You are on page 1of 7

DIFFERENTIATION

(CONCEPT AND DEFINITION)


TUGAS
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Marketing Research Prodi
Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika
Disusun oleh:
Rendi Setiawan S.

1201120331

Taufan Bintang P.A.

1201120344

Tulus Jati Prabowo

1201120345

Wisena Perceka

1201120346

MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2015

KONSEP DAN DEFINISI


DIFERENSIASI
Definisi diferensiasi yaitu proses, cara, perbuatan membedakan
pembedaan (KBBI:2015). Menurut Kotler

(2009) dalam Sahetapy (2013)

diferensiasi adalah tindakan merancang satu setperbedaan yang berarti untuk


membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. Diferensiasi produk
menurut Griffin (2003) dalam Anastuti,Arifin dan Wilopo (2014) adalah penciptaan
suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk produk yang telah
beredar dengan maksud untuk menarik konsumen. Kartajaya (2005) berpendapat,
bahwa diferensiasi merupakan sesuatu yang amat penting bagi strategi produk, merek
dan perusahaan.

Porter dalam Kartajaya (2005:55) inti dari strategi diferensiasi produk yaitu
positioning, diferensiasi, dan strategi yang bertujuan upaya untuk menghasilkan
posisi yang unik dan valuable bagi pelanggan. Menurut Ariestonandri (2006:60)
diferensiasi bukanlah sekedar perbedaan yang hanya apa adanya melainkan
merupakan sebuah keunikan yang memiliki keunggulan bersaing (competitive
advantage) dari pada produk kompetitor sejenis
Menurut Kotler dan Keller (2009: 9) Diferensiasi dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu diferensiasi produk dan diferensiasi jasa. Namun Kotler dan Keller
(2012:290) menyebutkan bahwa Consider these other dimensions, among the many
that a company can use to differentiate its market offerings:
Employee differentiation. Companies can have better-trained employees who
provide superior customer service.

Channel differentiation. Companies can more effectively and efficiently design


their distribution channels coverage, expertise, and performance to make buying the
product easier and more enjoyable and rewarding.
Image differentiation. Companies can craft powerful, compelling images that
appeal to consumers social and psychological needs.
Services differentiation. A service company can differentiate itself by designing
a better and faster delivery system that provides more effective and efficient solutions
to consumers. There are three levels of differentiation. The first is reliability: Some
suppliers are more reliable in their on-time delivery, order completeness, and ordercycle time. The second is resilience: Some suppliers are better at handling
emergencies, product recalls, and inquiries. The third is innovativeness: Some
suppliers create better information systems, introduce bar coding and mixed pallets,
and in other ways help the customer.
Menurut Kotler dan Keller (2012: 9) Diferensiasi produk dapat dibedakan
menjadi antara lain ;
1. Bentuk, produk dapat didiferensiasikan berdasarkan ukuran, bentuk atau
sruktur fisik dari produk.
2. Fitur, perusahaan dapat membedakan produk dari memvariasikan produk
melalui fitur yang akan melengkapi fungsi dasar produk. Perusahaan juga
harus mempertimbangkan berapa banyak orang yang mengingkan setiap fitur,
waktu yang dibutuhkan untuk memperkenalkan, serta kemudahan pesaing
untuk meniru produk.
3. Penyesuaian, perusahaan

dapat

mendeferensiasikan

produk

dengan

menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan. Ketika


perusahaan dapat mengumpulkan informasi mengenai keinginan konsumen
dan perusahaan dirancang lebih fleksible, maka mereka telah meningkatkan
kemampuan untuk mengistimewakan penawaran pasar, pesan, dan media.
4. Kualitas Kinerja, adalah tingkat di mana karakteristik utama produk
beroperasi. Kualitas menjadi dimensi yang semakin penting untuk diferensiasi

ketika perusahaan menerapkan sebuah model nilai dan memberikan kualitas


yang lebih tinggi dengan uang yang lebih rendah.
5. Kualitas Kesesuaian, pembeli mengharapkan produk mempunyai kualitas
kesesuaian yang tinggi, yaitu tingkat di mana semua unit yang diproduksi
identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.
6. Ketahanan (durability), ukuran umur suatu produk menjadi suatu atribut
berharga dan menjadi pertimbangan pembeli dalam membeli suatu produk
tertentu.
7. Keandalan (reliability), yaitu merupakan ukuran probabilitas bahwa produk
tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu.
8. Kemudahan Perbaikan (repairability), ukuran kemudahan dalam
memperbaiki suatu produk ketika produk itu mengalami masalah atau tidak
berjalan sebagaimana mestinya.
9. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli.
Diferensiasi jasa dibutuhkan ketika produk fisik tidak mudah didiferensiasikan, di
mana kunci keberhasilan kompetitif mungkin terletak pada menambah layanan yang
bernilai dan meningkatkan kualitas mereka. Diferensiasi jasa dapat diibedakan
menjadai, antara lain ;
1. Kemudahan Pemesanan ( ordering ease ), seberapa mudah pelanggan
menempatkan pesanan dengan perusahaan.
2. Pengiriman (delivery), mengacu pada seberapa baik produk atau jasa dibawa
ke pelanggan. Pengiriman meliputi kecepatan, akurasi, dan perawatan
sepanjang proses.
3. Instalasi (inistalation), mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk
membuat produk beroperasi di lokasi yang direncanakan.
4. Pelatihan Pelanggan (customer training), mengacu pada pelatihan karyawan
untuk memakai peralatan atau pun pelayanan terhadap customer yang akan
dilayani.
5. Konsultasi Pelanggan (consumer consulting), mengacu pada data, system
informasi, dan layanan nasihat yang ditawarkan penjual kepada pembeli.
6. Pemeliharaan dan Perbaikan (maintenance and repair), menggambarkan
program layanan untuk membantu pelanggan mempertahankan produk yang
dibeli dalam kondisi yang baik.

7. Pengembalian, salah satu strategi pengembalian dasar yang dapat diterapkan


perusahaan adalah berusaha menghilangkan akar penyebab pengembalian
yang dapat dikendalikan sementara pada saat yang sama mengembangkan
proses

penanganan

untuk

pengembalian

produk

yang

tidak

dapat

dikendalikan.
Dalam melakukan pemasaran suatu produk, dibutuhkan strategi untuk
melakukan perbedaan pada sebuah produk yang memberikan keunggulan produktif
sebgai pembeda dari produk lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2012 : 289),
Competitive advantage is a companys ability to perform in one or more ways that
competitors cannot or will not match. Artinya, Keunggulan kompetitif adalah
kemampuan perusahaan untuk melakukan dalam satu atau lain cara yang pesaing
tidak dapat atau tidak akan cocok.
Menurut Ariestonandri (60 :2006) beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
kasus pemasaran yang terkait dengan masalah differentiation adalah :
1. Anggapan sebagai

barang komoditas, yakni konsumen tidak lagi

membedakan satu produk dengan produk lain yang sejenis. Seperti produk air
minum dalam kemasan yang secara generik dikenal dengan Aqua, meski
dengan merek yang berbeda. Produsen Aqua selanjutnya melakukan
differentiation dengan memunculkan minuman mineral berasa buah-buah
dengan kemasan yang trendy.
2. Produk-produk yang ditawarkan pasar berkutat pada kompetisi harga.
Konsumen hanya dapat membedakan berdasarkan murah/mahalnya sebuah
produk.
3. Eksplorasi keunggulan bersaing secara komperatif terhadap para kompetitor
dan upaya memfokuskan pada kompetisi inti perusahaan. Sederhananya,
what the company can do the best, hal apa yang paling baik dilakukan
perusahaan.
Untuk mengeksplorasi differentiation dapat dilakukan terlebih dahulu exploratory
research dengan metode kualitatif seperti FGD. Melalui FGD akan diperoleh

competitive advantage factors, dari aspek content (what to offer), aspek context (how
to offer), dan aspek infrastructure (enable to offer).
Menurut Sahetapy (2013) Tujuan diferensiasi produk merupakan elemen
dimana pelaku pasar berusaha membedakan produk mereka dengan produk
pesaing suatu bentuk persaingan bukan harga.
Menurut penjelasan yang ada, dapat disimpulkan

bahwa diferensiasi

merupakan suatu proses penciptaan perbedaan pada sebuah produk, dengan


menjadikan produk tersebut sebagai keunggulan kompetitif, yang memiliki tujuan
untuk membedakan produk tersebut dengan produk lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ariestonandri, Prima. (2006). Marketing Research for beginner panduan praktis riset
pemasaran bagi pemula. Yogyakarta : Andi.
Anastuti, Karina U., Arifin, Zainul, dan Wilopo. 2014. Pengaruh Diferensiasi
Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan (Survei pada Mahasiswa Pengguna iPhone di
Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 7(1).
Kartajaya, Hermawan, Yuswohady, Mussry Jacky, Taufik. 2005. Positioning,
Differensiasi, dan Brand. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2015). Definisi Diferensiasi. Didapat dari:
http://kbbi.web.id/diferensiasi. [16 September 2015]
Sahetapy, Jeofer Pratama.(2013). Diferensiasi Produk, Strategi Merek, Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Meubel Ud Sinar Sakti Manado. Jurnal EMBA 1 (3),
411-420.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.(2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta :
Erlangga
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2012). Marketing Management. New Jersey :
Prentice Hall
Yan, Ruliang. (2010).

Product brand differentiation and dual-channel store

performances of a multi-channel retailer. European Journal of Marketing, 44 (5),


672 - 692

You might also like