Professional Documents
Culture Documents
Identitas
Nama
: Tn. S
Tanggal Lahir : 19 September 1988
Umur: 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Palembang
Tanggal masuk RS : 4 September 2015
No RM : 290026
Anamnesa
Keluhan Utama :
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum :
Kesadaran :
Tanda Vital
Tekanan Darah :
120/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit, reguler, cukup, simetris
kanan kiri
Suhu : 36,7 C
Pernapasan : 20 x/menit, teratur
Pemeriksaan fisik
Thorax
Paru
Inspeksi:
simetris
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi
Jantung
Inspeksi:
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi
Pemeriksaan fisik
Abdomen
Inspeksi:
Datar
Palpasi : Teraba supel, nyeri tekan di seluruh
kuadran abdomen (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas :
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hb
: 14.5 g/dl
Leukosit
: 6100/l
Waktu Pembekuan darah
: 6 menit
Waktu Perdarahan
: 3 menit
Trombosit : 233.000
Hematokrit
: 43%
Golongan darah : B
DIAGNOSIS KERJA
Brachial Plexus Injury
PENATALAKSANAAN
Operasi tendon transfer 4 september 2015
jam 19.30
Antibiotic pre op: Celocid 1 amp
Sediaan darah: 1 prc
Definisi
Lesi pleksus brakhialis adalah lesi saraf
yang menimbulkan kerusakan saraf yang
membentuk pleksus brakhialis, mulai dari
radiks saraf hingga saraf terminal.
Anatomi
Pleksus brakhialis merupakan
serabut saraf yang berasal dari
ramus anterior radiks saraf C5T1.
Etiologi
traum
a
Tumor
Etiologi
Radiationinduced
Entrapmen
t
Patofisiologi
Bagian cord akar saraf dapat
terjadi avulsi atau pleksus
mengalami traksi atau
kompresi.
Traksi dan kompresi dapat juga
menyebabkan iskemi,
merusak pembuluh darah.
hematome intraneural,
menjepit jaringan saraf
sekitarnya.
Gejala klinis
Gejala yang timbul umumnya
unilateral berupa kelainan
motorik, sensorik dan bahkan
autonomik pada bahu dan/atau
ekstremitas atas.
pleksopati
supraklavikular
pleksopati
infraklavikular.
Gejala klinis
Lesi tingkat radiks
Pada lesi pleksus brakhialis ini
berkaitan dengan avulsi radiks.
Gambaran klinis sesuai
dengan dermatom dan
miotomnya. Lesi di tingkat ini
dapat terjadi partial paralisis
dan hilangnya sensorik
inkomplit, karena otot-otot
tangan dan lengan biasanya
dipersyarafi oleh beberapa
radiks.
Gejala klinis
Presentasi klinis diatas adalah untuk membantu penentuan
C5
C6
C7
C8/T
1
Gejala klinis
Sindroma Erb-
Duchenne
Lesi di radiks servikal atas (C5 dan C6) atau
trunkus superior dan biasanya terjadi akibat
trauma. Presentasi klinis pasien berupa waiters
tip position dimana lengan berada dalam posisi
adduksi (kelemahan otot deltoid dan
supraspinatus), rotasi internal pada bahu
(kelemahan otot teres minor dan infraspinatus),
pronasi (kelemahan otot supinator dan
brachioradialis) dan pergelangan tangan fleksi
(kelemahan otot ekstensor karpi radialis longus
dan brevis). Selain itu terdapat pula kelemahan
pada otot biseps brakhialis, brakhialis, pektoralis
mayor, subscapularis, rhomboid, levator scapula
dan teres mayor. Refleks bisep biasanya
menghilang, sedangkan hipestesi terjadi pada
bagian luar (lateral) dari lengan atas dan tangan.
Gejala klinis
Sindroma Klumpkes Paralysis
Lesi di radiks servikal bawah (C8, T1) atau trunkus
inferior dimana penyebab pada bayi baru
dilahirkan adalah karena penarikan bahu untuk
mengeluarkan kepala,sedangkan pada orang
dewasa biasanya saat mau jatuh dari ketinggian
tangannya memegang sesuatu kemudian bahu
tertarik. Presentasi klinis berupa deformitas
clawhand (kelemahan otot lumbrikalis) sedangkan
fungsi otot gelang bahu baik. Selain itu juga
terdapat kelumpuhan pada otot fleksor carpi
ulnaris, fleksor digitorum, interosei, tenar dan
hipotenar sehingga tangan terlihat atrofi.
Disabilitas motorik sama dengan kombinasi lesi n.
Medianus dan ulnaris. Kelainan sensorik berupa
hipestesi pada bagian dalam/ sisi ulnar dari
lengan dan tangan.
Gejala klinis
Lesi di trunkus superior
Gejala klinis
Lesi di trunkus media
Gejala klinis
Lesi di trunkus inferior
Gejala klinis
Lesi Pan-supraklavikular (radiks C5-T1 / semua
trunkus)
Pleksopati infraklavikuler
Gejala pleksopati
infraklavikula
Lesi di fasikulus lateral
Gejala pleksopati
infraklavikula
Lesi di fasikulus medial
Gejala pleksopati
infraklavikula
Lesi di fasikulus posterior
Pemeriksaan Penunjang
radiogra
fi
CT scan
Pemeriksaan penunjang
myelografi
Kombinasi
CT dan
myelografi
MRI
Terapi
Pembedahan primer
disekitar saraf
Neuroma excision
Nerve grafting
Neurotization : Neurotization pleksus brachialis digunakan
Terapi
Pembedahan sekunder