Professional Documents
Culture Documents
KP C
KELOMPOK 10
PEMBUATAN SEDIAAN INFUS NaCl ISOTONIS 0,9%
SEBANYAK 100 ml
Anggota :
Mardatilla AP
1110320
Lidya Christy L
1110339
1110345
Laila Nur H
1110347
Topik
Tujuan:
1.
2.
sterilisasinya.
Membuat sediaan bebas pirogen.
I. PRAFORMULASI
1. Tinjauan farmakologi bahan obat
Indikasi:
- Sebagai elektrolit yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
cairan tubuh dan pengaturan defisiensi dari Na+ dan Cl-. (Martindale
28th ed p 635)
Kontraindikasi:
- Penderita penyakit hati, edema pada paru-paru, menurunnya fungsi
ginjal. (Martindale 28th ed p 635)
Efek Samping :
- Hipernatremia yang berlanjut pada dehidrasi otak (bila serius),
nausea, vomiting, diare, takikardia, haus, mengantuk. (Martindale
28th ed p 635)
2. Tinjauan sifat fisikokimia bahan obat
a. Kelarutan:
1: 2,8 dalam air
1: 2,7 dalam air mendidih
1: 10 dalam gliserol
Sedikit larut dalam alkohol
Praktis tidak larut dalam etanol 95%
(Martindale 28th ed p 635)
b. Stabilitas
Terhadap cahaya : tidak stabil terhadap cahaya. (Martindale 28th ed p
c.
635)
Terhadap suhu : stabil terhadap suhu panas dan pada pemanasan akan
2 | L a b o r a t o r i u m Te k n o l o g i s e d i a a n S t e r i l 2 0 1 3
II. FORMULASI
a. Permasalahan dan penyelesaian
Sediaan steril volume besar tidak ada pasien
Solusi : tambahkan norit 0,1 % pada saat pembuatan agar terbebas dari
pirogen, dimana norit akan dipisahkan dari larutan dengan cara disaring,
sediaan bebas pirogen
NaCl tidak stabil pada suhu yang sangat tinggi
Solusi : serbuk NaCl disterilkan dengan oven suhu 1800C
Terjadi pemisahan partikel kaca dari gelas, jika larutan NaCl dimasukkan
dalam wadah gelas / kaca tertentu
Solusi : digunakan wadah plastik / gelas yang cocok sehingga tidak terjadi
pemisahan partikel kaca, sediaan harus jernih dan bebas dari partikel yang
melayang karena partikel tersebut dapat menimbulkan masalah serius.
b. Formulasi yang akan dibuat
Tulislah sebanyak mungkin formula yang anda dapat dari pustaka,
kemudian pilih salah satu yang terbaik atau buat formula sesuai sifat
fisikokimia bahan aktif dengan penambahan bahan pembantu yang sesuai!
1. (Formularium Nasional Indonesia ed III hal 29)
R/
NaCl
0,9 %
Aqua pro injeksi
ad 100 ml
2. (Formularium Indonesia ed III)
R/
NaCl
0,9%
Norit
0,1%
Aq pro injeksi
ad 100 ml
3 | L a b o r a t o r i u m Te k n o l o g i s e d i a a n S t e r i l 2 0 1 3
Komponen
Bahan
Bobot/volume
Fungsi
1.
NaCl
1,35 g
Bahan aktif
Norit
0,15 g
3.
Aqua pro
injeksi
Ad 150 ml
Untuk
menyerap
mikroorganis
me
Pelarut
Cara
Sterilisa
si
Oven 1800
C, 30
Oven 1800
C, 30
Otoklaf 1210
C, 15
maka
sel/jaringan akan
Ukuran
Jumlah
Cara
sterilisasi
Cara pembebasan
pirogen &
4 | L a b o r a t o r i u m Te k n o l o g i s e d i a a n S t e r i l 2 0 1 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
b.
Kaca arloji
5 cm
7 cm
Beaker glass
50 ml
250 ml
Erlenmeyer
100 ml
250 ml
Pengaduk
10cm
Pinset
standart
Tara,wadah dan anak
timbangan
Sendok
standart
Porselen
Sendok logam
standart
Botol infus
102 ml
yang
dikalibrasi
Tutup botol
infus (karet)
Kantong
2 x modul
sampah
Corong dan
5 cm
kertas saring
Corong dan
5 cm
kertas saring
rangkap
Gelas ukur
250 ml
Gelas ukur
100 ml
Gelas ukur
25 ml
Pipet tetes
Panjang
Pendek
Tali
25 cm
Aqua pro
300 ml
injeksi
& suhu
Oven 250oC
waktu (menit)
Oven 2500 C, 30
Oven 250oC
Oven 2500 C, 30
Oven 250oC
Oven 2500 C, 30
Oven 250oC
Oven 250oC
Oven 250oC
Oven 2500 C, 30
Oven 2500 C, 30
Oven 2500 C, 30
Oven 250oC
Oven 2500 C, 30
1
1
Oven 250oC
Oven 250oC
Oven 2500 C, 30
Oven 2500 C, 30
Otoklaf 1150 C
Otoklaf 1150 C, 30
Otoklaf 1150 C
Otoklaf 1150 C, 30
Otoklaf 1150 C
Otoklaf 1150 C, 30
Otoklaf 115oC
Otoklaf 1150 C, 30
1
2
2
2
2
2
1
Otoklaf 115oC
Otoklaf 115oC
Otoklaf 115oC
Otoklaf 115oC
Otoklaf 1150 C, 30
Otoklaf 1150 C, 30
Otoklaf 1150 C, 30
Otoklaf 1150 C, 30
Otoklaf 115oC
Otoklaf 121oC
Otoklaf 1150 C, 30
Otoklaf 1210 C, 15
2
2
1
1
1
1
2
4
1 set
5 | L a b o r a t o r i u m Te k n o l o g i s e d i a a n S t e r i l 2 0 1 3
Waktu menaik
Waktu menurun
Waktu pendinginan
Waktu kesetimbangan
Waktu pembinasaan
Waktu menaik
Waktu kesetimbangan
Waktu pembinasaan
Waktu pendinginan
c.3. Sterilisasi pelarut aqua pro injeksi dengan otoklaf pada suhu 121 oC selama
15 menit.
Tahap tahap sterilisasi adalah sebagai berikut :
Waktu pemanasan
Waktu menaik
Waktu kesetimbangan
Waktu pembinasaan
Waktu pendinginan
8 | L a b o r a t o r i u m Te k n o l o g i s e d i a a n S t e r i l 2 0 1 3
12. Bila ada tambahkan aqua pro injeksi ada tanda pada erlenmeyer 250 ml
yang pertama, kemudian disaring dengan corong + kertas saring rangkap
2, masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml tang kedua. Usahakan semua
norit dipindah ke kertas saring dan kertas saring ditutup kaca arloji
(sambil diaduk terus saat dipindahkan)
13. Beri tanda pada filtrat di erlenmeyer, 250 ml ke yang kedua. Ingat corong
yang berisi kertas saring rangkap 2 masih akan dipakai kembali, taruh di
Erlenmeyer 250 ml yang pertama, tutup dengan kaca arloji.
14. Dipanaskan kembali pada suhu 70-800 C dan dipertahankan selama 10
menit
15. Setelah 10 menit diangkat dan dibawa ke meja praktikum
16. Setelah 5 menit dilihat apakah ada perubahan volume erlenmeyer 250 ml
yang kedua
17. Bila ada, tambahkan aqua pro injeksi ad tanda, kemudian disaring
kembali perubahan dengan kertas saring rangkap 2 + corong, ditampung
di erlenmeyer 250 ml yang ketiga
18. Selanjutnya disaring dengan membran filter 0,45m (corong+kertas
saring tunggal) ke dalam erlenmeyer 250 ml yang keempat
19. Tuang ke dalam botol infus sebanyak 102 ml (tidak boleh menggunakan
pipet tetes)
20. Sisa infuse dituang ke beaker glass 50 ml dan karet tutup botol infus
dicelupkan kedalam beaker glass 50 ml
21. Tutup karet botol infus dibilas menggunakan sisa infuse agar bebas dari
pirogen
22. Tutup botol karet infuse digetar-getarkan agar tidak menambah volume
sediaan dan digunakan untuk menutup botol infus
9 | L a b o r a t o r i u m Te k n o l o g i s e d i a a n S t e r i l 2 0 1 3
23. Botol infus ditali sampagne 2x, dibungkus dengan kertas perkamen
rangkap 2
24. Lakukan sterilisasi akhir sediaan dengan otoklaf pada suhu 1210 C selama
15 menit
25. Sediaan dikemas dengan pemberian etiket dan brosur, masukkan ke
dalam wadah sekunder.
e. Sterilisasi akhir sediaan infus NaCl 0,9% dengan otoklaf pada suhu 121 oC
selama 15 menit.
Tahap tahap sterilisasi adalah sebagai berikut :
a. Waktu pemanasan
Waktu menaik
Waktu kesetimbangan
Waktu pembinasaan
Waktu menurun
Waktu pendinginan
dalam jumlah besar terhitung mulai dari 10 ml yang diberikan melalui intravena
tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang sesuai.
Pada sediaan Infus, tidak perlu pengawet karena volume sediaan besar. Jika
ditambahkan pengawet maka jumlah pengawet yang dibutuhkan besar, sehingga
dapat memberikan efek toksik yang mungkin disebabkan oleh pengawet itu
sendiri. Sediaan infus diberikan secara intravena untuk segera memberikan efek.
Sediaan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk sediaan
parenteral, seperti syarat isohidris, steril, bebas pirogen, dan isotonis. Hal ini
dikarenakan, pemberiaan sediaan ini langsung diinjeksikan melalui pembuluh
darah.Volume sediaan yang dibuat adalah 100 ml, namun pada peritungan jumlah
bahan perlu dilebihkan 2% nya, yaitu sekitar 2 ml dari volume awal.
Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan adanya penguapan yang terjadi pada
waktu proses sterilisasi yang mana menggunakan sterilisasi uap panas. Selain itu,
hal ini juga dimaksudkan untuk mengganti kehilangan bahan pada waktu proses
pembuatan, yaitu pada waktu penyaringan atau adanya bahan yang tertinggal pada
alat-alat praktikum.
Sediaan yang dibuat kali ini adalah NaCl 0,9%, maka tidak perlu
ditambahkan bahan pengisotonis. Selain isotonis, sediaan juga harus bersifat
isohidris, yaitu pH sediaan harus sama atau paling tidak mendekati pH fisiologis
tubuh, yaitu 6,87,4. Hal ini dimaksudkan agar sediaan tidak menyebabkan
phlebesetis (inflamasi pada pembuluh darah) dan thrombosis (timbulnya
gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah). Selain itu, tujuan dari
pengaturan pH ini adalah agar sediaan yang dibuat tetap stabil pada
penyimpanan.larutan pembawa atau pelarut yang digunakan adalah Aqua Pro
Injection (API).
Sediaan yang dibuat ini harus bebas dari pirogen. Oleh karena itu, pada
proses pembuatan ditambahkan norit 0,1% dari volume sediaan. Kadar karbon
aktif 0,1% dianggap efektif untuk menyerap pirogen yang terdapat di dalam
sediaan. Apabila kadar tersebut kurang atau lebih dari 0,1%, dapat menyebabkan
tidak aktifnya pengikatan dan penyerapan pirogen
11 | L a b o r a t o r i u m Te k n o l o g i s e d i a a n S t e r i l 2 0 1 3
12 | L a b o r a t o r i u m Te k n o l o g i s e d i a a n S t e r i l 2 0 1 3
VII.
13 | L a b o r a t o r i u m Te k n o l o g i s e d i a a n S t e r i l 2 0 1 3
SEDIAAN INFUS
STERIL DAN NON PIROGEN
NaCl 0,9 %
Komposisi :
Tiap ml infus mengandung NaCl 0,9 %.
Indikasi :
Mengembalikan keseimbangan elektrolit tubuh
pada penderita dehidrasi dan pengatur defisiensi
ion Na+ dan ion Cl-.
Kontra Indikasi :
Penderita penyakit hati, edema, paru-paru, dan
menurunnya fungsi ginjal.
Efek Samping :
Hipernatraemia yang berlanjut pada hidrasi otak
(bila serius), nausea, vomiting, diare, kram perut,
takikardia, haus, dan mengantuk.
Peringatan :
Gagal jantung kongestif, gangguan fungsi ginjal,
anak, usia lanjut, hipertensi, dan toksikemia. Pada
kehamilan, lakukan tes program serum periodik
pada terapi jangka panjang.
Penyimpanan :
Simpan di tempat yang terlindung dari cahaya.
Jangan digunakan bila larutan keruh dan
kemasan rusak
Kemasan :
1 dos berisi botol infus 100 mL.
No Reg
No Batch
Manuf Date
Exp. Date
: DKL1302011250A3
: 2457
: Desember 2013
: Desember 2016
Diproduksi oleh:
PT. C-TEN PHARMA
SURABAYA INDONESIA
HARUS DENGAN
RESEP DOKTER
15 | L a b o r a t o r i u m Te k n o l o g i s e d i a a n S t e r i l 2 0 1 3