You are on page 1of 19

CARA MEREVIEW LITERATUR

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Metode Penelitian Kuantitatif
yang dibina oleh Ibu Dra.Prof Herawati Susilo, M.Sc.,Ph.D

Disusun oleh
Kelompok 4/ Kelas A-A
ATOK MASOFYAN HADI
DESY YANUARITA WULANDARI
MIA ASNIMULIA

140341807224
140341807054
140341807913

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM MAGISTER
JURUSAN BIOLOGI
September 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Review literatur yang kurang benar adalah salah satu dari
banyak cara untuk menggagalkan disertasi. Jika review literatur
cacat, maka disertasi juga dapat dilihat sebagai hasil yang cacat
karena "seorang peneliti tidak dapat melakukan penelitian yang
signifikan tanpa terlebih dahulu memahami literatur (Boote & Beile,
2005). Dalam suatu ujian disertasi, penguji menemukan bahwa
adanya
peneliti,

ketidakcukupan
sehingga

review

penguji

akan

literatur

yang

menelaah

metodologi, analisis data, dan kesimpulan.


Pada beberapa review literatur dan

dilakukan

oleh

lebih

detail

pada

artikel

yang

telah

dipublikasikan, masih terdapat beberapa kesalahan yang sering


dijumpai. Hal ini dikarenakan belum banyaknya ulasan mengenai
bagaimana cara menulis review literatur. Oleh karena itu, pada
pembahasan kali ini akan dibahas mengenai tentang tujuan review
literatur, menyajikan taksonomi review literatur, dan cara penulisan
review literatur yang bersifat kuantitatif atau kualitatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan mereview literatur ?
2. Bagaimana taksonomi review literatur?
3. Bagaimana cara mereview literatur kualitatif dan kuantitatif ?
C. Tujuan
1. Mengetahui tujuan mereview literatur.
2. Mengetahui taksonomi review literatur.
3. Mengetahui cara mereview literatur kualitatif dan kuantitatif.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Penulisan Review Literatur
Melakukan review literatur adalah sarana menunjukkan
pengetahuan penulis tentang
bidang studi tertentu, termasuk kosa-kata, teori, variabel dan
fenomena, serta metode-metode dan sejarah. Review literatur
adalah dokumen ilmiah yang telah teruji keabsahanya dan
terpublikasi. Borg&Gall (1996) berpendapat bahwa beberapa tujuan
penulisan review literatur, yaitu:
pembatasan masalah penelitian,
mencari hubungan baru dalam suatu penyelidikan,
menghindari ketidakberhasilan pendekatan,
memperoleh wawasan metodologis,
mengidentifikasi rekomendasi penelitian lebih lanjut, dan
mencari teori pendukung.
Hart (1998) memberikan alasan tambahan tujuan penulisan review
literatur, yaitu:

membedakan apa yang telah dilakukan dengan apa perlu

dilakukan,
menemukan variabel yang relevan dengan topik,
mensintesis dan mendapatkan perspektif baru,
mengidentifikasi hubungan antara ide-ide dan praktek,
menetapkan konteks topik atau masalah,
rasionalisasi pentingnya masalah,
meningkatkan dan memperoleh kosakata subjek,
memahami struktur subjek,
mengaitkan ide-ide dan teori untuk aplikasi,
mengidentifikasi metodologi utama dan teknik penelitian yang

telah digunakan, dan


penyediaan kerangka untuk mengaitkan temuan baru dengan

temuan sebelumnya.
B. Taksonomi Review Literatur
Cooper berpendapat bahwa review literatur dapat diklasifikasikan
berdasarkan enam karakteristik yaitu fokus, tujuan, perspektif,
cakupan, format, dan peserta. Karakteristik review literatur dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Taksonomi Cooper tentang tinjaun literatur
3

Karakteristi
k
Fokus

Tujuan

Perspektif
Cakupan

Format
Peserta

Kategori
hasil penelitian
metode penelitian
teori
Praktek atau aplikasi
integrasi
(a) Generalisasi
(b) pemecahan masalah
(c) penghubung bahasa
kritik
Identifikasi isu sentral
Netral
Keikusertaan peneliti
Sangat mendalam
Mendalam dengan beberapa
kutipan
Mewakili
Historis
Konseptual
Metodologis
sarjana khusus
sarjana umum
Praktisi atau pembuat
kebijakan
masyaratak umum

1. Fokus
Cooper (1988) mengidentifikasi empat kategori dari fokus:
hasil penelitian, metode penelitian, teori, atau praktik atau aplikasi.
Review literatur yang berorientasi pada hasil hasil penelitian dapat
membantu mengidentifikasi kekurangan informasi tentang hasil
penelitian tertentu. Review literatur yang berorientasi pada metode
digunakan untuk mengidentifikasi variabel kunci, langkah-langkah,
dan metode analisis. Reviewmetodologis ini juga berguna untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan metodologis dalam
penelitian.
Sebuah reviewteoritis bertujuan untuk menunjang teori baru.
Dalam hal alasan penelitian, review teoritis dapat membantu
membangun kurangnya teori atau mengungkapkan bahwa teoriteori saat ini tidak cukup, membantu untuk membenarkan bahwa
4

teori baru harus diajukan. Kategori keempat digunakan untuk


membantu menyusun kebutuhan praktis saat ini
2. Tujuan
Tujuan dari reviewadalah untuk mengintegrasikan dan generalisasi
temuan di seluruh unit, perlakuan, dan hasil, untuk menyelesaikan
perdebatan dalam sebuah bidang atau untuk menjembatani bahasa
yang digunakan di seluruh bidang. Jika Penulis disertasi
menggunakan review literatur untuk membenarkan penyelidikan
selanjutnya, tujuan akan lebih menekankan pada menganalisis kritis
literatur, mungkin untuk mengidentifikasi kelemahan dan
mengusulkan untuk memperbaiki kelemahan.
3. Perspektif
Dalam penelitian kualitatif, penulis sering meninjau untuk
mengungkapkan penyimpangan menurut mereka sendiri dan
mendiskusikan bagaimana penyimpangan tersebut dapat
mempengaruhi ulasan. Dalam penelitian kuantitatif, penulis dapat
mencoba untuk mengambil perspektif netral dan meninjau temuan
sebagai fakta
4. Cakupan
Pada kategori cakupan ulasan, terdapa 3 kategori. Pertama yaitu
kajian mendalam. Dalam kajian mendalam, penulis mencari dan
mempertimbangkan setiap bagian tersedia dari penelitian pada
topik tertentu, diterbitkan atau tidak diterbitkan. Kedua yaitu ulasan
dengan beberapa kutipan. Ulasan dengan selektif kutipan. Misalnya,
penulis hanya untuk melihat artikel yang dipublikasikan dalam
jurnal. Pendekatan ketiga adalah cakupan untuk
mempertimbangkan perwakilan dari artikel dan membuat
kesimpulan tentang seluruh yang populasi artikel dari sampel itu.
5. Format
Beberapa format yang telah umum digunakan adalah historis,
konseptual, dan metodologis.
6. Peserta
Dalam menulis tinjaun literatur, penulis harus memperhatikan untuk
siapa literatur terebut ditulis. Apakah untuk akademisi atau
masyarakat umum. Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahasa
yang digunakan.
5

C. Penulisan Review Literatur


Dalam penulisan review literatur, beberapa tahap yang harus
dilakukan yaitu:
Merumuskan masalah
Pengumpulan data
Evaluasi data
Analisis dan pembacaan data
Presentasi publik

1.
2.
3.
4.
5.

Tabel 2 menyajikan 4 langkah untuk membantu mereview sebuah penelitian


atau kajian literature. Disisi sebelah kiri merupakan table identitas dari karakter yang
umum dalam suatu penelitian. Yaitu pertanyaan yang muncul, fungsi penelitian,
perbedaan prosedural yang membuat berbeda terhadap kesimpulan dan potensi yang
menyebabkan sumber tidak valid pada bagian kesimpulan. Dan pada deret kanan
merupakan komponen kunci dari menulis sebuah review. Yaitu rumusan masalah,
pengumpulan data, evaluasi data, analisis dan pembacaan data, dan presentasi publik.
Tabel 2. Petunjuk Untuk Mereview Sebuah Penelitian
Research stage
Pengumpulan
Evaluasi data
data

Karakterist
ik

Rumusan
masalah

Pertanyaan
yang
muncul

Apa saja bukti


yang
dimasukkan
ke dalam
review?

Fungsi
penelitian
utama
dalam
review

membentuk
Menentukan
perbedaan
sumber mana
kajian yang
yang potensial
relevan dari
digunakan dan
kajian yang
relevan
tidak relevan
1. Perbedaan Perbedaan dalam
dalam
isi sumber
memasukk penelitian
an definisi
operasioan
l
2. Perbedaan
dalam
langkah
secara
detail
1. Berisi
1. Kajian
konsep
kualitatif

Perbedaan
Prosedural
yang
membuat
hasil
berbeda
terhadap
kesimpulan

potensi
yang

Apakah prosedur
yang digunakan
relevan terhadap
bukti?

Data apa saja yang


perlu dimasukkan
dalam review

Menentukan criteria
data yang valid dan
tidak valid

1.

Membedakan
criteria dan
kualitas
2. Menentukan
criteria yang
tidak memiki
pengaruh

Sumber yang
tidak focus

Analisis dan
pembacaan
data
Apakah
prosedur yang
digunakan
untuk membuat
kesimpulan
ditulis secara
lengkap?
Mensintesis
kajian literature
yang valid

Berbeda dalam
menarik
kesimpulan

Aturan untuk
membedakan

Presentasi publik

Laporan apa saja


yang dimasukkan
dalam review

Menentukan
bagian yang
penting dan tidak
penting untuk
penelitian
Berbeda dalam
menentukan
petunjuk editorial

Kekurangan
dalam

menyebabk
an sumber
tidak valid
pada bagian
kesimpulan 2.

penting
dan
kurang
kuat
Operasion
al masih 2.
sangat
dangkal
sehingga
antar
variabel
tidak jelas
interaksin
ya

yang
digunakan
berbeda dari
target dalam
populasi
Orang dalam
sampel
berbeda
dengan target
dari populasi

menjadikan
bahan yang dikaji
tidak benar

berbagai sumber
belum dibentuk
dengan tepat

menemukan
review dan kajian
prosedur dapat
membuat
kesimpulan
kurang
berkembang,
tidak berguna

1. Merumuskan Masalah
Dalam hal ini hal yang penting adalah mampu membedakan perbedaan
pertanyaan untuk literature review (yaitu pertanyaan yang dapat dijawab dengan
mereview penelitian kedua) dan pertanyaan penelitian empiris (yaitu pertanyaan yang
hanya dapat dijawab dengan penelitian utama. Permasalahan dimulai dengan
menentukan pertanyaan yang dapat memandu untuk mereview literature. Pertanyaan
tersebut berpengaruh signifikan terhadap tujuan dan fokus terhadap review.
Sebagai contohnya adalah sebagai berikut:
a. Jika tujuannya untuk mengetahui makna sebuah penelitian maka pertanyaan yang
muncul: apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan X terhadap Y dan
Z?
b. Jika tujuannya menganalisis kemampuan berpikir kritis dengan menerapkan sebuah
metode. maka pertanyaan yang muncul: apakah metode yang digunakan dapat
menyelidiki fenomena X? dan apa kekurangan dari metode yang digunakan?
c. Jika digunakan untuk menelaah teori dan mengidentifikasi persoalan tertentu, maka
pertanyaan yang muncul: apakah teori yang digunakan untuk menerangkan fenomena X?
Langkah kedua dalam merumuskan masalah adalah menentukan inclusion dan
exsclusion (artikel mana yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan penelitian/review). Di
bawah ini merupakan kriteria dari inclusion dan exsclusion yang digunakan untuk
mereview sebuah penelitian. Kajian yang termasuk ke dalam sintesis kuantitatif jika
memenuhi criteria dibawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kajian yang dilaporkan memiliki makna/ bermakna


Menggunakan write-on response cards.
Kesadaran siswa dalam keaktifan diperlukan untuk kondisi pengontrolan.
Kajian yang digunakan melaporkan paling sedikit satu variabel terikat
Melaporkan dalam bahasa inggris
Data yang digunakan tidak tumpang tindih dari data penelitian yang lain.
7

7. Menggunakan repeated- measures-type methodologis


8. Untuk memisahkan data yang sama (dari desertasi atau artikel jurnal) hanya kajian yang
komprehensip yang dimasukkan.
Criteria inclusion dan exclusion seharusnya cukup komprehensif sehingga artikel yang
dibutuhkan dan tidak dibutuhkan hanya berdasarkan criteria tersebut.
2. Pengumpulan data
Tujuan dari pengumpulan data adalah mengelompokkan data secara lengkap ,
representative, dan data yang penting dari sebuah artikel. Seperti dalam penelitian utama,
peneliti dari data sekunder tidak hanya harus menyusun rencana sistematis untuk
pengumpulan data, ia harus secara akurat mendokumentasikan bagaimana data
dikumpulkan. Proses pengumpulan data sering dimulai dengan pencarian data akademik.
Kemudian mulai mengkonduksi, secara teliti, dan mendokumentasikan setiap data
penelitian, kata kunci dan kata kombinasi yang digunakn serta rekaman hasil dari setiap
penelitian.
Pengumpulan data dapat dihentikan ketika point yang dibutuhkan sudah tercapai,
dan pe review telah memiliki banyak bukti yang cukup untuk mengidentifikasi semua
artikel yang relevan. Ketika semua artikel yang relevant telah complete maka bisa
dilakukan evaluasi data.
3. Evaluasi data
Dalam evaluasi data pe review data mulai dengan memilah dan mengevaluasi
informasi yang memenuhi kriteria/ untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Untuk memulai
review merencanakan sebuah cara untuk system memilah data dari berbagai artikel,
Pertama, reviewer merencakana untuk memilah data dari artikel. Tipe pemilihan data ini
menentukan hasil akhir dari review. Misalnya, jika hasil penelitian saling berhubungan
maka seorang pereview di sarankan untuk mendokumentasikan data. Karena ini
memerlukan perhatian yang intensif document ini dapat ditulis dalam bagian terpisah
sebagai appendix atau dapat langsung ditulis didalam artikel literature review kalian
dengan menggunakan kode.
Review Literature umumnya menguji tentang kualitas suatu penelitian. Namun kita
akan menemukan permasalahan jika kualitas penelitian memiliki kualitas yang rendah.
Seperti Cooper menyarankan hanya memilih artikel yang memiliki kualitas tinggi, namun
beberapa peneliti lain menyarankan untuk menggabungkan dari keduanya.
4. Analisi data dan pembacaan data

Pada tahap ini pe review mencoba untuk membuat pilahan data. Jika hasil literature
review berhubungan maka reviewer memadukan data. Selanjutnya dilakukan sintesis
terhadap data telah diekstrak secara kuantitatif, kualitatif, atau campuran.
5. Mempublikasikan Literature Review
Pada tahap ini pereview menentukan informasi mana yang penting untuk
dipublikasikan dan mana yang tidak penting. Seorang reviewer bebas menentukan
informasi yang ingin dipublikasikan, namun pada umumnya sebuah literature reviewe
menampilkan histoircally, conceptually, methodology. Pendengar utama hasil dari
literature review adalah supervisors dan berbagai pereview. Sedangkan pendengar yang
kedua adalah teman-teman sejawat (mahasiswa).
Formulasi dan pembenaran/ penguatan berdasarkan pertanyaan empiris.
Literature review yang dikombinasikan dengan masalah seharusnya membentuk
suatu penelitian empiris. Meskipun cooper tidak memasukkan dalam taxonomy dari
literature review, ini merupakan bagian penting dari disertasi. Bagian ini penulis
menerangkan bukti dari review bagaimana disertasi dibuat dengan penuh makna dan
berkontribusi dalam dunia pengetahuan.
1. Jika kajian berkontribusi dalam sebuah teori dan penelitian empiris, maka dapat
memperjelas kontribusi apa dan bagaimana kontribusinya untuk memperkaya teori
perspektif.
2. Jika kajian berniat untuk menetapkan sebuah teori baru maka seharusnya jelas apa teori
baru tersebut, bagaimana hubungan antara teori yang sudah ada dan bukti, mengapa
teori baru diperlukan, dan seberapa besar diaplikasikan.
3. Jika kajian tentang motivasi karena kekurangan informasi tentang suatu masalah atau
issue, maka rumusan masalah yang muncul seharusnya dapat menjawab informasi yang
diperlukan, mengapa itu penting, dan bagaimana cara mengatasinya
D. Literature Review Kuantitatif.
Dua tipe umum dari kuantitatif review adalah narrative revie dan meta analytic
review. Sebelum ada meta-analisis review nama yang umum digunakan dalam kuantitatif
adalah narrative review. Menurut Gall (1996) narativ review menegeaskan pada kajian
yang lebih baik, dan organisasi hasil mereka dalam bentuk gabungan dari gambar dan
pengetahuan dari masalah yang di review. Jumlah hasil statistik yang signifikan
dibandingkan dengan hasil yang tidak signifikan, memungkinkan untuk dicatat. Setiap
kajian memunkinkan dideskripsikan secara terpisah sedikit kalimat atau paragrap.
Meskipun narativ review sering digunakan, naratif review sering dibuat seolah-olah agar
memiliki pengaruh yang signifikan oleh pereview. Penelitian yang kesimpulannya
9

menggunakan narativ review dapat berbeda dengan pe-review yang lain, sekalipun dari
artikel yang sama.
Saat ini, meta analisis review menempati urutan terdepan, di dalam meta analisis
review, pe-review a). Mengumpulkan artikel yang diperlukan dan sifatnya komprehensif
b) menandai artikel berdasarkan aspek yang diteliti c) menentukan standart ukur yang
hasilnya digunakan untuk synthesis d) memeriksa bagaimana karakteristik kovarian
terhadap hasil
Gambar 1 dibawah ini menunjukkan contoh dari sebuah grafik yang sering
digunakan dalam meta analisis. Bagian hutan yang digambarkan merupakan informasi
dari hasil panen yang dilakukan meta analisis. Segitiga tersebut menggambarkan efek dan
garis menunjukkan tingkat kepercayaan 95 % dari efek. Standart ukur yang digunakan
untuk plot hutan adalah standart mean dan perbedaan ukuran efek yang disebut kohens.
pada dasarnya gambar dibawah adalah berat rata-rata dari efek. Sebagaimana Gambar 1,
meta analisis digunakan untuk mensisntesis dan menganalisis penelitian kuantitatif.
Namun masih ada banyak yang mengkritik meta analisis karena masih bias. Slavin (1986)
memberikan saran agar mengkombinasikan meta analisis dan narrative. Untuk contohnya
satu mungkin mensintesis kajian kuatitatif, tetapi juga dapat menggunakan narasi
deskripsi.

Gambar 1. Grafik Meta Analisis


E. REVIEW LITERATUR KUALITATIF/ TINJAUAN LITERATUR
KUALITATIF
Ketika struktur dari literatur terutama kualitatif, atau berisi
campuran

hasil

kuantitatif

dan

kualitatif,

mungkin

perlu

untuk
10

melakukan review kualitatif/ tinjauan kualitatif, baik tersendiri atau


sebagai pelengkap dari review kuantitatif/ tinjauan kuantitatif. Pada
bagian ini akan disajikan dua metode untuk melakukan tinjauan
literatur kualitatif.

Metode pertama ini pertama kali diajukan oleh

Ogawa dan Malen (1991). Metode kedua, yang


seterusnya,

meminjam

metode

penelitian

diajukan untuk

fenomenologis

dan

menggunakannya untuk melakukan tinjauan literatur. Sumber daya lain


yang berguna untuk melakukan tinjauan literatur kualitatif, tidak
dijelaskan di sini, yaitu metode Noblit and Hare (1988).
1. Metode Ogawa dan Malen
Metode sebelumnya, yaitu metode dari Borg, Gall, dan Borg
(1996) telah dirobohkan oleh metode Ogawa dan Malen (1991)

ke

dalam delapan langkah yang dibahas di bawah. Perhatikan bahwa


langkah-langkah tersebut. Langkah-langkah tersebut paralel dengan
langkah-langkah dasar dalam penelitian kualitatif.
Langkah 1: Buat jejak audit. Dalam langkah ini, Pe-review/ orang yang
membuat review haruslah hati-hati dalam mendokumentasikan semua
langkah-langkah

yang

diambil.

Jejak

audit

berfungsi

sebagai

dokumentasi untuk membuat jelas bukti yang mendukung setiap


temuan, di mana bukti-bukti yang dapat ditemukan, dan bagaimana
bukti yang ditafsirkan.
Langkah 2 : Tentukan fokus dari tinjauan/fokus dari review. Tahap
pembentukan masalah disebutkan sebelumnya mirip dengan langkah
ini. Dalam tahap ini konstruksi dari review didefinisikan dan, dengan
demikian, pada langkah ini ditentukan apa yang harus dimasukkan
dalam review dan apa yang tidak.
Langkah 3: Cari literatur yang relevan. Langkah ini mirip dengan tahap
pengumpulan data yang disebutkan sebelumnya. Menurut Ogawa dan
Malen (1991), di samping laporan penelitian kualitatif, laporan yang
bukan hasil penelitian / non penelitian seperti memo, artikel surat
kabar,

atau

menit

pertemuan

juga

harus

disertakan

dalam

review/tinjauan dan belum tentu dianggap memiliki nilai kurang dari


laporan penelitian kualitatif.
Langkah 4: Klasifikasikan

dokumen.

Dalam

langkah

ini

pe-

review/peninjau mengklasifikasikan dokumen sesuai dengan jenis data


11

yang diwakilinya. Sebagai contoh, beberapa dokumen mungkin laporan


tangan pertama dari penelitian kualitatif, lain mungkin pernyataan
kebijakan tentang masalah tersebut, dan masih jenis data mungkin
menjelaskan proyek-proyek di sekitar masalah ini.
Langkah 5: Buat database ringkasan. Langkah ini mirip dengan tahap
evaluasi data. Dalam tahap ini pe-review/peninjau mengembangkan
skema pengkodean dan upaya untuk mengurangi informasi dalam
dokumen yang relevan. Pada titik ini, Borg, Gall, dan Borg (1996)
menulis,
Anda tidak bisa hanya membaca semua dokumen-dokumen ini,
membuat catatan kasual, dan kemudian menulis tinjauan
literatur. Sebaliknya, Anda akan perlu mengembangkan
ringkasan narasi dan skema pengkodean yang
memperhitungkan semua informasi terkait dalam dokumen.
Proses ini berulang-ulang, yang berarti, misalnya, bahwa Anda
mungkin perlu untuk mengembangkan skema coding,
menerapkannya pada dokumen, merevisinya berdasarkan
pengalaman ini, dan mendaftar ulang itu. (p. 159)
Langkah 6: Mengidentifikasi konstruksi dan hipotesis hubungan
kausal. Setelah database ringkasan telah dibuat, tugas ini adalah untuk
mengidentifikasi tema penting dari dokumen dan membuat hipotesis
tentang hubungan antara tema. Tujuannya di sini, tidak seperti metaanalisis, adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang fenomena
yang diteliti, tidak untuk mengintegrasikan hasil dan mengidentifikasi
faktor-faktor yang covary dengan hasil.
Langkah 7: Carilah temuan yang bertentangan dan interpretasi
saingan. Dalam tradisi penelitian kualitatif primer, maka perlu aktif
mencari

temuan

bertentangan

dan

interpretasi

saingan.

Orang

mungkin, misalnya, membaca kembali dokumen pada saat ini untuk


mencari bukti sebaliknya.
Langkah 8: Gunakan rekan atau informan untuk menegaskan temuantemuan. Langkah terakhir dalam metode Ogawa dan Malen (1991),
memperkuat temuan-temuan, juga sejajar dengan penelitian kualitatif
primer. Dalam langkah ini, salah satu saham draft laporan dengan
12

rekan-rekan dan informan, seperti penulis dokumen yang masuk dalam


review, meminta mereka kritis menganalisis review. Dengan cara ini,
berdasarkan tingkat kesepakatan di antara para informan, resensi dapat
mengkonfirmasi sejauh mana kesimpulan review adalah suara.
2. Metode Fenomenologis Untuk Melakukan Review Literatur
Kualitatif/ Kajian Literatur Kualitatif
Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah untuk sampai pada
esensi dari pengalaman hidup dari fenomena (Moustakas, 1994).
Diterapkan sebagai teknik review, tujuannya adalah untuk sampai pada
esensi

peneliti

fenomenologi

pengalaman

tangan

empiris

pertama,

dengan

individu-individu

fenomena.
yang

Dalam

mengalami

fenomena tertentu diwawancarai. Dalam menggunakan fenomenologi


sebagai teknik review, unit analisis adalah laporan penelitian daripada
individu yang mengalami fenomena tersebut. Bila menggunakan
fenomenologi

sebagai

teknik

review,

data

berasal

dari

laporan

penelitian empiris daripada data wawancara. Tidak mengherankan,


langkah-langkah dari tinjauan fenomenologis mencerminkan langkahlangkah penelitian fenomenologis. Langkah tersebut dijelaskan secara
singkat berikut:
Langkah 1: Menggolongkan. Dalam penelitian fenomenologis, langkah
pertama adalah untuk mengidentifikasi fenomena yang akan diteliti.
Peneliti kemudian "kurung" nya pengalaman dengan fenomena dengan
menjelaskan pengalamannya sendiri dengan dan posisi di fenomena
tersebut.
Langkah 2: Mengumpulkan data. Langkah berikutnya adalah untuk
mengumpulkan data tentang fenomena tersebut. Dalam penelitian
fenomenologis primer, peneliti akan mewawancarai sekelompok orang
yang pernah mengalami fenomena tersebut. Dalam menggunakan
metode fenomenologis sebagai ulasan alat, resensi akan membaca
laporan dari para ilmuwan yang telah melakukan penelitian tentang
fenomena tersebut. Seperti dalam ulasan kuantitatif, resensi masih
harus memutuskan kriteria inklusi dan menentukan strategi penelitian.
Langkah 3: Mengidentifikasi pernyataan yang bermakna. Langkah
ketiga adalah untuk mengidentifikasi pernyataan yang berarti. Peneliti
13

mungkin melakukan hal ini dengan menyoroti klaim empiris dibuat


tentang fenomena bunga dan mengumpulkan klaim tersebut, kata demi
kata, dalam beberapa jenis spreadsheet atau perangkat lunak kualitatif
untuk membuat data dikelola.
Langkah 4: Memberi makna. Setelah mengidentifikasi pernyataan
bermakna, langkah berikutnya adalah memberikan makna atas laporan
tersebut. Artinya, pe-review/ peninjau mungkin menempatkan laporan
yang berarti ke dalam kategori dan kemudian menafsirkan dan
parafrase mereka sebagai kelompok.
Langkah 5: Kaya akan deskripsi. Langkah terakhir adalah untuk
menciptakan deskripsi kaya akan esensi dari pengalaman peneliti
utama

dengan

fenomena

tersebut.

Tujuannya

adalah

untuk

menggambarkan esensi dari fenomena seperti yang terlihat melalui


mata para peneliti yang menyelidiki fenomena itu.
F. KESALAHAN

UMUM

YANG

DIBUAT

SAAT

ME-REVIEW

LITERATUR PENELITIAN
Untuk membantu pe-review/ peninjau menghindari kesalahan dalam
melakukan kajian literatur, beberapa kesalahan yang paling umum
tercantum di bawah ini. Gall, Borg, dan Gall (1996) menyatakan bahwa
kesalahan yang paling sering dilakukan dalam mengkaji literatur ini
adalah bahwa peneliti:
1. tidak jelas menghubungkan antara temuan review literatur/ tinjauan
literatur dengan tinjauan penelitian peneliti sendiri/review penelitian
peneliti sendiri;
2. tidak mengambil waktu yang cukup untuk menentukan deskripsi
terbaik

dan

mengidentifikasi

sumber-sumber

terbaik

untuk

digunakan dalam literatur yang berkaitan dengan topik seseorang;


3. mengandalkan sumber-sumber sekunder bukan pada sumbersumber primer dalam mengkaji literatur;
4. kritis menerima temuan peneliti lain dan interpretasi yang valid,
daripada memeriksa secara kritis semua aspek desain penelitian
dan analisis;
5. tidak melaporkan prosedur pencarian yang digunakan dalam
tinjauan literatur;
6. laporan terisolasi hasil statistik daripada sintesis mereka dengan
metode chi-square atau meta-analisis; dan
14

7. tidak mempertimbangkan temuan bertentangan dan interpretasi


alternatif dalam sintesis literatur kuantitatif.
G. MENGEVALUASI REVIEW LITERATUR
Bootes dan Beile (2005) telah membuat lima kategori rubrik untuk
mengevaluasi kajian literatur. Kategori adalah cakupan, sintesis,
metodologi, signifikansi, dan retorika. Rubrik yang disajikan dalam
Tabel 3, di bawah ini. Boote dan Beile menggunakan rubrik penilaian ini
untuk

menilai

sampel

acak

dari

30

disertasi

akademis

yang

berhubungan dengan pendidikan.


TabeL 3. Boote dan Beile Literatur Scoring Rubrik
Kategori
1. Kriteria
Cakupan
2. Sintesis

Kriteria

A. Dibenarkan
untuk inklusi
dan eksklusi
dari ulasan
B. Membedakan
antara apa
yang telah
dilakukan di
lapangan dan
apa yang
perlu
C. Ditempatkan
topik atau
masalah di
dalam
literatur
ilmiah yang
D. Ditempatkan
penelitian
dalam konteks
sejarah
E. Yang
diperoleh
dan
meningkatk
an kosakata
subjek
F. Melafalkan
variabel penting
dan fenomena
yang relevan
dengan variabel
kunci topik dan
fenomena
G. disintesis dan
memperoleh
perspektif
baru tentang
literatur

Tidak
membahas
kriteria inklusi
atau
Tidak
membedakan
apa yang telah
dan belum
pernah dilakukan
sebelumnya
Topik
literatur tidak
ditempatkan
dalam
literatur
ilmiah yang
Sejarah
bidang topik
tidak dibahas
Kata-kata
kunci tidak
dibahas

Dibahas
Tidak Tepat dan
literatur
diluar literatur
dimasukkan
dan
Dibahas apa
Kritis
yang telah dan memeriksa
belum
keadaan
dilakukan
lapangan

Beberapa
pembahasa
n yang
lebih luas
ilmiah

Topic sastra
jelas terletak di
literatur ilmiah
yang lebih luas

Beberapa
menyebutkan
sejarah topik

Kritis
diperiksa
sejarah
topik
Kata-kata kunci Dibahas dan
dibahas
diselesaikan
ambiguitas
dalam
definisi

Tidak dibahas
hubungan antar
variabel pada
kunci dan
fenomena

Dibahas
hubungan
antar variabel
pada kunci dan
fenomena

Diterima pada
nilai nominal

Beberapa
kritik sastra

Tercatat
ambiguitas
dalam
literatur dan
mengusulkan
hubungan
baru
Ditawarkan
perspektif baru

15

3. Metodologi

4. Signifikansi

5. Retorika

6.

H. Mengidentifika
si metodologi
utama dan
teknik
penelitian
yang telah
digunakan di
lapangan, dan
keuntungan
I. Terkait ideide dan teoriteori di
lapangan
untuk
J. penelitian
merasionalis
asi makna
praktis dari
masalah
penelitian
signifikansi
K. merasionalis
asi makna
ilmiah dari
masalah
L. Ditulis dengan
koheren,
struktur yang
jelas yang
mendukung
review

Metodologi
Penelitian tidak
dibahas

Metode
penelitian tidak
dibahas

Praktis
penelitian tidak
dibahas

Signifikansi
ilmiah penelitian
tidak dibahas
buruk dikonsep,
serampangan

Beberapa
diskusi
metode
penelitian
yang
digunakan
untuk
menghasilka
n klaim
Beberapa
pembahasan
kesesuaian
metode
penelitian
untuk
signifikansi
praktis
dibahas

Metode
penelitian
dikritik

dikritik
kesesuaian
metode
penelitian untuk
menjamin klaim
Dikritik
kesesuaian
metode
penelitian untuk
menjamin klaim

signifikansi
ilmiah dibahas

dikritik
signifikansi
ilmiah
penelitian
Beberapa
Yah
struktur koheren dikembangkan
, koheren

16

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Beberapa tujuan penulisan review literatur yaitu pembatasan
masalah penelitian, mencari hubungan baru dalam suatu
penyelidikan, menghindari ketidakberhasilan pendekatan,
memperoleh wawasan metodologis, mengidentifikasi
rekomendasi penelitian lebih lanjut, dan mencari teori
pendukung.
2. Cooper berpendapat bahwa review literatur dapat diklasifikasikan
berdasarkan enam karakteristik yaitu fokus, tujuan, perspektif,
cakupan, format, dan peserta.
3. Kuantitatif review dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu narativ
review dan meta analisis. Langkah-langkah melakukan kuantitativ review adalah
mengumpulkan artikel yang diperlukan, menenadai setiap artikel berdasarkan
aspek yang akan diteliti, menentukan standart ukur untuk sintesis, menentukan
karakteristik kovarian
4. Kajian Literatur kualitatif merupakan kajian literatur dengan
struktur utama kajian berupa kajian kualitatif, atau campuran
dari kajian kuantitatif dan kualitatif yang diperlukan untuk
melakukan review kualitatif/ tinjauan kualitatif, baik tersendiri
atau

sebagai

pelengkap

dari

review

kuantitatif/

tinjauan

kuantitatif. Dua metode yang digunakan dalam kajian literatur


kualitatif adalah metode Ogan dan Malen (1991) dan Metode
Penelitian Fenomenologis.
5. Untuk membantu pe-review/ peninjau menghindari kesalahan
dalam melakukan kajian literatur, perlu bagi pe-review/peninjau
untuk mengetahui beberapa kesalahan yang paling umum dalam
mengkaji literatur.
6. Dalam hal mengevaluasi review literatur, Bootes dan Beile (2005)
telah membuat lima kategori rubrik untuk mengevaluasi kajian
literatur. Kategori tersebut yaitu berupa cakupan, sintesis,
metodologi, signifikansi, dan retorika.
B. SARAN

17

Dalam penyusunan makalah yang merujuk pada sumber asing harus


banyak berlatih membaca wacana bahasa inggris untuk
mempermudah menulis.

18

DAFTAR RUJUKAN
Randolph. 2009. A Guide to Writing the Dissertation Literature Review.
Practical Assessment Research & Evaluation, 14 (3).

19

You might also like