You are on page 1of 4

What is anemia?

Anemia is a medical condition in which the red blood cell count or hemoglobin is
less than normal. The normal level of hemoglobin is generally different in males and
females. For men, anemia is typically defined as hemoglobin level of less than 13.5
gram/100 ml and in women as hemoglobin of less than 12.0 gram/100 ml. These
definitions may vary slightly depending on the source and the laboratory reference
used.

What causes anemia?

Any process that can disrupt the normal life span of a red blood cell may cause
anemia. Normal life span of a red blood cell is typically around 120 days. Red blood
cells are made in the bone marrow.

Anemia is caused essentially through two basic pathways. Anemia is caused by


either:

a decrease in production of red blood cells or hemoglobin, or


an increase in loss or destruction of red blood cells.

A more common classification of anemia (low hemoglobin) is based on the Mean


Corposcular Volume (MCV) which signifies the average volume of individual red
blood cells.

If the MCV is low (less than 80), the anemia is categorized as microcytic anemia
(low cell volume).
If the MCV is in the normal range (80-100), it is called a normocytic anemia
(normal cell volume).
If the MCV is high, then it is called a macrocytic anemia (large cell volume).

Looking at each of the components of a complete blood count (CBC), especially the
MCV, a physician can gather clues as to what could be the most common reason for
anemia in each patient.
Picture of Red Blood Cells
Picture of Red Blood Cells
Penyebab dan Pencegahan Anemia
Posted by Penyebab Anemia

Anemia atau orang awam lebih mengenal penyakit ini sebagai gejala kurang darah,
yang gejalanya adalah sering sakit kepala, pusing, mata berkunang-kunang,
penurunan nafsu makan, dan tubuh cepat merasa lelah. Jika mengalami gejala
tersebut, jangan dianggap enteng, mengingat pengaruh penyakit anemia pada
kesehatan sangat besar, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Anemia terjadi
karena kurangnya zat besi dalam tubuh yang menyebabkan kadar hemoglobin (Hb)
dalam darah kurang normal. Padahal tubuh kita membutuhkan nutrisi dalam jumlah
yang banyak, salah satunya adalah zat besi.

Bila zat besi dalam tubuh tidak sesuai kebutuhan, maka akan terjadi anemia.
Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa terjadi karena berbagai sebab. Pada bayi,
kemungkinan disebabkan oleh prematuritas, atau bayi yang terlahir dari seorang
ibu yang menderita kekurangan zat besi. Pada anak-anak, bisa disebabkan oleh
asupan makanan yang kurang mengandung zat besi. Sedangakan pada orang
dewasa kekurangan zat besi disebabkan oleh perdarahan menahun atau berulangulang, yang berasal dari semua bagian tubuh. Sering lupa makan, kurang tidur, dan
terlalu capek, juga merupakan sebagai penyebab anemia. Kondisi ini bisa
bertambah parah bila asupan makanan tidak memenuhi gizi yang cukup.

Hemoglobin terdapat dalam sel darah merah dan bertugas membawa oksigen dari
paru-paru ke seluruh bagian tubuh. Berkurangnya hemoglobin di dalam darah akan
mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen. Gejalaanya adalah badan menjadi
lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai. Wajah tampak pucat, mata berkunang-kunang,
berkurangnya nafsu makan. Akibatnya produktivitas menurun, vitalitas kebugaran
tubuh menurun, rentan terhadap penyakit, dapat mengakibatkan kelahiran pada
bayi dengan berat badan rendah atau bahkan prematur, serta memperbesar resiko
kematian.

Anemia memiliki banyak jenis dan beberapa diantara tidak dapat dicegah. Namun
anemia masih bisa dicegah dan diatasi dengan mencukupi kebutuhan tubuh akan
vitamin, zat besi dan sumber makanan yang dapat membantu memberikan stamina
dan semakin memperbesar produksi sel darah merah yang sehat.

Berikut ini ada beberapa tips untuk mencegah anemia, diantaranya adalah :

1. Zat besi

Zat besi merupakan sumber atau unsur senyawa alami yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh sebagai media penghasil dan pembentuk sel darah merah yang sehat.
Sumber zat besi ini mudah sekali didapat seperti pada daging sapi, ikan, buah dan
sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

2. Asam folat

Asam folat merupakan rangkaian atau komponen dari asam enssensial sebagai
pelengkap dari kebutuhan gizi tubuh. Asam folat sangat dibutuhkan terutama untuk
ibu hamil, bayi dan anak-anak, hal ini dilatar belakangi sebagai alasan asam folat
mencegah kerusakan otak pada anak. Asam folat mudah di dapat dari jus jeruk,
buah-buahan seperti pisang, sayuran hijau tua, kacang polong, roti sereal dan
pasta.

3. Penuhi kebutuhan vitamin B12 yang banyak terdapat pada daging dan susu

4. Vitamin C. Vitamin C sangat baik bagi tubuh untuk membantu penyerapan zat
besi dalam metabolisme tubuh, tubuh yang kekurangan vitamin C akan terlihat
kering dan dapat memicu penurunan produksi sel darah merah. Vitamin banyak
terdpat pada jenis buah-buahan yang berkulit orange dan merah seperti jeruk, buah
beri, pepaya, apel, mangga dll.

Sebagai tambahan jika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada dokter ahli gizi,
biasanya seseorang yang terserang anemia akan diberikan beberapa jenis

suplemen sebagai penunjang dari kebutuhan tubuh akan zat besi. Dokter juga akan
menyarankan untuk memenuhi kebutuhan zat besi secara seimbang, karena apabila
tubuh kekurangan atau kelebihan zat besi akan membahayakan tubuh dan produksi
sel darah yang sehat menjadi tidak seimbang.
Hemoglobin (Hb) g/dL
12,0 14,0 (P)
13,0 16,0 (L)

You might also like