Professional Documents
Culture Documents
Suyanto 08469 PDF
Suyanto 08469 PDF
100
ISSN : 14-5829
101
ISSN : 1410-5829
102
ISSN : 1410-5829
103
ISSN : 1410-5829
ISSN : 1410-5829
INTISARI
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perbaikan nilai
resistansi sistem pentanahan pada kaki menara jaringan tegangan Tinggi 150 kV disepanjang jalur pemasangan tower, di wilayah Gardu Induk Bantul-Semanu. sistem pentanahan yang baik diharapkan jika terjadi arus gangguan dapat langsung mengalir
ketanah bukan ke peralatan-peralatan listrik.
Nilai resistansi pentanahan di dilapangan menunjukkan, bahwa jenis tanah
gromusol mempunyai nilai hambatan pentanahan yang rendah rata-rata <10 , karenan
tektur tanah berupa lempung mempunyai kemampuan menyerap dan menahan air yang
tinggi dan memiliki bentuk partikel yang sangat kecil atau juga disebut bersifat koloid,
sedangkan tanah regusol, litusol dan mediteran merah mempunyai nilai hambatan
pentanahan rata-rata >20 , mengingat tektur tanah dari pasiran dan geluh-geluh
lempung. Tanah berstruktur lempung akan terjadi reaksi kimia dan fisika, juga bersifat
koloid yang dapat mengikat ion-ion atau air dan kadang-kadang garam-garam bebas.
Penelitian tersebut akan memberikan informasi nilai hambatan tanah mendekati nialai 5
. Dengan cara memasang elektroda pentanahan dari jenis baja galvanis berlapis
tembaga berdiameter 15 mm, panjang 10 m berjumlah 2 batang dihubung secara paralel
pada jarak antar elektrode 2 m, dengan model Sistem pentanahan counterpoise. Hasil
perbaikan diharapkan dapat memenuhui syarat ketetapan sesuai dengan ketentuan
SPLN mendekati 5 .
Kata kunci : Resistansi tanah, Pentanahan, Elektroda
104
Pendahuluan
Sistem Pentanahan menara saluran
transmisi, erat kaitannya dengan suatu
usaha pengamanan peralatan sistem
maupun personil/operator/makluk hidup.
perencanaan pentanahan yang baik,
memerlukan ketelitian dan keseksamaan
yang tinggi, sehingga dapat diperoleh
perlindungan yang terpercaya baik untuk
sistem atau peralatan maupun untuk
manusia serta makluk hidup itu sendiri.
Perlindungan ini menjamin pelayanan
yang terusmenerus dan usia peralatan
akan bertambah panjang.
ISSN : 14-5829
berbatu.
Keadaan tersebut diatas
menentu-kan terhadap nilai resistansi
pentanahan dan berpengaruh terhadap
hantaran listriknya.
Sistem tenaga listrik pada dasarnya
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
pusat pembangkit tenaga listrik, saluran
transmisi, distribusi dan konsumen.
Penya-luran energi listrik ke konsumen
selain me-merlukan peralatan-peralatan
pendukung untuk penyaluran, juga
dibutuhkan sistem pengamanan sistem
yang baik. Suatu pengaman diperlukan
apabila terjadi gangguan-gangguan,
seperti hubung singkat, gangguan dari
sambaran petir ataupun gangguan tanah
dapat diatasi oleh suatu sistem atau
pengaman yang terpasang.
Salah satu faktor kunci dalam
usaha perlindungan sistem tenaga listrik
adalah pentanahan. Suatu tindakan
pengamanan perlindungan yang baik
akan dilaksanakan, maka harus ada
sistem pentanahan yang dirancang
dengan benar. Pentanahan sistem
tenaga listrik, baik pentanahan titik netral,
dan
pentanahan
perlengkapan
mempunyai pengaruh dalam kelancaran
dan keamanan dari sistem tersebut,
terutama dalam keadaan gangguan yang
berhubungan dengan tanah. Dengan
suatu metode cara pembumian atau
pentanahan yang baik dan efektif dapat
diharapkan kerugian yang ditimbulkan
oleh gangguan petir dapat dikurangi atau
dapat dihindari, sehingga menjamin
keandalan dan keamanan penyaluran
tenaga listrik.
Dalam pelaksanaan penerapan
pentanahan pada sistem tenaga listrik
maupun
pentanahan
perlengkapan,
berdasarkan kondisi dari lingkungan
yang bervariasi sehingga sering terjadi
penyimpangan terhadap prilaku sistem
tersebut, perlu dilakukan perbaikan
pentanahan yang dilakukan pada sistem
tenaga yang memenuhi syarat dan
mencapai tujuan yang baik. Sistem
pentanahan pada kaki menara 150 KV
perlu diperbaiki karena hal-hal sebagai
berikut :
1.Seringnya terjadi gangguan akibat
sambaran petir pada lintasan menara.
101
ISSN : 1410-5829
Landasan Teori
Perhitungan nilai tahanan tanah
dapat digunakan Persamaan (1) untuk
tahanan tanah dari berbagai sistem
elektroda, Semua pernyataan dalam
persamaan-persamaan
diperoleh
hubungan R = L/A dan didasarkan
pada asumsi bahwa tahanan tanah
seragam pada seluruh volume tanah,
kendati hal ini tidak mungkin atau sangat
jarang ada. persamaan yang biasa
digunakan
untuk
pasak
tunggal
dikembangkan oleh Profesor H.B. Dwight
dari Institut Teknologi Massachusetts
yaitu:
102
4L
1 ............... (1)
ln
2 L a
Keterangan:
(cm)
ISSN : 1410-5829
(ohm)
R ( / 2 L ) ln ( 2 L / d ) .(2)
dimana :
R = Tahanan kaki menara ( Ohm )
103
A ar
(3)
A 3 a 2r
tiga
(4)
A 4 2 1 a 3r
2
ISSN : 1410-5829
(5)
Metode
Counterpoise
Pentanahan
counterpoise adalah salah satu cara
pentanahan menara dengan jalan
merentangkan kawat elektroda di dalam
tanah yang di tanam sedalam 30 cm
sampai 90 cm di bawah permukaan
tanah. Sistem pentanahan counterpoise
ini digunakan apabila tahanan kaki
menara masih terlalu tinggi dan tidak
dapat dikurangi dengan menggunakan
cara driven ground, oleh karena tahanan
jenis tanah terlalu tinggi pada tempat di
mana transmisi itu berada. Biasanya hal
ini dilakukan untuk daerah-daerah
pegunungan yang mempunyai tahanan
jenis tanah tinggi.
1.Sistem Counterpoise radial atau
disebut juga Crow Foot yaitu terdiri
atas kawat - kawat yang direntangkan
memanjang radial dari sudut kaki
menara dan membuat sudut dengan
arah saluran kawat counterpoise.
104
dasar menara
arah saluran
xCotg 1
............ (7)
r
r.
ISSN : 1410-5829
arah saluran
r
R r. .Cotg L.
................(6)
dimana :
L = Panjang kawat, meter (m)
Cotg = Cotangen = tg
105
Resistansi (ohm)
100
A
80
ISSN : 1410-5829
60
40
0,50
1,00
1,25
,5
Diameter Elektroda ( Inchi )
0,75
0,150
2,00
106
ISSN : 1410-5829
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nomor
titik
Sample
tanah
61
62
66
67
68
87
90
94
112
113
Sifat-sifat tanah
Tekstur
Lempung
Lempung
Lempung
Lempung
Lempung
Lempung
Lempung
Lempung
Lempung
Lempung
pH
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
6.8
6.9
7.0
7.1
No
107
2
3
4
5
6
7
8
9
10
24
26
27
28
29
30
31
32
33
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
5.9
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
6.7
6.6
6.7
ISSN : 1410-5829
25
20,5
15
20,5
18
20
40
25
25
9,94
8,15
9,96
8,15
5,78
7,95
15,9
9,94
9,94
25
17,5
20
20,5
18
20
40
25
29
9,94
6,96
7,95
8,15
5,78
7,95
15,9
9,94
11,53
35
40
57
58
71
73
75
77
82
87
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
5.8
5.9
6.0
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
25
25
25
26
21
21
22
21
20
23
9,94
9,94
9,94
10,34
8,34
8,34
8,75
8,35
7,95
9,15
18
25
25
26
21
21
22
25
24
22
5,78
9,94
9,94
10,34
8,34
8,34
8,75
9,94
9,54
8,75
39
83
88
89
98
101
104
107
109
110
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
Geluh lempung
6.3
6.2
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.9
6.8
6.5
21
25
30
22
30
23
25
23
25
25
8,35
9,94
11,93
8,75
11,93
9,15
9,94
9,15
9,94
9,94
21
18
25
24
30
23
25
25
28
25
8,35
5,78
9,94
9,54
11,93
9,15
9,94
9,94
11,13
9,94
Kesimpulan
Analisis dan pembahasan dari datadata hasil pengukuran dan perhitungan
diperoleh beberapa kesimpulan, yang
dapat digunakan sebagai dasar-dasar
untuk
memperbaiki tahanan kaki
menara pada saluran transmisi jaringan
108
ISSN : 1410-5829
109
ISSN : 1410-5829
110