You are on page 1of 14

Sumber : https://elisatris.wordpress.

com/2011/03/07/peran-serta-masyarakat-dalammenjaga-dan-memelihara-kamtibmas-2/

Isu Ketertiban dan Keamanan Peran Warganegara dalam


Menciptakan ketertiban dan keamanan
Peran Serta Masyarakat dalam Menjaga dan Memelihara Kamtibmas
Dalam liputan di beberapa mass media lokal maupun nasional, kita semua dikejutkan
dengan gambaran faktual terkait kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat Indonesia yang
semakin memprihatinkan, tidak saja dikarenakan adanya peningkatan angka kejahatan tetapi juga
munculnya jenis-jenis kejahatan baru yang tidak pernah terprediksi sebelumnya.
Belum tuntas penyidikan kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap beberapa anak di
bawah umur yang sempat menggegerkan masyarakat ibu kota, sudah muncul kasus penculikan
anak yang berawal dari perkenalan melalui facebook. Begitupun, belum genap satu tahun
pemberlakuan undang-undang narkotika yang baru, aparat kepolisian telah berhasil membongkar
beberapa tempat produksi narkotika berskala besar, seakan hendak memberikan peringatan pada
aparat penegak hukum bahwa berubahnya undang-undang narkotika tidak serta merta
mengurungkan niat mereka untuk berhenti memproduksi barang haram ini.
Munculnya beragam masalah sosial kriminal yang melanda tanah air, seakan
membuktikan kebenaran pernyataan Kapolri yang memprediksi bahwa di Tahun 2010 akan ada 7
(tujuh) kejahatan Kamtibmas. Bahkan sejumlah jenis ancaman akan mengalami peningkatan.
Ketujuh jenis kejahatan tersebut adalah, pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan
pemberatan (curat) dan penganiayaan, kejahatan dijalanan (street crime), pencurian kendaraan
bermotor (curanmor), pemerasan dan premanisme. Selanjutnya Kapolri juga memprediksi,
kejahatan narkoba baik nasional, regional dan internasional, akan terus mewarnai bahkan
cenderung meningkat pada 2010.
Beragam kondisi instabilitas sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, khususnya
yang bermukim di wilayah perkotaan, tentunya akan berdampak pada meningkatnya rasa
kekhawatiran masyarakat dalam beraktivitas, yang pada akhirnya akan bermuara pada
menurunnya produktivitas masyarakat itu sendiri guna meningkatkan kualitas hidupnya.
Kebutuhan akan pentingnya terwujud stabilitas Kamtibmas yang kondusif tentunya tidak
hanya menjadi keinginan dari aparat penegak hukum, dalam hal ini Polri, tetapi juga bagi
masyarakat itu sendiri, karena itu yang dibutuhkan sekarang adalah bagaimana antara masyarakat
dan Polri terjalin suatu hubungan yang sinergis dalam mengupayakan terwujudnya kondisi
Kamtibmas yang stabil sehingga dapat mendukung pembangunan nasional menuju masyarakat
yang adil dan makmur, spiritual dan material, sehingga mengharapkan aparat Polri untuk
menjaga dan memelihara Kamtibmas tanpa dukungan masyarakat adalah tindakan sia-sia,
khususnya ditengah-tengah beragam keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Polri

Page 1
07-03-2011

07-09-2015

Sumber : https://elisatris.wordpress.com/2011/03/07/peran-serta-masyarakat-dalammenjaga-dan-memelihara-kamtibmas-2/

Apabila diperhatikan lebih mendalam, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
timbulnya masalah Kamtibmas, di antaranya

1. Kondisi perekonomian yang belum stabil, baik makro maupun mikro. Secara makro, dengan
perekonomian Negara yang tidak kunjung membaik menyebabkan lapangan kerja semakin
sempit karena aktivitas perekonomian lambat bergerak.Akibatnya, angka pengangguran semakin
tinggi.Secara mikro, banyaknya anggota masyarakat yang menganggur berpotensi meningkatnya
angka kriminalitas, sementara biaya pemenuhan keperluan dan kebutuhan ekonomi sehari-hari
semakin tinggi.
2. Tidak maksimalnya perangkat institusi dan hukum untuk menjaga dan mengendalikan
kamtibmas di masyarakat. Ketidakmaksimalan perangkat institusi dan hukum seringkali menjadi
faktor sulitnya menjaga dan mengendalikan Kamtibmas, apalagi jika antara aparat penegak
hukum dengan masyarakat yang melanggar terjadi kolusi sehingga menyebabkan masyarakat
semakin antipati terhadap aparat penegak hukum.
3. Ketidakpedulian masyarakat terhadap kondisi sosial dilingkungannya turut mendorong
terjadinya instabilitas sosial. Masyarakat yang seharusnya melaporkan beragam masalah sosial
yang terjadi di lingkungannya kepada aparat berwajib namun justru bersikap diam akan
menyebabkan kondisi instabilitas tetap tumbuh dan berkembang tanpa bisa di atasi. Ironisnya,
banyak anggota masyarakat yang justru terlibat dalam aktivitas menyimpang tersebut.
4. Hilangnya sikap keteladanan yang seharusnya diberikan oleh pihak-pihak yang memegang
kekuasaan (dalam arti luas). Contoh, korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik, tokoh
masyarakat turut serta dalam aktivitas kriminal, tokoh agama yang melindungi para pelaku
kriminal karena pelaku kriminal secara periodik telah membantu aktivitas keagamaan, dan
sebagainya
Demikian kompleksnya permasalahan sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat
mendorong perlunya peran serta aktif dari segenap anggota masyarakat dalam mendukung
terwujudnya kondisi Kamtibmas yang kondusif.Hal ini dapat terjadi karena masyarakatlah
sebenarnya yang lebih memahami dan mengerti tatacara menciptakan suasana aman dan tertib di
lingkungannya masing-masing.Polisi lebih kepada fasilisator, narasumber, dan pengendali
manakala terjadi penyimpangan hukum dalam pelaksanaannya.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat guna mendukung terwujudnya
Kamtibmas yang kondusif, di antaranya:

Page 2
07-03-2011

07-09-2015

Sumber : https://elisatris.wordpress.com/2011/03/07/peran-serta-masyarakat-dalammenjaga-dan-memelihara-kamtibmas-2/

1. Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat secara aktif memberikan informasi kepada aparat
penegak hukum terkait kondisi Kamtibmas yang terjadi di wilayahnya.
2. Mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) guna mencegah
kemungkinan terjadinya aksi-aksi kriminal;
3. Mengaktifkan kembali gerakan Sadarkum pada semua tingkat kehidupan masyarakat.
4. Komponen masyarakat secara rutin menjalin kerjasama dan komunikasi dengan aparat
Kepolisian guna menginventarisir berbagai potensi gangguan yang dapat muncul sekaligus
mencari solusinya;
5. Apabila muncul ketidaksepahaman terhadap suatu kebijakan disalurkan melalui sarana yang
tepat tidak dilakukan secara anarkis yang justru akan memunculkan permasalahan sosial yang
baru.
6. Tidak mudah terpancing dengan issu-issu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya tetapi berupaya meredam agar issu tersebut tidak meluas.
Penutup
Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat.Untuk mencapai hasil yang maksimal dari fungsi ini dibutuhkan
kebersamaan antara polisi dan masyarakat, sehingga satu dengan yang lainnya merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Polisi tidak akan dapat menciptakan situasi yang tertib dan aman dalam suatu lingkungan
masyarakat tanpa adanya kemauan dan kesadaran dari masyarakat itu sendiri, akan pentingnya
suasana yang aman dan tertib.
Pelibatan masyarakat dalam menjaga dan memelihara Kamtibmas sejatinya tidak sekedar
membantu aparat Polri dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai aparat pelindung, pengayom
dan pelayan masyarakat, namun yang lebih penting adalah memberikan ruang bagi
pemberdayaan masyarakat (empowerment).Masyarakat diberdayakan sehingga tidak sematamata sebagai obyek dalam penyelengaraan fungsi kepolisian melainkan sebagai subyek yang
menentukan dalam mengelola sendiri upaya penciptaan lingkungan yang aman dan tertib.
Rendahnya kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam upaya menjaga dan memelihara
Kamtibmas dapat menjadi pemicu maraknya kasus-kasus kriminalitas di masyarakat.Oleh karena
itu yang dibutuhkan adalah adanya kebersamaan antara aparat
Page 3
07-03-2011

07-09-2015

Sumber
:
masyarakat.html

http://dickyfh09.blogspot.com/2012/07/optimalisasi-peran-serta-

Polri dan masyarakat karena kebersamaan menjanjikan kekuatan yang luar biasa, sesuatu yang
besar hanya dapat diraih melalui kebersamaan.

Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara.


Peran Serta dalam Upaya Pembelaan Negara..Partisipasi atau peran serta adalah
sikap dari setiap warga negara untuk turut berperan serta dalam upaya pembelaan negara.Dalam
pasal 30 ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.Jadi, setiap warga negara dituntut berperan secara
aktif dalam suatu kegiatan bela negara.
Upaya pertahanan dan keamanan negara mencakup pembentukan dan penggunaan
sumberdaya buatan dan prasarana fisik dan psikis bangsa dan negara.Dalam usaha
pembelaan negara secara fisik, rakyat dapat dilibatkan dalam penanganan ancaman yang
ada.Rakyat disiapkan dan dilatih sehingga menjadi rakyat terlatih.
Rakyat
terlatih
mempunyai
empat
fungsi
yaitu;
ketertiban
umum,
perlindungan masyarakat, keamanan rakyat dan perlawanan rakyat.Ketertiban umum,
perlindungan masyarakat dan keamanan rakyat merupakan fungsi negara yang pelaksanaannya
pada saat negara dalam keadaan damai atau sedang menghadapi suatu bencana
alam.Sedangkan fungsi perlawanan rakyat dilaksanakan negara dalam keadaan darurat perang.
Di saat genting negara dalam ancaman, rakyat terlatih sebagai unsur bantuan ikut terlibat
membantu TNI di medan perang.
Disamping terdapat ancaman bersifat fisik ada juga ancaman yang bersifat non
fisik. Ancaman yang bersifat non militer setiap waktu selalu dihadapi oleh negara.Bela
negara non militer (nonfisik) dapat dilakukan oleh setiap warga negara dalam berbagai
bentuk, dalam berbagai situasi. Misalnya dengan meningkatkan kesadaran diri akan
makna berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti demokrasi, mewujudkan rasa
cinta tanah air melalui pengabdian secara tulus ikhlas pada masyarakat
Perwujudan upaya pembelaan negara
Sebagai warga negara yang cinta tanah air, kita harus ikut serta dalam upaya pertahanan dan
keamanan yang dimulai dari lingkungan sekitar.Pertahanan dan keamanan negara mencakup
segenap aspek kehidupan. Pertahanan dan keamanan tidak dilaksanakan dengan mempersenjatai
seluruh rakyat, akan tetapi mengikut sertakan seluruh unsur kekuatan yang ada dalam
masyarakat Indonesia didasarkan pada profesi masing-masing. Upaya bela negara dilakukan
tanpa pamrih.

Page 4
08-01-2014

07-09-2015

Sumber
:
masyarakat.html

http://dickyfh09.blogspot.com/2012/07/optimalisasi-peran-serta-

Seperti upaya bela negera yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan yang
dalam berjuang tidak mengharapkan suatu imbalan.Mereka berjuang tanpa pamrih.Sikap
yang demikian adalah sikap seorang patriot sejati. Seorang yang memiliki jiwa patriotisme,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
a. Cinta tanah air,
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara,
c. Menempatkan persatuan dan kesatuan,
d. Mengutamakan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Bela negara dapat diterapkan dengan menjaga keamanan dan ketertiban
dalam masyarakat.Kita bersama paham bahwa keamanan dan ketertiban merupakan
dambaan setiap anggota masyarakat. Kondisi yang aman dapat terwujud tidak hanya
sebagai tanggung jawab TNI dan POLRI, akan tetapi menjadi tanggung jawab segenap
warga negara Indonesia.
Dengan ikut serta dalam menjaga kemanan dan ketertiban dan ketentraman
dalam masyarakat berarti telah ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Keikutsertaan dalam
menciptakan keamanan dan ketertiban dalam lingkungan setempat akan dapat menciptakan
adanya:
a. Keamanan dan ketertiban lingkungan
b. Ketenangan dan ketentraman hidup
c. Suasana kehidupan menjadi teratur
d. Kehidupan masyarakat menjadi sejuk
e. Tidaknya suatu kerusuhan dan kekacauan.
Keikutsertaan setiap warga negara dalam upaya pertahanan dan keamanan
dalam kehidupan sehari-hari dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan negara.
a. Di lingkungan keluarga
Upaya pertahanan dan keamanan dalam lingkungan keluarga
dengan menampilkan sikap-sikap sebagai berikut:
1) Setiap anggota keluarga menjalankan tugasnya dengan tertib
2) Setiap anggota keluarga berusaha menjaga nama baik keluarga
3) Setiap anggota keluarga menjaga kerukunan hidup

dapat

diwujudkan

Page 5
08-01-2014

07-09-2015

Sumber
:
masyarakat.html

http://dickyfh09.blogspot.com/2012/07/optimalisasi-peran-serta-

b. Di lingkungan sekolah
Upaya pertahanan dan keamanan dalam lingkungan sekolah dapat diwujudkan melalui
berbagai sikap sebagai berikut:
1) Menaati tata tertib sekolah
2) Hidup rukun sesama warga sekolah
3) Menjalin kerjasama antarsiswa tanpa pandang bulu
4) Menyelesaikan tugas dengan baik.
c. Di lingkungan masyarakat
Upaya pertahanan dan keaman di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan melalui berbagai
sikap sebagai berikut;
1) Ikut bergotong royong dalam masyarakat
2) Ikut menjaga keamanan lingkungan
3) Tidak membuang sampah sembarang tempat
4) Menjalin hubungan yang baik sesama anggota masyarakat
5) Tidak membuat keonaran di masyarakat
d. Di lingkungan kenegaraan
Upaya pertahanan dan keamanan di lingkungan kenegaraan dapat ditampilkan melaluiberbagai
sikap berikut ini;
1) Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
2) Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945
3) Rela berkorban untuk bangsa dan negara
4) Menjaga kelestarian tanah air Indonesia
5) Mempetaruhkan diri untuk kejayaan bangsa dan negara
6) Mencegah adanya terorisme
7) Mencegah sikap radikalisme
8) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
9) Tidak main hakim sendiri
10) Membela negara sampai titik penghabisan

Page 6
08-01-2014

07-09-2015

Sumber
:
masyarakat.html

http://dickyfh09.blogspot.com/2012/07/optimalisasi-peran-serta-

Optimalisasi Peran Serta Masyarakat Dalam Perwujudan


Keamanan, Dan Ketertiban Masyarakat Di Wilayah Semarang

1.
2.
3.
4.

Pengertian Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis


masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses bagnsa nasional dalam rangkan
mencapai tujuan nasional yang ditandai dengan terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya
hukum serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina, serta
mengembangkan potensi masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menaggulangi segala
bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat.
Bentuk bentuk KEJAHATAN, antara lain:
Kejahatan Konvensional
Kejahatan Trans Nasional
Kejahatan terhadap Kekayaan Negara
Kejahatan yang berimplikasi dengan Kedaulatan Negara
Maka diperlukan adanya sikap kewaspadaan yaitu suatu sikap kepekaan dalam
mengindentifikasi, menganalisa, menilai dengan wujud sikap awas, antisipatif dan kesiapan fisik
untuk mengindentifikasi serta mengantisipasi setiap gangguan yang dapat berupa; halangan,
rintangan, ataupun godaan.
Tugas pokok POLRI terdapat didalam pasal 2 UU No.2 tahun 2002, yaitu:
menjamin ketertiban umum, tegaknya hukum serta terbinanya ketentraman masyarakat guna
mewujudkan kemananan, ketertiban masyarakat dan mendukung tercapainya tujuan
pembangunan nasional .
Teori Fenomena Gangguan Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat atau dikenal dengan
istilah Iceberg Theory (ERNEST HEMINGWAY), dapat dianalisa sebagai berikut:

Page 7
08-01-2014

07-09-2015

Sumber
:
masyarakat.html

1.
2.
3.
4.

http://dickyfh09.blogspot.com/2012/07/optimalisasi-peran-serta-

Potensi gangguan:
rendahnya tigkat pendidikan;
keberagaman;
jumlah penduduk yang banyak dan;
rendahnya tingkat pendidikan.
Strategi penanggulangan: dengan cara PRE EMTIF yaitu adanya peran serta masyarakat yang
lebih banyak atua aktif.

Ambang gangguan:
1. Kerumunan massa;
2.
3.

Keramaian;
Kegiatan masyarakat.
Strategi penanggulangan: dengan cara PREVENTIF yaitu dari polri, pemerintah daerah, dan
masyarakat

1.
2.
3.

Gangguan nyata:
Pencurian;
Perampokan;
Kelompok anarkis;
Strategi penanggulangan: dengan cara PENEGAKAN HUKUM yaitu yang dilakukan oleh
polri dan pemerintah daerah.
Disisi lain kita dapat melihat perbandingan antara jumlah anggota polri dengan jumlah penduduk
dan luas wilayah, yang disajikan dalam tabel berikut:
(data: POLDA Jawa Tengah/ dengan Rens Rata2 tahun 2010 2014, SDM Polri)

Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

Kebutuhan akan rasa aman adalah suatu keadaan bebas dari bahaya yang dirasakan oleh
seseorang. Suatu keadaan dinyatakan aman bila semua orang secara bersama memiliki perasaan
bebas dari bahaya.Dengan demikian perasaan aman dapat dimiliki secara pribadi oleh seseorang,
maupun bisa dirasakan secara bersama oleh semua orang. Perasaan aman pada hakikatnya adalah
kebutuhan dasar bagi setiap orang dan semua orang, bersama dengan kebutuhan dasar yang lain

Page 8
08-01-2014

07-09-2015

Sumber
:
masyarakat.html

http://dickyfh09.blogspot.com/2012/07/optimalisasi-peran-serta-

yaitu terpenuhinya kebutuhan badani manusia seperti sandang, pangan, kesehatan dan kasih
sayang.

Page 8
08-01-2014

07-09-2015

Sumber : http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/272726-upaya-meningkatkanpartisipasi-masyarakat

Perasaan aman yang dimiliki oleh setiap orang dan semua orang dalam wilayah negara
mencakup empat unsur yang menyatu menurutDr. Kusnanto Anggoro, (Tugas dan
tanggungjawab POLRI dalam Harkamdagri) yaitu : Pertama, rasa bebas dari gangguan badani
maupun rohani (security). Kedua, rasa terjaminnya keselamatan terhadap dirinya, miliknya dan
hak-hak serta kehormatannya (safety). Ketiga. rasa terjaminnya kepastian tentang benar dan
salah menurut hukum (surety), dan Keempat, rasa damai, bebas dari kekhawatiran (peace).
Beberapa akademisi mengusulkan ruang lingkup keamanan nasional itu terdiri dari keamanan
insani (human security), keamanan dan ketertiban masyarakat (keamanan publik) stabilitas
dalam negeri (keamanan negara), dan pertahanan negara.
Globalisasi menimbulkan empat kelompok ancaman yang juga dialami oleh masyarakat
Indonesia yaitu: kejahatan transnasional, kejahatan ekonomi, kejahatan kerah putih, dan
kejahatan yang bersumber pada motif-motif ideologi dan politik. Penanganan empat kelompok
ancaman di atas membutuhkan kemampuan teknologi dan ilmu pengetahuan meliputi kejahatan
di sektor publik, kejahatan korporat, kejahatan terorganisir, kejahatan perbankan,kejahatan pasar
modal, kejahatan komputer, kejahatan internet, kejahatan konsumen dan persaingan curang,
kejahatan kartu kredit dan pemalsuan cek, kejahatan bidang asuransi, kejahatan di bidang
kepailitan, kejahatan money laundering, kejahatan penggelapan pajak, kejahatan ekspor fiktif
(untuk mendapat fasilitas kredit murah), kejahatan penimbunan barang kebutuhan rakyat, dan
kejahatan jalanan atau sreet crime.
Ancaman keamanan saat ini di Indonesia terjadi selain dampak dari global, regional dan
nasional juga gangguan keamanan dalam bentuk kejahatan yang bersifat konvensional (ordinary
crimes) dan yang menyangkut kekayaan negara, seperti keuangan negara (korupsi), kekayaan
hasil laut (illegal fishing) dan hasil hutan (illegal lodging), Indonesia tidak lepas dari beragam
kejahatan lintas negara (transnational crimes) dan kejahatan yang bersifat tradisional atau
kejahatan jalanan (street crime). Sedangkan bentuk ancaman yang diantisipasi oleh security
/satpam adalah ancaman kejahatan yang terjadi dilingkungan dimana security melaksanakan
tugasnya yang secara riil merupakan kejahatan tradisional, yang selanjutnya penanganannya
diserahkan ke Polri.

Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat


Kebijakan sebagai suatu pendekatan yang bersifat komprehensif, maka kebijakan
penerapan Polmas, khususnya meningkatkan partisipasi masyarakat guna mengantisipasi
perkembangan sistem keamanan baik yang dipengaruhi oleh perkembangan hukum (peraturan
yang menjadi payung dalam melaksanakan tugas), perkembangan kebijakan otonomi daerah
yang di desentralisasikan kepada bupati sesuai dengan Undang-undangan no 34 tahun 2004 dan
dampak yang di timbulkan oleh perkembangan kejahatan lintas Negara.
Page 9
16-12-2011

07-09-2015

Sumber : http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/272726-upaya-meningkatkanpartisipasi-masyarakat

Menyadari akan tugas Polri kedepan yang begitu komplek, maka Polri mutlak
memerlukan partisipasi publik dalam rangka ikut menjaga kamtibmas. Secara internal polri telah,
sedang melakukan berbagai perubahan salah satunya aspek cultural berupa traspormasi kultural
polri dari militeristik menuju civilian police (kepolisian-sipil), dari dilayani menjadi
melayani, atau perubahan pendekatan perilaku dari antagonis menjadi protagonis. Ini
merupakan perwujudan dari akselerasi transformasi cultural yang menampilkan dua wajah yang
tidak bisa dipisahkan wajah tegas dan wajah humanis. Tegas tidak berarti arogan atau mau
menang sendiri, tetapi harus tampil semakin kuat dan kokoh dalam memberantas dan
menanggulangi para pelanggar hukum. Sedangkan humanis-nya dalam memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat yang membutuhkan berbagai pelayanan kepolisian.
Hal tersebut sesuai dengan salah satu tugas pokok Polri sesuai pasal 100, bab VII tentang
partisipasi masyarakat berupa Setiap orang, kelompok, organisasi politilc, organisasi masyarakat,
lembaga swadaya masyarakat atau lembaga kemasyarakatan lainnya, berhak berpartisipasi dalam
perlindungan, penegakan hak asasi manusia. Dan sesuai dengan Perkap Nomor 7 Tahun
2008 Tentang Pedoman Dasar Strategi Dan Implementasi Pemolisian Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan Tugas Polri, bahwa partisipasi masyarakat terhadap Polri berupa deteksi dini,
peringatan dini, dan memberikan laporan kejadian kepada Polri. Hal ini sesuai dengan
kewenangan yang dimilik polri pasal 14 (f) sebagai koordinasi, pengawasan, dan pembinaan
teknis terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
a) Koordinasi dalam rangka meningkatkan partispasi public seperti pemerintah daerah, DPRD,
Penegak hukum (CJS), tokoh masyarakat / agama dan lainya guna mengantisipasi perkembangan
sistem keamanan yang di tingkat KOD dilaksanakan oleh Kabag Binamitra. Adapun fungsinya
diantaranya :
1) Mengefektifkan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat, dengan
mengikutsertakan tokoh-tokoh masyarakat berkaitan dengan tugas-tugas Polri agar aktif dalam
community policing sehingga terwujud kemitraan polisi dan masyarakat yang didasari kesadaran
bersama dalam rangka menanggulangi permasalahan yang dapat mengganggu keamanan dan
ketertiban masyarakat guna menciptakan rasa aman, tertib dan tentram serta meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang aman, tertib dan
tenteram. Warga masyarakat diberdayakan untuk ikut aktif menemukan, mengidentifikasi,
menganalisis dan mencari jalan keluar bagi masalah-masalah yang menggangu keamanan,
ketertiban dan masalah sosial lainnya. Masalah yang dapat diatasi oleh masyarakat terbatas pada
masalah yang ringan, tidak termasuk perkara pelanggaran hukum yang serius.
2). Menumbuh kembangkan potensi masyarakat, terutama tokoh-tokoh agama dan tokoh
masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda untuk ikut serta membantu tugas-tugas Kepolisian
Page 11
16-12-2011

07-09-2015

Sumber : http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/272726-upaya-meningkatkanpartisipasi-masyarakat

dalam menjaga kamtibmas. Adapun cara yang dapat dikembangan berupa : a) mengintensifkan
kontak person antara petugas dengan warga secara langsung/ tatap muka, atau melalui sarana
komunikasi; b) pemanfaatan sarana media pers cetak maupun elektronik; c) penyelenggaraan
forum komunikasi Polri dan masyarakat.
3).Membentuk team khusus yang beranggotakan dari fungsi-fungsi lain untuk ikut berperan
dalam pembinaan kamtibmas, melalui pemberdayaan polisi simpatik, dalam bentuk kegiatan
sosial serta Bimmas kemitraan.
4). Mengefektifkan kegiatan safari kamtibmas, bekerja sama dengan instansi terkait, tokoh-tokoh
agama, dan tokoh-tokoh masyarakat, serta mass media cetak dan elektronik, di daerah-daerah
secara transparan. Berupa dalam kegiatan olah raga bersama (sepak bola, volly ball, dan lainya)
5). Mengajak masyarakat untuk aktif berperan serta dalam menciptakan keamanan di lingkungan
keluarga, tempat tinggal, dan lingkungan pekerjaan, dengan berpedoman kepada konsep
community policing.
b)Pengawasan, tujuan dari pengawasan guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka
mengantisipasi perkembangan sistem keamanan agar dalam implementasinya tidak bertentangan
dengan peraturan yang berlaku dan sesuai dengan tujuan Polmas, yaitu : Terwujudnya kemitraan
polisi dan masyarakat yang didasari kesadaran bersama dalam rangka menanggulangi
permasalahan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat guna menciptakan
rasa aman, tertib dan tentram serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang aman, tertib dan tenteram, warga
masyarakat diberdayakan untuk ikut aktif menemukan, mengidentifikasi, menganalisis dan
mencari jalan keluar bagi masalah-masalah yang menggangu keamanan, ketertiban dan masalah
sosial lainnya.Masalah yang dapat diatasi oleh masyarakat terbatas pada masalah yang ringan,
tidak termasuk perkara pelanggaran hukum yang serius dalam bingkai community policing.
c)Pembinaan teknis dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat guna mengatisipasi
perkembangan hukum, salah satunya sesuai dengan perkap 07 tahun 2008 tentang Polmas,
berupa : Kegiatan pembinaan partisipasi kelompok intelektual melalui penyelenggaraan forum
ilmiah, diskusi publik, seminar dengan sasaran terwujudnya kemitraan dan kebersamaan
mengantisipasi gangguan kamtibmas (khususnya mengantisipasi kejahatan dimensi baru) dan
masalah sosial sebagai dampak perkembangan/ kemajuan ilmu pengentahuan dan teknologi.

Page 11
16-12-2011

07-09-2015

Sumber : http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/272726-upaya-meningkatkanpartisipasi-masyarakat

Komunitas profesi, hobi, aktifis dan lainnya berupa kegiatan pembinaan komunitas tertentu
(pengemudi, pengojek, pedagang, pengusaha, buruh, petani, nelayan, penggemar sepak bola,
penggemar balap motor/ mobil, LSM, dan sebagainya) melalui metode pendekatan yang tepat
sesuai dengan karakteristik komunitasnya untuk mewujudkan kemitraan, saling percaya antara
petugas dengan warga komunitas sehingga terwujud kebersamaan dalam mengantisipasi
gangguan kamtibmas atau masalah sosial di lingkungan masing-masing.

Page 12
16-12-2011

07-09-2015

You might also like