Professional Documents
Culture Documents
KD =
[A]2
[A]1
, di mana
2
1
1.amran
Jika KD dari komponen A dalam sistem dua fasa di atas adalah 1, maka :
pada tabung pertama : [A]1 adalah 0.5 dan [A]2 adalah 0.5
setelah pemindahan yang pertama,
pada tabung pertama : [A]1 adalah 0.25 dan [A]2 adalah 0.25
pada tabung kedua : [A]1 adalah 0.25 dan [A]2 adalah 0.25
setelah pemindahan yang kedua,
pada tabung pertama : [A]1 adalah 0.125 dan [A]2 adalah 0.125
pada tabung kedua : [A]1 adalah 0.25 dan [A]2 adalah 0.25
pada tabung ketiga : [A]1 adalah 0.125 dan [A]2 adalah 0.125
setelah pemindahan yang keempat,
pada tabung pertama : [A]1 adalah 0.0625 dan [A]2 adalah 0.0625
pada tabung kedua : [A]1 adalah 0.1875 dan [A]2 adalah 0.1875
pada tabung ketiga : [A]1 adalah 0.1875 dan [A]2 adalah 0.1875
pada tabung keempat : [A]1 adalah 0.0625 dan [A]2 adalah 0.0625
Jika digambarkan dalam bentuk histogram dari konsentrasi A dalam fasa 2 terhadap
nomor tabung maka akan diperoleh :
0.3
3 x pemindahan
konsentrasi A
4 x pemindahan
0.2
0.1
0
1
nomor tabung
2.amran
geraknya dapat berupa gas atau cairan. Campuran yang akan dipisahkan dimasukkan
pada salah satu ujung kolom sehingga akan dibawa bergerak (dielusi) melalui fasa
diam di dalam kolom. Perbedaan antaraksi atau afinitas antara komponenkomponen campuran tersebut dengan kedua fasa akan menyebabkan komponenkomponen bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda melalui kolom. Dan
seperti halnya pada ekstraksi countercurrent, perbedaan kecepatan migrasi
(differential migration) dari molekul-molekul komponen akhirnya akan
menyebabkan komponen-komponen terpisah satu sama lainnya.
Fasa
Gerak
Fasa Diam
Jenis
Kromatogr
afi
Mekanisme
distribusi/partisi
Cairan (L)
Padat (S)
Krom. CP
(LSC)
Cairan (L)
Padat (S)
Krom. CP
(LSC)
Cairan (L)
Cairan (L)
Krom. CC
(LLC)
Gas (G)
Padat (S)
Krom. GP
(GSC)
Krom. GL
(GLC)
Partisi
(distribusi)
yang
ditentukan oleh tekanan uap
parsial komponen dalam fasa
diam yang cair.
Gas (G)
Cairan (L)
Catatan : Kadang terdapat dua atau lebih mekanisme yang terjadi secara
bersama-sama pada suatu proses kromatografi.
Ikhtisar :
(1). Kromatografi Cair-Padat (LSC) atau kromatografi adsorpsi ditemukan
oleh Tswett dan dilanjutkan penelitiannya oleh Kuhn dan Lederer (1931).
(2). Kromatografi Cair-Cair (LLC) merupakan kemajuan terhadap
kromatografi cair-padat. Penemunya Martin dan Synge (1941).
3.amran
CAIRAN A
KROMATOGRAFI CAIR-CAIR
Xterlarut dalam A
X terlarut dalam B
CAIRAN B
KROMATOGRAFI GAS-CAIR
penguapan
GAS B
CAIRAN A
pelarutan
Xterlarut dalam A
kecenderungan X
melarut dalam A
Xgas
kecenderungan X
untuk menguap
(tekanan uap parsial dari X)
KROMATOGRAFI GAS-PADAT
penguapan
GAS B
Xteradsorpsi pada A
PADATAN A
adsorpsi
kecenderungan X
teradsorpsi pada A
Xterdesorpsi
kecenderungan X
untuk menguap
(tekanan uap parsial dari X)
4.amran
BESARAN-BESARAN RETENSI
tR
injeksi
t0
waktu
Profil kromatogram suatu analit
Volume Retensi (Vr)
Jika adalah kecepatan alir dari fasa gerak maka volume retensi, Vr adalah :
Vr = t r .
5.amran
k' =
CsVs
= K
Cm V m
Vs
Vm
(t r - t o
to
6.amran
Martin dan Synge, memasukkan pengertian pelat teori (theoritical plate) yang telah
lama digunakan dalam teori tentang destilasi. Pelat teori adalah pelat imajiner dalam
kolom, yang tebalnya sedemikian rupa, sehingga komponen dalam fasa gerak yang
keluar daripadanya mempunyai komposisi yang sama dengan andaikata benar-benar
telah terjadi kesetimbangan partisi antara fasa gerak dengan fasa diam ditengahtengah lapisan tersebut. Dengan demikian, maka pelat teori dapat dianggap analog
dengan satu tabung dari alat ekstraksi countercurrent Craig. Tebal dari pelat imajiner
tersebut dikenal sebagai Height Equivalent of Theoritical Plate (HETP) atau Tinggi
Ekuivalen Pelat Teoritis. Besaran HETP ini mencerminkan efisiensi dari kolom.
HETP = L/N
L : Panjang kolom, N : Jumlah pelat teoritis
t
N = 16 r
t
= 5.54 r
7.amran
Suku A atau suku difusi Eddy mencerminkan neka-alur dari isi kolom. Fasa gerak
dan komponen dapat bergerak melalui banyak jalur diantara butiran-butiran isi
kolom. Beberapa jalur lebih panjang dibanding jalur lainnya, sehingga sejumlah
molekul komponen bergeraknya lebih lambat di dalam kolom dibanding molekul lain
dari komponen yang sama. Hal ini akan menyebabkan pelabaran puncak
kromatogram yang berarti pula HETP menjadi lebih besar.
Pengaruh difusi Eddy dapat dikurangi dengan menggunakan isi kolom dengan
butiran yang berbentuk sama, berukuran kecil dan disusun rapat serta rata di dalam
kolom.
Suku B/ atau difusi longitudinal merupakan gaya-gaya difusi molekul yang
menyebabkan molekul-molekul bergerak atau berdifusi dari bagian tengah pita ke
8.amran
kedua tepi pita. Dari persamaan van Deemter terlihat bahwa semakin besar
kecepatan linier fasa gerak semakin kecil pengaruh difusi longitudinal. Jadi dari
sudut pengaruh difusi longitudinal, yang besar adalah baik untuk efisiensi kolom.
Suku C atau suku pemindahan massa merupakan cerminan dari partisi komponen
antara fasa diam dan fasa gerak. Bila kecepatan linier fasa gerak membesar maka tak
cukup ada waktu untuk mencapai kesetimbangan partisi. Hal ini menyebabkan
efisiensi optimal dari kolom tak tercapai, sehingga HETP akan membesar. Agar
faktor ini dapat diperkecil maka harus diusahakan agar kesetimbangan partisi lebih
cepat tercapai. Pada kromatografi gas ini dapat dilakukan dengan menggunakan fasa
diam yang lebih tipis, suhu lebih tinggi dan kekentalan fasa diam yang lebih kecil.
HETP
Hubungan antara HETP dengan kecepatan linier fasa diam (sesuai persamaan van
Deemter) dapat digambarkan seperti berikut ini,
B/
A
Kecepatan Linier Fasa Gerak
9.amran
Notasi
Hubungan dengan
besaran lainnya
Persamaan
Kecepatan linier
analit
Kecepatan linier
fasa mobil
Faktor kapasitas
k'
Koefisien partisi
Selektifitas
Resolusi
RS
Jumlah pelat
Tinggi pelat
cm/s
tR
L
cm/s
t0
tR t0
t0
RS
KVS
VM
CS
CM
'V
Kk M
VS
(t R ) B t 0
(t R ) A t 0
'
KB kB
K A k 'A
k'
2{(t R ) B ( t R ) A }
A B
t
N 16 x R
RS
k 'B k 'A x N
4
1 k 'B
L
N
Besaran Percobaan
Besaran
Notasi
Sumber
Waktu mati
T0
kromatogram
Waktu retensi
tR
kromatogram
(tR)
(tR-t0)
kromatogram
Panjang kolom
pengukuran
Laju alir
pengukuran
VS
Konsentrasi
10.amran