Hasil Penelitian JurnalTeknol. dan Industri Pangan, Vol. XVI No. 1 Th. 2006
PEMANFAATAN TEPUNG KOMPOSIT UBI JALAR PUTIH (/pomoea batatas L)
KECAMBAH KEDELAI (Glycine max Merr.) DAN KECAMBAH KACANG
HIJAU (Virginia radiata L) SEBAGAI SUBSTITUEN PARSIAL
TERIGU DALAM PRODUK PANGAN ALTERNATIF
BISKUIT KAYA ENERGI PROTEIN
[Ulilization of Composite Flour of White Sweet Potatoes ([pomoea batatas L), Germinated
‘Soybeans (Glycine max Mer, and Germinated Mung Beans (Virginia radiata L)
‘as Wheat Flour Partial Substituent of Altemative Food, High Protein Energy Bisculs]
Arif Hartoyo"'dan Ferry H. Sunandar®
1) Stat Pengajar Departemen limu dan Teknologi Pangan, IPB
2) Aurnni Departemen mu dan Tekno'ogi Pangan, IPB
itera 25 Mei 2006 /Disotjul 19 Jul) 2005
ABSTRACT
‘An emargoncy food based biscuit product was formulated by ubizing compost four from white sneet plates, gorminatod
soybeans, ard gominated mung beans. This product was designed to meet high protein and energy wich contain protinas minimum as
12% and £0% corbotydrate. Sweet potooes, germinated sayteens, and germinated mung bears four wee obtained By using drum
yer The flour characteristics dotomination showed the there wer poste coelatan between Duk densty and wetbilly, and hac
‘egtivecorlation wi sack ange, The bulk dansiy numberof sweet potatoes, germinated soybeans, ard gorminsted mung beans four
were 0.56, 0.38, 045 gin; compact dansly 0.83 0.54, and 0.58 gin, whieness degree 49.77, 22.82 and 3.41%, slack angle 3056,
41,77 and 31,46 degree; weitabily 1.108, 345,20 second; end dspersibily 198, 106 and 0.70% Wheat four could be substuted by
‘sweet potatoes Jour as much as 80%. The rnge utizaton of geminsted soybeers and germinated mung beans our were 12-28%
which comtbinod with 25-44% sweet potatoes four. The nuistona! compost of high aneryy and protein biscul wera wihin avaraga
ange of protin 12.34%, ft 24.56%, carbohyarate 60.65%, and eso total deter feer 1501%, The result of oganoleptc test showed
that high energy snd poten biscuit was accopted by consumon, so fat very potetal fo be an stemate food.
Key words: composite or, bulk density, compact density, wetaity, sporty, biscuit
PENDAHULUAN tenturya dapat menjadi sumer encaman terhedap
ketahanan pangan dalam neger
Berbagel _maselah yang bertalten dengan ‘Oleh arena itu, pening diptokannya sualy
pangan banyak cialemi negara’ oi dunia termasuk produk pangan yang dapat memenuhi kiteria sebagai
Indonesia. Kekurangan energi protein (KEP) merupakan Pangan altematf yang kaya alan energi maupun protein
salah sali masalan giz utara di Indonesia oi sameing yang berbasis pada _potensi loka dalam upaya
ekurangan viamin A” (KVA), gangguen —akibat penganekaragaman pangan, dan sekaigus mengurangi
ekurangen jodium (GAKI) den anemia giz esi ketergantungan impor. Melalui pemikrantersebut, upaya
Tingkat pendepatan masyarakat yang rendah untuk memanatan potensi lal abi jaar, Kedsal dan
menyebabkan sebagian masyaraket sult untuk kacang fhjau dalam bentuk tepung Komposit sebagai
rmengakses pangen yang bergizi. Sehingga wajar mesih bahan penggant terigu dalam pembuatan shut kaya
banyak dtemukan masyarakat yang Kekurengan gi tenergl den protein periu lakukan,
Fekta.Iein menunjukian ahwa_ Indonesia Penggunaen ubi jaar sebagei bahan baku
merupakan salah satu negara yang penduduknya pembuatan biskut didaserken karena potensinya yang
temmliki Kelergentungen aken beres sebagai sumber besar sebagai behan pangan lokat yang hampir tesebar
energi. Jumiah penduduk yang cenderung semakin di seluruh Indonesia. Harganya yang murah dapat
bertambah dengan tngkatproduksinya yang cenderung rmanekan biaya produksisehingca hargajual di pasaran
Tenutun menyebabkan impor beras dengan terpaksa ‘ain lebih ferjangkau oleh masyerokat. Selama ini ubi
Gitkukan, Produk pangan sumber eng non beras yang jaler mash dikenal sebagai bahan pengan pace
selama ini telah dkenat bak dan sering dikonsumsi ‘maupun food forthe poor yang menjadkan rendahnya
masyarakat adalah produkcproduk berbasistergu image uti jelar i masyarakat(Winarno, 1982) Padahal,
Ironsnya, gandum sebagai bahan bekunya merupakan Populattas ubi jatar di wer neger misalnya Jepang dan
omodtas impor yang hamnpir tidak Kita produ, Hal ini Amerika Serica sangat bak
50Hasil Penetitian
Jurnal.Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XVII No. 1 Th. 2006,
Kedelai dan kacang hijau digunakan dengan
fhjuan suplementast untuk memperkaya kandungan
protein pada biskuit yang dihasikan. Perkecambahan
‘yang dilakukan pada Kedelei dan kacang tijau diyakin'
‘dapat memberkan keuntungan dengan. meningkatkan
aya cama, menurunkansenyawa — aniinutisi,
‘menambah mikronuttien seperti asam amino, mineral
rmaupun vtamin (Astawan, 2008). Pemanfastan ketiga
bahan taku tersetut dlakuken mela pengolanen
dalam bentuk fepung dimaksudkan uniuk memudahkan
dalam pengaplkasiannye sebagai bahan baku pangen.
Tujuan peneiiian ini adalah menentukan sifat
fisiko-kimia fepung ub ala, (Ipomoea batatas L) tepung
Kecambah kedelal (Glycine max Mer) dan tepung
ecambah kaceng hijau (Virginia radiata L)_ yang
ihasikan berdasarkan metode pengeringan dengan
menggunakan cram dryer, sera mempelajan pembuatan
bistuit kaya energi protein dengan -memantaatkan
tepung komposit dari ub jaar, Kecambeh kedelal dan
ecambah kacang hijau sebagai bahan pensubstius!
terigu dengan menggunakan metode formulasi pearson
square.
METODOLOGI
Bahan dan alat
Bahan-banen yang digunakan dalam peneltian
in trait dri bana baku formal dan bahan nals,
‘Bahan beku formulasi yang digunakan lah ui jolar
(Ipomoea batatas L) var Sukuh yang diperolen dari
ebun pereobaan Muara CIP (Centre interational
Poatoes) Ciapus Bogor, kacang kedelal (Glycine max
Mon}, Kecang hijeu (Virginia radiate 1), tepung terigu
Segi Tiga Bina yang diperoleh dari PT. ISM, Bogasar
Flour Mil, gula halus, margarin, eur, garam, soa Kue,
ddan susu skim, Bahan baku analsis yang digunakan
{ordi dari KaSOs gO, HeSOx, HaBO2, NaH, NacS:O2
Indikotor merah meil, HC, heksan, Keras sang, kapes
bebas lemak, Bute Fosfat pH 6, enzm a-amiase tehan
panas, enzim pepsin, enzim pankreetin, larutan etenol,
aseion, air akuates, larvtan akahol, es dan plasik
pollen tahan penas
Alatalat yang cigunekan melipul pisau, retort,
qinder, drum dryer, ase il, tmbengan, mixer, celaken,
ioyang’biskult, oven, tanut,labu Kedah! miko, alat
destlasi protein, soxhlet, whiteness meter, Polarized
‘microscope, jag sorong, texture analyzer TA-XT2 dan
alakalt geles.
Metode
Penelitian diakukan dalam dua tahep, yalty
penelitian pendahulvan dan peneliian ulama. Penebian
pendahuluan mempelajari perkecambahan, penepungan
dan _penentuan Karaiterstk tepung, _sedangkan
Peneitian utama mempelajari substtusi opimal tepung
Ubi jaar ferhadep terigu pada produk biskult yang masin.
dapat diterima oleh konsumen melalui uji organoleptik
5
pembvatan biskult Kaya energi protein serta anaisis
kimienya
‘Tempat dan waktu penelitian
Peneliian ini diakukan of Laboratorium Kimi
Pengan, Biokimia Pangan Departemen imu dan
‘Teknologi Pangan Fateta, IPB dan Piot Plant SEAFAST
Center IPB Bogor, yang dimuiai pada bulan Pebruari ~
‘Agustus 2004
Penentuan sifat fisiko-kimia tepung
Derajat Path (Baimaceda et al, 1984)
Penentuan dere put tepung_Kecambah
edelal don kacang jou diaukan dengan
mongunakan alat pengukur wama whiteness meter
‘dengan pembaning 8280, sebagai stander.
2. Sudut Repos (Khall, 1990)
Sudut repos divkur dengan care menjatuhkan
tepuna pada ketingolan tetenty (15 om) mela
corong pada tideng datar Kertas puth cigunekan
sebagai ales bideng data. Ketinggion harus selau di
Dawah lubang corong, Pengukuren daameter dlakukan
pada sisi yang sama peda setiap pengukuran. Sudut
repos ditentukan dengan mengukur diameter (d} dan
{nggi tumpukan (1, dan chitung sebagai
‘SudutRepos = are tan 2
3, Densites Kamba (Khalil, 1998b)
Densilas Kamba diukur dengan cara
‘memasuitkan tepung ke dalam gelas ukur sampai
volume tortentu tanpa dipadatkan, kemudian berat
tepung dtimbang, Donsitas kamba dihitung dengan
‘cara memibagi berat tepung dengan volume ruang
yang ditempati. Densitas kama dinyatakan dengan
‘saluan kgf? atau gin
Densitas Pemadatan (Khalil, 19990)
Densitas pemadatan diukur dengan cara
‘memasutkan tepung ke dalam gelas ukur sampal
volume fertentu dengan dpadatkan sampai
volumenya Konsten, kemusian —berat _ tepung
ditimbang. Densites pemadatan dintung dengan cara
membagi beral tepung dengan volume ruang yang
sitempat. Densitas pemadstan dinyatakan dengan
‘satan kgf atau gi
Wettabilty (Brandan, 2000)
Pengukuran wettabiliy diakuken dengan
membasahi 10g tepung Kecambah kedelai dan
acang hijau ke dalam 100 mar Bereuhu 20.
Waktu yang dibutuhken untuk membasahi tepung
divtung sejak tepung dimasukan ke dalam air dan
Sifat Tekstural Dan Analisis Sensoris Mi Bebas Gluten Dari Tepung Porang Sebagai Efek Pregelatinisasi Oleh Bayu Noriandita Syarifa Ummah Umi Purwandari Iffan Maflahah Rahmad Fajar Sidik