You are on page 1of 4

BAB I

DEFENISI
a.

Defenisi
Resusitasi jantung paru adalah serangkaian usaha penyelamatan hidup pada henti jantung

atau henti nafas karena sebab-sebab tertentu. Sejak 40 tahun yang lalu resusutasi jantung paru
(RJP) modern dikenal sampai saat ini banyak perubahan sesuai dengan perkembangan ilmu
kesehatan dan kedokteran. Hal ini karena banyak korban-korban henti nafas atau henti jantung
yang yang telah terselamatkan tetapi produktivitasnya menurun bahkan tergantung pada orang
lain. Pada tahun 1950 Peter Safar memperkenalkan nafas mulut ke mulut, pada tahun 1960
Konmentioven, Dkk memperkenalkan korapresi baru.
b.

Tujuan
Tujuan Umum :
Memakai kembali jalan nafas yang menyempit atau tertutup sama sekali
Tujuan Khusus :
-

Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi

- Memberikan bantuan eksternal terhadapsirkulasi dan ventilasi dari korban yang


mengalami henti jantung dan henti nafas melalui resusitasi jantung paru (RJP)

BAB II
Panduan Resusitasi Paru

Page 1

RUANG LINGKUP
Seperti yang kita ketahui bahwa henti jnatung dan henti nafas dapat terjadi dimana saja
seperti diruang lingkup rumah sakit bisa terjadi di:
1. IGD
2. Poliklinik
3. ICU
4. OK
5. VK
6. HD
7. Ruang Rawat Inap
Sehingga kita harus mengetahui langkah-langkah awal dalam keadaan darurat.

BAB III
Panduan Resusitasi Paru

Page 2

TATA LAKSANA

Langkah-langkah awal dalam menangani keadaan darurat sebelum memeriksa ABC (Arway
Breathing Circulation).
Langkah
- Keamanan tempat kejadian

Tindakan
- Pastikan bahwa tempat kejadian aman bagi
petugas dan pasien

- Periksa respon

- Tepuk bahu korban dan berteriak apakah


anda baik-baik saja

- Aktivasi sistem tanggap darurat

- Bila anda seorang diri bersorak minta tolong

Bila sudah dilakukan tindakan tersebut dan pasien dipastikan henti jantung dan henti nafas
maka dijelaskan kepada keluarga untuk dilakukan resusitasi. Dalam melakukan resusitasi harus
dinilai kondisi/keadaan pasien dengan cara :
1.

Airway (Jalan Nafas)


-

Membuka jalan nafas dengan menggunakan teknik non invasif

Dorong kepala tarik dagu atau tarik rahang tampa meluruskan kepala bila terdapat atau
diduga trauma

2.

Ketika mengamati dada pasien maka yang diperhatikan :

Lihat apakah dada naik dan turun (mengembang dan mengempis)

Dengarkan apakah ada udara yang keluar pada saat menghembuskan nafas

Rasakan apakah ada aliran udara yang mengenai pipi anda

Breathing (Pernapasan)
Bila pernapasan tidak ada atau tidak memadai. Beri 2 nafas gunakan pelindung bila ada. Tiap
nafas harus diberikan dalam 1 detik dan menyebabkan dada tampak naik dan mengembang.

3.

Circulation
Rasakan denyut nadi karotis selama sedikitnya 5 detik tetapi jangan lebh 10 detik.

BAB IV
PENCATATAN (DOKUMENTASI) DAN PELAPORAN
Panduan Resusitasi Paru

Page 3

Setiap tindakan yang kita lakukan ditulis di rekam medik, dan setelah dijelaskan kepada
keluarga tentang tujuan dilakukannya resusitasi jantung paru dan keluarga tetap menolak maka
semua tindakan dan kondisi pasien dicatat di rekam medik. Pasien dan keluarga menulis
penolakan resusitasi jantung paru dan ditandatangani setelah itu dilampirkan di rekam medik
pasien.

Panduan Resusitasi Paru

Page 4

You might also like