You are on page 1of 4

STEP 7

1. Mengapa rasa nyeri sampai ke leher dan lengan?


Masukan/sinyal dari jantung diperkirakan mengguankan jalur ke otak yang sama dengan
masukan yang berasal dari ekstremitas atas kiri. Daerah otak yang menerima masukan,
karena lebih terbiasa menerima masukan sensorik dari lengan kiri daripada dari jantung,
mugkin menganggap masukan dari jantung sebagai masukan dari lengan kiri.
Distribusi nyeri juga di karenakan jantung pada kehidupan embrional bermula di leher,
seperti juga lengan. Oleh karena itu struktur jantung dan permukaan tubuh menerima serbut
saraf nyeri dari segmen medula spinalis yang sama.
Sherwood, Lauralee. 2013. Fisiologi Manusia Ed/6. Jakarta : EGC (Hal: 189)

2. Apa hubungan antara penyakit pasien dengan hiperlipidemia?


3. What the relation between hypertension and smoking history?
4. Mengapa saat bersamaan penderita merasa mual dan muntah?
Sakit jantung berawal dari n.vegus mensarafisampai kelambung,otak mengirimkan sinyal ke
lambung,lambung mengeluarkan asam lambung kbanyakan sehingga terjadi mual. Sinyal
simpatis aktif sehingga menekan parasimpatik meningkat sehingga gerak peristaltik
menurun dan menjadikan mual ini diakibatkan stress.

5. Apa interpretasi dari TD 160/95 mmHg, pulse 113 bpm, RR 24


breath/min?
6. Mengapa pada auskultasi dada didapatkan faint crackies?
7. Apa maksud dari pemeriksaan EKG ditemukan elevation ST in VI
V4?
Elevasi segmen ST merupakan perubahan kedua yang terjadi secara akut pada evolusi
infark. Elevasi segmen ST menandakan jejas miokardium. Jejas mungkin menggambarkan
derajat cedera sel yang bukan disebebkan oleh iskemia saja, tetapi jejas ini juga
berkemungkinan reversibel, dan pada beberapa kasus segmen ST dapat dengan cepat
kembali ke normal. Elevasi segmen ST yang menetap sering menunjukan pembentukan
aneurisma ventrikel, pelemahan dan penggembungan dinding ventrikel.

Thaler, Malcom S. 2000. Buku EKG. Jakarta : Hipokrates. (Hal: 203)

8. Apa penyebab dari nyeri dada dan mekanisme nyerinya?


9. Faktor apa yang menyebabkan nyeri dada?
Akibat dari tidak adanya keseimbangan antara kebutuhan oksigen miokard dan kemampuan
pembuluh darah koroner menyediakan oksigen secukupnya untuk kontraksi miokard
sehingga menyebabkan nyeri dada iskemik (angina).
Hanafiah, Asikin. 2001. Buku Ajar kardiologi. Jakarta : FKUI (hal: 166)

10.Apa saja manifestasi klinis dari skenario?

Nyeri sperti rasa tertidih/berat di dada


Nyeri menjalar ke leher, rahang, bahu kiri samapi dengan lengan dan jari-jari bagian
ulnar, punggung/pundak kiri.
Nyeri pada angina stabil sekitar kurang lebih 10 menit
Nyeri pada angina tak stabil > 20 menit.
Pada keadaan yang berat di sertai keringat dingin dan sesak napas
Reksodiputro, A Harryanto dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam E/6 Jilid 2. Jakarta : Interna
Publishing (Hal: 1436)

11.Pemeriksaan apa saja yang dilakukan selain EKG?


-

EKG adanya depresi segmen ST yang baru menunjukan kemungkinan adanya


iskemia akut. Pada angina tak stabil 4% mempunyai EKG normal.
Uji latih menggunakan alat treadmill. Hasil negatif maka prognosis baik, jika
positif maka perlu pemeriksaan angiografi koroner, untuk menilai keadaan
pembuluh koronernya apakah perlu tindakan revaskularisasi.

Ekokardiografi bila tampak adanya gangguan faal ventrikel kiri, adanya


insufuensi mitral dan abnormalitas gerakan regional dinding jantung, menandakan
prognosis kurang baik.
- Rontgen toraks untuk mengidentifikasi adanya kongesti pulmona atau oedem,
biasanya pada pasien UA/STEMI yang melibatkan ventrikel kiri sehingga terjadi
disfungsi ventrikel kiri.
- Pemeriksaan laboratorium pada Troponin T atau I positif sampai 2 minggu maka
resiko kematian bertambah dengan tingkat kenaikan troponin. CK-MB untuk
diagnosis infark akut dan dapat meningkat dalam beberapa jam dan kembali normal
setelah 48 jam. CRP-SKA berhubungan dengan mortalitas jangka panjang.
Reksodiputro, A Harryanto dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam E/6 Jilid 2. Jakarta : Interna
Publishing (Hal: 1451)
-

12.Apa diagnosis diferensial dari skenario?


Kelainan neurovaskular dan muskuloskeletal di daerrah tersebut juga bisa memberikan
keluhan yang sama dengan AP. Tetapi butuh riwayat sakit dadanya merupakan informasi
yang paling menentukan dalam evaluasi penyakit dada tersebut.
Hanafiah, Asikin. 2001. Buku Ajar kardiologi. Jakarta : FKUI (hal: 166)

13.Komplikasi apa saja yang bisa ditimbulkan dari penyakit di


skenario?
14.Bagaimana penatalaksanaan pada penyakit pasien di skenario?

Tindakan umum
Perawatan di RS, sebaiknya di Unit intensif koroner. Sangat dianjurkan pemberian
oksigen tambahan paada pasien yang sianotik atau terdapat rongki yang memperberat
jika oksigen arteri dibaah 90%.
Pemeberian morfin atau petidin perlu pada pasien yang masih merasa sakit dada walau
sudah mendapat nitrogliserin.
Obat anti iskemia
- Nitrat menambah oksigen suplai dengan vasodilatasi pembuluh koroner dan
memperbaiki aliran darah kolateral. Dosis pada isosorbid dinitrat biasanya 1-4
mg/jam.
- Beta blocker dapat menurunkan kebutuhan oksigen miokardium melalui efek
penurunan denyut jantung dan daya kontraksi miokardium. Macamnya seperti
propanolol, metoprolol, dan atenolol.
- Antagonis kalsium ada 2 golongan: nonhidropiridin seperti diltiazem dan
verapamil, yang dapate menyebabkan vasodilatasi koroner dan menurunkan tekanan
darah. Golongan dihidropiridin efeknya vasodilatasi lebih kuat dan penghambat
nodus sinus maupun nodus AV lebiih sedikit, dan efek inotropik negatif juga lebih
kecil

Reksodiputro, A Harryanto dkk. 2014. Ilmu Penyakit Dalam E/6 Jilid 2. Jakarta : Interna
Publishing (Hal: 1451)

You might also like