You are on page 1of 1

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik pada sindrom nefrotik diantara lain:


1. Uji Urin
a. Protein Urin : > 3,5g/l, 73m2 luas permukaan tubuh/hari. Pemeriksaan dilakukan
dengan menggunakan urin 24 jam atau rasio
b. protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari.
c. Urinalisa: cast hialin dan granular, hematuria.
d. Dipstick urin: positiff untuk protein dan darah
e. Berat jenis urin: biasanya meningkat dari nilai normal yaitu 285 mOsmol
2. Uji Darah
a. Albumin Serum: < 3 g/dl
b. Kolesterol serum: meningkat
c. Hemoglobin dan hematokrit: meningkat (hemokonsentrasi)
d. Laju Endap Darah (LED): meningkat
e. Elektrolit serum: bervariasi dengan keadaan penyakit perorangan
f. Kadar komplemen C3 : Apabila terdapat kecurigaan lupus erimatosus sistemik,
pemeriksaan ditambah dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti
ds-DNA.
g.
3. Uji Diagnostik
a. Rontgen dada bisa menunjukkan adanya cairan yang berlebihan
b. USG ginjal, dan CT scan ginjal atau IVP menunjukan pengecilan ukuran ginjal
c. Biopsi ginjal bisa menunjukan salah satu bentuk bentuk glomerulonefritis kronis atau
pembentukan jaringan parut yang tidak spesifik pada glomeruli.

Betz, Cecily L. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik (Mosbys Pediatric Nursing
Reference). Edisi 3. Jakarta: EGC

You might also like