You are on page 1of 23

Alloh

Di Atas Arsy1

Banyak ceramah dari para khothib di masjid-masjid di beberapa tempat di kota


Batam yang menyalahkan keyakinan bahwa Alloh di atas Arsy dan mereka
berkomentar miring terhadap orang-orang yang berkeyakinan demikian bahkan
berani membantah dan menyudutkan sebagian Imam Ahlus Sunnah dan Salaf
yang berkeyakinan demikian. Oleh sebab itulah di sini saya sebagai pencari ilmu
berusaha menjelaskan dan menyampaikan serta membantah omongan mereka
yang tidak ilmiah yang sering mereka gembar gemborkan di majlis-majlis mereka
seolah merekalah yang paling benar yang saya ambilkan dari kitabulloh, sunnah
rosululloh dan ucapan sahabat dan tabiin serta ulama salaf yang mendukung
keyakinan dan pemahaman kami bahwa Alloh di atas arsy sesuai dengan
1

Arsy memiliki banyak arti di antaranya : sesuatu yang dijadikan atap dan jamaknya urusy seperti yang
Alloh taala firmankan :
suatu negeri yang telah roboh menutupi atapnya,
dikatakan : Aku memberi atap pohon anggur, berarti yang tinggi seperti dalam ayat :
kebun-kebun yang ditinggikan dan yang tidak ditinggikan (AlAnam : 141), bangunan seperti
firmanNya :
dan dari pohon dan dari apa-apa yang mereka bangun, (AnNahl : 68)
dan apa-apa yang mereka bangun. (AlArof : 137) dan ia serupa dengan sekedup bagi
wanita di atas kendaraan (onta) di jaman dahulu.. dan majlis raja dinamakan arsy dikarenakan
ketinggiannya sebagaimana yang disebutkan dalam ayat :
dan ia (nabi Yusuf)
mengangkat kedua orangtuanya di arsynya (singgasananya), (Yusuf : 100),
Siapa di
antara kalian yang mendatangkan kepadaku arsynya, (AnNaml : 38),
Apakah demikian
arsymu ? dan kemuliaan, kerajaan dan kekuasaan dinamakan juga Arsy. Dan tidak ada yang
mengetahui hakikat Arsy Alloh kecuali hanya nama tidak sebagaimana yang dihayalkan banyak orang,
seandainya demikian artinya tentu arsyNya memikulNya, maha tinggi Alloh dari yang demikian,
mustahil Arsy memikul Alloh zat yang Maha Besar. Arsy di atas langit yang ke tujuh di atas air.
Dan ArsyNya di atas air. (Hud :7). (AlMufrodat, ArRoghib, 1/558)

keagungan dan kemuliaanNya bukan menyerupakanNya dengan mahluk sedikit


pun agar jelas kebenaran dan jalannya orang-orang yang jelek. Alloh taala
berfirman :

Demikianlah Kami menerangkan ayat-ayat Al Qur'an, supaya jelas jalan orangorang yang berdosa dan menyelisihi jalan para rasul.2
Al Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata dalam tafsirnya : Sebagaimana telah
Kami jelaskan dalil-dalil dan hujjah-hujjah, jalan hidayah dan celaan berdebat dan
menentang syariat demikian juga Kami jelaskan ayat-ayat yang dibutuhkan
manusia dan supaya jelas jalannya orang-orang yang jahat dan menyelisihi rosulrosul.3
Mereka adalah orang yang menyelisihi rosul dan pendahulu mereka dalam banyak
perkara agama yang sebenarnya telah disepakati oleh para pendahulu kita yang
sholih.
Dan kami diperintahkan mengembalikan segala urusan kepada kitabulloh dan
sunnah rosul bukan kepada pendapat orang dan organisasi tertentu sebagai
konsekuensi keimanan kita kepada Alloh dan hari ahir.
Alloh taala berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya
sepeniggalnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.4

AlAnam : 55
Tafsirul Quranil Adhim,3/235
4
AnNisa : 59
3

Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata :Mujahid seorang tabiin murid Ibnu
Masud sahabat dan banyak dari salaf berkata,Yakni kembalikanlah kepada
kitabulloh dan sunnah rosulNya dan ini adalah perintah dari Alloh azza wa jalla
bahwa segala sesuatu yang diperselisihkan manusia dari masalah ushul dan
cabang agama haruslah dikembalikan kepada alkitab dan assunnah sebagaimana
yang Alloh katakan :
Dan apa yang kamu
5
perselisihkan padanya maka hukumnya kepada Alloh. Apa yang diputuskan oleh
alkitab dan assunnah dan dipersaksikan keabsahannya oleh keduanya maka
benar. Dan tidak ada setelah kebenaran kecuali kesesatan oleh karena itu Alloh
katakata Jika kamu beriman kepada Alloh dan hari ahir. Ayat ini menunjukkan
bahwa orang yang tidak berhukum kepada alkitab dan assunnah dalam masalah
yang diperselisihkan maka tidak beriman kepada ALloh dan hari ahir dan
berhukum kepada kitabulloh dan assunnah adalah lebih baik akibatnya.6
Berikut ini sebagian dalil tingginya Alloh di atas Arsy:
1.

Alloh yang Maha Penyayang tinggi di atas Arsy.7


2.

Naik kepadaNya kalimat yang baik dan amal sholih. 8


3.

Bahkan Alloh mengangkatnya (Isa alaihis salam) kepadaNya. 9


4.

Ia mengatur segala urusan dari langit ke bumi kemudian naik kepada Alloh
sehari yang ukurannya sama dengan seribu tahun dari hari yang kamu
hitung. 10
5.

Dan Firaun berkata : Hai Haman, butkanlah satu bangunan yang tinggi
supaya aku dapat mencapai sebab-sebab, sebab-sebab langit-langit lalu aku
melihat sesembahan Musa dan aku sungguh mengira ia berdusta.11
5

ASySyuro : 10.
Tafsirul Quranil Adhim,2/301
7
Thoha : 5
8
Fathir : 10
9
AnNisa : 158
10
AsSajadah : 5
6

6.

Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan
menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi
itu berguncang?12
7.

Mereka (malaikat-malaikat) takut kepada robb mereka yang di atas


mereka dan mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka.13
8.

Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepadaNya dalam sehari yang lamanya


limapuluh tahun.14
9.

Kemudian Ia meninggi di atas langit dan ia adalah asap.15


10.

Yang mencipta langit-langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya
selama enam hari kemudian meninggi di atas Arsy.16
11.

Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan


malaikat dalam naungan awan.17
12.

13. 8. Kemudian dia mendekat, lalu turun,


14. 9. maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah

atau lebih dekat (lagi).18


11

Ghafir : 36-37
AlMulk : 16. Ayat ini menunjukkan rahmat dan penyabarnya Allah Taala, tidak segera mengazab orang-orang
yang berbuat dosa sebagaimana disebtukan dalam surat Fathir : 45 (Tafsir Ibnu Katsir) Ayat ini menunjukkan
bahwa Allah Taala di atas langit bukan di mana-mana sebagaimana keyakinan yang batil.
13
AnNahl : 50
14
AlMaarij : 4
15
AdDuhkhon : 11
16
AlHadid : 4
17
AlBaqoroh : 210
12

15. 10. Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang

telah Allah wahyukan.


19
16. 11. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
17. 12. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang
apa yang telah dilihatnya?
18. 13. Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang
asli) pada waktu yang lain.20
19.

Ketika Alloh berkata : Hai Isa sungguh Aku mewafatkanmu21 dan


mengangkatmu kepadaKu.22
20.

padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi


(yang mereka bunuh ialah) orang Yahudi yang diserupakan dengan `Isa bagi
mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang
dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak
merasa yakin membunuh `Isa. Tetapi (sebenarnya), Allah telah mengangkat
`Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.23
21.

Kemudian semua mahluk dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka


yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu)
kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat.24
22.

18

Pada saat itu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Jibril dalam rupa aslinya memiliki 600 sayap. (Dalam
Bukhari, Ibnu Katsir)
19
Maksudnya Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Alloh Taala dengan hatinya. Beliau melihat Alloh
Taala dengan hatinya dua kali sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Muslim dari banyak sahabat. Adapun
riwayat yang menyebutkan beliau melihatNya dengan mata kepala tidak ada yang shahih. (Ibnu Katsir)
20
AnNajm : 8-10. Yakni kedua kalinya pada malam Isra. (Ibnu Katsir)
21
Maksudnya membuatnya tidur karena beliau belum meninggal dan akan turun ke dunia mendekati hari kiamat.
22
Ali Imron : 55.
23
AnNisa : 167-158
24
AlAnam : 62

Seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Allah mereka


mereka akan mengatakan yang sama. Allah berfirman: "Bukankah
kebangkitan ini benar bukan kebatilan yang kalian sangka.25
23.

Katakanlah hai Muhammad seandainya orang-orang yang mengingkari


hari kiamat niscaya kamu melihat keanehan pada mereka, ketika orangorang yang kafir itu menundukkan kepalanya karena malu26 di hadapan
Alloh Taala.27
24.

Dan manusia dihadapkan kepada robbmu dengan berbaris.28


ayat-ayat yang dalam point-point di atas ini semuanya menunjukkan bahwa
Alloh tidak pada mahlukNya dan Ia berada di atas Arsy tidak perlu
ditanyakan bagaimananya dan tidak menetap seperti mahluk. Maha Suci
dan Besar Alloh dari apa yang mereka sifatkan.29
Dan meskipun Alloh di atas Arsy akan tetapi Ia tidak membutuhkannya bahkan
yang demikian itu terdapat hikmah yang kita tidak mengetahuinya. Dan keadaan
tinggi di atas yang di bawah tidak mengharuskan yang di bawah meliputi dan
memikul yang di atasnya dan tidak harus yang di atasnya membutuhkan yang di
bawahnya. Lihatlah langit-langit yang di atas bumi apakah langit-langit
membutuhkan bumi ? Maka Alloh lebih besar dan mulia keadaannya untuk
membutuhkan apa-apa yang di bawahNya. Bahkan kelaziman ketinggianNya
adalah kehususan zatNya, yang bawah membutuhkan Alloh, Ia tidak
membutuhkan yang bawah, Ia meliputi semua yang di bawah, maka Ia di atas
Arsy dengan kekuasaanNya, tidak membutuhkannya, dan sebaliknya Arsy yang
membutuhkanNya, Ia meliputi ArsyNya dan Arsy tidak meliputiNya. Dan
kelaziman ini tidak ada pada mahluk.
Dan orang-orang yang tidak menetapkan ketinggian Alloh seandainya
merinci dengan rincian tersebut niscaya mereka mendapat petunjuk, mengetahui
keselarasan antara akal dengan AlQuran, berjalan di belakang dalil. Namun
25

AlAnam :30
Disebabkan kekafiran dan kesyirikan yang mereka kerjakan di dunia. (Fathul Qadir,185)
27
AsSajdah : 12
28
AlKahfi : 48
29
Al Ibanah min Ushulid Diayanah, Abu Musa AlAsyary, 125-126
26

sayang mereka berpisah dari dalil lalu mereka sesat dari jalan yang lurus. Dan
urusannya seperti yang dikatakan Imam Malik ketika beliau ditanya tentang
bagaimana tingginya(semayamnya) Alloh di atas Arsy beliau menjawab : istiwa
malum (jelas) dan bertanya bagaimananya tidak diketahui. Abdulloh bin
Rowahah mendendangkan syair yang menyebutkan bahwa Arsy di atas semua
mahluk dan Alloh di atas semuanya dan juga Hisan bin Tsabit berkata dalam
puisinya menyatakan demikian :
Aku bersaksi dengan ijin Alloh bahwa Muhammad adalah utusan yang di
atas langit-langit dari ketinggian
Dan Abu Yahya30 dan Yahya keduanya punya amal dari robbnya beribadah
kepadaNya
Dan yang memusuhi Yahudi adalah bin Maryam seorang utusan yang
datang dari sisi pemilik Arsy
Dan saudara Ahqof31 ketika berdiri di tengah-tengah mereka memerangi
berhala-berhala dan berbuat keadilan32
Dari Abi Huroiroh rodhiallohu anhu dari Nabi shollallohu alaihi wa sallam : Ketika
Alloh menetapkan penciptaan menulis di kitab dan Ia di atas Arsy berkata :
RahmatKu mendahului marahKu.33 Dan Diriwayatkan Imam Muslim dari Nabi
dalam tafsir ayat : AlHadid 3 : Engkau yang pertama maka tidak ada yang
sebelumMu sesuatu pun, Engkau yang ahir maka tidak ada sesuatu pun yang lebih
ahir dariMu dan Engkau yang Tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dariMu.
Imam Bukhori meriwayatkan dari Zainab rodhiallohu anha bahwa ia
membanggakan dirinya terhadap para istri nabi yang lainnya dan mengatakan :
Kalian dinikahkan oleh keluarga kalian dan aku dinikahkan Alloh dari atas langitlangit.34

30

Nabi Zakariya alaihis salam


Nabi Hud alaihis salam
32
Musnad Abu Yala (2653)juz 5,. AlUluw, Dzahabi, hal. 40 dan Ibnu Abi Syaibah 8/507 no. 6068.
33
HR.Bukhori (7422) dan Muslim (2751)
34
HR.Bukhori (7420) dari Anas bin Malik rodhiallohu anhu.
31

Barangsiapa mendengar hadits-hadits dan uacapan salaf akan menemukan


banyak dalil yang tak terhitung darinya penetapan ketinggian Alloh. Dan tidak
diragukan bahwa ketika Alloh mencipta mahluk tidak mencipta mereka dalam
zatNya. Maka jelaslah bahwa ia mencipta mereka di luar zatNya. Seandainya Ia
tidak bersisifat tinggi, bersamaan Ia tegak berdiri sendiri tidak bercampur dengan
alam, niscaya Ia bersifat dengan lawannya. Karena yang menerima sesuatu tidak
luput darinya atau dari lawannya. Dan lawan ketinggian adalah rendah dan ini
merupakan sifat tercela secara mutlak karena ia tempat menetap Iblis, pengikut
dan tentara-tentaranya.35
Jika anda mengatakan : Kami tidak menerima bahwa Ia menerima sifat
ketinggian sampai kelaziman meniadakannya berarti menetapkan lawannya (sifat
rendah).
Jawab : Kalau Ia tidak menerima sifat (tidak bersifat) tinggi maka Ia tidak
mempunyai hakikat yang berdiri sendiri. Sehingga kalau anda menetapkan bahwa
Ia mempunyai zat yang berdiri sendiri tidak bercampur dengan alam dan Ia ada di
luar alam bukan ada di angan semata bahkan wujudnya di luar angan secara pasti,
dan semua orang berakal pasti mengetahui bahwa zat yang demikian wujudnya
maka : Bisa jadi di luar alam atau di dalam alam. Dan mengingkarinya berarti
mengingkari apa yang paling jelas dan nampak dari perkara-perkara yang tidak
perlu penelitian secara pasti. Maka yang demikian itu tidak boleh diambil dalilnya
dengan dalil kecuali jika alam sangat berbeda, lebih jelas dan nampak dariNya.
Jika sifat ketinggian adalah sifat kesempurnaan, tidak ada kekurangan padanya
dan tidak ada kelaziman kekurangan dan tidak terlarang, tidak menyelisihi kitab,
assunnah dan ijma, maka meniadakan hakikatnya adalah kebatilan dan
kemustahilan yang tidak ada dalam syariat sama sekali. Lalu bagaimana jika tidak
memungkinkan menetapkan wujudNya, membenarkan rosul-rosulNya, iman
kepada kitabNya dan apa yang dibawa rosul-rosulNnya kecuali dengan
menetapkan ketinggianNya? Lalu bagaimana pula jika ditambah persaksian akal
35

Dan juga tempat kotoran-kotoran. Alloh taala berfirman :


Sesungguhnya orangorang munafik di kerak api neraka. (AnNisa : 145) dan berfirman :
Kami jadikan
keduanya di bawah kaki kami agar keduanya menjadi orang-orang yang di bawah. (Fushshilat : 29)

yang bersih dan fitrah yang lurus dan nash-nash yang bermacam-macam atas
ketinggian Alloh atas mahlukNya? Dan ada delapan belas macam dalil atas
ketinggian Alloh :
1. Ketegasan atas ketinggian Alloh dengan memakai partikel min yang
memastikan ketinggian zatNya seperti firmanNya :
Mereka takut kepada robb mereka yang di atas mereka dan mengerjakan apa
yang diperintahkan kepada mereka.36
2. Alloh menyebutkan ayat tanpa adanya partikel seperti firmanNya :
Dan Dialah yang Maha Kuat di atas hamba-hambaNya.37
3. Ketegasan bahwa malaikat-malaikat naik kepadaNya.
Alloh taala berfirman :
Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepadaNya.38
4. Ketegasan kalimat yang baik dan amal sholeh naik kepadaNya seperti
firmanNya :
Kalimat yang baik dan amal sholih naik kepadaNya.39
5. Ketegasan sebagian mahluk naik kepadaNya :
Bahkan Alloh mengangkatnya (Isa) kepadaNya.40
Ingatlah ketika Alloh berkata, Ya Isa sungguh Aku mewafatkanmu41 dan
mengangkatmu kepadaMu.42
6. Ketegasan dengan ketinggianNya secara mutlak yang menunjukkan atas
seluruh tingkatan ketinggian secara zat, kekuasaan dan kemuliaanNya.
36

AnNahl : 50
Al Anam :18
38
AlMaarij : 4.
39
Fathir : 10.
40
AnNisa : 158.
41
Yakni membuatnya tidur terbukti nanti di ahir jaman beliau turun ke dunia untuk memerangi orang-orang kafir,
mematahkan salib-salib dan menegakkan syariat islam.
42
Ali Imron : 55
37

Seperti firmanNya :
Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Agung. 43
Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar. 44
Sesungguhnya Ia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. 45
7. Ketegasan bahwa kitab AlQuran turun dariNya :
AlQuran ini diturunkan dari Alloh yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui. 46
AlQuran ini diturunkan dari Alloh yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. 47
AlQuran ini dari Alloh yang Maha Pengasih dan Maha
48
Penyayang.
Turunnya AlKitab dari Alloh yang Maha Bijaksana lagi
49
Maha Terpuji.

1. Haa Miim. 2. Demi Kitab (Al Qur'an) yang menjelaskan segala sesuatu dan jelas
maknanya50, 3. sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam lailatul qodar
yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.51 4. Pada
malam itu dijelaskan dan dirinci segala urusan yang tidak berubah,52 5. (yaitu)
urusan yang telah ditetapkan dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang
mengutus rasul-rasul.

43

AlBaqoroh : 255
Saba : 23
45
AsySyuro : 51
46
Ghafir : 2
47
AzZumar : 1
48
Fushshilat : 2
49
Fushshilat : 42
50
Lihat azZukhruf ayat 2, tafsir tafsir Ibnu Katsir dan As Sa'dy.
51
AlQur'an diturunkan pada bulan Ramadhan, Alloh Taala pemberi pengetahuan mana yang bermanfaat dan
mudharat secara syarI untuk menegakkan hujjah kepada semua Manusia. (Ibnu Katsir)
52
Dukhan : 1-5. Pada malam itu ditulis dan ditetapkan apa yang akan terjadi selama setahun yang sesuai dengan
catatan yang di kitab lauh mahfudz. Ditetapkan rizki, ajal dan sebagainya. (Fathul Qadir dan Ibnu Katsir)
44

8. Ketegasan dikhususkannya sebagian mahluk ada di sisiNya dan sebagiannya


lebih dekat kepadaNya dari sebagian yang lainnya. Seperti firmanNya :
Sesungguhnya orang-orang yang di sisi robbmu.53
Dan milikNya yang di langit-langit dan di bumi dan yang di sisiNya.54 Dan
terdapat perbedaan antara
dan
dari Malaikat-malaikatNya dan
hamba-hambaNya yang husus. Dan sabda Nabi tentang kitab yang Alloh tetapkan
untuk diriNya bahwa ia di sisiNya di atas ArsyaNya.55
9. Ketegasan bahwa Alloh taala di atas langit menurut ahli tafsir ahlus sunnah
dilihat dari dua sisi : fi bermakna di atas atau tinggi di atas langit,56 mereka tidak
berselisih dan tidak bisa diartikan kepada makna yang lainnya.
10. Ketegasan istiwanya Alloh dengan memakai kata tambahan ala yang
dihususkan menempati kata Arsy yang merupakan mahluk paling atas diiringi
dengan kata tsumma yang menunjukkan kejadiannya berurutan dan ada jarak
antara satu kejadian dengan kejadian yang lainnya.57
11. Ketegasan mengangkat tangan kepada Alloh dalam berdoa sebagaimana
kata Nabi shollallohu alaihi wa sallam :Sesungguhnya Alloh malu terhadap
hambaNya yang mengangkat kedua tangannya kepadaNya dan
mengembalikannya dengan kosong.58Dan yang mengatakan bahwa ketinggian
Alloh hanya kiblat doa adalah pendapat batil secara pasti dan fitrah manusia.
12. Ketegasan turunnya Alloh tiap malam ke langit dunia dan turun menurut
kesepakatan umat adanya dari atas ke bawah.
13. Isyarat akan ketinggian Alloh secara perasaan sebagaimana diisyaratkan
kepadanya oleh orang yang paling mengetahui tentang robbnya dan kewajiban
53

AlArof : 206
AlAnbiya : 19
55
Muttafaq alaihi.
54

56

Seperti firman Alloh taala :

Apakah kamu merasa aman terhadap yang di langit

?(AlMulk : 17) di langit dalam ayat ini artinya di atas langit seperti ayat :
Dan akan
aku salib kalian di pangkal batang korma, (Thoha : 71)artinya di atas batang korma. Dan terkadang di langit
diartikan tinggi karena sesuatu yang tinggi di atasmu dikatakan langit. Maka atap rumah dinamakan langit-langit.
57
Seperti firmanNya :
Sesungguhnya Robbmu ialah
Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. (AlAraf:54)
5858
Hadits hasan riwayat Abu Dawud (1488), Tirmidzi (3856, )Ibnu Majah (3865) dan Ahmad (5/438) dari Salman
rodhiallohu anhu.

dirinya kepadaNya. Ketika dalam satu perkumpulan yang terbesar yang tidak
pernah seorang pun berkumpul sebanyak itu, beliau shollallohu alaihi wa sallam
berkata kepada manusia : Kalian diminta pertanggungjawaban dariku, lalu kalian
akan berkata apa ? Mereka menjawab : Kami menyaksikan bahwa anda telah
menyampaikan, menunaikan tugas rosul dan menasihati. Lalu beliau mengangkat
jarinya yang mulia ke arah langit kepada yang di atas segalanya sambil berkata :
Ya Alloh saksikanlah. Maka kami seolah menyaksikan dengan jari yang mulia itu
yang diangkatnya ke arah Alloh dan lisannya yang mulia berkata kepada zat yang
ditunjuk dengan jarinya : Ya Alloh saksikanlah. Dan kami menyaksikan bahwa
beliau telah menyampaikan dengan jelas, menunaikan risalah robbnya sebagaima
yang diperintahkanNya dan menasihati umatnya dengan sepenuh nasihat
sehingga dengan keterangan dan penyampaian beliau tidak kita perlu ucapan
orang-orang yang bicara berlebihan dan kebodohan orang-orang yang bicara.
Alhamdulilahi robbil alamin.
14. Ketegasan dengan lafadz di mana seperti ucapan orang yang paling
mengetahui Alloh, paling menasihati umat dan fasih keterangannya tentang
makna yang benar dengan lafadz yang tidak mengandung kebatilan sedikit pun di
manakah Alloh ? dalam banyak kesempatan.
15. Persaksian Nabi ata keimanan orang yang mengatakan robbnya di atas
langit.
16. Berita dari Alloh tentang Firaun yang berusaha naik ke langit untuk
melihat robb Musa lalu ia mendustakan apa dikabarkan Musa alaihis salam
bahwa Alloh di atas langit yang tujuh, Ia berfirman :

36. Fir`aun berkata : "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi
supaya aku sampai ke sebab-sebab,59 37. (yaitu) sebab-sebab langit, supaya aku
dapat melihat Rob Musa dan sesungguhnya aku menyangka dusta.60

59

Terjemah sesuai tafsir (Ibnu Jarir) Bangunan yang amat tinggi itu terbuat dari tanah yang dibakar. (lihat al
Qoshash: 38, Ibnu Katsir)
60
Ghafir : 36-37.

17. kabar dari Nabi shollallohu alahi wa sallam ulang aliknya beliau antara
Musa dan Alloh pada malam miroj dengan untuk meminta keringan sholat, maka
beliau naik kepada Alloh kemudian kembali kepada Musa berkali-kali.61
18. nash-nash dari alkitab dan assunnah atas melihatnya penduduk sorga
kepada Alloh dan kabar dari nabi shollallohu alahi wa sallam bahwa Alloh dilihat
di atas oleh penghuni sorga seperti mereka melihat bulan purnama yang terang
benderang tanpa ada awan sedikit pun.62
Ada yang menafsirkan fauqo dengan lebih baik, artinya Alloh lebih baik dari
hamba-hambaNya, Alloh lebih baik daripada Arsy, sebagaimana dikatakan : Raja
di atas menterinya, dinar di atas dirham. Ini adalah pernyataan yang diingkari akal
yang sehat dan ditakuti oleh hati yang baik ! Karena orang yang mengatakan :
Alloh lebih baik daripada hamba-hambaNya, lebih baik daripada ArsyNya, sama
seperti perkataan : Salju adalah dingin, api adalah panas, matahari lebih terang
dari lampu, langit lebih tinggi daripada atap rumah, gunung lebih berat daripada
batu, rosululloh lebih utama daripada fulan seorang yahudi dan langit di atas
bumi ! demikian ini bukanlah pujian maupun pengagungan bahkan termasuk
ucapan yang rendah dan jelek. Bagaimana pantas kalam Alloh diartikan demikian
yang seandainya manusia dan jin seluruhnya berkumpul untuk saling menolong
untuk membuat satu ayat yang semisalnya mereka tidak mampu membuatnya ?
Bahkan itu adalah peremehan sebagaimana yang dikatakan :
Bukankah kamu tahu kalau pedang berkurang harganya kalau dikatakan
pedang itu lebih tajam daripada tongkat.
Dan kalau ada orang mengatakan bahwa batu permata lebih baik daripada kulit
bawang dan kulit ikan pasti orang-orang berakal akan mentertawakannya
dikarenakan berbedaan yang jauh antara kedua benda itu. Maka perbedaan
antara kholik dan mahluk amat besar dan amat besar kecuali apabila keadaannya
mengharuskan demikian sebagaimana yang dikatakan Nabi Yusuf alaihis salam :

61
62

Muttafaq alaihi.
Dalam riwayat Muslim.

Hai, dua teman sepenjaraku, apakah tuhan-tuhan yang berbeda-beda itu lebih
baik atau Alloh yang Maha Esa dan Perkasa?63
Apakah Alloh itu lebih baik ataukah apa-apa yang mereka
persekutukan ?

64

Dan Alloh lebih baik dan lebih kekal.65


Dan ketinggian Alloh itu mutlak yang meliputi tingginya keperkasaan dan
pengaturan, ketinggian kekuasaan, ketinggian zatNya dan yang lainnya.
Barangsiapa menetapkan sebagian ketinggian dan meniadakan sebagiannya maka
ia mengurangi kemuliaan Alloh dan keinggian Alloh mutlak dari segala sisi.
Dan ketinggian Alloh taala ditetapkan menurut dalil naqli, aqli dan fithrah.
Adapun tetapnya menurut akal dilihat dari beberapa sisi :
Pertama : ilmu pasti bahwa setiap dua wujud, salah satunya berjalan pada yang
lainnya berdiri dengannya seperti sifat dan bisa jadi berdiri sendir terpisah dari
yang lainnya.
Kedua : ketika Ia mencipta alam, bisa jadi alam di dalam zatNya atau di luar
zatNya. Yang pertama batil berdasarkan kesepakatan, kedua karena bisa
dipastikan Ia menjadi tempat kotor, maha suci Alloh dan Maha Tinggi dan Besar
dari yang demikian. Kedua megnharuskan alam terjadi di luar zatNya sehingga
terpisah dariNya karena pendapat yang mengatakan Alloh tidak terpisah dengan
alam tidak masuk akal.
Ketiga : omongon orang yang mengatakan bahwa Alloh tidak di dalam dan tidak di
luar alam mengharuskan peniadaan wujudnya Alloh secara keseluruhan, ini tidak
masuk akal, sehingga Alloh ada di dalam atau di luar alam. Yang pertama batil
dipastikan yang kedua yang benar.

63

Yusuf : 39
AnNaml : 59
65
Thoha : 73
64

Adapun tetapnya ketinggian Alloh berdasarkan fithrah karena semua manusia


dengan tabiat dan hatinya yang masih bersih dan suci mengangkat tangan mereka
ketika berdoa dan menghadapkan hati mereka ke atas ketika merendahkan diri di
hadapan Alloh. Dan Imam Muhammad bin Thohir AlMaqdisi menyebutkan bahwa
Syaikh Abu Jafar AlHamdzan menghadiri majlis Ustadz Abul Maali AlJuwaini yang
terkenal dengan Imam Haramaini yang sedang membantah sifat ketinggian Alloh
dan ia berkata : Alloh ada dan Arsy tidak ada dan sekarang Ia ada pada yang
dahulu berada. Syaikh Abu Jafar berkata : Hai ustadz, kabarkan kepada kami
tentang kepastian yang kami temukan dalam hati kami ! sesungguhnya tidak ada
seorang pun yang mengenal Alloh yang mengatakan kecuali menemukan dalam
hatinya kepastian mencari ketinggian zatNya, tidak menoleh ke kanan dan kiri,
lalu bagaimana kami menolak kepastian dari hati kami ini ? Syaikh Muhammad
bin Thohir berkata : Lalu Syaikh Abul Maali memukul kepalanya dan turun dari
singgasananya dan menangis dan berkata : AlHamdzani membingungkanku,
AlHamdzani membingungkanku !66 Yang dimaksudkan Syaikh bahwa ketinggian
Alloh diketahui oleh fitrah manusia tanpa harus mempelajarinya dari para rosul,
menemukan secara pasti menghadap Alloh dan mencariNya di atas langit.
Mereka membantah : kebanyakan orang-orang berakal mengingkari dalil
fitrah, seandainya dalil fitrah ini perkara yang darurat dan pasti tentu orang-orang
berakal tidak berselisih padanya, bahkan ini adalah kaidah yang samar dan
hayalan.
Jawab : jika akal menerima pendapat anda maka ia lebih menerima pendapat
kami, jika akal menolak pendapat kami maka ia lebih menolak pendapat anda, jika
pendapat kami batil menurut akal anda maka pendapat anda lebih batil, jika
pendapat anda benar menurut akal maka pendapat kami lebih diterima oleh akal.
Karena pengakuan darurat, kepastian itu masing-masing mempunyainya. Maka
kami katakan secara pasti kebatilan pendapat anda dan anda pun mengatakan
yang sama bahwa pendapat kami batil. Jika anda katakana : kepastian yang anda
menvonis atas kebatilan pendapat kami adalah salah satu hokum keraguan bukan
hokum akal. Maka kami kami jawab dengan jawaban yang semisal dengan
66

Atsar ini disebutkan dalam kitab Siyar Alamin Nubala (18/477) karya Dzahabi dengan sanad shohih juga
disebutkan dalam kitab AlUluw (188-189)

jawaban anda dan kebanyakan manusia mereka bukan bagian dari kami dan
bukan dari bagian anda menyetujui kami. Jika hokum fitrah anak Adam diterima
maka kami terima pendapat anda dan jika hokum tersebut tertolak maka kami
menolak semua pendapat anda. Sesungguhnya anda membangun pendapat anda
itu atas dasar pembukaan yang telah malum dengan fitrah manusia dan kebatilan
akal-akal kita. Dan dalil yang datang dari para rosul itu memihak kami tidak
memihak anda, ciri has kami menerima dalil sedangkan di antara kita berserikat
pada akal.
Jika anda kataka : Sebagian orang pintara (berakal) berpendapat dengan
pendapat kami. Kami katakan : Tidak seperti itu, karena orang-orang yang
menegaskan bahwa pencipta alam adalah sesuatu yang ada tidak di atas alam,
tidak terpisah dengan alam maupun menempati alam adalah sekelompok kecil
ahli fikir dan orang pertama yang berpemikiran demikian dalam Islam adalah
Jahm bin Shofwan dan pengikut-pengikutnya. Dan ia membantah dalil fitrah atas
ketinggian Alloh bahwa langit adalah kiblatnya doa sebagaimana Kabah adalah
kiblatnya sholat kemudian kiblat tersebut batal dengan diletakkannya dahi di
bumi ditambah ia tidak di arah bumi.
Bantahan tersebut dapat dijawab dari banyak sisi :
Pertama : Perkataan anda bahwa langit adalah kiblat doa tidak pernah
dikatakan oleh seorang salaf pun, Alloh tidak menurunkan dalil atasnya dan ini
adalah perkara syariat dan agama sehingga tidak mungkin tidak diketahui atas
seluruh salaf umat ini.
Kedua : Sesungguhnya kiblat doa adalah kiblat sholat dan disunnah bagi
orang yang berdoa untuk menghadap kiblat. Dan Rosululloh shollallohu alaihi wa
sallam ketika berdoa menghadap kiblat dalam banyak tempat.67 Barangsiapa
mengatakan bahwa kiblat doa bukan kiblat sholat atau ada dua kiblat satunya
67

Seperti disebutkan dalam Bukhori (1012) dan Muslim (194) dari hadits Abdullah bin Zaid, ketika beliau berdoa
meminta hujan menghadap kiblat, membalikkan sorbannya dan sholat dua rokaat. Dalam Bukhori (3960) dan
Muslim (1794) dari hadits Ibnu Masud beliau menghadap kiblat dan mendoakan laknat atas sekelompok quraisy :
Syaibah bin Robiah, Utbah bin Robiah, AlWalid bin Utbah dan Abu Jahl bin Hisyam. Dalm shohih Muslim (763)
dari hadits Umar bin Khothob ketika perang Badr beliau melihat orang-orang musyrik lalu menghadap kiblat
kemudian menengadahkan kedua tangannya berdoa kepada robbnya.

Kabah dan yang lain langit maka telah mengadakan kebidahan dalam agama dan
menyelisihi semua salaf.
Ketiga : Kiblat adalah apa yang seorang hamba menghadap kepadanya
dengan wajahnya sebagaimana Kabah dihadapi ketika menyembelih, berdoa,
sholat dan dzikr sebagaimana orang yang hendak meninggalkan dan dikubur
dihadapkan ke arahnya oleh karena itu dinamakan wajhah menghadap (istiqbal)
berbeda dengan membelakangi (istidbar), istiqbal dengan wajah dan istidbar
dengan pantat. Adapun apa yang sejajar dengan seseorang dengan kepala,
pinggang atau kedua tangannya tidak dinamakan kiblat, baik secara hakikat
maupun majaz. Kalau langit adalah kiblat doa maka orang yang berdoa
disyariatkan menghadapkan wajahnya ke arah langit dan ini tidak disyariatkan.
Dan tempat yang kedua tangan di angkat kepadanya tidak dinamakan kiblat baik
secara hakikat maupun majaz karena kiblat doa adalah perkara syariat yang
mengikuti syariat dan para rosul tidak memerintahkan orang yang berdoa
menghadapkan wajahnya ke arah langit bahkan mereka melarangnya. Dan
malum bahwa menghadapkan dengan hati, bersandar dan mencari yang
ditemukan oleh orang yang berdoa dari jiwanya adalah perkara tabiat yang
dilakukan oleh orang muslim, kafir, alim dan bodoh dan kebanyakan yang
dilakukan oleh orang-orang yang sedang terjepit dan meminta pertolongan
kepada Alloh sebagaimana orang yang tertimpa marabahaya segera berdoa
kepada Alloh secara tabiat bersamaan dengan itu bahwa kiblat bisa berubah dan
dihapus hukumnya sebagaimana berpindahnya kiblat ke batu ke arah Kabah. Dan
perkara menghadap langit dalam berdoa adalah perkara yang kuat dalam tabiat
manusia dan bahwa orang yang menghadap kiblat mengetahui bahwa Alloh tidak
berada di kiblat berbeda dengan orang yang berdoa ia menghadap kepada
pencipta dan pengaturnya dengan mengharap rohmat turun dari sisiNya. Adapun
batalnya arah kiblat dengan meletakkan wajah di bumi maka dalil yang amat jelek
dan sangat rusak. Sesungguhnya orang yang meletakkan wajahnya di bumi
bertujuan menghinakan dan merendahkan diri kepada Alloh yang berada di
atasnya bukan mencondongkan kepadaNya, karena ia di bawahNya ! Yang
demikian ini tidak mungkin terbetik di hati orang yang sujud. Akan tetapi
dikisahkan dari Bisyr alMarisi bahwa dalam sujudnya ia berkata : Maha Suci Alloh

Robbku yang Maha Rendah !! Maha Suci, Tinggi dan Besar Alloh dari yang
diucapkan orang yang menentang dan dholim itu dan sesungguhnya orang yang
meniadakan sifat ketinggia Alloh pantas menjadi zindiq jika Alloh tidak
menurunkan rahmatNya kepadanya. Alloh taala berfirman :

Kami membolak-balikkan hati dan penglihatan mereka sebagaimana mereka


tidak beriman pada permulaannya dan Kami membiarkan mereka bermain-main
dalam kesesatan.68
Hadits-hadits Rosulillah yang menetapkan Ketinggian Alloh
Adapun hadits-hadits yang menetapkan ketinggian Alloh taala sangat banyak
yang akan saya nukilkan sebagiannya dari kitab Mukhtashor AlUluw karya Imam
AdzDzahabi yang diringkas oleh AlImam AlAlbani yang mana dalam kitab tersebut
disampaikan 33 hadits dan banyak ucapan imam tabiin yang menetapkan
ketinggianNya. Untuk meringkas waktu maka saya sebutkan beberapa hadits dan
ucapan tabiin saja. Imam Dzahabi berkata :
1. Hadits Muawiyyah bin AlHakam AsSulamy rodhiallohu anhu

Aku mempunyai banyak kambing yang digembalakan antara gunung Uhud


dan AlJawaniah (sebelah kiri Madinah) oleh budak perempuanku. Pada suatu hari
aku menjenguknya dan aku mlihat seekor srigala memangsa seekor dombaku- aku
adalah lelaki biasa dari anak cucu Adam maka aku sangat menyesali
keteledorannya maka aku memukulnya dengan keras dan menemui Rosululloh
dan aku laporkan peristiwa tersebut, maka yang demikian itu sangat berarti
bagiku. Aku katakan : Hai rosululloh, bolehkah aku membebaskannya ? Beliau
berkata : Panggillah ia ke mari!. Maka aku memanggilnya. Beliau bertanya : Di
manakah Alloh ? Ia menjawab : Di di atas langit. Rosululloh bertanya : Siapakah
68

AlAnam : 110 Lihat Syarh Aqidah Thohawiyyah juz 1 hal 401-424, Imam Abul Izzi AlHanafi, tahqiq Yasin
alAdany.

aku ? Ia menjawab : Kamu adalah rosululloh. Rosululloh berkata : Bebaskanlah


sesungguhnya ia adalah seorang perempuan yang beriman.
Hadits shohih diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, Nasai dan selain
mereka dari para imam dalam karya-karya mereka, mereka melewatinya tanpa
menafsirkan dengan penyimpangan dan penyelewengan.
Inilah pendapat kami tiap orang yang ditanya di manakah Alloh maka dengan
segera akan mengatakan di atas langit. Maka dalam hadits di atas ada dua
masalah : pertama : Disyariatkan menanyakan : Di manakah Alloh, kedua : dan
jawabannya Alloh di langit, barangsiapa mengingkari dua masalah ini maka
mengingkari Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam.
3. Hadits Jabir rodhiallohu anhuma bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wa
sallam mengatakan dalam khotbahnya di hari Arofah :
Apakah aku telah menyampaikan ? Sahabat berkata : Ya maka beliau
mengangkat kedua jemarinya ke arah langit dan menunjuk ke arah mereka dan
berkata : Ya Alloh saksikanlah. HR. Muslim.
4. Hadits Abi Huroiroh rodhiallohu bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wa
sallam bersabda :

Sesungguhnya malaikat-malaikat bergantian mengawasi kalian, malaikat


malam dan malaikat siang, bertemu pada sholat subuh dan sholat ashar,
kemudian malaikat yang bermalam di sisi kalian naik kepada Alloh melaporkan,
lalu Alloh menanyakan tentang mereka dan Ia lebih mengetahui tentang mereka :
Bagaimana kamu meninggalkan hamba-hambaKu ? Malaikat-malaikat berkata :
Kami mendatangi mereka dan meninggalkan mereka dalam keadaan sholat.
Hadits muttafaq alaihi.
5. Hadits Abi Said rodhiallohu berkata : Berkata Rosululloh shollallohu alaihi
wa sallam :

Mengapa kamu tidak percaya kepadaku sedangkan aku dipercaya oleh yang
di langit datang kepadaku berita dari langit pagi dan sore. Hadits Muttafaq
alaihi.
6. Hadits Abi Huroiroh rodhiallohu berkta Rosululloh shollallohu alaihi wa
sallam bersabda :
Dan demi yang jiwaku di tanganNya, tidaklah seorang suami memanggil
istrinya ke tempat tidurnya lalu ia menolak maka yang di langit murka kepadanya
sampai suaminya meridhoinya. Hadits riwayat Muslim.

Ucapan Imam Tabiin Tentang Tingginya Alloh di Atas Arsy


1. Kaab AlAhbar : Alloh taala berkata dalam kitab Taurot : Aku Alloh di atas
hamba-hambaKu, ArsyKu di atas semua mahlukKu dan Aku di atas ArsyKu
mengatur segala urusan hambaKu dan tidak ada yang tersembunyi baik yang di
langit dan di bumi bagiKu. Riwayatnya terpercaya.
2. Dari Masruq kalau ia mengabarkan sesuatu dari Aisyah selalu berkata :
Telah mengatakan kepadaku wanita yang jujur anak orang jujur, kekasih Alloh
wanita yang dibela dari atas langit yang tujuh. Sanadnya shohih.
3. Dari Ubaid bin Umair : Alloh taala turun di pertengahan malam ke langit
dunia dan berkata : Siapa yang meminta kepadaKu, lalu aku beri ? Siapakah yang
meminta ampun kepadaKu lalu aku ampuni ? Ketika masuk subuh maka Ia naik.
Dikeluarkan oleh Abdulloh bin Ahmad dalam kitabnya Rodd alal Jahmiah.
4. Dari Syuraih bin Ubaid : Naik kepadaMu suari tasbih dan pensucian
kepadaMu, Maha Suci Engkau yang memiliki kekuasaan, di tanganMu seluruh
kerajaan, kunci-kunci ghaib dan kekuasaan. Sanadnya shohih.
5. Dari Qotadah : Hai robbku Engkau di langit dan aku di bumi, lalu bagaimana
kami mengetahui keridhoanMu dari murkaMu ? Ia berkata : Jika Aku ridho
kepadamu maka aku mengangkat pemimpinmu orang yang baik dan jika Aku
marah kepadamu maka Aku mengangkat pemimpinmu orang yang jelek.
6. AlFarro Imam Nahwu : Berkata Ibnu Abbas tentang Kemudian Ia istawa di
atas langit artinya naik : Maka ini seperti ucapanmu kepada seseorang : Ia duduk

kemudian ia istawa (naik) berdiri dan ia berdiri kemudian istawa (tegak untuk)
duduk, maka semuanya dalam bahasa Arab diperbolehkan.
Dan masih banyak lagi ucapan ulama besar yang tidak mungkin kami sebutkan
satu persatu bila anda hendak mengecek maka bacalah kitab yang telah kami
sebutkan di atas. Wallohu alam bish showab.
Berikut kami sampaikan sebagian hujjah mereka yang dhoif dari kisah Ibnu
Bathuthoh yang tidak benar atau dusta.

Kedustaan Ibnu Bathuthoh


Banyak orang yang notabene mereka mengaku ahlus sunnah akan tetapi
amalannya jauh dari ahlus sunnah, mengaku bermadzhab SyafiI tetapi ibadah
jauh juga dari fiqih Imamnya, suka mengadakan kebidahan dan kesyirikan
dengan berdoa di kubur dan memakai jimat-jimat semacam batu akik yang
sekarang sedang marak. Dan yang tidak kalah jeleknya dari amalan mereka
adalah mencela Imam Salaf Ahlus Sunnah semacam Ibnu Taimiyyah, AlAlbani,
Muhammad bin Abdil Wahhab yang kedua terahir mereka sebut Dajjal. Di
antara celaan mereka kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah adalah dengan
memakai ucapan Ibnu Bathuthoh di bawah ini. Silakan pembaca cermati :
Ibnu Bathuthoh berkata : Ia tinggal di Damaskus termasuk ulama senior ahli fiqih
bermadzhab Hambali69, Taqiyyuddin Ibnu Taimiyyah, tokoh besar di Syam. Ia
membahas banyak ilmu namun ada sesuatu di akalnya.70 Penduduk Damaskus
sangat membesarkan dan menghormatinya, ia suka menasihati kaum muslimin di

69

Tidak ada ulama salaf yang menyebut Ibnu Taimiyyah bermadzhab Hambali, dalam banyak kitab dan fatwa
beliau baik dengan terang-terangan maupun metode menulis dan berfatwa beliau adalah seorang yang
bermadzhab salaf tidak menganut satu madzhab pun. Silakan baca kitab-kitab beliau pasti anda akan menemukan
seperti yang saya katakan. Meskipun demikian beliau sering membawakan ucapan Imam Ahmad sebagai penguat
atas pendapat yang beliau sampaikan setelah membawakan dalil dari alkitab dan as sunnah dan ucapan sahabat
serta tabiin.
70
Nampak dari ucapan Ibnu Bathuthah sangat dengki dan mengada-ada serta penuh dengan kontradiksi di mana ia
katakan bahwa Syaikhul Islam seorang ahli fiqih besar dari madzhab Hambali dan penduduk Syam sangat
menghormati tetapi ia katakan : Di akalnya ada sesuatu. Bagaimana bisa seorang yang diagungkan dan
dihormati kaum muslimin akalnya ada sesuatu ? Kemudian seandainya ia hadir di majlis beliau di hari Jumat
menasihati dan mengingatkan manusia di atas Mimbar Masjid Jami dan di antara ucapan beliau : Alloh turun ke
langit dunia seperti turunnya aku ini, sementara ia sampai di Damaskus pada hari Kamis pada tanggal ke sembilan
bulan Romadhon dan Ibnu Taimiyyah sudah diikat dan dipenjara di Qolah, Damaskus pada hari Senin pada tanggal
10 Syaban, menurut kesepakatan ahli sejarah ! semoga Alloh menjauhkan kita dari ketergelinciran dan kedustaan.

atas mimbar dan mengatakan sesuatu yang diingkari oleh ahli fiqih71 dan ahirnya
mereka mengadukannya ke raja Nashir. Kemudian ia memerintahkan agar ia
diasingkan di Mesir. Para hakim dan ahli fiqih berkumpul di majlis raja Nashir,
Syarofuddin AzZawawi AlMaliki berbicara dan menyebutkan bahwa orang ini
mengatakan demikian dan demikian dan menyebut beberapa orang yang
mengingkari Ibnu Taimiyyah. Kemudian raja menghadirkanya dan mempersilakan
duduk di depan para hakim agung, seorang hakim bertanya : Apa yang kamu
katakan ?
Ia menjawab : Laa ilaha Illa Alloh. Hakim bertanya lagi dan ia mengulangi jawaban
yang sama. Lalu raja memerintahkan agar ia dipenjara. Maka ia tinggal di penjara
beberapa tahun lamanya. Di penjara menulis kitab Tafsir yang berjudul Bahrul
Muhith sekitar empat puluh jilid.72 Kemudian ibunya mendatangi raja dan
meminta agar ia dilepas. Maka raja melepasnya sampai terjadi peristiwa yang
kedua kalinya dan ketika itu aku di Damaskus pada hari Jumat dan ia sedang
menasihati dan mengingatkan banyak manusia di atas mimbar masjid jamI dan di
antara ucapannya adalah Alloh turun ke langit dunia seperti turunnya aku ini. Dan
ia turun satu tangga dari tangga mimbar. Lalu ahli fiqih madzhab Malik yang
bernama Ibnu Zahra membantahnya dan mengingkari apa yang ia katakan.
Kemudian kaum muslimin berdiri menghampirinya dan memukulinya dengan
tangan dan terompah mereka sampai imamahnya terjatuh dan Nampak di atas
kepalanya dan mereka membawanya ke rumah Izzuddin bin Muslim seorang
hakim madzhab Hanbali lalu ia memerintahkan agar ia dipenjara dan
menghukumnya, kemudian ahli fiqih Maliki dan Syafii mengingkari keputusan
hukumnya dan ahirnya permasalahannya diangkat kepada raja Saifuddin lalu ia
menulis surat kepada raja Nashir yang berisi tuduhan-tuduhan syarI atas Ibnu
Taimiyyah di antaranya mentalak tiga dengan satu kalimat tidak sah talaknya
kecuali jatuh satu talak, seorang musafir yang berniat mengunjungi kubur yang
dikeramatkan Alloh menambahnya kebaikan maka tidak mengqoshor sholat dan
yang serupa dengan. Maka setelah membaca surat ini raja Nashir menangkap dan
memenjarakan Ibnu Taimiyyah di Qolah hingga wafatnya. (Rihlah Ibnu
Bathuthoh, 1/43).

71

Kalau ahli fiqih yang tidak sependapat dan fanatik dengan golongan dan madzhabnya tentu mengingkarinya
kalau ahli fiqih yang bermadzhab salaf pasti menyetujuinya seperti murid-muridnya yang mereka adalah para
Imam dan tokoh di jamannya seprti Ibnul Qoyyim, Ibnu Rojab, Ibnu Katsir, Dzahabi dan lain-lainnya.
72
Kitab ini ditulis oleh Abu Hayyan Muhammad bin Yusuf bin Ali bin Yusuf bin Hayyan dari Andalusia wafat
tahun745H. Tidak ada karya beliau berjudul demikian. Adapun tafsir beliau terkumpul dalam kitab besar dan
legendarisnya Majmu Fatawa.

Ahmad Hamdani bin Muslim

You might also like