You are on page 1of 16

TRACE EVIDENCE

DAN TKP
OLEH : Rina Andayani, S.Ked
Vicky Ilda Viantini, S.Ked
Pembimbing :
dr. Netty Herawati, M.Ked(for), Sp. F

PENDAHULUAN
Dalam proses perkara pidana di Indonesia, barang bukti
memegang peranan yang sangat penting, dimana
barang bukti dapat membuat terang tentang terjadinya
suatu tindak pidana dan akhirnya akan digunakan
sebagai

bahan

pembuktian,

untuk

menunjang

keyakinan hakim atas kesalahan terdakwa sebagaimana


yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum didalam
surat dakwaan di pengadilan.

DASAR HUKUM
Pasal 183 KUHAP :
Hakim tidak boleh menjatuhkan Pidana kepada
seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya
ada dua alat bukti yang sah, ia memperoleh keyakinan
bahwa suatu tindak pidana telah terjadi dan bahwa
terdakwalah yang bersalah melakukannya
Pasal 184 KUHAP :
Keterangan saksi;
Keterangan ahli;
Surat;
Petunjuk;
Keterangan terdakwa.

TEMPAT KEJADIAN PERKARA


Tempat kejadian ialah tempat terjadinya
kematian korban atau kejadian jenazah pada
suatu kasus.

CARA PEMERIKSAAN TKP


Kaidah penggeledahan :
Kaidah berpilin
Kaidah grid
Kaidah jalur
Kaidah kuadran
Tujuan utama :
untuk mengambil sampel untuk dijadikan bukti pembicaraan
saksi
untuk mengenal pasti identitas orang yang berada di tempat
kejadian.
untuk memperkirakan hal yang telah terjadi di tempat kejadian
terhadap korban.

TRACE EVIDENCE
Trace evidence adalah bukti yang dijumpai saat
objek-objek yang berbeda berhubungan satu sama
lain.
Barang

bukti

adalah

benda-benda

yang

dipergunakan untuk memperoleh hal-hal yang


benar-benar

dapat

meyakinkan

hakim

akan

kesalahan terdakwa terhadap perkara pidana


yang di tuduhkan.

Alat bukti dalam perkara pidana :


Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa

1. DARAH
Bercak Darah : dapat memberikan informasi
mengenai posisi korban ketika mendapatkan
luka.
Darah Orang Hidup : untuk membuktikan ada
tidaknya hubungan orang-oang sekitar korban
dengan korban
Darah Korban Mati : untuk dicocokkan dengan
golongan darah yang menempel pada senjata
atau yang dicurigai sebagai penyebab
kematiannya

2. RAMBUT
Baik rambut kepala atau kelamin, merupakan
bagian tubuh manusia yang dapat memberikan
banyak informasi bagi kepentingan peradilan,
antara lain tentang:
Saat korban meninggal dunia
Sebab kematian
Jenis kejahatan
Identitas korban
Identitas pelaku
Benda/senjata yang digunakan

3. KUKU
Sampel kuku menunjukkan tanda bukti
misalnya, jika terjadi perebutan atau jika
rincian serangan ini tidak pasti dan ahli
forensik dalam mengamati tangan pelapor,
mendapati ada sesuatu yang menarik dijumpai
di bawah atau pada permukaan kuku.
4. GIGI
Penentuan umur dari gigi.
Penentuan jenis kelamin
Penentuan ras dari gigi.
Pemeriksaan jejas gigit (bite-mark).

5. CAIRAN TUBUH
Cairan

yang

tertinggal

di

TKP

dapat

mencakup air liur, semen, keringat, dan


muntah,

yang

dapat

diteliti

melalui

keseluruhan tes yang besar pada laboratorium


pemeriksaan medis.

7. SPERMA
Pemeriksaan sperma merupakan bagian yang
sangat penting dalam mengungkap kasus
tindak pidana seksual sebab pemeriksaan
tersebut tidak hanya dapat membuat jelas
perkara

tersebut,

tetapi

menjelaskan identitas pelakunya.

juga

dapat

8. SIDIK JARI
Identifikasi

pelaku tindak kriminal.

Identifikasi

mayat yang tidak dikenal

walaupun telah terjadi pembusukan.


Bekas

sidik jari yang didapati pada TKP

dapat dicocokkan dengan sidik jari pada


senjata yang diduga dipakai tersangka.
Sebagai

ganti tanda tangan yang dikenal

sebagai Cap Jempol.

KESIMPULAN
Tempat kejadian ialah tempat terjadinya
kematian korban atau kejadian jenazah pada
suatu kasus. Jejak bukti (trace evidence) merujuk
pada berbagai jenis material yang memiliki
karakter kimia dan fisik yang dapat digunakan
untuk membuktikan apakah tersangka berada
pada tempat kejadian perkara. Bukti-bukti ini
disusun dari awal untuk memperkirakan hal
yang telah terjadi di tempat kejadian terhadap
korban. Pemeriksa tempat kejadian yang
berpengalaman harus memilih bukti-bukti yang
berkaitan dengan jenazah.

TERIMA KASIH

You might also like