You are on page 1of 35

1. A.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Masjid berasal dari kata sajada, yasjudu, sujudan, masjidun, yang berarti
tempat sujud, tempat shalat, tempat menyembah Sang Khaliq Allah SWT.
Secara lengkap, dalam Buku Imaratul Masajid yang ditulis oleh team yang
dipimpin KH. Drs. Miftah Faridl dan tulisan Drs. Sidi Gazalba dalam Buku
Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, secara umum fungsi dan peranan
masjid adalah

sebagai Pusat Kegiatan Keagamaan dan Ibadah Khusus,

sebagai Landasan Utama Membentuk Ummat, sebagai Lambang Syiar Islam,


sebagai Pusat Dakwah dan Perjuangan, sebagai Tempat Berkumpul dan
Bermusyawarah, sebagai Tempat Pendidikan (Talim), sebagai Tempat
Singgah para Musafir dan Kaum Dhuafa, sebagai Tempat Menerima Tamu
dan Utusan, sebagai Tempat untuk Mengumumkan hal-hal Penting, sebagai
Tempat Baitul Maal, sebagai Pusat Distribusi, sebagai tempat Konsultasi
ummat : meliputi problem keluarga, usaha, masyarakat, soal waris dan
masalah lainnya

Pada masa kekinian, sedikit banyak kita pun mendapati masjid menjalankan
fungsi-fungsi dan peranan seperti yang dicontohkan Nabi saw seperti diurai
diatas. Terlepas dari kualitas yang tercipta, berbagai
TKA/TPA/TQA/madrasah merebak di hampir seluruh masjid yang ada,
pengelolaan pesantren dan asramanya pada umumnya didirikan diawali pada
dasar masjid, sebagian baitul maal wat tamwil/koperasi didirikan juga

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

berbasis kepada masjid, perpustakaan-perpustakaan masjid pun tersedia pada


beberapa masjid sentral, berbagai dakwah dan pengajian tampak cukup ramai
diselenggarakan di berbagai masjid, informasi kegiatan, pendidikan dan
informasi keluarga masih kita dapati di masjid, demikian juga dengan berbagai
aktivitas sosial kemasyarakatan dengan berbagai bentuknya tidak luput
diselenggarakan.

Untuk menjalankan fungsi dan peranannya tersebut, masjid tentu


membutuhkan berbagai sumber daya. Berbagai sumber daya ini biasa didapat
dari Jamaah/ummat dengan berbagai bentuk Infaq seperti Infaq Wajib yang
juga dikenal dengan Zakat Fitrah,Zakat Maal, serta Infaq Sunat seperti
Shadaqah, Hibah, dan Waqaf. Dimana masing-masing terikat Hukum Islam
baik dalam cara perolehan, pengelolaan sampai dengan penggunaannya.

Dalam melakukan pengelolaan terhadap berbagai sumber daya tersebut, yang


paling utama adalah pertanggungjawaban (Akuntabilitas) para pengelola
(dalam hal ini pengurus Dewan Keluarga masjid) mengingat Firman Allah
SWT dalam Al Quran.

Dalam Al Quran Surat Al Anfal, 8 : 27 yang artinya adalah sebagai berikut :


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

`Dalam Q.S. An Nisaa, 4 : 58 disampaikan pula :

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Demikian pula dalam Q.S. Al Baqarah, 2 : 282
Hai orang-orang yang beriman apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan
janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah
mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
bertaqwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau
lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka
hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan
dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang
lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi
yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi
mengingatkan..

dari landasan hukum berdasarkan Al Qur an diatas, kita dapat menyimpulkan


bahwa menjaga dan mempertanggungjawabkan amanah adalah suatu
pekerjaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Penyusunan Laporan
Keuangan sebagai pertanggungjawaban pengelola Masjid mutlak mesti
dilakukan.

Mengingat Masjid adalah lembaga yang memiliki karakter tersendiri dengan


sumber daya yang juga memiliki aturan khusus berdasarkan syariat Islam
maka perlakuan akuntansi yang diselenggarakan untuk menghasilkan laporan
keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan tentu memerlukan perlakuan
yang berbeda dari akuntansi yang biasa dikenal sebagai akuntansi bisnis
konvensional. Dalam pengelolaan dan pertanggungjawabannya diperlukan

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

suatu prinsip-prinsip dan tekhnis akuntansi yang khusus yaitu akuntansi yang
berdasarkan syariah sehingga amanah berdasarkan aturan hukum Islam
tersebut dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara benar, tepat
dan jelas.
Berangkat dari pemahaman tersebut, maka saya berketetapan untuk melakukan
penelitian PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SYARIAH
DALAM MENUNJANG AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN
PADA MASJID.

Identifikasi/Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dimuka dapat dirumuskan permasalahan dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimananakah Sistem Akuntansi Syariah yang diterapkan pada masjidmasjid ?
2. Bagaimanakah akuntabilitas (pertanggungjawaban) Laporan Keuangan
yang biasa terjadi pada masjid-masjid ?
3. Bagaimanakah Peranan Sistem Informasi Akuntansi Syariah terhadap
Akuntabilitas Laporan Keuangan pada Masjid-masjid ?

Maksud dan Tujuan Penelitian


Pada dasarnya penelitian ini dimaksudkan untuk melengkapi pra syarat dalam
menyelesaikan studi penulis pada jenjang S1 Jurusan Akuntansi di STIE
Pasundan Bandung. Selain itu penelitian ini pun dimaksudkan juga sebagai
setetes kontribusi untuk pengembangan akuntansi, khususnya akuntansi
syariah.
Sesuai dengan Rumusan masalah, Tujuan dari penelitian ini adalah :

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

1. Menemukan bukti empiris tentang Sistem Informasi Akuntansi Syariah


yang digunakan Masjid-masjid
2. Menemukan bukti empiris tentang akuntabilitas laporan keuangan masjidmasjid
3. Menemukan bagaimana peranan sitem informasi akuntansi syariah
terhadap akuntabilitas laporan keuangan masjid-masjid

Kegunaan Penelitian
1. Akademis
Bagi Peneliti
Bagi saya selaku peneliti, penelitian ini berguna selain untuk menambah
pemahaman keilmuan juga sebagai penyelesaian studi. Sementara bagi
para peneliti lainnya, penelitian ini dapat menjadi acuan tambahan guna
melakukan penelitian-penelitian khususnya yang berkaitan dengan
akuntansi syariah dan akuntabilitas.
Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan, penelitian ini akan dapat memberikan tambahan
referensi guna pengembangan ilmu, pengajaran, praktek dan kurikulum
pembelajaran akuntansi.
Bagi organisasi IAI
Bagi organisasi IAI, paling tidak dapat memberikan penguatan akan proses
perbaikan atas konsep-konsep akuntansi syariah yang telah mulai banyak
dikembangkan.

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

2. Operasional
Bagi Pengurus Masjid
Bagi pengurus Masjid/Dewan Keluarga Masjid, penelitian ini dapat
menjadi evaluasi

atas praktek-praktek pengelolaan keuangan masjid

selama ini dan sebagai masukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan


sistem

informasi

akuntansi

Masjid

sehingga

dapat

mempertanggungjawabkan amanah yang diemban dengan lebih akuntable.

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

2. B. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS


1. Kerangka Pemikiran
Masjid adalah lembaga yang mengelola berbagai sumber daya yang dititipkan
umat guna kesejahteraan masyarakat. Titipan sumber daya yang ditipkan umat
kepada para pengelolanya baik itu berupa infaq wajib maupun infaq sunnat
tentu tidak dapat dilepaskan dari aturan main hukum Islam, aturan syariah
Islam yang menyertainya.
Syariah merupakan pedoman yang digunakan oleh umat Islam untuk
berperilaku dalam segala aspek kehidupan (Triyuwono, 1996 : 10)

Karena itulah kemudian Triyuwono (1996 : 6) mulai menggoyang dominasi


anggapan sebagian besar akuntan dan para peneliti bahwa akuntansi adalah
sebagai ilmu pengetahuan dan praktek yang bebas nilai (value-free). Keadaan
semacam ini semakin kuat karena adanya kecenderungan perilaku masyarakat
yang terbawa arus era informasi dan globalisasi.
Pada era informasi dan globalisasi dalam bidang akuntansi ada upaya
harmonisasi praktek-praktek akuntansi. Hal ini berarti ada kehendak untuk
memberlakukan praktek-praktek akuntansi secara seragam seluruh dunia.
Kasus ini mengundang reaksi banyak kalangan, sehingga muncullah
pandangan-pandangan yang pro dan kontra.

Mereka yang berpandangan

kontra mengecam bahwa tindakan untuk melakukan harmonisasi merupakan


tindakan pelecehan terhadap nilai-nilai lokal. Mereka justru melihat bahwa
sebetulnya akuntansi adalah suatu bentuk pengetahuan dan praktek yang

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

banyak ditentukan lingkungannya (non value-free).

Bahkan ada yang

mengatakan akuntansi adalah anak yang lahir dari budaya setempat.


Pandangan kedua, memang secara eksplisit menolak pandangan pertama yang
bersifat fungsionalis dan positivistik, kalau ditelusuri ke belakang akar
pemikirannya berasal dari August Comte.
reduksionis,

yaitu

menghilangkan

Pemikiran ini memiliki sifat

kandungan

nilai

yang

seharusnya

terkandung dalam ilmu pengetahuan dan praktek akuntansi. Keringnya nilai


ini menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan tatanan sosial masyarakat.

Berpijak dari kasus tersebut serta adanya aturan hukum Islam yang menyertai
sumber daya keuangan masjid seperti diurai sebelumnya, bentuk akuntansi
menurut Muhammad dalam makalah berjudul Penyesuaiaan Teori Akuntansi
Syariah: Perspektif Akuntansi Sosial dan Pertanggungjawaban, dinyatakan
hendaklah

bentuk

akuntansi

itu

berwajah

humanis,

emansipatoris,

transendental dan teleologikal. Itulah yang kemudian dikenal dengan


Akuntansi Syariah.

Lebih jauh Triyuwonon menguraikan, Nilai hunanis akuntansi syariah yakni


untuk memuliakan manusia atau mengembalikan manusia kepada fitrahnya
yang suci. Yang diharapkan dapat mendorong perilaku manusia, sehingga
manusia semakin kuat kesadaran tentang hakikat dirinya.
Emansipatoris berarti bahwa tidak ada lagi berlaku bentuk dominasi atau
penindasan dari satu pihak kepada pihak lain. Dengan kata lain, informasi
yang diberikan oleh akuntansi syariah adalah berupa pembebasan dan tertuju

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

kepada semua pihak serta tidak menyepelekan pihak lain, yakni berdiri pada
posisi yang adil.

Oleh karena akuntansi syariah dibangun berdasarkan Islam, maka nilai


transendental akuntansi syariah terlihat jelas. Hal ini merupakan indikasi
yang kuat bahwa akuntansi syariah tidak semata-mata instrumen yang bersifat
profan, tetapi juga sebagai instrumen yang melintas batas profan. Dengan
demikian, yang selama ini akuntansi dikenal sebagai alat pertanggungjawaban
kepada pemilik perusahaan, maka akuntansi syariah adalah lebih dari itu,
yaitu pertanggungjawaban kepada stakeholders dan Tuhan. Dengan sifat ini,
maka seseorang yang terlibat dalam suatu aktivitas akuntansi akan tunduk dan
pasrah terhadap kehendak Tuhan (etika Syariah).

Triyuwono dan Gaffikin menyatakan Akuntansi syariah sebagai :


The fundamental aim of the shariate accounting knowledge is not only to
reflect ethical reality in an acurate manner, but also guide the creation of
reality which is based on the shariate values. This sort of reality is unique as
it is the one which binds individuals to divine networks(divine social
laws)which also brings about self-consciousness of the individuals to worship
only God through obeying or living harmoniously with the divine networks.
This means that the shariate accounting knowledge consists of value which
attempt to emancipate individuals from a false reality, that is the reality which
may enslave the individuals or may make them far from their real nature as
vicegerent of God on earth (khalifatullah fil ardg) whose duty is to
disseminate mercy for all creatures in the form of worship (1996 : 20)
Shahata menjelaskan kemungkinan keberadaan Akuntansi Syariah sebagai
berikut :
Postulat, standar, penjelasan dan prinsip akuntansi yang menggambarkan
semua hal karenanya secara teoritis akuntansi memiliki konsep, prinsip dan
tujuan Islam dan semua ini secara serentak berjalan bersama bidang ekonomi,
sosial, politik, ideologi, etika yang dimiliki Islam, kehidupan Islam dan

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

keadilan dan hukum Islam. Dan Islam adalah suatu program yang memiliki
bidang-bidang ekonomi, sosial, politik, ideologi, manajemen, akuntansi dan
lain-lain. Kesemua ini adalah satu paket yang tak bisa dipisah.
Hal ini menguatkan dukungan bahwa akuntansi merupakan keutuhan entitas
informasi yang tidak bebas nilai, tetapi merupakan keutuhan entitas informasi
yang sarat nilai. Satu hal yang penting yang dapat dikaji dari ayat 282 surat Al
Baqarah adalah adanya perintah dari Allah kepada kita untuk menjaga
keadilan dan kebenaran didalam melakukan setiap transaksi. Lebih dalam
perintah

ini

menekankan

pada

kepentingan

pertanggungjawaban

(accountability) agar pihak yang terlibat dalam transaksi itu tidak dirugikan,
tidak menimbulkan konflik dan adil.

Di samping itu manusia diciptakan dengan memiliki peran ganda yakni


khalifah dan abdullah (wakil dan hamba). Dalam menjalankan peran tersebut
tentu manusia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Pemberi peran.
Gambaran ini merupakan pijakan akuntansi juga, yakni dimensi akuntabilitas
merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dari Laporan Keuangan
berdasarkan syariah. Cakupan dimensi pertanggungjawaban dalam akuntansi
syariah tidak hanya pertanggungjawaban atas uang (financial) yang
digunakan dalam kegiatan akan tetapi pertanggungjawaban ini harus mampu
meningkatkan

tanggungjawab

secara

horizontal

dan

vertikal.

Pertanggungjawaban horizontal kepada masyarakat, pemerintah dan kepatuhan


pada peraturan. Sementara pertanggungjawaban vertikal adalah tertuju pada
transendensi aktivitas (financial dsb) kepada Tuhan.

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Sementara itu, Gray, owen dan Maunders (1991 : 6) mendefinisikan


akuntabilitas sebagai : the onus, requirement or responsibility to provide an
account (by no means necessarily a financial account) or reckoning of action
for which one is held responsible (1987,2)

Pertanggungjawaban tersebut diuraikan dalam laporan keuangan yang dapat


dipertanggungjawabkan

secara

syariah.

Laporan

keuangan

yang

akuntabilitasnya tidak diragukan.

Ikatan Akuntan Indonesia, dalam PSAK N0.1 menyatakan bahwa Laporan


keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba/rugi, laporan


perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti,
misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral laporan
Keuangan.

Untuk meningkatkan accountabilitas Laporan Keuangan Masjid, kita dapat


melihat rujukan dari Parker Lee yakni :
1. Mengintegrasikan antara data keuangan dan non keuangan
2. Penilaian terhadap hasil yang bersifat keuangan dan non keuangan dengan
membandingkannya dengan tujuan yang ingin dicapai
3. Memperluas

ruang

lingkup

tanggung

jawab

mencakup

masyarakat/lingkungan

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

4. Laporan menyangkut nilai kepatuhan perusahaan pada peraturan


pemerintah dan standar akuntansi

2. Hipotesis
Atas dasar pengkajian tersebut maka saya menetapkan hipotesis bahwa Sistem
Informasi Akuntansi Syariah

menunjang

akuntabilitas laporan

keuangan pada masjid

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

3. C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif analitis dan
pendekatan studi kasus. Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah
atau fenomena yang sedang terjadi. Pendekatan studi kasus digunakan karena
peneliti hanya akan memperlakukan permasalahan dan keadaan dari objek
penelitian sebagaimana adanya.

2. Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih,
dikelompokkan menjadi :
1. Variabel Independen

variabel penelitian dapat

Yakni Sistem Informasi Akuntansi Syariah. Sebagai Variabel Independen,


SIA Syariah dianggap menyebabkan, mempaengaruhi atau menghasilkan
suatu akibat bagi Variabel Dependen.
2. Variabel Dependen
Yakni Akuntabilitas Laporan Keuangan.

Sebagai Variabel dependen,

Akuntabilitas Laporan Keuangan adalah variabel yang bergantung atau


dipengaruhi variabel independen.

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Definisi

Aspek-

Sifat

Instru-

Data

men

Indikator
Variabel

Konseptual

Aspek
1. Meningkatkan Informasi

Informasi yang tepat guna


Informasi terpercaya
Informasi tepat waktu
Q

Suatu komponen organisasi


yang

mengumpulkan,

menggolongkan, mengolah,
Independen (X):
SIA Syariah

menganalisa

dan

mengkomunikasikan

2. Meningkatkan sistem internal Menjaga kekayaan dan catatan


kontrol

sistem

pengendalian

Mengecek ketelitian dan keandalan

intern

data akuntansi

informasi keuangan yang

Mendorong Efisiensi

relevan serta berdasarkan


aturan

hukum

organisasi

Mendorong dipatuhinya kebijakan

Islam

manajemen dan syariah

(Syariah Islam).

O
R
D
I
N
A
L

U
E
S
T
I
O
N
E
R

3. Dapat menekan biaya tata


usaha
Dependen (Y) :

Keterjaminan akan

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

Mengintegrasikan

antara

data Dapat diuji kebenarannya

15

Relevan

keuangan dan non keuangan

Penilaian terhadap hasil yang Dapat dibandingkan


bersifat

kebenaran pernyataan
Akuntabilitas
Laporan
Keuangan

informasi keadaan
kekayaan, hutang, modal,
pendapatan dan biaya suatu
lembaga pada suatu periode
tertentu

keuangan

dan

non

keuangan

dengan

membandingkannya

dengan

U
R

tujuan yang ingin dicapai


Memperluas
tanggung

lingkup Dapat dipahami

ruang
jawab

mencakup Pertimbangan yang sehat

masyarakat/lingkungan
Laporan
kepatuhan

menyangkut
perusahaan

Kelengkapan
nilai Jujur
pada Substansi mengungguli bentuk

peraturan pemerintah dan standar Netral


akuntansi syariah

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

I
N
A
L

E
S
T
I
O
N
E
R

3. Rancangan Pengujian Hipotesis


Untuk menguji hipotesis penelitian, diperlukan uji statistik yang diharapkan dapat
meningkatkan kecermatan dalam membuat kesimpulan mengenai hubungan antar
variabel yang diamati
Kerangka uji Hipotesis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Kondisi SIA Syariah
Laporan Keuangan
Masjid yang ada

VARIABEL BEBAS
Analisis
Sistem Informasi

Kondisi Akuntabilitas
Laporan Keuangan
masjid yang ada

VARIABEL TERIKAT
Analisis
Akuntabilitas Laporan

TEORI DAN ALAT ANALISIS

Sedangkan rumusan hipotesis penelitian yang dijalankan dalam hipotesis statistik


adalah sebagai berikut :
Ho

: Sistem Informasi Akuntansi Syariah tidak berperan dalam


menunjang akuntabilitas laporan keuangan masjid

Ha

: Sistem Informasi Akuntansi Syariah berperan dalam menunjang


akuntabilitas laporan keuangan masjid

Hipotesis statistiknya
Ho

: r =0

Ha

: r =0

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

4. Jenis data, Sumber data


Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif
serta terdiri dari data primer.
Data primer diambil langsung dari para pengelola Masjid/Dewan Keluarga Masjid
yang terdiri atas
Gambaran umum Masjid
Kriteria pengurus beserta job deskripsinya
Aktivitas Masjid
Sumber-sumber pendanaan Masjid
Penganggaran
Sistem informasi akuntansi syariah yang digunakan
Laporan Keuangan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
Data hasil wawancara
Data hasil pengamatan langsung
5. Responden
Yang menjadi responden adalah Bendahara dan staf yang berkaitan langsung
dengan pengelolaan sumber daya masjid serta para jamaah yang teridentifikasi
sebagai donatur yang cukup signifikan.

6. Teknik pengumpulan Data


Untuk mengumpulkan data digunakan beberapa tekhnik yakni :
Tekhnik Studi Literatur, yaitu dengan mempelajari berbagai hal yang berkaitan
dengan pengelolaan masjid dan akuntansi khususnya akuntansi nirlaba.
Survey, yaitu dengan menggunakan Questioner sebagai media survey.
Digunakan

untuk

mengukur

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

gejala-gejala,

sehingga

tidak

perlu

15

memperhitungkan hubungan antara variabel-variabel karena metode ini hanya


menggunakan data

yang ada untuk pemecahan masalah.

Survey dapat

memberikan manfaat untuk tujuan-tujuan deskriptif, membantu dalam hal


membandingkan kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya.
Tekhnik Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
jmaah, staf serta bendahara yang tengah melakukan aktivitas pengelolaan
sumber daya masjid
Tekhnik Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara kepada jamaah, staf
dan bendahara DKM untuk mendapatkan informasi.

7. Teknik Pengolahan dan Analisa Data


Teknik pengolahan data dilakukan melalui tahap sebagai berikut :
1. Mengolah setiap jawaban pertanyaan dari kuesioner yang disebarkan untuk
dihitung frekuensi dan prosentasenya
2.

diambil pasangan data yang akan diteliti sehingga jika banyaknya sampel
sebesar n, didapat I
(X1Y1)(X2Y2)
dalam arti :
X1 = SIA Syariah
Y1 = Akuntabilitas Laporan Keuangan Masjid
Jadi dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen (X) adalah SIA
Syariah dan Variabel dependen (Y) adalah Akuntabilitas Laporan Keuangan
Masjid.

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

3. Menentukan skala / bobot masing-masing alternatif jawaban. Jenis pertanyaan


yang diajukan kepeda responden bersifat tertutup tentang pendapat responden
mengenai SIA syariah dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Masjid.
4. Menguji hipotesis dengan menggunakan test statistik yaitu dengan
menggunakan koefisien korelasi rank Spearman yang bersimbol r dengan
rumus :

r s = 1 - 6 di2
n3 - n
dalam arti :
rs

= Koefisien Korelasi Rank Spearman

di

= Selisih rangking data variabel x dan y

= Banyaknya sampel

(siegel, 1994 ; 253)

Apabila dalam penelitian terdapat rangking yang sama untuk kedua variabel
(variabel X dan Variabel Y), maka dalam menghitung rs, harus memperhatikan
faktor-faktor koreksi yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :

T = t3 - t
12

Dimana :
T

= Koreksi nilai yang sama

= Jumlah ranking yang sama

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

(Siegel, 1994 ; 256)

Berdasarkan faktor koreksi diatas maka rs dihitung dengan menggunakan rumus


sebagai berikut :

rs = x2 + y2 - di2
2 2
x
y2
Dimana

x2 = n3 - n - Tx
12
y2

= n3 - n
12

- Ty

(Siegel, 1994 ; 256 257)


Mengenai arah taksiran korelasi didasarkan pada pendapat Winarno Surachmad dalam
bukunya pengantar ilmiah yang digambarkan sebagai berikut :

Koefisien Korelasi
Sampai 0.20

Tafsiran Koefisien
Korelasi yang rendah sekali

0,20 0,40

Korelasi rendah tapi ada

0,40 070

Korelasi yang sedang

0,70 0,90

Korelasi tinggi

0,90 1,00
Korelasi tinggi sekali
Tabel 2 Korelasi antar Variabel (Winarno Surachmad 1985, 302)
Untuk pengujian tingkat signifikansi r digunakan uji t dengan menggunakan rumus

= rs N - 2
1 r2

Untuk hasil r = positif


Jika r (hitung) < r (tabel) maka hipotesis (H1) diterima

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Jika r (hitung) > r (tabel) maka hipotesis (H1) ditolak


Untuk hasil r = negatif
Jika r (hitung) < r (tabel) maka hipotesis (H1) diterima
Jika r (hitung) > r (tabel) makahipotesis (H1) ditolak

Dalam penyusunan ini digunakan dalam taraf nyata sebesar 0, 05 atau dengan tingkat
kepercayaan 95 %, sehingga dapat diketahui apakah hipotesis diterima atau ditolak.
Untuk mengetahui sampai sejauh mana peranan SIA syariah dalam menunjang
Akuntabilitas Laporan Keuangan Masjid digunakan rumus determinan sebagai
berikut:

D = rs2 x 100%

Akhir dari pengujian statistiki ini dapat ditarik kesimpulan mengenai korelasi peran
SIA Syariah dalam menunjang Akuntabilitas Laporan Keuangan Masjid.

OBJEK DAN LOKASI PENELITIAN


Objek Penelitiannya adalah Sistem Informasi Akuntansi Syariah dan Laporan
Keuangan pada masjid-masjid yang dipandang sebagai masjid central di Bandung
yaitu Masjid Pusdai Jawa Barat, Masjid Agung Bandung, Masjid Istiqomah, Masjid
Al Ukhuwah Balaikota Bandung, Masjid Salman ITB, Masjid Daarut Tauhid.
Masjid-masjid ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa masjid-masjid tersebut
merupakan masjid-masjid sentral yang memiliki aktivitas dan jamaah yang cukup
besar.

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Selain itu keterjangkauan tempat dan keterbatasan sumber daya yang relatif bisa
diupayakan peneliti menjadi bagian dari pertimbangan yang tidak bisa peneliti
kesampingkan.

WAKTU PELAKSANAAN

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dimulai dari awal Bulan September
sampai dengan Bulan November 2002. Rentang waktu yang direncanakan ini
mengingat diperlukannya berbagai proses administrasi, admininistrasi perizinan,
pelaksanaan pengumpulan data, analisis dan penulisan yang mesti
dilakukan.DAFTAR PUSTAKA

Al Qur an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, C.V. Jaya Sakti
Surabaya, Edisi Baru Revisi terjemah Juli 1989

Abdul Mujieb, Mabrun Tholhah, Am Syofiah, Kamus Istilah Fiqih, Pustaka Firdaus,
Jakarta, 1994

Cecep Syarif Yogaswara, Makalah Peranan Informasi Akuntansi Piutang Terhadap


Efektifitas Pengendalian Intern Piutang, Stiepas, Bandung, 2002

Cecep Syarif Yogaswara, Proposal Skripsi, Peranan Sistem Pengawasan Intern


Perusahaan dalam menunjang efektifitas pengendalian Gaji, Stiepas, Bandung ,2002

Citra Yuliandari, Proposal Skripsi, Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam


Menunjang Efektifitas Pengendalian Pendapatan Jasa Telepon, Stiepas, Bandung,
2002

Choiruddin Hadhiri SP,

Klasifikasi Kandungan Al Qur an, Gema Insani Press,

Jakarta, 1993

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Dwi cahyono, Azizul kholis, Bambang Satriawan, Penerapan akuntansi Syariah dan
akuntabilitas Keuangan pada Masjid-Masjid (studi kasus di masjid-Masjid Kotamadya
Semarang, Proceeding Simposium nasional II Sistem Ekonomi Islam, Yogyakarta, 13
14 Maret 2002, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam fakultas
Ekonomi Universitas Islam Indonesia dan Bank Indonesia

Hertanto Widodo, Ak, M.Asmeldi Firman, Ak, Dwi Hariyadi, Ak, Rimon
Domiyandra, Ak, Panduan Praktis Operasional Baitul Mal Wat Tamwil (BMT, Mizan,
Bandung, 1999

Husein Umar, SE,MM,MBA,Drs, Riset Akuntansi, PT Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta, 1998

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 1999 Buku
Satu dan Dua, Salemba Empat, Jakarta, 1999

Iwan Gunawan, Proposal Skripsi, Stiepas, Bandung, 2002

Iwan Triyuwono, Sinergi Oposisi Biner, Formulasi Tujuan Dasar Laporan Keuangan
Akuntansi Syariah, Proceeding Simposium nasional II Sistem Ekonomi Islam,
Yogyakarta, 13 14 Maret 2002, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi
Islam fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dan Bank Indonesia

Miftah Faridl, KH, Dr, dkk, Imaratul Masajid : Pembinaan Masyarakat Muslim

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

melalui Kemakmuran Masjid-masjid, Yayasan Silaturahmi Bandung-MUI Kodya


Bandung, Bandung, 1996

Muhamad, Penyesuaian Teori Akuntansi Syariah : Perspektif Akuntansi Sosial dan


Pertanggungjawaban, Proceeding Simposium nasional II Sistem Ekonomi Islam,
Yogyakarta, 13 14 Maret 2002, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi
Islam fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dan Bank Indonesia

Muhammad Yajid Kalam, Leaflet Panduan Zakat, Gerakan Pemuda Ansor PAC.
Regol Kota Bandung, Bandung, 2000

Muhammad Yajid Kalam, Konsep Pedoman Akuntansi Baitul Maal wal Muawanah
Koperasi wira Usaha Nasional (BMM-Kowina) Jawa Barat, Bandung, 2002

Nur Hidayat, Urgensi laporan Keuangan (Akuntansi Syariah) dalam Praktik Ekonomi
Islam, Proceeding Simposium nasional II Sistem Ekonomi Islam, Yogyakarta, 13 14
Maret 2002, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia dan Bank Indonesia

Sumarsana, Skripsi Analisis Kemungkinan Penerapan Akuntansi Dana Pada


Pengelolaan Keuangan Gereja (suatu survey terhadap Gereja-gereja di Bandung),
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi,, Unpad, Bandung, 1999

Sidi Gazalba, Drs, Mesjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, Pustaka Al Husna,
Jakarta, Cetakan keenam, 1994

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Wendi Ramdan Wahyudi, Skripsi analisis Penerapan Akuntansi Dana Pada


Universitas Padjadjaran, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Unpad, Bandung,
1999

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

OUTLINE

ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Syariah
2.1.1. Pengertian Sistem dan Informasi
2.1.2. Pengertian Sistem Akuntansi
2.1.3. Pengertian Syariah
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Syariah
2.1.6. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Syariah
2.1.7. Prosedur SIA syariah
2.1.8. Aspek-aspek SIA Syariah

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

2.2. Pengertian Akuntabilitas


2.2.1. Pengertian Akuntabilitas
2.2.1.1.

Tujuan Akuntabilitas

2.2.1.2.

Aspek-aspek Akuntabilitas

2.2.1.3.

Sifat-sifat Akuntabilitas

2.2.2. Pengertian Laporan Keuangan


2.2.2.1.

Tujuan Laporan Keuangan

2.2.2.2.

Aspek-aspek Laporan Keuangan

2.2.2.3.

Sifat-sifat Laporan Keuangan

2.2.3. Akuntabilitas Laporan Keuangan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN


3.1. Objek Penelitian
3.1.1. Sejarah Singkat Masjid
3.1.2. Struktur Organisasi Masjid
3.1.3. Kegiatan umum Masjid
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Metode yang digunakan
3.2.2. Operasionalisasi Variabel
3.2.3. Jenis dan Sumber Data
3.2.4. Populasi dan Sampel
3.2.5. Teknik Pengumpulan Data
3.2.6. Teknik Pengolahan Data

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
1. Kegiatan Masjid
2. Struktur Organisasi
3. Bendahara/Keuangan Masjid
4. Sistem Informasi Keuangan Syariah
5. Dokumen-dokumen yang digunakan
6. Sistem dan Prosedur Pencatatan Keuangan
7. Akuntabilitas
2. Pembahasan
1. Pelaksanaan Sistem Akuntansi Syariah
2. Pelaksanaan Akuntabilitas
3. Peranan Sistem Akuntansi Syariah dalam menunjang Akuntabilitas
Laporan Keuangan Masjid

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
A. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Identifikasi / Rumusan Masalah

Maksud dan Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

B. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Kerangka Pemikiran

Hipotesis

12

C.METODE PENELITIAN

13

Desain Penelitian

13

Operasionalisasi Variabel

14

Rancangan Pengujian Hipotesis

16

Jenis dan Sumber Data

17

Responden

17

Teknik Pengumpulan Data

17

Teknik Pengolahan dan Analisa Data

18

Objek dan Lokasi Penelitian

21

Waktu Penelitian

22

DAFTAR PUSTAKA
OUTLINE

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SYARIAH


DALAM MENUNJANG AKUNTABILITAS
LAPORAN KEUANGAN PADA MASJID
(Suatu Survey pada Masjid-Masjid di Kota Bandung)

PROPOSAL
Ditulis sebagai salah satu syarat melaksanakan penelitian
Sebagai Tugas Akhir Studi Akuntansi jenjang S1

Oleh :
Muhammad Wahyudin
9850300076
S1/Akuntansi/VIII/B

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN


BANDUNG

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

2002
KATA PENGANTAR

Fungsi akuntansi pada hakekatnya diterapkan oleh semua unit dalam kegiatan
masyarakat (Abdullah Shahab, S.E.Ak. dalam buku Accounting Principles), sehingga
akuntansi tidak hanya menjadi milik perusahaan komersial, tetapi akuntansi juga
merupakan milik semua organisasi.

Akuntansi harus dapat mengakomodir

pertanggungjawaban berbagai organisasi dalam memanfaatkan sumberdaya yang


dikelolanya.

Termasuk Organisasi Masjid.

Organisasi yang tidak melandaskan

aktivitasnya untuk memperoleh laba ekonomis. Organisasi yang

dimiliki secara

kolektif, bukan milik per individu.

Dalam berbagai institusi, baik itu dalam institusi pendidikan formal maupun informal
bisa dikatakan kita semua tidak banyak menerima pembahasan tentang akuntansi yang
didesain untuk organisasi-organisasi nirlaba dan berlandaskan syariah.

Padahal

realita ditengah-tengah kehidupan masyarakat kita Masjid merupakan organisasi yang


selalu ada, yang hidup dan berkembangnya dari, oleh dan untuk ummat. Dimana
masjid juga memiliki berbagai keunikan dan kekhasan atas karakternya. Terutama
berkaitan dengan sumber daya yang diamanatkan umat untuk dikelola para pengurus
DKM guna kesejahteraan masyarakat. Yang oleh karenanya mau tidak mau para
pengurus DKM harus mempertanggungjawabkan amanah tersebut.

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Pandangan itulah yang membulatkan tekad penulis untuk berupaya meneliti mengenai
Peranan Sistem Informasi Akuntansi Syariah dalam menunjang akuntabilitas Laporan
Keuangan. Sehingga akhirnya muncullah proposal penelitian ini.

Namun demikian proposal penelitian ini tentu tidak akan pernah dapat penulis
rampungkan sebagai sesuatu yang layak,

jika saja Allah tidak memberikan

kesempatan kepada penulis untuk berkarya, juga jika tidak ada bantuan yang sangat
berarti dari keluarga, dari kawan-kawan senasib, sindiran banyak dosen juga dari
para penulis buku yang dijadikan referensi dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya, bila proposal ini dapat menjadi awal manfaat bagi banyak kalangan dan
menjadi sebab bagi kita untuk mendapatkan pahala dari yang Maha Kuasa tentu
merupakan suatu penghargaan yang tak terhingga bagi penulis. Tetapi bila proposal
ini tidak memberikan arti apa-apa, masukan dan kritikan yang membangun tentu tak
kalah berharganya untuk dapat memperkaya kita semua atas ilmu yang dapat menjadi
manfaat bersama ini.

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

Proposal Penelitian/Peranan SIA Syariah


Dlm Menunjang Akuntabilitas Lap. Keu. Pada Masjid

15

You might also like