Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Ulumul Quran
Dosen Pengampu: H. Nur Asiyah, M.S.I.
Disusun Oleh :
1. Jamalatun Savitri
( 133711008 )
2. Tazqiyatun Nikmah
( 133711008 )
3. Siti Nurjanah
( 133711010 )
LATAR BELAKANG
1
Perbedaan dalam menelaah Al-Quran oleh sarjana muslim dan bukan muslim
(orientalis) menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula. Sarjana muslim dalam
melakukan usahanya didasari oleh titik tolak imani disertai dengan nuansa yang
tersendiri. Sedangkan para orientalis, tidak mempunyai ikatan batin sama sekali
dengan Al-Quran. Mereka menerapkan kebiasaan ilmiah yang bertolak belakang dari
keraguan untuk menemukan sebuah kebenaran ilmiah. Almarhum Abdul-Halim
Mahmud, mantan Syaikh Al-Azhar berkata : Para orientalis yang dari saat ke saat
berusaha menunjukkan kelemahan Al-Quran, tidak mendapatkan celah untuk
meragukan ke otentikannya.
Sebagai umat islam yang berpedoman pada Al-Quran, kita haruslah mengerti
tentang isi kandungan dalam Al-Quran. Karena dengan mempelajari isi
kandungannya kita akan memahami dan mengetahui hukum-hukum dan juga syariat
islam. Dalam mempelajari Al-Quran ada sebuah ilmu yang disebut Ilmu munasabah
yang merupakan bagian dari telaah Al-Quran. Karena itu Ilmu Munasabah sangatlah
penting untuk memperdalam pengetahuan kita tentang isi kandungan Al-Quran.
Dengan mempelajari Ilmu Munasabah kita dapat mengetahui keindahan sastra yang
ada di dalam Al-Quran. sehingga niscaya juga akan memperkuat iman kita terhadap
Allah SWT.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa Pengertian Ilmu Munasabah ?
B.
Bagaiman Latar Belakang Munculnya Ilmu Munasabah ?
C.
Apa Saja Macam-macam Ilmu Munasabah ?
D.
Apa Manfaat Mempelajari Ilmu Munasabah ?
E.
Bagaimana Pendapat Ulama pada Ilmu Munasabah ?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Munasabah
korelasi
berupa
sebab-akibat,
illat
dan
malul,
perbandingan,
dan
perlawanan.3
3 Muhammad bin Alawi Al-Maliki, Mutiara Ilmu-ilmu Al-Quran, terj. Rosihon Anwar, ( Bandung : Pustaka
Setia,1999 ), hlm.305.
Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil
Aqsha yang Telah kami berkahi sekelilingnya[847] agar kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)
kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui. (Al-Isra: 189)
Yaitu persesuaian atau kaitan yang samar antara ayat yang satu
dengan ayat lain sehingga tidak tampak adanya hubungan
antara keduanya, bahkan seolah-olah masing-masing ayat atau
surah itu berdiri sendiri-sendiri, baik karena ayat yang satu itu
dihubungkan dengan yang lain, maupun karena yang satu
bertentangan dengan yang lain. Ada ayat 189 dan 190 Surah Albaqarah:
.
Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (Albaqarah: 2)
Hampir-hampir
kilat
itu
menyambar
orang-orang
yang
tuli
mendengar
10
panggilan,
apabila
mereka
Telah
berpaling
Dialah
Allah
yang
Menciptakan,
yang
surah-surah setelah Surah Al-Fatihah. Ayat 1-3 Surah AlFatihah mengandung isi tentang tauhid, pujian hanya untuk
ALLAH karena Dia-lah penguas alam semesta dan hari akhir.
Ayat 5 Surah Al-Fatihah menjelaskan mengenai jalan
lurusyang kemudian dijelaskan pula dalam Surah Al-Baqarah
ayat 2. Atar dasar itu dapat disimpulkan bahwa teks dalam
Surah Al-Fatihah dan teks dalam Surah Al-Baqarah berkesuaian
(munasabah).
Contoh lain dari munasabah antarsurat adalah tampak
dari munasabah antara Surah Al-Baqarah dan Surah Ali Imran.
Keduanya menggambarkan hubungan antara dalil dengan
keragu-raguan akan dalil. Maksudnya, Surah Al-Baqarah
merupakan surah yang mengajukan dalil mengenai hukum,
karena surah ini memuat kaidah-kaidah agama, sementara
Surah Ali Imran sebagai jawaban atas keragu-raguan para
musuh Islam.
Kemudian kaitan antara Surah Ali Imran dengan Surah
An-Nisa, setelah keragu-raguan itu dijawab oleh Surah Ali
Imran, maka surah berikutnya, Surah An-Nisa banyak
memuat hukum-hukum yang mengatur hubungan sosial,
kemudian diperluas pembahasannya dalam Surah Al-Maidah
yang memuat hukum-hukum yang mengatur hubungan
perdagangan dan ekonomi.7
D. Manfaat Mempelajari Ilmu Munasabah
1. Dapat
7Acep Hermawan, Ulumul Quran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.129-132.
12
surat demi surat dapat ditelusuri dengan pasti. Az-Zakasyi berpendapat bahwa
al-munasabah tergolong dalam hal yang bersifat rasional, dan akan terjangkau
oleh akal manakal diserahi tugas untuk itu.9
IV.
SIMPULAN
A. Ilmu munasabah merupakan ilmu yang menjelaskan korelasi makna antar ayat
atau antar surat, baik korelasi itu bersifat umum atau khusus ; rasional (aqli),
persepsi (hassiy), atau imajinatif ( khayali ), atau korelasi berupa sebab-akibat,
illat dan malul, perbandingan, dan perlawanan.
B. Latar belakang munculnya ilmu munasabah adalah Lahirnya pengetahuan
tentang korelasi (munasabah) ini berawal dari kenyataan bahwa sistematika
Al-Quran sebagaimana terdapat dalam Mushaf Utsmani sekarang tidak
berdasarkan fakta kronologis turunya Al-Quran. Itulah sebab terjadi
perbedaan pendapat di kalangan ulama salaf tentang urutan surat di dalam AlQuran.
C. Macam-macam ilmu munasabah di bagi menjadi dua, yang pertama dari segi
sifat, dan yang kedua dari segi materi. Dari segi sifat terbagi menjadi dua,
zhahir al-irtibath dan khafiy al-irtibath. Sedangkan dari segi materi juga
terbagi menjadi dua, munasabah antarayat dan munasabah antarsurat.
Munasabah antarayat terbagi menjadi enam, yaitu munasabah antara nama
surah dan tujuan turunnya, munasabah antarbagian surah, munasabah
antarayat yang letaknya berdampingan, munasabah antara suatu kelompok
ayat dengan kelompok ayat di sampingnya, munasabah antara fashilah dan isi
ayat, dan munasabah antara awal dan akhir surah.
D. Manfaat ilmu munasabah yaitu mengembangkan makna ayat, mengetahui
hubungan antarbagian dalam Al-Quran, menegtahui tingkat ke-balaghah-an
bahasa Al-Quran, dan membantu menafsirkan ayat Al-Quran.
E. Pandangan para tokoh mengenai ilmu munasabah yaitu ada tokoh yang
berkeyakinan bahwa mutlaq harus dierhatikan dalam menafsirkan ayat AlQuran dan ada juga yang membatasinya, hanya untuk ayat-ayat yang benarbenar memiliki keterkaitan.
9 Muhammad Amin Suma, Ulumul quran, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), hlm. 253-255.
14
DAFTAR PUSTAKA
Qaththan, Manna Khalil al, Studi Ilmu-Ilmu Quran. Bogor: Pustaka Litera Antarnusa. 2007.
Acep, Hermawan. Ulumul Quran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011.
Anwar, Rosihon. Ulum Al-quran. Bandung: Pustaka Setia. 2007.
Maliki , Muhammad bin Alawi Al, Mutiara Ilmu-ilmu Al-Quran. Terj. Rosihon Anwar.
Bandung: Pustaka Setia. 1999.
Suma, Muhammad Amin. Ulumul quran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2013.
SyafeI, Rachmat. Pengantar Ilmu Tafsir. Bandung: Pustaka Setia. 2006.
15