Professional Documents
Culture Documents
Bila bantuan tenaga terlalu besar, merugikan stabilitas pengemudian, karena sopir tidak
bisa merasakan kontak roda dengan permukaan jalan sangat berbahaya.
Perlu katup pengatur volume !
Katup Pengatur Volume Konstan
Semakin tinggi rpm mesin, semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka semakin kecil
kontak ( gesekan ) roda terhadap jalan
Diperlukan penurunan tekanan fluida yang membantu penguat tenaga kemudi dengan
jalan menurunkan volume fluida yang dihasilkan oleh pompa untuk membantu penguat
tenaga kemudi
Diagram katup pengatur volume sebanding putaran mesin
Cara kerja :
2. Power Silinder
Power silinder adalah tempat piston bekerja dan ditempatkan pada rack,
rack bergerak karena tekanan minyak yang dihasilkan oleh tekanan vane
pump yang bekerja pada power piston. Kebocoraan minyak dicegah oil seal
pada kedua ruangan silinder dan bagian ujung power cylinder juga dicegah
oil seal untuk mencegah kebocoran fluida. Minyak yang digunakan dextron
dengan SAE 10. Steering wheel dihubungkan dengan steering main shaft
untuk
menggerakkan
control
valve.
Pada saat steering wheel dalam posisi lurus control valve pada posisi netral
sehingga minyak dan vane pump tidak bekerja dikedua ruangan tetapi
dialirkan ke reservoir tank. Jika steering wheel diputar kesalah satu arah,
maka control valve merubah saluran fluida sehingga vane pump bekerja
kesalah satu ruangan dan minyak pada salah satu ruangan akan kembali ke
reservoir
tank.
Tipe rack and pinion yang mengatur perubahan saluran ada dua macam
alat, yaitu spool valve dan rotary valve. Pada masing-masing jenis terdapat
torsion
bar
yang
terletak
diantara
control
vave
dan
pinion.
1994
63).
3. Katup Rotary
Arah aliran minyak dan pompa ditentukan oleh control valve (rotary valve)
yang ada dalam rumah gigi (gear housing). Control valve shaft yang
menerima momen dan steering wheel dengan pinion gear dihubungkan oleh
pasak
dan
berputar
bersama-sama.
Bila tidak ada tekanan minyak dari vane pump, torsion bar akan terpuntir
sepenuhnya. Control valve shaft dengan pinion gear berhubungan dengan
stopper, sehingga momen dari control valve diteruskan langsung ke pinion
gear
Gambar
(Sumber.
Cara
(Toyota
5.
Toyota
1994:64).
Kontroksi
Astra
Kerja
rotary
Motor,
1994
valve
:
Pengaturan
64)
Minyak:
Pembatasan dalam sirkuit hidrolis dilakukan oleh gerakan putar dan control
valve shaft dalam kaitanya dengan rotary valve. Pada saat membelok ke
kanan, tekanan ditutup orifice X dan Y pada saat membelok ke kiri
pembatasan
dilakukan
oleh
orifice
dan
Y.
Pada saat steering wheel diputar, maka control shaft valve berputar
memutarkan pinion gear melalui torsion bar. Pada saat ini control valve
terpuntir berlawanan dengan pinion gear sesuai dengan gaya permukaan
jalan, control valve shaft berputar hanya sebatas puntiran dan bergerak ke
kiri atau ke kanan mengikuti rotary valve. Akibatnya, orifice X dan Y (Xdan
atau
kanan.
Dengan cara ini putaran control valve melakukan perubahan saluran untuk
merubah pengaturan tekanan minyak. Minyak dalam vane pump dan
lingkaran luar rotary valve akan kembali ke tangki reservoir melalui celah
antara torsian bar dan control valve shaf
2.
Sistem
Power
Steering
Kontruksi
Sistem
Power
Steering
Tipe
Rack
and
Pinion
Sistem power steering konstruksinya tidak jauh beda dengan sistem kemudi
manual dengan komponen steering wheel (roda kemudi), Steering column
(batang kemudi) dan steering linkage, hanya ditambah mekanis hidrolis yang
bertujuan membantu mendorong piston pada power silinder. Untuk tipe rack
and pinion ini mempunyai komponen-komponen yang penting yaitu gear
housing,
power
Gambar
2.
(Sumber.
silinder,
Sistem
Toyota
control
kemudi
Astra
valve
manual
tipe
Motor,
dan
rack
vane
pump.
and
pinion
1995
5-27)
Gambar 3. Komponen sistem kemudi dengan power steering tipe rack and
pinion.
(Sumber.
Toyota
Komponen-komponen
1.
Astra
power
steering
Motor,
sebagai
Gear
1994:)
berikut:
Housing
Gear housing pada power steering menggunakan roda gigi tipe rack and
pinion. Dimana steering pinion bagian ujung pada poros utama kemudi
bersinggungan dengan steering rack, sehingga pada saat steering wheel
diputar dan diikuti shaft pinion akan menggerakkan steering rack kekiri
atau kekanan. Gerakan steering rack diteruskan rack end dan tie rod end ke
roda
depan
kiri
dan
kanan.
steering
linkage.
2) Gigi reduksinya lebih besar maka momen untuk menggerakkan roda lebih
ringan.
3) Persinggungan giginya langsung sehingga respon pengemudian sangat
tajam.
4) Rakitan steering tertutup sehingga tidak memerlukan perawatan. 1).
Pompa
Setelah mengetahui cara kerja dari vane pump dan mekanisme pengontrol
aliran maka kita dapat hitung dulu debit aliran yang dikeluarkan oleh
pompa seluruhnya.
Data-data pompa: Dc = 33 mm
Dr = 30 mm
Lr = 14 mm
N = 700 Rpm (dari perbandingan puli)
= 0,7
Besarnya
0,7
-,
75
0,71).
diambil
Pompa
Setelah mengetahui cara kerja dari vane pump dan mekanisme pengontrol aliran
maka kita dapat hitung dulu debit aliran yang dikeluarkan oleh pompa seluruhnya.
Data-data
pompa:
Dc
33
mm
Dr
30
mm
Lr
14
mm
700
Rpm
(dari
perbandingan
=
Besarnya
puli)
0,7
0,7
-,
75
diambil
11,681/
0,7
menit
Debit yang dikeluarkan pompa sebenarnya adalah 11,68 1/menit kemudian aliran
diatur oleh flow control valve, sehingga aliran yang keluar saat idle atau debit
maksimum
sebesar
2).
6,6
1/menit.
Power
silinder
yang
dapat
dari
Diameter
silinder
Diameter
torak
dihitung
power
(Dz)
(Dst
sebagai
berikut:
silinder
0,042
0,034
Luas
silinder
Luas
(Az)
batang
Luas
torak
silinder
0,00138m2
(Ast)
efektif
(Ar)
=
=
0,00091m2
Az
0,00047
Gaya
F
torak
=
A.
dihitung
m2
dengan
5883
kPa
0,0047
=
Ast
rumus
(Toyota,
yaitu:
1994:
Kem-48)
5883
2765
kPa
N1).
Pompa
Setelah mengetahui cara kerja dari vane pump dan mekanisme pengontrol aliran
maka kita dapat hitung dulu debit aliran yang dikeluarkan oleh pompa seluruhnya.
Data-data
pompa:
Dc
33
mm
Dr
30
mm
Lr
14
mm
700
Rpm
(dari
perbandingan
puli)
0,7
Besarnya
0,7
-,
75
diambil
0,7
11,681/
menit
Debit yang dikeluarkan pompa sebenarnya adalah 11,68 1/menit kemudian aliran
diatur oleh flow control valve, sehingga aliran yang keluar saat idle atau debit
maksimum
sebesar
2).
6,6
1/menit.
Power
silinder
yang
Ukuran
dapat
dari
power
Diameter
silinder
Diameter
torak
Luas
Luas
Luas
silinder
sebagai
berikut:
silinder
(Dz)
(Dst
silinder
batang
dihitung
(Az)
torak
efektif
0,042
0,034
=
(Ast)
(Ar)
0,00138m2
=
Az
0,00091m2
Ast
0,00047
Gaya
F
torak
=
A.
P
=
dihitung
P
5883
m2
dengan
kPa
0,0047
(Toyota,
rumus
1994:
5883
yaitu:
Kem-48)
kPa
F = 2765 N
Q = 11,681/ menit
Debit yang dikeluarkan pompa sebenarnya adalah 11,68 1/menit kemudian
aliran diatur oleh flow control valve, sehingga aliran yang keluar saat idle
atau debit maksimum sebesar 6,6 1/menit.
2). Power silinder
Power silinder merupakan mekanisme penambah utama yang membantu
tenaga pengemudi yang dapat dihitung sebagai berikut:
Ukuran dari power silinder :
Diameter silinder (Dz) = 0,042
Diameter torak (Dst = 0,034
Luas silinder (Az) = 0,00138m2
Luas batang torak (Ast) = 0,00091m2
Luas silinder efektif (Ar) = Az Ast
= 0,00047 m2
Gaya torak dihitung dengan rumus yaitu:
F = A. P P = 5883 kPa (Toyota, 1994: Kem-48)
F = 0,0047 . 5883 kPa
F = 2765 N