryataan tentang suatu obyek,skala ini dikembangkan oleh rensis likert
dan biasanyanya memiliki 5 atau 7 kategori, skala likert adalah skala yang digunakan secara luas
yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing-
masing dari serangkaian peryataaan obyek stimulus, umumya scale mempunyai lima kategori
berkisar antara “sangat tidak setuju” sampai dengan sangat setuju”(malhotra 2005 :298). Berikut
adalah masing-masig jawaban
Dalam variebel strategi pembelajaran dosen (X) masing-masing diberi skor sebagi berikut
Dilihat dari segi pendekatan yang digunakan maka penilitian ini merupakan penilitian
kuantitatif dan kualitatif, sedangkan sesuai dengan permasalahan yang diangkat dan tujuan
penilitian ini, maka penilitian ini merupakan penilitian yang bersifat "Ex-post facto".Berupa
data-data hasil tabulasi dari kuesioner. Sumber data yang digunakan adalah
DATA PRIMER
Yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli berupa opini,
subjek ( orang ), hasi observasi terhadap suatu benda (fisik) kejadian, atau kegiatan atau hasil pengkajian
(Sekaran, U 1992 hal 147)
Data primer diperoleh langsung dari responden yang menjadi anggota sampel. Data
primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner kepada responden. yang berisi daftar
pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada responden (MAHASISWA AKUNTANSI
NAGKATAN ATAHUN 2008 KELAS E).
Dalam penilitian ini alat yang digunakan adalah berupa kuesioner yang dibagikan
kepada responden dengan metode survei karena metode survey mempunyai beberapa kelebihan
antara alain, kuesioner mudah dikelola dan data dapat dipercaya (Malhotra, 2005:197).
DATA TUNGAL
1 Laki-laki 11
2 perempuan 28
Grafik data
Responden pengumpulan data adalah mahasiswa. Baik untuk strategi pembelajaran dosen
maupun motivasi belajar mahasiswa dan prestasi mhasiswa. Penggunaan mahasiswa sebagai
responden untuk pengumpiulan data kinerja dosen didasarkan pada asumsi bahwa proses
pembelajaran dianggap segai sebuah produk jasa pendidikan yang harus beroreantasi pada
kepuasan konsumen. Konsumen dalam jasa pendidikan sebagai pihak yang apaling banyak
Model analisis data yang digunakan untuk menganalisa pengaruh variebel independen
terhadap variebel dependen adalah model analisi regresi berganda, model ini dipilih karena
penilitian ini dirancang untuk meniliti variebel bebas berpengaruh terhadap variebel terikat. Oleh
karen itu peniliti ingin melihat bgaimana pengaruh variebel independen terhadap variebel
dependen baik secara simultan maupun secara parsial pada pengaruh strategi pembelajaran dosen
terhadap motivasi belajar mahasiswa jurusan akuntansi angkatan tahun 2008.
REGRESI BERGANDA
keterangan
Y : motivai
α : konstanta
β : koefisien regresi
X1 : satuan acara perkuliahan
X2 : pores pembelajaran team
X3: pores pembelajaran individu
X4 : keyword
X5 : quiz
X6 :penilaian kelompok
X7 ; penilian individu
X8 : penggunaan computer dan infokus
ε : error
Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS sebagai alaT untuk
meregresi model yang telah dirumuskan diatas, untuk mengetahui keberatian pengaruh variebel
independen dengan variebel dependen perlu dilakukan pengujian hipotesis baik secara simultan
maupen persial, pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah model regresi bebass dari gejala-
gejala asusmi gara hasil penilitian ini di interpretasikan secara kuat, efesien, dan bebas dari
kelemahan yang terjadi karena adanya gekjala tersebut.
Digunakan untuk menguji signifikasi satu persatu nilai-nilai paremeter hasil regresi,
langkah langkah pengujiannya adalah sebagai berikut
PENGUJIAN HIPOTESIS
Sesuai dengan hipotesis yang dikemukan diatas, maka untuk mengetahui dan menguji
H1-H8, yaitu mengetahui dan menguji pengaruh variebel sap, pores pembelajaran team,
individu, keyword, quiz, tugas kelompok, individu, komputer secara parsial terhadap motivasi
belajar mahasiswa, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t( t-Test) terhdap masing-
masing koefisien regrsi. Untuk melakukan uji t dari perhitungan regresi linear berganda
diatas,dapat dilakukan dengan langkah-langkag sebai berikut:
Selanjutya untuk menguji hipotesis yang diajukan tentang hubungan variebel tergantung
dan variebel bebas dapat digunakan alat statistic yaitu
1. Ho = b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7, b8 = 0, artinya secara persial tidak ada pengaruh yang
signifikan dari independen X tehadap dependen motivasi belajara.
2. Ha = b1. B2. B3, b4, b5, b6, b7, b8 ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan dari
variebel independen X terhadap variebel motivasi belajar.
4. Menghitung t- hitung.
Alternatif lain untuk menerima H1-H8 yaitu dengan melihat tiingkat signifikasi pada
hasil analisis regresi yang dilakukan dengan program SPSS 16.0 yaitu membandingkan tingkat
signifikasi sig.t masing-masing variebel bebas dengan tarif signifikasi α = 0,05. Apabila tingkat
signifikasi nya (sig-t) < (α = 0,05) maka HA diterima artinya secara persial variebel independen
berpengaruh secara signifikasi terhadap motivasi. Sebaliknya, apabila tingkat signifikasinya (sig-
t) > (α = 0,005) maka H0 yang diterima, artinya secara persial variebel independen berpengaruh
secara signifikasi terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Sedangkan unutk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari variebel
2. Ha = b1. B2. B3, b4, b5, b6, b7, b8 ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada
pengaruh(negatif) yang signifikan dari variebel independen X terhadap variebel
motivasi belajar.
4. Menghitung F- hitung.
Alternatif lain untuk menerima H1-H8 yaitu dengan melihat tiingkat signifikasi pada
hasil analisis regresi yang dilakukan dengan program SPSS 16.0 yaitu membandingkan tingkat
signifikasi sig.F masing-masing variebel bebas dengan tarif signifikasi α = 0,05. Apabila tingkat
signifikasi nya (sig-F) < (α = 0,05) maka HA diterima artinya secara SIMULTAN variebel
independen berpengaruh secara SIMULTAN terhadap DPS. Sebaliknya, apabila tingkat
signifikasinya (sig-f) > (α = 0,005) maka H0 yang diteima, artinya secara SIMULTAN variebel
independen tidak berpengaruh secara signifikasi terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Untuk mengetahui variebel yang paling dominan diantara variebel bebas terhadap
terhadap variebel terikat dalam suatu model regresi linear,amaka digunkan koefisien beta,
dengan langkh-langkah berikut.
BAB IV
ANALIS DATA
Analisis data dengan menggunakan model regresi berganda atas data yang tersedia bagi
variebel dependen yaitu sap, pores pembelajaran, team, individu,keyword, quiz, tugas kelompok,
individu,penggunaan komputer.
Analisis dilakukan dengan menguji kelima variebel independen terhadap variebel
independen terhadap variebel dependen deviden pershare secara vparsial melalui uji “t”, secara
simultan melalui uji “F”.
Analis yang pertama dilakukan dengan memilih startegi pembelajaran yang sering
dilakukan dosen dalam pembelajaran dan kuliah dan menetapkan faktor-faktor startegi
pembelajaran dosen menurut sistematika secara umum dalam pembelajarannya dan didapatkan
delapan strategi pembelajaran yang diterapkan secara umum diterapkan oleh delapan mata kuliah
semster satu di kelas E akuntansi jurusan akuntansi angkatan tahun 2008, data strtegi
pembelajaran dosen dapat dilihat dalam lampiran 1.
Setelah didapatkan data strategi pembelajran umum yang sering diterapkan dosen dan
data sampel yang kemudian dihitung data tersebut ada pada lampiran 2, dari data ttersebut
dilakukan uji-t dan uji-f dengan menggunakan model regresi berganda. Hasil perhitungan dengan
menggunkan program SPSS 16.0 dapat dilihat pada lampiran 3.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model pengujian regresi berganda dengan
bantuan software SPSS versi 10. Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas)
dengan tujuan mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003 dalam Ghozali 2005)
Berdasar hipotesis dalam penelitian ini (lihat gambar model penelitian) maka
ditransformasikan ke dalam persamaan regresi berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4 + β5X5 + β6X6+ β7X7 + β8X8+ε
keterangan
Y : trust
α : konstanta
β : koefisien regresi
X1 : satuan acara perkuliahan
X2 : pores pembelajaran team
X3: pores pembelajaran individu
X4 : keyword
X5 : quiz
X6 :penilaian kelompok
X7 ; penilian individu
X8 : penggunaan computer
ε : error
Pembahasan didalam penilitian ini dititik beratkan pad variebel independen yang terdiri
dari keyword, quiz, tugas kelompok, individu, komputer,pengaruh variebel sap, pores pembela
jaran team, individu,
Selanjutnya akan akan dilakukan uji “t” untuk mengetahui apakah variebel independen
tersebut secara parsila berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Dengan menggunakan komputer SPSS 16.0 sebagi alat bantu dalam analisis diperoleh
hasil regresi segai beriktut
Tabel 1.6
X8
0.961 0.203 0.003 0.998
T tabel
Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang
ditunjukan pada tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6
dengan melihat nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen
satuan acara perkulaiahan(sap). Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa vareibel
sap memiliki t-hitung < t-tabel dimana t-hitung -1.161 dan t tabel 1,699 dengan tingkat
signifikan sig-t (sig-hitung) sebesar 0.255 tingkat signifasi tersebut lebih besar dari signifikasi α
= 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa variebel sap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial HO diterima dan H1 ditolak.
Variebel sap mempunyai koefisen regresi dengan arah yang berlawanan sebesar -0.340. hal
ini berati bahwa hubungan antara variebel satuan acara perkuliahan dengan variebel motivasi
adalah negatif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh satuan acara perkuliahn tidak berpengaruh
terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan melihat
nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen proses
pembelajaran team Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa vareibel proses
pembelajaran individu memiliki t-hitung > t-tabel dimana t-hitung 1.924 dan t tabel 1,699
dengan tingkat signifikan (sig-hitung) sebesar 0.021 tingkat signifasi tersebut adalah dari
signifikasi α = 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa variebel proses pembelajran mempunyai
pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian secara
varsial H0 ditolak dan HA diterima.
Variebel team mempunyai koefisen regresi dengan arah yang sama yang lebih besar
sebesar 0.143 hal ini berati bahwa hubungan antara variebel proses pembelajaran individu dengan
variebel motivasi adalah positif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh proses pembelajaran
individu berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian tidak
didukung hasil hipotesis pertama bahwa pemberian proses pembelajaran team berpenagruh
positif secar signinifikan terhadap motivasi. Maka dapat dilihat pengarauh proses pembelajaran
menggunakan team atau kelompok mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
belajara mahasiswa, maka dengan ini diajurakan agar proses menggajar menggunakan tema
untuk digunakan oleh setiap dosen agara meningkatakan motivasi belajar mahasiswa dalam
perkulihan.
Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan melihat
nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen
PEMBELAJARAN INDIVIDU Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa vareibel
sap memiliki t-hitung > t-tabel dimana t-hitung -2,888 dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan
(sig-hitung) sebesar 0.655 tingkat signifasi tersebut adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga
dapat dikatan bahwa variebel pembelajaran individu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial HO DIterima dan HA
ditolak.
Hasil pengujian hipotesis 1 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan melihat
nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen pemberian
keyword. Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa vareibel sap memiliki t-hitung
< t-tabel dimana t-hitung 2,132dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan (sig-hitung) sebesar
0.032 tingkat signifasi tersebut adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa
variebel pemberian kyword mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi
belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial H0 ditolak dan HA diterima.
Variebel pemberian keyword mempunyai koefisen regresi dengan arah yang lebih besar
sebesar 0.340. hal ini berati bahwa hubungan antara variebel pemberian keyword dengan variebel
motivasi adalah positif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh satuan acara perkuliahn
berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.
HIPOTESIS QUIZ
Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada tabel 1
dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 4.2 dengan melihat nilai
koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen guiz Berdasarkan data
tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa vareibel quiz memiliki t-hitung < t-tabel dimana t-hitung
-1.099dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan (sig-hitung) sebesar 0.281 tingkat signifasi
tersebut adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa variebel PEMBERIAN
QUIZ mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan
demikian secara varsial HO diterima dan HA ditolak.
Variebel quiz mempunyai koefisen regresi dengan arah yang lebig besar sebesar 0.276. hal
ini berati bahwa hubungan antara variebel pemberian quiz perkuliahan dengan variebel motivasi
adalah positif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh pemberian quiz perkuliahan tidak
berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian tidak
didukung hasil hipotesis pertama bahwa pemberian quiz berpenagruh positif secara signinifikan
terhadap motivasi. Maka dalam hal ini strtegi pembelajaran dengan pemberian quiz tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar. Sehingaa dalam ini dengan adanya quiz
dalam setiap mata kuliah tdidak berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswaa.
Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan melihat
nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen penilaian secara
kelompok Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa vareibel sap memiliki t-
hitung < t-tabel dimana t-hitung 1,261 dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan (sig-hitung) sebesar
0.163 tingkat signifasi tersebut adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa
variebel pembelajaran individu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial HO diterima dan HA ditolak .
Hasil pengujian hipotesis 1.6 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan melihat
nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen penilaian secara
individu. Berdasarkan data tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa vareibel penilaian individu
memiliki t-hitung > t-tabel dimana t-hitung 3,231 dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan (sig-
hitung) sebesar 0.0165 tingkat signifasi tersebut adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga dapat
dikatakann bahwa variebel peilian secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial HO ditolak dan HA
diterima.
Variebel penilaian secara individu mempunyai koefisen regresi dengan arah berlawanan
sebesar 0.564 hal ini berati bahwa hubungan antara variebel satuan acara perkuliahan dengan
variebel motivasi adalah negatif. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh satuan acara perkuliahn
berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Hasil pengujian hipotesis 1 didasarkan pada hasil analisis regresi yang ditunjukan pada
tabel 1.6 dengan melihat nilai koesfesien regresi yang ditunjukakan pada tabel 1.6 dengan
melihat nilai koefisen regresi , nilai t-hitung, dan sig hitung untuk variebel intdependen
pembelajaran menggunakan komputer. Berdasarkan data tabel 1.6 diatas dapat diketahui bahwa
vareibel pembelajaran menggunakan komputer memiliki t-hitung < t-tabel dimana t-hitung 0.003
dan t tabel 1,699 dengan tingkat signifikan (sig-hitung) sebesar 0.935 tingkat signifasi tersebut
adalah dari signifikasi α = 0.05 sehingga dapat dikatan bahwa variebel sap mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, dengan demikian secara varsial HO
diterima dan Ha duterima.
Variebel penilaian secaara mempunyai koefisen regresi dengan arah yang sama sebesar .
0.961. hal ini berati bahwa hubungan antara variebel pembelajaran mengunakan komputer dengan
variebel motivasi adalah POSITIF. Dapat dinteprasikan bahawa pengaruh satuan acara
perkuliahn berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian tidak
didukung hasil hipotesis pertama bahwa pemberian sap berpenagruh negatif secar signinifikan
terhadap motivasi.
KESIMPULAN HIPOTESIS
Variebel T keterangan
depende Koefisen Std.
n regresi Error Sig.
constanta HO : TIDAK
6.684 2.676 2.498 0.018 DAPAT
DITOLAK
X1 H0 : TIDAK
-0.340 0.292 -1.161 0.255 DAPAT
DITOLAK
X5 HO : TIDAK
-0.276 0.251 -1.099 0.281 DAPAT
DITOLAK
X6 HO : TIDAKA
-0.307 0.209 3.232 0.032 DAPAT
DITOLAK
X8 HO : TIDAK
0.961 0.203 0.003 0.998 DAPAT
DITOLAK
BAB V
KESIMPULAN
Peniliti dalam hal ini berusah untuk memperoleh bukti empiris mengenai strategi pembelajaran
dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa
Setelah didakan analisis data yang telah dikemukakan data sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan yang merupakan jawaban permasalahan dan sekaligus dalam mencapai tujuan
penilitian ini.melalui temuan small riset ini diharapkan memberikan kontribusi bagi dosen
jurusan akuntansi kjususnya, dan dosen universita jambi pada umumnya. Penilitian ini
menemukan bukti empiris bahwa strtegi pembelajaraaan dosen berpengaruh terhdap motivasi
belajar mahasiswa
1. Satuyan acara perkuliahan melihat dari analisis perhitungan regresi hasilnya menunjukan
bahwa variebel satuan acara perkulihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar mhasiswa . ini disebabkan karena satuan cara perkulihan yang diberikan
dosen tidak mempunyai motivasi belajar karena sap dalam penerapanya tidak terlalu
dihiraukan oleh mahasiswa akuntansi angkatan tahun 2008, dan dianggap tidak terlalu
penting.
2. Pembelajar dengan metode team, melihat hasil perhitungan regresi, menunjukan bahwa
pembelajaran secara team mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
belajar mahasiswa akuntan, ini dikarenakan dengan adanya sebuah team atau kelompok
mahasiswa lebih bisa berinteraksi dan bertukar pikiran terhadap tugas atau materi yang
diberikan dosen sehingga dala proses belajara itu sendiri pembentukan team mempunyai
kontribusi yang yang berati terhadap motivasi belajar mahasiswa.
4. Pemberian keyword melihat hasil empiris dari hasil regesi ditas, bahwa variebel
pemberian keyword mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajra, ini
dikarenakan dengan pemberian kyword dalam setiap pertemuan mata kuliah, mahasiswa
sebelumnya akan termotivasi untuk beljara dirumah sehingg ini dapat berdampak
terhadap keinginan mahasiwa untuk belajar.
5. Quiz melihat hasil empiris diatas maka dapat daiambil kesimpulan bahwa variebel quiz
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi beljara mahasiswa, ini sesuai
dengan data pemberian keyword mahwa pemberian quiz berpengaruh secara langsung
terhadap motivasi belajar mahasiswa .
6. Penilaian secara perkelompok melihat data emppiris diatas bahwa variebel penilaian
secar kelompok tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajara
mahasiswa. Ini dikarena anggapan mahasiswa terhadap penilaian ini tidak efektik karena
pembagian penilai mash sangat rapuh karena dalam pengerjaan tugas dalam kelompok
ada mungkin yang tidak bekerja, maka dalam penilaian mahsiswa tidak begitu
termotivasi ini berbanding terbalik dengan pembelajaran mahasiswa secara kelompok
7. Penilaian secara individu melihat data emppiris diatas bahwa variebel penilaian secar
kelompok tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajara mahasiswa. Ini
dikarena anggapan mahasiswa terhadap penilaian ini tidak efektik karena pembagian
penilai mash sangat rapuh karena dalam pengerjaan tugas dalam kelompok ada mungkin
yang tidak bekerja, maka dalam penilaian mahsiswa tidak begitu termotivasi ini
berbanding terbalik dengan pembelajaran mahasiswa secara individu.
8. Penggunaan komputerdan infokus melihat data diatas dari perhitungan regresi didapat
hasil empiris bahwa penggunaan komputer dan infous berpengaruh terhadap motivasi
belajar mahasiswa, ini dikarenakan penggunaan membawa kertarikan terhadap belajar.
SARAN
Dari hasil temuan penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut; (1) dalam rangka
memberdayakan kemampuan bernalar mahasiswa khususnya pada mahasiswa semester awal, para dosen
dapat mempertimbangkan untuk menerapkan sretegi pembeljaran dengn team dan pemberian keyword,
penggunaan komputer dan quiz
Hasil penilitian strategi pembelajaran terhdap moivasi belajar analisis ini telah menunjukan
bahwa peranan sstrtegi pembelajaran di dalam pengaruh motivasi belajar mengajar cukup besar. dosen
di dalam kelas tidak hanya lagi merupakan orang yang memindahkan ilmu dan pengetahuan kepada siswa
tetapi ia harus lebih bersifat dan bertindak sebagai pengelola yang dapat mengatur pengalaman-
pengalaman belajar apakah yang diperlukan mahasiswasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan lancar. Semua hal yang menyangkut pemilihan pengalaman belajar yang diperlukan siswa ini
tercakup dalam strategi instruksianal yang perlu dikuasai oleh seorang dosen. (Worell & Stiwell, 1981)
ini antara lain mencangkup pemahaman tentang karakteristik mahasiswasiswa seperti jenjang pendidikan,
alokasi waktu pengajaran, pemilihan media pembelajaran, pengelompokan siswa, bidang studi/disiplin
ilmu yang diajarkan dan sebagainya.Saran-saran yang dapat dikemukakan di dalam meta analisis ini
adalah sebagai berikut.
1. Perlu adanya suatu replikasi dan verifikasi tentang apa yang telah dilakukan disini, untuk menguji
kembali hasil yang diperoleh, karena sempel penelitian ini relatif kecil yakni n penelitian primer yang
diperinci ke dalam 28 sub penelitian. (n=28) Mungkin perlu di dalam penilitian yang akan datang lebih
diperbanyak tesis-tesis yang diteliti. Dengan makin banyaknya jumlah sempel yang akan diambil,
diharapkan generalisasi hasil penelitian dapat dilakukan secara representatif dan akan dapat lebih
sempurna.
2. Perlu dilakukan suatu meta-analisis terhadap penelitian primer yang memiliki variabel penelitian
(variabel bebas dan terikat) sejenis, agar hasil yang diperoleh dapat menjadi masukan yang berguna bagi
dosen serta calon peneliti.
3. Hasil penilitian menunjukan bahwa meode strtegi pembelajaran memiliki rata-rata besar pengaruh
secara keseluruhan sebesar 32.126 kali simpangan baku pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukan
bahwa metode pembelajaran sangat berperan penting dalam pelaksanaan proses strtegi pembelajaran
dalam meningkatakan motivasi belajara mahasiswa, oleh karena itu strtegi pembelajaran pemebelajaran
team atau kelompok perlu diterapkan ini perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari para dosen
dalam melaksanakan strtegi pembelajaran di kelas, termasuk para calon pengajar yang sedang menimba
ilmu pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
4. Para dosen pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) perlu memperhatikan dan
mempraktekan secara konsisten tentang metode pembelajaran team ini dalam strtegi pembelajaran di
kelas, karena hal ini menjadi contoh kongkrit dan memberikan pengalaman belajar yang cukup
menentukan bagi para mahasiswa calon pengajar (Dosen). Bermacam-macam strtegi pembelajaran dapat
diterapkan sesuai situasi dan kondisi pada saat proses pembelajaran itu dilaksanakan.
5. dalam proses pengambilan nilai sebaik dosen dapat menerapkan penilaian secara individu, walau
menerapkan pengajaran menggunakan bentuk namun tetap penilian harus secara efesien terfokus kepada
individu yang paling dominan, penilaian kelompok tidak harus menjadi titik tolok untuk menilai keaktifan
beljara mahasiswa. Ini menimbulkankan kurangnya motivasi belajar ketika penilaian hanya tergantung
pda penilaian kelompok semata.
6. pemberian keywors secara berkla kepda mahasiwa, melihat data konkrit diatas dapat disimpulkan,
pemberian keyword dapat meningkatakan motivasi belajar mahasiswa, ini disebabkan mahasiswa untuk
mempersiapkan dirnya dalam menjwab pertanyaan dosen..
7. dalam penggunaan media pembeljaran penggunaan media pembeljaran komputer dan infokus perlulah
diakan, sehingga mahaiswa tidak terlalu jenuh dan lebih efesien dan efektif dalam menerima materi
pemeljaran, namun pengajaran maual juga perlu diterapkan untuk penjelas.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari, analisis rgresi teori, kasus, dan solusi, edisi kedua, BPFE, yogyakarta 2001
LAMPIRAN
RESPONDEN X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Y1 I
Yulia Maharani
Nurhidayati
Panika Friantama
Nurul Hidayati
Delta Ferryandi Wibowo
Azza Kasni
Masniar Lusia.G
Novelia Dara Difega
Sri Wahyuni
Mayariska Chandra
Margaretha
Susi Ernawati
Agus Dentina.S
Najla
Kamadie Sumanda
Putri Ramadhaniah
Rizki Yuli Sari
Indriani Yulia Friska
Sri Rahma
Tsurayya
Risky Safhani
Sriwati Purba
Dora Soraya
Tati Utama
Prima Ralita Oktavia
Yulianti
Sudirman
Ivan Ady Nugraha
Rian Fitra Apriandi
Rendy Abrian.S
Iyulnida
Lidya Fransiska
Angga Dwi Saputra
Ethika Fitri
Riska Adelia
Nina Frafitri Sari
Febri Ardiansyah
Jumadi
jumlah
LAMPIRAN
/MISSING LISTWISE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT y1
/METHOD=ENTER x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8
/SCATTERPLOT=(y1 ,*ADJPRED)
/SAVE PRED.
Regression
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT y1
/METHOD=ENTER x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7
x8
/SCATTERPLOT=(y1 ,*ADJPRED)
/RESIDUALS HIST(ZRESID)
[DataSet1] D:\data temen\FILE VHEBRY\data variebel.sav
TABEL 1.1
Descriptive Statistics
y1 3.79 .935 38
x1 4.55 .645 38
x2 3.71 1.228 38
x3 2.16 .718 38
x4 4.61 .547 38
x5 4.13 .906 38
x6 2.08 .941 38
x7 4.32 .739 38
x8 4.26 .828 38
TABEL 1.2
Correlations
y1 x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8
Pearson y1 1.000 -.160 -.055 -.070 .150 -.222 -.165 -.058 .004
Correlation
x1 -.160 1.000 .207 -.018 .022 -.359 -.029 .078 .176
Sig. (1-tailed) y1 . .168 .373 .338 .184 .090 .161 .365 .491
N y1 38 38 38 38 38 38 38 38 38
x1 38 38 38 38 38 38 38 38 38
TABEL 1.3
Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
b. Dependent Variable: y1
TABEL 1.4
Model Summaryb
b. Dependent Variable: y1
TABEL 1.5
ANOVAb
Total 32.316 37
b. Dependent Variable: y1
TABEL 1.6
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable:Y1
TABEL 1.7
Residuals Statisticsa
a. Dependent Variable: y1
CHART