Professional Documents
Culture Documents
09E00433
09E00433
ARNOLD. H . SARAGI
030301024/BDP-AGRONOMI
Judul Skripsi
Disetujui Oleh
Komisi Pembimbing
Ir. B. Siagian, MS
Anggota
Mengetahui
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
ABSTRACT
i
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
ABSTRAK
ii
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
RIWAYAT HIDUP
iii
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian
serta menyusun skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang
Ayam dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Peleng
(Spinacia oleracea L.A), yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada : Bapak Prof.Dr.Ir. J.A. Napitupulu, MSc sebagai Ketua Komisi
Pembimbing dan Bapak Ir. B. Siagian, MS sebagai Anggota Komisi Pembimbing
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran sewaktu penelitian dan
penyelesaian skripsi ini.
Skripsi ini dapat terselesaikan tak terlepas dari dorongan dan doa yang
tulus dari Ayahanda Drs. A. Saragi dan Ibunda S.br. Pakpahan, SPd yang selalu
memberikan kasih dan sayangnya kepada penulis sampai akhir pembuatan skripsi
ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh
warga Desa Pertapaan Kec. Sigalingging Kab. Dairi khususnya Keluarga
H.Situmorang/br.Sijabat yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan
penelitian. Serta kepada seluruh rekan rekan satu fakultas khususnya angkatan
2003 yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan rekan rekan asisten
Laboratorium Dasar Agronomi yang telah banyak membantu penulis selama
mengikuti perkuliahan sampai selesainya skripsi ini.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
iv
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pihak lain yang membutuhkannya.
Penulis
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR ISI
ABSTRACT ................................................................................................
ABSTRAK................................................................................................... ii
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................
Tujuan Penelitian ................................................................................
Hipotesis Penelitian .............................................................................
Kegunaan Penelitian ............................................................................
1
3
3
4
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Umum Tanaman Peleng ........................................................
Syarat Tumbuh ....................................................................................
Pupuk Kandang ...................................................................................
Kalium ................................................................................................
5
6
8
9
14
14
14
14
14
16
16
16
16
16
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
vi
Penyiraman..................................................................................
Penyiangan ..................................................................................
Pencegahan Hama dan Penyakit ..................................................
Panen ..................................................................................................
Peubah Yang Diamati..........................................................................
Tinggi tanaman (cm) ...................................................................
Jumlah daun (helai) .....................................................................
Luas daun (cm2)...........................................................................
Bobot basah tanaman (g) .............................................................
Bobot kering tanaman (mg) .........................................................
Laju asimilasi bersih (mg.cm2.hari-1) ...........................................
Umur berbunga (hari) ..................................................................
Produksi (g) .................................................................................
Produksi per tanaman.............................................................
Produksi per m2 .....................................................................
17
17
17
17
17
17
18
18
18
18
19
19
19
19
19
20
20
24
28
33
38
43
48
49
49
51
Pembahasan
Pengaruh Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Peleng .......................................................................... 52
Pengaruh Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Tanaman Peleng 54
Pengaruh Interaksi Pupuk Kandang Ayam dan Dosis Kalium
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Peleng ..................................... 56
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ......................................................................................... 57
Saran ................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
Judul
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Judul
Halaman
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
ix
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Judul
Halaman
xi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dekade ini, usaha perbaikan gizi keluarga sedang digalakkan dengan
meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan. Salah satu anjuran untuk
meningkatkan gizi masyarakat adalah dengan mengkonsumsi jenis-jenis sayuran
dalam jumlah cukup.
Istilah sayur biasanya digunakan untuk merujuk pada tunas, daun, buah
dan akar tanaman yang lunak atau dimasak sebagai pelengkap pada makanan
berpati dan daging. Kebanyakan tanaman sayuran adalah herbaceous (berbatang
basah),
biasanya
dipanen
segar
dan
kandungan
airnya
tinggi
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
Daunnya yang lembut dan bergizi, baik mentah maupun dimasak, diakui
mempunyai nilai tambah bagi diet manusia, karena peleng mengandung sejumlah
besar mineral dan vitamin, khususnya vitamin A, kalsium, fosfor, besi dan kalium,
peleng juga mengandung protein. Peleng dalam setiap 100 g mempunyai
kandungan air 91 %, protein 32 g, karbohidrat 4,3 g, dan lemak 0,3 g
(Uga.edu., 2005).
Salah satu upaya meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah yaitu
dengan pemupukan. Pemupukan akan efektif dan efisien apabila diberikan pada
saat yang tepat dengan cara yang benar yaitu dosis optimum dan jenis pupuk
sesuai dengan kebutuhan unsur hara tanaman (Kaderi., 1998).
Produksi peleng secara normal masih rendah dan masih banyak yang
belum jelas dalam memproduksniya sehingga diperlukan penelitian aspek
budidaya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pengaturan pemberian
pupuk organik dimana yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk kandang
ayam yang merupakan bahan pembenah tanah.
Pupuk organik mengandung unsur hara makro yang rendah tetapi juga
mengandung unsur mikro dalam jumlah yang cukup yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman karena mempengaruhi sifat fisik tanah, sifat kimia, dan
sifat bologi tanah, juga mencegah erosi dan mengurangi terjadinya keretakan
tanah (Sutanto, 2002).
Di tanah, unsur kalium dalam bentuk tersedia bagi tanaman relatif sedikit,
sedangkan kebutuhan unsur kalium pada tanaman peleng cukup tinggi. Menurut
penelitian ini, kalium banyak terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman
yang banyak mengandung protein. Pada sel, zat ini terdapat sebagai ion di dalam
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
cairan sel, dan keadaan demikian akan merupakan bagian yang penting dalam
melaksanakan turgor yang disebabkan oleh tekanan osmotis. Selain itu, ion
kalium mempunyai fungsi fisiologis yang khusus pada asimilasi zat arang, yang
berarti apabila tanaman sama sekali tidak diberi kalium, maka asimilasi akan
terhenti (Sutedjo, 2002).
Dengan pemberian pupuk kandang ayam dikombinasikan dengan pupuk
kalium diharapkan dapat meningkatkan produksi peleng. Karena belum
tersedianya informasi yang cukup tentang semua ini, maka perlu dilakukan
penelitian untuk menjawabnya.
Tujuan Penelitian
Hipotesis Penelitian
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
Kegunaan Penelitian
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
TINJAUAN PUSTAKA
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Caryophyllales
Family
: Chenopodiaceae
Genus
: Spinacia
Spesies
yang mirip tanaman bayam yang mereka sebut Spinach. Nama latinnya adalah
Spinacia oleracea (Wikipedia.org., 2006). Sedangkan di daerah lain penyebutan
spinach bermacam-macam di Arab disebut Isfanahk, di Cina disebut Bo Cai, di
Jerman disebut Spinat, di Itali disebut Spinacio Comune, di Jepang disebut
Hourensou dan lain-lain (Plantnames.unimelb.edu.au., 2005).
Dikenal ada 2 jenis peleng yaitu tanaman yang berdaun lembut atau
keriput dan berdaun halus. Varietas yang berdaun halus biasanya ditanam untuk
pengawetan dan pengalengan, tumbuh lebih cepat dan hasil lebih banyak. Yang
berdaun lembut atau keriput disukai untuk tanaman rumah dan konsumsi segar,
rasanya lebih enak dan mudah dipelihara (Leaforlife.org., 2005).
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
Syarat Tumbuh
Peleng dapat tumbuh pada berbagai macam tipe tanah; tanaman ini
menyukai tanah yang dapat menahan air dengan sangat baik dan berdrainase baik
karena tanah tergenang berpengaruh buruk bagi tanaman. Tanaman ini agak
toleran terhadap salinitas, tetapi peka terhadap kemasaman tanah dengan kisaran
pH yang sesuai adalah 6,5 8,0 (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari campuran kotoran ternak
atau hewan sejenis dan urine serta sisa-sisa makanan yang tidak dapat dihabiskan
(Sarief, 1985).
Penggunaan pupuk kandang sudah cukup lama diidentifikasikan dengan
keberhasilan program pemupukan dari pertanian berkelanjutan. Hal ini disebabkan
karena pupuk kandang memang dapat menambah tersedianya unsur hara bagi
tanaman. Selain itu, pupuk kandang juga mampunyai pengaruh yang positif
terhadap sifat fisis dan kimiawi tanah, mendorong perkembangan jasad renik
(Sutedjo, 2002).
Bahan organik sangat berperan pada pembentukan struktur tanah yang
baik dan stabil sehingga infiltrasi dan kemampuan menyimpan air. Menurut hasil
penelitian yang dilakukan Simatupang (2005) bahwa pemberian pupuk kandang
dengan nyata menurunkan besarnya aliran permukaan karena pupuk kandang
memperbaiki sifat fisik tanah terutama struktur sehingga permeabilitas meningkat.
Pemberian bahan organik juga berperan dalam memperbaiki sifat kimia
tanah. Dari hasil penelitian Hanafiah (1989) menunjukkan bahwa pemberian
pupuk kandang ayam setelah 8 minggu dapat memperbaiki sifat kimiawi tanah
Latosol Subang. Peningkatan takaran pupuk kandang diikuti oleh naiknya pH,
kadar Ca-dd, C-organik, N total, C/N, dan H-dd, serta turunnya kadar Aldd dan
Fedd yang semuanya bersifat positif terhadap perbaikan sifat kimiawi tanah.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
Kadar rata-rata unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang sangatlah
bervariasi. Keadaan beragam disebabkan beberapa faktor yaitu : jenis hewan dan
keadaan individu hewan, makanan yang dimakan hewan, cara penyimpanan
pupuk kandang sebelum dipakai (Hakim, dkk., 1986).
Kalium
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
10
menyusun bagian tanaman tetapi kalium menyusun 80% dari kation dalam
phloem dan transport kalium berlangsung secara akropetal (Gardner.dkk., 1991).
Kalium berperan dalam menutup dan membukanya stomata. Bila
kandungan kalium tinggi maka stomata tanaman akan menutup dan demikian juga
sebaliknya (Wuryaningsih.dkk., 1997).
Selama kekeringan dan temperatur yang berlebihan, stomata pada tanaman
yang dipupuk kalium dengan cukup akan menutup lebih cepat, sehingga
mengurangi kehilangan air sebaliknya tanaman yang kahat kalium tidak mampu
menutup stomata selama hari panas sehingga transpirasi akan meningkat
(Salisbury dan Ross, 1995).
Kelebihan kalium di dalam tanah juga akan berdampak negatif bagi
tanaman yaitu akan meningkatkan kalium dalam tanaman. Pada tanaman padi,
gejala awal kahat K adalah pertumbuhan kerdil, daun berwarna hijau tua dan
perakaran tanaman banyak busuk. Tanaman jagung yang mengalami kekahatan K
juga dicirikan oleh tanaman yang kerdil, daun-daun tua mulai menguning dari tepi
hingga klorosis pada seluruh daun dan hasilnya sangat rendah. Pada tanaman
kedelai, gejala kekahatan ditunjukkan oleh adanya pertumbuhan tanaman
terhambat. Mulai umur 21-25 hari daun tua menguning selanjutnya gejala
menguning meluas ke daun-daun muda sehingga hasilnya sangat rendah
(Suyamto.dkk, 1994).
Rekomendasi pemupukan untuk tanaman peleng di Atlantic Tengah
berdasarkan
analisis
tanah,
dimana
dibutuhkan
100-125
lb/acre
N,
200 lb/acre P2O5, dan 100 lb/acre K2O (Maynard and Lorenz, 1988).
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih Peleng Hibrida
Alrite, Urea, TSP, KCL, air, Insektisida Decis 2,5 EC, dolomite, dan fungisida
Dithane M-45 dan bahan lain yang mendukung penelitian ini.
Alat yang digunakan yaitu cangkul, meteran, gembor, timbangan OHaus,
gelas beker (1000 ml), alat tulis, plank perlakuan, dan alat lain yang mendukung
penelitian ini.
Metode Penelitian
3. P3 = 15 ton/ha
2. P2 = 10 ton.ha
II. Faktor Pemberian Kalium (K) sebagai anak petak terdiri atas 4 taraf :
1. K1 = 50 kg K2O/ha
3. K3 = 150 kg K2O/ha
2. K2 = 100 kg K2O/ha
4. K4 = 200 kg K2O/ha
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
12
P2K1
P3K1
P1K2
P2K2
P3K2
P1K3
P2K3
P3K3
P1K4
P2K4
P3K4
: 3 ulangan
: 36 plot
: 65 tanaman
: 5 tanaman
: 10 tanaman
: 360 tanaman
: 2340 tanaman
: 100 cm
Jarak tanam
: 20 cm x 15 cm
Ukuran plot
: 200 cm x 100 cm
Metode Penelitian
Yijk = + i + j +k + ()jk + ijk
Dimana :
Yijk
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
13
()jk = Pengaruh interaksi pupuk kandang pada taraf ke-j dan kalium pada taraf
ke-k
ijk
= Pengaruh galat pada unit percobaan blok ke-i yang mendapat perlakuan
pupuk kandang pada taraf ke-j dan kalium pada taraf ke-k
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
PELAKSANAAN PENELITIAN
15
= 10.000 m2
Kedalaman olah
= 20 cm = 0,2 m
Bulk density
= 1 g /cm3
Maka :
Volume tanah
Berat tanah/ ha
= BD x VT
= 1g /cm3 x 2.109 cm3
= 2.109 g
= 2.109g x 0,0024 g / 10 g
= 4,8.105 g
kebutuhan dolomit/ha
= 184/74 x 4,8.105 g
=1.200.000 g = 1200 kg
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
16
K3 = 50 g/plot
K2 = 33,2 g/plot
K4 = 66,6 g/plot
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
17
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari, pagi hari sebelum pukul 10.00 wib atau
sore hari sesudah pukul 16.00 wib sebanyak 10 l/plot dengan menggunakan
gembor.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut gulma yang
tumbuh.
Pencegahan hama dan penyakit
Dilakukan dengan menggunakan insektisida Decis 2,5 EC 2 cc/l air dan
Fungisida Dithane M-45 dengan interval waktu 1 minggu sekali dengan
konsentrasi anjuran 2,5 g/l air disemprot dengan kriteria basah tidak menetes.
Panen
Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 55 hari setelah tanam.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
18
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
19
tetap. Penimbangan dilakukan saat tanaman berumur 15, 25, 35, 45, 55 hari
setelah tanam.
Laju asimilasi bersih (mg.cm-2.hari-1)
Nilai asimilasi bersih merupakan pertambahan material tanaman dari
asimliasi per satuan waktu (Gardner. dkk, 1991). Dihitung pada saat tanaman
berumur 15, 25, 35, 45, 55 hari setelah tanam dengan persamaan sebagai berikut :
LAB =
(W2 - W1 ) (ln A 2 - ln A1 )
(T2 - T1 ) (A 2 - A1 )
dimana :
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
Hasil
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
21
30
25
20
15
10
5
0
15
20
25
30
35
40
45
50
55
P1
P2
P3
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
22
30
25
20
15
10
5
0
15
20
25
30
35
40
45
50
55
K1
K2
K3
K4
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
23
Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman Peleng (cm) pada Perlakuan Pupuk Kandang dan
Dosis Kalium pada Umur 15-55 hst
Perlakuan
P1
P2
P3
K1
K2
K3
K4
Keterangan
7.46
7.52
7.30
7.62
kolom
10.32 12.58
10.83 12.87
10.20 12.59
10.74 13.40
dari kelompok
55
19.31
24.88
25.62
diikuti oleh notasi yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5% menurut
uji jarak Duncan
Tabel 1 menunjukkan pada umur 15 hst s/d 55 hst, tanaman tertinggi selalu
diperoleh pada P3 diikuti oleh P2 dan P1 dimana pada 15 hst s/d 40 hst ketiga
perlakuan berbeda tidak nyata satu dengan yang lainnya. Pada umur 45-55 hst P3
berbeda tidak nyata dengan P2 tapi keduanya berbeda nyata lebih tinggi dari P1.
Dari Tabel 1 terlihat bahwa perlakuan dosis kalium tidak berpengaruh
nyata terhadap tinggi tanaman. Tapi, pada umumnya tanaman tertinggi diperoleh
pada K4 diikut i oleh K2, K1, dan K3, kecuali pada 45-55 hst tanaman tertinggi
diperoleh pada K4 diikuti oleh K1, K2, dan K3.
Hubungan antara tinggi tanaman (cm) pada umur 45-55 hst dengan pupuk
kandang ayam dapat dilihat pada Gambar 3.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
24
55 = 16.96 + 3.155x
r = 0.84
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
50 = 13.413 + 3.275x
r = 0.86
45 = 10.88 + 2.9x
r = 0.82
10
15
45
50
55 hst
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
25
Perkembangan jumlah daun dari 15-55 hst pada perlakuan pupuk kandang
ayam dapat dilihat pada Gambar 4.
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
15
20
25
30
35
40
45
50
55
P1
P2
P3
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
26
Perkembangan jumlah daun dari 15-55 hst pada berbagai dosis kalium dapat
dilihat pada Gambar 5.
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
15
20
25
30
35
40
45
50
55
K1
K2
K3
K4
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
27
Tabel 2. Rataan Jumlah Daun Peleng (helai) pada Perlakuan Pupuk Kandang
Ayam dan Berbagai Dosis Kalium pada Umur 15-55 hst
Perlakuan
P1
P2
P3
15
2.81
3.41
3.72
20
3.35
4.10
4.10
K1
K2
K3
K4
3.18
3.76
3.14
3.16
3.69
4.28
3.68
3.74
4.38
5.05
4.41
4.47
6.66
7.39
6.74
6.73
8.07
8.38
7.84
8.26
10.19
10.40
9.07
9.73
14.44
14.61
13.23
14.44
16.53
16.24
16.19
17.09
18.02
18.09
17.92
18.73
Keterangan : Angka-angka pada kolom dari kelompok perlakuan yang sama yang diikuti
oleh notasi yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak
Duncan
Tabel 2 menunjukkan pada umur 15 hst s/d 55 hst pada umumnya jumlah
daun terbanyak diperoleh pada P3 diikut i oleh P2 dan P1 kecuali pada 25 hst
jumlah daun terbanyak diperoleh pada P2 diikuti oleh P3 dan P1. Pada umur 15 hst
s/d 25 hst keempat perlakuan tidak berbeda nyata satu dengan yang lainnya,. Pada
umur 30 hst, 40 hst dan 45 hst ketiga perlakuan saling berbeda nyata satu dengan
yang lainnya. Pada umur 35 hst, 50 hst dan 55 hst P3 tidak berbeda nyata dengan
P2 tapi keduanya berbeda nyata dengan P1.
Dari Tabel 2 terlihat bahwa perlakuan dosis kalium tidak berpengaruh
nyata terhadap jumlah daun. Pada umumnya jumlah daun terbanyak diperoleh
pada K2 diikut i oleh K4, K1, dan K3, kecuali pada 50-55 hst jumlah daun terbanyak
diperoleh pada K4 diikuti oleh K2, K1, dan K3.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
28
Hubungan antara jumlah daun (helai) pada umur 30-55 hst dengan pupuk
kandang ayam dapat dilihat pada Gambar 6.
55 = 9.77 + 4.21x
r = 0.89
50 = 8.2167 + 4.15x
r = 0.93
45 = 7.6133 + 3.285x
r = 0.94
40 = 6.75 + 1.55x
r = 0.93
35 = 5.6133 + 1.26x
r = 0.80
30 = 4.2367 + 1.325x
r = 0.88
25
20
15
10
5
0
5
10
15
35
40
45
50
55 hst
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
29
Perkembangan total luas daun peleng dari umur 15-55 hst pada perlakuan
pupuk kandang ayam dapat dilihat pada Gambar 7.
450
300
150
0
15
25
35
45
55
P2
P3
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
30
450
300
150
0
15
25
35
45
55
K2
K3
K4
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
31
Tabel 3. Rataan Total Luas Daun Peleng (cm2) pada Perlakuan Pupuk Kandang
Ayam dan Dosis Kalium pada Umur 15-55 hst
Perlakuan
Total Luas Daun Tanaman (cm2) pada umur (hst)
15
25
35
45
55
P1
3.27b
6.73c
26.39b
57.31b
142.21c
P2
3.44b
7.87b
28.57b
62.82b
297.74b
P3
5.47a
10.60a
43.18a
110.94a
381.30a
K1
K2
K3
K4
2.48d
4.22c
4.57b
4.98a
5.83d
7.86c
9.17b
10.75a
25.84c
27.36c
35.11b
42.54a
62.36c
68.63b
87.65a
89.45a
213.07c
218.94c
356.47a
306.51b
Keterangan : Angka-angka pada kolom dari kelompok perlakuan yang sama yang diikuti
oleh notasi yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak
Duncan
Tabel 3 menunjukkan bahwa pada umur 15-55 hst total luas daun tertinggi
selalu diperoleh pada P3 diikut i oleh P2 dan P1, dimana pada 15 hst, 35 hst dan
45 hst P1 berbeda tidak nyata dengan P2 tetapi keduanya berbeda nyata dengan P3
dan pada 25 hst dan 55 hst ketiga perlakuan saling berbeda nyata satu dengan
yang lainnya.
Tabel 3 juga menunjukkan pada umur 15-55 hst, total luas daun tertinggi
pada umumnya diperoleh pada K4 diikuti oleh K3, K2 dan K1 kecuali pada 55 hst
total luas daun tertinggi diperoleh pada K3 diikuti oleh K4, K2 dan K1. Dimana
pada
15 hst dan 25 hst keempat perlakuan saling berbeda nyata satu dengan
yang lainnya. Pada umur 35 hst dan 55 hst, K1 tidak berbeda nyata dengan K2 tapi
keduanya berbeda nyata dengan K3 dan K4. Pada umur 45 hst, K4 berbeda tidak
nyata dengan K3, tapi keduanya berbeda nyata K2 dan K1.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
32
Hubungan antara total luas daun peleng (cm2) umur 15-55 hst dengan
500.00
55 = 34.66+119.55x
r = 0.97
400.00
45 = 23.393+26.815x
r = 0.83
35 = 15.923+8.395x
r = 0.85
300.00
200.00
25 = 4.53+1.935x
r = 0.95
100.00
15 = 1.86+1.1x
r = 0.81
0.00
5
10
15
15
25
35
45
55 hst
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
33
55 = 169.29 + 0.8357x
r = 0.79
45 = 51.95 + 0.2006x
r = 0.91
400
300
35 = 18.25 + 0.1157x
r = 0.94
200
25 = 4.385 + 0.0321x
r = 0.99
15 = 2.1+ 0.0157x
r = 0.85
100
0
50
100
150
200
15
25
35
45
55 hst
Gambar 10. Hubungan antara Total Luas Daun (cm2) dengan Berbagai
Dosis Kalium (kg/ha) pada Umur 15-55 hst
Gambar 10 menunjukkan terdapat hubungan linier positif antara total luas
daun (cm2) dengan dosis kalium umur 15-55 hst, dengan persamaan
15 = 2.1+0.785x, r = 0.85; 25 = 4.385+1.607x, r = 0.99; 35 = 18.25+5.785x,
r = 0.94; 45 = 51.95+10.029x, r = 0.91; 55 = 169.29+41.785x, r = 0.79.
Bobot basah tanaman (g)
Data pengamatan bobot basah tanaman umur 15-55 hst dan daftar sidik
ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 9-10, yang menunjukkan perlakuan pupuk
kandang ayam (P) berpengaruh nyata terhadap bobot basah tanaman pada umur 45
hst s/d 55 hst. Sedangkan perlakuan dosis kalium (K) berpengaruh nyata terhadap
bobot basah tanaman dimulai pada umur 35 hst s/d 55 hst. Interaksi kedua
perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap bobot basah tanaman.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
34
Perkembangan bobot basah tanaman dari umur 15-55 hst pada perlakuan
pupuk kandang ayam dapat dilihat pada Gambar 11.
30
25
20
15
10
5
0
15
25
35
45
55
P1
P2
P3
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
35
Perkembangan bobot basah tanaman dari umur 15-55 hst pada perlakuan
dosis kalium dapat dilihat pada Gambar 12.
.
Gambar 12. Perkembangan Bobot Basah Tanaman Peleng (g) pada
Berbagai Dosis Kalium (kg/ha) pada Umur 15-55 hst
Gambar 12 menunjukkan perkembangan bobot basah tanaman pada
perlakuan dosis kalium selalu meningkat dari umur 15 hst sampai 55 hst, terutama
sesudah 35 hst meningkat dengan lebih cepat, juga terlihat bahwa bobot basah
terberat pada umumnya diperoleh pada K4 diikuti K3, K2 dan K1, kecuali pada 45
hst bobot basah terberat diperoleh pada K3 diikuti K4, K2 dan K1.
Bobot basah tanaman peleng pada perlakuan pupuk kandang ayam dan
dosis kalium pada umur 15-55 hst dapat dilihat pada Tabel 4.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
36
Tabel 4. Rataan Bobot Basah Tanaman (g) pada Perlakuan Pupuk Kandang Ayam
dan Berbagai Dosis Kalium pada Umur 15-55 hst
Perlakuan
Bobot Basah Tanaman (g) pada umur (hst)
15
25
35
45
55
P1
0.10
0.30
1.10
5.92b
14.88c
P2
0.19
0.34
1.02
5.98b
21.85b
P3
0.21
0.46
1.07
9.40a
27.05a
K1
K2
K3
K4
0.16
0.16
0.17
0.17
0.33
0.36
0.36
0.42
0.65c
1.11b
1.09b
1.40a
5.55b
6.07b
8.47a
8.31a
19.15c
19.57c
21.71b
24.59a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dari kelompok perlakuan yang sama yang diikuti
oleh notasi yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak
Duncan
Tabel 4 menunjukkan bahwa pada umur 15-55 hst bobot basah tanaman
tertinggi selalu diperoleh pada P3 diikuti oleh P2 dan P1 dimana pada 15 hst s/d 35
hst ketiga perlakuan tidak berbeda nyata satu dengan yang lainnya. Pada 45 hst P1
berbeda tidak nyata dengan P2 tetapi keduanya berbeda nyata dengan P3. Pada
55 hst ketiga perlakuan berbeda nyata satu dengan lainnya.
Tabel 4 juga menunjukkan bahwa bobot basah tanaman tertinggi pada
umumnya diperoleh pada K4 diikut i oleh K3, K2 dan K1 kecuali pada 45 hst bobot
basah tanaman tertinggi diperoleh pada K3 diikuti oleh K4, K2 dan K1. Pada
15-25 hst keempat perlakuan tidak berbeda nyata satu dengan yang lainnya. Pada
35 hst K2 berbeda tidak nyata dengan K3, tapi keduanya berbeda nyata dengan
K4 dan K1. Pada 45 hst K4 tidak berbeda nyata dengan K3 tapi keduanya berbeda
nyata dengan K2 dan K1. Pada 55 hst K1 berbeda tidak nyata dengan K2, tapi
keduanya berbeda nyata dengan K3 dan K4.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
37
Hubungan antara bobot basah tanaman (g) umur 45-55 hst dengan
perlakuan pupuk kandang ayam (ton/ha) dapat dilihat pada Gambar 13.
30
55 = 9.09 + 6.085x
r = 0.99
25
20
15
45 = 3.615 + 1.743x
r = 0.76
10
5
0
5
10
15
45
55 hst
Gambar 13. Hubungan antara Bobot Basah Tanaman (g) dengan Pupuk
Kandang Ayam pada Umur 45-55 hst
Gambar 13 menunjukkan terdapat hubungan linier positif antara bobot
basah tanaman dengan pupuk kandang ayam hanya pada umur 45 hst dan 55 hst
dengan persamaan 45 = 3.615+1.743x, r = 0.76; 55 = 9.09+6.085x, r = 0.99.
Hubungan antara bobot basah tanaman (g) umur 35-55 hst dengan dosis
kalium (kg/ha) dapat dilihat pada Gambar 14.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
38
30
55 = 16.64 + 1.846x
r = 0.92
25
20
15
10
45 = 4.4335 + 1.0663x
r = 0.84
35 = 0.5035 + 0.2236x
r = 0.87
0
50
100
150
200
45
55 hst
Gambar 14. Hubungan antara Bobot Basah Tanaman (g) dengan Berbagai
Dosis Kalium (kg/ha) pada Umur 35-55 hst
Gambar 14 menunjukkan terdapat hubungan linier positif antara bobot
basah tanaman dengan dosis kalium hanya pada umur 35-55 hst dengan
persamaan 35 = 0.5035+0.2236x, r = 0.87; 45 = 4.4335+1.0663x, r = 0.84;
55 =16.64+ 1.846x, r = 0.92.
Bobot kering tanaman (mg)
Data pengamatan bobot kering tanaman umur 15-55 hst dan daftar sidik
ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 11-12, yang menunjukkan perlakuan
pupuk kandang ayam (P) berpengaruh nyata terhadap bobot kering tanaman pada
umur 45-55 hst. Sedangkan perlakuan berbagai dosis kalium (K) berpengaruh
nyata terhadap bobot kering tanaman dimulai pada umur 35 hst s/d 55 hst.
Interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering
tanaman.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
39
Perkembangan bobot kering tanaman dari umur 15-55 hst pada perlakuan
pupuk kandang ayam dapat dilihat pada Gambar 15.
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
15
25
35
45
55
P1
P2
P3
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
40
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
15
25
35
45
55
K1
K2
K3
K4
15
11.75
8.50
10.83
K1
K2
K3
K4
10.78
11.22
9.78
9.67
167.78c
220.56a
207.67b
220.22a
480.00c
531.11b
562.22ab
566.10
782.78c
822.22b
830.56b
916.67a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dari kelompok perlakuan yang sama yang diikuti
oleh notasi yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak
Duncan
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
41
Tabel 5 menunjukkan pada umur 15-35 hst bobot kering tanaman selalu
diperoleh pada P1 diikuti oleh P3 dan P2 yang berbeda tidak nyata satu dengan
yang lainnya. Pada umur 45 hst dan 55 hst bobot kering tertinggi selalu diperoleh
pada P3 diikuti oleh P2 dan P1 dimana ketiga perlakuan berbeda nyata satu dengan
yang lainnya.
Tabel 5 juga menunjukkan pada umur 15 hst bobot kering tanaman
tertinggi diperoleh pada K2 diikut i oleh K1, K3 dan K4 dimana keempat perlakuan
berbeda tidak nyata satu dengan yang lainnya. Tapi pada umur 25 hst dan 35 hst
bobot kering tanaman tertinggi diperoleh pada K2 diikuti oleh K4, K3 dan K1,
dimana pada 25 hst keempat perlakuan berbeda tidak nyata satu dengan yang
lainnya dan pada 35 hst K2 tidak berbeda nyata dengan K4, tapi keduanya berbeda
nyata dengan K1, dan K3. Pada umur 45 hst bobot kering tanaman tertinggi
diperoleh pada K4 diikuti oleh K3, K2 dan K1 dimana K4 berbeda nyata dengan K2,
dan K1 tapi tidak berbeda nyata dengan K3. Pada umur 55 hst bobot kering
tanaman tertinggi diperoleh pada K1 diikuti oleh K2, K3 dan K4 dimana K2 tidak
berbeda nyata dengan K3 tapi keduanya berbeda nyata dengan K1, dan K4.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
42
Hubungan antara bobot kering tanaman (mg) umur 45-55 hst dengan
pupuk kandang ayam (ton/ha) dapat dilihat pada Gambar 17.
1000
55 = 578.61+111.67x
r = 0.82
800
45 = 388.61 + 73.125x
r = 0.99
600
400
200
0
5
10
15
45
55 hst
Gambar 17. Hubungan antara Bobot Kering (mg) dengan Pupuk Kandang
Ayam (ton/ha) pada Umur 45-55 hst
Gambar 17 menunjukkan terdapat hubungan linier positif antara bobot
kering tanaman dengan dosis kalium pada umur 45 hst dan 55 hst dengan
persamaan 45 = 388.61+73.125x, r = 0.99; 55 = 578.61+111.67x, r = 0.82.
Hubungan antara bobot kering tanaman (mg) umur 35-55 hst dengan dosis
kalium (kg/ha) dapat dilihat pada Gambar 18.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
43
55 = 727.22 + 43.503x
r = 0.90
1000
800
45 = 462.5 + 28.944x
r = 0.88
600
400
35 = 167.95 + 14.443x
r = 0.76
200
0
50
100
150
200
45
55 hst
Gambar 18. Hubungan antara Bobot Kering (mg) dengan Berbagai Dosis
Kalium (kg/ha) pada Umur 35-55 hst
Gambar 18 menunjukkan terdapat hubungan linier positif antara bobot
kering tanaman dengan dosis kalium pada umur 35-55 hst dengan persamaan
35
167.95+14.443x,
0.76;
45= 462.5+28.944x,
0.88;
55 = 727.22+43.503x, r = 0.90.
Laju asimilasi bersih (mg.cm-2.h-1)
Data pengamatan laju asimilasi bersih umur 15-55 hst dan daftar sidik
ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 13-14, yang menunjukkan perlakuan
pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap laju asimilasi bersih hanya pada
25-35 hst dan dosis kalium berpengaruh nyata terhadap laju asimilasi bersih pada
25-55 hst.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
44
Perkembangan laju asimilasi bersih tanaman peleng dari umur 15-55 hst
pada perlakuan pupuk kandang ayam dapat dilihat pada Gambar 19.
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
15 - 25
25 - 35
35-45
45-55
P2
P3
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
45
1200
1000
800
600
400
200
0
15 - 25
25 - 35
35-45
45-55
K2
K3
K4
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
46
Tabel 6. Rataan Laju Asimilasi Bersih Tanaman Peleng (mg.cm-2 h-1) pada
Perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Dosis Kalium pada Umur
15-55 hst.
Perlakuan
Laju Asimilasi Bersih (mg.cm-2.hari-1) pada umur (hst)
15 - 25
25 - 35
35-45
45-55
P1
840.621
1206.313a
664.082
178.392
P2
834.286
879.519b
798.035
260.981
P3
632.699
700.814c
583.949
157.568
K1
K2
K3
K4
863.532
863.767
655.848
693.66
986.74b
1118.002a
845.368c
735.418d
788.92a
694.248b
647.612c
597.308d
306.839a
239.877b
131.937b
117.269b
Keterangan : Angka-angka pada kolom dari kelompok perlakuan yang sama yang diikuti
oleh notasi yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji jarak
Duncan
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
47
1200
-2
-1
1400
1000
800
600
400
200
0
5
10
15
25 - 35 hst
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
-1
1200
-2
48
1000
800
600
400
200
0
50
100
150
200
25 - 35
35-45
45-55 hst
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
49
P3
67.33
65.33
64.67
67.00
65.78
Rataan
66.28
65.28
66.67
67.00
50
P2
seberat
16.79
gr/tanaman
(5.59 ton/ha) diikuti oleh P3 seberat 13.92 gr/tanaman (4.64 ton/ha) dan
P1 seberat 4.49 gr/tanaman (1.49 ton/ha) dimana P3 tidak berbeda nyata dengan P2
tapi keduanya berbeda nyata dengan P1.
Tabel 8 juga menunjukkan produksi per tanaman pada dosis kalium
tertinggi diperoleh pada K4 seberat 13.16 gr/tanaman (4.38 ton/ha) diikuti oleh
K2 seberat 12.56 gr/tanaman (4.18 ton/ha), K3 seberat 11.41 gr/tanaman
(3.8 ton/ha) dan K2 seberat 11.23 gr/tanaman (3.74 ton/ha) dimana keempat
perlakuan tidak berbeda nyata satu dengan yang lainnya.
Hubungan antara produksi per tanaman (g/tanaman) dengan pupuk
kandang ayam dapat dilihat pada Gambar 23.
= 5.1144 + 21.622x
r = 0.68
80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
5
10
15
51
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
52
Pembahasan
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
53
pada 25-35 hst dan produksi per tanaman. Perlakuan pupuk kandang ayam tidak
berpengaruh nyata terhadap umur berbunga dan produksi per m2.
Adanya pengaruh terhadap tinggi tanaman pada umur 45 hst dan 55 hst,
jumlah daun pada umur 30-55 hst, total luas daun, bobot basah tanaman pada
umur 45-55 hst, bobot kering tanaman pada umur 45-55 hst, laju asimilasi bersih
pada 25-35 hst dan produksi per tanaman menunjukkan bahwa pada umumnya
pupuk kandang ayam memberikan pengaruh yang nyata pada akhir pengamatan.
Hal ini disebabkan karena pupuk kandang ayam memerlukan waktu untuk dapat
terurai sehingga unsur-unsur yang terkandung di dalamnya dapat tersedia bagi
tanaman. Pandapat ini didukung oleh Buckman and Brady (1974) yang
menyatakan pupuk kandang yang dilapuk baik lebih disukai daripada bahan segar.
Karena pupuk kandang yang telah melapuk mengandung bahan organik tinggi,
dan pengaruh nitrogen serta jasad renik.
Pemberian pupuk kandang ayam memberikan pengaruh yang nyata
terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, total luas daun, bobot basah tanaman,
bobot kering tanaman, laju asimilasi bersih dan produksi per tanaman. Hal ini
berhubungan dengan pembelahan, pembesaran, dan difrensiasi sel yang
menyebabkan penambahan volume. Dengan aktifnya tanaman melakukan
kegiatan tersebut akibat dari keadaan fisik tanah yang baik dari pemberian pupuk
kandang ayam yang menyebabkan bobot basah, total luas daun, dan produksi yang
tinggi. Jadi, kalau suatu tanaman membuat sel-sel baru, pemanjangan sel dan
penebalan jaringan sebenarnya mengembangkan batang, daun dan akar akan
meningkat dengan cepat, yang akibatnya terjadi penambahan biomassa dari
tanaman tersebut. Pendapat ini didukung oleh Hakim, dkk (1986) yang
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
54
menyatakan bahwa pertumbuhan dapat diukur dengan istilah berat kering, panjang
dan tinggi tanaman, jumlah dan panjang lamina daun, diameter batang, dan lainlain yang merupakan proses dari pembelahan, pembesaran dan pembentukan
jaringan baru tanaman.
Pemberian pupuk kandang ayam tidak berpengaruh nyata terhadap umur
berbunga. Hal ini disebabkan umur berbunga pada tanaman peleng dipengaruhi
oleh fotoperiod yang berkisar 12,5 s/d 15 jam. Jadi, untuk merangsang
pembungaan tanaman peleng memerlukan sinar matahari yang lebih banyak. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Edmond.dkk (1977) yang menyatakan peleng adalah
tanaman siang panjang dan malam pendek untuk merangsang pembungaan.
Dari semua peubah amatan terlihat bahwa regresi masih bersifat linier
positif sehingga dapat disimpulkan dosis pupuk kandang belum cukup untuk
pertumbuhan dan produksi tanaman peleng yang optimal.
Pengaruh Berbagai Dosis Kalium terhadap Pertumbuhan Tanaman Peleng
Data dan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan dosis
kalium berpengaruh nyata terhadap total luas daun, bobot basah tanaman dimulai
pada umur 35 hst s/d 55 hst, bobot kering tanaman dimulai 35 hst s/d 55 hst,laju
asimilasi bersih pada umur 25-55 hst. Perlakuan dosis kalium tidak berpengaruh
nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, produksi per
tanaman dan produksi per m2.
Adanya pengaruh nyata terhadap total luas daun, bobot basah tanaman
dimulai pada umur 35 hst s/d 55 hst, bobot kering tanaman dimulai 35 hst s/d 55
hst, laju asimilasi bersih pada umur 25-55 hst menunjukkan pada umumnya
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
55
kalium tampak berpengaruh nyata dimulai pada umur 25 hst. Hal ini diduga
banyak faktor yang mempengaruhi ketersediaan kalium di dalam tanah sehingga
kalium belum tersedia bagi tanaman sampai pada umur 25 hst. Pendapat ini
didukung oleh Gardner, dkk (1991) yang bahwa berbagai faktor yang
mempengaruhi ketersediaan kalium dalam tanah untuk tanaman adalah peristiwa
pembekuan dan pencairan, pembasahan dan pengeringan, pH tanah dan
pelapukan.
Dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan dosis kalium
berpengaruh nyata terhadap total luas daun, bobot basah tanaman, bobot kering
tanaman, dan laju asimilasi bersih. Dengan tersedianya kalium yang cukup akan
memacu kerja enzim yang berhubungan dengan proses fisiologis tanaman
termasuk fotosintesis sehingga fotosintesis dapat berlangsung dengan lebih baik.
Meningkatnya fotosintat yang dihasilkan akan digunakan untuk mendukung
pertumbuhan organ tanaman lainnya sehingga secara keseluruhan akan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Dengan tersedianya
kalium yang cukup maka proses fotosintesis dapat berlangsung dengan lancar
karena
kalium
berperan
penting
dalam
fotosintesa
dan
meningkatkan
pertumbuhan tanaman dan indeks luas daun dan karenanya juga meningkatkan
asimilasi CO2 serta meningkatkan translokasi hasil fotosintesa keluar daun
(Gardner dkk, 1991).
Dari hasil secara statistik juga menunjukkan bahwa perlakuan dosis kalium
tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga,
produksi per tanaman dan produksi per m2. Hal ini diduga karena hasil analisis
tanah menunjukkan bahwa kandungan kalium pada tanah tergolong medium
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
56
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Buckman, O.H., C.N.Brady. 1974. Sifat dan Ciri Tanah. Disadur oleh Goeswono
Soepardi. IPB Press, Bogor.
Crocket, J.U. 1972. Vegetables and Fruits. TIME LIFE BOOKS. Netherland BV.
Pp 105-106
Edmond, J.B., T.L. Senn, F.S Andrews and R.G Halfcare. 1977. Fundamentals of
Horticulture. Fourth Edition. TMH Publishing Company LTD. New Delhi.
Pp 423-425
Fertilizers.org.
2005.
Spinach
(Spinacia
oelracea
http://www.fertilizer.or/ifa/publication/spinach.pdf. 3 hal
L.A).
Gardner, F.P, R.B. Pearce dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Diterjemahkan oleh Herawati Susilo. UI Press. Jakarta
Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian
Pertanian. Terjemahan dari Statistical Prosedures for Agriculture
Research. Oleh Endang S dan Justika S.B. UI Press, Jakarta
Hakim, N, M. Yusuf Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M.R. Soul, M. Amin
Dhina, Go Ban Hong dan H. H. Bailey. 1986. Dasar- dasar Ilmu Tanah.
Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Hal 64;249
Hanafiah, K.A. 1989. Pengaruh Pupuk Kandang dan Kapur terhadap Agihan
Bentuk dan Ketersediaan P pada Tanah Latosol. Thesis S2 bidang Kimia
dan Kesuburan Tanah. PS Ilmu Tanah, PPS-UGM, Yogyakarta.
Harjadi, S. S. dan Y. Sudirman,. 1988. Stress Fisiologi Tanaman. Program
Pascasarjana PAU-IPB. hal 177-193
Kaderi, H. 1998. Gejala Keracunan dan Kahat Unsur hara pada Tanaman Padi.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Buletin Teknik Pertanian
III (I); 5-7
Leafforlife.
Org.
2005.
Spinacia
oleraceae.
Spinach
http://leafforlife.Org/PAGES/SPINACIA.HTM. 3 hal
Espinaca.
Maynard, N.D. and A.O. Lorenz. 1988. Handbook for Vegetable Growers. Third
Edition. A Wiley-Intersience Publication. Canada
Plantnames.
Unimelb.edu.au.
2005.
Sorting
Spinacia
http://Plantnames.Unimelb.ede.au/Sorting/Spinacia.html. 4 hal
Names.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009
Rubatzky. E.V dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia. Jilid 2. Penerbit ITB,
Bandung
Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Diterjemahkan
oleh Dian R. Rukmana dan Sumaryono. ITB Press. Bandung. hal 2744;145
Sarief, S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana.
Bandung. Hal 154
Simatupang, P. 2005. Pengaruh Pupuk Kandang dan Penutup Tanah Terhadap
Erosi pada Tanah Ultisol Kebun Tambunan A DAS Wampu, Langkat.
Jurnal Ilmiah Pertanian Kultura 40 : 89-92
Sutanto. Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Hal 31
Sutedjo, M.M, 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Hal 42
Suyamto. A.T, Sudaryono dan Suwono. 1994. Peranan Pupuk Kalium terhadap
Peningkatan Hasil Tanaman Pangan di Tanah Vertisol Kabupaten Ngawi.
Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang, Edisi Khusus Ballitan. Malang
No.2. Hal 21-23
Uga.S
Edu.
2005.
Spinach.
http://www.Uga.edu/Vegetable/Spinach. 5 hal
Spinacia
oleraceae
oleracea.
Arnold H. Saragi : Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Peleng (Spinacia oleracea l.A), 2008.
USU Repository 2009