Professional Documents
Culture Documents
DASAR TEORI
(3.1)
Keterangan : = konstanta lame
= rigiditas
= densitas
(3.2)
Keterangan : = rigiditas
= densitas
1.1.3
Gelombang Love
Gelombang ini merupakan gelombang permukaan. Arah rambat
partikelnya
bergetar
melintang
terhadap
arah
penjalarannya.
1
2
tan [ (
1
1
2 )] =
2
1
1 2
[ 2 2]
1
1 2
2 2]
(3.3)
Dengan
= frekuensi angular
c = kecepatan fase
vs = kecepatan gelombang S
d dan d = perpindahan dari komponen transversal
Gelombang
Love
terbentuk
karena
adanya
penjalaran
1.1.4
yang lain, memiliki kecepatan (VR) adalah + 2,0 4,2 km/s di dalam
bumi. Arah rambatnya bergerak tegak lurus terhadapa arah rambat dan
searah bidang datar.
2
2 2
2 2
(2 2 ) = 4 (1 2 ) (1 2 )
(3.4)
dengan
= kecepatan fase
= kecepatan gelombang P
= kecepatan gelombang S
1.2.1
HVSR
Metode HVSR ditemukan oleh ilmuan Jepang bernama
keterangan
Getaran terkekam oleh
sensor mikroseismik.
Dilakukan transformasi
fourier pada tiap tiap
komponen (N-S, E-W
dan vertikal) untuk
mendapatkan spektrum
fourier.
Rata-rata dari 2
spektrum horizontal
dihitung kemudian
hasilnya dibagi oleh
spektrum vertikalnya
sehingga didapatkanlah
nilai HVSR.
1.2.2
Amplifikasi
Amplifikasi suatu gelombang dapat terjadi ketika suatu benda
1.2.3
Frekuensi Dominan
merupakan
pengukuran
suatu
parameter
yang
10210 +
6
= 5 +
= 3 +
2 = 0,61
3 = 1,66
4 = 3,60
5 = 0,167
6 = 1,83
= ( )
=
=
II.
AKUISISI
Untuk memperoleh data yang baik ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Berikut merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengukuran mikroseismik:
a. Parameter rekaman :
- Penentuan gain (pembesaran) semaksimal mungkin tanpa terjadi
saturasi. Penentuan gain yang terlalu besar akan mengakibatkan
sinyal ter saturasi. Pastikan pula semua komponen di setting dalam
gain yang sama besar.
-
Sumber Sesame
b. Spasi pengukuran:
-
Spasi antar titik disesuaikan dengan luas area yang akan diukur.
Untuk daerah yang luas bisa digunakan spasi 500m. Agar data yang
diperoleh lebih rapat bisa menggunakan spasi 250 m tetapi akan
berakibat jumlah titik yang akan diukur semakin banyak. Hal ini
harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki untuk pengukuran.
c. Kopling tanah-sensor
-
e. Kondisi cuaca
Hindari pengukuran saat hujan deras. Saat hujan ringan masih bisa
dilakukan tetapi harus diperhatikan peralatan yang tidak tahan air
harus dilindungi.
f. Noise
-
III.
PROCESSING
Manual
Dalam pengolahan secara manual, hal yang perlu diperhatikan
10
0
Auto
Berdasarkan pada Sesame: Guidelines For The Implementation
2.
3.
4.2.2
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Jika peak dari grafik H/V terlihat jelas, pastikan nilai frekuensi
dominannya (f0) memenuhi syarat:
0 =
ii)
Pastikan nilai dari number of cycles (nc) lebih dari 200; Untuk
mendapatkan hasil pengolahan yang berkualitas, batas minimum
dari nc dinaikkan hingga 400 jika didapatkan frekuensi dominan
yang rendah, dan untuk frekuensi tinggi sekitar 800 lebih dari
1000.
iii)
Bila didapatkan nilai deviasi standar yang tinggi pada peak dari
kurva H/V, sering diakibatkan oleh adanya gangguan ketika
pengukuran. Untuk itu pastikan nilai dari deviasi standar A(f)
lebih kecil dari 2 (untuk f0 > 0.5 Hz) dan 3 (untuk f0 < 0.5 Hz)
dalam batas frekuensi 0.5f0 hingga 2f0
4.3.1
Clear Peak
Terdapat beberapa kriteria suatu peak pada kurva HVSR dapat
A0 > 2
Dari segi stabilitas peak:
Peak dari kurva deviasi standar harus berada pada frekuensi yang
sama atau masih dalam batas toleransi 5% (SESAME).
Nilai f lebih rendah dari batas nilai ambang (f) (threshold), dapat
dilihat pada tabel di bawah.
Nilai A (f0) lebih rendah dari batas nilai ambang (f), dapat dilihat
pada tabel di bawah.
(sumber: SESAME)
IV.
INTERPRETASI
dapat pula disebabkan salah satu dari peak nya merupakan pengaruh
dari aktivitas industri.
Jika didapatkan peak frekuensi rendah yang tidak jelas (dapat dilihat
gambar di bawah pada subbab ini) langkah yang paling aman untuk
menghindari kesalahan dalam interpretasi pada titik pengukuran ini adalah
dengan melakukan interpretasi secara kuantitatif terhadap titik pengukuran
lain. Atau bila memungkinkan dilakukan pengukuran ulang pada kondisi
cuaca yang tenang atau pada malam hari dimana aktivitas manusia yang
tidak begitu tinggi. Kasus ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara
lain:
-
Sumber getaran ambient (contoh: mesin truk berat yang sedang dalam
kondisi menyala) yang berada pada jarak yang dekat hingga sedang
(beberapa ratus meter).