Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Nama : Randi Triwijaya K. (13-121-083)
Strategi pemasaran harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor
diluar jangkauan perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing, teknologi,
peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya.
Sedangkan faktor internal adalah Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat),
dan Promotion.
Suatu produk yang telah berhasil diproduksi biasanya membutuhkan jasa distribusi
untuk memasarkannya. Produk yang telah dihasilkan tersebut tidak bisa mencari
konsumen sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan pemasaran strategi yang tepat
agar suatu produk sukses dipasarkan di market. Salah satu pemasaran strategi
yang sedang marak digunakan saat ini adalah dengan cara melakukan promosi.
Faktor keberhasilan dari suatu pemasaran sangat ditentukan dari bagaimana
promosi dilakukan. Jika promosi dilakukan dengan tepat sasaran, maka akan
menghasilkan penjualan yang sangat signifikan. Terutama pada saat ini dengan
adanya perkembangan teknologi yang sedemikian pesat, promosi telah menjadi dan
menjelma senjata ampuh yang dapat dilakukan secara lebih moderen. Salah satu
yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari promosi suatu produk adalah jika produk
tersebut dapat dikenal lebih dekat oleh konsumen tentang bagaimana
keunggulannya, bagamana cara mendapatkannya, dan faktor yang amat sangat
penting, yaitu apakah produk tersebut memiliki harga yang kompetitif.
1.2 Pengertian Pemasaran dan Strategi
Pada dasarnya kegiatan dan pengertian pemasaran berbeda jika dibandingkan
dengan kegiatan sejenis seperti kegiatan perdagangan, penjualan dan transaksi
yang dilakukan. Definisi pemasaran yang dikutip dari buku yang berjudul Marketing
Management Analysis karangan dari Philip Kotler menyatakan pengertian
pemasaran adalah Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan
menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok
lainnya. Kemudian pengertian lain pemasaran yang dikutip dari sumber American
Marketing Association tahun 1960, menyatakan bahwa pemasaran dapat diartikan
sebagai Pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan
jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya
menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsifungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang
jelas dan lengkap tentang pemasaran
BAB 2
PEMBAHASAN
Riwayat Singkat Perusahaan
Perusahaan merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal
perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle
Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan
dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun
1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka
Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah
menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli
2001 Perusahaan tercatat sebagai perusahaan public di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya. Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187
tahun dan nama yang identik dengan mutu, hari ini Perusahaan telah berkembang
menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian
memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan
masyarakat.
Visi
Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan, dan lingkungan.
Misi
Tujuan Perusahaan
Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan
serta minuman, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Bidang Usaha
Perusahaan Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi,
bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : Industri, Marketing, Distribusi, Ritel, Laboratorium
Klinik dan Klinik Kesehatan.
Industri
Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh
perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan
produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang
tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen
industri.
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, granul, sirop kering,
suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Plant ini merupakan
satusatunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari pemerintah untuk
memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini telah memperoleh
sertifi kat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-9002.
Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunanturunannya, obat asli
Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), yang telah mendapat US-FDA
Approval. Selain itu, Plant Bandung juga memproduksi tablet, sirup, serbuk, dan
produk kontrasepsi Pil Keluarga Berencana. Plant ini telah menerima sertifi kat Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-9002.
Plant Semarang mengkhususkan diri pada produksi minyak jarak, minyak nabati
dan kosmetika (bedak). Untuk menjamin kualitas hasil produksi, plant ini secara
konsisten menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-FDA Approval.
Plant Watudakon Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang mengolah
tambang yodium di Indonesia. Plant ini memproduksi yodium dan garam-garamnya,
bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat
tambah darah, dan kapsul lunak Yodiol yang merupakan obat pilihan untuk
pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas produksi formulasi
seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop dan cairan obat luar/dalam.
Plant ini telah memperoleh sertifi kat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), ISO9002 dan ISO-14001.
Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk memasok
kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah
memperoleh sertifi kat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ini meliputi sediaan
tablet, krim dan kapsul.
Seluruh Plant diatas kecuali Plant Watudakon telah memperoleh rating A untuk
sertifi kasi dari Badan POM.
Manajemen Mutu
Guna menjamin kualitas produk dan layanan yang dihasilkan, Perusahaan
menerapkan suatu kebijakan mutu yang memuat pedoman untuk memastikan mutu
semua produk dan layanannya. Peningkatan mutu produk secara terus menerus
yang dilaksanakan dengan implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.
Sistem ini menjadi panduan bagi seluruh aspek kegiatan produksi untuk mencapai
sasaran mutu yang telah ditetapkan.
Dari sisi layanan, upaya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
dilaksanakan melalui implementasi prosedur layanan yang menekankan pada
pencapaian standar mutu, ketepatan waktu dan standar jumlah.
PT Kimia Farma Apotek, adalah Anak Perusahaan yang mengelola kegiatan usaha
ritel melalui pengoperasian apotek milik perusahaan maupun apotek kerja sama
operasi yang secara keseluruhan saat ini berjumlah 323 apotek. Apotek Kimia
Farma melayani resep dokter, penjualan obat bebas dan alat kesehatan. Selain itu
untuk menunjang kegiatan usaha di atas, apotek Kimia Farma juga dilengkapi
dengan cakupan pelayanan lainnya seperti praktek dokter, penjualan optik dan
swalayan farmasi, serta layanan swamedikasi. Apotek Kimia Farma dikelola oleh
tenaga Apoteker yang bekerja penuh waktu untuk memberikan layanan asuhan
kefarmasian dengan baik.
keberhasilanbisnistidakhanyabergantungpadakuatnyajaringandistribusi.
Namunjugadipengaruhistrategimanajemendalammendesain program
menarikuntukpenggunaakhirdansaluranpenjualan.
Kimia Farmabaru-baruinimengadakan program
untukmembangunloyalitaspelanggandenganapotikdanmanajemen. Yaitu,
bentukpenghargaanterhadap para pelanggan.
Program yang diadakanuntuk kali pertamainidiselenggarakansecaraserentakpada
512 apotik Kimia Farma di seluruh Indonesia. Melalui program ini, Kimia
Farmabesertadewankomisarisdandewandireksi PT Kimia FarmaApotek (KFA)
melayanilangsung para pelanggan.
Sampai dengan tahun 2005 jumlah Laboratorium Klinik yang beroperasi sebanyak
19 outlet yang tersebar di Jawa, Bali dan Batam. Sedangkan jumlah Klinik Kesehatan
pada tahun 2005 sebanyak 9 klinik di Jawa dan Bali, termasuk di lingkungan Kantor
Pusat PT Indosat.
Sumber Daya Manusia
Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) berperanan penting
dalam menjaga keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu Perusahaan
menetapkan strategi pengembangan SDM yang selaras dengan strategi bisnis yang
telah ditetapkan, dalam arti implementasi manajemen SDM harus mampu
meningkatkan kompetensi dan komitmen karyawan pada perusahaan, sehingga
dapat menjamin tercapainya implementasi strategi bisnis.
Perusahaan mengalokasikan cukup dana untuk program pengembangan SDM.
Program pelatihan, seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri untuk
memperluas wawasan dan meningkatkan ketrampilan karyawan.
Risiko Perusahaan
Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainya, bidang usaha yang
dilakukan Perusahaan juga tidak terlepas dari risiko yang disebabkan oleh berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan. Berkaitan dengan hal
ini, Perusahaan berupaya meminimalkan risiko dengan melakukan pengamatan
yang seksama terhadap risiko tersebut. Menurut Manajemen, risiko-risiko usaha
yang mungkin dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah terhadap valuta asing
Bahan baku obat Perusahaan sebagian berasal dari pihak ketiga, baik lokal maupun
impor. Keterlambatan dalam pengiriman, kesulitan melakukan pembelian bahan
baku serta kebijakan Pemerintah mengenai impor, dapat berpengaruh pada
kelangsungan pasokan bahan baku, yang pada akhirnya dapat mengganggu
kegiatan produksi Perusahaan.
Di industri farmasi tidak terdapat pemain yang memiliki pangsa pasar secara
dominan. Pesaing Perusahaan berusaha meningkatkan pangsa pasar dengan
mengeluarkan produk baru serta memperbaharui produk lama. Munculnya pesaing
baru mungkin akan mengakibatkan pangsa pasar Perusahaan berkurang dan dapat
mempengaruhi kinerja Perusahaan.
Risiko perekonomian
Kegiatan usaha dibidang farmasi merupakan bidang kegiatan usaha yang diatur
secara ketat oleh Pemerintah, misalnya aturan tentang penetapan harga jual obat.
Perubahan peraturan tersebut dapat mempengaruhi penjualan dan keuntungan
Perusahaan. Di samping itu, adanya Undang-Undang Perlindungan Konsumen,
Undang-Undang Paten, Undang-Undang Persaingan Usaha dan Undang-Undang
Otonomi Daerah juga dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan.
Saat ini banyak beredar produk farmasi yang dipalsukan di Indonesia. Produkproduk palsu tersebut seringkali memiliki bentuk dan fi sik yang sama dengan
produk aslinya, tetapi memiliki komposisi dan kualitas yang tidak memenuhi
ketentuan persyaratan dari Badan POM. Semakin banyaknya obat palsu yang
beredar di pasaran akan menyebabkan turunnya kepercayaan konsumen terhadap
produk aslinya. Apabila pemalsuan ini dilakukan terhadap produk-produk
Perusahaan maka akan berdampak negatif pada pendapatan Perusahaan.
Produk yang telah beredar di pasaran dapat mengalami kerusakan, hal ini dapat
disebabkan antara lain oleh distribusi yang kurang baik atau sebab-sebab lain di
luar kendali perusahaan. Produk rusak ini dapat menimbulkan klaim dari konsumen
dan mengurangi tingkat kepercayaan konsumen. Apabila hal ini terjadi pada produk
Perusahaan, maka akan menurunkanpendapatan dan meningkatkan beban
Perusahaan.
Karyawan merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan kegiatan usaha
Perusahaan. Apabila terjadi pemogokan masal karyawan, akan menghambat
kegiatan usaha Perusahaan.
Dalam kegiatan produksinya, terdapat limbah produksi berbentuk padat, cair dan
gas. Perusahaan telah melakukan pengelolaan limbah produksi sesuai ketentuan,
tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan terjadinya pencemaran yang diakibatkan
oleh limbah industri, sehingga dapat memberikan risiko tuntutan hukum bagi
Perusahaan.
Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi
sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para
pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau
yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib
yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang
dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa
depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi
dimasa depan.
Terjadinya krisis ekonomi yang multidimensi berdampak pada meningkatnya harga
obat-obatan terutama harga obat paten/merek dagang, kondisi ini sekaligus
berakibat pada tidak dapat terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat yang
tengah mengalami penurunan daya beli. Guna menanggulangi kondisi tersebut
dibutuhkan adanya peran serta industri farmasi khususnya dalam memproduksi,
mengembangkan dan memasyarakatkan obat-obatan yang harganya terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat baik diwilayah perkotaan maupun pedesaan. Salah
satu bentuk peran serta industri farmasi yang tengah dilakukan adalah dengan
memasarkan dan memasyarakatkan obat generik.
Strength / kekuatan :
Opportunity / peluang :
1. Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita
menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan.