You are on page 1of 5

Feasibility Study

Tambang Bijih Besi

BAB I.
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bijih Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini.
Karakter dari endapan besi ini bisa berupa endapan logam yang berdiri
sendiri namun seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam
lainnya. Kadang besi terdapat sebagai kandungan logam tanah (residual),
namun jarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Endapan besi yang
ekonomis umumnya berupa Magnetite (Fe3O4), Hematite (Fe2O3)
(Fe2O4), Limonite dan Siderite. Kadang kala dapat berupa mineral:
Pyrite, Pyrhotite, Marcasite, dan Chamosite.
Bahan tambang bijih besi (iron ore) adalah salah satu bahan
tambang termasuk jenis logam yang banyak dipergunakan untuk
pembuatan mesin-mesin, rangka mobil, kereta api, peralatan rumah
tangga,infrastruktur dan lainnya. Banyaknya pengusaha, investor dan
buyer yang terjun dalam bisnis tambang bijih besi karena melihat peluang
usaha yang sangat menjanjikan, sehingga menyebabkan kondisi pasar
menjadi meningkat, mengingat kebutuhan akan bahan besi terus
meningkat.
PT Batu Mulia Sulawesi sebagai salah satu perusahaan swasta
nasional yang bergerak di bidang pertambangan, bijih besi khususnya
mencoba untuk ikut serta mengambil peluang usaha tersebut.

Lokasi

yang dipilih untuk kegiatan pertambangan adalah seluas 384.8 Ha terletak


di Kec. Bontocani Kabupaten Bone, Sulawesi selatan.
Penyelidikan eksplorasi telah memberikan informasi memadai
mengenai

besarnya

potensi

bijih

besi

di

wilayah

sebatas

izin

pertambangan yang dimiliki. Atas dasar tersebut, PT Batu Mulia Sulawesi


PT. Batu Mulia Sulawesi - Bone

BAB 1 - 1

Feasibility Study

Tambang Bijih Besi

mencoba mengkaji kelayakan rencana usaha pertambangan bijh besi


yang akan dilaksanakan mencakup segi teknis, ekonomi, Seluruh hasil
analisis dirangkum dalam suatu dokumen yang disebut dokumen Studi
Kelayakan tambang.

1.2. Maksud dan Tujuan


Penyusunan Studi Kelayakan Rencana Penambangan Bijih Besi
PT.Batu Mulia Sulawesi dimaksudkan untuk mendapatkan informasi lebih
pasti tingkat kelayakan rencana pengusahaan bijih besi ini berdasarkan
besarnya potensi bijih besi yang ada di wilayah tersebut.
Rencana pengusahaan yang akan memberikan informasi kelayakan
rencana penambangan bjih besi di wilayah ini, mencakup aspek teknis dan
non teknis, antara lain jenis atau

metode penambangan, investasi

peralatan, rencana produksi bijih besi dan tanah penutupnya, investasi


infrastruktur, biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan, harga pasar
bijih besi yang akan diproduksi, rencana penggunaan tenaga kerja, serta
rencana program pengembangan masyarakat setempat.
Tujuan penyusunan Studi Kelayakan PT Batu Mulia Sulawesi yaitu
sebagai dokumen yang menjadi acuan bersama antara pihak pengusaha
dan pihak pemerintah daerah. Bagi pihak pengusaha, informasi kelayakan
yang diperoleh digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk
kepastian investasi yang akan ditanamkan.

Bagi pemerintah daerah

setempat, serta informasi yang diperoleh dapat dijadikan salah satu


pegangan dalam melakukan pengawasan dan pembinaan kegiatan
penambangan yang akan dilakukan oleh PT Batu Mulia Sulawesi nantinya.

PT. Batu Mulia Sulawesi - Bone

BAB 1 - 2

Feasibility Study

Tambang Bijih Besi

1.3. Ruang Lingkup dan Metode Studi


Ruang lingkup studi yang dilakukan dalam mengkaji kelayakan
rencana penambangan bijih besi PT Batu Mulia Sulawesi mencakup studi
teknis, ekonomi dan lingkungan. Studi yang dilakukan antara lain :

1. Studi Literature
Studi dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data dan
informasi

sebanyak-banyaknya

mengenai

keadaan

yang

berhubungan dengan daerah yang akan dilakukan penyelidikan


lebih lanjut.

Kegiatan yang dilakukan antara lain dengan

mempelajari peta geologi regional, laporan penyelidikan terdahulu


di wilayah tersebut dan sekitarnya.

2. Penyelidikan Tinjau
Pada

tingkat

awal

dilakukan

peninjauan

singkat

ke

lokasi

penyelidikan. Tujuannya adalah untuk mengetahui keadaan lokasi,


kesampaian daerah, akses jalan serta keadaan lahan serta
mengumpulkan beberapa informasi keterdapatan singkapan bijih
besi yang ada, mempelajari morfologi umum, serta sosialisasi
dengan masyarakat setempat.

3. Pengamatan Singkapan Bijih Besi


Dengan

melakukan

pencarian

singkapan

Bijih

besi,

setiap

singkapan yang ditemukan dilakukan pengukuran kedudukannya,


lalu dilakuakn pendiskripsian, dokumentasi dan pengambilan
sampel untuk kepentingan uji laboratorium.

Setiap lokasi

singkapan kemudian diplot pada peta dasardan digunakan untuk


data awal perencanaan kegiatan eksplorasi detail termasuk
pemboran.

PT. Batu Mulia Sulawesi - Bone

BAB 1 - 3

Feasibility Study

Tambang Bijih Besi

4. Test pit (Sumur uji)


Pembuatan sumuran dengan dimensi 1 m x 1 m dan kedalaman
disesuaikan dengan ketebalan bijih besi.

Tujuan pembuatan

sumuran untuk mengetahui secara pasti ketebalan lapisan bijih


besi,

terutama

ketebalannya.

pada

sngkapan

Dari

informasi

yang
yang

tidak

dapat

didapat

diukur

maka

dapat

diperkirakan rencana pemborannya.

5. Eksplorasi Geomagnet
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui secara detail keberadaan
cebakan besi, kedalaman, bentuk, letak serta penyebarannya. Hasil
dari kegiatan ini digunakan untuk menentukan kelayakan atau
prospek endapan tersebut untuk melangkah pada tahap berikutnya.

6. Pemboran Eksplorasi
Dilaksanakan setelah dilakukan interpretasi penyebaran bijih besi.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi lebih akurat
mengenai keadaan geologi bawah permukaan, ketebalan lapisan
bijih besi serta litologinya sebagai dasar rekontruksi model geologi
bijih besi.

7. Pemetaan Topografi
Pemetaan

topografi

dilakuan

untuk

mengetahui

keadaan

permukaan daerah penyelidikan yang akan digunakan untuk


mengikat titik-titik bor dan sebagai data dasar dalam perhitungan
cadanga bijih besi dan lapisan tanah penutup.

8. Pengolahan Data Lapangan


Seluruh informasi yang didapat dari kegiatan lapangan kemudian
diolah sehingga pada akhirnya dapat diperoleh kesimulan mengenai
potensi cadangan bijih besi di daerah penyelidikan.

Pengolahan

data seluruhnya menggunaka software pertambangan.

PT. Batu Mulia Sulawesi - Bone

BAB 1 - 4

Feasibility Study

Tambang Bijih Besi

1.4. Pelaksanaan Studi


Penyelidakan eksplorasi dan kajian kelayakan di lokasi IUP
Eksplorasi

PT Batu Mulia Sulawesi dilakukan oleh satu tim dari pihak

perusahaan. Dimana anggota tim terdiri dari personel yang berkompeten


di bidangnya masing-masing, yaitu Koordinator tim 1 orang, ahli tambang
1 orang, ahli geologi 1 orang, administrasi 1 orang, dan humas 1 orang.

1.5 Waktu Studi


Lamanya kegiatan mencakup kegiatan lapangan dan kegiatan
studio dilakukan 3 bulan dan dilakukan secara bertahap dimana masingmasing tahap adalah kelanjutan dari tahap selanjutnya. Lebih jelasnya
jadwal waktu studi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan Studi
No.

RINCIAN KEGIATAN

Evaluasi cadangan

Evaluasi Penyebaran Bijih Besi

Pemilihan Metode Penambangan

Evaluasi Umur Tambang

Desain Tambang

Evaluasi Perhitungan Striping Ratio

Evaluasi Pemakaian alat Berat

Penentuan Lokasi & Desain Sarana & Prasarana

Pemantauan Harga Bijih Besi

10

Pemantauan Permintaan Bijih Besi

11

Studi Investasi

12

Analisa Kelayakan

13

Analisa Cash Flow

14

Pembuatan Laporan Akhir

PT. Batu Mulia Sulawesi - Bone

1
1

2
3

3
3

BAB 1 - 5

You might also like