You are on page 1of 4

Baptisan Roh Kudus

Setelah Yesus bangkit dan sebelum Ia naik ke sorga, Ia memberikan sebuah pesan kepada muridMUridNYA
agar mereka tidak meninggalkan Yerusalem sebelum mereka menerima kuasa dari tempat Yang Maha
Tinggi. Pada waktu itu Yesus sedang berbicara tentang baptisan Roh Kudus. Jadi jika kamu yang jahat
tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan
memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNYA (Lukas 11:13)
Baptisan Roh adalah sebuah perlengkapan ilahi yang Bapa berikan kepada kita, sehingga perjalanan rohani
kita akan terus mengalami peningkatan, kita akan selalu hidup berkemenangan, kita akan dapat hidup
menyukakan hati Bapa, dan dari waktu ke waktu kita akan menghasilkan dampak yang besar di lingkungan
sekeliling kita.
Baptisan Roh Kudus merupakan suatu anugerah yang Tuhan berikan untuk memperlengkapi orang percaya,
sehingga mereka akan dapat menjalani kehidupan sehari-hari yang selalu berkemenangan dan
memperkenan Dia; memiliki kehidupan yang berdampak dan berdaya guna bagi Kerajaan Sorga. Apabila
kita tahu bahwa dengan kita meminta Roh Kudus kita mulai memiliki perlengkapan rohani, maka pastilah
tidak ada satupun dari kita yang akan menolak baptisan Roh Kudus. Dalam Yohanes 14:16-17 dikatakan
bahwa baptisan Roh Kudus yang kita terima akan membawa kita untuk terus mengalami progresifitas
pewahyuan. Bisa baca juga: Yohanes 14:25-27, Yohanes 15:26-27, Yohanes 16:7-14; Kisah Para Rasul 1:8.
Jika kita membaca rentetan ayat di atas, kita akan mendapati 9 manfaat yang akan kita nikmati ketika
kita menerima baptisan Roh Kudus:
1. Baptisan Roh Kudus akan membawa kita mengalami pengenalan akan Tuhan secara progresif. Ketika
kita mulai berdoa dalam bahasa roh, tanpa sadar kita akan mulai dapat merasakan berbagai jenis perasaan
rohani. Perasaan-perasaan rohani tersebut mengindikasikan apakah perjalanan hidup kita menyukakan hati
Tuhan atau tidak, sehingga dengan sendirinya kita akan mulai bisa mengenal isi hati Tuhan yang terdalam.
Dengan demikian, pengenalan kita akan Tuhan bukan lagi sebuah pengenalan yang agamawi, tetapi
pengenalan yang lahir dari sebuah hubungan. Ingat, kekristenan yang sejati bukan didasarkan pada apa
yang boleh atau tidak; kekristenan yang sejati selalu didasarkan pada hubungan.
Ketika RohNYA mulai diaktifkan dalam hidup kita, Roh Kudus yang adalah Roh penolong itu akan menolong
kita untuk dapat mengetahui apakah hidup kita memperkenan Dia atau tidak. Di sisi yang lain, Roh
penolong itu juga akan mengajarkan kepada kita apa yang Bapa inginkan dan tuntut dari hidup kita,
sehingga kita akan memiliki hidup yang sesuai dengan kehendakNYA.
Ketika kita mengijinkan RohNYA untuk menuntun hidup kita setahap demi setahap, kita akan mulai
mengetahui setiap fase rohani yang memang harus kita lewati dan setiap target rohani yang memang harus
kita raih, sehingga kehidupan kita akan selalu berada pada pusat kehendak Bapa. Ketika kita berada pada
pusat kehendak Bapa, kita akan selalu menikmati perlindungan dan pemeliharaanNYA, anugerahNYA selalu
nyata dalam hidup kita, dan dari waktu ke waktu Tuhan selalu menopang hidup kita, hanya karena kita
membangun hidup kita seperti yang Roh nyatakan kepada kita.
Ketika Bapa memberikan Roh Kudus kepada kita, tujuannya bukan hanya supaya kita bisa berdoa dalam
bahasa roh, tetapi agar kita bisa mulai dibimbing untuk dapat memiliki kehidupan seperti yang Tuhan
sendiri telah tetapkan. Dengan demikian, pengenalan kita akan Tuhan mulai mengalami progresifitas.
Dengan kita mengenal Tuhan secara progresif melalui tuntunan RohNYA, kita pasti akan bisa memasuki
setiap fase rohani yang memang harus kita masuki, dengan tepat waktu.
Yohanes 16:12-13a berkata, Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu
belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu: Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke
dalam seluruh kebenaran... Dengan kata lain Yesus berkata, Masih ada banyak hal yang ingin Aku
ajarkan, tetapi Aku tidak bisa mengajarkannya karena kamu belum siap. Akan tetapi, Roh Kudus yang
adalah Roh Kebenaran itu yang akan menyingkapkan dan mengajarkan kepadamu hal-hal yang belum
sempat Aku ajarkan. Itu sebabnya saya menegaskan, adalah perlu bagi setiap orang percaya untuk
menerima baptisan Roh Kudus dan terus mempergunakan bahasa roh tersebut dengan benar.
2. Baptisan Roh Kudus akan membuat kita tetap teguh di dalam Dia. Dalam Perjanjian Baru kita
mendapati, meskipun ada begitu banyak tantangan dan aniaya, tetapi karena penyertaan Roh Kudus dalam
kehidupan orang-orang percaya, mereka dapat tetap berdiri teguh di dalam Dia. Alkitab berkata, siapa
yang berkata-kata dalam bahasa roh membangun dirinya sendiri (1 Korintus 14:4), sehingga ketika kita
mulai berkata-kata dalam bahasa roh, kalaupun kita mengalami kelemahan, kita akan selalu tetap kuat di
dalam Dia. Apapun yang kita hadapi tidak akan dapat melemahkan kita.
Itu sebabnya kita perlu mulai berdoa dengan agresif dalam bahasa roh, karena ketika kita berdoa dengan
agresif dalam bahasa roh, aliran-aliran kehidupan yang ada dalam diri kita akan memancar dengan begitu
deras, dan dengan begitu kita sama seperti sedang memperbesar daya dobrak yang keluar dari dalam roh

kita. Roh Kuduspun memanifestasikan diri dengan keperkasaanNYA. Ketika Roh


memanifestasikan keperkasaanNYA lewat roh kita, secara otomatis roh kitapun dikuatkan.

Kudus

mulai

3. Baptisan Roh Kudus menumbuhkan dimensi kasih yang kita miliki. Ketika kita mulai berkata-kata
dalam bahasa roh, apa yang ada di dalam roh kita seperti dilepaskan kepada Bapa. Pada saat yang sama,
apa yang ada di dalam hati Bapa juga akan dilepaskan kepada kita. Dengan demikian, secara otomatis
segala ambisi dan agenda pribadi akan terkikis. Semakin dimensi kasih tumbuh dalam diri kita, semakin
tidak akan ada lagi ambisi dalam hidup kita. Di dalam pelayanan, keangkuhan dan ambisi akan jauh dari
hidup kita. Demikian pula dalam hubungan kita dengan sesama, cara kita berinteraksi antara satu dengan
yang lainnya akan diliputi dengan kasih yang ilahi.
Ketika setiap orang percaya diliputi dengan kasih yang ilahi, akan ada begitu banyak masalah dan konflik
yang dapat kita hindari. Kasih yang ilahi adalah seperti pelumas yang akan menjagai kita agar tidak
mengalami gesekan yang menyakitkan satu dengan yang lain. Dimensi kasih ini akan bertumbuh seiring
dengan bertumbuhnya persekutuan kita dengan Bapa. Ketika kita menerima baptisan Roh Kudus, Roh
Kudus pasti akan membawa kita mengalami pertumbuhan dalam persekutuan kita dengan Bapa.
4. Baptisan Roh Kudus menolong kita untuk dapat memahami Firman. Setelah kita menerima baptisan
Roh, mungkin ketika kita membaca Alkitab kita menemukan ayat-ayat yang tidak kita pahami. Yang perlu
kita lakukan hanyalah mencamkan ayat-ayat tersebut dalam pikiran kita, lalu mulailah berdoa dalam
bahasa roh. Sementara kita mulai berdoa dalam bahasa roh, dari dalam roh kita seperti muncul sebuah
impresi, dan semakin kita berdoa dengan agresif, impresi tersebut akan menjadi semakin jelas sehingga
pemahaman muncul dalam pikiran kita, dan bersama dengan pemahaman tersebut timbul keyakinan akan
maksud dari Firman tersebut.
Itu sebabnya adalah sebuah kebodohan, apabila kita sebagai orang percaya menolak baptisan Roh Kudus,
karena Roh yang menginspirasi para nabi dan para rasul untuk menuliskan Alkitab tersebut, adalah Roh
yang sama yang Bapa berikan kepada kita yang akan menjelaskan kepada kita. Sehingga dengan demikian
kita akan dapat mengetahui dengan pasti apa yang menjadi isi hati dan rencanaNYA. Semakin kita
memahami Firman, semakin takaran iman kita akan berkembang.
5. Baptisan Roh Kudus akan memberi kita kemampuan untuk menjadi pelaku Firman. Ketika
pemahaman akan Firman datang, bersama dengan datangnya pemahaman tersebut dari Roh, Andapun akan
mulai mengalami adanya suatu dorongan untuk mempraktekkan Firman itu. Alasan mengapa orang-orang
percaya seringkali mengalami kesulitan untuk mempraktekkan Firman, sebenarnya adalah karena mereka
belum sungguh-sungguh memahami Firman tersebut. Baru setelah kita menerima penyingkapan Firman
dari Roh Kudus, pada saat yang sama datang pula kemampuan untuk mempraktekannya. Karena itu,
teruslah responi setiap Firman yang datang dalam hidupmu, baik itu melalui penyampaian Firman ataupun
dalam perenungan pribadi Anda. Semakin kita meresponi Firman, Roh akan terus bekerja dalam hidup kita.
Kitab Yakobus berkata bahwa mendengar Firman belaka tidak akan membuat kita menjadi lebih baik,
tetapi menjadi pelaku Firman-lah yang akan mengubah hidup kita. Untuk menjadi pelaku Firman, kita
hanya perlu memastikan bahwa setiap prinsip Firman yang sudah kita terima mulai kita bayangkan sambil
berdoa dengan agresif dalam bahasa roh, dan ketika kita mulai menerima impresi berkaitan dengan
Firman tersebut, mulai deklarasikan hal itu. Ketika kita melakukan langkah-langkah ini, kita sama seperti
sedang mengkondisikan hidup kita untuk selalu bisa menjadi pelaku Firman. Orang-orang di sekitar kitapun
akan dapat melihat perbedaan dan perubahan yang terjadi dalam diri kita, karena setiap pelaku Firman
pasti menunjukkan perbedaan. Karenanya, ijinkan RohNYA terus bekerja dalam hidup Anda sampai iman
timbul dari dalam dirimu.
6. Baptisan Roh Kudus menjagai gairah rohani kita akan Tuhan. Saya mendapati bahwa setelah beberapa
waktu lamanya kita menjadi orang percaya, kecenderungan yang sering terjadi adalah kita mulai
kehilangan kasih yang mula-mula dan tidak lagi memiliki kegairahan rohani. Baptisan roh akan menolong
kita menjagai gairah rohani tersebut, bahkan ketika kita merasakan roh kita sedang padam, baptisan roh
akan memberikan kemampuan untuk kita dapat mengaktifkan kembali kegairahan rohani yang pernah kita
miliki tersebut.
Kata kuasa yang dipakai Alkitab dalam Kisah Para Rasul 1:8 ditulis dengan kata Yunani dunamos. Dari
kata dunamos kita mendapatkan kata dinamo, yaitu: sebuah kumparan yang mengubah energi gerak
menjadi energi listrik. Secara rohani, ketika engkau mulai mendapati adanya kesuaman dalam diri kita,
sadarilah bahwa engkau telah memiliki dinamo rohani itu dalam dirimu sehingga engkau memiliki
kemampuan untuk menyingkirkan kesuaman yang ada. Dengan kita memiliki dinamo rohani tersebut, kita
akan selalu memiliki dinamika dalam kehidupan roh kita, kita terus bertumbuh dan mengalami
progresifitas sehingga kitapun akan mulai menjadi dinamit rohani. Apa yang dahulu tidak bisa kita
lakukan, kini kita bisa melakukannya; apa yang dulu tidak bisa kita raih, kini kita bisa meraihnya; hanya
karena kita memaksimalkan bahasa roh yang sudah kita terima.

7. Baptisan Roh Kudus menolong kita untuk dapat berdoa sesuai dengan kehendak Bapa. Seringkali,
kita mendoakan suatu masalah untuk waktu yang cukup lama, namun jawaban yang kita butuhkan atas
doa-doa kita tidak kunjung datang. Hal itu disebabkan karena kita salah dalam berdoa, karena yang kita
minta adalah untuk memuaskan kedagingan kita, dan itu sebabnya Tuhan tidak menjawab doa kita
(Yakobus 4:3). Akan tetapi, Roma 8:26 berkata bahwa Roh menolong kita dalam segala kelemahan kita.
Apa yang dimaksud dengan kelemahan kita? Kelemahan kita adalah kita seringkali tidak mengetahui apa
yang menjadi kehendak Tuhan, sehingga untuk itulah Roh menolong kita agar kita dapat mengetahui
kehendak Tuhan, sehingga kita dapat berdoa dengan benar, sesuai dengan kehendak Bapa. Ketika kita
mulai berdoa selaras dengan kehendakNYA, maka Allah akan turut bekerja dalam segala sesuatu, untuk
mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia (Roma 8:28). Dengan demikian, apapun yang
kita doakan pasti akan terwujud!
8. Baptisan Roh Kudus meningkatkan dimensi persekutuan kita dengan Bapa. Ketika kita menerima
baptisan Roh Kudus, kita dibawa oleh Tuhan untuk dilatih berjalan mengikuti tuntunan RohNYA. Tujuannya
adalah agar Tuhan memiliki kebebasan dan keleluasaan untuk bergerak dalam hidup kita, sehingga
kapanpun Dia ingin bersekutu dengan kita, kita akan selalu memberikan respon yang positif. Dengan kita
terus mengijinkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita, Tuhanpun akan membawa kita berpindah dari
kehidupan yang didasarkan pada apa yang boleh/tidak boleh, kepada kehidupan yang didasarkan pada apa
yang membangun/tidak membangun, berguna atau tidak berguna. Semakin kita belajar mengikuti
tuntunan RohNYA, semakin kita akan menikmati progresifitas persekutuan dengan Dia.
9. Baptisan Roh Kudus menolong kita untuk menyatakan Allah dan kuasaNYA kepada dunia ini. Ketika
kita menerima baptisan Roh, kita menerima kuasa (dalam Alkitab bahasa Jawa: kesaktian), sehingga apa
yang secara manusiawi tidak bisa kita lakukan, dengan kuasa (dunamos) kita dapat melakukannya. Yang
diperlukan hanyalah iman. Selama iman kita terus bertumbuh, kita pasti akan melihat mujizat demi
mujizat terjadi. Saya percaya, dalam waktu-waktu ke depan, Tuhan akan membawa kita untuk
mendemonstrasikan Dia dan kuasa kebangkitanNYA. Karena itu, teruslah belajar untuk mengembangkan
dimensi iman dalam hidupmu, sehingga kuasa yang sudah Tuhan taruh dalam dirimu akan bisa dirilis
dengan mudah. Semakin dimensi iman bertumbuh, semakin mudah kuasa dapat dilepaskan.
Hambatan-hambatan yang seringkali dihadapi seseorang ketika akan menerima baptisan Roh Kudus:
1. Ketakutan adalah hambatan utama untuk seseorang dapat menerima baptisan Roh Kudus. Hal itu
biasanya disebabkan karena orang yang bersangkutan melihat contoh yang keliru dari pola gereja
pentakosta lama. Baru ketika orang tersebut menerima pemahaman bahwa baptisan Roh artinya
diperlengkapi dengan kuasa, tanpa harus disertai dengan berbagai manifestasi yang aneh, maka ketakutan
tersebut akan dapat dengan begitu saja disingkirkan dari hidupnya dan iapun akan dapat menerima
baptisan Roh dengan mudah.
2. Merasa tidak layak. Hal ini biasanya disebabkan karena terbatasnya pemahaman Firman yang dimiliki
oleh orang yang bersangkutan, bahwa baptisan Roh hanya bisa diterima oleh mereka yang hidupnya suci.
Padahal, justru karena kita masih hidup dalam pergumulanlah, maka kita membutuhkan baptisan Roh,
sehingga kita bisa menanggulangi segala pergumulan, kelemahan dan dosa-dosa kita. Pertanyaannya
adalah: maukah engkau berjalan dalam kebenaranNYA? Jika engkau menjawab aku mau, maka saat itu
juga RohNYA akan melayakkan engkau.
3. Ketidaktahuan. Ketidaktahuan seseorang tentang cara menerima baptisan Roh; ketidaktahuan bahwa
baptisan Roh Kudus disediakan bagi setiap orang percaya, bisa menjadi masalah ketika orang tersebut akan
dilayani baptisan Roh.
4. Terlalu rasionalistis. Seseorang akan sulit menerima hikmat Allah jika masih ada benteng-benteng dan
kubu-kubu keangkuhan manusia yang menentang pengenalan akan Allah. Benteng-benteng dan kubu-kubu
berbicara tentang logika dan filosofi manusiawi. Selama kita terus berusaha untuk memahami tentang
baptisan Roh dari logika dan pola pikir manusiawi kita, kita akan sulit untuk dapat menerima baptisan Roh
tersebut.
5. Masih adanya benteng-benteng atau ikatan-ikatan musuh yang belum ditanggulangi. Bentengbenteng atau ikatan musuh ini seringkali berbicara tentang konflik batin, kekecewaan, sakit hati, dll.
dalam hidup seseorang. Selama hal-hal ini belum ditanggulangi, orang yang bersangkutan akan terus alami
kesulitan untuk menerima baptisan Roh Kudus, karena seperti ada sesuatu yang menyumbat di dalam
dirinya, sementara baptisan Roh berbicara tentang aliran-aliran air hidup dalam diri kita.
6. Karena masih membutuhkan waktu dan tempat yang khusus. Ada orang-orang tertentu yang sulit
menerima baptisan Roh jika dilayani secara beramai-ramai, dengan alasan sulit untuk berkonsentrasi.
7. Merasa tertolak. Mungkin orang yang bersangkutan selama beberapa kali pernah dilayani baptisan Roh,
namun selama beberapa kali tersebut ia tetap belum menerima baptisan Roh. Sebagai akibatnya, ada

penolakan (dari Tuhan) yang ia rasakan di dalam dirinya. Bawa orang tersebut untuk menyadari prinsip ini:
Bapa di sorga terlebih rindu memberikan RohNYA, daripada kita yang merindukan RohNYA.
Tiga langkah menerima baptisan Roh Kudus (Yohanes 7):
1. Ayat 37 Barangsiapa haus..., Pastikan kita memiliki kerinduan dan kehausan dalam diri kita untuk
menerima baptisan Roh. Semakin besar kerinduan yang kita miliki, semakin mudah kita menerima
baptisan Roh.
2. Ayat 37 ...Baiklah ia datang kepadaKU..., Yesus adalah satu-satunya sang Pembaptis dalam Roh.
Manusia hanya dapat menolong, namun yang dapat memberikan baptisan Roh itu hanyalah Yesus sendiri.
3. Ayat 37 ...dan minum!, Kita perlu bertindak dengan iman.

You might also like