Professional Documents
Culture Documents
(CARA SAHLI)
OLEH :
SEMESTER III
PURU RINA WIDHIASIH
KOMANG OKTARINA PUTRI
LUH PUTU DEVI KARTIKA
A.A. LIDYA NIRMALA DEWI
(P07134014002)
(P07134014004)
(P07134014006)
(P07134014008)
(P07134014010)
TUJUAN
a.
Tujuan Umum
1.
2.
b. Tujuan Khusus
1.
2.
3.
II. METODE
Metode yang digunakan adalah metode Sahli
III. PRINSIP
Hemoglobin diubah menjadi hematin asam oleh HCl 0.1 N, kemudian warna yang terjadi
dibandingkan secara visuil dengan standard permanent dalam alat itu.
IV. DASAR TEORI
1.
Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan zat protein yang terdapat pada sel darah merah (eritrosit)
yang memberi warna merah pada darah dan merupakan pengangkut oksigen utama dalam
tubuh. Hemoglobin terdiri dari dua bagian utama, yaitu hem dan globin.
Hem disintesis di mitokondria eritrosit. Hem terdiri dari 4 struktur 4-karbon
berbentuk cincin simetris yang disebut cincin pirol, yang membentuk satu molekul
porfirin. Pembentukan hem terjadi secara bertahap, dimulai dari pembentukan kerangka
porfirin, disusul dengan insersi atau pelekatan besi (Fe) ke masing-masing gugus hem.
Gugus hem selanjutnya akan melekat ke gugus globin, penggabungan ini terjadi di
sitoplasma eritrosit.
Globin disintesis di sel muda eritrosit (proeritroblast atau eritroblast basofilik) dan
berlanjut dengan tingkat yang terbatas, bahkan sampai di retikulosit. Rantai alfa () dan
rantai beta () dari gugus globin menyusun 95% dari hemoglobin dewasa (hemoglobin
adult, HbA) normal, selebihnya adalah rantai-rantai minor, yaitu rantai delta () dan
rantai gamma () yang membentuk dua hemoglobin minor.
Berikut adalah mekanisme dalam pembentukan hemoglobin.
(Yusufbahasoan.2013)
Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa pembentukan hemoglobin memerlukan besi
(Fe), protoporfirin, dan rantai globin (protein). Proses pembentukan hemoglobin melalui
tahapan berikut:
1.
2.
3.
Haemometer Sahli
Batang pengaduk
b. Bahan Pemeriksaan :
c. Reagent :
VI.
Aquadest
HCL 0.1N
CARA KERJA
1. Larutan HCl 0,1 N dimasukkan kedalam tabung pengencer hemometer sampai tanda
2 gr%.
2. Sampel darah dihisap dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda 0.02 ml.
3. Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.
4. Catatlah waktunya dan segeralah alirkan dari pipet kedalam dasar tabung
pengenceranyang berisi HCl itu. Hati hati jangan sampai terjadi gelembung udara.
5. Angkatlah pipet itu sedikit, lalu isap asam HCl yang jernih itu kedalam pipet, 2 atau 3
kali untuk membersihkan darah yang masih tinggal dalam pipet.
6. Campurlah isi tabung itu supaya darah dan asam bersenyawa, warna campuran
menjadi coklat tua.
7. Tambahkan aquadest setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan batang pengaduk
yang tersedia. Persamaan warna campuran dan batang standart harus dicapai dalam
waktu 3 5 menit setelah saat darah dan HCl dicam dalam alat sahli. Pada usaha
mempersamakan warna hendaknya tabung diputar demikian sehingga garis bagi tidak
terlihat.
8. Bacalah kadar hemoglobin dengan gram/100 ml darah (gr%).
VII.
INTERPRETASI HASIL
Adapun nilai normal kadar hemoglobin adalah sebagai berikut:
1.
Laki-laki
Perempuan
5.
pembandingan warna.
Kehilangan cairan dari tabung karena untuk mencampur isinya tabung itu dibolak
6.
7.
8.