You are on page 1of 4

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I

Tanggal Praktikum : 22 Oktober 2011


Judul
: Pemeriksaan Laju Endap Darah
Tujuan
: Untuk mengetahui LED dalam sampel
Prinsip
:
Darah + antikoagulan, didiamkan selama 1 jam kemudian plasma dan eritrosit
terpisah, diukur tinggi plasmanya dalam satuan mm/jam
Landasan Teori
:

Laju Endap Darah (LED) atau dalam bahasa inggrisnya Erythrocyte Sedimentation Rate
(ESR) merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah. Proses pemeriksaan sedimentasi
(pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus
selama satu jam. Makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi Laju
Endap Darah (LED)-nya.
Tinggi ringannya nilai pada Laju Endap Darah (LED) memang sangat dipengaruhi oleh
keadaan tubuh kita, terutama saat terjadi radang. Namun ternyata orang yang anemia, dalam
kehamilan dan para lansia pun memiliki nilai Laju Endap Darah yang tinggi. Jadi orang
normal pun bisa memiliki Laju Endap Darah tinggi, dan sebaliknya bila Laju Endap Darah
normalpun belum tentu tidak ada masalah. Jadi pemeriksaan Laju Endap Darah masih
termasuk pemeriksaan penunjang, yang mendukung pemeriksaan fisik dan anamnesis dari
sang dokter.
Namun biasanya dokter langsung akan melakukan pemeriksaan tambahan lain, bila nilai Laju
Endap Darah di atas normal. Sehinggai mereka tahu apa yang mengakibatkan nilai Laju
Endap Darahnya tinggi. Selain untuk pemeriksaan rutin, Laju Endap Darah pun bisa
dipergunakan untuk mengecek perkembangan dari suatu penyakit yang dirawat. Bila Laju
Endap Darah makin menurun berarti perawatan berlangsung cukup baik, dalam arti lain
pengobatan yang diberikan bekerja dengan baik.
Pada kasus dengan keluhan gampang lelah dan pandangan berkunang-berkunang,
kemungkinan besar diagnosisnya anemia. Biasanya didukung dengan nilai Hemoglobin (Hb)
yang rendah. Untuk penanganannya, anemia harus diidentifikasikan dahulu apakah Hb yang
turun akibat dari Zat Besi (Fe) yang turun, atau komponen Hb yang lain yang turun?
(Misalnya globin-nya/protennya).
Bila memang Fe-nya yang turun tentunya harus cukup mengkonsumsi tablet besi
(Sulfusferrosus). Sekarang bentuknya tablet berbagai ragam. Ada yang disatukan dengan
Effervescent, atau dengan Vitamin B, dan sebagainya. Sedangkan bila kadar proteinnya yang
turun, tentunya harus konsumsi makanan atau minuman tinggi protein. Ini pun bentuknya
sudah beragam, ada yang berbentuk susu, berbentuk minuman bertenaga dan yang paling
banyak mungkin berbentuk makanan lauk-pauk sehari-hari.

____________________________
PEMBAHASAN TEKNIS
Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu tahap pembentukan rouleaux, tahap
pengendapan dan tahap pemadatan. Di laboratorium cara untuk memeriksa Laju Endap Darah
(LED) yang sering dipakai adalah cara Wintrobe dan cara Weetergren. Pada cara Wintrobe
nilai rujukan untuk wanita 0 20 mm/jam dan untuk pria 0 10 mm/jam, sedang pada cara
Westergren nilai rujukan untuk wanita 0 15 mm/jam dan untuk pria 0 10 mm/jam.
Laju endap darah
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Laju Endap Darah (LED) adalah faktor eritrosit,
faktor plasma dan faktor teknik. Jumlah eritrosit/ul darah yang kurang dari normal, ukuran
eritrosit yang lebih besar dari normal dan eritrosit yang mudah beraglutinasi akan
menyebabkan Laju Endap Darah (LED) cepat. Walau pun demikian, tidak semua anemia
disertai Laju Endap Darah (LED) yang cepat. Pada anemia sel sabit, akantositosis,
sferositosis serta poikilositosis berat, laju endap darah tidak cepat, karena pada keadaankeadaan ini pembentukan rouleaux sukar terjadi. Pada polisitemia dimana jumlah eritrosit/l
darah meningkat, Laju Endap Darah (LED) normal.
Pembentukan rouleaux tergantung dari komposisi protein plasma. Peningkatan kadar
fibrinogen dan globulin mempermudah pembentukan roleaux sehingga Laju Endap Darah
(LED) cepat sedangkan kadar albumin yang tinggi menyebabkan Laju Endap Darah (LED)
lambat.
Laju Endap Darah (LED) terutama mencerminkan perubahan protein plasma yang terjadi
pada infeksi akut maupun kronik, proses degenerasi dan penyakit limfoproliferatif.
Peningkatan
laju
endap
darah
merupakan
respons
yang
tidak
spesifik terhadap kerusakan jaringan dan merupakan petunjuk adanya penyakit.
Bila dilakukan secara berulang laju endap darah dapat dipakai untuk menilai perjalanan
penyakit seperti tuberkulosis, demam rematik, artritis dan nefritis. Laju Endap Darah (LED)
yang cepat menunjukkan suatu lesi yang aktif, peningkatan Laju Endap Darah (LED)
dibandingkan sebelumnya menunjukkan proses yang meluas, sedangkan Laju Endap Darah
(LED) yang menurun dibandingkan sebelumnya menunjukkan suatu perbaikan.
Selain pada keadaan patologik, Laju Endap Darah (LED) yang cepat juga dapat dijumpai
pada keadaan-keadaan fisiologik seperti pada waktu haid, kehamilan setelah bulan ketiga dan
pada orang tua.
Dan akhirnya yang perlu diperhatikan adalah faktor teknik yang dapat menyebabkan
kesalahan dalam pemeriksaan Laju Endap Darah (LED). Selama pemeriksaan tabung atau
pipet harus tegak lurus; miring dapat menimbulkan kesalahan 30%. Tabung atau pipet tidak

boleh digoyang atau bergetar, karena ini akan mempercepat pengendapan. Suhu optimum
selama pemeriksaan adalah 20C, suhu yang tinggi akan mempercepat pengendapan dan
sebaliknya suhu yang rendah akan memperlambat. Bila darah yang diperiksa sudah membeku
sebagian hasil pemeriksaan laju endap darah akan lebih lambat karena sebagian fibrinogen
sudah terpakai dalam pembekuan. Pemeriksaan laju endap darah harus dikerjakan dalam
waktu 2 jam setelah pengambilan darah, karena darah yang dibiarkan terlalu lama akan
berbentuk sferik sehingga sukar membentuk rouleaux dan hasil pemeriksaan laju endap darah
menjadi lebih lambat
15 = terjadi penurunan lambat pertama karena eritrositnya masih melayang lalu
menempel satu sama lain
30 = terjadi penuunan cepat karena terjadi penumpukan eritrosit (rouleux)
45 = lambat kedua karena eritrositnya hanya mengisi tempat yang kosong.
Nilai Normal :
- Wanita
- Laki laki

= < 20 mm/jam
= <10 mm/jam

Alat dan Bahan :


Alat :
- Pipet westergen
- Rak
- Spuit
- Tourniquet
Bahan ;

- Na-sitrat 3,8 %
- Darah Vena
- Alkohol
Cara Kerja :
- Persiapan sampel darah
- Dipipet darah vena dengan pipet westergen sampai tanda nol
- Disimpan tegak lurus didalam rak
- Diamkan selama satu jam
- Amati tinggi plasmanya
Pengamatan :

0
10

Laju Endap Darah 10 mm/jam

Kesimpulan :
Setelah dilakukan pemeriksaan dari darah Yudi didapat LED sebesar 10 mm/jam
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sodiycxacun.web.id/2010/07/pemeriksaan-led-laju-endap-darah-metode.html
(diakses tanggal 24 Oktober 2011)
http://www.google.co.id/search?
q=pipet+westergren&hl=id&prmd=imvns&source=lnms&tbm=isch&ei=boojTOnL9GHrAf_otmiCA&sa=X&oi=mode_link&ct=mode&cd=2&ved=0CBkQ_AUoAQ&biw
=1366&bih=640 (diakses tanggal 24 Oktober 2011)
http://analiskesehatan-pontianak.blogspot.com/2011/03/led-laju-endap-darah.html
tanggal 24 Oktober 2011)

(diakses

You might also like