Professional Documents
Culture Documents
Di Atas Arsy1
Arsy memiliki banyak arti di antaranya : sesuatu yang dijadikan atap dan jamaknya urusy seperti yang
Alloh taala firmankan :
suatu negeri yang telah roboh menutupi atapnya,
dikatakan : Aku memberi atap pohon anggur, berarti yang tinggi seperti dalam ayat :
kebun-kebun yang ditinggikan dan yang tidak ditinggikan (AlAnam : 141), bangunan seperti
firmanNya :
dan dari pohon dan dari apa-apa yang mereka bangun, (AnNahl : 68)
dan apa-apa yang mereka bangun. (AlArof : 137) dan ia serupa dengan sekedup bagi
wanita di atas kendaraan (onta) di jaman dahulu.. dan majlis raja dinamakan arsy dikarenakan
ketinggiannya sebagaimana yang disebutkan dalam ayat :
dan ia (nabi Yusuf)
mengangkat kedua orangtuanya di arsynya (singgasananya), (Yusuf : 100),
Siapa di
antara kalian yang mendatangkan kepadaku arsynya, (AnNaml : 38),
Apakah demikian
arsymu ? dan kemuliaan, kerajaan dan kekuasaan dinamakan juga Arsy. Dan tidak ada yang
mengetahui hakikat Arsy Alloh kecuali hanya nama tidak sebagaimana yang dihayalkan banyak orang,
seandainya demikian artinya tentu arsyNya memikulNya, maha tinggi Alloh dari yang demikian,
mustahil Arsy memikul Alloh zat yang Maha Besar. Arsy di atas langit yang ke tujuh di atas air.
Dan ArsyNya di atas air. (Hud :7). (AlMufrodat, ArRoghib, 1/558)
Demikianlah Kami menerangkan ayat-ayat Al Qur'an, supaya jelas jalan orangorang yang berdosa dan menyelisihi jalan para rasul.2
Al Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata dalam tafsirnya : Sebagaimana telah
Kami jelaskan dalil-dalil dan hujjah-hujjah, jalan hidayah dan celaan berdebat dan
menentang syariat demikian juga Kami jelaskan ayat-ayat yang dibutuhkan
manusia dan supaya jelas jalannya orang-orang yang jahat dan menyelisihi rosulrosul.3
Mereka adalah orang yang menyelisihi rosul dan pendahulu mereka dalam banyak
perkara agama yang sebenarnya telah disepakati oleh para pendahulu kita yang
sholih.
Dan kami diperintahkan mengembalikan segala urusan kepada kitabulloh dan
sunnah rosul bukan kepada pendapat orang dan organisasi tertentu sebagai
konsekuensi keimanan kita kepada Alloh dan hari ahir.
Alloh taala berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya
sepeniggalnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.4
AlAnam : 55
Tafsirul Quranil Adhim,3/235
4
AnNisa : 59
3
Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata :Mujahid seorang tabiin murid Ibnu
Masud sahabat dan banyak dari salaf berkata,Yakni kembalikanlah kepada
kitabulloh dan sunnah rosulNya dan ini adalah perintah dari Alloh azza wa jalla
bahwa segala sesuatu yang diperselisihkan manusia dari masalah ushul dan
cabang agama haruslah dikembalikan kepada alkitab dan assunnah sebagaimana
yang Alloh katakan :
Dan apa yang kamu
5
perselisihkan padanya maka hukumnya kepada Alloh. Apa yang diputuskan oleh
alkitab dan assunnah dan dipersaksikan keabsahannya oleh keduanya maka
benar. Dan tidak ada setelah kebenaran kecuali kesesatan oleh karena itu Alloh
katakata Jika kamu beriman kepada Alloh dan hari ahir. Ayat ini menunjukkan
bahwa orang yang tidak berhukum kepada alkitab dan assunnah dalam masalah
yang diperselisihkan maka tidak beriman kepada ALloh dan hari ahir dan
berhukum kepada kitabulloh dan assunnah adalah lebih baik akibatnya.6
Berikut ini sebagian dalil tingginya Alloh di atas Arsy:
1.
Ia mengatur segala urusan dari langit ke bumi kemudian naik kepada Alloh
sehari yang ukurannya sama dengan seribu tahun dari hari yang kamu
hitung. 10
5.
Dan Firaun berkata : Hai Haman, butkanlah satu bangunan yang tinggi
supaya aku dapat mencapai sebab-sebab, sebab-sebab langit-langit lalu aku
melihat sesembahan Musa dan aku sungguh mengira ia berdusta.11
5
ASySyuro : 10.
Tafsirul Quranil Adhim,2/301
7
Thoha : 5
8
Fathir : 10
9
AnNisa : 158
10
AsSajadah : 5
6
6.
Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan
menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi
itu berguncang?12
7.
Yang mencipta langit-langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya
selama enam hari kemudian meninggi di atas Arsy.16
11.
Ghafir : 36-37
AlMulk : 16. Ayat ini menunjukkan rahmat dan penyabarnya Allah Taala, tidak segera mengazab orang-orang
yang berbuat dosa sebagaimana disebtukan dalam surat Fathir : 45 (Tafsir Ibnu Katsir) Ayat ini menunjukkan
bahwa Allah Taala di atas langit bukan di mana-mana sebagaimana keyakinan yang batil.
13
AnNahl : 50
14
AlMaarij : 4
15
AdDuhkhon : 11
16
AlHadid : 4
17
AlBaqoroh : 210
12
15. 10. Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang
18
Pada saat itu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Jibril dalam rupa aslinya memiliki 600 sayap. (Dalam
Bukhari, Ibnu Katsir)
19
Maksudnya Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Alloh Taala dengan hatinya. Beliau melihat Alloh
Taala dengan hatinya dua kali sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Muslim dari banyak sahabat. Adapun
riwayat yang menyebutkan beliau melihatNya dengan mata kepala tidak ada yang shahih. (Ibnu Katsir)
20
AnNajm : 8-10. Yakni kedua kalinya pada malam Isra. (Ibnu Katsir)
21
Maksudnya membuatnya tidur karena beliau belum meninggal dan akan turun ke dunia mendekati hari kiamat.
22
Ali Imron : 55.
23
AnNisa : 167-158
24
AlAnam : 62
AlAnam :30
Disebabkan kekafiran dan kesyirikan yang mereka kerjakan di dunia. (Fathul Qadir,185)
27
AsSajdah : 12
28
AlKahfi : 48
29
Al Ibanah min Ushulid Diayanah, Abu Musa AlAsyary, 125-126
26
sayang mereka berpisah dari dalil lalu mereka sesat dari jalan yang lurus. Dan
urusannya seperti yang dikatakan Imam Malik ketika beliau ditanya tentang
bagaimana tingginya(semayamnya) Alloh di atas Arsy beliau menjawab : istiwa
malum (jelas) dan bertanya bagaimananya tidak diketahui. Abdulloh bin
Rowahah mendendangkan syair yang menyebutkan bahwa Arsy di atas semua
mahluk dan Alloh di atas semuanya dan juga Hisan bin Tsabit berkata dalam
puisinya menyatakan demikian :
Aku bersaksi dengan ijin Alloh bahwa Muhammad adalah utusan yang di
atas langit-langit dari ketinggian
Dan Abu Yahya30 dan Yahya keduanya punya amal dari robbnya beribadah
kepadaNya
Dan yang memusuhi Yahudi adalah bin Maryam seorang utusan yang
datang dari sisi pemilik Arsy
Dan saudara Ahqof31 ketika berdiri di tengah-tengah mereka memerangi
berhala-berhala dan berbuat keadilan32
Dari Abi Huroiroh rodhiallohu anhu dari Nabi shollallohu alaihi wa sallam : Ketika
Alloh menetapkan penciptaan menulis di kitab dan Ia di atas Arsy berkata :
RahmatKu mendahului marahKu.33 Dan Diriwayatkan Imam Muslim dari Nabi
dalam tafsir ayat : AlHadid 3 : Engkau yang pertama maka tidak ada yang
sebelumMu sesuatu pun, Engkau yang ahir maka tidak ada sesuatu pun yang lebih
ahir dariMu dan Engkau yang Tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dariMu.
Imam Bukhori meriwayatkan dari Zainab rodhiallohu anha bahwa ia
membanggakan dirinya terhadap para istri nabi yang lainnya dan mengatakan :
Kalian dinikahkan oleh keluarga kalian dan aku dinikahkan Alloh dari atas langitlangit.34
30
yang bersih dan fitrah yang lurus dan nash-nash yang bermacam-macam atas
ketinggian Alloh atas mahlukNya? Dan ada delapan belas macam dalil atas
ketinggian Alloh :
1. Ketegasan atas ketinggian Alloh dengan memakai partikel min yang
memastikan ketinggian zatNya seperti firmanNya :
Mereka takut kepada robb mereka yang di atas mereka dan mengerjakan apa
yang diperintahkan kepada mereka.36
2. Alloh menyebutkan ayat tanpa adanya partikel seperti firmanNya :
Dan Dialah yang Maha Kuat di atas hamba-hambaNya.37
3. Ketegasan bahwa malaikat-malaikat naik kepadaNya.
Alloh taala berfirman :
Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepadaNya.38
4. Ketegasan kalimat yang baik dan amal sholeh naik kepadaNya seperti
firmanNya :
Kalimat yang baik dan amal sholih naik kepadaNya.39
5. Ketegasan sebagian mahluk naik kepadaNya :
Bahkan Alloh mengangkatnya (Isa) kepadaNya.40
Ingatlah ketika Alloh berkata, Ya Isa sungguh Aku mewafatkanmu41 dan
mengangkatmu kepadaMu.42
6. Ketegasan dengan ketinggianNya secara mutlak yang menunjukkan atas
seluruh tingkatan ketinggian secara zat, kekuasaan dan kemuliaanNya.
36
AnNahl : 50
Al Anam :18
38
AlMaarij : 4.
39
Fathir : 10.
40
AnNisa : 158.
41
Yakni membuatnya tidur terbukti nanti di ahir jaman beliau turun ke dunia untuk memerangi orang-orang kafir,
mematahkan salib-salib dan menegakkan syariat islam.
42
Ali Imron : 55
37
Seperti firmanNya :
Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Agung. 43
Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar. 44
Sesungguhnya Ia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. 45
7. Ketegasan bahwa kitab AlQuran turun dariNya :
AlQuran ini diturunkan dari Alloh yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui. 46
AlQuran ini diturunkan dari Alloh yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. 47
AlQuran ini dari Alloh yang Maha Pengasih dan Maha
48
Penyayang.
Turunnya AlKitab dari Alloh yang Maha Bijaksana lagi
49
Maha Terpuji.
1. Haa Miim. 2. Demi Kitab (Al Qur'an) yang menjelaskan segala sesuatu dan jelas
maknanya50, 3. sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam lailatul qodar
yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.51 4. Pada
malam itu dijelaskan dan dirinci segala urusan yang tidak berubah,52 5. (yaitu)
urusan yang telah ditetapkan dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang
mengutus rasul-rasul.
43
AlBaqoroh : 255
Saba : 23
45
AsySyuro : 51
46
Ghafir : 2
47
AzZumar : 1
48
Fushshilat : 2
49
Fushshilat : 42
50
Lihat azZukhruf ayat 2, tafsir tafsir Ibnu Katsir dan As Sa'dy.
51
AlQur'an diturunkan pada bulan Ramadhan, Alloh Taala pemberi pengetahuan mana yang bermanfaat dan
mudharat secara syarI untuk menegakkan hujjah kepada semua Manusia. (Ibnu Katsir)
52
Dukhan : 1-5. Pada malam itu ditulis dan ditetapkan apa yang akan terjadi selama setahun yang sesuai dengan
catatan yang di kitab lauh mahfudz. Ditetapkan rizki, ajal dan sebagainya. (Fathul Qadir dan Ibnu Katsir)
44
AlArof : 206
AlAnbiya : 19
55
Muttafaq alaihi.
54
56
?(AlMulk : 17) di langit dalam ayat ini artinya di atas langit seperti ayat :
Dan akan
aku salib kalian di pangkal batang korma, (Thoha : 71)artinya di atas batang korma. Dan terkadang di langit
diartikan tinggi karena sesuatu yang tinggi di atasmu dikatakan langit. Maka atap rumah dinamakan langit-langit.
57
Seperti firmanNya :
Sesungguhnya Robbmu ialah
Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. (AlAraf:54)
5858
Hadits hasan riwayat Abu Dawud (1488), Tirmidzi (3856, )Ibnu Majah (3865) dan Ahmad (5/438) dari Salman
rodhiallohu anhu.
dirinya kepadaNya. Ketika dalam satu perkumpulan yang terbesar yang tidak
pernah seorang pun berkumpul sebanyak itu, beliau shollallohu alaihi wa sallam
berkata kepada manusia : Kalian diminta pertanggungjawaban dariku, lalu kalian
akan berkata apa ? Mereka menjawab : Kami menyaksikan bahwa anda telah
menyampaikan, menunaikan tugas rosul dan menasihati. Lalu beliau mengangkat
jarinya yang mulia ke arah langit kepada yang di atas segalanya sambil berkata :
Ya Alloh saksikanlah. Maka kami seolah menyaksikan dengan jari yang mulia itu
yang diangkatnya ke arah Alloh dan lisannya yang mulia berkata kepada zat yang
ditunjuk dengan jarinya : Ya Alloh saksikanlah. Dan kami menyaksikan bahwa
beliau telah menyampaikan dengan jelas, menunaikan risalah robbnya sebagaima
yang diperintahkanNya dan menasihati umatnya dengan sepenuh nasihat
sehingga dengan keterangan dan penyampaian beliau tidak kita perlu ucapan
orang-orang yang bicara berlebihan dan kebodohan orang-orang yang bicara.
Alhamdulilahi robbil alamin.
14. Ketegasan dengan lafadz di mana seperti ucapan orang yang paling
mengetahui Alloh, paling menasihati umat dan fasih keterangannya tentang
makna yang benar dengan lafadz yang tidak mengandung kebatilan sedikit pun di
manakah Alloh ? dalam banyak kesempatan.
15. Persaksian Nabi ata keimanan orang yang mengatakan robbnya di atas
langit.
16. Berita dari Alloh tentang Firaun yang berusaha naik ke langit untuk
melihat robb Musa lalu ia mendustakan apa dikabarkan Musa alaihis salam
bahwa Alloh di atas langit yang tujuh, Ia berfirman :
36. Fir`aun berkata : "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi
supaya aku sampai ke sebab-sebab,59 37. (yaitu) sebab-sebab langit, supaya aku
dapat melihat Rob Musa dan sesungguhnya aku menyangka dusta.60
59
Terjemah sesuai tafsir (Ibnu Jarir) Bangunan yang amat tinggi itu terbuat dari tanah yang dibakar. (lihat al
Qoshash: 38, Ibnu Katsir)
60
Ghafir : 36-37.
17. kabar dari Nabi shollallohu alahi wa sallam ulang aliknya beliau antara
Musa dan Alloh pada malam miroj dengan untuk meminta keringan sholat, maka
beliau naik kepada Alloh kemudian kembali kepada Musa berkali-kali.61
18. nash-nash dari alkitab dan assunnah atas melihatnya penduduk sorga
kepada Alloh dan kabar dari nabi shollallohu alahi wa sallam bahwa Alloh dilihat
di atas oleh penghuni sorga seperti mereka melihat bulan purnama yang terang
benderang tanpa ada awan sedikit pun.62
Ada yang menafsirkan fauqo dengan lebih baik, artinya Alloh lebih baik dari
hamba-hambaNya, Alloh lebih baik daripada Arsy, sebagaimana dikatakan : Raja
di atas menterinya, dinar di atas dirham. Ini adalah pernyataan yang diingkari akal
yang sehat dan ditakuti oleh hati yang baik ! Karena orang yang mengatakan :
Alloh lebih baik daripada hamba-hambaNya, lebih baik daripada ArsyNya, sama
seperti perkataan : Salju adalah dingin, api adalah panas, matahari lebih terang
dari lampu, langit lebih tinggi daripada atap rumah, gunung lebih berat daripada
batu, rosululloh lebih utama daripada fulan seorang yahudi dan langit di atas
bumi ! demikian ini bukanlah pujian maupun pengagungan bahkan termasuk
ucapan yang rendah dan jelek. Bagaimana pantas kalam Alloh diartikan demikian
yang seandainya manusia dan jin seluruhnya berkumpul untuk saling menolong
untuk membuat satu ayat yang semisalnya mereka tidak mampu membuatnya ?
Bahkan itu adalah peremehan sebagaimana yang dikatakan :
Bukankah kamu tahu kalau pedang berkurang harganya kalau dikatakan
pedang itu lebih tajam daripada tongkat.
Dan kalau ada orang mengatakan bahwa batu permata lebih baik daripada kulit
bawang dan kulit ikan pasti orang-orang berakal akan mentertawakannya
dikarenakan berbedaan yang jauh antara kedua benda itu. Maka perbedaan
antara kholik dan mahluk amat besar dan amat besar kecuali apabila keadaannya
mengharuskan demikian sebagaimana yang dikatakan Nabi Yusuf alaihis salam :
61
62
Muttafaq alaihi.
Dalam riwayat Muslim.
Hai, dua teman sepenjaraku, apakah tuhan-tuhan yang berbeda-beda itu lebih
baik atau Alloh yang Maha Esa dan Perkasa?63
Apakah Alloh itu lebih baik ataukah apa-apa yang mereka
persekutukan ?
64
63
Yusuf : 39
AnNaml : 59
65
Thoha : 73
64
Atsar ini disebutkan dalam kitab Siyar Alamin Nubala (18/477) karya Dzahabi dengan sanad shohih juga
disebutkan dalam kitab AlUluw (188-189)
jawaban anda dan kebanyakan manusia mereka bukan bagian dari kami dan
bukan dari bagian anda menyetujui kami. Jika hokum fitrah anak Adam diterima
maka kami terima pendapat anda dan jika hokum tersebut tertolak maka kami
menolak semua pendapat anda. Sesungguhnya anda membangun pendapat anda
itu atas dasar pembukaan yang telah malum dengan fitrah manusia dan kebatilan
akal-akal kita. Dan dalil yang datang dari para rosul itu memihak kami tidak
memihak anda, ciri has kami menerima dalil sedangkan di antara kita berserikat
pada akal.
Jika anda kataka : Sebagian orang pintara (berakal) berpendapat dengan
pendapat kami. Kami katakan : Tidak seperti itu, karena orang-orang yang
menegaskan bahwa pencipta alam adalah sesuatu yang ada tidak di atas alam,
tidak terpisah dengan alam maupun menempati alam adalah sekelompok kecil
ahli fikir dan orang pertama yang berpemikiran demikian dalam Islam adalah
Jahm bin Shofwan dan pengikut-pengikutnya. Dan ia membantah dalil fitrah atas
ketinggian Alloh bahwa langit adalah kiblatnya doa sebagaimana Kabah adalah
kiblatnya sholat kemudian kiblat tersebut batal dengan diletakkannya dahi di
bumi ditambah ia tidak di arah bumi.
Bantahan tersebut dapat dijawab dari banyak sisi :
Pertama : Perkataan anda bahwa langit adalah kiblat doa tidak pernah
dikatakan oleh seorang salaf pun, Alloh tidak menurunkan dalil atasnya dan ini
adalah perkara syariat dan agama sehingga tidak mungkin tidak diketahui atas
seluruh salaf umat ini.
Kedua : Sesungguhnya kiblat doa adalah kiblat sholat dan disunnah bagi
orang yang berdoa untuk menghadap kiblat. Dan Rosululloh shollallohu alaihi wa
sallam ketika berdoa menghadap kiblat dalam banyak tempat.67 Barangsiapa
mengatakan bahwa kiblat doa bukan kiblat sholat atau ada dua kiblat satunya
67
Seperti disebutkan dalam Bukhori (1012) dan Muslim (194) dari hadits Abdullah bin Zaid, ketika beliau berdoa
meminta hujan menghadap kiblat, membalikkan sorbannya dan sholat dua rokaat. Dalam Bukhori (3960) dan
Muslim (1794) dari hadits Ibnu Masud beliau menghadap kiblat dan mendoakan laknat atas sekelompok quraisy :
Syaibah bin Robiah, Utbah bin Robiah, AlWalid bin Utbah dan Abu Jahl bin Hisyam. Dalm shohih Muslim (763)
dari hadits Umar bin Khothob ketika perang Badr beliau melihat orang-orang musyrik lalu menghadap kiblat
kemudian menengadahkan kedua tangannya berdoa kepada robbnya.
Kabah dan yang lain langit maka telah mengadakan kebidahan dalam agama dan
menyelisihi semua salaf.
Ketiga : Kiblat adalah apa yang seorang hamba menghadap kepadanya
dengan wajahnya sebagaimana Kabah dihadapi ketika menyembelih, berdoa,
sholat dan dzikr sebagaimana orang yang hendak meninggalkan dan dikubur
dihadapkan ke arahnya oleh karena itu dinamakan wajhah menghadap (istiqbal)
berbeda dengan membelakangi (istidbar), istiqbal dengan wajah dan istidbar
dengan pantat. Adapun apa yang sejajar dengan seseorang dengan kepala,
pinggang atau kedua tangannya tidak dinamakan kiblat, baik secara hakikat
maupun majaz. Kalau langit adalah kiblat doa maka orang yang berdoa
disyariatkan menghadapkan wajahnya ke arah langit dan ini tidak disyariatkan.
Dan tempat yang kedua tangan di angkat kepadanya tidak dinamakan kiblat baik
secara hakikat maupun majaz karena kiblat doa adalah perkara syariat yang
mengikuti syariat dan para rosul tidak memerintahkan orang yang berdoa
menghadapkan wajahnya ke arah langit bahkan mereka melarangnya. Dan
malum bahwa menghadapkan dengan hati, bersandar dan mencari yang
ditemukan oleh orang yang berdoa dari jiwanya adalah perkara tabiat yang
dilakukan oleh orang muslim, kafir, alim dan bodoh dan kebanyakan yang
dilakukan oleh orang-orang yang sedang terjepit dan meminta pertolongan
kepada Alloh sebagaimana orang yang tertimpa marabahaya segera berdoa
kepada Alloh secara tabiat bersamaan dengan itu bahwa kiblat bisa berubah dan
dihapus hukumnya sebagaimana berpindahnya kiblat ke batu ke arah Kabah. Dan
perkara menghadap langit dalam berdoa adalah perkara yang kuat dalam tabiat
manusia dan bahwa orang yang menghadap kiblat mengetahui bahwa Alloh tidak
berada di kiblat berbeda dengan orang yang berdoa ia menghadap kepada
pencipta dan pengaturnya dengan mengharap rohmat turun dari sisiNya. Adapun
batalnya arah kiblat dengan meletakkan wajah di bumi maka dalil yang amat jelek
dan sangat rusak. Sesungguhnya orang yang meletakkan wajahnya di bumi
bertujuan menghinakan dan merendahkan diri kepada Alloh yang berada di
atasnya bukan mencondongkan kepadaNya, karena ia di bawahNya ! Yang
demikian ini tidak mungkin terbetik di hati orang yang sujud. Akan tetapi
dikisahkan dari Bisyr alMarisi bahwa dalam sujudnya ia berkata : Maha Suci Alloh
Robbku yang Maha Rendah !! Maha Suci, Tinggi dan Besar Alloh dari yang
diucapkan orang yang menentang dan dholim itu dan sesungguhnya orang yang
meniadakan sifat ketinggia Alloh pantas menjadi zindiq jika Alloh tidak
menurunkan rahmatNya kepadanya. Alloh taala berfirman :
AlAnam : 110 Lihat Syarh Aqidah Thohawiyyah juz 1 hal 401-424, Imam Abul Izzi AlHanafi, tahqiq Yasin
alAdany.
Mengapa kamu tidak percaya kepadaku sedangkan aku dipercaya oleh yang
di langit datang kepadaku berita dari langit pagi dan sore. Hadits Muttafaq
alaihi.
6. Hadits Abi Huroiroh rodhiallohu berkta Rosululloh shollallohu alaihi wa
sallam bersabda :
Dan demi yang jiwaku di tanganNya, tidaklah seorang suami memanggil
istrinya ke tempat tidurnya lalu ia menolak maka yang di langit murka kepadanya
sampai suaminya meridhoinya. Hadits riwayat Muslim.
kemudian ia istawa (naik) berdiri dan ia berdiri kemudian istawa (tegak untuk)
duduk, maka semuanya dalam bahasa Arab diperbolehkan.
Dan masih banyak lagi ucapan ulama besar yang tidak mungkin kami sebutkan
satu persatu bila anda hendak mengecek maka bacalah kitab yang telah kami
sebutkan di atas. Wallohu alam bish showab.
Berikut kami sampaikan sebagian hujjah mereka yang dhoif dari kisah Ibnu
Bathuthoh yang tidak benar atau dusta.
69
Tidak ada ulama salaf yang menyebut Ibnu Taimiyyah bermadzhab Hambali, dalam banyak kitab dan fatwa
beliau baik dengan terang-terangan maupun metode menulis dan berfatwa beliau adalah seorang yang
bermadzhab salaf tidak menganut satu madzhab pun. Silakan baca kitab-kitab beliau pasti anda akan menemukan
seperti yang saya katakan. Meskipun demikian beliau sering membawakan ucapan Imam Ahmad sebagai penguat
atas pendapat yang beliau sampaikan setelah membawakan dalil dari alkitab dan as sunnah dan ucapan sahabat
serta tabiin.
70
Nampak dari ucapan Ibnu Bathuthah sangat dengki dan mengada-ada serta penuh dengan kontradiksi di mana ia
katakan bahwa Syaikhul Islam seorang ahli fiqih besar dari madzhab Hambali dan penduduk Syam sangat
menghormati tetapi ia katakan : Di akalnya ada sesuatu. Bagaimana bisa seorang yang diagungkan dan
dihormati kaum muslimin akalnya ada sesuatu ? Kemudian seandainya ia hadir di majlis beliau di hari Jumat
menasihati dan mengingatkan manusia di atas Mimbar Masjid Jami dan di antara ucapan beliau : Alloh turun ke
langit dunia seperti turunnya aku ini, sementara ia sampai di Damaskus pada hari Kamis pada tanggal ke sembilan
bulan Romadhon dan Ibnu Taimiyyah sudah diikat dan dipenjara di Qolah, Damaskus pada hari Senin pada tanggal
10 Syaban, menurut kesepakatan ahli sejarah ! semoga Alloh menjauhkan kita dari ketergelinciran dan kedustaan.
atas mimbar dan mengatakan sesuatu yang diingkari oleh ahli fiqih71 dan ahirnya
mereka mengadukannya ke raja Nashir. Kemudian ia memerintahkan agar ia
diasingkan di Mesir. Para hakim dan ahli fiqih berkumpul di majlis raja Nashir,
Syarofuddin AzZawawi AlMaliki berbicara dan menyebutkan bahwa orang ini
mengatakan demikian dan demikian dan menyebut beberapa orang yang
mengingkari Ibnu Taimiyyah. Kemudian raja menghadirkanya dan mempersilakan
duduk di depan para hakim agung, seorang hakim bertanya : Apa yang kamu
katakan ?
Ia menjawab : Laa ilaha Illa Alloh. Hakim bertanya lagi dan ia mengulangi jawaban
yang sama. Lalu raja memerintahkan agar ia dipenjara. Maka ia tinggal di penjara
beberapa tahun lamanya. Di penjara menulis kitab Tafsir yang berjudul Bahrul
Muhith sekitar empat puluh jilid.72 Kemudian ibunya mendatangi raja dan
meminta agar ia dilepas. Maka raja melepasnya sampai terjadi peristiwa yang
kedua kalinya dan ketika itu aku di Damaskus pada hari Jumat dan ia sedang
menasihati dan mengingatkan banyak manusia di atas mimbar masjid jamI dan di
antara ucapannya adalah Alloh turun ke langit dunia seperti turunnya aku ini. Dan
ia turun satu tangga dari tangga mimbar. Lalu ahli fiqih madzhab Malik yang
bernama Ibnu Zahra membantahnya dan mengingkari apa yang ia katakan.
Kemudian kaum muslimin berdiri menghampirinya dan memukulinya dengan
tangan dan terompah mereka sampai imamahnya terjatuh dan Nampak di atas
kepalanya dan mereka membawanya ke rumah Izzuddin bin Muslim seorang
hakim madzhab Hanbali lalu ia memerintahkan agar ia dipenjara dan
menghukumnya, kemudian ahli fiqih Maliki dan Syafii mengingkari keputusan
hukumnya dan ahirnya permasalahannya diangkat kepada raja Saifuddin lalu ia
menulis surat kepada raja Nashir yang berisi tuduhan-tuduhan syarI atas Ibnu
Taimiyyah di antaranya mentalak tiga dengan satu kalimat tidak sah talaknya
kecuali jatuh satu talak, seorang musafir yang berniat mengunjungi kubur yang
dikeramatkan Alloh menambahnya kebaikan maka tidak mengqoshor sholat dan
yang serupa dengan. Maka setelah membaca surat ini raja Nashir menangkap dan
memenjarakan Ibnu Taimiyyah di Qolah hingga wafatnya. (Rihlah Ibnu
Bathuthoh, 1/43).
71
Kalau ahli fiqih yang tidak sependapat dan fanatik dengan golongan dan madzhabnya tentu mengingkarinya
kalau ahli fiqih yang bermadzhab salaf pasti menyetujuinya seperti murid-muridnya yang mereka adalah para
Imam dan tokoh di jamannya seprti Ibnul Qoyyim, Ibnu Rojab, Ibnu Katsir, Dzahabi dan lain-lainnya.
72
Kitab ini ditulis oleh Abu Hayyan Muhammad bin Yusuf bin Ali bin Yusuf bin Hayyan dari Andalusia wafat
tahun745H. Tidak ada karya beliau berjudul demikian. Adapun tafsir beliau terkumpul dalam kitab besar dan
legendarisnya Majmu Fatawa.