You are on page 1of 2

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan kelenjar payudara merupakan suatu
seri peristiwa yang melibatkan interaksi berbagai macam tipe sel yang
berbeda yang dimulai sejak kelahiran dan terus berlangsung di bawah
pengaruh siklus menstruasi dan proses gestasi. Rangkaian peristiwa tersebut
diatur oleh interaksi yang kompleks antara berbagai hormon steroid dan
faktor pertumbuhan, baik dari sel yang berdekatan dengannya maupun dari
komponen dalam lingkungan sel tersebut (faktor pertumbuhan). Stimulasi
tersebut akan mempengaruhi perubahan morfologi dan metabolismenya.
Kerentanan kelenjar payudara terhadap tumorigenesis dipengaruhi oleh
perkembangan normal dari kelenjar itu sendiri yang dikarakterisasi dengan
berbagai perubahan dalam proliferasi dan diferensiasi sel payudara (Guyton
and Hall, 1996; Kumar, et al., 2000).
Penelitian menunjukkan bahwa sistem endokrin yang mengontrol
perkembangan payudara mempengaruhi risiko terjadinya kanker payudara.
Keseimbangan antara proliferasi, diferensiasi dan kematian sel-sel kelenjar
payudara berperan penting dalam proses perkembangan tersebut. Gangguan
dalam keseimbangan ini akan dapat mengakibatkan terjadinya kanker
(Kumar et al., 2000).
Beberapa faktor endokrin yang berkaitan dengan faktor risiko adalah
obesitas, karena dalam keadaan obesitas terdapat peningkatan produksi
estrogen jaringan adipase payudara; peningkatan kadar estrogen endogen
dalam darah; kadar androstenedion dan testosteron dalam darah yang lebih
tinggi dari normal yang bisa diubah menjadi estrogen estron dan kemudian
estradiol; peningkatan kadar estrogen dan androgen dalam urin.
Estrogen merupakan suatu hormon steroid yang memberikan
karakteristik seksual pada wanita, mempengaruhi berbagai organ dan
jaringan di antaranya terlibat pada regulasi proliferasi sel dan diferensiasi

baik pada wanita atau pria. Estrogen menyebabkan perkembangan jaringan


stroma payudara, pertumbuhan sistem duktus yang luas, dan deposit lemak
pada payudara (Guyton and Hall, 1996). Diduga paparan yang berlebihan
dari estrogen endogen dalam fase kehidupan perempuan berkontribusi dan
mungkin merupakan faktor penyebab terjadinya kanker payudara (Yager
and Davidson, 2006).
Selain itu, kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang
mempunyai prevalensi cukup tinggi. Kanker payudara dapat terjadi pada
pria maupun wanita, hanya saja prevalensi pada wanita jauh lebih tinggi.
Diperkirakan pada tahun 2006 di Amerika, terdapat 212.920 kasus baru
kanker payudara pada wanita dan 1.720 kasus baru pada pria, dengan
40.970 kasus kematian pada wanita dan 460 kasus kematian pada pria
(Anonimc, 2006). Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan ke dua
setelah kanker leher rahim (Tjindarbumi, 1995). Kejadian kanker payudara
di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian kanker (Siswono, 2003).

You might also like