You are on page 1of 12
j JURNAL PASTI (Volume 3 Nomar t- Januar! 2010) ISSN: 2085-5869 SISTEM PERAWATAN MESIN PRESS Herry Agung Prabowo, Indra Almahdy, Ginda Batara Hasibuan Teknik industr! wu" rata fae na ent Universitas Mercu Buana Jakagt ABSTRAK Metode yang digunakan datam pembentukan jadwal pada systda menerapkan beberapa fungsi analisa yaitu: Analisis Reliability dan Analisa Maintainabilty factor. Dari hasil anaiisis reliability disimpulkan berupa laju kerusakan, waktu rata-rata diantara kerusakan. Dari fungsi reliability dan analisa maintainability tactor disimpulkan waktu rata-rata pemelinaraan Koreklif, waktu rata-rata pencegahan, waktu rata-rata pemelinaraan, waklu rata- rata pemelinaraan aktif, frekuensi pemeliharaan dan waktu rata-rata down time dari setiap sistem yong berada pada mosin press. Studi menunjukkan bahwa mesin press memiliki Keandalan yang rendah sehingga sering rusak ‘atau memilki frekuansi kerusakan yang tinggi. Hal tersebut juga dapat dilihat dari nilal MTBF yang rendah, sehingga pelaksanaan system pemetiharaan harus lebih efektf. Kata kunel: pemeliharaan pencegahan, pemeliharaan korektif,rellabilty, maintainability factor PENDAHULUAN Setiap perusahaan harus mampu meningkatkan kualtas dan kuantitas produk yang dihasitkan sesuai dengan permintaan pasar dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin kelat, Untuk itu diperiukan adanya suatu perencanaan penjadwaian pemeliharaan mesin yang bak supaya dapat_memproduksi dengan efektif dan efisien, memenuhi permintaan pasar, memberkan kepuasan pada konsumen ‘sera memperoleh keuntungan yang tinggi. Studi sistem pemeiharaan dilakukan pada Perusahaan mechanical engineering, design dan machining. LANDASAN TEORI Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan didefinisikan sebagai, suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasiitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian ponggantlan yang diperiukan agar terdapat suatu keadaan operas! produksi yang memuaskan sesual dengan apa yang direncanakan. Pada dasamya terdapat dua prinsip utama dalam sistem pemetiharaan yaitu: 1. Menekan (memperpendek) _periode kerusakan (break down period) sampai bates minimum dengan mempertimbangkan aspek ekonomis. 2. Menghinderi kerusakan (break down) tidak terencana, Ruang Lingkup Gambar 1 menunjuxkan hubungan sntara berbagai bentuk pemetiharaan dan ruang lingkup dar masing-masing _bentuk pemeliharean. ‘Tujuan Pemeliharaan Secera. umum —_pemeliharaan mempunyai tuluan-tujuan yang menurut A. S. Corder adalah untuk: 4. Memungkinkan—tercapainya —mutu produkst dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian, pelayanan dan pengoperasian peralatan secara tepat. 2. Memaksimaikan umur kegunaan dari sistem. 3. Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan. 4, Meminimakan blaya produksl_ total yang secara_—langsung dapat dihubungkan dengan service dan perbaikan, a ‘SISTEM PERAWATAN MESIN PRESS (Herry Agung Prabowo, et al) Pemeriksaan termasuk penyetelan dan nelumasan Penggantian Komponen minor, yaitu pekerjaan yang timbul langsung dati pemeriksaan Lihat, rasakan, dengarkan Pemeliharaan waktu berjalan | (ait. |Pemeliharaan Terencanal ‘Memaksimalkan umur mesin atau komponen melalui teknik statistik dan sensor mekanik Pemeliharaan berhenti Pemeliharaan Takterencana Overhaul terencana Gambar | Hubungan antara berbagai bentuk pemeliharaan 6. Memaksimaikan produksi dari sumber- sumber sistem yang ada. 6. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya ‘gangguan terhadap proses operasi 7. Menyiapkan personel, fasiltas dan metodenya. 8, Agar mampu mengerjakan tugas-tugas pemetharaan. (Corder, 1992) ‘Teor Keandatan { Rellabllity) Keandalan dalam pengertian yang luas dapat dikatakan sebagai ukuran prestasi, Atau dengan kata lain “suatu tingké penilzian keborhasiian dari suatu odjek yang seperti peralstan, mesin produksi, kendaraen, komputer, dan lain-lain’. Konsep keandalan sebenamya muncul akibat perkembangen teknologi modern, pada awalnya—ilmuwan — mendapat Pengalaman berharga pada saat perang dunia kedua berlangsung. Dimana paga masa perang lersebut metode keandalan digunakan untuk pereliharaan mesin khususnya peralatan perang yang dipakai. ‘Mode! Matematis dari Keandalan, Suatu —fungsi_—matemalls telah ——_ =0,95=95% 50+2,68 2. Aiuntuk sistem Hidrotk 100 = = 0,988 = 98.8% 100+12t 0.988 =98,8% 3. Aiuntuk sistem Elektrik Al 125 125-+0,43 = 0,9965 = 99,65% Menghitung Achieved Availibility (Aa) Tiap Sistem Mesin Press Probablitas bahwa peralatan atau mesin bila digunakan dalam kondis| yang ideal akan beroperasi memuaskan pada sembsrang waktu. Definisi ini hampir sam: dengan Al, hanya pemeliharsan preventif diikutkan. Achieved availabilty dinyatakan dengan persamaan: ae _MTBM MTBM + M 2 1. Aa untuk sistem Dies, fa 35,27 5,274 3,67 2. Aa untuk sistem Hidrolik, Aa 512 = — 0941-94, 51,243.23 % 3. Aa untuk sistem Elektrik, a = 5105 _ 9.049 = 94,9% 61,05 +3,27 ANALISA Analisa Pemeliharaan Mesin Press. Analisis Reliaability Mesin Press dengan aktu operasi 3174,75 jam. 1. Sistem Dies a. Lalu kerusakan (2) = h (t) = 0,02 Kerusakenjam b. Jadi mesin press akan mengaiami kerusakan pada sistem dies sebanyak 0,02 kerusakan /jam ©. Waktu rata-rata diantara kerusakanMean Time Betweon Failure (MTBF) atau ekspektasi rata-rata hidup mesinmean life = 50 jam, yang berart! bahwa mesin akan mengalami kerusakan untuk sistem dies seteiah rata-rata beroperasi selama 50 jam atau 2,7 frari, dan oilai inl juga menunjukan mur operasi mesin. 4. Keandalan Reailabifity R(t = 8) = 85,2 % dengan nilai tersebut diatas mesin tergofong soring mengalami —kerusakan dan. Reliabittynya rendah. ©. Fungsi distribusi komulalif F(t) atau disebut juga _fungsi ketidakhiandalan (Distribusi kerusakan) atau peluang _mesin akan rusak pada waktu (t) adalah sebesar 14,8%. Jadi mesin press selama beroperas! 8 jam peluang ‘akan mengalami kerusakan pada sistem dies adalah 14,8. %, sehingga mesin press peluang ‘akan rusaknya cukup besar. Sistem Hidrotik. a. Laju kerusakan (2) = h(t) = 0,011 jam b. Jadi mesin press akan mengalami kerusakan pada system hidrolik sebanyak 0,011 kerusakaryjam ©. Waktu ratarata—diantara kerusakawMean Time Betwoen Failure (MTBF) atau ekspektasi fata-rata hidup mesinmean life = 100 jam, yang berarti bahwa mesin akan mengalami kerusakan seteiah rata-rata beroperasi selama 100 Jam dan oilai int juga menunjukan umur operasi mesin. 4. Keandalan Realiabilty R (t= 8) = 81.5% dengan nilai tersebut dialas mesin tergolong sering mengalami —_kerusakan dan. Reliabilitynya rendah, ©. dFungsi distribusi komulatif F(t) atau disebut juga _fungsi ketidakhandalan (Distribust kerusakan) atau peluang mesin ‘kan rusak pada waktu 1(8)jam adalah sebesar = 8.5%. Jadi masin Press selama beroperes! 8 jam pelvang akan mengalami kerusakan pada sistem hidrolik ‘adalah 8,5%, sehingga mesin press Peluangnya akan mengalami 4“ SISTEM PERAWATAN MESIN PRESS (Herry Agung Prabowo, et at.) kerusakan cukup besar 3. Sistem Etektik Laju kerusakan (2) = h (1) = 0,008 jam. Jadi mesin press akan mengalami kerusakan pada sistem elekink —sebesar 0.008 kerusakan/jam Waktu rota-ata—_diantara kerusakan/Mean Time Between Failure (MTBF) atau ekspektasi fata-rata hidup mesin/mean 125 jam, yang berarti bahwa mesin akan mengalami kerusakan setelah —rata-rata—_beroperasi selama 125 jam dan ila ini juga ‘menunjukan umur operasi mesin, Waktu ratarata——diantara kerusakan/Mean Time Between Failure (MTBF) atau ekspektasi rata-rata hidup mesinimean fife = 425 jam, yang berarti bahwa mesin akan mengalami kerusakan setelah —rata-rato selama 125 jam dan nilai ini juga _menunjukan umur operasi mesin. Keandatan Realiabilty R (t=8) = 93,8 % dengan rilai tersebut diatas mesin tergolong — sering mengalami—kerusakan dan Reliabilitynya sedang. .Fungsi distribusi komulatit F(t) atau disebut juga __fungsi ketidakhandalan (Distibusi kerusakan) atau peluang mesin ‘akan rusak pada waktu t = 8 jam adalah sebesar 6,2%. Jadi mesin press selama beroperasi 8 jam Peluang = akan mengalami kerusakan pada sistem adalah 6.2%, sshingga mesin press peluangnya akan mengalami kerusakan cukup besar Analisis Maintainability Factor Maintainability factors adalah faktor-faktor yang menunjukan suatu sifat dari rekayasa sistem dan mempunyai karakteristhk untuk memudahkan ‘dalam —_pemeliharaan, ketapatan, keselamatan dan factor ekonomis\ dalam melaksanakan fungsi Analisis Maintainabilily factors mencakup fungsi-fungsi berikut: 1. Sistem Dies a a Waktu rata-rata_pemeliharaan korektif atau mean corrective maintenance time (Mcl) = 2,68jam. Waktu rata-rata pencegahanmean Preventive maintenance time (Mpt) = 6jam. c Waktu rata-rata——diantara pemeliharaan (termasuk corrective gan preventive) mean time between maintenance (MTBM) = 38,27jam. Jadi mesin press horus diadakan pemelinaraan untuk kerusakan pada sistem dies tiap 35,27 jam 4. Frekuensi_ pemettharaan individu terjadwalfrekuensi preventive time (fot) = 0,0085jam. @. Waktu rata-rata pemeliharsan aktitfmean ‘maintenance (M}=3,67jam f. Waktu rata-rata down time (MDT) = 3,79}am. Jadi rata ~ rata down time yang ditimbulkan akibat kerusakan ada sistem dies adalah 3,79 Jam 2. Sistem Hidrolix a, Waktu rata-rata_pelaksanaan koreksv’ mean corrective maintenance time (Mct) = 1,21jam. b. Waktu rata-rata pancegahanimean Preventive maintenance time (Mpt) = 6jam. Waktu rata-rata_—diantara pemeliharaan (lermasuk corrective dan preventive) mean tim between maintenance (MTBM) = 51,2jam. Jadi mesin press akan diadakan pemeliharaan setelah beroperasi selama =51,2 jam d. Frekuensi pemetiharaan individu terjadwalftrekuens! preventive time (pt) = 0,008 jam. @. Waktu rata-rata pemeliharaan aktitimean ‘maintenance (M)=3,233am — Waktu rata-rata down time (MOT} 3.39jam. Jadi rata- rata down time yang ditmmbulkan akibat sistem hidrolik adatah 3,39 jam 3. Sistem Elektrik. a, Waktu rata-rata pelaksanaan koreks/ mean corrective maintenance time (Mct) = 0,43 jam. b. Waktu rata-rata pencegahanimean preventive maintenance time (Mpt} = 6 jam. c. Waktu ratarata —dlantara pemelinaraan {termasuk corrective dan preventive) meantime between maintenance (MTBM) 61,05 jam. Jadi mesin press akan i i | i JURNAL PASTI Volume 3 Nomor 1 Januar 2010) diadakan pemelinaraan setelah beroperasi selama d. Frekuensi pemeliharaan teradwal/rekuensi preventive time {fpt) = 0.0083jam, Waktu rata-rata_pemelinaraan aktiffmean maintenance (M) = 3,27 jam. __ 1. Waktu rata-rata down time (MDT) 3,36jam. Penjagwatan Pemelinaraan Preventif Mesin Press. Didatam menentukan kapan ekan dilakukan Pemelinaraan preventif digunakan analisis sebagal bert: Jikamelinat hasil MTBF maka mesin ‘akan mengalami kerusakan rata — rata pada opersi selama 50 jam (2.4 hari) untuk kerusakan pada sistem dies, 100 jam (4.9 hari) untuk kerusakan pada Sistem hidrolk, dan 125 jam (6.4 hari) untuk kerusakan pada sistem eloktrk Sehingga mesin harus mendapat pemeliharaan sebelum wakiu operasi diatas. Atau lebih tepatnya mesin harus dicawat setelah waktu operasi selama 38,27 Jam untuk sistem dies, 51.2 jam Untuk sistem hidrolik dan 61.05 jam uniuk sistem elektnk. dimana waktu diatas merupakan MTBM nya atau waktu rata-rata pemeliharaannya, 2. Jika melihat hasil F (1) atau peluang mesin akan rusak untuk .mesin beroperasi selama 8 jam sebesar 14,8 % untuk sistem dies, 8.5 % untuk sistem hidroikt dan 6.2 % untuk sistem ‘elektrik. Maka mesin press selama beroperasi jam peluang rusaknya cukup besar, sehingga perl mendapat Pemeliharaan harian. PENUTUP Kesimpulan Dari hast peneliian dapat disimpulkan sebagai berkut: 4, Mesin Press pada departement Produksi memilki keandaian fendah (Sistem Dies 85,2%, Sistem Hidrolit 91.6%, Sistem | Elektrik 83,8%)sehingga mesin Press tersebut sering rusak atau mempunyai frekuensi Kersten vera tnggl hl copat dlinat dari lai MTBF Mesin rendah (Sistem Dies 50 jam, Sistem Hidrofik 100 jam, Sistem Elektrik 125 jam) sehingga petaksanaan perawatan yang dilakukan harus lebih afektit 2. Tindakan porawatan terhadap mesin Press pada saat ini masih kurang baik hal ini bisa difat cari besamya Prosentase —tingkal_—_ketersediaan {kesiapan) pada mesin tersebut Keci. ‘Terdapat komponen - komponen dalam mesin Press yang harus selalu dicex atau diperiksa, yaitu pada sistem cies. Pada sistem tersebut sering mengalami kerusakan, — waktu _perbaikannya memeriukan wakts yang lame, akan mempengaruhi kualitas produk, serta fbanga dari Komponen tersebut mahat, Saran Melinat hasit analisis kesimpulan diatas ‘maka saran-Saran yang ingin disampaikan: 1, Perusahaan melaksanakan otal Produksi mantenance, yang akan ‘melibatkan seluruh Karyawan baik bagian —produksi_ atau —bagian maintenance ‘untuk melakukan Perawatan yaitu berupa tindakan pelumasan dan pembersihan. 2. Setiap sebelum pengoperasian mesin atau set up mesin operator harus ‘memperhatikan atau cek kebersihan kondisi mesin karena jika mengalami kerusakan ditengah mesin beroperasi maka kualitas produk akan jelek. 3. Mesin - mesin Press diberi penomoran berdasarkan kondisi mesin, yang aiihat dari distribusi dan frekuensi kerusakennya —sehingga akan. mempermudah dalam —penanganan perawatannya, 4. Periode perawatan preventif harus dilakukan sebelum waktu MTBF, DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, Vincent. 1894. Nuansa Menuju Perbalkan Kuaitas dan Produktiftas. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakt, ~~. 1992. Anatisa Sistem Torapan Bordasarkan Pendokatan Teknik Industi. Bandung: Penerbit Tarsito. Matthew P, Stephens. 2004. Productivity and Reliablity Based Maintenance Management. New Jersey: Pearson Prentice Hal. Doe. 1999. Meintonence Planning and. Scheduling Handbook. New York: Mc, Graw-Hill. Salvendy, Gavriel. 1992, Handbook of atm SISTEM PERAWATAN MESIN PRESS (erry Agung Prabowc. etal.) Industria! Engineering. Indiana: John Wiley & Sons, Inc. i

You might also like