Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keperawatan Jiwa”.
2.Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Psikososial Pada Masa Dewasa.
3.Untuk lebih memahami tentang Asuhan Keperawatan Psikososial Pada Masa
Dewasa..
D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan metode deskriptif dan
disesuaikan dengan literatur yang digunakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengetian
Masa ini sering disebut adult, masa dewasa, masa dimana usia sudah
berkisar ke angka di atas 21 tahun. Masa dewasa merupakan periode yang penuh
tantangan, penghargaan dan krisis. Selain itu masa dimana mempersiapkan masa
depan, penentu karier dan masa usia memasuki dunia pekerjaan dan masa dunia
perkarieran, masa mempersiapkan punya keturunan dan masa usia matang, masa
penentuan kehidupan, dan prestasi kerja di masyarakat, masa merasa kuat dalam
hal fisik, masa energik, masa kebal, masa jaya dan masa merasakan hasil
perjuangan .Masa dewasa ditandai kemampuan produktif dan kemandirian.
Menurut Prof. Dr. A.E Sinolungan (1997), masa dewasa dapat di bagi dalam
beberapa fase yaitu:
1.Fase dewasa awalFase dewasa awal (20/21-24 tahun), seorang mulai bekarya
dan mulai melepaskan ketergantungan kepada orang lain. Tugas-tugas
perkembangan pada masa dewasa awal yaitu:
• mereka mendapat pengawasan dari orang tua
• mereka mulai mengembangkan persahabatan yang akrab dan hubungan yang
intim di luar
• mereka membentuk seperangkat nilai pribadi
• mereka mengembangkan rasa identitas pribadi
• e.mereka mempersiapkan untuk kehidupan kerja
Teori Havighurst
Teori perkembangan Havighurst telah diringkas dalam tujuh
perkembangan untuk orang dewasa tengah (Havighurst, 1972). Tugas
perkembangan tersebut meliputi:
Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa
Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan
Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan bahagia
Mengembangkan aktivitas luang
Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu
Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia pertengahan
Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.
Tahap-tahap perkembangan
Perkembangan fisiologisPerubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65
tahun. Perubahan yang paling terlihat adalah rambut beruban, kulit mulai
mengerut dan pinggang membesar. Kebotakan biasanya terjadi selama masa usia
pertengahan, tetapi juga dapat terjadi pada pria dewasa awal. Penurunan
ketajaman penglihatan dan pendengaran sering terlihat pada periode ini.
Perkembangan kognitif
Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi kecuali karena
sakit atau trauma. Dewasa tengah dapat mempelajari keterampilan dan informasi
baru. Beberapa dewasa tengah mengikuti program pendidikan dan kejuruan untuk
mempersiapkan diri memasuki pasar kerja atau perubahan pekerjaan.
Perkembangan psikosial
Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat meliputi kejadian
yang diharapkan, perpindahan anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam
pernikahan atau kematian teman. Perubahan ini mungkin mengakibatkan stress
yang dapat mempengaruhi seluruh tingkat kesehatan dewasa.3.Fase dewasa
akhirFase dewasa akhir (41-50/55tahun) ditandai karya produktif, sukses-sukses
berprestasi dan puncak dalam karier. Sebagai patokan, pada masa ini dapat
dicapai kalau status pekerjaan dan sosial seseorang sudah mantap.Masalah-
masalah yang mungkin timbul yaitu:
a.Menurunnya keadaan jasmaniah
b.Perubahan susunan keluarga
c.Terbatasnya kemungkinan perubahan-perubahan baru dalam bidang
pekerjaan atau perbaikan kesehatan yang lalu
Penurunan fungsi tubuhSelain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun
bagi bagi pegawai menghadapi sepi dan masa masamemasuki pensiun. Biasanya
ada PPS ( Post Power Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabat kemudian
tidak, rasanya ada perasaan down sindrom.Faktor – faktor yang mempengaruhi
pengawasan tugas perkembangan ini, individu mengalami PPS. Misalnya
penghalangnya adalah:
Tingkat perkembangan yang mundur
Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan
Tidak ada motivasi
Kesehatan yang buruk
Cacat tubuh
Tingkat kecerdasan yang rendah
Tingkat adaptasi yang jelek
Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi bagi pegawai
menghadapi sepi dan masa masamemasuki pensiun. Biasanya ada PPS ( Post
Power Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabat kemudian tidak, rasanya
ada perasaan down sindromAdanya penyakit kronisTingkat ketidakmampuan
dan persepsi klien pada penyakit dan ketidakmampuan menentukan sampai
mana perubahan gaya hidup akan terjadi.
Tingkat kesejahteraan
Masalah-Masalah
Psikososial1.AnsietasAnsietas adalah fenomena maturasi kritis yang
berhubungan dengan perubahan, konflik, dan penegndalian lingkungan yang
diterima (Haber at al, 1992).2.DepresiDepresi adalah gangguan alam perasaan
yang dimanifestasikan dalam berbagai cara. Walaupun usia yang paling banyak
mengalami depresi adalah usia 24-25 tahun, tapi juga biasa terjadi pada usia
dewasa baya dan mungkin banyak memiliki penyebab (Haber at al, 1992).Dengan
memahami usia/ masa, tahapan hukum dengan ciri-ciri perilaku di masing-masing
tahapan perkembangan perawat sedini mungkin dapat mendeteksi secara dini
langkah/ upaya perawatan apa yang harus dilakukan
Sesuai dengan masa tahapan perkembngan manusia. Bagi perawat pribadi
teori perkembangan manusia dapat dijadikan masukan pribadi berada pada masa
usia tahapan yang mana dirinya pada saat ini maupun pada saat yang akan datang
maupun waktu saat sekarang ini ada perilaku khusus yang yang pernah dilalui.
A.Perubahan P sikologi
Perubahan dilakukan untuk mengetahui masalah keperawatan yang terjadi
pada klien secepat mungkin sesuai dengan keadaan klien. Perubahan
dapat dilakukan dengan beberapa cara yakini ; wawancara, observasi dan menuju
dokumen medik.perubahan ini dilakukan denagan melibatkan keluaraga sebagai
orang terdekat yang mengetahui tentang masalah kesehatan klien. Format
perubahan yang digunakan adalah format perubahan pada klien yang
dikembangkan sesuia dengan keberadaaan klien. Format perubahan yang
dikembangkan minimal terdiri atas:
1. Data dasar
Identitas
Alamat
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku bangsa
C.Intervensi
Dx 1 & 21.
Dx 31.
Menetapkan hubungan saling percaya dan berarti yang meningkatkan
saling pengertian dan perhatian.2.Memfasilitasi proses pengambilan keputusan
yang logisa.Bantu individu dalam mengenali apa masalah-masalahnya dan dengan
jelas mengidentifkasi keputusan yang harus dibuat
Gali
Apa resiko terhadap apa yang timbul dari tidak membuat keputusan
mintalah individu untuk membuat daftar dari semua alternatif atau pilihan yang
mungkin
Bantu mengidentifikasi kemungkinan hasil dari berbagai alternativee.Bantu
individu untuk menghadapi ketakutanf
.Benahi kesalahan informasi
Bantu dalam mengevaluasi alternatif-alternatif berdasarkan pada ancaman
potensial atau actual terhadap keyakinan/ nilai-nilaih.Beri dorongan pada individu
untuk membuat keputusan
Beri dorongan pada orang terdekat individu untuk terlibat dalam keseluruhan
proses pengambilan keputusan.Bantu individu dalam proses menggali nilai-nilai
dan hubungan pribadi yang mungkin mempunyai dampak pada pengambilan
keputusan dukung individu dalam membuat keputusan yang diketahui meskipun
kebutuhan konflik dengan nilai-nilainya sendiria.Rundingkan pemuka agamanya
sendiri dengan aktif yakinkan individu bahwa keputusan sepenuhnya ditangan dia
dan adalah menjadi haknya untuk melakukan demikian
Jangan biarkan orang lain untuk merusak rasa percaya individu dalam
pengambilan keputusannya sendiri kolaborasikan dengan keluarga untuk
mengklarifikasi proses pengambilan keputusan
Dx 41.
Dapatkan riwayat seksual
a) Pola seksual biasanya
b) Kepuasan (individu, pasangan)
c) Penegtahuan seksual
d) Masalah-masalah (seksual, kesehatan)
e) Harapan-harapan
f) Suasana hati, tingkat energy
Kesimpulan
Saran
Di dalam perkembangan dewasa terdapat berbagai masalah yang apabila
tidak diperhatikan maka akan berdampak buruk pada perkembangan dewasa itu
sendiri, sehingga sudah seharusnya perkembangan pada dewasa itu dijadikan
bahan pikiran pada individu,keluarga masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA