You are on page 1of 4

Kesuburan tanah tergantung pada keseimbangan empat faktor yaitu air, oksigen,

unsur hara, kondisi fisik dan unsur toksik (zat penghambat). Kelima factor ini tidak
boleh bertindak sebagai factor pembatas yang keterlaluan, karna akan
mengakibatkan ke-optimuman faktor-faktor yang lain jadi tidak bermanfaat lagi.
a.

Air

Sekitar 500 gram air diperlukan untuk menghasilkan 1 gram bahan tumbuhan
kering. Sekitar 5 gram atau 1 persen air ini menjadi bagian terpadu dari tumbuhan.
Sisanya hilang melalui stomata pada daun selama penyerapan karbondioksida.
Keadaan atmosfer seperti kelembaban dan suhu nisbi memainkan peran utama
dalam menentukan seberapa cepat air itu hilang dan jumlah air yang diperlukan
tumbuhan.
Karena pada hakikatnya pertumbuhan semua tanaman pertanian akan dibatasi bila
terjadi kekurangan air. Meskipun keadaannya mungkin sementara dan tanaman
tidak dalam bahaya kematian, kemampuan tanah untuk menahan air terhadap
gaya tarik bumi menjadi sangat penting kecuali jika air hujan atau irigasi
mencukupi. Keperluan akan pembuangan kelebihan air dari tanah berkaitan dengan
keperluan untuk oksigen.
Tanah yang subur akan memberikan kecukupan air yang seimbang bagi tanaman.
Karena kekurangan maupun kelebihan, keduanya akan menjadi penghambat bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
b.

Oksigen

Oksigen mutlak di butuhkan untuk proses pembakaran fisiologis atau respirasi. Jika
dalam pertumbuhannya akar kekurangan oksigen maka respirasi akan terganggu
dan penyerapan bahan-bahan organik yang berasal dari tanah yang digunakan
sebagai bahan dasar fotosintesis akan berkurang sehingga kesehatan tanaman pun
akan menurun
Akar mempunyai lubang-lubang yang disebut lentisel yang memungkinkan
pertukaran gas. Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel akar dan digunakan untuk
pernafasan, sedangkan karbondioksida berdifusi ke dalam tanah. Pernafasan
melepaskan energy yang diperlukan tanaman untuk sintesa dan translokasi
senyawa-senyawa organic dan pengumpulan aktif ion-ion hara untuk melawan
gradient konsentrasi.
Beberapa tanaman, misalnya padi, dapat tumbuh dalam air tergenang
karena tanaman ini mempunyai struktur morfologi yang memungkinkan difusi intern
oksigen atmosfer ke dalam jarring-jaring akar. Produksi yang berhasil pada
kebanyakan tanaman dalam kultur air memerlukan adanya aerasi pada larutan
tersebut. Perbedaan besar yang terdapat diantara tumbuhan-tumbuhan adalah
dalam hal kemampuannya untuk toleran terhadap kadar oksigen yang rendah.

Tumbuhan yang peka mungkin layu atau mati karena penjenuhan tanah air dengan
air selama sehari. Kelayuan ini diperkirakan terjadi karena pengurangan
permiabilitas sel-sel akar terhadap air, sebagai akibat dari gangguan proses
metabolism karena kekurangan oksigen.
Mikroorganisme aerob, bakteri, aktinomicetes, dan fungi memanfaatkan
oksigen dari atmosfer tanah dan sangat bertanggungjawab terhadap perubahan
hara dari bahan organic menjadi bentuk larut yang dapat digunakan kembali oleh
tumbuhan
c.

Unsur-unsur hara yang Esensial

Unsur-unsur hara dalam tanah pun ikut berperan dalam menentukan kesuburan
tanah.
Paling sedikit ada 16 unsur yang kini dianggap perlu untuk pertumuhan tanaman
berpembuluh. Karbon, hydrogen dan oksigen yang digabungkan dalam rekasi
fotosintesis, diperoleh dari udara dan air. Unsure-unsur ini menyusun 90 persen
atau lebih bahan kering. 13 unsur sisanya, sebagian besar diperoleh dari tanah.
Nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan belerang diperlukan dalam jumlah
besar dan disebut unsure-unsur makro. Hara yang diperlukan dalam jumlah cukup
kecil disebut unsure mikro atau perunut (trace element) dan meliputi mangan, besi,
boron, seng, tembaga, molybdenum, dan klor.
Lebih dari 40 unsur tambahan telah ditemukan dalam tumbuhan. Beberapa
tumbuhan mengumpulkan unsure-unsur yang tidak penting tetapi mempunyai
pengaruh yang menguntungkan. Contohnya, penyerapan natrium oleh seledri, dan
hasilnya, dalam hal ini, adalah perbaikan dalam rasa.
Kebanyakan hara terdapat dalam mineral dan bahan organic, dan dalam
keadaan demikian tidak larut dan tidak tersedia bagi tumbuhan. Hara menjadi
tersedia melalui pelapukan mineral dan penguraian bahan organic. Memang jarang
tanah yang mampu menyediakan semua unsure penting selama jangka waktu yang
panjang dalam jumlah yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang tinggi.
Namun tanah yang subur akan memiliki sebagian besar unsure hara yang
diperlukan oleh tanaman
Hara diserap dari larutan tanah atau dari permukaan koloid sebagai kation atau
anion. Kation bermuatan positif, sedangkan anion bermuatannegatif.
Menurut blair (1979) terdapat tiga factor penting yang mempengaruhi ketersediaan
unsur-unsur hara didalam tanah yaitu, suplai dari fase padat, pH tanah, dan suplai
air.
1)

Suplai dari fase padat

Kemampuan tanah untuk mengatur suplai tersedianya unsur hara dari fase padat
bervariasi tergantung jenis unsur haranya, tiga factor penting yang berkaitan
dengan fase padat adalah : jerapan atau pertukaran anion dan kation, lambatnya
ketersediaan unsur hara di dalam larutan garam dan bahan organik.
Laju pelepasan ion mineral melalui, tiga factor penting yang berkaitan dengan fase
padat adalah : jerapan atau pertukaran anion dan kation, lambatnya ketersediaan
unsur hara di dalam larutan garam dan bahan organik.
Laju pelepasan ion mineral melalui kompleks jerapan tergantung pada ikatan dalam
permukaan tersebut. Kation dipegang oleh kekuatan elektrostatik sehingga dapat
digerakan kembali ke fase cainon yang di jerap oleh permukaan akar. Unsur hara
yang dilepas ke larutan tanah melalui mineralisasi bahan organik. Bahan organik
berasal dari residu tanaman,apabila bahan organik ditambahkan ke dalam tanah
maka mengalami penguraian dan akan dilepas unsur-unsur haranya ketanah. Unsur
unsur tersebut dapat berupa unsur mikro dan makro yang nantinya bisa berguna
untuk tanaman dan tanah jadi tahan tercuci.
2)

pH tanah

Tersedianya unsur hara sangat eraqt hubungannya dengan pH. Diukur dengan
sekala log perubahan pH sebesar satu unit berarti terjadi sepuluh kali perubahan
konsentrasi ion H+ atau OH-.
Contoh spesifik pengaruh pH tanah terhadap ketersediaan unsur hara adalh pada
pH kisaran 4-9, secara normal di larutan tanah terdapat dua jenis ion P, HPO4 dan
H2PO4.
Aktivitas biologi didalam tanah juga dipengaruhi oleh pH tanah. Pengaruhnya
didalam kecepatan penguraian bahan organik. Pada ph sekitar 6-7,
mikrooerganisme tanah paling aktif mengurai bahan organik dan membantu
cepatnya ketersediaan unsur hara di dalam tanah.sehingga daya produktivitas
tanah pun semakin bertambah.
3)

suplai air

Status air tanah berpengaruh terhadap kertersediaan unsur hara bagi tanaman .
pada kandungan air tanah yang rendah dapat mengakibatkan rendahnya
konsentrasi unsur hara yang ada di dalam larutan tanah.
Dan juga tanaman dalam pertumbuhannya membutuhjkan air sebagai bahan dasar
fotosintesis.
d. Zat penghambat (unsur toksik)
Tanah yang subur harus menyediakan lingkungan yang bebas dari factor
penghambat seperti keasaman atau alkalinitas yang ekstrem, organism penyebab

penyakit, substansi beracun, garam yang berlebihan atau lapisan yang tak dapat
ditembus oleh akar tanaman.
e.

Sifat fisik tanah

Sifat fisik tanah juga tidak kalah pentingnya terhadapkesuburan tanah. Syarat tanah
sebagai media tumbuh yang baik dibutuhkan kondisi fisik dan kimia yang baik.
Keadaan fisik tanah yang baik adalah yang dapat menjamin pertumbuhan akar
tanaman dan mampu sebagai tempat aerasi, yang semuanya berkaitan dengan
peran bahan organik. Peran bahan organik yang paling besar terhadap sifat fisik
tanah meliputi : struktur, konsistensi, porositas, daya mengikat air, dan yang tidak
kalah penting adalah peningkatan ketahanan terhadap erosi.
Tanah dikatakan subur bila mempunyai kandungan dan keragaman biologi yang
tinggi.
Organisme (mikroorganisme) tanah penting dalam kesuburan tanah karena
1.

berperan dalam siklus energi

2.

berperan dalam siklus hara

3.

berperan dalam pembentukan agregat tanah

4. menentukan kesehatan tanah (suppressive / conducive terhadap munculnya


penyakit terutama penyakit tular tanah-soil borne pathogen)

You might also like