You are on page 1of 14

BENTANG ALAM STRUKTURAL

1. PENGERTIAN BENTANG ALAM STRUKTURAL


Bentang alam merupakan bentuk penampang (landform) suatu daerah di
muka bumi yang mencakup ruang luas dan telah membentuk suatu sistem yang
memiliki keterkaitan dan dominan. Sedangkan bentangalam struktural adalah
(structural landform) adalah bentangalam yang proses pembentukannya
dikontrol oleh gaya tektonik seperti perlipatan dan atau patahan. Penilaian
suatu Bentang Alam dapat dilihat dari unit geomorfologis yang dikategorikan
berdasarkan karakteristik seperti elevasi, kelandaian, orientasi, stratifikasi,
paparan batuan, dan jenis tanah. Beberapa faktor, mulai dari lempeng tektonik
hingga erosi dan deposisi dapat membentuk dan memengaruhi bentang alam.
Struktur geologi berperan sangat penting dalam pembentukan suatu bentukan
wajah rupa bumu. Struktur Geologi yang paling berpengaruh terhadap
pembentukan morfologi adalah struktur geologi sekunder, yaitu struktur yang
terbentuk setelah batuan ada. Pada suat bentukan bentang alam yang memiliki
penampang struktur yang kompleks dan dominan pada area yang luas dapat
digolongkan pada Jenis Bentang Alam Struktural.
2 MACAM - MACAM STRUKTUR BENTANG ALAM STRUKTURAL
Bentang alam struktural adalah bentang alam yang pembentukannya
dikontrol oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan. Struktur geologi
yang paling berpengaruh terhadap pembentukan morfologi adalah struktru
geologi sekunder, yaitu struktur yang terbentuk setelah batuan itu ada Secara
umum struktur yang menyusun bentang alam structural ada 3, yaitu sesar,
lipatan dan kekar.
2.1. Struktural
.Struktur sekunder biasanya terbentuk oleh adanya proses
endogen yang bekerja adalah proses tektonik. Proses ini mengakibatkan
adanya pengangkatan, pengkekaran, patahan, dan lipatan yang tercermin

dalam bentuk topografi dan relief yang khas. Bentuk relief ini akan
berubah akibat proses eksternal yang berlangsung kemudian.

2.2. Macam-Macam Bentang Alam Struktural


Bentang alam struktural dapat dikelompokkan berdasarkan
struktur yang mengontrolnya, dan dibedakan menjadi:
2.2.1. Bentang Alam dengan Struktur Mendatar
Menurut letaknya dataran dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

Dataran rendah
Dataran yang memiliki elevasi antara 0-500 kaki dari
muka air laut.
Dataran tinggi (plateau)
Dataran yang menempati elevasi lebih dari 500 kaki
diatas permukaan laut.

2.2.2. Bentang Alam dengan Struktur Miring


Kebanyakan sedimen yang memperlihatkan kemiringan,
disebabkan karena adanya proses geologi yang bekerja pada suatu
daerah tersebut. Morfologi yang dihasilkan oleh proses tersebut
akan memperlihatkan pola yang memanjang searah dengan jurus
perlapisan batuan. Berdasarkan besarnya sudut kemiringan dari
kedua lerengnya, terutama yang searah dengan kemiringan
lapisan batuannya, bentang alam ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

Cuesta. Cuesta mempunyai sudut kemiringan antara kedua


sisi lerengnya tidak simetri dengan sudut lereng yang searah
perlapisan batuan. Cuesta memiliki kemiringan fore slope
yang lebih curam sedangkan back slopenya relatif landai

pada arah sebaliknya sehingga terlihat tidak simetri.


Hogback. Hogback mempunyai sudut antara kedua sisinya
yang relatif sama dengan sudut lereng yang searah perlapisan

batuan. Hogback memiliki kelerengan fore slope dan back


slope yang hamper sama sehingga terlihat simetri.

2.2.3. Bentang Alam dengan Struktur Lipatan


Lipatan ini terjadi karena adanya lapisan kulit bumi yang
mengalami gaya kompresi (gaya tekan). Pada suatu lipatan yang
sederhana,

bagian

punggungan

disebut

dengan

antiklin,

sedangkan bagian lembah disebut sinklin.


Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya,
lipatan dapat dikelompokkan menjadi:
1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan
yang tetap.
2. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar
dengan sumbu utama.
3. Lipatan

harmonic

atau

disharmonic

adalahl

ipatan

berdasarkan menerus atau tidaknya sumbu utama.


4. Lipatan

Ptigmatik

adalah

lipatan

terbalik

terhadap

sumbunya
5. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang
planar
6. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar
7. Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang
dibatasi oleh permukaan planar.
Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai
jenis lipatan, seperti Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan
yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
2.2.4. Struktur Antiklin dan Sinklin
Penafsiran pada kedua struktur ini berdasarkan atas
kenampakan fore slope atau antidip slope dan back slope atau

dipslope. Yang terdapat secara berpasangan. Bila antidip slope


saling berhadapan, maka terbentuklah lembah antiklin, sedangkan
apabila yang saling berhadapan adalah back slope atau dipslope,
disebut lembah sinklin. Pola pengaliran yang dijumpai pada
lembah antiklin biasanya adalah pola trellis.
2.2.5. Struktur Antiklin dan Sinklin Menunjam
Struktur ini merupakan kelanjutan atau perkembangan dari
pegunungan satu arah dan dua arah. Bila tiga fore slope saling
berhadapan maka disebut sebagai lembah antiklin menunjam.
Sedangkan bila tiga back slope saling berhadapan maka disebut
sebagai lembah sinklin menunjam.
2.2.6. Struktur Lipatan Tertutup
Kubah, mempunyai ciri:
Kedudukan lapisan mirinh kea rah luar (fore slope ke
arah dalam)
Mempunyai pola kontur tertutup
Pola penyaluran radier dan berupa bukit cembung pada
stadia muda
Pada stadia dewasa berbentuk lembah kubah dengan

pola penyaluran annular


Cekungan, mempunyai ciri:
Keduduukan lapisan mirinh ke dalam (back slope kea
rah dalam)
Mempunyai kontur tertutup
Pada stadia muda pola penyalurannya annular

2.2.7. Bentang Alam dengan Struktur Patahan


Patahan (sesar) terjadi akibat adanya gaya yang bekerja
pada kulit bumi, sehingga mengakibatkan adanya pergeseran letak
kedudukan lapisan batuan. Berdasarkan arah gerak relatifnya,
sesar dibagi menjadi 5, yaitu:
Sesar normal atau sesar turun
Sesar naik
Sesar geser

Sesar diagonal
Sesar rotasi(Bersudut)

Macam macam sesar, diantaranya :


1. Normal Faults ( SesarTurun )
Adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional horizontal
pada batuan yang bersifat retas dimana hanging wall block telah
mengalami pergeseran relative kearah bagian bawah terhadap footwall
block.

Sesar Turun
2. Reverse Faults ( SesarNaik )
Adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal pada
batuan yang bersifat retas, dimana hangingwall block berpindah
relatif kearah atas terhadap footwall block.

Sesar naik
3. Strike Slip Faults( SesarGeser )

Adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horizontal


mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser
yang bekerja di dalam kerakbumi. Patahan jenis strike slip fault dapat
dibagi menjadi 2 (dua) tergantung pada sifat pergerakannya. Dengan
mengamati pada salah satu sisi bidang patahan dan dengan melihat
kearah bidang patahan yang berlawanan, maka jika bidang pada salah
satu sisi bergerak kearah kiri kita sebut sebagai patahan left-lateral
strike-slip fault. Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak kearah
kanan,

maka

kita

namakan

sebagai

right-lateral

strike-slip

fault.Contoh patahan jenis strike slip fault yang sangat terkenal


adalah patahan San Andreas di California dengan panjang mencapai
lebih dari 600 km.

Strike Slip
4. Dip Slip Faults
Adalah patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined) dan
pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset
terjadi disepanjang arah kemiringannya. Sebagai catatan bahwa ketika
kita melihat pergeseran pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi
yang sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau jika kedua sisinya
bergerak, semuanya dapat kita tentukan melalui pergerakan relatifnya.
Untuk setiap bidang patahan yang yang mempunyai kemiringan, maka
dapat kita tentukan bahwa blok yang berada di atas patahan sebagai

hanging wall block danblok yang berada dibawah patahan dikenals


ebagai footwall block.

Strike Slip Fault


5. Horsts & Grabens
Dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai akibat dari
tegasan tensional, seringkali dijumpai sesar - sesar normal yang
berpasang pasangan dengan bidang patahan yang berlawanan.
Dalamkasus yang demikian, maka bagian dari blok - blok yang turun
akan membentuk graben sedangkan pasangan dari blok - blok yang
terangkat sebagai horst.
Contoh kasus dari pengaruh gaya tegasan tensional yang bekerja pada
kerak bumi pada saat ini adalah East African Rift Valley suatu
wilayah dimana terjadi pemekaran benua yang menghasilkan suatu
Rift. Contoh lainnya yang saat ini juga terjadi pemekaran kerak bumi
adalah wilayah di bagian barat Amerika Serikat, yaitu di Nevada, Utah,
dan Idaho.

Horst and Graben


6. A Thrust Fault
Adalah patahan reverse fault yang kemiringan bidang patahannya
lebih kecil dari 150. . Pergeseran dari sesar Thrust fault dapat
mencapai hingga ratusan kilometer sehingga memungkinkan batuan
yang lebih tua dijumpai menutupi batuan yang lebih muda.

Thrust Fault
7. Transform-Faults
Adalah jenis patahan strike-slip faults yang khas terjadi pada batas
lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya
secara horisontal. Jenis patahan transform umumnya terjadi di
pematang samudra yang mengalami pergeseran (offset), dimana
patahan transform hanya terjadi diantara batas kedua pematang,
sedangkan dibagian luar dari kedua batas pematang tidak terjadi
pergerakan relatif diantara kedua bloknya karena blok tersebut bergerak

dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona rekahan
(fracture zones). Patahan San Andreas di California termasuk jenis
patahan transform fault.
2.2.8. Kekar
Kekar terjadi akibat adanya gaya yang bekerja pada kulit
bumi, akan tetapi belum sampai mengakibatkan adanya
pergeseran kedudukan lapisan batuan.:
Ada beberapa jenis kekar, yaitu :
1. Kekar Pengerutan (Srinkage Joint), yaitu kekar yang
terbentuk karena gaya pengerutan yang timbul karena
pendinginan (pada batuan beku) atau pengeringan (pada
batuan sediment). Kekar ini biasanya berbentuk polygonal
yang memanjang.

Kekar Pengerutan
2. Kekar Lembar (Sheet Joint), yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar
dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini
akibat penghilangan beban batuan yang tererosi.

Kekar lembar
3.

Kekar Gerus, yaitu kekar yang terbentuk oleh gaya


kompresi. Gaya kompresi adalah gaya-gaya yang bekerja
menuju ke satu titik yaitu gaya menekan daerah tersebut.

Kekar gerus
4.

Kekar Tarik, yaitu kekar yang terbentuk akibat gaya tarik,


yaitu gaya-gaya yang bekerja meninggalkan satu titik atau
disebut juga gaya yang merengangkan daerah tersebut.

Kekar tarik
3. KENAMPAKAN
PETATOPOGRAFI

BENTANG

ALAM

STRUKTURAL

PADA

Bentang alam struktural dapat dikelompokkan berdasarkan struktur


yang mengontrolnya. Klasifikasi bentang alam struktural berdasarkan struktur
geologi pengontrolnya menjadi 3 kelompok utama, yaitu dataran, pegunungan
lipatan dan pegunungan patahan. Pada dasarnya struktur geologi yang ada
tersebut dapat ditafsirkan keberadaannya melalui pola ataupun sifat dari garis
kontur pada peta topografi.

Kekar
Kenampakan kekar di lapangan ditandai dengan adanya tanah yang
retakannya dalam dan bentuknya biasanya simetris, segi 4 ataupun segi 6.
Umumnya dicirikan oleh pola aliran sungai rektangular, dan kelurusankelurusan sungai dan bukit

Sesar
Kenampakan sesar di lapangan adalah terdapat gawir, atau bukit
yang tampak tiba -tiba mengalami penurunan, lalu jika dapat melihat
susunan perlapisannya pasti ada suatu batas garis yang memisahkan dan
membuat perlapisan tersebut tidak pada garisnya, dengan kata lain ada
perlapisan yang lebih di atas dan di bawah.

Lipatan
Lipatan pada saat di lapangan dapat dilihat seperti bukit kecil yang
disebabkan oleh gaya endogen dari samping, dan jika kita dapat melihat
perlapisannya pasti lapisan itu tidak berbentuk garis lurus namun ada
bagian cembungan dan cekungannya.

4. MORFOGENESA
Kekar
Kekar terbentuk karena adanya intrusi dari dalam yang
menyebabkan penekanan pada suatu struktur lalu tekanan tersebut
berkurang energinya sehingga menyebabkan bekas seperti rekahan. Kekar
biasa ditemukan di pinggir pantai.
Sesar

Pada awalnya sesar hanyalah sebuah perlapisan yang terbentuk


dalam kurun waktu tertentu, lalu dengan adanya gaya endogen dari dalam
bumi yang menekan mereka dari sudut-sudut tertentu dan energi tersebut
melewati batas elastisitas mereka, maka terjadilah patahan yang mana
patahan ini merupakan pergeseran barisan lapisan pada satu atau kedua
sisinya.
Lipatan
Proses pembentukan lipatan pada dasarnya sama seperti sesar
namun energi yang menekan pada lipatan atau fold ini lebih rendah
sehingga tidak sampai terpatahkan. Sumbu gaya endogen yang menekan
perlapisan tersebut datang dari arah kanan dan kiri sehingga terbentuk
lipatan yang cembung dan cekung. Bentuk dari lipatan sendiri di pengaruhi
oleh faktor arah gaya endogen dan eksogen.
5. CARA PENDETEKSIAN DI LAPANGAN
Sesar
Kenampakan sesar di lapangan adalah terdapat gawir, atau bukit
yang tampak tiba- mengalami penurunan, lalu jika dapat melihat susunan
perlapisannya pasti ada suatu batas garis yang memisahkan dan membuat
perlapisan tersebut tidak pada garisnya, dengan kata lain ada perlapisan
yang lebih di atas dan di bawah.
Lipatan
Lipatan pada saat di lapangan dapat dilihat seperti bukit kecil yang
disebabkan oleh gaya endogen dari samping, dan jika kita dapa melihat
perlapisannya pasti lapisan itu tidak berbentuk garis lurus namun ada
bagian cembungan dan cekungannya.
Kekar
Kenampakan kekar di lapangan ditandai dengan adanya tanah yang
retakannya dalam dan bentuknya biasanya simetris, segi 4 ataupun segi 6.

DAFTAR PUSTAKA
Noor, Djauhari.2011.Geologi untuk Perencanaan.Graha Ilmu: Yogyakarta
http://aryadhani.blogspot.com/2009/05/bentang-alam-struktural.html

(diakses

pada tanggal 2 april 2011 pukul 20.00)


http://www.docstoc.com/docs/74828940/7-GEOLOGI-STRUKTUR(diakses pada
tanggal 2 april 2011 pukul 20.15)
http://www.scribd.com/doc/38459941/35147136-Chapter-8-Penafsiran-PetaTopografi (di akses pada tanggal 2 april 2011 pukul 20.30)
http://zulhikmal.blogspot.com/ (di akses pada tanggal 2 april 2011 pukul 20.30)

You might also like