Professional Documents
Culture Documents
1.
2.
3.
4.
Nomor Station
Judul Station
Alokasi Waktu
Tingkat Kemampuan
Kasus yang Diujikan
5.
Kompetensi Diujikan
6.
Kategori Sistem
Tubuh
7.
Instruksi
PesertaUjian
7
Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi (SKDI: Penyakit-9.7)
15 menit
Tingkat Kemampuan SKDI: 3B
mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi
menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik/psikiatri
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksana non farmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku professional
1. Sistem Saraf
2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
SKENARIO KLINIK:
Seorang Pasien laki-laki, berumur 55 tahun, datang diantar oleh keluarganya ke Instalasi Gawat Darurat
karena pingsan di kamar mandi sejak 45 menit SMRS. Sebelumnya pasien mengeluh merasa lemas,
sempoyongan dan tidak nafsu makan sejak beberapa hari yang lalu. Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien memiliki riwayat sakit gula sejak 2 tahun terakhir. Pasien juga sempat mengeluh pusing dan lemas
sebelum pingsan. BAB dan BAK normal. Menurut keluarganya, nafsu makan pasien menurun namun
tetap mengkonsumsi obat anti diabetes (OAD). Riwayat Penyakit Dahulu: disangkal. Riwayat penyakit
keluarga: disangkal. Riwayat Psikososial: Pasien tidak mengkontrol pola makan, Sering makan makanan
berlemak,
Tidak pernah berolahraga, Merokok dan meminum alkohol disangkal. Riwayat Pengobatan: Pasien
meminum obat oral antidiabetik: metformin 500 mg 2x1, glibenclamide 5 mg 1x1. Riwayat Alergi:
disangkal.
TUGAS :
1. Lakukan alloanamnesis..
2. Lakukan pemeriksaan fisik yang sesuai
3. Meminta pemeriksaan penunjang yang sesuai.
4. Menyebutkan diagnosis dan diagnosis banding yang sesuai
5. Menyarankan tatalaksana non farmakoterapi
8.
Instruksi
Penguji
INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating
sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah
melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS
(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek penilaian yang bersesuaian)
1.
2.
4.
Penguji menilai diagnosis dan dua (2) diagnosis banding yang ditegakkan oleh peserta ujian.
Diagnosis: Hipoglikemia Berat ec Low intake + DM tipe 2
Diagnosis Banding 1: Stroke Hemorrhagik
Diagnosis Banding 2: Cedera Kepala
5.
Penguji menilai tatalaksana non farmakoterapi yang diusulkan/dikerjakan oleh peserta ujian.
Menjaga pola makan
Meminum obat teratur dan sesuai dosis serta aturan pakai
6.
Penguji menilai tatalaksana farmakoterapi berupa resep yang dituliskan oleh peserta ujian.
Nama obat, sediaan, dosis, cara pemberian.
1) Terapi berdasarkan derajat kesadaran pasien
2)
Jika pasien tidak sadar, maka pastikan airway, breathing, circulation pasien aman dan stabil.
3)
Berikan glukosa intravena sebagai tindakan darurat, sebelum dipastikan penyebab penurunan
kesadaran. Berikut terapi untuk hipoglikemia berat berdasarkan kadar glukosa
Tabel. Pedoman Terapi Glukosa Pada Hipoglikemia (Rush&Louis, 2004)
Kadar Glukosa (mg/dl)
< 30
30-60
60-100
Terapi Hipoglikemia
Injeksi IV Dex 40 % (25cc) bolus 3 flacon
Injeksi IV Dex 40 % (25cc) bolus 2 flacon
Injeksi IV Dex 40 % (25cc) bolus 1 flacon
4)
a)
b)
30 menit sesudah pemberian terapi di atas, ulangi pemberian glukosa 1 flaccon lagi sebanyak 2-3
kali untuk mencapai kadar glukosa darah 120 mg/dl.
c)
Jika GDS > 100 mg/dl selama 3 kali berturut-turut maka GDS dipantau setiap 2 jam, dan bila
GDS >200 maka diganti dengan Infus dex 5% atau NaCl 0,9%
5)
6)
Jika Hipoglikemi tidak teratasi maka berikan antagonsi insulin, seperti adrenalin, kortison dosis
tinggi atau glukagon 1 gr secara IM.
Instruksi
Pasien Standar
(alloanamnesa)
7.
Penguji menilai komunikasi dan edukasi yang disampaikan peserta ujian kepada pasien.
8.
Nama
Usia
Jenis kelamin
Jumino
55 tahun
Laki-laki
39.
40.
41.
42.
43.
44.
Referensi
Pekerjaan
Status pernikahan
Pendidikan terakhir
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama
Sejak kapan/onset
Lokasi
Durasi/frekuensi
Karakteristik
Progresi
Skala nyeri (bila perlu)
Yang memperparah
Yang mengurangi
Usaha yang dilakukan
Obat dipakai saat ini
Riwayat penyakit dahulu
penyakit relevan
tindakan bedah/terapi lain
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat pribadi (relevan)
Alkohol
Rokok
Narkoba
Seksual
Alergi obat
Pertanyaan wajib oleh PS
Peran yang wajib
ditunjukkan
Foto untuk mol
Model 1/2/3
Tidak ada/Ada, tugas:
Tidak ada/Ada, tugas
Jenis set yang dipakai
Nama : Neno Fitriyani H, dr
Institusi: FK Univ Malahayati
1.
Anamnesis
Peserta ujian:
Memfasilitasi pasien untuk
menceritakan kesakitannya namun
sebagian besar pertanyaan tidak
mengarah pada informasi yang
relevan, akurat dan adekuat.
Peserta ujian:
Memfasilitasi pasien untuk menceritakan
kesakitannya, namun sebagian kecil
pertanyaantidak mengarah pada informasi
yang relevan, akurat dan adekuat.
Peserta ujian:
Memfasilitasi pasien untuk menceritakan
kesakitannya dengan pertanyaanpertanyaan yang sesuai untuk
mendapatkan informasi yang relevan,
akurat dan adekuat.
2.
Pemeriksaan Fisik
3.
Melakukan
tes/prosedur klinik
atau interpretasi
data untuk
menunjang
diagnosis
banding/diagnosis
Menentukan
diagnosis dan
diagnosis banding
Tatalaksana
nonfarmakoterapi
4.
5.
6.
Tatalaksana
farmakoterapi
BOBO
T
SKO
R
7.
Komunikasi dan
atau edukasi
pasien
8.
Perilaku profesional
DAN
menuliskan resep dengan lengkap dan
benar.
Peserta ujian menunjukkan kemampuan
Peserta ujian menunjukkan kemampuan
berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 dari 4
berkomunikasi dengan menerapkan seluruh
prinsip berikut:
prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik dengan
1. mampu membina hubungan baik
pasien secara verbal non verbal (ramah,
dengan pasien secara verbal non verbal
terbuka, kontak mata, salam, empati dan
(ramah, terbuka, kontak mata, salam,
hubungan komunikasi dua arah, respon)
empati dan hubungan komunikasi dua
2. mampu memberikan kesempatan pasien
arah, respon)
untuk bercerita dan mengarahkan cerita
2. mampu memberikan kesempatan
3. mampu untuk melibatkan pasien dalam
pasien untuk bercerita dan
membuat keputusan klinik, pemeriksaan
mengarahkan cerita
klinik.
3. mampu untuk melibatkan pasien dalam
4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya
membuat keputusan klinik, pemeriksaan
sesuai dengan masalah pasien
klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan yang
isinya sesuai dengan masalah pasien
Meminta izin secara lisan dan 3 poin berikut:
1. melakukan setiap tindakan dengan
berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan sesuai prioritas
4. menunjukan rasa hormat kepada
pasien
5. mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan konsultasi bila
diperlukan
BORDERLINE
LULUS
SUPERIOR