You are on page 1of 3

MMSE (Mini Mental Status Exam)

oleh, Dessy Anggraeni Saputri; 1206218770


MMSE atau kependekan dari Mini Mental Status Exam efektif digunakan sebagai alat
skrining untung gangguan kognitif pada lansia. MMSE (Mini-Mental State Examination)
merupakan alat untuk skrining kerusakan kognitif. MMSE tidak dapat mendeteksi kerusakan
awal kognitif karena hasil dari skrining ini dapat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan
status sosial (Pinto & Peters, 2009 dalam Miller, 2012).

Hasilnya akan lebih jika tes ini

dilakukan secara rutin, sistematis, dan menyeluruh.


Alat yang dibutuhkan untuk melakukan tes ini diantaranya adalah:
1. Form MMSE
2. 3 buah benda yang berbeda (misalnya jam tangan , buku, dan pensi)
3. Alat tulis
Prosedur:
1. Memperkenalkan diri
2. Bina hubungan saling percaya
3. Jelaskan tujuan dan membuat kontrak dengan klien
4. Berikan pertanyaan dan nilai sesuai dengan format MMSE
a. Tes Orientasi Waktu (5 poin). Berikan pertanyaan

mengenai waktu. Klien

tes

MMSE, klien harus mampu menyebutkan tanggal, bulan, tahun, nama hari, dan
nama musim.
b. Tes Orientasi Tempat (5 poin). Berikan pertanyaan kepada klien sedang berada di
mana. Klien harus bisa menyebutkan jalan, kota/kabupaten, propinsi, dan negara.
c. Tes Registrasi (3 poin). Perawat menyebutkan 3 nama benda. Kemudian minta klien
untuk mengulanginya segera. Perawat harus mengatakannya sekaligus, jangan satu
per satu. Klien juga harus mengulanginya sekaligus, segera setelah perawat selesai
menyebutkan 3 nama benda.

d. Tes Perhatian (5 poin). Minta klien untuk menyebutkan kata, misalnya DUNIA
dari belakang. Kemudian minta klien untuk menyebutkan angka 100 dikurangi 7 dst
sampai 5 kali.
e. Tes Mengingat kembali (3 poin). Minta klien menyebutkan 3 jenis benda yang telah
perawat sebutkan beberapa menit yang lalu (lihat poin c).
f. Tes Bahasa (2 poin). Tunjukan kepada klien tiga benda yang berbeda, misalnya jam
tangan, buku, dna pulpen. Kemudian minta klien untuk mneyebutkan nama benda
tadi.
g. Tes Repetisi (1 poin). Minta klien untuk mengulangi frase jika tidak, dan, atau
tetapi.
h. Tes Kemampuan Mengikuti Instruksi yang Kompleks.
1) Minta klien melaksanakan 3 tahap instruksi (3 poin). Misalnya, minta klien
mengambil kertas menggunakan tangan kanan, lalu minta klien melipat kertas
tersebut menjadi setengahnya, lalu minta klien meletakkan kertas itu di lantai.
2) Dalam selembar kertas, tulislah tutup mata Anda, dan minta klien mengikuti
instruksi ini (1 poin).
3) Minta klien menulis 1 kalimat (1 poin). Kalimat itu harus mengandung kata benda
dan kata kerja. Kalimat itu harus memiliki arti.
4) Minta klien meniru desain geometris, misalnya pentagon overlapping (1 poin).
Intreperasi hasil:
MMSE adalah tes yang menggunakan nilai maksimal 30 poin. Jika seseorang memiliki
nilai MMSE di bawah 24, maka kemungkinan orang tersebut mengalami Demensia, atau paling
tidak ada penurunan kognitif.
>23: Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 - 22: Kerusakan aspek fungsi mental ringan

<17: Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat


Daftar Pustaka:
___.____.MMSE (Mini-Mental State Examination)

https://scele.ui.ac.id/pluginfile.php/2702

61/mod_resource/content/1/Form%20MNA%2C%20GDS%2C%20MFS%2C
%20BBS%2C%20BI%2C%20MMSE.pdf pada 10 Septrmber 2015
___.____. Mini-Mental State Examination (MMSE). Diakses di http://www.sco.edu/asset
s/1813/course_5_b_handout.pdf pada 10 Septrmber 2015
Kurlowicz, Lenore. & Wallace, Meredith . (___).The Mini Mental State Examination (MMSE).
Di

iakses

di

http://www.mountsinai.on.ca/care/psych/on-call-resources/on-call-

resources/mmse.pdf pada 11 Septrmber 2015


Miller, C. A. (2012). Nursing for Wellnes in Older Adults. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.

You might also like