Professional Documents
Culture Documents
HEPATITIS C
Disusun Oleh:
Anggia Fitri Widyani
110.2010.023
Pembimbing:
dr. Didiet Pratignyo, Sp.PD-FINASIM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan berkah
Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan kasus kepaniteraan klnik ilmu
Penyakit Dalam di RSUD Kota Cilegon yang berjudul Hepatitis C. Tujuan dari
penyusunan laporan kasus ini adalah untuk memenuhi tugas yang didapat saat
kepaniteraan di RSUD Cilegon. Dari laporan kasus ini saya mendapat banyak hal
dan dapat lebih memahami terapi dan keadaan pasien.
Dalam menyusun laporan kasus ini tentunya tidak lepas dari pihak-pihak
yang membantu saya. Saya mengucapkan terima kasih pada dr. Didiet Pratignyo,
Sp.PD-FINASIM atas bimbingan, saran, kritik dan masukan dalam menyusun
laporan kasus ini. Saya juga mengucapkan terima kasih pada orangtua yang selalu
mendoakan dan teman-teman dan pihak-pihak yang telah mendukung dan
membantu dalam pembuatan laporan kasus ini. Semoga laporan kasus ini
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan untuk membuat laporan kasus ini lebih baik.
Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. 2
Daftar isi ............................................................................................................. 3
Laporan kasus
1. Identitas .................................................................................................. 4
2. Anamnesis................................................................................................ 4
3. Pemeriksaan fisik...................................................................................... 9
4. Pemeriksaan penunjang............................................................................ 11
5. Diagnosis.................................................................................................. 13
6. Diagnosis banding.................................................................................... 13
7. Terapi........................................................................................................ 14
8. Prognosis................................................................................................... 15
9. Follow up.................................................................................................. 15
Analisa kasus....................................................................................................... 21
Tinjauan Pustaka
1.1 Pendahuluan.............................................................................................. 23
1.2. Morfologi dan sifat virus........................................................................... 24
1.3. Patogenesis................................................................................................ 25
1.4. Gejala klinis.............................................................................................. 28
1.5. Diagnosis................................................................................................... 37
1.6. Terapi ....................................................................................................... 36
1.7. Pencegahan ............................................................................................... 39
Penutup.... 41
Kesimpulan.. 43
Daftar Pustaka..................................................................................................... 44
: Hepatitis C
Penyusun
I. Identitas Pasien
Nama
: Ny. A
Usia
: 59 tahun
Pekerjaan
Agama
: Islam
Alamat
: Jombang Wetan
No. CM
: 573618
Pembiayaan
: BPJS
Tanggal Dirawat
: 17 Agustus 2014
Ruangan
II. Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 21 Agustus 2014
di Ruangan Nusa Indah RSUD Cilegon.
.
Keluhan Utama :
Lemas sejak 2 hari SMRS
Keluhan tambahan :
Mual
Nyeri perut kanan
Perut membesar
Pusing
Tidak nafsu makan
Sering melamun
selain
minum
air
putih.
Selain
itu
pasien
yang
sama
sebelumnya
menandakan
keluhan
pada
sistem
(-) Rambut
(-) Ikterus
(-)
(-)
(
Keringat malam
Sianosis
Lain-lain : Keringat
dingin
)
Kepala
(-)
(-)
Trauma
(+
Nyeri kepala
Sinkop
)
(-)
Nyeri sinus
Mata
(-) Nyeri
(+ Sklera Ikterik
(-)
(-)
Sekret
Gangguan penglihatan
)
(+ Conjungtiva anemis
(-)
Penurunan penglihatan
(-)
(-)
(-)
Tinitus
Gangguan pendengaran
Kehilangan
)
Telinga
(-)
(-)
Nyeri
Sekret
pendengaran
Hidung
(-)
(-)
(-)
(-)
Trauma
Nyeri
Sekret
Epistaksis
(-)
(-)
(-)
Gejala penyumbatan
Gangguan penciuman
Pilek
(-)
(-)
(-)
Lidah
Gangguan pengecapan
Stomatitis
(-)
Perubahan suara
(-)
Nyeri leher
Mulut
(-)
(-)
(-)
Bibir
Gusi
Selaput
Tenggorokan
(-)
Nyeri tenggorok
Leher
(-)
Benjolan/ massa
Dada (Jantung/Paru)
(+ Nyeri dada
(+ Sesak nafas
)
(-)
(-)
)
(-)
(-)
Berdebar-debar
Ortopnoe
Batuk darah
Batuk
(+ Perut membesar
)
(+ Mual
)
(-)
Wasir
)
(-)
(-)
(-)
(+
(-)
(-)
(-)
(-)
Mencret
Melena
Tinja berwarna dempul
Tinja berwarna ter
(-)
Benjolan
(-)
(-)
Kencing nanah
Kolik
Muntah
Muntah darah
Sukar menelan
Nyeri perut
Disuria
Stranguri
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Poliuria
Polakisuria
Hematuria
Batu ginjal
Ngompol
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Oliguria
Anuria
Retensi urin
Kencing menetes
Kencing seperti air teh
(-)
Perdarahan
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Sukar menggigit
Ataksia
Hipo/hiper-estesi
Pingsan / syncope
Kedutan (tick)
Pusing (Vertigo)
Gangguan
bicara
Katamenis
(-)
(-)
Leukore
Lain-lain
Anestesi
Parestesi
Otot lemah
Kejang
Afasia
Amnesis
Lain-lain
(disartri)
Ekstremitas
(-)
(-)
Bengkak
Nyeri tekan
(-)
(-)
Deformitas
Sianosis
:
:
:
:
:
:
Compos mentis
Tampak sakit sedang
110/70 mmHg
84 kali/menit
20 kali/menit
38,60C
BB/TB
Normal)
STATUS GENERALIS :
-
Kulit
kulit baik.
Kepala : Bentuk oval, simetris, ekspresi wajah lemah.
Rambut : Berwana hitam, lurus dan lebat.
Mata : Tidak exopthalmus, terdapat konjungtiva anemis,
sklera
ikterik,
pupil
bulat
dan
isokor,
tidak
Thoraks
kiri
dan
kanan
adanya massa.
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
pada saat statis dan dinamis, tidak terdapat
Palpasi
-/-,
wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
Abdomen
Inspeksi : Tampak
simetris,
membuncit,
tidak
terlihat
Genitalia :
Ekstremitas
9,3
Ht
29,0
10
Leukosi
4600
t
Trombo
103.0
sit
GDS
0
71
echoic.
Kandung Empedu : besar, bentuk, dan caliber normal, tidak
Lien
Pancreas
ada kelainan.
: tidak membesar
:
besar,
bentuk
Ginjal Kanan
Ginjal Kiri
tidak menipis
: besar, bentuk
normal,
normal,
ductus
cortex
dan
17/07/
18/07/1
19/07/
21/07/
23/07/1
14
14
14
Hb
9,3
8,1
11,6
8,3
Ht
29,0
25,2
30,5
26,0
Leukosit
4600
4420
2700
11.400
Trombosit
103.00
82.000
76.000
91.000
11
GDS
71
Ureum
22
Creatinin
0,5
SGOT
87
SGPT
48
HBS Ag
Negatif
Anti HCV
Positif
HAV
Negati
f
Anti HIV
NR
Kalium
3,67
Klorida
113,0
Natrium
141,3
Bil.Total
3,45
Bil. Direct
1,86
Bil. Indirect
1,59
Protein total
4,1
Albumin
2,3
Globulin
1,8
V. Diagnosis
Diagnosis Kerja : Asites e.c hepatitis C + trombositopenia +
anemia
Diagnosis Banding : - Penyakit hati oleh karena obat atau
toksin
-
Kolesistitis
Hepatitis autoimun
Hepatitis alkoholik
12
Dasar diagnosis :
Anamnesis :
Pasien datang ke IGD RSUD Kota Cilegon pada tanggal
17 Agustus 2014 dengan keluhan Lemas sejak 2 hari SMRS,
tidak nafsu makan, adanya mual namun tidak disertai
dengan muntah. Pasien juga mengatakan keluhan pusing
dirasakan, sulit Bab sejak 3 hari SMRS.
Pemeriksaan Fisik :
Mata
Dada
Abdomen
BB/TB
USG Abdomen
Elektrolit
Fungsi hati
Ureum / kreatinin
Cek kolestrol total, HDL, LDL, TG
Cek kalsium
Pemeriksaan albumin, globulin
PT, APTT
Pemeriksaan serologi B,C
Urin lengkap
13
amp
Inj. Ranitidine 2x1 amp
Inj. Vit K 3x1
Inj. Omeprazole 2x1
Inj. Asam tranexamat 3x1
Inj. Furosemid 1x1
Inj. Cefotaxime 2x1
Pro tranfusi albumin
P.O Hemafort 1x1 tab
P.O Curcuma 3x1 tab
P.o spinorolankton 1x100
P.o sucralfat 3xC1
Biodiar k/p. jika mencret > 5x
Sanmol drip 3x500
VIII. Prognosis
-
IX. Follow Up
TANGGAL
18/8/2014
14
undulasi (+)
Ektremitas : akral hangat (+/+), udem (-/-).
Hasil lab : Hb : 9,3 ; Ht : 29,0 ; lec : 4.600 ;
trom : 103.000
A/ : Anemia + trombositopenia + intake sulit
19/08/2014
20/08/2014
21/08/2014
mentis
TD: 110/80, N: 96 x/menit, RR: 20 x/menit, S:
37,8C
Kepala : Normocephale
Mata : CA -/-, SI +/+
Leher : tidak ada pembesaran KGB
THT : dbn
Thoraks : Simetris
Cor : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : SN Vesikular, ronki-/-, wheezing -/Abdomen : BU (+), NTE (-), Shiffting dullness
(+)
Ektremitas : akral hangat (+/+), udem kaki (+/
+).
A/ : febris + Anemia + trombositopenia e.c susp
sirosis hepar + intake sulit
P/ : - IVFD D5% : RL (1:1) 16 tpm
- Inj. Ranitidine 2x1 amp
- Inj. Cefotaxime 2x1
- P.O Hemafort 1x1 tab
- P.O Curcuma 3x1 tab
- Biodiar k/p. jika mencret > 5x
- Albumin 100cc
- Periksa serologi B,C
- Cek Albumin ulang
- Diet rendah lemak, tinggi
22/8/2014
kalori,
tinggi
protein
- Cek lab Na, Cl, K
S/ : demam (+) disertai menggigil, nafsu makan
berkurang, BAB mencret berwarna hitam (+),
BAK tak
O/ : KU : Tampak sakit sedang, Kesadaran : Compos
mentis
TD: 110/60, N: 88 x/menit, RR: 20 x/menit, S:
38,1 C
17
Kepala : Normocephale
Mata : CA -/-, SI -/Leher : tidak ada pembesaran KGB
THT : dbn
Thoraks : Simetris
Cor : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : SN Vesikular, ronki-/-, wheezing -/Abdomen : BU (+), perut tampak membesar
simetris, NT (-), shifting dullness (+)
Ektremitas : akral hangat (+/+), udem kaki (+/
+).
USG Abdomen : cholethiasis kecil multiple &
asites
Hasil lab tgl 20-8-2014 : bilirubin total : 3,45 ;
bil direct : 1,86 ; bil indirect : 1,59 ; alb : 2,5
Hasil serologi : AntI HCV (+)
A/ : Asites + trombositopenia + anemia + intake
sulit
hipoalbumin
sirosis
hepatis
e.c
Hepatitis C
23/8/2014
mentis
TD: 110/70, N: 84 x/menit, RR: 20 x/menit, S:
38,6 C
Kepala : Normocephale
Mata : CA -/-, SI +/+
Leher : tidak ada pembesaran KGB
THT : dbn
Thoraks : Simetris
Cor : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : SN Vesikular, ronki-/-, wheezing -/Abdomen : BU (+), perut membesar simetris,
NT (-), shiffting dullness (+)
Ektremitas : akral hangat (+/+), udem kaki(+/
+).
Hasil lab : hb : 8,3 ; ht : 26,0 ; lec : 11.400 ;
trom : 91.000 ; albumin : 2,5 ; Anti HCV : +
A/ : Hepatitis C + asites + sirosis hepatis +
hipoalbumin + anemia + intake sulit
P/ : -
+ neurobion 1 amp
- Inj. Ranitidine 2x1 amp
- Inj. Vit K 3x1
- Inj. Omeprazole 2x1
- Inj. Asam tranexamat 3x1
- Inj. Furosemid 1x1
- Inj. Cefotaxime 2x1
- Pro tranfusi albumin
- P.O Hemafort 1x1 tab
- P.O Curcuma 3x1 tab
- P.o spinorolankton 1x100
- P.o sucralfat 3xC1
- Biodiar k/p. jika mencret > 5x
- Sanmol drip 3x500
- Diet rendah lemak, tinggi protein
- Cek albumin
- Cek dpr
19
ANALISA KASUS
1. Apakah penegakan diagnosis pada pasien ini sudah
benar?
Ya. Berdasarkan anamnesis didapatkan lemas sejak 2 hari
SMRS tidak nafsu makan, disertai demam, pusing, nyeri
kepala dan mual. Kedua mata menguning sejak 1 minggu
yang lalu. Sebelumnya pasien setiap sakit sering berobat
ke mantri dan diberikan obat suntikan.
TTV :
- Kesadaran
- Keadaan Umum
- Tekanan Darah
- Nadi
- Respirasi
- Suhu
:
:
:
:
:
:
Compos mentis
Lemah
110/70mmHg
84 kali/menit
20 kali/menit
38,6 0C
Pemeriksaan Fisik :
Semua dalam batas normal kecuali adanya konjungtiva
anemis, sklera yang ikterik,dan perut membesar simetris.
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium
Hb : 9,3
Ht : 29,0
Na : 141,3
Leukosit : 4.600
K : 3,67
globulin
: 1,59
Trombosit : 103.000
Cl : 113,0
GDS : 71
bil.direct : 1,86
Kreatinin : 0,5
bil.indirect : 1,59
Ureum :22
SGOT : 87
SGPT : 48
albumin : 2,3
20
*ascites
*struktur hepar, pancreas, lien, dan vu baik
2.
Apakah
penatalaksanaan
pada
pasien
ini
sudah
adekuat?
Belum. Karena pasien sudah jatuh kedalam sirosis hepar
sehingga memerlukan terapi lebih lanjut dan perlunya konsul
gizi untuk diet makanannya.
3. Bagaimana prognosis pasien ini ?
Prognosis pada pasien ini quo ad vitam adalah dubia ad
bonam karena pada dasarnya penyakit pada hepatitis C tidak
mengancam
BAB II
21
Tinjauan Pustaka
A. Pendahuluan
Hepatitis virus akut merupakan infeksi sistemik yang
dominan menyerang hati. Hampir semua kasus hepatitis akut
disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus meliputi virus
hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C
(HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).
Semua virus tersebut merupakan virus RNA kecuali virus
hepatitis B. Hepatitis viral akut merupakan urutan pertama
dari berbagai penyakit hati di seluruh dunia. Penyakit tersebut
atau gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian
setiap tahunnya. Di Indonesia, prevalensi anti-HCV pada donor
darah di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan angka
diantara 0,5%-3,37%. Sedangkan prevalensi anti-HCV pada
hepatitis virus akut menunjukkan bahwa hepatitis C (15,5%46,4%) menempati urutan kedua setelah hepatitis A (39,8%68,3%) sedangkan urutan ketiga ditempati oleh hepatitis B
(6,4%-25,9%).5
Infeksi VHC didapatkan di seluruh dunia, dilaporkan
sekitar 170 juta orang telah terinfeksi virus ini. Di Indonesia
belum terdapat laporan resmi mengenai infeksi VHC, namun
menurut laporan lembaga tranfusi darah didapatkan sekitar
2% positif terinfeksi. Pada studi populasi umum di Jakarta
prevalensi
VHC
sekitar
terbanyak
adalah
4%.
Pada
berhubungan
umumnya
dengan
transmisi
tranfusi
darah
22
dilaporkan
dengan
sangat
ibu
yang
jarang
terjadi,
menderita
HIV
biasanya
karena
dihubungkan
jumlah
VHC
B. Virus Hepatitis C
Virus hepatitis C temasuk kelas Flaviviridae genus
hepacivirus yang memiliki selubung glikoprotein dengan RNA
rantai tunggal.7
23
adanya
infeksi
VHC.
Transalasi
protein
VHC
dilakukan oleh ribosom sel hati yang akan membaca RNA VHC
dari satu bagian spesifik tersebut.7
C. Patogenesis
Studi mengenai mekanisme kerusakan sel hati karena
VHC masih sulit dilakukan karena terbatasnya kultur sel untuk
VHC dan tidak adanya hewan model kecuali simpanse yang
dilindungi. Kerusakan sel hati akibat VHC atau partikel virus
secara langsung masih belum jelas. Namun beberapa bukti
menunjukan
adanya
mekanisme
imunologis
yang
dengan
penekanan
regulasi
imunologik
dan
cytokine
cell
(CTL)
spesifik
yang
kuat
24
seperti
sel
TNF-,
sel
TGF-1,
inflamasi
akan
lainnya
dan
menyebabkan
menyebabkan
aktivitas sel sel Stelata diruang disse hati. Sel-sel yang khas
ini yang sebelumnya dalam keadaan tenang (quicent)
kemudian berpoliferasi dan menjadi aktif menjadi sel-sel
miofibroblast, yang dapat menghasilkan matriks kolagen
sehingga
terjadi
fibrosis
dan
berperan
aktif
dalam
25
antara
ahli
biak.
Hati
menjadi
meradang
dan
sel
hati
26
D. Gambaran Klinis
Sering
kali
hepatitis
C tidak
27
namun
dilaporkan
pada
infeksi
HCV
penderita
akut
resipien
yang
berat
pernah
transplantasi
hati,
ini
dapat
menimbulkan
gangguan
kualitas
hidup,
28
meskipun
masih
dalam
stadium
presirotik
dan
sering
limfoma
dan
krioglobulinemia
esensial
ikterus. Biasanya
dana
anoreksia.
Mual,
muntah
dan
anoreksia
atau
konstipasi
dapat
terjadi.
Nyeri
abdomen
29
minggu.
Pada
5%-10%
kasus
perjalanan
klinisnya
atau
bergejala
minimal.
Hanya
20-30%
yang
gejala
kronis
dengan
morbiditas
dan
mortalitas
yang
tidak
menimbulkan
gejala
apapun
walaupun
proses
30
hati
akibat
infeksi
kronik
tidak
dapat
karena
memperbesar
porsi
pasien
yang
jarum suntik
bergantian.
(glomerulopati,
kelemahan,
31
E. Diagnostik
Test yang dipakai untuk mendeteksi antibodi terhadap virus
seperti Enzyme Immuno Assay (EIA), yang mengandung antigen
HCV dari gen inti dan non struktural, dan Assay Imunoblot
Recombinan (RIBA). Teknik Polymerasi Chain Reaction (PCR) atau
Transcription
Mediated
Amplification
(TMA)
sebagai
test
(TMA).
Dengan
adanya
HCV
RNA
diserum
memproduksi
antibody.
Pasien-pasien
dengan
akut
32
menilai
derajat
perkembangan
penyakit.
Pada
test
2.
Bila HCV RNA tidak dapat diperiksa, maka ALT/SGPT > 2N,
dengan anti HCV (+)
3.
4.
5.
Pemeriksaan
genotip
diperlukan
untuk
menentukan
lamanya terapi.
6.
7.
pada
pasien
genotip
dengan
pegylated
33
hati
akibat alkohol.
Biopsi
hati
menjadi
sumber
pasien
mengambil
keputusan
tentang
oleh
VHC
dapat
diidentifikasikan
dengan
34
teknik
amplifikasi
agar
terdeteksi.
Teknik
genotip
VHC.teknik
lain
adalah
dengan
pemeriksaan
lain
dengan
hasil
yang
dapat
35
anti
VHC
dengan
EIA
maupun
dengan
cara
terinfeksi
oleh
VHC
maupun
deteksi
VHC
sudah
mediated
amplification
(TMA)
juga
telah
VHC
dikalangan
pasien
maupun
dikalangan
F. Hepatitis Kronis
Hepatitis kronis merupakan suatu sindrom klinis dan patologis
yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi ditandai
oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati
yang berlangsung terus menerus tanpa penyembuhan paling
sedikit enam bulan. Sirosis hati merupakan stadium akhir
hepatitis kronis dann ireversibel yang ditandai oleh fibrosis
yang luas dan menyeluruh pada jaringan hati disertai dengan
pembentukan nodulus.8
Klasifikasi secara histopatologis membedakan hepatitis kronis
menjadi tiga macam antara lain:
1) Hepatitis Kronik Persisten
36
kronis
lobular
sering
pula
disebut
sebagai
dan
daerah
nekrosis
pada
lobules
hati.
berat
menyebar
yaitu
ke
ditemukan
kolom-kolom
septa
jaringan
hepatosit
ikat
sehingga
37
G. Penatalaksanaan
Indikasi
terapi
pada
hepatitis
kronik
apabila
perlu
dilakukan
karena
mereka
biasanya
tidak
sudah
terdapat
sirosis
hati,
maka
pemberian
38
indikasi
terapi
adalah
berkaitan
dengan
dengan
gangguan
interferon
ginjaljuga
dan
tidak
ribavirin.
diindikasikan
Pasien
dengan
menggunakan
40
KD).
Pemberian
interferon
diikuti
dengan
apakah
HCV
resisten
terhadap
pengobatan
respons
virologik
yang
menetap
(sustained
39
Interferon
konvensional,
Peg
Interferon
depresi
berat
yang
tidak
teratasi
dengan
interferon
konvensional.
Hal
lain
yang
juga
40
tertusuk
jarum
anti-HCV
menjadi
positif
maka
tidak
diperlukan
41
[misalnya
dokter,
perawat,
perugas
dokter
sangat
merekomendasikan
penderita
42
BAB III
Pembahasan
ataupun
pada
epigastrium
sebelumnya.
Dia
juga
43
cholelithiasis
multiple.
Sehingga
perlu
dilakukan
penanganan
hepatitis
Eropa
dan
Amerika
44
BAB IV
Kesimpulan
awal
pada
pasien
dengan
mengatasi
45
Daftar Pustaka
1. Rino A Gani.2005.Pengobatan Terkini Hepatitis Kronis B dan
C. Divisi Hepatologi Bagian Penyakit Dalam FKUI RSUPN
Cipto Mangunkusumo. Dapat diakses di http://pdpersi.co.id
2. Rino A Gani.2006.Hepatitis C. Dalam: Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV.Jakarta: FKUI. Hal 441-4
3. Andri Sanityoso.2006. Hepatitis Viral Akut. Dalam: Buku
Ajar Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: FKUI. Hal 429-31
4. Pangestu Adi. 2006.Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna
Bagian Atas. Dalam : Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid I Edis
IV.Jakarta:FKUI. Hal 291-4
5. Abdurachman SA. 2004.Hepatitis Virus Kronis. Dalam:Buku
Ajar Penyakit Dalam Jilid I Edisi Ketiga.Jakarta: FKUI. Hal
262-3
6. Alan Franciscus.2007.HCV Diagnostic Tools: Grading and
Staging Liver Biopsy.Hepatitis C Support Project.
7. Jake
Liang
et
al.2000.Phatogenesis,
Natural
History,
B.
2009.
Chronic
Hepatitis
C.
http://www.digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/p diakses pada 25
Agustus 2014
46