Professional Documents
Culture Documents
penawaran umum perdana di pasar modal Indonesia dan Internasional, dan men-catatkan sahamnya
di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan The London Stock Exchange pada tanggal 19
Oktober 1995. Semenjak itu, 35% saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat dalam dan luar
negeri, dan 65% sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Saat ini PT Timah Tbk
dikenal sebagai perusahaan penghasil logam timah terbesar di dunia dan sedang dalam proses
mengembangkan usahanya di luar penambangan timah dengan tetap berpijak pada kompetensi yang
dimiliki dan dikembangkan.
Operasi perusahaan
PT Timah Tbk merupakan perusahaan tambang timah yang beroperasi pada kegiatan eksplorasi,
penambangan, peleburan, dan
pemasaran.
Eksplorasi
Teknologi yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi, adalah dengan mengadopsi sistem modern
yaitu GPS (Global Positioning System). Teknologi ini sangat membantu meningkatkan efisiensi dan
keakuratan dari pemetaan dan pengukuruan. Data dari tes laboratorium dan GPS disimpan dalam
computer untuk memproduksi dan menghasilkan peta geologis yang sangat tinggi keakuratannya
bagi pertambangan yang sistematis dan efisien.
Perusahaan mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai
(Offshore). Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50 meter di bawah
permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulan. Operasi
ini dilakukan selama 24 jam sepanjang tahun. Hasil produksi bijih timah dari kapal keruk
diproses di instalasi pencucian untuk mendapatkan kadar minimal 30% Sn dan diangkut dengan
kapal tongkang untuk dibawa ke pusat pengolahan bijih timah untuk dipisahkan dari mineral ikutan
lainnya selain bijih timah
Penambangan Darat
Dalam operasi penambangan darat dalam wilayah Kuasa Pertambangan (KP) dilaksanakan oleh
kontraktor swasta sebagai mitra usaha dibawah kendali perseroan. Hampir 80% dari total produksi
berasal dari penambangan darat mulai dari Tambang Skala Kecil berkapasitas 20 m3/jam samapi
dengan tambang besar berkapasitas 100 m3/jam. Proses penambangan menggunakan pompa semprot (gravel pump). Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai dengan harga
yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja Sama. Dalam melakukan kegiatan,
penambangan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perseroan yang sudah melalui uji
pemboran dan pemetaan cadangan.
Pengelolaan
Untuk meningkatkan kadar bijih timah atau konsentrat yang berkadar rendah, bijih timah tersebut
diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah (Washing Plant). Melalui proses tersebut bijih timah dapat
ditingkatkan kadar Sn-nya dari 20-30% menjadi 70% Sn untuk mememenuhi syarat peleburan.
Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasa dari penambangan di laut maupun di darat
diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang
tinggi dengan kandung pengotor (impurities) yang rendah.
Peleburan
Perseroan mengoperasikan 8 tanur dan 2 single stage furnace (SSF), 7 tanur berada di daerah
Mentok, Bangka, dan 1 tanur didaerah Kundur. Dalam proses peleburan, bijih timah dilebur
menjadi logam timah. Produk yang dihasilkan berupa logam timah dalam bentuk balok atau
batangan dengan skala berat antara 16 Kg sampai dengan 26 Kg per batang. Produk yang dihasilkan
dapat dibentuk sesuai permintaan pelanggan dan mempunyai merek terdaftar di London Metal
Exchange (LME).
Tipe produk
Berdasarkan kualitas produk dibedakan atas Bank Tin (kadar Sn 99,9%), Mentok Tin (kadar Sn
00,85%), Banka Low Lead (Banka LL) terdiri atas Banka LL100ppm, Banka LL50ppm, Banka
LL40ppm, Banka LL80ppm, Banka LL200ppm, kemudian Banka Four Nine (kadar Sn 99,99%).
Berdasarkan bentuk dapat dibedakan atas Banka Small Ingot, Banka Tin Shot, Banka Pyramid, dan
Banka Anoda.
Prospek usaha
Tahun 2008, keadaan ekonomi global yang tidak menentu akibat dari krisis keuangan yang terjadi
di Amerika Serikat telah memberi dampak yang luar biasa. Benua Eropa dan Asia sepanjang tahun
2008 mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat dari dampak krisis keuangan global
tersebut. Sehingga perlambatan permintaan menyebabkan penurunan akan kebutuhan komoditas
dan harga komoditas termasuk timah. Kami memperkirakan bahwa situasi ini akan terus berlanjut
hingga akhir tahun 2010 seiring dengan mulai pulihnya sistem perekonomian dunia.
Hal ini akan memberikan pengaruh yang besar bagi pertumbuhan perseroan pada tahun 2008 hingga
2010. Hal ini terbukti dengan menurunnya harga pasar timah global yang tercatat pada LME
(London Metal Exchange) dan mulai menipisnya cadangan tambang timah perseroan. Sehingga
dalam jangka pendek dan menengah perseroan harus dapat meningkatkan kinerja dengan ekspansi
usaha guna mengantisipasi cadangan timah perseroan yang diperkirakan akan habis dalam masa 7
tahun produksi ke depan.
Pangsa pasar dan distribusi
Pendistribusian logam timah hampir 95% dilaksanakan untuk memenuhi pasar di luar negeri atau
ekspor dan sebesar 5% untuk memenuhi pasar domestik. Negara tujuan ekspor logam timah antara
lain adalah wilayah Asia Pasifik yang meliputi Jepang, Korea, Cina dan Singapura. Untuk Wilayah
Eropa meliputi Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol dan Italia serta Kanada dan Amerika.
Distribusi ekspor dilakukan melalui pelabuhan di Singapura sedangkan untuk domestik dilakukan
secara langsung melalui gudang di Jakarta. Tipe pembeli logam timah dapat dikelompokkan atas
pengguna langsung (end user) seperti pabrik atau industri solder serta
industri pelat timah serta pedangan besar (trader).
Industry timah.
Perkembangan industri timah dimulai sejak tahun 2000, dimana
permintaan meningkat pesat pada sektor produksi solder, terutama
permintaan dari Benua Asia. Hal ini dikarena oleh kebutuhan usaha
elektronik yang berada pada industri regional Asia. Berdasarkan
data terakhir, pada tahun 2005 kebutuhan solder mewakili hingga 50% dari konsumsi timah. Akan
tetapi lempengan timah (tin plate)masih merupakan pasar terbesar di Eropa, sedangkan untuk kimia
timah (tin chemicals) mempunyai pangsa pasar terbesar di Amerika Serikat dan Jerman
Produksi timah negara lain-lain diantaranya adalah Peru, Bolivia, Brazil, Vietnam, Nigeria, Rusia,
Malaysia, dan Australia. Total produksi dari negara-negara tersebut sekitar 87 ribu metrik ton pada
tahun 2007. Sedangkan konsumsi timah dari Asia pada tahun 2007 sebesar 228.600 metrik ton.
Supply dari China terhadap kebutuhan di Asia ini sebesar 131.500 metrik ton atau dengan
persentase pangsa pasar di Asia sebesar 57.5%. Sehingga hal ini menjadikan China mendominasi
dalam pasar timah di Asia. Produksi Timah China periode JanuariOktober 2008 mencapai
109.400 ton. Jumlah ini turun sebesar 10.7 persen dari tahun lalu pada periode yang sama.
Kami memperkirakan konsumsi akan timah dunia akan terus mengalami penurunan dimana pada
tahun 2008 menjadi 314 juta ton dan pada tahun 2009 turun 6,8 persen menjadi 294 ribu ton.
Sedangkan produksi timah dunia pada tahun 2008 dapat mencapai 321 ribu ton dan pada tahun
2009 akan turun sebesar 8,8 persen menjadi 295 ribu ton. Penurunan produksi ini adalah akibat dari
menurunnya permintaan dunia akan konsumsi logam timah. Di sisi lain, kami perkirakan produksi
timah dunia akan mengalami defisit konsumsi sebesar 7 ribu ton pada tahun 2008. Namun proyeksi
pada tahun 2010 menunjukkan adanya defisit produksi sebesar 14 ribu ton dimana konsumsi timah
dunia sebesar 286 ribu ton dan produksi hanya mencapai 272 ribu ton. Pada tahun 2007, perseroan
membukukan laba bersih sebesar Rp. 1,7 triliun atau meningkat sebesar 757 persen
dibandingkan dengan periode tahun 2006 yang sebesar Rp 208 miliar. Pada tahun 2008 kami
memperkirakan laba bersih perseroan akan mengalami kenaikan sebesar 14.08% persen atau
mencapai Rp 2 triliun dibandingkan dengan periode pencapaian laba bersih pada tahun 2007. Hal
ini dapat didorong oleh masih tingginya harga jual rata-rata timah perseroan walaupun terjadi
penurunan produksi timah perseroan akibat dari penurunan permintaan timah dunia.
Walaupun
cadangan
timah
perseroan mulai menipis dan produksi menurun, pendapatan akan tetap tinggi dengan
perkiraan bahwa harga jual rata-rata timah sepanjang tahun 2008 berkisar pada harga US$19.000.
34,2% dibawah harga tertinggi US$25.500. Dengan Menggunakan Metode Discounted Cash Flow
sebagai pendekatan valuasi harga wajar saham, perkiraan kami WACC 22,31%, Company Growth
sebesar 5%, didapatkan harga wajar saham berkode TINS ini bernilai Rp 1.797. Rekomendasi untuk
saham ini adalah BUY sebab dengan harga per 21 November 2008 sebesar Rp 1070 maka saham
TINS memiliki potensi kenai-kan sebesar 67,94%.
ANALISI SWOT
THREATH
OPPORTOUNITIES
STRENGHT
WEAKNESS
1. Kondisi keuangan /
finansial yang kuat.
Faktor
skor
Bobot
Final
Score
Internal
Informasi :
1.Strength
S1
0,35
1,40
S1 : keuangan kuat
S2
0,25
0,75
S2 : direksi/managemen baik
S3
0,20
0,40
S3 : luasnya pasar
S4
0,20
2,20
1,00
4,75
2.Weaknes
s
W1
0,35
0,35
W2
0,20
0,40
W3
0,15
0,45
W4
0,30
1,30
1,00
2,50
F.Eksterna
l
3.Opportu
nity
O1
0,18
0,72
O2
0,25
1,50
O1 : pasar internasional
O3
0,35
1,05
O4
0,22
1,00
2,22
4,49
T1
0,26
1,04
T2
0,19
0,57
T1 : Pesaing baru
T3
0,28
0,56
T2 : stabilitas politik
T4
0,27
1,00
2,27
4,44
T3 : Hama penyakit
T4 : Fluktuasi mata uang asing
4.
Threath
INTERN
AL
1.
Strength
2.Weaknes
s
4,75
2,50
+2,25
EKSTER
NAL
3.Opportu
nity
4,49
4.Threath
4,44
+0,05