You are on page 1of 436
OL ERT) PELAYANAN KESEHATAN ANAK PON 7 PEDOMAN BAGI RUMAH SAKIT RUJUKAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN/KOTA a ag ee elt ¥% Organization RESUSITASI BAY! BARU LAHIR 4 Tidak | © Berikan inehangatan * Possikan 1 Cie atau rico | Leaaancasoon J Slanosia “Yr Borikan Vontiiasi Tokanan Positif * t F< 60 * Lakukan kompresi dada Fi< 60 aNd | Fs> 100 8 Kemeraiy Vertifast efektif * = Intubasi FJ = Frekuensi Janiung Triase untuk semua anak sakit TANDA KEGAWATDARURATAN Bila terdapat tanda kegawatdaruraten berikan tindakan segera, panggil bantuan, ambil darah untuk pemeriksaan laboratorium kegawatdaruratan (hemoglobin, leulkosit, hematobrit, hitung jenis, guin darah, malaria untuk daerah endemis), PENILALAN TINDAKAN dangan menggenakian leher bila ade gaan traunta leher dan tulany belaking Cama/Convulsion > Tatalakeana jalan napas (Ragan 4) (Kora kajang) 1» Bila hejang, berkan diazepam eoital (Bagan 9) @ Koma (tidak sadar) > Posisikan anak tilak sadar (bila didupa aay ‘trauma imapalateher tedebih dahuly stabiisasi tm Kejang (saat ini) (cher (Bagan fp Dehydration (severe) (Dehidtas! bevel) ite tak gizi buruk: (hhusus untuk anak dengan diara) > Pasang infur dan barikan eaitan secenainys Diane + 2 dari tanga klinis (Bapan 11) dan terapt dane Rencana Tera C dibawah ini - Ginumah salet (Bagan 14, halaman 437) @ Leah ‘> Bila gir] buruk: 1 Meta cehung jiu joge > SOR aang inka (ba Lapa syed dak Wm Turpor sangat menurun me anid) ii Saleen > Lanjutkan seqera unindc pemeriksasn dan leapt daft (heh 1. hakarran’21) TANDA PRIORITAS Anak ini perlu segera mendapatkan pemariksaan dan penanganan 1 Tiny baby (bayi kecil<2bulan) —m_ Restless, imfable, or lethargic (gelisah, § Temperalure: sangal panas mudah mara, lemah} IS Trauena (\rauma atau konds! yeng mm Referral (rujukan sageral perlu tindakan bedah segera) i Malnvéntion (giz buruk) Wm Tremus 8 Oecema (@dera kedua punggung kakiungkal) im Palior (sangat pucat} m@ Burns Quka baker ups) @ Porsoning (keracunan) Catatan: Jia anak mangalami trauma ata 8 Pain (nyeri hebat) masalah bedah laineya, mintalah bantuan ibedah @ Respiratory distress atau ius pedoman becah TIDAK GAWAT (NON-URGENT) Lanjutkan dengan pemeriksaan dan penatalaksanaan seaizai peioritas anak Triase untuk semua anak sakit TANDA KEGAWATDARURATAN Gila terdapat tanda kegawatdaruratan berikan tindakan segera, panggil bantuan, ambil darah untuk pemeriksaan laboratorlum kegawatdaruratan (hemoglobin, loukosit, hematoknit, hitung jenis, qula darah, malaria untuk daerah endemis). PENILAIAN Airway & breathing (Jalan napas & Pernapasan) im Obetrykel jalan naps atau wm Sianosis atau im Sesak napes barat 7) Circulation (Sicilai) ‘Akral dingin dengan: "> we Capillary refil > 3 doth, q wm Ned cepatdon mah Poms ias (Gist ural TINDAKAN Jangan manggeratkan leher bila ada cugaan irauma ieher dan tuiang belakang Bila terjadi aspirasl bends aging: Tatalaksana anal. yang tersédak (Bagan 3) Gila tak ada aspirasi benda axing: > Tatalaksana jalan napaa dan pemnapasan (Bagan 4) » Benkan oksgen (Bagan 5) » Jaga anak ipiap hangat » Hantkan perdarahan » Berikan oksigen (Began 5) Jaga anak tolap hangat Bila tidak gizi buruic: » Pagang inks dan berian cairan secapainya 7 (Bagan Bila alses iv periler tkdak berhasil, pasang Intraoneus atau juguiarit ekeiema (Ehat halaman 336) Bila gizi buruk: ila Jemal atau tidak cadar > Barkan glubinea Wy (Bagan 10) i» Pasang infus dan beakan caran (Began 9} Sua Lidak feat atau tidak sacar (tidak yakin syou > Barikan glikosa oral atau per GT > Lanjuthan segera unt pomenksaan dan terepi selanpieya BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT PEDOMAN BAGI RUMAH SAKIT RUJUKAN TINGKAT PERTAMA BI KABUPATEN/KOTA a (aN), World Health in’ ew Organization . ——— Diterbitkan oleh World Health Organization tahun 2005 Judul as Pocket Book of Haspilai Care for Children, Guidelines for the Management of Common ilinesses with Limited Resources, 2005 © World Health Organization 2005 PELAYAAN KESEHATAN ANAK D} RUMAH SAKIT. PEDOMAN BAG] RUMAH SAKIT RUJUKAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN/KOTA Alih Bahasa : Tim Adapiasi Indonesia Penyusun : Tim Adapiasi Indonesia Editor : Tim Acaptasi Indonesia Edisi Bahasa Indonesia ini diterbitkan oleh World Health Organization indonesia bakezjasama dengan Depariemen Kesehatan Republik Indonesia © World Health Organization 2009 Gedung Bina Mulia 7 It. $ Kuningan Jakarta Telpon. 62 21 5204349 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang Mengutip, Memperbanyak dan Menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan 1 : 2008 Katalog Dalam Terbitan Word Health Organization. Country Office for Indonesia Pedoman pelayanan kesehatan anak di rumah sakit Tujukan tingkat pertama di kabupaten/ WHO ; alihbahasa, Tim Adaptest Indonesia. - Jakarta > WHC indonesia, 2008 1, Child health services 2. Hespitals, Pediatric I. Judut 41. Fim Adaptasi Indonesia DAFTAR ISI Usapan teria kasih xitl Sambutan Dirjen Bina Pelayanan Medik xW Sambutan Ketva umum PP IDAI xvii Daftar singkatan xix Bagan 1. Tahapan talalaksana anak sakit yang dirawat di rumah sakit: Ringkasan elemen kunci xxi BAB 1. TRIASE & KONDIS! GAWAT-DARURAT ase Uber ett 1g u 1.1 Ringkasan langkah penilaian iriase gawat darurat dan penanganannya 2 Triase untuk semua anak sakit 4 Talaksana anak yang tersedak 8 Talaksana jalan napas & Cara meemberi oksigen 42 Tatalaksana posisi untuk anak yang tidak sadar 43 Tatalaksana pemberian cairan infus pada anak syck tanpa gizi buruk i4 Tatalaksana pemberian caitan infus pada anak syck dengan gizi buruk is ‘Tatalaksana kejang 16 Tatalaksana pemberian cairan glukosa intravena 7 Tatalaksana dehidrasi berat paca keadaan gawat darurat sefelah penatalaksanaan syok 18 1.2 Catatan untuk penilaan tanda kegawatdaruratan dan tanda prioritas 19 13 Calatan pada saat memberikan penanganan gawat+Jarurat pada anak dengan gizi buruk 20 1.4 Beberapa pertimbangan dalam menentukan diagnosis pada anak dengan kendisi gawat darurat 22 1.4.1 Anak dengan masalah jalan napas atau pernapasan berat 22 14.2 Anak dengan syok 23 143 Anak yang lemahtlotargis, lidak sacar alau kejang 24 1.6 Keracunan 2 15.1 Prinsip penatalaksanaan terhadap racun yang tertelan 28 15.2 Prinsip penatataksanaan kezacunan melatui koniak kulitalau mata =. 30 1.5.3 Prinsip penatalaksanaan racun yang terhirup 3 1.54 Racun khusus 31 Senyawa Koresif 31 DAFTAR iS! Senyawa Hidrokarbon H Senyawa Organofostat dan Karbamat 32 Parasetamol 3 Aspirin dan salisitat fainnya 33 Zat best 4 Karbon monoksida 4 1.5.5 Keracunan makanan wb 1.6. Gigitan ular av 1.7. Sumber tain bisa binatang 3% BAB 2. PENDEKATAN DIAGNOSIS PADA ANAK SAKIT Ex} 2.1 Kelerkaltan dengan Pendekatan MTBS. 43 22 Langkah-langkah untuk Mengetahut Riwayat Pasien 43 2.3 Pendekatan pada anak sakit 44 24 Pemeriksaan Laboratorium 45 25 Diagnosis Banding 45 BAB 3. MASALAH-MASALAH BAY] BARU LAHIR DAN BAYIMUDA EY) 3.1 Perawaian rutin bayi pany lahir sal dilahirkan 50 4.2 Resusitasi bayi baru fahir 50 3.3 Perawatan rutin bayi baru lahir sesudah dilahirkan 55 3.4 Pencegahan infeksi bayi baru lahir 36 3.5 Manajemen bayi dengan asfiksia perinatal 86 3.6 Tanda bahaya pada bayi baru lahir dan bayt muda 57 3.7 Infeksi bakteri yang berat 58 3.8 Meningitis §9 3.9 Perawatan penunjang untuk bayi Dany labir sakit 80 3.9.1) Suhu tingkungan 60 3.3.2 Tatalaksana cairan 67 39.3 Terapi oksigen 63 3.9.4 Demam tinggi 83 3.10 Bayi berat tahir rendah 63 3.10.1 Bayi dengan berat lahir antara 1750-2499 g 63 3.10.2 Bayi dengan berat tahir < 1758 ¢ & 3.11 Enterokolitis Nekrolikans 67 3.12 Masalah-masalah umum bay baru fahirtainnya 68 3.12.1 [Kterus. 66 3.12.2 Konjungtivits 70 3.42.3 Tetanus 70 DAFTAR ISt 3.12.4 Trauma Lahir 71 3.125 Matfarmasi kongenita! 74 3.13 Bayi-bayi dafi ibu dengan inieksi v4 3.13.1 Sifilis kongenital 74 3.13.2 Bayi dariibu dengan tberkulosis 7 3.13.3 Sayi dariibu dengan Hiv Fis] Dosis obat yang biasa digunakan untuk bayi baru lahir dan bayi berat lahir rendahi 76 ee we UL GE een a eee Be ee §3 4.4 Anak yang datang dengan batuk dan atau kesulitan bemapas 83 42 Pneumonia 86 4.3 Batuk atau pilek 94 44 Kondisi yang diseriai dengan wheezing 95 44.4 Bronkinlitis 96 44.2 Asma 99 44.3 Wheezing dengan batuk atau pilek 163 4.5 Kondisi yang disertai dengan stiidar 163 4.5.1 Viral croup 104 4.5.2 Ditteri 108 4 Kondisi dengan batuk kronik 408 A? Pertusis 10S 4.8 Tuberkulosis 113 4.9 Aspirasi benda asing 9 4.10 Gagal Jantung 124 4.71 Auburung 123 eS it Bea 5.1 Anak dengan diare 132 5.2 Diare akut 133 §.2.1 Dehidrasi eral 134 5.2.2 Dehidrasi ringanisedang 138 5.2.3 Tanpa dehidrasi 442 53 Diare persisten 146 5.3.1 Diare persisten berat 146 5.3.2 Diare persisten (tidak beral) 150 54 Disenteri 182 DAFTAR ISI ae Anak dengan demam 6.1.7 Bemam yang berlangsung lebih dari 7 hari Infeksi virus dengue 6.2.1. Bemam Dengue 6.2.2. Demam Berdarah Dengue Demam Titoid Malaria 6.4.1, Malaria tanpa komplikasi 64.2, Malaria dengan komplikasi (malaria berat} Meningitis Sepsis Campak 67.1 Campak tanpa komplikasi &7.2 Campak dengan komplikas: Infeksi Saluran Kemin Infeksi Tetinga 8.9.1 Olifis Media Akut 69.2 Otitis Media Supuratif Kronis 6.3.3 Otitis Media Etysi 634 Mastoiditis Akut 6.19 Deman Rematik Akut Efe dead #4 72 73 ta 5 Diagnosis Penitaian awal anak gizi buruk Tatalaksana perawatan Tatalaksana Umum 7.4.1 Hipoghiemia 7.4.2 Hipolermia 7.4.3 Dehidrasi 7.44 Gangguan keseimbangan elektrolit 745° Inteksi 7.48 Defisiensi zat gizi mikro 747 Pemberian makan awal 748 Tumbuh kejar 7.4.39 Stimulasi sensonk dan emosional 7.4.18 Malnutisi pada bayi umur < 6 bulan DAFTAR ISI 7.5 Penanganan kondisi penyerta 215 7.5.1 Masalah pada mata 215 7.5.2 Anemia berat 215 7.5.3 Lesi kulit pada kwashiorker 216 7.54 Diare persisten 216 75.5 Tuberkutosis 27 7.8 Pemulangan dan tindak tanjut 217 77 Pemantavan dan evaluasi kualiias perawatan 219 77.41 Audit moratitas 219 7.7.2 Kenaikan berat badan selama tase rehabilitasi 219 PES a ech eh cet eed 223 8.1 Anak sakit dengan tersangka infekei HIV atau pasti infeksi HIV 224 8.1.1 Diagnosis klinis 224 87.2 Konseling 228 8.1.3 fes dan diagnosis infeksi HIV paca anak 2o7 8.1.4 Tahapan klinis 228 $2 Pengobatan Anti Retroviral (Antiretroviral fherapy= ART} 234 8.2.1 Obat Antiretroviral 232 8.2.2 Kapan mulai pemberian ART 233 823 Efek samping ART dan pemantavan 234 824 Kapan mengubah pengahatan 237 8.3 Penanganan lainnya untuk anak dengan HiV-positif 238 8.3.1 Imunisasi 238 $3.2 Pencegahan dengan Kolrimoksazo! 238 83.3 Nutrisi 240 8.4 Tatalaksana kondis yang terkait dengan HIV 240 84.14 Tuberkulosis 240 $4.2 Pheumocystis jiroveci pneumonia (PCP} 241 8.4.3 Lymphoid interstitial Preumonitis 241 8.4.4 Infeksi jamur 242 845 Sarkoma Kaposi 243 85 Transmisi HIV dan menyusui 243 8.6 Tindak lanjut 244 8.7 Perawatan paliatif dan fase terminal 245 vil DAFTAR Isl BAB 9. MASALAH SEDAH YANG SERING BIJUMPAI El 9.1 Perawatan pra-, selama dan pasca-pembedahan 251 $.1.1 Perawatan pra-pembedahan (Pre-operative care} Bi 912 Petawatan selama pembedahian (Inira-operalive care) 254 $13 Perawalan pasca-pembedahan {Post-operative cara} 256 9.2 Masatah pada bayi baru lahir 259 9.2.1 Bibir sumbing dan iangitan sumbing 269 $2.2 Obstruksi usus pada bayi baru lahir 260 3.2.3 Detek dinding perut 264 9.3 Cedera 262 9.3.4 Luka Bakar 262 9.3.2 Prinsip perawatan luka 266 9.3.39 Fraktur 268 9.3.4 Cedere kepala 272 9.3.5 Cedera dada dan perut 272 $4 Masalah yang berhubungan dengan abdomen 273 9.4.1 Nyeri abdomen 273 942 Apendistis 274 9.4.3 Obstruksi usus pada bayi dan anak (setetah masa neonatal} 276 944 Intususepsi 276 945 Hemia umbilikalis 277 946 Hemiainguinalis 27 94.7 Homiainkarserala 278 94.8 Atresia Ani 278 9.4.9 Penyakit Hirschsprung 279 it Paisano 281 10.1 Tatalaksana Pemberian Nutrisi 281 16.1.1 Dukungan teriadap pemberian ASI 282 16.1.2 Tatalaksana Nutrisi pada Anak Sakit 288 10.2 Tatalaksana Pemberian Cairan 293 10.3 Tatalaksana Demam aa4 10.4 Mengatasi Nyeri/Rasa Sakit 295 10.5 Talalaksana anemia 296 10.6 Transfusi Darah 298 10.6.1 Penyimpanan darah 298 10.6.2 Masalah yang berkaitan dengan transfusi darah 298 10.6.3 Indikasi pemberian transfus! darah 298 0.6.4 Membeiikan transfusi darah 208 vii DAFTAR ISI 10.6.5 Reaksi yang limbul setelah transtusi 300 10.7 Terapi/pemberian Oksigen 302 16.8 Mainan anak dan terapibermain 305 1=FAS a Sie eat ie eek ea ala calad a4 Vi. Prosedur Pemantauan 3th 11.2 Bagan Pemantavan 312 11.3 Audit Perawatan Anak 312 12.1 Saat Pemulangan dan rumah sakit 315 42.2 Konseting 316 12.3 Kenseling nutrisi 317 124 Perawatan di rumah 318 42.5 Memenksa kesehatan ibu 319 12.6 Memeriksa status imunisasi 318 12.7 Komunikasi dengan petugas kesehatan tingkal dasar 322 42.8 Memberikan perawatan lanjutan 322 LAMPIRAN 1. Prosedur Praktis 329 AL1 Penyuntikan 331 Ai.1.41 Intramuskular 31 A112 Subkutan 332 Ai.i3 Intradermal 332 Ai2 Prosedur Pemberian Cairan Parenteral 334 A1.2.1 Memesang kanul vena perifer Ret Ai2.2 Memasang tnfus intraoseus 336 A123 Mamasang kanul vena sentra! 338 A124 Memotong vena 339 A126 Memasang kateter vena umbitikus MG Ai3 Memasang Pipa Lambung (NGT} 341 Ai4 Pungsi lumbal 2 A15 Memasang drainase daca ddd Ai6 Aspirasi suprapubik 346 AL? Mengukur kadar guia darah a7 DAFTAR ISI LAMPIRAN 2: Dosis obat LAMPIRAN 3: Ukuran peralatan yang digunakan untuk anak LAMPIRAN 4: Cairan infus LAMPIRAN 5: Melakukan penilaian status gizi anak LAMPIRAN 6: Alat Bantu den Bagan LAMPIRAN 7: Beda antara Adaplasi Indenesia dan Buku Asli WHO Bat BEE Dea east Bagan1 Tahapan tatalaksana anak sakit yang dirawat di rumah sakit: Ringkasan element kunci Bagan 2 Friase untuk Semua Anak Sakit Sagan 3 Tatataksana untuk Anak Tersedak Bagan 4 = Penatalaksanaan Jalan Napas Bagan§ Cara Member Oksigen Bagané Tatalaksana Posisi untuk Anak yang Tidak Sadar Bagan? Tatalaksanaan Pemberian Gairan Infus pada Anak Syok Tanpa Gizi Buruk Bagan Tatalaksana Pemberian Cairan infus pada Anak yang Syok Dengan Gizi Buk Bagan@ Tatalaksana Kejang Bagan 10 Tatalaksana Pemberizan Cairan Glukosa Intravena Bagan 11 Tatalaksana Dehidrasi Berat pada Keadaan Gawat Darurat Setelah Penatalaksanaan Syok Bagan i2 Resusitasi Bayi Baru Lahir Bagan 13 Alur deteksi din) pasien Avian Influenza (Flu Burung) Bagan 14 Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Serat dengan Cepat Bagan 15 Rencana Terapi 8: Penanganan Dehidrasi Sedang/Ringan dengan Oralit Bagan 16 Rencana Terapi A: Penangarian Diare di Rumah Bagan 17 Anjuran Pemberian Makan Selama Anak Satit dan Sehat Pha eat Tabe!l 1 Diagnosis Banding Anak dengan Masalah Jalan Napas atau Masatah Pernapasan yang Berat Tabel2 Diagnosis Banding pada Anak dengan Syok Tabel3 Diagnosis Banding pada Anak dengan Kondisi LemalvLetargis, Tidak Sadar atau Kejang ‘Tabel 4 Tabe! 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel & Tabet 9 Tabet 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15a Tabel 156 Tabel 16 Tabel 1? Tabel 13 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tahel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 DAFTAR ISI Diagnosis Banding pada Bayi Muda ¢kurang dari 2 bulan} yang Mengatant LematyLetargis, Tidak Sadar atau Kejang Dosis Arang Aktif Pengobatan Iterus yang Didasarkan pada Kadar Bilirubin Serum Diagnosis Banding Trauma Lahir Ekstrakranial Diagnosis Banding Anak Umur 2 bulan — § tahun yang datang dengan Baiuk dan atau Kesulitan Bermapas Hubungan antara Diagnosis Klinis dan Klastikasi-Pneumonia {MTBS} Diagnosis Banding Anak dengan Wheezing Diagnosis Banding Anak dengan Siridor Diagnosis Banding Batuk Kronik Sistem Skoring Gejata dan Pemeriksaan Penunjang TB Anak Dosis KOT (R75/H80/2150 dan R7S/H5G} pada Anak Dosis OAT Kambipak-fase-awalfintensif pada Anak Dosis OAT Kombipak-fase-lanjulan pada Anak Bentuk Klinis Diare Klasifixasi Tingkat Dehidrast Anak dengan Diare Pemiberian Cairan Intravena bagi Anak dengan Dehidrasi Berat Diat untuk Diare Parsisten, Diet Pertama: Diet yang Banyak Mengandung Pati (starch), Diet Susu yang Dikurangl Konsentrasinya {rendah laktosa} Diet untuk Diare Persisten, Diet Kedua: Tanpa Susu (bebas laktosa} Diet dengan rendah pati (starch} Diagnosis Banding untuk Demam Tanpa Tanda Lokal Diagnosis Banding untuk Demam yang Cisertai Tanda Lokal Diagnosis Banding Dernam dengan Ruam Diagnosis Banding Tambahan untuk Demam yang Berlangsung > 7 hari Tatalaksana Demam Reumatik Akut Tatalaksana Anak Gizi Buruk {46 Langkals} duran F-75 per kali makan (730 mbkg/hari) untuk Anak tanpa Edema Jumiah F-75 per kali makan (/@Gm¥kg/har) untuk Anak dengan Edema Berat Peiunjuk Perberian F-100 untuk Anak Gizi Buruk Fase Rehabilitasi Sistem Tahapan Klinis HIV pada Anak menurut WHO yang Telah Diadaptasi Penggolongan Obat ARV yang Direkomendasikan untuk Anak di tasilitas dengan Sumber Daya Terbatas 28 36 69 72 85 a7 a iea 163 115 WF 148 118 133 i34 135. 143 149 189 160 461 1671 igi is? 206 207 212 239 233 DAFTAR iS} Tabel 32 Kernungkinan Rejimen Pengobatan Lint Pertama untuk Anak 233 Tabel 33 Rangkuman tndikasi untuk Inisias/ ART untuk Anak, Berdasarkan Tahapan Klinis 235 Tabel 34 Efek Samping yang umum dari Obat ARV 236 Tabel 35 Definisi Ktinis dan CD4 untuk Kegagatan ART pada Anak (seletah pemberian cbat ARV = 6 bulan} 237 Tabel 36 Ukurar Pipa Endotrakea Berdasarkan Umur Pasien 255 Tabel 37 Velume Darah Berdasarkan Limur Pasien 256 Tabel 38 = Denyut Nadi dan Tekanan Darah Normai pada Anak 257 Tabel 39 Kebuluhan Cairan Rumatan. 293 Tabel 40 Jachwal Imunisasi yang Direkomendasikan oleh [DAI tahun 2008 320 Tabel 41a Jadwal Imunisasi Nasional (Depkes) bagi Bayi yang Lahir di Rumah 21 Tabel 41b Jadwal Imunisasi Nasional (Depkes) bagi Bayi yang Lahir di RS/RB 321 Tabel 42a Z-Score BE/PB Anak Umur 0-2 Tahun Menurut Gender 379 Tabel 420 7-Score BB/TB Anak mur 2-5 Tahun Menurut Gender 33 ati Ucapan Terima kasih Buku saku ini adalah adaptasi dari buku asli yang berjudul: Hospital Care jor Children Guidelines for the management of commen illnesses with limited resources. World Health Organization 2005. Penyusunan buku yang asli WHO dikoordinasi cleh Department of Child and Adolescent Health and Develop- tment metiputi berbagai ahli cari bidangnya masing-masing dan telah direview oleh lebih dari 99 orang dari seluruh dunia. Proses feriemahan ke dalam bahasa Indonesia dan adaplasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi rumah sakil rujukan iingket pertama di Kabupaten? Kota, dengan melibatkan para pakar dari berbagai Unit Kerja Koordinasi IDAI, Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorok, Spesialis Bedab Anak, Anli Farma- kologi setta berbagai pengelola program di lingkungan Departemen Keseha- tan. WHO Indonesia bersama Birektorat Pelayanan Medik Spesialistik Depar- teen Kesehatan berlaku sebagai koordinater keseluruhan proses tersebut diatas, Buku ini juga dilengkapt dengan alat penilaian {assessment foo!) kinerja pelayanan kesehatan anak di rumah sakit yang dicetak secara terpisah. Seluruh upaya tersebut diatas yang berlangsung lebih dari 2 tahun, dilanjut- kan dengan pencetakan pedoman dan uji-coba assessment tool ke beberapa tumah sakit di Indonesia, dapat teriaksana berkat dukungan dana dari AU- SAID melalui WHO. Ucapan terima Kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembahasan selama penyusunan buku saku ini (menurut abjad): Abdul Latief, Dr. SpA(K); Agus Firmansyah, Prof. DR, Dr. SpA(K}; Alan R. Tumbelaka, Gr. SpAck); Ali Usman, Br SpA(K), Ante Kurniawan, DR, Dr, MSc, ; Antonius H. Pudjiadi, Dr. SpA(K) < Aris Primadi, Dr. SpA(K): Asi Amin, Or; Asril Aminullah, Prof., Or. SpA(K). Badriul Hegar, Dr. SpAfK); Bagus Ngurah P. Arhana, Dr. SpA(kK}; Bambang Supriyatno, Dr, SpA(K)}; Bangkit, Dr; Bosrhan Hidayai, Dr. SpA(K); Darfioes Basir, Prof, Dr, SpA(K); Darmawan B.S. Dr. SpA(K}; Djatnika Setiabudi, Dr. SpA(K), MARS; Dwi Prasetyo, Dr. SpA(K}; Dwi Wastore Dadiyanto, Dr. SpA(K); Ekawati Lutiia Haksari, Dr, SpA(K}, Enielia Surote Hamzah, Dr. SpA(K), Endang BD. Lestari, Dr, MPH, SpA(K); Endy Paryanto, Dr. SpA{K}, Eina Mulati, Dr, MSc; Foni J. Sitvanus, Dr, Franky Loprang, Dr; Guslihan Dasa xii Tjipte, Dy. SpA(K); Hanny Roespandi, Dr; Hepsari, Dr. SpA{K}, Hari Kushar- tono, Or. SpA; Heda Melinda, Dr. SpA{K}; Relmi, Prof, Br, SpTHT(K}: Hindra lrawan Satari, Or. SpA(K}, MTrop. Paed: Ida Safitri Laksono, Dr. SpAtk); Ismoedijanio, Prof, DR, Dr. SpA{K); hvan Dwi Prahasto, Prof, Dr, MMed- Sc, PhD; Juzi Deliana, Dr; Kirana Pritasari, Dr, MQiH; Landia Setiawati, Dr. SpA{K); Liliana Lazuardi, Brg, MKes; Luwiharsih, Dr, MSo; Made Diah Permata, Dr; Marlinggom Silitonga, Dr; Martin Weber, Dr; Minerva Theodora, Dr; Mohammad Juffrie, DR, Br. SpA(K}; Muhamad Sholeh Kosim, Dr. SpA(K}; Nani Walandouw, Dr, SpA; Nazir M.H.Z., Dr. SpA(K}: Nenny Sri Mulyani, Or, SpA(K); Nie Kurnieti, Dr, SpA; Niken Wastu Palupi, Br; Nunung, Dr, Nurul Ainy Sidik, Dr, MARS; Rampengan T.H., Prof, Or. SpA(K); Ratna Rosita, Or, MPHM; Rinawati Rohsiswatmo, Br. SpAK), Rita Kusriastuti, Dr, MSc; Reni Naning, Or. SpA(K}; Rulina Suradi, Prof, Dr. SpA{K}; Rusdi ismail, Prof., Dr. SpA(K}; Sastiono, SpBA{K); Setya Budhy, Dr. SpA}; Setya Wandita, Dr. SpAiK}: Siti Nadia, Dr, Soebijanto, Prof, DR, Dr. SpA(K}; Sophia Hermawan, Drg, MKes; Si Pandam, Dz; Sri Rezekt S. Hadinegoro, Prof, DR, Dr. SpA(K); Sri S. Nasar, Dr. SpAiK); Sri Supar Yati Soenarto, Prof, Dr. SpA{K), PRD; Steven Bjorge, Dr; Sukman Tulus Puira, Dr. SpA(K}, FACC, FESC: Syamsut Arif, D7. SpA{K), MARS; Sylviati Damanik, Prof, Br, SpA(K}; Tatang Hidayat, Dr, SpA; Tatty Emin Setiati, DR, Dr. SpA(K); Titis Prawitasari, Dr. SpA; Tfandra Yoga Aditama, Prof, Dr. SpP{K}; Tunjung Wibowe Or. SpA; Waldi Nurhamzah, Dr. SpA; Penyunting: Dr. Hanny Roespandi - WHO Indonesia Dr. Waldi Nurhamzah, SpA - iDAI Penyusun awal alat penilaian: Dr. Nurul Ainy Sidik, MARS Konsultan: Dr. Martin Weber, Dr. Med habil., PhD, DT M&H — WHO Indonesia xy SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK Dengan penuh rasa syukur saya menyambut baik atas diterbitkannya Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kofa ini. Penerbitan buku inimerupekan hasilrangkaian kerjasama WHO yang telah melibatkan unsur Direktorat Jenderai Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, Unit Kerja Koordinasi (UKK) di lingkungan IDAl serta lintas program terkait di lingkungan Departemen Kesehatan dan Rumah Sakit. Seperii kita ketahul Rumah Sakil tingkat kebupalen/kota merupakan bagian dari sistim rujukan, sehingga untuk keberhasilen pelaksangan pelayanan sesuai dengan mutu yang dilarapkan, dibutuhkan pedoman dalam pengelo- laan kasus fujukan secara komprehensif. Untuk kebutuban hal tersebut telah disusun Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Rujukan Ting- hat Pertama yang dilengkapi dengan Panduan Penilaian Mutu. Mengingat pada saat ini telah ada beberapa standar/pedoman pelayanan anak di Indonesia yang diterbitkan, maka dianggap perlu adanya telaahan terhadap standar tersebut oleh para narasumber aieliputi dokter spesialis anak, staf pengajar, para pengambil keputusan, dokfer umum di kabupaten, anggola Ikatan Dokter Anak (IDAl}, Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS}, organisasi profesi dan unit terkait di lingkungan Departemen Kesehatan. Dengan demikian pedoman ini merupakan gabungan pengembangan dati pocket hook “Hospital Care for Chifdren” dan ieleaban berbagai standar terdahulu yang berhubuagan dengan Kesehatan anak di Indonesia, sehingga pedoman ini berdasarkan keadaan di lepengan dan konsisten dengan standar nasional, Sebagai bagian dari proses tersebut, Departemen Kesehatan Rl merencana- kan untuk uji coba fapangan terhadap perangkat penilaian dan pengumpulan informasi tentang kualitas pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit rujukan tingkal pertama di kabupatenkola dan perencanaan perbaikan selanjutnya. ny Akhir kata saya mengharapkan dengan diterbitkannya buku ini dapat mem- beri manfaat sebagai pedoman bagi jajaran kesehatan dalam melaksanaken upaya pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit. DIREKTUR JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK a Farid W. Husain NIP. 130808593 SAMBUTAN Ketua Umum Pengurus Pusat ikatan Dokter Anak Indonesia Perlama-tama saya ucapkan selamat aias terbitnya Buku Padoman untuk Pelayanan Kesehatan Anak ini yang dapat digunakan sebagai referensi di rumah sakit rujukan tingkat pertama di Kabupaten/Kota dengan fasilites terbatas namun meradai dan terstandar. Buku ini merupakan adaptasi buku WHO Hospital Care for Chifdren, Guidelines for ihe Management of Common fiinesses with Limited Resources. Di tengah berbagai upaya kita bersama untuk meningkatkan derajat kesehaian anak di Indonesia, terbitnya buku ini akan sangat bermanfaat bagi para dokter atau tenaga kesehatan yang bekerja di cumah sakit rujukan tingkat pertama atau di tingkat pelayanan sekunder dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan anak yang bermutu dan profesignal. Segenap jajaran lkatan Dokter Anak indonesia mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada WHO Indonesia dan Departemen Kesehatan (Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik} yang telah ikut serta membidani lahimya buku ini. Terima kasi pula kepada seluruh dokter spesialis anak dari berbagai kelompck subdisiplin ilmu kesehatan anak (Unit Kerja Koordinasi} IDAI yang telah memberikan masukan dalam proses adaptasi buku ini yang telah bekerja keras dan sungguh-sungguh untuk mémberikan kentribusi yang berharga dalam melakukan penyesuaian beberapa penanganan dan iatalaksana terkini penyakit yang sering dijurmpai di Indonesia. Sungguh saya alui penyesuaian ini memakan proses dan waktu yang panjang, karena selain menyangkut tatalaksana terkini penyakit yang umum dijumpei di In- donesia, juga harus disesuaikan dengan penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan anak yang ada di rumah sakit rujukan tingkat pertama. Semoga kerjasame yang balk yang telah terjalin antara IDAl, WHO dan Departemen Kesehatan selama ini akan terus bejalan dan ditingkatkan 4i masa-masa mendatang. aval {si buku ini secara umum tidak bertentangan dan telah disesyaikan dengan Standar Pelayanan Medis Kesehaian Anak yang telah diterbitkan oteh Ikatan Dokter Anak Indonesia. Sebagai badan advokasi terhadep pemerintah dan fembaga kesehatan fainnya, dengan memberikan kontribusi dalam penerbitan buku ini, berarti (DAI telah mencoba untuk turut serta meningkatkan derajat kesehatan anak di Indonesia sekaligus berpartisipasi dalam mencapai salah satu tujuan Milfenium Development Goal di bidang kesehatan tahun 2015 nanti. Akhirnya terlepas dari berbagai kekurangan yang mungkin ada, semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan anak yang optimal demi masa depan anak Indonesia. Jakarta, Jami 2008 Dr. Sukman T. Putra, SpAtk), FACC, FESC ~~ Ketua Unum PP IDAI 2605-2008 Daftar Singkatan ADS AIDS ALT APGAR APLS APRC ART ARV ASI ASTC ATS AVPU BAB BBIPB 8BTB 8CG BTA cod CSF CNV CRP css cT Dic DNA Anti Diphtheria Serum Acquired Immuno Deficiency Syndrome Alanine Amine Transferase Appearance-Pulse-Grimace- Aclivity-Respirateryy effort = skoing Resusitasi bayi baru lahir Advanced Pediatrie Life Support Advanced Pediatric Resuscita- tion Course Anti Retroviral Therapy Anti Retro Virat Air Susu [bu Anti Streptolysin-O Tier AntiTetanus Serum Aiert, Voice, Pain, Unconscious (skala kesadaran} Zidovudine (ZDV} Buang Air Besar Berat Badan menurut Panjang Badan Berat Badan menurut Tinggi Badan Bacillus Calmette Guerin Bakteri Tahan Asam Sel T, Cluster of Differentiation 4 Cerebro Spinal Fluid Cytomegalovirus C-reactive Protein Cairan Serebre Spinal Computerized Tomography Disseminated Intravascular Coagulation Deoxyribo Nucleic Acid DPT EKG EKN ELISA FG Fy Hiv icu IDA iM iMGi iN ISK iSPA Vv dP KB KOT KIA KLB KMS KNI LED LP LPB Lon MP ASI MTBS Difteri, Pertusis, Tetanus Elektrokardiografi Entero Kolitis Nekrolikans (NEC: necrotizing enterocolitis) Enzyme Linked Assay French Gauge Frekvensi Jantung Human Immuncdeficiency Virus Intensive Care Unit Ikatan Dokter Anak Indonesia Intra Muskular Integrated Management of Child- hood Illness Isoniazid Infeksi Saluran Kemih Infeksi Saluran Pemapasan Aut Intra Vena dugular Vein Pressure Keluarga Berencana Kombinasi Dosis Tetap Keseliaten iby dan Anak Kejadian Luar Blasa Kartu Menuju Sehat Kartu Nasihat [bu Laju Endap Darah Lumbar Puncture Lapangan Pandang Besar Lembaga Swadaya Masyarakat Makanan Pendamping Air Susu Ibu Membrana Timpani Manajemen Tempadu Balla Sakit Nelvinavir ae NGT Naso Gasliic Tube (Pipa Naso- gastrik) NICU = Neonatal intensive Care Unit OAT Obat Anti Tuberkulosis OGT = Oro Gastric Tube ORS Oral Rehydration Salts PCP Pheumoacyslis carinii (sekarang Jiteveei} Paeurnonia PER Polymerase Chain Reaction PDP Perawalan Dukungan dan Pengobatan {pada HIV/AIDS} PGCS Pediatric Glasgow Coma Scale PSD ——Pediatrik Gawat Darurat PIB Penyakit Jantung Bawaan PMN Poly Mopho Nuclear POM Pengawasan Obat dan Maka- tan PRE —- Packed Red Cells RDT Rapid Diagnostic Test ReSoMal Rehydration Solution for Matnu- frition RAD Rheumatic Heart Disease RNA —-Ribonudeic Acid mm RPR RUTF 8D SK SMz SSP TAC TAGB TEPP THT TLC TMP UKK VDRL VL VIP WHO 20V¥ Rapid Plasma Reagent Ready to Use Therapeutic Food Standar Deviasi Sub Kutan Sutfamethoxazole Susunan Syaraf Pusat Telkacyeline Adrenalin Cocaine (enis anestesil Tatalaksana Anak dengan Gizi Burk Tuberkutesis Ethyl pyrophosphate! Tetraethyl diphosphaie Telinga Hidung Tenggorak Tolal Lymphocyte Count Trimetopritn Telarus Toksoé Unit Kerja Koordinasi Veneral Disease Research Laboratories Vertebra Lumbal Ventilasi Tekanan Positif World Health Organization Zidovudin (AZT) Tanta diagnostik atau gejala Rekomendasi fatalaksana BAGAN 1: Tahapan tatalaksana anak sakit yang dirawat di rumah sakit: Ringkasan elemen kunci TRIASE + Perisa landa-tanda emergensi > (ak ada) + Periksa landa atau kondisi prlortas wwe 288) ge Laan PENANGARAN EMERGENS! sampai stabi ¥ ANAMNESIS DAN PEMERIKGAAN (termasuk penilaian status Gaunisasi, status gici dan pemberian makan} « Perikss terlabih duly anak-anak dengan kondis! emergensi dan priortas PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN LAINNYA ka diparlukan ¥ Buailah daltar dan partimbangkan SIAGHOSIS BANDING Piih DIAGNOSIS TAMA (dan diagnosis sekunder} ¥ ¥ Rencanakan dan mulai TATALAKSANA RAWAT INAP (termasuk perawalan penunjang} TATALAKSANA RAWAT JALAH Rencanakan dan muta} Atur TINDAX LANSUT, jka perlu ¥ PEMANTAVAN tanda-landa. + pevbaikan + komplikasi + gagal terapi lidak ada perbsikan atau ada masatah ¥ PERILAIAN LLANG teshadap penyebab gagal lerapi ¥ UBAH TATALAKSANA PENETAPAN ULANG DIAGHOS:S ada perbaikan ¥ Lanjuthan pangobatan Rencanaxan PEMULANGAN PASIEN PASIEN PULANG Aiur perawatan lanjutan atau TINDAK LANIUT gi rumah sakit atau ci masyarakat CATATAN BAB 1 Triase dan Kondisi gawat-darurat (Pediatri Gawat Darurat) 41 Ringkasan langkah penilaian tiase kagawaldasuratan dan penanganannya Triase untuk semua anak sekit Tatalaksana anak yang tersedak Tatalaksana jalan napas Cara pemberian oksigan Tatataksane posisi anak yang tidak sadar Tatalaksana pemberian cairan infus pada anak syok tanpa gizi buruk Tatalaksana pemberian cairan infus pada anak syok dengan gizi buruk Tatalaksane kejang Tatalaksatia pemberian cairan: glukesa intravena Tatalaksana dehidrasi berat pada kegawatdaruratan setelah penatalaksanaan syok Catatan untuk penilaian tanda kegawatdaruratan dan tanda prioritas Catatan pada saat membertkan penanganan gawat-darurat pada anak dengan gizi buruk Beberapa pertimbangan dalam menentukan diagnosis pada anak dengan xondist gawat darurat 4 an 12 3 4 8 16 7 a 19 26 2 4.4.1 Anak dengan masalah jalan papas atau pemapasan berat 44.2 Anak dengan syok 14.3 Anak yang lemaht latargis, tidak sadar atau kejang 1.5 Keracunan 4.5.7 Prinsip penatalaksanaan terhadap racun yang tertelan 1.5.2 Prinsip penatalaksanaan keracunan melaiui kontak kulit tay mata 4.5.3. Prinsip penatalaksanaan racun yang terhirup 15.4 Racun khusus Senyawa Kotosif Senyawa Hidrakarbon Senyawa Organoiosfat dan Karbamat Parasetamal Aspirin dan salisilat lainnya Zat desi Karbon monoksida 1.6.5 Keracunan makanan 18. Gigitan ular 1.7. Sumber iain bisa binafang SR aod‘ 1,PGD RINGKASAN LANGKAH TRIASE GAWAT-DARURAT DAN PENANGANANNYA Kata triase (triage) berarti memilih. Jadi triase adalah proses skrining secara cépat terhadap semua anak sakit segera setelah tiba di rumah sakit untuk Mengidentifikasi ke dalam salah satu kategori berikut: - Dengan tanda kegawatdaruratan (EMERGENCY SIGNS): memeiukan penanganan kegawatdaruratan segera. - Dengan tanda prioritas (PRIORITY SIGNS): harus diberikan prioritas dalam anirean untuk segera mendapatkan pemeriksaan dan pengebatan tanpa ada keferlambatan. - Tanpa tanda kegawatdaruratan maupun prioritas: merupakan kasus NON-URGENT sehingga dapat menunggu sesuai gilirannya untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengebatan. Tanda kegawatdaruratan, konsep ABCD: & Airway. Apakah jalan napas bebas? Sumbatan jalan napas {stridor} @ Breathing. Apakah ada kesulitan bemapas? Sesak napas berat (retraksi dinding dada, merintih, sianosis}? § Circulation. Tanda syok (akral dingin, capillary refill > 3 detik, nad? cepat dan lemah}. Consciousness. Apakah anak dalam keadaan tidak sader (Coma)? Apakah kejang (Cenvedsion} atau gelisah (Confusion)? @ Dehydration. Tanda dehidrasi berat pada anak dengan diare (lemah, mata cekung, turgor menvrun). Anak dengan tanda gawat-darurat memerlukan tindakan kegawatdaruratan segera untuk menghindar terjadinya kematian. Tanda pricritas (linat bawah) digunakan untuk mengidentifikasi anak dengan risiko kematian tinggi. Anak ini harus dilakukxan penilaian segera. 1.1. Ringkasan langkah triase gawat-darurat dan penanganannya Periksa tanda kegawaidaruratan dalam 2 tahap: * Tahap 1: Periksa jalan napas dan permapasan, bila tetdapat masalah, segera berikan tindakan untuk memperbalki jalan napas dan berikan napas bantuan. + Tahap 2: Segera tentukan apakah anak dalam keadaan syok, tidak sadar, kejang, atau diare dengan dehidrasi beral.

You might also like