You are on page 1of 20

PROGRAM PERBAIKAN BELAJAR ANAK KELAS 1 SD

UNTUK BIDANG STUDI MATEMATIKA DAN PKN


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu upaya yang bias dilakukan guru untuk meningkatkan penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran adalah dengan cara proses perbaikan pengajaran.
Keberhasilan seorang siswa untuk dapat menguasai suatu materi pelajaran, selain
ditentukan oleh faktir internal siswa, seperti tingkat kecerdasan, kerajinan, dan
ketekunan juga ditentukan oleh factor eksternal, di antaranya yaitu afektifitas
strategi dan metode pembelajaran yang digunakan guru ketika menyampaikan
materi pelajaran. Efektifitas strategi dan metode pembelajran yang digunakan oleh
guru dapat dilihat tingkat keberhasilannya dari pencapaian nilai yang diraih oleh
siswa dalam akhir pembelajaran. Untuk dapat meraih hasil yang maksimal dari
proses pembelajaran adalah mutlak diperlukan, seperti yang diungkapkan oleh
Suryo Subroto (2004:1) bahwa:
Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan ialah dengan melalui perbaikan
proses belaar mengajar, yang di dalamnya mengandung serangkaian perbuatan
guru dan siswa atas dasar hubungan timbale balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan hal itu, keberagaman
penyajian dalam bentuk kegiatan, latihan, tugas dan pengayaan akan memberikan
dampak terhadap kemampuan berpikir rasional, keterampilan social, meningkatkan
intelektual, dan mampu melahirkan keputusan-keputusan yang tepat berdasar
situasi dan kondisi yang dialami.
Perbaikan dan penyempurnaan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu

baadan/lembaga biasanya dimaksudkan untuk menyesuaikan hal yang sedang


dikerakan atau hasil yang diraih dari suatu pekerjaan dengan tingkat perkembangan
dan kemajuan yang sedang berlangsung. Dalam bidang pendidikan, penyesuaian
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan perkembangan
pembangunan telah berdampak pada terjadinya perubahan dan penyesuaian
kurikulum pendidikan. Perubahan kurikulum telah dilakukan beberapa kalinya
diantaranya kurikulum 1994, 1998, KBK, dan KTSP. Dalam tiap perubahan
kurikulum ini berdampak pula pada perubahan cara, strategi, dan metode
pembelajaran yang dilakukan. Salah satu contoh, kurikulum 1986 memusatkan
proses pembelajaran pada guru, aktifitas dilaksanakan oleh guru, sehingga guru
cenderung mendominasi kelad dan siswa lebih banyak mendengar dan menerima
saja materi pembelajaran yang diberikan, sedang dalam kurikulum yang berlaku
sekarang ini yaitu kurikulum 2006 ( KTSP ) arah pembelajaran berpusat pada
peserta didik dan melibatkan peserta didik secara aktif.
Dalam pelaksanaan kurikulum 2006 ( KTSP ) terdapat adanya Kriteria Ketuntasan
Minimal ( KKM ). KKM berfungsi sebagai standar terendah yang berkaitan
dengan nilai siswa dalam suatu kompetensi dasar atau mata pelajaran yang harus
dapat dicapainya agar siswa tersebut dapat naik kelas atau dinyatakan telah
menguasai kompetensi yang diajarkan. Mengkaji dari KKM yang ditetapkan oleh
SD Negeri Pangulah Utara dan hail belajar siswa sdalam kegiatan belajar
mengajar, ternyata penguasaan materi pelajaran beberapa orang peserta didik
terhadap beberapa kompetensi dasar atau mata pelajaran yang telah diberikan
belum sepenuhnya dapat mencapai KKm yang telah ditetapkan, terutama untuk
mata pelajaran Matematika dan PKN. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian yang
diperoleh oleh beberapa siswa yang masih kurang atau berada di bawah KKN yang
telah ditetapkan. Missal KKN mata pelajaran Matematika 66, nilai yang diperoleh
65, berarti nilai rata-rata di bawah KKN.

Berdasarkan kenyataan di atas penulis mengadakan perbaikan dalam pembelajaran


Matematika dan PKN melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas (Class Action
Research). Dari hasil penelitian Tindakat kelas yang dilaksanakan penulis
membuat hasil laporan kegiatan tersebut dengan tujuan untuk melaporkan temanteman atau hal-hal yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan
kelas tersebut dan sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah pemantapan
kemampuan professional ( PDGK 4501 ). Pada program pendidikan S1 PGSD
Universitas terbuka UPBJ Bandung.
Laporan ini disusun dari catatan yang dibuat penulis ketika merancang kegiatan
perbaikan pembelajaran, selama pengambilan data, dan hasil diskusi penulis
dengan teman sejawat dan Kepala Sekolah.
1.Identifkasi Masalah
a. Mata Pelajaran Matematika
Dalam mata pelajaran Matematika pada pembelajaran Kompetensi Dasar
membilang banyak benda terdapat data yang menunjukkan masih kurang dikuasai
dan diofahami dalam materi ini, yaitu dengan adanya perolehan nilai rata-rata
ulangan akhir sebesar 61,45, sedangkan KKN mata pelaajaran Matematika yang
telah ditetapkan adalah sebesar 66.
Dari hasil trelaah, refleksi dan diskusi dengan teman sejawat terhadap
pembelajaran materi 63,10 terungkap bahwa pembelajaran dengan metode
penjelasan materi dan pendalaman materi kompetensi hanya dengan metode latihan
saa, ternyata kurang membangkitkan minat siswa untuk ikut aktif dalam proses
pembelajaran sehingga materi tidak dapat secara maksimal dipelajari dan diterima
siswa.
b. Mata pelajaran PKN

Setelah beberapa kali dilaksanakan evaluasi akhir pembelajaran PKN pada


kompetensi pada kompetensi dasar menjelaskan hak-hak untuk bermain, belajar
dengan gembira dan didengar pendapatnya di kelas I SDN Pangulah Utara ternyata
masih banyak siswa yang belum mencapai KKN, yaitu sekitatr 42 % dari jumlah
siswa 31 orang dari nilai KKN yang ditetapkan sebesar 62,25.
Berdasarkan kenyataan di atas, penulis melakukan telaah dan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasilnya didapat bahwa ketika
pembelajaran berlangsung pada umumnya siswa kurang antusias dan kurang
termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran sehingga masih banyak siswa yang
ngobrol dengan temannya dan ada beberapa siswa tidak mengerjakan tugas yang
diberikan.
Berdasarkan temuan ini, penulis memngadakan diskusi dengan teman sejawat
untuk menemukan akar permasalahan yang sebenarnya. Dari hasil diskusi dengan
teman sejawat ditemukan bahwa tidak dikuasainya kompetensi dasar yang
menjelaskan hak-hak untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar
pendapatnya. Adalah kurang variatifnya metode pembelajaran dan alat peraga yang
digunakan dalam proses pembelajaran sehingga kurang dapat memotivasi
semangat siswa dan menarik minat dan perhatian siswa untuk mempelajari
kompetensi dasar ini secara maksimal.
2. Analisis Masalah
Berdasrkan hasil telaah dan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan,
penulis menganalisis beberapa masalah yang ditemui pada saat proses
pembelajaran yang menyebabkan materi pelajaran tidak dapat diterima siswa
secara maksimal, yaitu:
a. Untuk Pelajaran Matematika

1. Pembelajaran Matematika yang hanya menjelaskan konsep-konsep dan rumusrumus saja tanpa disertai dengan praktek atau demontrasi dengan menggunakan
alat peraga membuat matematika dirasakan sebagai pelajaran yang membosankan
dn sulit untuk difahami dan tidak mempunyai focus penarik perhatian siswa.
2. Kurangnya penggunaan alat perada dan tidak variatifnya metode pembelajaran
yang diterapkan membuat siswa tidak dapat aktif dalam proses pembelajaran.
b. Untuk Pelajaran PKN
1. Guru dapat menggali minat siswa dalam pembelajaran karena tidak tersedianya
alat peraga / media pembelajaran yang bias menarik perhatian siswa ketika proses
pembelajaran sedang berlangsung.
2. Siswa kurang diberi kesempatan untuk dapat mengungkapkan pendapatnya
sehingga siswa cenderung bersikap pasif.
B. Rumusan Masalah
Dari analisis yang ditemui penulis merumuskan beberapa permasalahan yang
dihadapi pada mata pelajaran Matrematika:
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan / pemahaman siswa Kelas I SDN
Pangulah Utara Karawang dalam menuliskan lambang bilangan,melalui
penggunaan kartu bilangan?
Untuk mata pelajaran PKN:
Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa Kelas I SDN Pangulah Utara
Karawang tentang hak-hak anak, melalui penggunaan poster.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meengetahui
peningkatan proses dan hasil belajar siswa dalam mata pelaaran Matematika pada

kompetensi dasar membilang banyak benda, dan mata pelajaran PKN pada
kompetensi dasar menjelaskan hak-hak anak untuk bermain, belajar dengan
gembira dan didengar pendapatnya. Agar lebih jelasnya tujuan ini adalah:
1) Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas I SDN Pangulah Utara karawang
dalam menuliskan lambang bilangan melalui penggunaan kartu bilangan.
2) Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas I SDN Pangulah Utara Karawang
tentang hak-hak anak melalui penggunaan poster.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tindakan kelas yang penulis buat adalah meningkatkan
pemahaman siswa dalam belajar, jika guru menerapkan keterampilan menjelaskan
dengan bahasa yang lugas, mudah dimengerti, disertai alat peraga yang sesuai
dalam pemilihan alat peraga dan metode yang tepat, serta memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya. Selain ini penelitian ini bermanfaat dalam hal
mengaktifkan siswa, memotivasi siswa, yang pada akhirnya belajar siswa akan
meningkat pula.
Penelitian tindakan yang penulis buat juga bermanfaat bagi penulis sendiri sebagai
peneliti teman sejawat, siswa dan sekolah tempat mengajar penulis, antara lain:
1) Bagi penulis dan teman sejawat dengan penelitian ini dapat memperbaiki
pembelajaran, meningkatan dan mengmbangkan profesionalisme diri.
2) Bagi siswa dapat meningkatkan pross dan hasil belajar.
3) Bagi sekolah membantu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut dan
meningkatkan reputasi sekolah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar


2.1.1. Pengertian, fungsi, dan tujuan pembelajaran matematika
Berdasarkan kurikulum 2006 (BSNP : 8) pengertian Matematika adalah suatu
bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melaalui proses penalaran
dedukif, yaitu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya
yang sudah diterima, sehingga keterkaitan antar konsp dalam Matematika bersifat
sangat kuat dan jelas.
Dalam pembelajaran matematika agar suatu materi dapat dengan mudah
dimengerti oleh siswa, proses penalaran induksi dapat dilakukan pada awal
pembelajaran dan kemudian dilanjutkan dengan proses penelaran deduktif untuk
menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki siswa.
Fungsi dari matematika menurut Respati Mulyato (2005: 233) dalam tulisannya di
Jurnal Pendidikan Nasional Tahun 2005 adalah untuk mengembangkan logika
berpikir siswa dalam menyelesaikan soal-soal atau memecahkan masalah-masalah
logis, baik yang terkait dengan materi matematik langsung ataupun bidang studi
lain yang mengandung unsure logika.
2.1.2. Ruang lingkup dan rambu-rambu pembelajaran matematika
Ruang lingkup pembelajaran Matematika terdiri dari berbaga standar kompetensi
yang pada akhir periode pembelajaran harus dapat dikuasai oleh siswa. Standar
kompetensi dikelompokkan dalam kemahiran matematika, bilangan, pengukuran
dan geometri,aljabar, statistika, dan peluang.
Trigonometri dan kalkus standar kompetensi pembelajaran matematika di kelas I
SD merupakan standar kompetensi . untuk kurikulum lanjut yang dilakukan dan
harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar.

2.2. Pembelajaran PKN di Sekolah Dasar


2.2.1. Pengertian, fungsi, dan tujuan pembelajaran PKN
Materi PKN dikembangkan dalam bentuk standar nasional PKN yang
pelaksanaannya berprinsif pada elementasi kurikulum terdesentralisai. Ada empat
isi pokok Pendidikan Kewarganegaraan:
1) Kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sasaran
pembentukan.
2) Standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pemnbelajaran.
3) Indicator pencapaiakan sebagai criteria keberhasilan pencapaian kemampuan
dan,
4) Rambu-rambu umum pembelajaran sebagai rujukan alternative bagi guru.
Fungsi PKN bertumpu pada kemampuan dasar kewarganegaraan (Civic
Competence) untuk semua jenjang.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalas dan
tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga Negara yang taat kepada nilainilai dan prinsif-prinsif dasar demokrasi konstitusional Indonesia.
Pembelajaran PKN dapat membekali siswa dengan pengetahuann dan keterampilan
intelektual yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan
efektifitas dalam berprestasi.
Suryadi dan Sumardi (1999) mengemukakan bahwa untuk mengkonsepsi
pendidikan kerawganegaraan dengan paradigmanya yang baru, konsep Negara
dapat didekati dari sudut pandang system. Negara adalah suatu bentuk khusus dari
tata kehidupan social yang dibangun dari sejumlah komponen dasar di dalam suatu
ssistem yang integral.
Komponen-komponen dasar system tata kehidupan bernegara terdiri dari system
personal. System kelembagaan, system normative, system wilayah dan system

idiologis sebagai factor integrative bagi seluruh komponen.*


BAB III
PELAKSANAAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas I SDN Pangulah Utara Kecamatan Kotabaru
Kabupaten Karawang pada tanggal 3 Maret 2010 sampai dengan 18 Maret 2010.
Adapun mata pelajaran yang dijadikan subjek penelitian adalah mata pelajaran
Matematika (mata pelajaran eksakta) dan mata pelajaran PKN (mata pelajaran non
eksak) jumlah siswa yang terlinbat dalam penelitian ini sebanyak 31 orang, 16
siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Secara umum para siswa yang mengikuti
pendidikan di SDN Pangulah Utara berlatar belakang ekonomi kelas menengah ke
bawah dengan mata pencaharian orang tua sebagian besar dari kalangan buruh tani.
Demikian pula latar belakang pendidikan mereka sebagian besar hanya lulusan SD.
Hal ini merupakan suatu tantangan dari sekolah untuk terus berupaya memberikan
perhatian khusus kepada siswa dalam mengikuti pendidikan di sekolah, agar para
siswa dapat belajar dengan baik serta menghasilkan lulusan terbaik. Kemudian
dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

B. Deskripsi Persiklus
Prosedur pelaksanaan yang dilakukan peneliti dalam kegiatan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini dimulai dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Membuat perencanaan tentang mata pelajaran apa yang memungkinkan untuk
dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
b) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
c) Mencari teman sejawat,yaitu guru senior di SDN Pangulah Utara
d) Membuat Laporan kepada bapak Kepala Sekolah SDN Pangulah Utara tentang
kegiatan PTK yang penulis lakukan di kelas IA yang bersangkutan.
e) Mengumpulkan data yang berupa lembaran-lembaran observasi untuk diamati
dan direfleksi.
f) Untuk mengetahui tentang langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh
penulis agar kegiatan ini dapat berjalan dan mencapai hasil sesuai dengan apa yang
diharapkan, peneliti melakukan konsultasi dengan Supervisor PKP.
1. Mata Pelajaran Matematika
Siklus I
a) Prosedur Umum
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara umum adalah:
o Guru memimpin doa sebelum belajar
o Memperingatkan cara duduk yang baik selama pelajaran berlangsung.

o Mengadakan apersepsi tentang menulis lambang bilangan.


o Guru memberi contoh soal dan penyelesaiannya dilakukan sendiri oleh guru.
o Guru m,enyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah
dilaksanakannya kegiatan pembelajaran matematika pada hari itu.
o Guru mengadakan evaluasi.
b) Prosedur Khusus
Sesuai dengan RPP Perbaikan, guru member contoh soal dan cara mengisinya
tanpa melibatkan anak atau tidak menyusuh anak untuk mendemontrasikan atau
mengisinya di papan tulis.
Siklus II
a) Prosedur Umum
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara umum adalah:
o Guru memimpin doa sebelum belajar
o Memperingatkan cara duduk yang baik selama pelajaran berlangsung.
o Mengadakan apersepsi tentang menulis lambang bilangan yang benar.
o Guru member contoh soal lebih banyak dari Sikluss 1 dan mengisinya, kemudian
menyuruh salah seorang siswa ke depan untuk mengisi di papan tuliss secara
bergantian.
o Guru menyampaikan penjelasan materi pokok secara berulang-ulang dan
menjelaskan tempat ratusan, puluhan, dan satuan secara rinci mengguggunakan
dekak-dekak berwarna, warna merah untuk ratusan, warna kuning untuk puluhan,
dan warna hijau untuk satuan.
o Siswa secara bergilir mempraktekkan cara menggunakan dekak-dekak.
o Guru mengadakan evaluasi.

b) Prosedur Khusus
o Sesuai dengan RPP perbaikan secara berulang-ulang buru memberikan
penjelasan dan memberi banyak contoh soal kepada siswa.
o Guru memberi penjelasan cara bilangan atau dan menulis lambang bilangamn
dan cara penggunaaan dekak-dekak berwarna.
o Untuk nilai tempat puluhan dan satua serta melibatkan siswa dengan bergilir
untuk menulis lambang bilangan, bilangan 51 100.
o Secara urut dan sebelum mengadakan evaluasi, Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya jawab dengan harapan siswa lebih memahami materi yang sedang
dipelajari.
2. Mata Pelajaran PKN
Siklus I
c) Prosedur Umum
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara umum adalah:
o Guru memotivasi kesiapan belajar
o Guru mengadakan apersepsi tentang hak-hak anak tanpa alat peraga.
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
o Guru menekankan pembelajaran pada materi pokok tanpa menggunakan alat
peraga dan demontrasi
o Guru mengadakan evaluasi.
d) Prosedur Khusus
Sesuai dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran, yang dilakukan pada penekanan
pada materi pokok , menuliskan hak-hak anak di rumah maupun di sekolah, yang
terdapat pada table ke buku catatan siswa tanpa ada Tanya jawab.

Siklus II
c) Prosedur Umum
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara umum adalah:
o Guru memotivasi kesiapan belajar siswa.
o Guru mengadakan apersepsi tentang hak-hak anak pada mata pelajaran PKN
dengan menggunakan foster dengan judul mendapatkan kasih saying adalah hak
anak di rumah.
o Guru memberi contoh hak-hak anak yang lainnya seperti seperti hak mendapat
kehidupan yang layak, hak mendapat pelajaran dsb.
o Guru mengadakan evaluasi.
d) Prosedur Khusus
Sesuai dengan rencana perbaikan yaitu penjelasan tentang hak-hak anak baik di
rumah maupun di sekolah disertai dengan foster yang berjudul mendapatkan kasih
saying adalah hak-hak anak di rumah.
Siswa diberi kesempatan ke depan untuk menjelaskan haknya di sekolah.*
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Mata Pelajaran Matematika
Hasil pengolahan data yang dilaksanakan dari dua siklus perbaikan pembelajaran
Matematika diperoleh data akhir sebagai berikut:

Hasil rekapitulassi nilai tes Matematika sebelum dan sesudah perbaikan


pembelajaran dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

2. Mata Pelajaran PKN


Hasil pengolahan data yang dilaksanakan dari dua siklus perbaikan pembelajaran
Matematika diperoleh data akhir sebagai berikut:

Hasil rekapitulassi nilai tes Matematika sebelum dan sesudah perbaikan


pembelajaran dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

B. DESKRIPSI TEMUAN/REFLEKSI
Dari hasil diskusi dengan pengamat dan supervisor , perbaikan penbelajaran yang
dilaksanakan berdasarkan 2 siklus perbaikan menghailkan kemajuan yang
diharapkan.
a. Mata Pejalaran Matematika
Pada siklus 1 tidak ada siswa yang mendapat nilai 100, hanya 2 siswa mendapat

nilai 90, ada 3 siswa yang mendapat nilai antara 80-85, ada 8 siswa yang mendapat
nilai 70, ada 8 siswa yang mendapat nilai 60-65, ada 5 anak yang mendapat nilai
50-55, ada 3 anak yang mendapat nilai 40-45, dan ada 1 anak yang mendapat nilai
30. KKM Mata Pelajaran Matematika Kelas I SDN Pangulah Utara ditetapkan
sebesar 63,10, dengan begitu maka prosentase anak yang mencapai KKM adalah
sebesar 45,16 % atau sebanyak 14 siswa.
Pada siklus 2 ada peningkatan prosentase pencapaian nilai anak terhadap nilai
KKM, yaitu dari 45,16 % pada siklus 1 menjadi 77,42 % pada siklus 2, dengan
rincian pencapaian, yaitu: ada 10 anak yang mendapat nilai 100, ada 4 anak yang
mendapat nilai 85-90, ada 5 anak yang mendapat nilai 75-80, dan ada 3 anak yang
mendapat nilai 50-55. Dan nilai rata-rata kelas yang dicapai adalah 79,35 sehingga
sudah melebihi KKM Matematika SDN Pangulah Utara yang ditetapkan 63,10.

b. Mata Pejalaran PKN


Pada siklus 1 tidak ada siswa yang mendapat nilai 95-100, hanya 2 siswa mendapat
nilai 90, ada 3 siswa yang mendapat nilai antara 85-90, ada 10 siswa yang
mendapat nilai 75-80, ada 5 siswa yang mendapat nilai 65-70, ada 6 anak yang
mendapat nilai 55-60, ada 3 anak yang mendapat nilai 40-45, dan ada 2 anak yang
mendapat nilai 45-50. KKM Mata Pelajaran PKN Kelas I SDN Pangulah Utara
ditetapkan sebesar 62,25 , dengan begitu maka prosentase anak yang mencapai

KKM adalah sebesar 58,06 % atau sebanyak 18 siswa.


Pada siklus 2 ada peningkatan prosentase pencapaian nilai anak terhadap nilai
KKM, yaitu dari 96,77 atau sebanyak 30 siswa, dengan nilai rata-rata 76,95. Dan
ini berarti telah melebihi nilai KKM PKN SDN Pangulah Utara yang ditetapkan
62,25.

C. PEMBAHASAN
Kegiatan yang dilakukan Guru pada PTK mata Pelajaran Matematika semula
direncanakan akan mencapai siklus 3, tetapi karena 2 siklus saja sudah mencapai
nilai yang diharapkan, maka siklus ke-3 tidak dilaksanakan.
a. Mata Pelajaran Matematika
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengamatan oleh observer maka rencana
perbaikan pembelajaran matematika hanya dilaksanakan 2 siklus.
1) Setelah melakukan apersepsi dan penjelasan materi, guru mengevaluasi siswa.
Hassil evaluasi adalah: siswa yang mencapai KKM baru 45,16 % dan yang
mendapat nilai di bawah KKM 54,84% . Dari hasil ini dirasa kurang memuaskan
maka dilakukan perbaikan pada siklus 2.
2) Untuk meningkatkan nilai dan mencapai perbaikan yang diinginkan maka guru
melengkapi pembelajaran dengan alat peraga dan menggunakan kartu bilangan
untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menulis lambang bilangan, siswa
yang kurang faham disuruh maju ke depan untuk menulis lambang bilangan

dengan benar.
3) Hasil yang dicapai pada perbaikan pembelajaran siklus 2 ini ternyata
memuaskan, yaitu mencapai angka prosentase 77,42 %.
b. Mata Pelajaran PKN
Berdasarkan hasil pengelolaan data dan pengamatan oleh observer maka rencana
perbaikan pembelajaran PKN hanya dilaksanakan 2 sikluss.
1) Siklus 1, setelah melakukan apersepsi dan penjelasan materi , guru
mengevaluasi siswa. Hasil dari evaluasi adalah siswa yang mencapai nilai KKM
baru 58,06 %, dan hasil ini dirasa kurang memuaskan maka diadakan perbaikan
pada siklus 2.
2) Untuk meningkatkan nilai dan mencapai perbaikan yang diinginkan maka guru
melengkapi pembelajaran dengan alat peraga dan menggunakan metode
demontrasi. Siswa mengisi table dengan sehari-hari yang dipampang di depan
kelas dan mengisinya secara bergiliran. Setelah itu baru dilaksanakan evaluasi.
3) Hasil yang dicapai pada perbaikan pembelajaran siklus 2 ini yternyata sangat
memuaskan yaitu mencapai angka prosentase 96,77 % atau ada 30 anak yang dapat
mencapai nilai KKM dari 31 siswa yang ikut perbaikan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode demontrassi dan penggunaan alat peraga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran penulisan lambang bilangan,

bilangan 51-100. Dapat kita lihat dari nilai hasil evaluasi yang dilaksanakan pada
setiap siklus. Pada siklus pertama perbaikan pengajaran siswa kelas 1 SDN
Pangulah Utara Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang mendapat nilai ratarata 79,35.
2. Penggunaan metode demontrasi dan alat peraga poster dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menuliskan hak-hak anak. Pada siklus pertama perbaikan
pengajaran siswa SDN Pangulah Utara Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang
mendapat nilai rata-rata 76,95.
B. Saran
Bersama ini kami mengajukan beberaapa saran sebagai tinjauan penelitian yang
telah kami lakukan, yaitu:
1. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kompetensi serta
profesionalisme adalah suatu tuntutan yang tidak bias dihindari oleh semua
kalangan pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan penerapan berbagai metode,
strategi, pendekatan dan penerapan media alat bantu pelajaran.
2. Dalam penerapan metode pemecahan masalah pada pembelajaran Matematika di
Sekolah dasar, hendaknya memperhatikan materi yang akan disampaikan.
3. Sarana dan persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode
pemecahan masalah harus disiapkan agar tidak terjadi kesenjangan dalam
melaksanakan tugas yang diberikan di dalam kelompok.
4. Penggunaan alat peraga yang tepat misalnya kartu bilangan untuk memperlancar
menulis lambang bilangan dan penggunaan poster tentang hak-hak anak dapat
memnbantu proses pembelajaran.*
DAFTAR PUSTAKA
A. Karim dan Widagdo, D (2001). Pendidikan Matemaatika II, Jakarta ,

Universitas Terbuka.
Andayani, dkk (2007), Pemantapan kemampuan Profesional (panduan), Jakarta,
Universitas Terbuka.
Depdikbud (2004), Kurikulum 2006. Dinas Pdan K kabupaten Karawang.
Hambali J. Iskandar dan Rahmat M. (1995) Pendidikan Matematika I, Jakarta
Depdikbud.
Kasihani , Kasbollah (1998/1999), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta Dikti Proyek
PGSD.
Purbowinanto, Yudi (2004) Pandai Belajar Bahasa Indonesia Kelas 2. Bandung ,
regina.
Ruseffendi (1992), Pendidikan Matematika 3, Jakarta Depdikbud.
Soekoro dan Gunawan A. (2005) Rahasia Matematika SD, Surabaya, Mitra Pelajar.
Udin S. Winata Putra dkk,.(2006) Materi dan Pembelajaran PKN SD. Jakarta. UT
Igak Wardhani (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Kelas I-VI. Jakarta. UT.
Slamet dkk (2008). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD Kelas I. Pusat
Perbukuan Depdikbud.

You might also like