You are on page 1of 3

A.

Pengertian Hepatitis B
Virus hepatitis B (VHB) adalah virus DNA, suatu prototif virus yang termasuk keluarga
Hepadnaviridae.Virus ini memiliki DNA yang sebagian berupa untaian tungaal (single
stranded DNA) dan DNA polymerase endogen yang berfungsi menghasilkan DNA untaian
ganda (double stranded DNA, dsDNA).Virion lengkap VHB terdiri atas suatu struktur
berlapis ganda dengan diameter keseluruhan 42 nm.Bagian inti sebelah dalam (inner core)
yang berdiameter 28 nm dan dilapisis selaput (envelop) yang tebalnya 7 nm mengandung
dsDNA dengan berat molekul 1.6X 106. Bagian envelop yang mengelilingi core terdiri
ataskompleks dengan sifat biokimia heterigen ; bagian ini mempunyai sifat antigen berbeda
dengan antigen core (HBcAg) dan disebut antigen permukaan hepatitis B surface antigen
(HbsAg).
HbsAg diproduksi lebih banyak oleh hepatosit yang terinfeksi dan dilepaskan ke dalam
darah sebagai partikel bulat berukuran 17-25 nm (diametrer rata-rata 20 nm) dan sebagian
partikel tubuler berdiameter sama yang panjangnya berkisraan natara 100-200 nm. Antibody
terhadap HBcAg dan HBsAg masing-masing disebut antyi HBc dan anti-HBs. Keberadaan
anti-HBs dalam sirkulasi melindungi seseorang terhadap infeksidengan VHB.
Selain kedua jenis antigen di atas antigen lain yang diketahui adalah HBeAg yang
merupakan bagian integral dari kapsid virion VHB. HBeAg dapat beredar bebas dalam darah
atau membentuk kompleks dengan IgG.Karena kaitannya ssangat erat dengan nukleokapsid
VHB, maka HBeAg merupakan petanda yang dapat dipercaya yang menunjukkan banyaknya
virion dalam serum. Sebaliknya ant HBe digabungkan dengan kadar virion yang lebih rendah.
Hepatitis B adalah salah satu peradangan hati yang disebabkan oleh suatu virus hepatitis B.
Hepatitis B muncul dalam darah dan menyebar melalui kontak dalam darah, air mani dan
cairan vagina yang terinfeksi atau penggunaan bersama jarum obat. Hepatitis B merupakan
penyakit yang dapat berjalan akut maupun kronik. Sebagian penderita hepatitis B akan
sembuh secara sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup, tapi sebagian lagi gagal
memperoleh kekebalan. Virus hepatitis B dengan komponen antigen permukaan (HbsAg).
Diameter 42 nm, dengan core 4 nm. coat virion merupakan surface antigen atau
HbsAg . Suface antigen biasanya diproduksi berlebihan sehingga dijumpai dalam darah
penderita.Pada hepatitis agresif, hati mengalami peradangan kronik, fibrotik dan mengecil
dan dapat menjurus.Gejalanya meliputi penyakit kuning, lemah, rasa sakit pada perut dan
muntah.

B. Pengertian HBsAg
Pengertian HbsAg Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen,
HBsAg) merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya antigen ini
dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang dokter peneliti
Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang Australia. HBsAg merupakan petanda
serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi
antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta
meningkatnya SGPT.
Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 5 minggu.
Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi
sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan dan
tidak adanya anti-HBc IgM. Beberapa kasus menunjukkan peningkatan menjadi hepatitis
kronis berhubungan dengan adanya penyakit kronis yang diderita, misalnya kegagalan ginjal,
infeksi HIV, dan diabetes..HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan
sebagai pembawa (carrier).Sekitar 10% penderita yang memiliki HBsAg positif adalah
carrier, dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahun-tahun.

C. Pemeriksaan HBsAg
Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik untuk
keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta
digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk
menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi
dengan virus lain.
HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus
hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan
infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg positif dengan IgG anti HBc
dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi rendah.
Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk mengidentifikasi
antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui transfusi sudah hampir tidak terdapat lagi
berkat screening HbsAg pada darah pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait

transfusi sudah menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi.Hal ini terkait dengan
transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal, atau kontak
seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B adalah orang yang bekerja di
sarana kesehatan, ketergatungan obat, suka berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat
transfusi, hemodialisa, bayi baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B.
Ada tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan untuk menegakkan diagnosa infeksi
hepatitis B yaitu:
1. HBsAg (hepatitis B surface antigen): adalah satu dari penanda yang muncul dalam
serum selama infeksi dan dapat dideteksi 2 -8 minggu sebelum munculnya kelainan
kimiawi dalam hati atau terjadinya jaundice (penyakit kuning). Jika HBsAg berada
dalam darah lebih dari 6 bulan berarti terjadi infeksi kronis. Pemeriksaan HBsAg bisa
mendeteksi 90% infeksi akut.
Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :
Indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis B
Mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kronik
Tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet dll)
Skrining kehamilan
2. Anti HBs (antobodi terhadap hepatitis B surface antigen): jika hasilnya
reaktif/positif menunjukkan adanya kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B
yang berasal dari vaksinasi ataupun proses penyembuhan masa lampau.
3. Anti HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B): terdiri dari 2 tipe yaitu Anti
HBc IgM dan Anti HBc IgG. Anti HBc IgM: - Muncul 2 minggu setelah HBsAg
terdeteksi dan bertahan hingga 6 bulan. - Berperan pada core window(fase jendela)
yaitu saat dimana HBsAg sudah hilang tetapi anti-HBs belum muncul Anti HBc IgG:
- Muncul sebelum anti HBcIgM hilang - Terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik Tidak mempunyai efek protektif Interpretasi hasil positif anti-HBc tergantung hasil
pemeriksaan HBsAg dan AntiHBs.

You might also like