You are on page 1of 8

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PADA PEKERJA

INFORMAL ( TUKANG KAYU )


DI JALAN DARUSSALAM

A Risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja adalah risiko


untuk kelangsungan usaha
Tindakan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat
kerja tidak harus mahal. Namun, seperti perbaikan dalam operasional atau
penjualan, hal itu perlu dilakukan sebagai komitmen jangka panjang oleh para
pekerja, manajer dan perwakilan mereka. Hal ini tidak bisa hanya ditangani dalam
seminggu

sebelum

inspeksi

pabrik

atau

kunjungan

oleh

Pengawasan

Ketenagakerjaan. Juga tidak bisa diabaikan begitu saja karena resesi. Pencegahan
gangguan kesehatan kerja yang terkait cedera, sakit dan kematian adalah bagian
kontinuitas dari hari-hari kegiatan usaha.
Selain membutuhkan perhatian yang terus menerus, tindakan efektif pada
keselamatan dan kesehatan kerja menuntut komitmen bersama dari pekerja dan
pengusaha. Pekerja dan pengusaha harus siap untuk menghormati prinsip-prinsip
keselamatan dan kesehatan kerja yang diakui dengan baik. Mereka juga harus
menjaga, mengikuti dan terus mengevaluasi kebijakan dan praktek-praktek yang
ditetapkan. Tingkat komitmen hanya dapat dibangun jika pekerja, supervisor dan
manajer bekerja sama untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan
kerja yang mereka mengerti dan percaya.

A. Mendefenisikan Jenis Pekerjaan, Potensi Bahaya dan Risiko di


Tempat Kerja
a. Deskripsi Jenis Pekerjaan

Berdasarkan pengamatan dilapangan jenis pekerjaan yang di amati yakni


pengrajin kayu. Objek yang diamati ialah seorang lelaki (lanjut usia) yang
berkerja sebagai pengrajin kayu. Adapun jenis pekerjaan yang pekerja lakukan
setiap harinya ialah memahat, memotong, membentuk, merakit, mengukir,
memasang, mengecat dan masih banyak yang lainnya yang memiliki potensi
bahaya di lokasi pekerjaan. Pekerjaan Bapak ini melibatkan alat alat untuk
memudahkan pekerjaannnya seperti gergaji, palu, paku, grenda, pengecor, serta
rangkaian listrik.
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh pekerja tersebut disaat
melakukan aktivitasnya di lokasi tempat ia berkerja hanyalah masker. Dapat
dilihat dari gambar dibawah ini. Berdasarkan wawancara

Gambar pekerja hanya menggunakan


APD masker

b. Potensi Bahaya dan Risiko di Tempat Kerja


Potensi bahaya yang menimbulkan risiko dampak jangka panjang pada kesehatan
1) Bahaya Faktor Fisika
Risiko kesehatan timbul dari jenis pekerjaan yang dilakuakan oleh pekerja
tersebut ialah getaran yang dihasilkan disaat menghidupkan alat grenda,
pengecoran, pengetaman dan hal hal yang menimbulkan getaran pada pekerja.

a. Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik cepat (reciprocating), memantul ke
atas dan ke bawah atau ke belakang dan ke depan. Gerakan tersebut terjadi secara
teratur dari benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal
tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap semua atau sebagian dari tubuh.

Misalnya, memegang peralatan yang bergetar sering mempengaruhi tangan dan


lengan pengguna, menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan sirkulasi di
tangan. Getaran dapat dirasakan melalui pegangan tangan dengan alat bantuan
yang digunakan pekerja. Hal ini juga menyebabkan nyeri dan kram otot.
Batasan getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung
pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 m/detik2.
Rekomendasi
1. Mengendalikan getaran pada sumbernya dengan mendesain ulang
peralatan untuk memasang penyerap getaran atau peredam kejut.
2. Bila getaran disebabkan oleh mesin besar, pasang penutup lantai yang
bersifat menyerap getaran di workstation dan gunakan alas kaki dan
sarung tangan yang menyerap kejutan , meskipun itu kurang efektif
-

dibanding di atas.
Ganti peralatan yang lebih tua dengan model bebas getaran baru.
Batasi tingkat getaran yang dirasakan oleh pengguna dengan memasang
peredam getaran pada pegangan dan kursi kendaraan atau sistem remote

control.
3. Menyediakan alat pelindung diri yang sesuai pada pekerja yang
mengoperasikan mesin bergetar, misalnya sarung tangan yang bersifat
menyerap getaran (dan pelindung telinga untuk kebisingan yang
menyertainya.)
b.

Kebisingan
Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber

dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu
dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Suara keras berlebihan atau
berkepanjangan seperti pada proses pengetaman kayu yang dilakukan oleh pekerja
dapat merusak jaringan saraf sensitif di telinga, menyebabkan kehilangan
pendengaran sementara atau permanen.

Hal ini sering diabaikan sebagai masalah kesehatan, tapi itu adalah salah
satu bahaya fisik utama. Batasan pajanan terhadap kebisingan ditetapkan nilai
ambang batas sebesar 85 dB selama 8 jam sehari.

Rekomendasi
Sebaiknya pekerja menggunakan alat pelindung diri seperti penutup

telinga (earplug dan earmuff) harus disediakan dan dipakai oleh pekerja di lokasi
yang mempunyai tingkat kebisingan tidak dapat dikurangi. Atau bisa di berikan
peredam pada alat yang digunakan.

Jenis alat yang menghasilkan getaran dan kebisingan di tempat pekerjaan

2) Bahaya Faktor Ergonomi/fisiologi dan Pengaturan Kerja


Ergonomi adalah studi tentang hubungan antara pekerjaan dan tubuh
manusia. Prinsip ergonomi adalah mencocokkan pekerjaan untuk pekerja. Pada
jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja tidak menggunakan kursi maupun
alat pendukung untuk menyesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Posisi tubuh
pekerja dengan postur tidak netral atau canggung.

Gambar pekerja
Rekomendasi
Menyediakan posisi kerja atau duduk yang sesuai, meliputi sandaran, kursi /
bangku dan / atau tikar bantalan untuk berdiri.
1. Desain workstation sehingga alat-alat mudah dijangkau dan bahu pada
posisi netral, rileks dan lengan lurus ke depan ketika bekerja.
2. Jika memungkinkan, pertimbangkan rotasi pekerjaan dan memberikan
istirahat yang teratur dari pekerjaan intensif. Hal ini dapat mengurangi
risiko kram berulang dan tingkat kecelakaan dan kesalah

Tambahan :

Penggunaan peralatan listrik yang tidak aman

Kabel dan colokan yang diletakkan sembarang tempat bisa berpotensi


menimbulkan bahaya di tempat kerja, misalnya tidak sengaja tepijak, terpegang,
maupun terjatuh tepat di alat alat tersebut yang memiliki aliran listrik bisa
menimbulkan setrum yang bisa berefek negatif pada tubuh dan hal hal lain yang
tidak diinginkan.

You might also like