Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Al-Quran banyak memberi gambaran tentang manusia antara lain
sebagai berikut: Manusia diciptakan dengan bentuk fisik yang sangat baik
dengan rupa yang seindah-indahnya dan dilengkapi dengan organ yang
instimewa seperti panca indra dan hati agar manusia bersyukur kepada
Allah yang telah memberi banyak keindahan dan kesempurnaan. Manusia
pun diberi kemampuan berfikir untuk memahami alam semesta dan
dirinya sendiri sebagai ciptaan Allah untuk kemudian meningkatkan
keimanannya kepada Allah SWT,. Manusia mempunyai akal untuk
memahami tanda-tanda keagungan Allah, kalbu untuk mendapatkan
cahaya yang tertinggi dan ruh yang kepadanya Allah SWT mengambil
kesaksian manusia mengenai keesaan ilahi. Bahkan kepadanya agama
sebagai tuntunan agar hidupnya selamat dunia dan akherat.
"Apakah dan siapakah manusia?". Pertanyaan klasik ini selalu
menarik untuk dijawab oleh umat manusia sepanjang zaman. Untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut berbagai filosof dan ilmuwan
mencoba membangun konsep apakah dan siapakah manusia. Dalam
kenyataannya,
jawaban
atas
pertanyaan
ini
selalu
mengandung
dan
"berloncatan"
dihadapan
kita.
Permasalahannya
adalah
III.
A.
PEMBAHASAN
posisi
manusia
sebagai
puncak
ciptaan
Tuhan
diantara
makhluk-makhluk lain.
Quran Surat At-Tiin ayat 4-5
Allah
pembicaraan
di
sini
ditekankan
pada
khususiah
melaksanakan
ilham
bertasbih
menyucikan
Tuhannya,
dan
(Ia
Allah)
menyempurnakan
atau
mencurahkan
nikmatnya
padahal
mereka
menyaksikan
bukti-bukti
yang
Ingatlah
ketika
Tuhanmu
berfirman
kepada
Para
Malaikat:
Allah itu.
Kemudian
pada
ayat-ayat ini
Allah SWT
Tafsir
Sesungguhnya Allah telah menawarkan tugas-tugas keagamaan kepada
langit, bumi dan gunung-gunung; dan karena ketiganya tidak mempunyai
kesediaan dan persiapan untuk menerima amanat yang berat itu maka
semuanya enggan untuk memikul amanat yang disodorkan Allah kepada
mereka dan mereka khawatir mengkhianatinya. Kemudian amanat itu
untuk melaksanakan tugas-tugas keagamaan itu disodorkan kepada
manusia dan manusia menerimanya dengan akibat bahwa barangsiapa
yang memenuhi itu akan diberi pahala dan dimasukkan ke dalam surga
dan sebaliknya barangsiapa yang mengkhianatinya akan disiksa dan di
masukkan ke dalam api neraka. Manusia walaupun bentuk badannya kecil
dibandingkan dengan ketiga makhluk yang lain (langit, bumi dan gununggunung), berani menerima amanat tersebut karena persiapan dan
kesediaan ada padanya. Hanya oleh karena manusia itu di dalam
tubuhnya terdapat godob dan syahwat sering-sering mengelabui matanya
dan menutup pandangan hatinya, maka disifati oleh Allah Taala dengan
amat zalim dan amat bodoh karena kurang memikirkan akibat-akibat dari
penerimaan amanat itu
BAB III
PENUTUP
IV.
KESIMPULAN
sesuatu
dengan
sebaik-baiknya,
tetapi
dikhususkan
penyebutan manusia di sini dan ditempat-tempat lain dalam AlQuran dengan susunan yang sebaik-baiknya, dan keseimbangan
yang sebaik-baiknya, Hal ini menunjukkan perhatian yang lebih dari
Allah kepada makhluk yang bernama manusia.
b. Struktur potensi manusia : jasadiyah dan rohaniyah
Al- Quran surat Luqman ayat 20 mengingatkan manusia dengan
menanyakan apakah mereka tidak memperhatikan tanda-tanda
keesaan Allah dan kekuasaanNya di alam ini. Manusia tidak pernah
bersyukur
atas
nikmat
yang
telah
diberikan
Allah
berupa
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad Mustafa Al-maraghi, Tafsir al maraghi juz 21,terjemahan Bahrun Abu Bakar,LC
dan Drs Hery Noer Aly ( Semarang,karya Toha Putra,1993 ) Hal : 164
2. Departemen Agama RI. Al-Quran dan Tafsirnya,(Jakarta: Penerbit Lentera Abadi,
2010) hlm 557-560.
3. Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Quran jilid.(Jakarta: Gema Insani, 2010), hlm 298299
4. Tafsir Ibnu Katsir Surat At-tin.Taman-tiin Blogspot.com/2010/04/Tafsir Ibnu Katsir