Professional Documents
Culture Documents
putusan rapat Badan pekerja tanggal 29 Desember 1947 yang menekankan agar
agama mendapat tempat teratur ddan saksama, sedangkan madrasah serta
pesantren hendaknya mendapat perhatian. Realisasinya diatur dengan peraturan
bersama menteri pendidikan, pengajaran, dan Kebudayaan dan menteri agama di
tiap-tiap sekolah rendah dan sekolah lanjutan. Dengan melalui pendidikan agama
diharapkan setiap siswa dan mahasiswa dapat mendalami dan mengamalkan
agamanya masing-masing. Dengan melalui pendidikan agama diharapkan bahwa
siswa dan mahasiswa dapat memahami nilai-nilai luhur dan moral yang terkandung
di dalam agamanya masing-masing. Melalui pendidikan agama manusia Indonesia
yang utuh diharapkan akan memiliki sifat berketuhanan. Dalam rangka pendidikan
di Indonesia unsur Ketuhanan telah mendapat perhatian dan tempat sebagaimana
mestinya.
Rincian makna:
1.
Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.
Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau
umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
5.
Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
1.
Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan
menurut agamanya.
3.
4.
5.
Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah
Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga
1.
Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
3.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha