You are on page 1of 17

FOTO THORAKS

Mengapa seseorang melakukan pemeriksaan thorax? Karena ingin menegatahui keadaan thorax
dalam dan luar. Kita memeriksa thorax luar dengan inspeksi. Untuk mengetahui bagian dalam
dilakukan pemeriksaan menggunakan foto/pencitraan. Pencitraan tersebut menggunakan sinar x
yang ditemukan Wilhelm Conrad Rontgen.

Sesuatu yang menghalang sinar x maka akan memberikan gambaran putih (opaq)
Sesuatu yang ditembus sinar x akan memberikan gambaran hitam (lucent)

A. FOTO THORAX NORMAL

arcus aorta
costae
pulmo
A.pulmonalis

dextra

jantung

Pada gambar di atas pulmo nampak lucent karena mengandung banyak udara pada alveolinya.
Namun dibandingkan dengan udara di luar tubuh, udara dalam paru memiliki warna lucent yang
lebih rendah. Jika warna lucent paru-paru sama dengan udara luar tubuh maka ada kemungkinan
pnemothorax (thorax memiliki udara) misal saat luka tusuk yg mengakibatkan paru-paru
mengempis, maka di luar paru-paru terdapat udara.
Ukuran jantung dewasa: tidak boleh melebihi setengah diameter interthoracal (CTR: Cardio
Thoracic Ratio)
Ukuran jantung Batita : > setengah (sekitar 0,6 atau 0,7) tetapi jika melebihi ukuran tersebut
maka dicurigai bahwa jantung anak tersebut membesar.

Pemotretan thorax dapat dilakukan dengan 2 cara:


Posteroanterior (PA): sinar dari belakang ke depan
Anteroposterior (AP): sinar dari depan ke belakang.
Menurut penelitian : sumber sinar Rontgen dengan jarak 100 cm, diambil gambar AP dalam
posisi berbaring, ukuran jantung (CTR) normal alah 0,56.
Dalam melihat hasil foto Rontgen harus diperhatikan adanya kelainan2 seperti garis-garis putih,
kabut atau gambaran bulat seperti koin (coin lesion) pada paru-paru. Di Indonesia penyakit paru
seperti TB (Tuberculosis) masih banyak. Cirinya : di paru-paru nampak gambaran seperti awan,
khususnya di bagian apex. Mengapa di bagian apex? Karena vaskularisasi pada bagian apex
relative sedikit, sehingga jika terdapat infeksi mudah berkembang. Tetapi kalau gambaran seperti
awan ada di bawah, bukan merupakan TB. Kecuali pada orang yang lanjut usia, biasanya TB
menyerang paru bagian bawah.

Gambar di atas merupakan foto lateral thorax. Mengapa diperlukan foto lateral? Karena dengan
pemotretan AP maupun PA sesuatu yang di tengah thorax tertutup organ di depannya. Sehingga
terlihat organ mana yang terletak di depan, tengah , maupun belakang cavum thorax.
Tampak adanya retrosternal air space, jika bagian tersebut hilang berarti ada jantung pasien
membesar (cardio megaly).

Saat inspirasi: udara masuk

diafragma mendatar/rendah (ketinggiannya adalah sebesar 10 costae)


3

NB: menghitung costae dari bawah.


Pada orang yang menderita asma biasanya ketinggian diaphragma hingga costae 12.
Orang yang menderita asma jika melakukan inspirasi mudah, tetapi kesulitan untuk
ekxpirasi.

Jantung langsing (Karena diaphragma turun)


Saat ekspirasi: udara keluar

diaphragm melengkung/naik (ketinggian kurang dari 10 costae)

Jantung terlihat membesar

Diaphragma
gelembung gaster

sinus costophrenicus
Warna sinus costophrenicus harus lucent, jika warnanya opaq
maka disana terdapat cairan yang disebut efusi. Jika terjadi
efusi paru maka sinus costophrenicusnya terlihat tumpul.
gambar disamping merupakan emfisema pada paru-paru. Yang
terjadi pada orang yang menderita asma.Di mana jantung
terlihat kecil karena tertekan oleh paru-paru yang mempunyai
tekanan besar. Broncus paru-paru menyempit sehingga udara
tidak bisa keluar dan menekan jantung.
4

Di atas merupakan contoh foto Rontgen yg tidak baik. Foto yang baik sesuai, tidak goyang,dan
penyetelan kV (kilovoltage) tidak terlalu tinggi/rendah.

Gambar kiri terlihat kabur karena

penyetelan kV (kiloVoltage) yang terlalu rendah. Gambar kanan adalah foto ketika pasien yang
difoto posisinya agak miring, sehingga costae terlihat rapat. Tetapi di negara kita tercinta foto
yang seperti ini tetap dipake, karena apa? Harga satu film mahal..(back to economical problem).
Sekarang ini ada teknik foto Rontgen yang menggunakan CR (Computerized Radiography) jadi
yang di belakang/layar bukan film melainkan plat elektronik yang kemudian diproses sehingga
kualitasnya gambar dan pencahayaan baik.

Biasanya pasien yang akan

difoto thorax berada

dalam posisi berdiri, namun

kalau keadaan pasien

sakit

duduk

diperbolehkan..

posisi

upright/tegak), sinar

kanan

merupakan

maka

posisi

(pokoknya
dari belakang (PA).
Sedangkan
thorax

gambar
supine

(pasien

foto

terlentang/tidur),

sinar dari depan (AP). Ini juga

dipakai saat pasien

tidak

berdiri.

mampu

duduk

dan

pada gambar disamping terdapat bulatan (panah


pendek) yang terletak di midclavicular line, ini
bukanlah kanker. Dikatakan kanker jika bulatan
terletak agak di atas (lihat panah panjang)

kanker

mengapa kanker bentuknya bulat, karena sel


kanker berkembang

scr teratur dari suatu titik

menjadi suatu bola.


Kalau TB titik/bulatan berjumlah banyak tersebar
sebesar biji wijen sehingga disebut milliary(kecilkecil). Jika penyebaran TB melalui bronchus, biasanya titik-titik yang tampak di apex kecil-kecil
semakin ke bawah semakin besar titiknya.
B. TUBERKULOSIS PARU
Gambaran klinis

Gejala repiratorik : batuk 2 minggu, hemoptysis, sesak napas, nyeri dada


Gejala sistemik : demam, malaise, keringat malam, anoreksia, BB menurun
Pemeriksaan fisik : adanya kelainan pada lobus superior, suara napas melemah,
ronkhi basah, tanda penarikan paru, difragma dan mediastinum.

Penilaian gambaran radiologi


a. TB paru aktif
Tampak bercak berawan disertai kavitas pada kedua lapangan paru
Jantung : bentuk dan ukuran dalam batas normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak
b. TB paru lama aktif
Tampak bercak berawan pada kedua lapangan paru atas yang disertai kavitas,

bintik-bintik kalsifikasi, garis fibrosis yang menyebabkan retraksi hilus keatas


Jantung : bentuk dan ukuran dalam batas normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak
6

c. TB paru lama tenang


Tampak bintik-bintik kalsifikasi serta garis fibrosis pada kedua lapangan atas paru
Jantung : bentuk dan ukuran dalam batas normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak
d. TB miliar
Terdapat bercak-bercak granulaer pada seluruh lapangan kedua paru
Jantung : bentuk dan ukuran dalam batas normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak

TB paru
C. PNEUMONIA
Gambaran Klinis :
Demam, menggigil
Batuk dengan dahak mukoid atau purulent
Sesak napas
Kadang-kadang disertai nyeri dada
Bagian yang sakit tertinggal saat bernafas, vocal fremitus mengeras, perkusi
redup, auskultasi terdengar ronkhi basah halus, dan menjadi ronkhi basah kasar
saat resolusi
Gambaran radiologi :

Tampak perselubungan homogeny pada lapangan paru atas/tengah/bawah paru

kiri dan kanan


Jantung : bentuk dan ukuran dalam batas normal
7

Kedua sinus dan diafragma baik


Tulang-tulang yang tervisualisasi intak

Pneumonia : tampak perselubungan homogen pada lapangan paru dextra

D. BRONKOPNEUMONIA
Gambaran radiologi :
Tampak bercak infiltrate pada lapangan bawah/tengah paru kiri dan kanan
Jantung : bentuk dan ukuran dalam batas normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak

Tampak bercak infiltrate pada lapangan tengah dan bawah paru


dextra et sinistra.
E. EDEMA PULMONUM
Gambaran radiologi :
Tampak perselubungan perihiliar bilateral yang memberikan gambaran bat

wings appearance
Jantung : bentuk dan ukuran dalam batas normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak

Tampak perselubungan perihiliar bilateral yang memberikan gambaran


bat wings appearance
F. BRONKIEKTASIS
Gejala klinis :
Batuk kronik disertai produksi sputum, sputum terdiri dari 3 lapisan : mukus

saliva- nanah dan jaringan febris


Hemoptysis
Sesak napas
Demam berulang
Sianosis, clubbing finger
Ronkhi basah pada lobus bawah paru

Gambaran radiologis :

Tampak cincin-cincin lusen pada lapangan paru kiri dan kanan yang memberikan

gambaran honeycomb appearance


Jantung : bentuk dan ukuran dalam batas normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak

Tampak cincin-cincin lusen pada lapangan bawah paru sinistra


yang memberikan gambaran honey comb
G. ABSES PARU
Gambaran klinis :
Badan lemah, tidak nafsu makan, penurunan BB, batuk kering, keringat malam,

demam intermitten
Sputum berbau (pada infeksi bakteri anaerob)
10

Suhu tubuh hingga 400C, perkusi pada daerah paru yang terkena redup, suara

nafas bronkial
Jari tabuh

Gambaran radiologi :

Tampak kavitas pada lapangan paru kiri atau kanan dengan dinding tebal, tepi

regular, air fluid level (+)


Jantung : bentuk dan ukuran dalam batas normal
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak

H. EMFISEMA
Gambaran radiologi :
Tampak hiperlusen vaskuler pada kanan atau kiri kedua lapangan paru
Jantung : pinggang jantung ramping
Diafragma kanan atau kiri letak rendah dan mendatar
Costa tampak mendatar
ICS melebar
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak

11

Tampak hiperlusen vaskuler pada kedua lapangan paru


Intercostal space melebar
Costa tampak mendatar
Diafragma letak rendah dan mendatar

I. EFUSI PLEURA
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana cairan terkumpul pada ruang antara lapisan
parietal dan visceral dari pleura, biasanya berisi cairan serosa, namun dapat juga
mengandung bahan lainnya.
Gambaran Klinis :
Sesak nafas
Pemeriksaan fisik ; perkusi pekak, vokal fremitus menurun atau menghilang
Gambaran klinis efusi pleura sesuai dengan penyebabnya masing-masing
Penyebab efusi pleura : pleuritis karena virus, bakteri piogenik, tuberkulosa, fungi
(jamur), parasite, sirosis hati, SLE, RA, gangguan kardiovaskular, emboli
pulmonal, hipoalbuminemia, neoplasma.
Gambaran Radiologi :
Tampak perselubungan homogen setinggi ICS pada hemithoraks kanan atau

kiri yang menutupi sinus, difragma, dan batas kanan dan kiri jantung
Jantung sulit dinilai
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak

12

J. ATELEKTASIS
Gambaran radiologi :
Tampak perselubungan homogen pada lapangan paru kanan atau kiri
Tampak shift trakea dan mediastinum kea rah lesi dan hiperaerasi pada paru

disebelahnya
ICS pada hemithoraks kanan atau kiri
Difragma dan batas jantng kanan atau kiri sulit dinilai

Tampak perselubungan homogen pada lapangan paru dextra dan hiperaerasi


pada lapangan paru disebelahnya
K. PNEUMOTHORAKS
Pneumothoraks adalah akumulasi udara dalam cavum pleura. Pneumototraks terbagi
menjadi :
13

Simple : tidak berhubungan dengan udara di luar atau mediastinum, tidak ada

pergerakan midline
Tension : akumulasi udara dengan tekanan yang progresif dalam cavum pleura
sehingga menyebabkan pergeseran mediastinum dengan kompresi dari paru
kontrolateral dan pembuluh darah besar.

Gambaran klinis :

Nyeri dan sesak napas tiba-tiba


Pemeriksaan fisik : dada asimetris, fremitus menurun atau hilang
Tension pneumothoraks : takikardi, distensi vena jugularis, tidak adanya bunyi

pada paru yang terkena, pergeseran trakea ke paru yang sehat


Open pneumothoraks : tampak luka terbuka pada dinding thoraks disertai gejala
klinis pneumothoraks (nyeri dada, sesak napas)

Gambaran radiologis :

Tampak hiperlusen avaskuler pada lapangan paru kanan atau kiri


Adanya gambaran paru kanan atau kiri kolaps dengan bayangan pleura visceralis
yang jelas terlihat sesuai gambaran pleural white line, dengan shift mediastinum

kearah sisi yang berlawanan


Adanya fraktur pada costa (tidak selalu ada)

L. HIDROPNEUMOTHORAKS
Gambaran radiologi :
Tampak perselubungan homogeny pada bagian basal paru kanan atau kiri setinggi
ICS/ costa. Yang menutupi sinus, diafragma, serta batas jantung kanan/kiri
disertai hiperlusen avaskuler pada bagian atasnya yang memberikan gambaran air

fluid level (+)


Jantung : sulit dinilai
Tulang-tulang yang tervisualisasi intak

14

Tampak perselubungan homogeny pada bagian basal paru dextra setinggi ICS
yang menutupi sinus dan diafragma
M. FLAIL CHEST
Flail chest terjadi ketika segmen dinding dada tidak lagi mempunyai kotinuitas dengan
keseluruhan dinding dada. Keadaan tersebut terjadi karena fraktur iga multiple pada dua
atau lebih tulang iga dengan dua atau lebih garis fraktur.
Gambaran klinis :
Gerakan napas paradox (pada saat inspirasi, dinding dada mengempis, begitu juga

sebaliknya pada saat ekspirasi, dinding dada mengembang)


Sesak napas
Sianosis
Nyeri local berupa nyeri kompresi kiri-kanan atau muka belakang dan nyeri pada
gerak napas.

Gambaran radiologi :

Terdapat gambaran fraktur kosta yang multiple


Terdapat bayangan udara yang terlihat akibat kontusio paru

15

Tampak gambaran fraktur multiple pada costae

16

DAFTAR PUSTAKA
Ilmu penyakit dalam FKUI
Medical mini notes FKUNHAS
https://misc09.files.wordpress.com/2010/01/rad1.doc

17

You might also like