Professional Documents
Culture Documents
1. Pembelajaran Matematika yang hanya menjelaskan konsep-konsep dan rumusrumus saja tanpa disertai dengan praktek atau demontrasi dengan menggunakan
alat peraga membuat matematika dirasakan sebagai pelajaran yang membosankan
dn sulit untuk difahami dan tidak mempunyai focus penarik perhatian siswa.
2. Kurangnya penggunaan alat perada dan tidak variatifnya metode pembelajaran
yang diterapkan membuat siswa tidak dapat aktif dalam proses pembelajaran.
b. Untuk Pelajaran PKN
1. Guru dapat menggali minat siswa dalam pembelajaran karena tidak tersedianya
alat peraga / media pembelajaran yang bias menarik perhatian siswa ketika proses
pembelajaran sedang berlangsung.
2. Siswa kurang diberi kesempatan untuk dapat mengungkapkan pendapatnya
sehingga siswa cenderung bersikap pasif.
B. Rumusan Masalah
Dari analisis yang ditemui penulis merumuskan beberapa permasalahan yang
dihadapi pada mata pelajaran Matrematika:
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan / pemahaman siswa Kelas I SDN
Pangulah Utara Karawang dalam menuliskan lambang bilangan,melalui
penggunaan kartu bilangan?
Untuk mata pelajaran PKN:
Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa Kelas I SDN Pangulah Utara
Karawang tentang hak-hak anak, melalui penggunaan poster.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meengetahui
peningkatan proses dan hasil belajar siswa dalam mata pelaaran Matematika pada
kompetensi dasar membilang banyak benda, dan mata pelajaran PKN pada
kompetensi dasar menjelaskan hak-hak anak untuk bermain, belajar dengan
gembira dan didengar pendapatnya. Agar lebih jelasnya tujuan ini adalah:
1) Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas I SDN Pangulah Utara karawang
dalam menuliskan lambang bilangan melalui penggunaan kartu bilangan.
2) Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas I SDN Pangulah Utara Karawang
tentang hak-hak anak melalui penggunaan poster.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tindakan kelas yang penulis buat adalah meningkatkan
pemahaman siswa dalam belajar, jika guru menerapkan keterampilan menjelaskan
dengan bahasa yang lugas, mudah dimengerti, disertai alat peraga yang sesuai
dalam pemilihan alat peraga dan metode yang tepat, serta memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya. Selain ini penelitian ini bermanfaat dalam hal
mengaktifkan siswa, memotivasi siswa, yang pada akhirnya belajar siswa akan
meningkat pula.
Penelitian tindakan yang penulis buat juga bermanfaat bagi penulis sendiri sebagai
peneliti teman sejawat, siswa dan sekolah tempat mengajar penulis, antara lain:
1) Bagi penulis dan teman sejawat dengan penelitian ini dapat memperbaiki
pembelajaran, meningkatan dan mengmbangkan profesionalisme diri.
2) Bagi siswa dapat meningkatkan pross dan hasil belajar.
3) Bagi sekolah membantu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut dan
meningkatkan reputasi sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Deskripsi Persiklus
Prosedur pelaksanaan yang dilakukan peneliti dalam kegiatan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini dimulai dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Membuat perencanaan tentang mata pelajaran apa yang memungkinkan untuk
dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
b) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
c) Mencari teman sejawat,yaitu guru senior di SDN Pangulah Utara
d) Membuat Laporan kepada bapak Kepala Sekolah SDN Pangulah Utara tentang
kegiatan PTK yang penulis lakukan di kelas IA yang bersangkutan.
e) Mengumpulkan data yang berupa lembaran-lembaran observasi untuk diamati
dan direfleksi.
f) Untuk mengetahui tentang langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh
penulis agar kegiatan ini dapat berjalan dan mencapai hasil sesuai dengan apa yang
diharapkan, peneliti melakukan konsultasi dengan Supervisor PKP.
1. Mata Pelajaran Matematika
Siklus I
a) Prosedur Umum
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara umum adalah:
o Guru memimpin doa sebelum belajar
o Memperingatkan cara duduk yang baik selama pelajaran berlangsung.
b) Prosedur Khusus
o Sesuai dengan RPP perbaikan secara berulang-ulang buru memberikan
penjelasan dan memberi banyak contoh soal kepada siswa.
o Guru memberi penjelasan cara bilangan atau dan menulis lambang bilangamn
dan cara penggunaaan dekak-dekak berwarna.
o Untuk nilai tempat puluhan dan satua serta melibatkan siswa dengan bergilir
untuk menulis lambang bilangan, bilangan 51 100.
o Secara urut dan sebelum mengadakan evaluasi, Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya jawab dengan harapan siswa lebih memahami materi yang sedang
dipelajari.
2. Mata Pelajaran PKN
Siklus I
c) Prosedur Umum
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara umum adalah:
o Guru memotivasi kesiapan belajar
o Guru mengadakan apersepsi tentang hak-hak anak tanpa alat peraga.
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
o Guru menekankan pembelajaran pada materi pokok tanpa menggunakan alat
peraga dan demontrasi
o Guru mengadakan evaluasi.
d) Prosedur Khusus
Sesuai dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran, yang dilakukan pada penekanan
pada materi pokok , menuliskan hak-hak anak di rumah maupun di sekolah, yang
terdapat pada table ke buku catatan siswa tanpa ada Tanya jawab.
Siklus II
c) Prosedur Umum
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara umum adalah:
o Guru memotivasi kesiapan belajar siswa.
o Guru mengadakan apersepsi tentang hak-hak anak pada mata pelajaran PKN
dengan menggunakan foster dengan judul mendapatkan kasih saying adalah hak
anak di rumah.
o Guru memberi contoh hak-hak anak yang lainnya seperti seperti hak mendapat
kehidupan yang layak, hak mendapat pelajaran dsb.
o Guru mengadakan evaluasi.
d) Prosedur Khusus
Sesuai dengan rencana perbaikan yaitu penjelasan tentang hak-hak anak baik di
rumah maupun di sekolah disertai dengan foster yang berjudul mendapatkan kasih
saying adalah hak-hak anak di rumah.
Siswa diberi kesempatan ke depan untuk menjelaskan haknya di sekolah.*
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Mata Pelajaran Matematika
Hasil pengolahan data yang dilaksanakan dari dua siklus perbaikan pembelajaran
Matematika diperoleh data akhir sebagai berikut:
B. DESKRIPSI TEMUAN/REFLEKSI
Dari hasil diskusi dengan pengamat dan supervisor , perbaikan penbelajaran yang
dilaksanakan berdasarkan 2 siklus perbaikan menghailkan kemajuan yang
diharapkan.
a. Mata Pejalaran Matematika
Pada siklus 1 tidak ada siswa yang mendapat nilai 100, hanya 2 siswa mendapat
nilai 90, ada 3 siswa yang mendapat nilai antara 80-85, ada 8 siswa yang mendapat
nilai 70, ada 8 siswa yang mendapat nilai 60-65, ada 5 anak yang mendapat nilai
50-55, ada 3 anak yang mendapat nilai 40-45, dan ada 1 anak yang mendapat nilai
30. KKM Mata Pelajaran Matematika Kelas I SDN Pangulah Utara ditetapkan
sebesar 63,10, dengan begitu maka prosentase anak yang mencapai KKM adalah
sebesar 45,16 % atau sebanyak 14 siswa.
Pada siklus 2 ada peningkatan prosentase pencapaian nilai anak terhadap nilai
KKM, yaitu dari 45,16 % pada siklus 1 menjadi 77,42 % pada siklus 2, dengan
rincian pencapaian, yaitu: ada 10 anak yang mendapat nilai 100, ada 4 anak yang
mendapat nilai 85-90, ada 5 anak yang mendapat nilai 75-80, dan ada 3 anak yang
mendapat nilai 50-55. Dan nilai rata-rata kelas yang dicapai adalah 79,35 sehingga
sudah melebihi KKM Matematika SDN Pangulah Utara yang ditetapkan 63,10.
C. PEMBAHASAN
Kegiatan yang dilakukan Guru pada PTK mata Pelajaran Matematika semula
direncanakan akan mencapai siklus 3, tetapi karena 2 siklus saja sudah mencapai
nilai yang diharapkan, maka siklus ke-3 tidak dilaksanakan.
a. Mata Pelajaran Matematika
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengamatan oleh observer maka rencana
perbaikan pembelajaran matematika hanya dilaksanakan 2 siklus.
1) Setelah melakukan apersepsi dan penjelasan materi, guru mengevaluasi siswa.
Hassil evaluasi adalah: siswa yang mencapai KKM baru 45,16 % dan yang
mendapat nilai di bawah KKM 54,84% . Dari hasil ini dirasa kurang memuaskan
maka dilakukan perbaikan pada siklus 2.
2) Untuk meningkatkan nilai dan mencapai perbaikan yang diinginkan maka guru
melengkapi pembelajaran dengan alat peraga dan menggunakan kartu bilangan
untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menulis lambang bilangan, siswa
yang kurang faham disuruh maju ke depan untuk menulis lambang bilangan
dengan benar.
3) Hasil yang dicapai pada perbaikan pembelajaran siklus 2 ini ternyata
memuaskan, yaitu mencapai angka prosentase 77,42 %.
b. Mata Pelajaran PKN
Berdasarkan hasil pengelolaan data dan pengamatan oleh observer maka rencana
perbaikan pembelajaran PKN hanya dilaksanakan 2 sikluss.
1) Siklus 1, setelah melakukan apersepsi dan penjelasan materi , guru
mengevaluasi siswa. Hasil dari evaluasi adalah siswa yang mencapai nilai KKM
baru 58,06 %, dan hasil ini dirasa kurang memuaskan maka diadakan perbaikan
pada siklus 2.
2) Untuk meningkatkan nilai dan mencapai perbaikan yang diinginkan maka guru
melengkapi pembelajaran dengan alat peraga dan menggunakan metode
demontrasi. Siswa mengisi table dengan sehari-hari yang dipampang di depan
kelas dan mengisinya secara bergiliran. Setelah itu baru dilaksanakan evaluasi.
3) Hasil yang dicapai pada perbaikan pembelajaran siklus 2 ini yternyata sangat
memuaskan yaitu mencapai angka prosentase 96,77 % atau ada 30 anak yang dapat
mencapai nilai KKM dari 31 siswa yang ikut perbaikan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode demontrassi dan penggunaan alat peraga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran penulisan lambang bilangan,
bilangan 51-100. Dapat kita lihat dari nilai hasil evaluasi yang dilaksanakan pada
setiap siklus. Pada siklus pertama perbaikan pengajaran siswa kelas 1 SDN
Pangulah Utara Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang mendapat nilai ratarata 79,35.
2. Penggunaan metode demontrasi dan alat peraga poster dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menuliskan hak-hak anak. Pada siklus pertama perbaikan
pengajaran siswa SDN Pangulah Utara Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang
mendapat nilai rata-rata 76,95.
B. Saran
Bersama ini kami mengajukan beberaapa saran sebagai tinjauan penelitian yang
telah kami lakukan, yaitu:
1. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kompetensi serta
profesionalisme adalah suatu tuntutan yang tidak bias dihindari oleh semua
kalangan pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan penerapan berbagai metode,
strategi, pendekatan dan penerapan media alat bantu pelajaran.
2. Dalam penerapan metode pemecahan masalah pada pembelajaran Matematika di
Sekolah dasar, hendaknya memperhatikan materi yang akan disampaikan.
3. Sarana dan persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode
pemecahan masalah harus disiapkan agar tidak terjadi kesenjangan dalam
melaksanakan tugas yang diberikan di dalam kelompok.
4. Penggunaan alat peraga yang tepat misalnya kartu bilangan untuk memperlancar
menulis lambang bilangan dan penggunaan poster tentang hak-hak anak dapat
memnbantu proses pembelajaran.*
DAFTAR PUSTAKA
A. Karim dan Widagdo, D (2001). Pendidikan Matemaatika II, Jakarta ,
Universitas Terbuka.
Andayani, dkk (2007), Pemantapan kemampuan Profesional (panduan), Jakarta,
Universitas Terbuka.
Depdikbud (2004), Kurikulum 2006. Dinas Pdan K kabupaten Karawang.
Hambali J. Iskandar dan Rahmat M. (1995) Pendidikan Matematika I, Jakarta
Depdikbud.
Kasihani , Kasbollah (1998/1999), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta Dikti Proyek
PGSD.
Purbowinanto, Yudi (2004) Pandai Belajar Bahasa Indonesia Kelas 2. Bandung ,
regina.
Ruseffendi (1992), Pendidikan Matematika 3, Jakarta Depdikbud.
Soekoro dan Gunawan A. (2005) Rahasia Matematika SD, Surabaya, Mitra Pelajar.
Udin S. Winata Putra dkk,.(2006) Materi dan Pembelajaran PKN SD. Jakarta. UT
Igak Wardhani (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Kelas I-VI. Jakarta. UT.
Slamet dkk (2008). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD Kelas I. Pusat
Perbukuan Depdikbud.